1. Ganguan jiwa
- http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d3keperawatan/207303016/bab1.pdf
Fungsi Jiwa
1. Persepsi
Memiliki arti pengertian, pemahaman, dan tafsiran tentang suatu hal
tertentu. Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak :
rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain : faktor-
faktor pengaruh (biologi, sosial, psikologi) yang mengatur atau
mengolah rangsang itu secara intrapsikik
2. Proses Berpikir
Suatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran
dan faham dengan jalan membayangkan. Mengkhayalkan, memahami,
membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan
faham baru.
Yang diperhatikan :
Bentuk Pikiran
Progresi / kelancaran / arus pikiran
Isi pikiran
Perkembangan PPDGJ
PPDGJ I (1973), yang mengacu pada ICD 8 dan DSM II, berisi:
- Numerik: 290 – 315
316: gangguan penyesuaian
317: culture bound phenomen (exotic syndrome)
- Tanpa kriteria diagnostik
- Monoaxial diagnose
Penjelasan
F0 Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik
Gangguan mental organik = gangguan mental yang berkaitan dengan
penyakit/gangguan sistemik atau otak. Gangguan mental simtomatik = pengaruh
terhadap otak merupakan akibat sekunder penyakit/gangguuan sistemik di luar
otak.
Gambaran utama:
Gangguan fungsi kongnitif.
Gangguan sensorium – kesadaran, perhatian.
Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi
(halusinasi), isi pikir (waham), mood dan emosi.
Fl Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat Psikoaktif
Lainnya
F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
Skizofrenia ditandai dengan penyimpangan fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran
jernih dan kemampuan intelektual tetap, walaupun kemunduran kognitif dapat
berkembang kemudian.
F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak
dan Remaja
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa, PPDGJ-III)
2. Mengapaseringditemukanmarahmarahtanpasebab?sejak 2 bulan yang
lalutermsukapa?
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda, ada yang
meluap-luap tapi ada pula yang biasa saja. Penyebab orang mudah marah ini
ternyata dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak.
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara
daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus
frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya
normal.
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit
bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional
terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala.
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol
perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala. Akibatnya orang-orang ini akan
cenderung lebih agresif dan paling sensitif.
http://www.solopos.com/2011/09/16/penyebab-orang-mudah-marah-115756
http://www.psikoterapis.com/files/rangkuman-gejala-gangguan-psikologis.pdf
3. Mengapapasienmerasapikirannyadapatdisiarkandandptdiketahuiseseora
ng?
PPDGJ III
4. Apahubunganpx.fisikdan lab. Dalambatas normal
sertahubunganpenggunaannapza?
Untuk mempermudah dalam penggolongan diagniosis gangguan jiwa
Anamnesis
I. Data identifikasi
II. Keluhan utama
III. Riwayat penyakit sekarang
Onset
Faktor pencetus
IV. Penyakit sebelumnya
Psikiatrik
Medis
Riwayat alkohol dan zat lain
V. Riwayat pribadi
Prenatal dan perinatal
Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun)
Masa anak-anak pertengahan (3-11 tahun)
Masa anak-anak akhir (puberitas sampai masa remaja)
Masa dewasa
1. Riwayat pekerjaan
2. Riwayat perkawinan dan hubungan
3. Riwayat militer
4. Riwayat pendidikan
5. Keagamaan
6. Aktivitas Sosial
7. Situasi hidup sekarang
8. Riwayat hukum
Riwayat psikososial
Riwayat keluarga
Mimpi, khayalan, nilai hidup
Teknik wawancara yang umum
1. Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara
2. Tentukan keluhan utama pasien
3. Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis
banding sementara
4. Singkirkan dan masukan berbagai kemungkinan diagnostik
dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
5. Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup
