1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Ny. M
Umur : 81 Tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Dharmawangsa Gg.5 No.6,Gubeng Airlangga,Surabaya
Tanggal datang : 17 Maret 2021 Lama Tinggal di Panti ± 1 tahun
2. DATA KELUARGA :
Nama : Ny. A
Hubungan : Cucu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Surabaya Telp : -
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan utama:
Klien mengatakan nyeri pada luka di payudara kiri, terasa seperti terbakar, skala 5, terus menerus.
Obat-obatan:
Klien mengatakan hanya diberi obat nyeri Paracetamol
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : V
Perubahan BB : V
Perubahan nafsu makan : V
Masalah tidur : V
V
Kemampuan ADL :
KETERANGAN : Klien mnegatakan sering terbagun pada malam hari dan terkadang jarang
tidur. Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : V
Pruritus : V
Perubahan pigmen : V
Memar : V
Pola penyembuhan lesi : V
KETERANGAN : Ditemukan adanya pembengkakan dan lesi pada payudara
sebelah kiri klien. Klien mengatakan lukanya sering
merembes. Terdapat rembesan darah pada balutan luka lesi
payudara sebelah kiri klien.Klien mengalami pruritus pada
daerah ektremitas atas. Perawatan luka pada klien dilakukan
satu hari sekali saat pagi.
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : V
Pembengkakan kel. limfe : v
Anemia : V
KETERANGAN : Tidak terdapat pembengkakan kelenjar limfe,konjungtiva
klien anemis dan terdapat perdarahan pada daerah ca
mammae klien (payudara sebelah kiri).
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala : V
Pusing : V
Gatal pada kulit kepala : V
KETERANGAN : Klien tidak mengalami pusing dan sakit kepala. Klien mengalami gatal pada kulit.
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan :
penglihatan V
Pakai kacamata : V
Kekeringan mata : V
Nyeri : V
Gatal : V
Photobobia : V
Diplopia : V
Riwayat infeksi : V
KETERANGAN : Terdapat perubahan penglihatan pada klien,klien mengatakan pandangan tampak
berkabut.Klien tidak memakai kacamata.Tidak terdapat nyeri pada mata klien
.Mata simetris,pupil mata kanan kiri ishokor
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : V
Discharge : V
Tinitus : V
Vertigo : V
Alat bantu dengar : V
Riwayat infeksi : V
Kebiasaan membersihkan telinga : V
Dampak pada ADL :
KETERANGAN : Personal hygiene mandi mampu secara mandiri,
BAK mampu secara mandiri, tidak terdapat gangguan
saat berkomunikasi dengan klien. Klien tidak
menggunakan alat bantu dengar.Klien membersihkan
telinga setiap satu minggu sekali
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : V
Discharge : V
Epistaksis : V
Obstruksi : V
Snoring : V
Alergi : V
Riwayat infeksi : V
KETERANGAN : Hidung simetris, Kebersihan hidung terjaga.Tidak ditemukan masalah
pada hidung klien dan tidak terdapat riwayat infeksi pada hidung klien .
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : V
Kesulitan menelan : V
Lesi : V
Perdarahan gusi : V
Caries : V
Perubahan rasa : V
Gigi palsu : V
Riwayat Infeksi : V
Pola sikat gigi : 2 x sehari setelah mandi
KETERANGAN : Tidak terdapat nyeri telan maupun kesulitan menelan, Klien tidak
menggunakan gigi palsu. Klien rajin menembersihkan
(menyikat) gigi sehari dua kali setiap mandi.
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : V
Nyeri tekan : V
Massa : V
KETERANGAN : Tidak ditemukan nyeri tekan maupun massa pada leher klien.Tidak
terdapat masalah pada leher klien
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : V
Nafas pendek : V
Hemoptisis : V
Wheezing : V
Asma : V
KETERANGAN : Klien tidak ada keluhan batuk.Tidak terdapat masalah pada pernafasan
klien
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : V
Palpitasi : V
Dipsnoe : V
Paroximal nocturnal : V
Orthopnea : V
Murmur : V
Edema : V
KETERANGAN : S1S2 tunggal,tidak terjadi takikardi.TD : 110/70
mmHg,frekuensi nadi : 96x/menit,tidak ditemukan
suara murmur maupun gallop.
