Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MAN 1 KOTA CIREBON


Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Kelas/Semester : XI / 1
Materi pokok : Induksi Matematika
Waktu : 1 × 2 JP ( @ 45 menit )

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan,dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percayadiri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih
dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah,
kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika
3.1 Mendeskripsikan prinsip induksi matematika dan menerapkannya dalam
membuktikan rumus jumlah deret bilangan.
4.1 Menganalisis penerapan induksi matematika dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:


1.1.1 Berdoa sebelum memulai aktifitas pembelajaran.
1.1.2 Menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta ketika mampu menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan Induksi Matematika
2.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama dalam belajar kelompok
2.2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam proses pembelajaran dan mengerjakan tugas
mandiri yang diberikan secara mandiri
3.1.1 Menjelaskan prinsip induksi matematika dalam membuktikan rumus jumlah deret
bilangan
4.1.1 Menemukan dan menjelaskan aplikasi dari induksi matematika

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami prinsip induksi matematika
2. Siswa dapat menjelaskan prinsip induksi matematika
3. Siswa dapat membuktikan rumus jumlah deret bilangan dengan induksi
matematika
4. Siswa dapat mengambil pelajaran berkaitan dengan sikap yang didapat dari prinsip
induksi matematika
5. Siswa dapat mengamalkan pelajaran yang didapat di kehidupan sehari-hari

E. Materi Pembelajaran
Induksi matematika (mathematical induction) adalah metode pembuktian yang
sering digunakan untuk menentukan kebenaran dari suatu pernyataan yang diberikan
dalam bentuk bilangan asli. Akan tetapi sebelum membahas mengenai induksi
matematika, kita akan membahas suatu prinsip yang digunakan untuk membuktikan
induksi matematika, yaitu prinsip terurut rapi (well-ordering principle) dari bilangan
asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan yang memiliki
anggota 1, 2, 3, … yang dapat dituliskan sebagai berikut.
Setelah mengingat mengenai himpunan bilangan asli, sekarang perhatikan prinsip terurut rapi
dari bilangan asli berikut.

Prinsip Terurut Rapi Bilangan Asli

Setiap himpunan bagian yang tidak kosong dari N memiliki anggota terkecil.

Secara lebih formal, prinsip tersebut menyatakan bahwa untuk setiap himpunan tidak
kosong V yang merupakan himpunan bagian dari N, maka ada v0 anggota V sedemikian
sehingga v0 ≤ v untuk setiap v anggota V.
Berdasarkan prinsip terurut rapi di atas, kita akan menurunkan prinsip induksi matematika
yang dinyatakan dalam bentuk himpunan bagian N.

Prinsip Induksi Matematika

Misalkan S adalah himpunan bagian N yang memiliki 2 sifat:


(1) S memiliki anggota bilangan 1; dan
(2) Untuk setiap k anggota N, jika k anggota S, maka k + 1 anggota S. Maka diperoleh S =
N.
Sebelum membuktikan prinsip induksi matematika di atas secara formal, kita akan
mencoba memahaminya dengan menggunakan efek domino seperti berikut.
Pada gambar (a) di atas kita melihat sebaris 4 domino pertama yang ditata rapi dengan
jarak antara masing-masing domino yang berdekatan kurang dari tinggi domino. Sehingga,
jika kita mendorong domino nomor k ke kanan, maka domino tersebut akan merebahkan
domino nomor (k + 1). Proses ini ditunjukkan oleh gambar (b). Kita tentu akan berpikir
bahwa apabila proses ini berlanjut, maka domino nomor (k + 1) tersebut juga akan
merebahkan domino di sebelah kanannya, yaitu domino nomor (k + 2), dan seterusnya.
Bagian (c) menggambarkan bahwa dorongan terhadap domino pertama merupakan analogi
dari bilangan 1 menjadi anggota himpunan S. Hal ini merupakan langkah dasar dari proses
efek domino. Selanjutnya, jika k anggota S akan menyebabkan (k + 1) anggota S, akan
memberikan langkah induktif dan melanjutkan proses perebahan domino. Sehingga, pada
akhirnya kita akan melihat bahwa semua domino akan rebah. Atau dengan kata lain, domino
yang memiliki nomor urut semua bilangan asli akan rebah. Hal ini merupakan analogi
dari S = N. Bagaimana dengan bukti formal dari prinsip induksi matematika?