gigih untuk menentukan akuratnya jawaban
6. Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk
mengamati bagaimana kuatnya oikiran berkaitan
7. Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup
8. Jangan takut menanyakan tentang topik anda atau pasien
rasakan sulit atau memalukan
9. Tanyakan tentang pikiran bunuh diri
10.Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan
pada akhir wawancara
11.Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa
kepercayaan dan jika mungkin harapan
Tergantung dari gambaran klinis, ada tidaknya tanda dan gejala, dan
intensitasnya. Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical of Mental
Disorder)
I. Ringan
Terdapat beberapa gejala, jika ada yang melebihi dari yang
diperlukan untuk membuat diagnosis, dan gejala yang menyebabkan
tidak lebih dari gangguan ringan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
II. Sedang
Terdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada diantara
ringan dan berat
III. Berat
Terdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk
membuat diagnosis, atau beberapa gejala yang khususnya berat atau
gejala yang menyebabkan gangguan jelas dalam funsi sosial atau
pekerjaan
IV. Dalam remisi parsial
Kriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi,
tetapi sekarang hanya beberapa gejala dan tanda dari gangguan yang
tertinggal
V. Dalam remisi penuh
Tidak ada lagi tanda dan gejala dari gangguan tetapi secara klinis
masih relevan dengan gangguan yang dimaksud
(Sinopsis Psikiatri)
4. Terapi
Farmakoterapi
Psikoterapi
Terapi sosial
Terapi okupasi
Lain-lain
5. Tindak-lanjut
Evaluasi terapi
Evaluasi diagnosis
Lain-lain
(Buku saku diagnosis gangguan jiwa, PPDGJ-III)
6. Bagaimanapenilaian GAF?
100-91 Fungsi superior dalam berbagai aktivitas, masalah kehidupan
tidak pernah keluar kendali, dicari oleh orang lain karena
kualitas positifnya banyak. Tidak ada gejala.
40-31 Gejala serius (missal, ide bunuh diri, sering mencuri) atau tiap
gangguan yang serius pada fngsi social, pekerjaan, atau
sekolah (missal, tidak memiliki teman, tidak mampu bertahan
kerja)
Jika total lebih dari 300 90% jatuh sakit berat 6 bulan mendatang
MENGHADAPI STRESS
1. Merasa gelisah
2. Lekas marah
3. Perasaan sangat lelah
4. Sukar konsentrasi
5. Kehilangan minat terhadap rekreasi yg sebelumnya dapat dinikmati
6. Menjadi khawatir mengenai hal hal yang sebenrnya tidak dapat
diselesaikan dengan perasaan khawatir saja
7. Bekerja berlebihan dan tidak efektif
8. Makin lama makin banyak PR
9. Makin banyak merokok
10.Merasa madesu
DD
Delerium
Dementia
Sindroma Amnestik dan
Ggn. Mental halusinosis organic
Organik Sindroma waham organic
Sindroma afektif organic
Sindroma Kepribadian
organik Intoksikasi dan
Sindroma Putus Zat
Gangguan
Psikotik
Skizofrenia
Gangguan afektif berat
Ggn. Psikotik Gangguan Paranoid
Fungsional Psikosis Non Organik lainnya
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis atau
rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan,
kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi, fobia) atau disfungsi
(astenia, impotensi) dll.
Skizofrenia
PPDGJ III skizofrenia adalah:
suatudeskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan penyakit
yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan
pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai
oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran
dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul, kesadaran
yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara,
kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian.
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita, dikarakteristikan
dengan disorganisasi pikiran, perasaan, dan perilaku (Lenzenweger &
Gottesman, 1994)
System limbic (amigdala, hipokampus, gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah :
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang yang
memburuk dan gejala klinis umum berupa halusinasi dan
waham.
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran, emosi,
dan perilaku
Bedanya : perjalanan yang memburuk tidak diperlukan
dalam konsep skizofrenia, seperti pada demensia
prekoks.