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : V
Nausea / vomiting : V
Hemateemesis : V
Perubahan nafsu makan : V
Massa : V
Jaundice : V
Perubahan pola BAB : V
Melena : V
Hemorrhoid : V
Pola BAB : Klien mengatakan BAB 2 hari sekali
KETERANGAN : Klien mengalami perubahan nafsu makan, makan
habis setengah porsi.Tidak mengalami muntah.Klien mengatakan
BAB dalam 2 hari sekali tergantung seberapa banyak makanan
yang dikonsumsi klien.
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : v
Frekuensi : Tidak terukur,Klien BAK spontan.Klien BAK 5-8x/hari
Hesitancy : v
Urgency : v
Hematuria : v
Poliuria : v
Oliguria : v
Nocturia : v
Inkontinensia : v
Nyeri berkemih : v
Pola BAK : Klien mengatakan BAK 5-8 kali sehari
KETERANGAN : Urine berwarna kuning pekat,klien BAK spontan.Tidak ada
masalah pada perkemihan.
Reproduksi (perempuan)
Lesi : V
Discharge : V
Postcoital bleeding : V
Nyeri pelvis : V
Prolap : V
Riwayat menstruasi : Klien mengalami menopause
Aktifitas seksual : V
Pap smear : V
KETERANGAN : Tidak terdapat masalah pada reproduksi klien
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : V
Bengkak : V
Kaku sendi : V
Deformitas : V
Spasme : V
Kram : V
Kelemahan otot : V
Masalah gaya berjalan : V
Nyeri punggung : V
Pola latihan : Klien sering melakukan aktivitas berjalan
Dampak ADL : Klien melakukan aktivas sehari-hari secara mandiri.
KETERANGAN : Terdapat masalah pada gaya brerjalan klien,gaya berjalan klien
sedikit membungkuk. Klien mengalami perubahan bentuk tulang
belakang. Klien juga berhati-hati saat bergerak agar tidak mengenai
luka di payudaranya.
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : V
Seizures : V
Syncope : V
Tic/tremor : V
Paralysis : V
Paresis : V
Masalah memori : V
KETERANGAN : Klien tidak ada masalah.
Cemas : V
Depresi : V
Ketakutan : V
Insomnia : V
Kesulitan dalam mengambil keputusan : V
Kesulitan konsentrasi : V
Mekanisme koping :
Persepsi tentang kematian : Klien mengatakan sudah pasrah dengan kematian
6. LINGKUNGAN :
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
5 Mandi 0 5 5
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
2. Aspek Kognitif
Total nilai 30 20
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :gangguan kognitif sedang
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6
bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam
mobilisasi dan melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet: 2007:
Podsiadlo & Richardson:1991)
4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 0
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 1
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 1
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 4
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing,
2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
5. Status Nutrisi
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien
3. Edukasi
4. Kolaborasi
menurun. Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas bawah
Kriteria hasil :
Terapeutik:
-- Tidak ada kejadian jatuh
Sediakan pencahayaan yang memadai
-- tidak aada fraktur
Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan rawat inap
Sediakan urinal atau urinal untk eliminasi di dekat tempat tidur, Jika perlu
Edukasi
Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk beberapa menit sebelum berdiri
G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanda
Tgl
No. Diagnosa Catatan Perkembangan Tangan/ Paraf
16-05-2022 1. Nyeri kronis S:
20.00 berhubungan
Klien mengatakan nyeri masih
dengan adanya
ada di luka di payudara kiri,
penekanan
skala 5, terus menerus, steleah
massa tumor
minum obat, nyeri luka sedikit
ditandai
menurun namun timbul lagi
dengan klien
O
mengeluh
- Wajah klien rileks, namun masih
nyeri pada
berjengit saat berpindah tempat
luka payudara
- Masih terdapat luka di payudara
kirinya skala
kiri
5, terdapat
luka A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
16-05-2022 2. Kerusakan S : Klien mengatakan rembesan berhenti
20.00 integritas sepanjang pagi, namun kembali ada saat
jaringan sore hingga malam hari
berhubungan O:
dengan faktor - Luka telah dibersihkan, pus (-),
mekanik ditandai darah (+)
dengan adanya - Balutan bersih
lesi di payudara A : masalah keperawatan belum teratasi
kiri, terdapat P : lanjutkan intervensi
rembesan.