Bukti Andaikan S ≠ N. Maka himpunan N – S bukan merupakan himpunan kosong,


sehingga berdasarkan prinsip terurut rapi, himpunan tersebut memiliki anggota terkecil m.
Karena 1 anggota S (berdasarkan hipotesis 1), maka m > 1. Tetapi hal ini akan
mengakibatkan bahwa m – 1 juga merupakan bilangan asli. Karena m – 1 < m dan madalah
anggota terkecil dari N – S, maka m – 1 anggota S.
Sekarang kita akan menggunakan hipotesis 2 bahwa k = m – 1 merupakan anggota S,
maka k + 1 = (m – 1) + 1 = m juga anggota S. Akan tetapi pernyataan ini akan kontradiksi
bahwa m bukan anggota S. Sehingga N – S adalah himpunan kosong atau dengan kata lain N
= S.
Selain diformulasikan seperti di atas, Prinsip Induksi Matematika juga dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Untuk setiap n anggota N, misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan tentang n. Apabila:
1. P(1) benar.
2. Untuk setiap k anggota N, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk setiap n anggota N.
Hubungan Prinsip Induksi Matematika tersebut dengan sebelumnya adalah dengan
memisalkan S = {n anggota N | P(n) adalah benar}. Sehingga kondisi 1 dan 2 pada Prinsip
Induksi Matematika di awal secara berturut-turut berkorespondensi dengan kondisi 1 dan 2
pada Prinsip Induksi Matematika terakhir. Selain itu, kesimpulan S = N juga
berkorespondensi dengan kesimpulan P(n) benar untuk setiap n anggota N.
Asumsi bahwa “jika P(k) benar” dinamakan hipotesis induksi. Untuk membangun
hipostesis 2, kita tidak perlu menghiraukan kebenaran dari P(k), tetapi yang perlu kita
hiraukan adalah validitas dari “jika P(k), maka P(k + 1)”. Misalkan, jika kita akan menguji
pernyataan P(n): “n = n + 5”, maka secara logis kondisi (2) adalah benar, dengan
menambahkan 1 pada kedua sisi P(k) untuk mendapatkan P(k + 1). Akan tetapi, karena
pernyataan P(1): “1 = 6” adalah salah, kita tidak dapat menggunakan Induksi Matematika
untuk menyimpulkan bahwa n = n + 5 untuk setiap n anggota N.
Pada beberapa kasus, kadang P(n) bernilai salah untuk beberapa bilangan asli tertentu
tetapi bernilai benar untuk n ≥ n0. Prinsip Induksi Matematika dapat dimodifikasi untuk
mengatasi kasus seperti itu.
Prinsip Induksi Matematika (versi kedua)

Misalkan n0 anggota N dan misalkan P(n) merupakan pernyataan untuk setiap bilangan asli
n ≥ n0. Apabila:
(1) Pernyataan P(n0) benar;
(2) Untuk setiap k ≥ n0, jika P(k) benar mengakibatkan P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk semua n ≥ n0.

Berikut ini adalah beberapa contoh yang menunjukkan bagaimana Induksi Matematika dapat
digunakan untuk membuktikan pernyataan tentang bilangan asli.

Contoh 1: Pengubinan dengan Tromino


Diberikan suatu papan catur 2n × 2n (n > 0), dengan salah satu persegi di bagian pojok
dihilangkan, buktikan bahwa papan catur tersebut dapat ditutup sempurna dengan tromino.
(Tromino adalah gambar yang terdiri dari 3 persegi yang sisinya saling bersinggungan, tetapi
3 persegi tersebut tidak dalam satu barisan yang berjajar)

Bukti Pernyataan tersebut benar untuk n = 1 karena secara jelas papan catur 21 ×
1
2 yang salah satu persegi bagian pojok dihilangkan memiliki bentuk yang sama dengan
tromino. Andaikan pernyataan tersebut benar untuk k anggota N. Diberikan papan catur
dengan ukuran 2k + 1 × 2k + 1 yang salah satu persegi di bagian pojok dihilangkan. Bagilah
papan catur tersebut menjadi 4 papan catur 2k × 2k A, B, C, dan D, dengan satu di antaranya,
yaitu A, memiliki bagian yang salah satu persegi di pojok hilang. Tempatkan 1 tromino, T, di
tengah-tengah papan catur 2k + 1 × 2k + 1 sedemikian sehingga persegi-persegi tromino tersebut
berada di bagian B, C, dan D. Kemudian gunakan kasus n = k untuk menutup bagian A, B –
T, C – T, dan D – T dengan tromino. Proses tersebut akan menutup papan catur 2k + 1 × 2k +
1
tepat sempurna dengan tromino-tromino. (Gambar di bawah ini mengilustrasikan untuk
kasus n = 3).
Contoh 2: Jumlah n Bilangan Asli Pertama
Buktikan untuk setiap n anggota N, jumlah dari n bilangan asli pertama diberikan oleh rumus,

Bukti Kita akan mencoba membuktikan pernyataan di atas dengan Prinsip Induksi
Matematika yang dibahas di awal. Misalkan S adalah himpunan yang
memuat n anggota Nsedemikian sehingga rumus di atas bernilai benar. Kita harus menguji
apakah kondisi (1) dan (2) pada Prinsip Induksi Matematika terpenuhi. Jika n = 1, maka 1 =
1/2 ∙ 1 ∙ (1 + 1) sehingga 1 anggota S, dan (1) terpenuhi. Selanjutnya,
andaikan k anggota S maka kita akan menunjukkan k + 1 juga akan menjadi anggota S.
Jika k angota S, maka

Jika kita menambahkan k + 1 pada persamaan di atas, maka akan diperoleh

Karena persamaan di atas merupakan pernyataan untuk n = k + 1, maka kita


menyimpulkan bahwa k + 1 anggota S. Sehingga, kondisi (2) terpenuhi. Sebagai hasilnya,
menurut Prinsi Induksi Matematika kita memperoleh bahwa S = N, atau dengan kata lain
persamaan tersebut berlaku untuk semua bilangan asli.

Prinsip Induksi Matematika

Untuk setiap bilangan bulat positif n, misalkan P(n) adalah pernyataan yang
bergantung pada n. Jika
1. P(1) benar, dan
2. untuk setiap bilangan bulat positif k, jika P(k) benar maka P(k + 1) benar
maka pernyataan P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.

Untuk menerapkan prinsip ini, kita harus melakukan dua langkah:


Langkah 1 Buktikan bahwa P(1) benar. (langkah dasar)

Langkah 2 Anggap bahwa P(k) benar, dan gunakan anggapan ini untuk membuktikan
bahwa P(k + 1) benar. (langkah induksi)
Perlu diingat bahwa dalam Langkah 2 kita tidak membuktikan bahwa P(k) benar. Kita hanya
menunjukkan bahwa jika P(k) benar, maka P(k + 1) juga bernilai benar. Anggapan bahwa
pernyataan P(k) benar disebut sebagai hipotesis induksi.
Untuk menerapkan Prinsip Induksi Matematika, kita harus bisa menyatakan pernyataan P(k +
1) ke dalam pernyataan P(k) yang diberikan. Untuk menyatakan P(k + 1), substitusi
kuantitas k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).

Soal 1: Pendahuluan
Tentukan pernyataan P(k + 1) untuk masing-masing pernyataan P(k) berikut.
1. P(k): Sk = [k²(k + 1)²]/4
2. P(k): Sk = 1 + 5 + 9 + … + [4(k – 1) – 3] + (4k – 3)
3. P(k): k + 3 < 5k²
4. P(k): 3k ≥ 2k + 1
Pembahasan
1. Kita substitusi k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).

2. Untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1), kita ganti k pada pernyataan P(k) dengan k + 1.

3. Kita substitusi k dengan k + 1, dan kita peroleh

4. Serupa dengan soal-soal sebelumnya, kita substitusi k pada pernyataan P(k) dengan k+ 1
untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1).

Ketika menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus penjumlahan (seperti


pada Soal 2), akan sangat membantu jika kita berpikir bahwa Sk + 1 = Sk + ak + 1, di mana ak +
1 adalah suku ke-(k + 1) dari penjumlahan tersebut.
Soal 2: Menggunakan Induksi Matematika
Gunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus

untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.


Pembahasan Induksi matematika terdiri dari dua bagian yang berbeda.
1. Pertama, kita harus menunjukkan bahwa rumus tersebut benar ketika n = 1. Ketika n = 1,
rumus tersebut benar, karena

2. Bagian kedua induksi matematika memiliki dua langkah. Langkah pertama adalah
menganggap bahwa rumus tersebut benar untuk sebarang bilangan bulat k. Langkah
kedua adalah menggunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa rumus tersebut
benar untuk bilangan bulat selanjutnya, k + 1. Anggap bahwa rumus

bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa rumus Sk + 1 = (k + 1)² benar.