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar), afektif, autism, ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi, dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi dua
kelompokskizofrenia sesungguhnya dan psikosis
skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi, autism, penumpulan
emosi, onset yang perlahan-lahan, derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis, psikososial, dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik
(diastesis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh
lingkungan yang menimbulkan stress, memungkinkan
perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic, lobus frontalis, dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu banyaknya
pelepasan dopamine, terlalu banyaknya reseptor
dopamine, atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat :
Traktus nigrostriatalgejala motorik, mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin, norepinefrin, hilangnya
GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala, hipokampus, gyrus
parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi :
1. Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas, meliputi
waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan perilaku katatonia
atau agitasi.
2. Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala →
Affective Flattening : ekspresi emosi yg terbatas, dalam rentang dan
intensitas.
Alogia : keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam kelancaran
dan produktivitas.
Avolition : keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan.
Anhedonia : berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita.
Gangguan atensi : penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul, penarikan emosi (emosional
withdrawal).
3. Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering →
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
4. Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif. Menekankan pd masalah
pengendalian impuls. Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan secara
fisik aau verbal terhadap org lain.
5. Simptom depresi dan anxious
3. Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:
a. Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol.
b. Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.
5. Tipe Residual
a. Tidak terdapat waham, halusinasi, disorganisasi bicara, perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol.
b. Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih ringan
(misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak
lazim).
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima karakter:
F20.X.0 : berkelanjutan
F20.X.1 : episodic dengan kemunduran progresif
F20.X.2 : episodic dengan kemunduran stabil
F20.X.3 : episodic berulang
F20.X.4 : remisi tidak sempurna
F20.X.5 : remisi sempurna
F20.X.8 : lainnya
F20.X.9 : periode pengamatan kurang 1 tahun
Kriteria diagnostik lain :
i. HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA:
a. - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan, walopun isinya
sama tapi kualitasnya berbeda.
- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran diambil
keluar oleh sesuatu dari luar dirinya.
- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg orang
lain / umum mengetahuinya.
b. - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan ttt dari luar.
- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar.
- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar.
- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar, yg
bermakna khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik /
mukjizat.
c. HALUSINASI AUDITORIK:
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien.
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d. waham menetap jenis lain , yg menurut budaya setempat tidak wajar
dan sesuatu yang mustahil
ii. PALING SEDIKIT 2 GEJALA:
a. halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai
baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai
oleh ide2 berlebihan yang menetap atua apabila terjadi setiap hari
selama berminggu2/berbulan2 terus menerus
b. arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan, atau
neologisme
c. perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah, posisi tubuh ttt
atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme atau stupor
d. gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya
yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan soaial dan
menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika.
iii. adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung selama
kurun waktu 1 bulan/>
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan , tidak berbuat sesuatu, sikap larut
dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial.
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham :
1. Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2. Selalu bertentangan dengan realitas
3. Selalu bertentangan dg logika
4. Penderita percaya 100% terhadap kebenaran pikiran
5. Tidak dpt dirubah oleh orang lain, sekalipun dg jalan yg logis dan
rasional
Jenis – jenis waham :
Waham dikejar : penderita merasa dikejar2 olah orang lain
Waham curiga : penderita merasa selalu di sindir oleh
orang lain.
Wahampersekutorik : penderita merasa diganggu, ditipu atau
disiksa oleh orang lain
Waham curiga : pasien merasa selalu disindir oleh orang
lain (curiga terhadap sekitar, cth : orang lain tersenyum, tetapi
diartikan spt menyindir dirinya)
Waham cemburu : pasien merasa sll cemburu pd orang lain,
cth : penderita sll cemburu dg pasangannya (berlebihan)
Waham hipokondria : keprihatinan yg berlebihan ttg kesehatan
pasien yg didasarkan bukan pd patologi organic yg nyata.
