Anda di halaman 1dari 4

JARINGAN RANTAI PASOKAN

Keputusan desain jaringan rantai pasokan meliputi penugasan peran fasilitas, lokasi pemrosesan
(manufacturing), penyimpanan, dan transportasi yang berhubungan dengan fasilitas, dan alokasi
kapasitas dan pasar pada masing-masing fasilitas. Keputusan desain jaringan rantai pasokan
dikelompokkan menjadi:

1. Peran fasilitas
2. Lokasi fasilitas
3. Alokasi kapasitas
4. Alokasi pasar dan penawaran

Keputusan desain jaringan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja karena keputusan
ini menentukan susunan dari rantai pasokan dan seperangkat hambatan yang menyertainya dalam
pemicu rantai pasokan lainnya juga dapat digunakan untuk mengurangi biaya rantai pasokan atau
untuk meningkatkan daya merespon. Seluruh keputusan desain jaringan ini berdampak pada
masing-masing lainnya dan harus menjadi pertimbangan.

 Keputusan-keputusan mengenai peran fasilitas itu penting karena keputusan tersebut


menentukan kefleksibelan rantai pasokan dalam perubahannya untuk mempertemukan
penawaran.
 Keputusan lokasi fasilitas memiliki dampak jangka panjang dalam kinerja rantai pasokan
karena sangatlah mahal dalam menghentikan fasilitas atau memindahkan ke lokasi yang
berbeda. Keputusan lokasi yang tepat dapat membantu rantai pasokan untuk lebih
merespon agar berbiaya rendah.
 Keputusan alokasi kapasitas juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja rantai
pasokan. Mengingat alokasi kapasitas dapat dirubah dengan lebih mudah dibanding lokasi,
keputusan kapasitas cenderung tetap pada beberapa tahun. Mengalokasikan terlalu banyak
fasilitas tidak menghasilkan banyak kegunaan, hal ini memyebabkan berbiaya tinggi.
 Alokasi sumber permintaan dan pasar pada fasilitas juga memiliki dampak yang signifikan
terhadap kinerja rantai pasokan karena berdampak pada total produksi, persediaan, dan
biaya transportasi yang terjadi pada rantai pasokan untuk kepuasan permintaan pelanggan.
Keputusan ini seharusnya dipertimbangkan sehingga alokasi dapat dirubah seperti keadaan
pasar atau perubahan kapasitas pabrik.

