Gangguan ketajaman penglihatan dan kebutaan merupakan masalah kesehatan yang penting, terutama pada anak, mengingat 80% informasi selama 12 tahun pertama kehidupan anak didapatkan melalui penglihatan.1 Visus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang khusus di mana tergantung dari ketajaman fokus retina dalam bola mata dan sensitifitas dari interpretasi di otak.2 Ketajaman penglihatan berkisar dari penglihatan penuh sampai tanpa penglihatan. Jika ketajaman menurun, penglihatan menjadi kabur.3 Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2017 Diperkirakan 19 juta anak-anak mengalami gangguan tajam penglihatan. Dari jumlah tersebut, 12 juta anak-anak memiliki gangguan penglihatan karena gangguan refraksi.3 Penurunan visus merupakan masalah kesehatan yang prevalensinya semakin meningkat pada 50 tahun terakhir. Diperkirakan 1,6 miliar manusia terkena penurunan visus dan kemungkinan akan meningkat hingga 2,5 miliar pada tahun 2020.4 Dari penelitian yang dilakukan oleh Wulansari D tahun 2008 didapatkan hubungan riwayat penurunan visus orang tua dengan kejadian penurunan visus 59% , hubungan jarak menonton tv dengan penurunan visus 55,4%, hubungan jarak membaca buku dengan penurunan visus 75%, hubungan waktu menonton tv dengan penurunan visus 55%,hubungan membaca buku dengan penurunan visus 66,7%, hubungan penggunaan lampu belajar 43,8%, dan hubungan aktivitas luar ruangan dengan penurunan visus 61,1 % .5 Prevalensi gangguan penglihatan berat penduduk umur 6 tahun ke atas secara nasional sebesar 0,9 persen. Prevalensi gangguan penglihatan berat tertinggi terdapat di Lampung (1,7%), diikuti Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat (masing- masing 1,6%).6 Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Provinsi DKI Jakarta sendiri menduduki peringkat ke 7 dengan gangguan penglihatan berat sebanyak 0,6 %.6 Berdasarkan uraian diatas, karena masih tingginya angka gangguan tajam penglihatan pada anak dan banyaknya faktor yang mempengaruhi visus pada murid SD, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan visus di Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Selain itu juga karena belum adanya penelitian mengenai masalah tersebut di Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Menurut WHO tahun 2017 diperkirakan 19 juta anak mengalami gangguan tajam pengelihatan, Dari jumlah tersebut, 12 juta anak-anak memiliki gangguan penglihatan karena gangguan refraksi. Diperkirakan 1,6 miliar manusia terkena penurunan visus dan kemungkinan akan meningkat hingga 2,5 miliar pada tahun 2020. Prevalensi gangguan penglihatan berat penduduk umur 6 tahun ke atas secara nasional sebesar 0,9 persen. Prevalensi gangguan penglihatan berat tertinggi terdapat di Lampung (1,7%), diikuti Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat (masing-masing 1,6%). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Provinsi DKI Jakarta sendiri menduduki peringkat ke 7 dengan gangguan penglihatan berat sebanyak 0,6 %. Belum ada penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan visus di Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
1.3. Hipotesis Null
Tidak ada hubungan antara durasi penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer, pencahayaan dan kurangnya aktivitas di luar ruangan terhadap penurunan visus pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan visus pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. 1.4.2. Tujuan Khusus Diketahuinya sebaran visus pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Diketahuinya sebaran responden menurut penurunan visus orang tua pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Diketahuinya sebaran responden menurut durasi penggunaan gadget/computer atau membaca pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Diketahuinya sebaran responden menurut pencahayaan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Diketahuinya sebaran responden menurut jarak membaca atau melihat gadget/computer pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Diketahuinya sebaran responden menurut kurangnya beraktivitas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Diketahuinya hubungan durasi penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat bagi Peneliti Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah didapatkan saat kuliah dan membandingkannya dengan keadaan sebenarnya dalam masyarakat. Penelitian ini memberikan pengalaman yang berharga bagi kami peneliti untuk kedepannya dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih baik lagi. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai hubungan durasi penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
1.5.2 Manfaat bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran mengenai hubungan durasi penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lainnya. Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan.
1.5.3. Manfaat bagi Pusat Kesehatan Masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang hubungan durasi penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019 di wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat terkait.
1.5.4. Manfaat bagi Masyarakat
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang hubungan durasi penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.