Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gangguan ketajaman penglihatan dan kebutaan merupakan masalah kesehatan
yang penting, terutama pada anak, mengingat 80% informasi selama 12 tahun pertama
kehidupan anak didapatkan melalui penglihatan.1 Visus adalah ketajaman atau
kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang khusus di mana tergantung dari
ketajaman fokus retina dalam bola mata dan sensitifitas dari interpretasi di otak.2
Ketajaman penglihatan berkisar dari penglihatan penuh sampai tanpa penglihatan.
Jika ketajaman menurun, penglihatan menjadi kabur.3
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2017
Diperkirakan 19 juta anak-anak mengalami gangguan tajam penglihatan. Dari jumlah
tersebut, 12 juta anak-anak memiliki gangguan penglihatan karena gangguan refraksi.3
Penurunan visus merupakan masalah kesehatan yang prevalensinya semakin
meningkat pada 50 tahun terakhir. Diperkirakan 1,6 miliar manusia terkena
penurunan visus dan kemungkinan akan meningkat hingga 2,5 miliar pada tahun
2020.4
Dari penelitian yang dilakukan oleh Wulansari D tahun 2008 didapatkan
hubungan riwayat penurunan visus orang tua dengan kejadian penurunan visus 59% ,
hubungan jarak menonton tv dengan penurunan visus 55,4%, hubungan jarak
membaca buku dengan penurunan visus 75%, hubungan waktu menonton tv dengan
penurunan visus 55%,hubungan membaca buku dengan penurunan visus 66,7%,
hubungan penggunaan lampu belajar 43,8%, dan hubungan aktivitas luar ruangan
dengan penurunan visus 61,1 % .5
Prevalensi gangguan penglihatan berat penduduk umur 6 tahun ke atas secara
nasional sebesar 0,9 persen. Prevalensi gangguan penglihatan berat tertinggi terdapat
di Lampung (1,7%), diikuti Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat (masing-
masing 1,6%).6 Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
Provinsi DKI Jakarta sendiri menduduki peringkat ke 7 dengan gangguan penglihatan
berat sebanyak 0,6 %.6
Berdasarkan uraian diatas, karena masih tingginya angka gangguan tajam
penglihatan pada anak dan banyaknya faktor yang mempengaruhi visus pada murid
SD, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan penurunan visus di Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan
Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019. Selain itu juga
karena belum adanya penelitian mengenai masalah tersebut di Sekolah Dasar
Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat
periode April 2019.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
 Menurut WHO tahun 2017 diperkirakan 19 juta anak mengalami gangguan tajam
pengelihatan, Dari jumlah tersebut, 12 juta anak-anak memiliki gangguan penglihatan
karena gangguan refraksi.
 Diperkirakan 1,6 miliar manusia terkena penurunan visus dan kemungkinan akan
meningkat hingga 2,5 miliar pada tahun 2020.
 Prevalensi gangguan penglihatan berat penduduk umur 6 tahun ke atas secara nasional
sebesar 0,9 persen.
 Prevalensi gangguan penglihatan berat tertinggi terdapat di Lampung (1,7%), diikuti
Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat (masing-masing 1,6%).
 Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Provinsi DKI
Jakarta sendiri menduduki peringkat ke 7 dengan gangguan penglihatan berat
sebanyak 0,6 %.
 Belum ada penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan
visus di Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan
Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.

1.3. Hipotesis Null


Tidak ada hubungan antara durasi penggunaan gadget/computer dan membaca,
penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer,
pencahayaan dan kurangnya aktivitas di luar ruangan terhadap penurunan visus pada
murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan
Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan visus pada
murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan,
Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
1.4.2. Tujuan Khusus
 Diketahuinya sebaran visus pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April
2019.
 Diketahuinya sebaran responden menurut penurunan visus orang tua pada
murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan,
Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
 Diketahuinya sebaran responden menurut durasi penggunaan gadget/computer
atau membaca pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan
Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
 Diketahuinya sebaran responden menurut pencahayaan pada murid Sekolah
Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah,
Jakarta Barat periode April 2019.
 Diketahuinya sebaran responden menurut jarak membaca atau melihat
gadget/computer pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan
Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
 Diketahuinya sebaran responden menurut kurangnya beraktivitas di luar
ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan
Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.
 Diketahuinya hubungan durasi penggunaan gadget/computer dan membaca,
penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer,
pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar
Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta
Barat periode April 2019.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Manfaat bagi Peneliti
 Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah didapatkan saat kuliah dan
membandingkannya dengan keadaan sebenarnya dalam masyarakat.
 Penelitian ini memberikan pengalaman yang berharga bagi kami peneliti untuk
kedepannya dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih baik lagi.
 Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai hubungan durasi
penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak
membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar
ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan,
Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.

1.5.2 Manfaat bagi Institusi Pendidikan


 Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas
Kedokteran mengenai hubungan durasi penggunaan gadget/computer dan membaca,
penurunan visus orang tua, jarak membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan
dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08
Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April
2019.
 Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar untuk dilakukan penelitian lebih
lanjut oleh peneliti lainnya.
 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan.

1.5.3. Manfaat bagi Pusat Kesehatan Masyarakat


Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang hubungan durasi penggunaan
gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak membaca atau
melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar ruangan pada
murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan
Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019 di wilayah kerja pusat kesehatan
masyarakat terkait.

1.5.4. Manfaat bagi Masyarakat


Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang hubungan
durasi penggunaan gadget/computer dan membaca, penurunan visus orang tua, jarak
membaca atau melihat gadget/computer, pencahayan dan kurangnya aktivtas di luar
ruangan pada murid Sekolah Dasar Kemanggisan 08 Pagi, Kelurahan Kemanggisan,
Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode April 2019.

Anda mungkin juga menyukai