Anda di halaman 1dari 2

Enzymatic saccharification of agar waste from Gracilaria verrucisa and Gelidium

latifolium for bioethanol production

Gracilaria dan Gelidium merupakan anggota dari spesies agarophyte yang biasa digunakan
sebagai bahan baku di industri agar. Spesies Gracilaria adalah bahan baku yang umumnya
paling digunakan sebagai bahan baku di agar industri. Spesies Geledium utamanya digunakan
untuk bakteriological dan kebutuhan farmasi karena tingginya kualitas agar yang dapat
diproduksi dari spesies Gelidium daripada dari spesies Gracilaria. Selama proses ekstraksi
agar, tersisa banyak jumlah limbah produk yang disebut dengan limbah agar. Limbah agar dari
agar industri kemungkinan masih memiliki polysaccharide dalam jumlah yang banyak.
Meskipun faktanya limbah agar memiliki pengaruh negatif bagi lingkungan, tetapi limbah agar
ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi bioetanol.
Bahan dan Metode
Limbah agar padat yang digunakan dihasilkan dari ekstraksi agar dari spesies G. Verrucosa
dan G. Latifolium. Limbah padat seaweed didapatkan selama proses ekstraksi agar yang
kemudian dikeringkan dengan menggunakan freeze drier. Ada tiga langkah utama dari proses
ekstraksi agar yaitu leaching, filtrasi dan separasi. Sebelum perlakuan, karbohidrat yang
terkandung dalam limbah agar di pecah menjadi monosakarida dengan menggunakan an
optimized acid hydrolysis pretreatment dengan asam sulfat sebagai katalis. Limbah agar yang
telah di hidrolisis kemudian digunakan untuk proses enzymatic saccharification. Enzim yang
digunakan ialah celluclast, viscozyme, Cellic C Tec II, Cellic H Tec II, dan beberapa campuran
enzyme lainnya. Dalam proses ini jenis dan konsentrasi enzyme serta lamanya proses inkubasi
perlu dioptimalkan. Sebelum masuk ke proses fermantasi, sample hydrolisate dinetralkan
terlebih dahulu dengan menggunakan 10 N NaOH untuk mendapatkan pH 5. Bakteri yang
digunakan untuk proses fermantasi adalah Saccharomyces cerevisiae ATCC 200062.

Referensi : Maria Dyah Nur Meinita, Bintang Marhaeni, Yong Ki Hong, Gwi Taek Joeng.
2017. Enzymatic saccharification of agar waste from Gracilaria verrucosa and Gelidium
latifolium for bioethanol production:Springer Science
Effect of pH on Biogas Production through Anaerobic Digestion of Food Waste

Limbah makanan yang didapatkan dihancurkan dan dicampurkan dengan air untuk
menghasilkan konsentrasi padatan 10% dari total padatan. Endapan microbial anaerobic
didapatkan dari operasi anaerobik digester dengan pupuk ternak yang digunakan sebagai
inoculum untuk reaktor. Eksperimen dilakukan skala laboratorium dengan reaktor batch yang
terbuat dari kaca. semua reaktor dibersihkan terlebih dahulu dengan nitrogen untuk
menciptakan kondisi anaerobik. Dengan pemeliharaan suhu termophilic (50˚ C) sepanjang
eksperimen untuk penyimpanan hydraulic selama 30 hari. Dalam kasus ini digunakan model
modified Gompertz untuk mengevaluasi potensial substrat dari produksi biogas, angka
maksimum produksi biogas dan keterlambatan fase dari reaksi biochemical. Variasi pH yang
digunakan dalam proses ini yaitu 6, 7 dan 8. Setelah proses percobaan di dapatkan bahwa
substrat dengan pH 7 menghasilkan lebih banyak memproduksi gas dan diikuti dengan pH 8
dan 6 berturut-turut. Perhitungan keterlambatan waktu yang diperoleh diantara 1.4 dan 2.7 hari.

Referensi : G. Paramaguru, M. Kannan, P. Lawrence. 2017. Effect of pH on Biogas Production


through Anaerobic Digestion of Food Waste. India: Journal of Advanced Engineering
Research.

Anda mungkin juga menyukai