Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN BULANAN PESERTA (GURU)

PROGRAM KEMITRAAN DOSEN LPTK DENGAN GURU DI SEKOLAH


TAHUN 2022

NAMA : SUFRI ASMIN, S.Si., S.Pd., M.Si.


INSTANSI : SMAN 12 BULUKUMBA
PERIODE LAPORAN : 01-31 AGUSTUS 2022

TANGGAL KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

03 Agustus Open class guru Rabu, 03 Agustus 2022 dilaksanakan open class. Guru
2022 mitra “Andi mitra yang melakukan proses pembelajaran adalah Andi
Mutmainnah, S.Pd.” Mutmainnah, S.Pd. Open class dilaksanakan pada kelas
XI MIPA 1 dan saya sebagai observer dalam
pembelajaran tersebut.
Pada kegiatan open class kali ni, guru menyiapkan
beberapa perangkat yaitu RPP, lesson plan dan media
pembelajaran.
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru mata
pelajaran adalah cooperative learning model. Guru yang
bersangkutan membagikan video kepada peserta didik
untuk mereka amati. Selanjutnya peserta didik
mendiskusikan Bersama dengan teman kelompok mereka
tentang ungkapan offering dalam video. Setelah itu,
dilakukan diskusi secara klasikal.
Model yang digunakan sangatlah menarik karena dapat
membuat peserta didik antusias dan penuh semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, di awal
pembelajaran juga diberikan ice breaking untuk
meningkatkan semangat dan motivasi peserta didik
mengikuti proses pembelajaran.
Dan sebagai penutup guru menyampaikan kesimpulan dan
memotivasi peserta didik agar kiranya lebih semangat dan
rajin belajar.

11 Agustus Open class guru Open class dilaksanakan pada kelas XII MIPA 2 dengan
2022 mitra Sufri Asmin, materi limit fungsi trigonometri. Kegiatan open class ini
S.Si., S.Pd., M.Si. dihadiri oleh dosen mitra Universitas Muhammadiyah
Bulukumba (UMB) dan teman-teman guru yang bertindak
sebagai observer.
Sebelum open class dilaksanakan, maka sebagai pengajar
saya mempersiapkan RPP dan lesson learn. Walaupun
lesson learn yang saya buat masih belum sempurna,
masih terdapat banyak kekurangan tentang hal tersebut.
Di awal pembelajaran, saya sebagai guru mengucapkan
salam dan mengecek kehadiran siswa, menyampaikan
motivasi mempelajari materi pembelajaran tersebut serta
merefleksi materi pembelajaran sebelumnya. Namun, saya
tidak menyampaikan tujuan mempelajari materi tersebut.
Model pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja secara kelompok, peserta didik dibagi dalam
beberapa kelompok kecil yang heterogen dengan tujuan
untuk saling memotivasi dan saling membantu antar
anggotanya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan maksimal.
Selanjutnya peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan kegiatan literasi dengan membaca dan
memahami materi yang ada di dalam buku cetak. Setelah
itu, guru menyampaikan materi secara klasikal tentang
limit fungsi trigonometri dan melakukan tanya jawab dari
hasil literasi peserta didik.
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil
untuk mendiskusikan ataupun menyelesaikan kasus yang
diberikan. Ketua kelompok diharapkan mampu untuk
memotivasi dan membantu peserta didik yang lain dalam
memahami materi. Setelah diskusi dilakukan, peserta
didik diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompok mereka dan peserta didik lainnya
dipersilakan untuk memberikan komentar positif ataupun
pertanyaan.
Guru memberikan penguatan dari setiap kasus atau
pembahasan soal yang didiskusikan. Dan secara Bersama-
sama membuat sebuah kesimpulan.
Terakhir saya menutup pembelajaran dengan memberikan
motivasi dan mengingatkan Kembali untuk mempelajari
materi selanjutnya.