Dengan menggabungkan hasil pada langkah (1) dan (2), kita dapat menyimpulkan dengan
induksi matematika bahwa rumus tersebut benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi
dengan pendekatan saintifik (scientific) dalam model pembelajaran Problem Based
Learning.
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : White Board, Tayangan Power Point dan Lembar Kerja Siswa
Alat : Laptop, LCD
Sumber Pembelajaran :
- Buku Siswa Matematika Kelas XI Semester 1
- Buku Guru Matematika Kelas XI

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam kepada 10 menit
siswa
2. Guru meminta ketua kelas
memimpin do’a sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi
4. Guru mengecek kahadiran siswa.
5. Guru memberikan gambaran
tentang pentingnya membuktikan
kebenaran suatu pernyataan dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Sebagai apersepsi untuk
mendorong rasa ingin tahu siswa
sehingga diharapkan dapat aktif
dalam proses pembelajaran, siswa
diajak memecahkan masalah
pembuktian suatu pernyataan.
7. Guru menyampaikan indikator
pencapaian kompetensi yang ingin
dicapai.
8. Guru mengingatkan kembali
tentang deret bilangan.
Pertemuan pertama 35 menit
Inti Fase 1: Mengorientasi siswa kepada
masalah
Mengamati
1. Guru memberikan suatu
permasalahan dalam bentuk
pernyataan kontekstual tentang
fenomena alam atau lingkungan.
Siswa diminta mengamati dan
menyebutkan hal-hal yang
mengarah ke suatu pembuktian
pernyataan tersebut (proses
penalaran deduktif ) dan
sebaliknya dari kasus-kasus
tersebut,apakah valid untuk
menyimpulkan kebenaran
pernyataan dimaksud?(proses
penalaran induktif )
2. Dengan berkelompok siswa
diminta untuk mengamati dan
menyelidiki beberapa pernyataan
matematik yang diberikan, proses
penalaran deduktif, dan sebaliknya
dari kasus-kasus tersebut, apakah
sudah dapat membuktikan dan
menyimpulkan kebenaran dari
pernyataan dimaksud (proses
penalaran induktif )

Fase 2: Mengorganisasikan siswa


Menanya :
Dengan diskusi kelompok, siswa
diminta untuk menuliskan pertanyaan
yang diharapkan muncul berkenaan
dengan induksi matematika.

Fase 3: Membimbing penyelidikan


individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi
Dengan berdiskusi kelompok siswa
menggali informasi bagaimana
induksi matematika digunakan dalam
pembuktian matematika.

Fase 4 : Mengembangkan dan


menyajikan hasil karya
Mengasosiasikan
Dengan penalaran deduktif (prinsip
induksi matematika), dengan diskusi
kelompok siswa di ajak untuk
menalar, apakah pernyataan P(n)
yang berkenaan dengan semua
bilangan asli n, jika memenuhi dua
sifat P(1) benar dan Untuk setiap
bilangan asli k,jika P(k) benar maka
P(k+1) juga benar, sudah dapat untuk
menyimpulkan P(n) tersebut ?
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari salah satu kelompok
diminta untuk mempresentasikan
hasilnya di depan kelas dan kelompok
lainnya dipersilahkan untuk
membandingkan hasil diskusinya.
Fase 5: Menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan,
tanggapan dan koreksi dari guru

Pertemuan kedua 35 menit


Fase 1: Mengorientasi siswa kepada
masalah
Mengamati
Dengan berkelompok siswa diminta
untuk mengamati dan menyelidiki
beberapa pernyataan matematik
(proses penalaran deduktif ).

Fase 2: Mengorganisasikan siswa


Menanya
Dengan diskusi kelompok, siswa
diminta untuk menuliskan pertanyaan
yang diharapkan muncul berkenaan
dengan induksi matematika.

Fase 3: Membimbing penyelidikan


individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi
Dengan berdiskusi bersama
kelompoknya siswa menggali
informasi prinsip induksi matematika
dan prinsip induksi matematika yang
diperluas digunakan dalam
pembuktian matematika. Serta
aplikasi dari induksi matematika.
Fase 4:Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Mengasosiasi
Dengan prinsip induksi matematika
dan prinsip induksi matematika
diperluas, dengan diskusi kelompok
siswa diajak untuk menalar, apakah
pernyataan P(n) benar untuk setiap
bilangan asli n? Dan bagaimana
langkah-langkah suatu bukti dengan
menggunakan prinsip induksi
matematika yang diperluas bahwa
suatu pernyataan P(n) benar untuk
setiap bilangan asli n≥m, untuk suatu
bilangan asli m?
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari salah satu kelompok
diminta untuk mempresentasikan
hasilnya di depan kelas dan kelompok
lainnya dipersilahkan untuk
membandingkan hasil diskusinya.
Guru membantu siswa apabila
ditemukan kesulitan atau terjadi
ketidaksepahaman antar siswa.

