Anda di halaman 1dari 11

Tutorial Transformasi Data Ordinal Ke

Data Interval Menggunakan Microsoft


Add-Ins Stat 97.xla pada Microsoft Excel
by Admin LAB ICT · Published July 30, 2015 · Updated July 30, 2015

Transformasi data ordinal ke data interval merupakan salah satu cara untuk mengatasi kendala
dalam uji normalitas statistik yang dihadapi dalam penelitian ilmiah khususnya untuk
penelitian yang menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari sumber penelitian bisa melalui kuesioner, wawancara, dan observasi pada objek
penelitian.

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008 : 30), transformasi data interval bertujuan untuk
memenuhi sebagian dari syarat analisis praktik, dimana data setidaknya berskala interval.
Sederhananya lagi, transformasi data ordinal ke data interval bertujuan agar data dapat
berdistribusi normal atau menjadi homogen yang selanjutnya dapat dilakukan uji asumsi klasik
pada hasil tranformasi data tersebut. Untuk transformasi data ordinal ke data interval dapat
menggunakan fasilitas add-ins stat 97.xla yang disediakan oleh microsoft excel. Berikut adalah
tutorial transformasi data ordinal ke data interval menggunakan add-ins stat 97.xla pada
microsoft excel :

1. Pastikan terlebih dahulu anda mempunyai file add-ins stat 97.xla.

2. Simpan file add-ins stat 97.xla tersebut ke direktory komputer anda misalkan simpan
file add-ins stat 97.xla anda ke dalam direktory C:/.

3. Lalu buka microsoft excel anda.


4. Klik Menu file – pilih options

5. Pada excel options, pilih menu add-ins yang terletak di sebelah kiri baris.

6. Pilih manage yang terdapat di paling bawah menu excel options pastikan untuk memilih
opsi microsoft excel add-ins, lalu klik go
7. Setelah meng-klik go, akan muncul kotak yang berisi add-ins yang akan ditambahkan
seperti gambar dibawah ini :

8. Klik tombol browse, lalu pilih direktori dimana kita menyimpan file add-ins stat 97.xla.
9. Lalu pilih file add-ins stat 97.xla, klik ok

10. Setelah meng-klik ok, maka add-ins stat 97.xla akan otomatis muncul pada list didalam
menu add-ins kemudian klik ok kembali. File add-ins stat 97.xla sudah berhasil
ditambahkan pada microsoft excel.

11. Setelah file add-ins stat 97.xla berhasil ditambahkan didalam microsoft excel, maka
selanjutnya pada halaman workbook anda pilih menu add-ins, dan jika terdapat menu
commands statistics maka add-ins stat 97.xla anda sudah bisa digunakan untuk
transformasi data ordinal ke data interval pada microsoft excel.

12. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah tutorial untuk transformasi data ordinal ke
data interval. Siapkan terlebih dahulu data ordinal yang akan anda transformasi ke data
interval. Pada tutorial ini penulis mengambil data yang berasal dari kuesioner yang
dibagikan kepada responden dan menggunakan skala likert (menggunakan poin 1-
5).Jika anda menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics V.19 dalam
melakukan pengolahan data penelitian, sebaiknya copy terlebih dahulu data ordinal ke
microsoft excel.

13. Pada file microsoft excel yang sudah berisi data ordinal penelitian pilih menu add-ins,
klik statistics dan pilih succesive interval.

14. Kemudian akan muncul menu succesive interval, pada data range, isi dengan cara
letakkan kursor dan block pada baris dan kolom data ordinal yang akan anda
transformasikan ke data interval seperti pada gambar dibawah ini dimana data ordinal
diblock dari baris B2 sampai dengan baris R17.

15. Sedangkan pada cell output merupakan kolom dan baris yang akan kita gunakan untuk
meletakkan hasil transformasi data ordinal ke data interval. Sehingga pada cell ouput
kita letakkan hasil transformasi data ke sheet 2 dari baris B1 sampai dengan baris R17
dengan cara memblock baris B2-R17 pada sheet 2 kemudian klik next.

16. Pada kotak dialog select variables, klik select all kemudian next.

17. Pada min value isikan nilai terendah dari data ordinal anda sedangkan pada max value
isikan nilai tertinggi dari data ordinal. Pada tutorial ini data ordinal menggunakan skala
likert dengan nilai terendah yaitu poin 1 dan nilai maksimal adalah poin 5. Kemudian
klik next dan finish.

18. Hasil transformasi data ordinal ke data interval dapat dilihat pada sheet 2 seperti
dibawah ini.

19. Kemudian jumlahkan variabel X1_1 sampai dengan X1_7 secara vertikal dan hasil
penjumlahan tersebut diberi nama variabel X1, lakukan juga penjumlahan yang sama
dengan variabel X2 dan variabel Y seperti gambar dibawah ini.
20. Selanjutnya hasil penjumlahan dari variabel X1, X2 dan Y dapat digunakan dalam
pengolahan data interval seperti uji asumsi klasik dan regresi linier berganda dengan
menggunakan bantuan software statistik seperti IBM SPSS Statistics

Anda mungkin juga menyukai