12 Agustus Pembahasan hasil Pada kegiatan ini, dosen mitra dan guru mitra
2022 open class guru menyampaikan hasil observasi di saat open class. Dosen
mitra “Sufri Asmin, mitra dan guru observer banyak memberikan masukan
S.Si., S.Pd., M.Si.” tentang hal-hal yang mesti diperbaiki dalam
pembelajaran, di antaranya adalah sebagai berikut:
 Penyampaian tujuan pembelajaran merupakan langkah
penting yang harus dilakukan agar kita sadari bahwa
ada sesuatu yang ingin dicapai.
 Sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang
dapat menunjang motivasi peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran.
 Pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih baik jika
bisa dikontekstualkan.
 Kontrol di saat peserta didik berdiskusi dalam
kelompoknya agar lebih diperhatikan.
 Pembagian kelompok agar lebih diperhatikan
keberagamannya sehingga tidak ada kelompok yang
hanya belajar sendiri-sendiri tanpa memedulikan
temannya.
 Penyusunan lesson learn agar bisa sejelas mungkin
setiap tahapannya.

25 Agustus Pembahasan lesson Pada kegiatan ini, kami melakukan diskusi tentang
2022 learn dan RPP untuk penyusunan lesson learn dan RPP. Dosen mitra
open class ke-2 membahas Kembali secara detail perbedaan antara lesson
dengan guru mitra learn dan RPP.
“Rosnani Arif, S.Pd., Guru mitra diajarkan membuat lesson learn sebagai
M.Pd.” rencana dan panduan dalam melakukan open class. Dalam
lesson learn tertuang tentang hal-hal yang akan
dilaksanakan selama open class. Perbedaan antara RPP
dan lesson learn adalah pada RPP memuat beberapa
komponen seperti identitas sekolah, kompotensi dasar,
tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,
penilaian dan lampiran baik materi, penilaian
pengetahuan, sikap dan keterampilan dan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). Sedangkan lesson learn hanya
memuat langkah-langkah pembelajaran yang
dilaksanakan disertai dengan respon guru dan peserta
didik di setiap kegiatannya.
Selanjutnya lesson learn dan RPP yang telah digunakan
oleh ibu Rosnani Arif sebagai persiapan open class kedua
dibahas bersama-sama. Perbaikan di saat open class
pertama menjadi bahan koreksi untuk lesson learn dan
RPP open class kedua. Tujuannya adalah agar
pembelajaran yang akan dilaksanakan mendapatkan hasil
yang lebih baik dari sebelumnya.

30 Agustus Open class guru Pada open class ini saya bertindak sebagai observer.
2022 mitra “Rosnani Arif, Guru mitra melaksanakan open class pada kelas XI IPS 2
S.Pd., M.Pd.” dan telah disiapkan perangkat pembelajaran berupa lesson
learn dan RPP.
Sebagai observer, ada beberapa hal yang telah dilakukan
guru mitra dalam proses pembelajara, yaitu:
Di awal pembelajaran, guru menyampaikan salam dan
menanyakan kabar peserta didik, refleksi
pembelajaran sebelumnya, penyampaian kompetensi
dasar, penyampaian motivasi belajar bagi peserta
didik, guru sudah berusaha untuk membangkitkan
semangat peserta didik aktif mengikuti pembelajaran.
Guru menyampaikan materi secara klasikal dan tanya
jawab dengan peserta didik. Namun, peserta didik
kurang menanggapinya, salah satu penyebabnya
adalah peserta didik kekurangan kosakata bahasa
Inggris.
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil
yang terdiri atas 3 – 4 orang. Pembagian kelompok
dilakukan secara heterogen.
Guru membagikan lembar kerja peserta didik yang
akan diselesaikan secara berkelompok.
Dosen mitra dan guru mitra lainnya melakukan
pengamatan pada setiap kelompok. Pada kelompok
yang saya amati tidak terjadi komunikasi yang aktif
antar kelompok, anggota kelompok masih sibuk
bekerja sendiri-sendiri atau berdua dengan teman di
sampingnya tanpa memedulikan teman kelompok
yang lainnya. Peserta didik kurang antusias dalam
berdiskusi.
Guru mitra mengarahkan setiap kelompok dalam
menyelesaikan lembar kerja yang ada.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka di depan teman-temannya.
Guru mitra memberikan penguatan terhadap jawaban
dari peserta didik.
Guru menutup pembelajaran bersama-sama.
Ada beberapa hal yang tidak dilakukan, di antaranya
adalah:
 Guru tidak mengecek kehadiran peserta didik. Hal ini
sebenarnya sangat penting untuk dilakukan sebagai
kegiatan pendahuluan untuk memacu motivasi peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
 Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.
Hal inilah yang akan menjadi dasar kami melakukan
perbaikan.

Guru Mitra

Sufri Asmin, S.Si., S.Pd., M.Si.

Anda mungkin juga menyukai