Fase 5: Menganalisa dan


mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa
masukan,tanggapan dan koreksi dari
guru
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan 10 menit
tentang induksi matematika.
2. Guru memberikan PR beberapa
soal pembuktian dengan induksi
matematika
3. Guru mengajak siswa untuk
bersyukur kepada Allah SWT telah
diberi pengetahuan tentang Fungsi
Invers dengan ucapan Hamdalah
bersama-sama.
4. Guru mengucapkan salam
I. PENILAIAN
Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu
Sikap Agama Pengamatan Selama proses Pembelajaran
Sikap Sosial Pengamatan Selama proses Pembelajaran
Pengetahuan Tes dan Pengamatan Selama proses Pembelajaran
Keterampilan Unjuk kerja Selama proses Pembelajaran

Tindak lanjut
 Siswa yang mendapat nilai ≥ 7 akan diberi penghargaan berupa pujian.
 Siswa yang mendapat nilai < 7 akan diberi remedial berupa tugas membuat
mindmap dari subbab yang telah dipelajari.

Cirebon, Agustus 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Guru Praktikan,

Fadjaruddin, S.Pd. Muhammad Wildan H F


NIP. 196908092005011007 NIM. 1414153134

Kepala Sekolah

Muhaemin, M.Pd.I
NIP. 196806151997031002
LAMPIRAN 1

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


Petunjuk/Ket: Lembar ini bertujuan untuk menilai sikap sosial setiap siswa. Guru
memberikan tanda ceklis (√) pada kolom SB/B/KB setiap siswa yang sesuai
dengan hasil pengamatan.
Indikator: SB : Sangat Baik
B : Baik
KB : Kurang Baik

Rajin Santun Kerjasama Disiplin


NO Nama siswa
SB B KB SB B KB SB B KB SB B KB
1 Ade Liyani
2 Ahmad Rifai
3 Amina Tuzzahro
4 Aulia Karina Firdaus
5 Desi Ratna Sari
6 Dhayu Omela
7 Dinda Aisyah Widiastuti
8 Fadiah Aisyah
9 Fahrur Rozi
10 Farhan M Romdoni
11 Gita Yunita
12 Hudzaifah Hamzah
13 Indra Rizki Agung
14 Izzah Qonitah
15 Khififah
16 Lusci
17 Mochammad Adjie Setyadji
18 Muhamad Sulaim Maulidi
19 Muhammad Rifqi Marhaen
20 Munawaroh
21 Putra Apriliansyah Rohaerdi
22 Putri Melati
23 Rayuningsih
24 Rihan Permana
25 Sabrina Permata Aghni
26 Shofi Fadilah Azizah
27 Sihabudin
28 Siti Hasti Nurhelena
29 Susan Apriliani
30 Titi Nur
31 Wasini
32 Wulan Nur Safitri
LAMPIRAN 2

LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN


Petunjuk : Instrumen penilaian ini berupa pengerjaan tugas yang diberikan
Soal.
a. Instrumen Penilaian
Tugas Kelompok
2𝑛−13
1. Bentuk bernilai positif untuk setiap n bilangan asli ? Silidiki untuk 10
3𝑛−19

bilangan asli pertama!


2. Tulislah langkah-langkah pembuktian dengan prinsip induksi matematika pada
𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
soal berikut : 𝑃(𝑛) = 12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑛2 = 6

Kunci Jawaban :

1.
2𝑛−13
N Nilai Benar /Salah
3𝑛−19

11
1 Benar
17
9
2 Benar
13
7
3 Benar
10
𝟓
4 Benar
𝟕
𝟑
5 Benar
𝟒
𝟏
6 Benar
𝟏
𝟏
7 Benar
𝟐
𝟑
8 Benar
𝟒
𝟓
9 Benar
𝟖
𝟕
10 Benar
𝟏𝟏

Untuk 10 bilangan asli pertama tampak bahwa pernyataan tersebut benar.

Disimpulkan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n bilangan asli.


𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
2. 𝑃(𝑛) = 12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑛2 = 6

1(1+1)(21+1)
P(1)=12 =
6

Untuk setiap bilangan asli k ,apabila P(k) benar maka P(k+1) benar.

Kerjasama : Sangat aktif dalam aktivitas kelompok = 4

Aktif dalam aktivitas kelompok = 3

Kurang aktif = 2

Tidak aktif = 1

Rasa ingin tahu: Sangat sering bertanya dalam aktivitas kelompok = 4

Sering bertanya dalam aktivitas kelompok = 3

Jarang bertanga dalam aktivitas kelompok = 2

Tidak pernah bertanya dalam aktivitas kelompok =1

Penilaian Pengetahuan
Kunci Jawaban :

1.
2𝑛−13 Benar 9 – 10 bilangan = 4
N Nilai Benar /Salah
3𝑛−19
Benar 7 -8 bilangan = 3
11
1 Benar Benar 5- 6 bilangan = 2
17
Benar < 5 bilangan = 1
9
2 Benar
13
7
3 Benar
10
𝟓
4 Benar
𝟕
𝟑
5 Benar
𝟒
𝟏
6 Benar
𝟏
𝟏
7 Benar
𝟐
𝟑
8 Benar
𝟒
𝟓
9 Benar
𝟖
𝟕
10 Benar
𝟏𝟏

Untuk 10 bilangan asli pertama tampak bahwa pernyataan tersebut benar.

Disimpulkan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n bilangan asli.


𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
2. 𝑃(𝑛) = 12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑛2 = 6

1(1+1)(21+1)
1 P(1)=12 = .............................................................................SKOR 2
6

3. Untuk setiap bilangan asli k ,apabila P(k) benar maka P(k+1) benar..........SKOR

Ketepatan
Kebenaran Rapi dalam Total
NO Nama siswa Waktu
Jawaban Penulisan Skor
Mengupulkan

1 Ade Liyani
2 Ahmad Rifai
3 Amina Tuzzahro
4 Aulia Karina Firdaus
5 Desi Ratna Sari
6 Dhayu Omela
7 Dinda Aisyah Widiastuti
8 Fadiah Aisyah
9 Fahrur Rozi
10 Farhan M Romdoni
11 Gita Yunita
12 Hudzaifah Hamzah
13 Indra Rizki Agung
14 Izzah Qonitah
15 Khififah
16 Lusci
17 Mochammad Adjie Setyadji
18 Muhamad Sulaim Maulidi
19 Muhammad Rifqi Marhaen
20 Munawaroh
21 Putra Apriliansyah Rohaerdi
22 Putri Melati
23 Rayuningsih
24 Rihan Permana
25 Sabrina Permata Aghni
26 Shofi Fadilah Azizah
27 Sihabudin
28 Siti Hasti Nurhelena
29 Susan Apriliani
30 Titi Nur
31 Wasini
32 Wulan Nur Safitri
Perhitungan skor akhir :
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
LAMPIRAN 3
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
Petunjuk/Ket: Lembar ini bertujuan untuk menilai sikap sosial setiap siswa. Guru
memberikan tanda ceklis (√) pada kolom ST/T/KT setiap siswa yang sesuai
dengan hasil pengamatan.
Indikator: ST : Sangat Terampil
T : Terampil
KT : Kurang Terampil
Menyajikan
NO Nama siswa
ST T KT
1 Ade Liyani
2 Ahmad Rifai
3 Amina Tuzzahro
4 Aulia Karina Firdaus
5 Desi Ratna Sari
6 Dhayu Omela
7 Dinda Aisyah Widiastuti
8 Fadiah Aisyah
9 Fahrur Rozi
10 Farhan M Romdoni
11 Gita Yunita
12 Hudzaifah Hamzah
13 Indra Rizki Agung
14 Izzah Qonitah
15 Khififah
16 Lusci
17 Mochammad Adjie Setyadji
18 Muhamad Sulaim Maulidi
19 Muhammad Rifqi Marhaen
20 Munawaroh
21 Putra Apriliansyah Rohaerdi
22 Putri Melati
23 Rayuningsih
24 Rihan Permana
25 Sabrina Permata Aghni
26 Shofi Fadilah Azizah
27 Sihabudin
28 Siti Hasti Nurhelena
29 Susan Apriliani
30 Titi Nur
31 Wasini
32 Wulan Nur Safitri

Anda mungkin juga menyukai