Waham somatic : keyakinan palsu menyangkut fungsi tubuh
pasian, cth : keyakianan bahwa otak penderita mencair, jantung
bocor²
HALUSINASI
Adl persepsi panca-indra tanpa rangsangan pd reseptor2 panca indra
(persepsi tanpa obyek)
a. Mrpkan gejala psikiatrik yang gawat (serius), halusinasi pendengaran
sering dijumpai pd skizofrenia, halusinasi visual sering pd penderita dg
psikosa yang akut
b. Dapat terjadi pada orang normal : halusinasi hypnagogik
c. Jenis2 halusinasi :
1. Halusinasi pendengaran (Akustik)
Sering berbentuk :
Akoasma : suara2 yg kacau tapi tidak bisa dibedakan secara
tegas
Phonema : suara2 tg berbentuk suara jelas, spt yang berasal
sari mns, shg menderita mendengar kata2 atau kalimat2 ttt.
6. Halusinasi haptik
Mrpkan swtu persepsi, seolah2 tbh sndr
bersentuhan/bersinggungan scr fisik dg mns lain atau benda
lain
7. Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bhw anggota tubuhnya terlepas dr tbhnya,
mengalami perubahan bntk n bergerak sndr.
Sering dijmpai pd skizofrenia n keadaan2 toksik. Jg keracunan
mescalin psilocybin n d-LSD-25
8. Halusinasi autoskopi
Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapinya²
PENANGANAN
Non farmakologi
Dukungan psikososial sangat penting
30 % orang yang hanya diterapi dengan antipsikotik akan memiliki
gejala sisa seperti tidak memiliki motivasi, terisolasi dan rusak fungsi
sosialnya.
Intervensi psikososial intinya pada pemberian penghargaan diri dan
kepuasan hidup.
Beberapa pendekatan psikososial yang baik adalah:
i. SST (Social Skills Training)
ii. CBT (Cognitive Behavioral therapy),
iii. CR ( Cognitive Remediation)
Farmakologi
Penanganan farmakologi sangat berbeda untuk tiap individu.
Mekanisme kerja memblokade dopamin pada reseptor paska sinap
neuron otak kususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal
(dopamin r. antagonis). Utk Antipsikosis baru atau atipikal
disamping pd r.dopamin juga thd reseptor lain: serortonin, histamin,
alfa adrenergik dll.
Farmakokinetik :
o Po-parenteral absorbsi baik, distribusi ke seluruh jaringan dan
sistem organ.
o Waktu paruh rata-rata 24 jam (12-26) jam.
o Kadar puncak dlm plasma 2-6 jam Po
o 30 menit parentral. Dpt menembus sawar darah otak dan
berikatan dg protein plasma.
o Metabolisme dlm hepar, metabolitnya memiliki aktivitas
neuroleptik bervariasi.
o Ekskresi melalui urin, feces, keringat, asi, saliva dan air mata.
Indikasi :
o Ggn psikosis organik dan fungsional
o Ggn mood/afektif (fase mani, cemas)
o Ggn kepribadian
o Ggn tingkah laku Ansiolitik, antiemetik
Kontra indikasi
o Penderita hipersensitif
o Parkinsonisme/ggn ektrapiramidal
o Depresi endogen, depresi berat Keadaan koma, delirium
o Sindroma neuroleptik malignan
o Ggn berat faal hati,ginjal
o Depresi sumsung tulang,
o ggn darah Kehamilan dll.
Efek samping
o Sedasi dan inhibisi psikomotor
o Ggn otonomik:
o hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik: mulut kering, ggn
miksi-defekasi, tio meningkat – mata kabur, hidung
tersumbat, ggn irama jantung
o Ggn ekstrapiramidal: distonia, hipertonia, akatisia, sindrom
parkinson (tremor, bradikinesia, rigiditas) apabila ada efek
samping di ekstra piramidal, diberi
o Ggn endokren (amenore, galaktore, ginekomastia), ggn
metabolik (joundice), ggn hematologik ( leukopenia,
agranulositosis)