Faktor yang mempengaruhi keputusan desain jaringan


Berikut ini merupakan macam-macam faktor yang mempengaruhi keputusan desain jaringan
dalam rantai pasokan.
1. Faktor strategik
Sebuah strategi bersaing perusahaan memiliki dampak yang signifikan pada keputusan jaringan
desain dalam rantai pasokan. Perusahaan yang berfokus pada cost leadership akan berusaha
untuk menemukan atau menciptakan biaya yang paling rendah untuk fasilitas-fasilitas
manufakturingnya. Perusahaan yang berfokus pada tingkat kecepatan merespon cenderung untuk
menempatkan fasilitas yang tertutup pada pasar dan mungkin memilih lokasi yang berbiaya
tinggi jika pilihan tersebut memenuhi perusahaan untuk memberi reaksi secara cepat pada
perubahan pasar yang diperlukan. Jaringan rantai pasokan global dapat mendukung tujuan
strategik perusahaan dengan peranan fasilitas yang berbeda di tempat yang berbeda pula.
2. Faktor tehnologi
Karakteristik yang terdapat pada tehnologi produksi memiliki dampak yang signifikan terhadap
keputusan jaringan desain. Jika tehnologi produksi menampilkan economies of scale yang
signifikan, sedikit lokasi yang berkapasitas tinggi akan lebih efektif. Berbeda halnya dengan
fasilitas yang berbiaya tetap yang lebih rendah, banyak fasilitas-fasilitas local yang dipersiapkan
karena ini akan membantu biaya transportasi yang lebih rendah. Fleksibilitas dalam tehnologi
produksi berdampak pad tingkat konsolidasi yang dapat dicapai oleh jaringan.
3. Faktor makroekonomi
Faktor-faktor ini meliputi pajak, bea cukai, tingkat kurs, dan faktor ekonomi lainnya yang tidak
ada dalam diri perusahaan tersebut. Faktor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
kesuksesan atau kegagalan dari jaringan rantai pasokan.
4. Faktor politik
Stabilitas politik dalam suatu negara merupakan hal yang sangat dipertimbangkan karena
memiliki dampak yang signifikan terhadap peranan dalam pilihan lokasi. Perusahaan lebih
memilih untuk menempatkan fasilitas pada lokasi atau Negara yang memiliki tingkat stabilitas
yang memberikan kejelasan dalam hal aturan-aturan perdagangan dan kepemilikan.
5. Faktor infrastruktur
Keberadaan infrastruktur yang baik merupakan prasyarat yang penting dalam mengalokasikan
fasilitas pada area tertentu. Infrastruktur yang jelek akan semakin menambah biaya bisnis.
6. Faktor kompetitif
Perusahaan harus mempertimbangkan strategi, ukuran, dan lokasi pesaing saat merancang
jaringan rantai pasokannya. Pembuatan keputusan penting perusahaan adalah saat menetapkan
fasilitas perusahaan tersebut agar tidak dapat diakses oleh pesaing atau dengan kata lain jauh dari
pesaing.
7. Waktu respon pelanggan dan kehadiran lokal
Perusahaan yang memiliki target pelanggan yang dapat merespon dalam waktu yang cepat harus
menempatkan fasilitas yang tertutup bagi pelanggan tersebut. Jika perusahaan mengirimkan
produknya kepada pelanggan, itu berarti bahwa transportasi haruslah sedikit dibangun dan tetap
meningkatkan waktu respon yang singkat. Pilihan ini berakibat meningkatnya atau bertambahnya
biaya transportasi. Lebih lanjut, banyak situasi yang menghendaki fasilitas-fasilitas tersebut bagi
para pelanggan.
8. Biaya logistik dan fasilitas
Biaya logistik dan fasilitas yang terjadi dalam rantai pasokan dapat mengalami perubahan seperti
jumlah fasilitas, lokasi dan alokasi kapasitas. Perusahaan harus mempertimbangkan, persediaan,
transportasi dan biaya fasilitas saat perusahaan tersebut merancang jaringan rantai pasokan.
Semakin meningkatnya biaya persediaan dan fasilitas, maka semakin besar pula jumlah fasilitas
yang digunakan dalam rantai pasokan. Semakin kecil biaya transportasi, maka jumlah fasilitas
semakin besar. Jika jumlah fasilitas bertambah pada suatu titik dimana dalam perjalanan
economis of scale hilang, maka biaya transportasi bertambah. Jumlah total logistik adalah
seluruh persediaan, transportasi dan biaya fasilitas.
Kerangka dalam keputusan desain jaringan
Keberhasilan dalam merancang jaringan rantai pasokan akan memaksimumkan keuntungan
perusahaan saat permintaan kebutuhan pelanggan terpuaskan dan memiliki daya respon.
Keputusan desain jaringan dibuat dalam empat tahap:
1. Menetapkan rancangan atau strategi rantai pasokan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
menetapkan rancangan rantai pasokan yang besar. Ini termasuk pula menentukan tahap-
tahap dalam rantai pasokan dan tiap-tiap fungsi rantai pasokan yang akan digunakan.
2. Menetapkan susunan fasilitas regional. Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi
wilayah dimana akan diletakkan, aturan-aturan yang berlaku, dan kapasitasnya.
3. Memilih seperangkat tempat potensial yang diinginkan. Tujuan dari tahap tiga adalah
memilih seperangkat tempat potensial yang diinginkan dalam tiap-tiap wilayah dimana
fasilitas tersebut akan diletakkan. Tempat harus dipilih berdasarkan pada analisis yang
tersedia dalam infrastuktur untuk mendukung metodologi produksi yang diinginkan.
4. Pemilihan lokasi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memilih lokasi yang tepat dan lokasi
kapasitas untuk masing-masing fasilitas. Perhatian dibatasi pada tempat potensial yang
diinginkan yang telah dipilih pada tahap tiga.

Model lokasi fasilitas dan alokasi kapasitas


Keberhasilan manajer dalam menetapkan fasilitas dan mengalokasikan kapasitas seharusnya
dioptimalkan pada sseluruh profitabilitas dari hasil jaringan rantai pasokan saat meningkatkan
daya merespon yang tepat pada pelanggan. Manajer harus mempertimbangkan banyak trade-off
selama perancangan jaringan. Manajer menggunakan model desain jaringan dalam dua keadaan
yang berbeda, yaitu:

1. Model yang digunakan untuk memutuskan lokasi dimana fasilitas akan didirikan dan
kapasitas yang ada pada tiap-tiap fasilitas. Manajer harus membuat keputusan berdasarkan
waktu yang akan datang dimana lokasi dan kapasitas tidak dapat dirubah.
2. Model yang digunakan untuk menentukan permintaan langsung atas ketersediaan fasilitas
dan mengidentifikasi jalan sepanjang produk akan dilewatkan. Manajer harus
mempertimbangkan keputusannya pada dasar seperti permintaan harga, perubahan kurs
dan perubahan bea cukai.

Referensi :
Chopra, Sunil & Peter Meindl. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning &
Operations, 3rd Edition. Pearson Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai