Anda di halaman 1dari 4

Osteosarkoma (osteogenik sarkoma) merupakan neoplasma sel spindle yang memproduksi

osteoid. Osteosarcoma adalah tumor ganas primer dari tulang yang ditandai dengan pembentukan
tulang yang immatur atau jaringan osteoid oleh sel-sel tumor.1
Osteosarkoma biasanya terdapat pada metafisis tulang panjang di mana lempeng
pertumbuhannya (epiphyseal growth plate) yang sangat aktif; yaitu pada distal femur, proksimal
tibia dan fibula, proksimal humerus dan pelvis. Pada orang tua umur di atas 50 tahun, osteosarkoma
bisa terjadi akibat degenerasi ganas dari paget’s disease, dengan prognosis sangat jelek.4
Tulang dewasa diklasifikasikan menurut bentuknya menjadi tulang panjang (seperti
femur), tulang pipih atau flat (seperti panggul), dan tulang pendek (seperti tulang tangan dan kaki).
Tulang panjang (dan beberapa tulang pendek seperti tulang metakarpal) dibagi menjadi tiga
wilayah topografi: diafisis, epifisis, dan metafisis. Diafisis merupakan bagian poros tulang. Epifisis
tampak di kedua ujung tulang dan sebagian tertutup oleh tulang rawan artikular. Metafisis
merupakan persambungan antara bagian diafisis dan epifisis. Dalam perkembangan tulang, proses
perkembangannya sendiri dimulai dari lempeng epifisis (epifisis disk). Di tempat inilah di mana
proses osifikasi endokhondral terjadi, suatu proses pertumbuhan dimana terjadi secara
longitudinal, kolom tulang rawan yang mengandung vaskularisasi diganti dengan massa tulang.
Ketika tulang telah mencapai panjang dewasa, proses ini berakhir, dan terjadi penutupan bagian
epifisis, sehingga tulang menjadi benar-benar kaku. Waktu penutupan epifisis berbeda di berbagai
tulang dan jenis kelamin. Pada lempeng epifisis sangat penting dalam patologi tulang karena
tempat ini adalah lokasi yang cukup sering terjadinya tumor tulang. Selain itu, apakah epifisis
masih dalam keadaan terbuka atau tertutup akan mempengaruhi proses pertumbuhan yang
patologis, dalam arti bahwa tulang rawan sering setidaknya menjadi penghalang untuk
menyebarnya osteosarkoma. Jika epifisis tertutup dan tulang rawan tidak ada lagi, daerah ini lebih
mudah terinvasi oleh sel-sel tumor. Tulang juga diklasifikasikan sesuai dengan perkembangan
embriologik. Dua kategori utama adalah membranous (seperti tengkorak), jika terbentuk secara de
novo dari jaringan ikat primitif, dan endochondral (seperti tulang panjang), jika pembentukan
mereka didahului oleh pembentukan kartilago. Pada pemotongan, tulang matang terlihat dibentuk
oleh lapisan kompak luar (korteks, tulang kortikal, tulang kompak) dan wilayah tengah yang
berbentuk seperti spons (spongiosa, medula, tulang kanselus). Tulang kompak memiliki saluran
pembuluh darah yang unik, yang terbagi menjadi dua jenis berdasarkan orientasinya dan
hubungannya dengan struktur lamelar tulang disekitarnya: membujur (kanal Haversian) dan
melintang/miring (kanal Volkmann). Kecuali untuk wilayah tulang rawan artikular, korteks
dikelilingi oleh periosteum, yang terdiri dari lapisan fibrous luar dan lapisan seluler dalam
(kambium) dari lapisan sel-sel osteoprogenitor (fibroblas dan osteoblas). Ini berisi filamen saraf
yang membawa impuls proprioseptif dan sensorik, saraf filamen kecil juga bisa lewat dengan
pembuluh nutrisi ke dalam kanal meduler. Bundel serat kolagen kasar menembus lapisan kompak
luar dari lapisan luar periosteum disebut serat Sharpey atau serat perforasi. Periosteum mungkin
terlepas dan terangkat dari tulang dalam proses patologis seperti trauma, infeksi, dan tumor ganas
primer atau sekunder. Setiap kali ini terjadi, pembentukan tulang baru antara periosteum
ditingkatkan dan tulang akan terbentuk. Ini muncul dengan pemeriksaan radiografi sebagai spikula
halus yang berada tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Temuan ini seringkali dianggap
sebagai manifestasi dari suatu neoplasma ganas primer, terutama osteosarkoma dan sarkoma
Ewing. Namun demikian, pertumbuhan tulang periosteal juga bisa terjadi pada sifilis, tuberkulosis,
metastasis karsinoma, dan hematoma subperiosteal. Dalam beberapa lesi, seperti myeloma sel
plasma, periosteum dapat dihancurkan sehingga tidak ada perubahan radiografi yang terlihat.
Pemahaman tentang suplai darah tulang membantu untuk menjelaskan penyebaran dan
keterbatasan infeksi, penyembuhan patah tulang, dan keterlibatan tulang dengan neoplasma primer
atau sekunder.
Metafisis terutama disuplai oleh arteri yang masuk dari diafisis dan berakhir pada lempeng
epifisis. Epifisis menerima suplai darah dari anastomosis pembuluh darah yang luas. Kortek
diafisis, dipasok oleh pembuluh yang masuk melalui kanal Volkmann dan berkomunikasi dengan
sistem Haversian. Arteri yang fungsinya memberi nutrisi memasuki kanal meduler pada sekitar
tengah diafisis, membagi, dan meluas baik distal dan proksimal. Pertukaran metabolisme kalsium
dan fosfor terjadi terutama pada metafisis. Pembuluh getah bening yang ada di jaringan ikat yang
melapisi periosteum, tetapi tidak di korteks atau medula. Tulang terdiri dari bahan intersel yang
mengalami kalsifikasi, matriks tulang dan berbagai jenis sel: osteosit, yang ditemukan dalam
rongga (lakuna) di dalam matriks; osteoblas, yang mensintesis komponen organik matriks tersebut;
dan osteoklas, yang merupakan sel raksasa berinti banyak dan diperlukan dalam resorpsi dan
perubahan bentuk jaringan tulang. Karena tidak terjadi difusi melalui matriks tulang yang
mengalami kalsifikasi, pertukaran diantara osteosit dan kapiler darah tergantung pada hubungan
seluler melalui kanalikuli, yang menembus matriks tersebut. Kanalikuli ini memungkinkan
osteosit untuk berhubungan melalui penonjolan filipodial dengan tetangganya, dengan permukaan
dalam dan luar tulang, dan dengan pembuluh darah di dalam matriks tulang tersebut. Osteoblas
adalah sel-sel yang memproduksi tulang yang berasal dari sumsum tulang, dimana sel mesenkimal
berada. Osteoblas bertanggung jawab untuk sintesis komponen matriks tulang (kolagen dan
glikoprotein). Osteoblas terletak pada permukaan jaringan tulang dan secara berdampingan, dalam
suatu cara yang menyerupai epitel sederhana. Bila sedang mensintesis matriks tulang, osteoblas
berbentuk kuboid dan mempunyai suatu sitoplasma yang basofilik. Bila kegiatan sintesis sedang
tidak aktif, menjadi gepeng atau pipih dan sifat basofilik sitoplasmanya berkurang. Osteoblas
memiliki nukleus bulat dan besar dangan kromatin halus yang tersebar merata. Matriks tulang yang
baru disintesis, belum mengalami kalsifikasi, dan terletak di dekat osteoblas disebut dengan
osteoid atau prebone. Di dalam osteoblas yang aktif telah ditemukan granul sitoplasmik dengan
PAS positif yang mungkin merupakan prekursor mukopolisakarida netral matriks tersebut.
Osteosit adalah sel matur yang ditemukan terbungkus di dalam lapisanlapisan matriks tulang yang
telah mengalami mineralisasi. Didalam kanalikuli yang mengandung lakuna, terdapat juluran
filipodial osteosit dari sel-sel berdekatan berhubungan melalui gap junction. Penggabungan ini
memungkinkan aliran ion dan molekul kecil antar sel (misalnya hormon yang mengatur
pertumbuhan dan perkembangan tulang). Hubungan filipodial di antara osteosit yang berkapsul
memberikan suatu mekanisme dimana nutrisi dan metabolit dapat mengalir di antara pembuluh
darah dan osteosit yang jauh. Bila dibandingkan dengan osteoblas, osteosit lebih pipih dan
mempunyai retikulum endoplasmic yang kasar dan badan golgi yang jauh berkurang dan kromatin
inti yang lebih padat. Kematian osteosit diikuti dengan resorpsi matriksnya. Osteoklas adalah sel
yang motil (dapat bergerak) dan sangat besar. Osteoklas mempunyai sitoplasma yang lebar dengan
jumlah inti 6-50 atau lebih. Osteoklas biasanya menonjol di atas permukaan matriks dan kadang-
kadang saling overlapping dengan osteoblas dan osteoklas lain.1,5,6
Gambar 2.1 Parosteal osteosarcoma, parosteal osteosarcoma menunjukkan bahwa tumor biasanya
lobular dan muncul dari periosteum luar metafisis tulang panjang
Sumber : Yarmish G, Klein M, Landa J. Imaging Characteristics of Primary Osteosarcoma:
Nonconventional Subtypes. Radiographics.rsna.org.2010. Vol 30 No. 6: 1654-1673

Anda mungkin juga menyukai