Klien atas nama Ibu M dengan diagnosa medis Ca. Mammae didapatkan keluhan nyeri
pada daerah luka di payudara kiri, terasa seperti terbakar, skala 5, terus menerus. terdapat
Terdapat pembengkakan dan lesi pada payudara sebelah kiri klien, Terdapat rembesan darah
pada balutan luka. Ibu M mendapatkan terapi obat oral berupa Paracetamo1 tablet/jika nyeri
timbul. Dari data tersebut diprioritaskan masalah dengan urutan diagnosa Nyeri kronis
berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor ditandai dengan klien mengeluh nyeri
pada luka payudara kirinya skala 5, terdapat luka; Kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan faktor mekanik ditandai dengan adanya lesi di payudara kiri, terdapat rembesan;
Risiko Cidera ditandai dengan perubahan gaya berjalan.
Pada diagnosa nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada luka payudara kirinya skala 5, terdapat luka telah
dilakukan tindakan Manajemen nyeri yang berfokus pada memberikan edukasi tentang
pengobatan dan meningkatkan istirahat dan menghindari memanipulasi luka. Penelitian oleh
Thalib (2020), mengemukakan bahwa penggunaan terapi perilaku juga berpengaruh ke dalam
kemampukan apsien payudara dalam mengontrol nyerinya.
Pada diagnosa Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik
ditandai dengan adanya lesi di payudara kiri, terdapat rembesan telah dilakukan tindakan
Perawatan luka yang berfokus pada perawatan lesi dan rawat luka, menjaga kebersihan luka.
Pada luka kanker payudara, penyembuhan secara total merupakan sesuatu yang hampir
mustahil, yang dapat dilakukan perawatan dalam meberikan perawatan luka adalah Perawatan
luka yang dilakukan dengan optimal, sehingga dapat dapat memberikan efek meningkatkan
rasa nyaman dan menurunkan nyeri yang dialami pasien. (Beers, 2019)
Pada diagnosa Risiko Cidera ditandai dengan perubahan gaya berjalan telah dilakukan
tindakan Pencegahan cidera yang berfokus pada identifikasi hazard lingkungan dan
menganjurkan menggunakan sandal berbahan lembut. Gangguan penglihatan merupakan
penyebab intrinsik cedera yang paling sering pada lansia. Sehingga perlu diwaspadai dan
diantisipasi salah satunya dnegan penggunaan alat bantu dan anjuran dan edukasi tentang
keselamatan pada lansia. (Sitorus, 2020)
Evaluasi menunjukkan bahwa intervensi pada masalah keperawatan ini perlu
dilanjutkan dengan adanya luka di kaki kiri klien, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada
demam. Nyeri berkurang hingga skala 4, klien menyadari penggunaan alas kaki yang benar,
dan menggunakan alas kaki yang sesuai, tidak terjadi cedera selama perawatan, dan kondisi
luka masih merembes dan balutan rutin diganti tiap hari.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson & Masur, (2010). Penyebaran Penyakit Kanker Payudara. FKUI. Jakarta.
Beers, E.H., 2019. Palliative wound care: less is more. Surgical Clinics, 99(5), pp.899-919.
Dewi, L (2009). Kanker Payudara, Mendeteksi gejala dini, Pencegahan dan Pengobatan.
Yogyakarta: Tugu Publisher.
Indriyani. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Upaya Promotif dan Prefentif dalam
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Lemone, P., Burke, K., & Bauldoff, G. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
Olfah, Y., Mendri, N. K., & Badi'ah, A. (2013). Kanker Payudara Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Paramita. (2011). Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta: Permata Puri Medias.
Permanawati & Wisnu. (2015). Kesejahteraan Subjektif pada Penyandang Kanker Payudara. JurnaL
Psikologi. 2(2).
Potter & Perry. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Prasetio, A. & Nurwinda, N. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pasien
Kanker Payudara Untuk Mengikuti Kemoterapi Di Rumah Sakit RK Charitas Palembang.
Jurnal Kesehatan Mitra Lampung. 1(1).
Smeltser & Bare. (2010). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol. 1. Jakarta: EGC.
Utami, S. (2012). Aku Sembuh Dari Kanker Payudara: Mendeteksi Gejala Dini, Pencegahan dan
Pengobatan. Jakarta: Oryza.
Sitorus, R.S., 2020. Hubungan Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik Dengan Risiko Jatuh Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Jurnal Maternitas Kebidanan, 5(1), pp.48-55.
Thalib, M.T., 2020. Efektifitas Therapi Perilaku Kognitif Relaksasi Pada Pasien Kanker Payudara
Terhadap Intensitas Nyeri Di Ruang Bedah Tumor Rsup. Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(1), pp.24-28.