Anda di halaman 1dari 28

Qin Yuan-Han, Zhou Tian-Biao, Su Li-Na, Lei

Feng-Ying, Zhao Yan-Jun, Huang Wei-Huang.


Elsevier, 2010.

Siska Mardani, dr
Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Terapi 

Autoimune
ITP Penghancuran
trombosit >> 
purpura, petekie,
perdarahan mukosa
Penyebab lain (-)

Insidens:
3-8/100.000 anak,
puncak usia 2 – 5 th

Patofisiologi 
 Perbedaan dosis IVIG dalam terapi ITP
pada anak:
• 0.25 g/kg/hari 1

• 0.4 g/kg/hari 1,2

• 0.8 g/kg/hari 1,2


• 1 g/kg/hari 1,2,3

• 2 g/kg/hari 3

1. AAP; 2000
2. Paediatric haematology,; 2008
3. American society of Hematology; 2008
 Apakah pemberian imunoglobulin
intravena dosis tinggi memiliki efek terapi
lebih baik dibandingkan imunoglobulin
intravena dosis rendah sebagai terapi
trombositopenia purpura idiopatik akut
pada anak?
Patient Pasien anak dengan trombositopenia
purpura idiopatik akut.
Intervention Imunoglobulin intravena dosis rendah

Comparison Imunoglobulin intravena dosis tinggi

Outcome Efekterapi
 Untuk mengetahui efek dari perbedaan
dosis imunoglobulin intravena sebagai
terapi trombositopenia purpura idiopatik
akut
 Metaanalisis terhadap 13 jurnal RCT
 Kriteria inklusi:
• RCT, pada semua pasien yang masuk kriteria
diagnosis ITP
• Mendapat intervensi pemberian IVIG dosis rendah
juga dosis tinggi
• Karakteristik data dasar sebanding
 Kriteria eklusi:
• IVIG dosis tinggi < 2 g/kg atau pada dosis rendah
> 2 g/kg
• Terdapat penggunaan obat lain
• Kriteria diagnosis tidak jelas
 Luaran yang dinilai meliputi:
• Tingkat efektivitas obat
• waktu perhentian perdarahan,
• waktu saat jumlah trombosit mulai meningkat,
• jumlah trombosit saat satu minggu pertama terapi,
• jumlah trombosit saat dua minggu setalah terapi,
• waktu saat jumlah trombosit mencapai puncak,
• jumlah tertinggi trombosit yang dicapai setelah terapi,
• efek samping dan
• jumlah yang menjadi trombositopenia purpura idiopatik
kronis
 Sumber data:
• Pubmed
• China Biological Medicine Database
• = tanpa limitasi bahasa
• = pencarian “related articles” dari setiap studi
• = kontak autor
 Ekstraksi data:
• 2 observer yang independen, dan 2 reviewer lain
 Kualitas literatur:
• Dinilai menggunakan skoring Jadad
 Efek IVIG dosis rendah dan dosis tinggi
sebagai terapi idiopatik trombositopenik
purpura akut tidak memiliki perbedaan
bermakna, namun IVIG dosis rendah
secara statistik memiliki risiko munculnya
efek samping lebih rendah dibandingkan
IVIG dosis tinggi tanpa meningkatkan
risiko idiopathik trombositopenik purpura
menjadi kronis
Apakah peneliti menanyakan suatu
pertanyaan yang terfokus?
Ya,
meta analisis ini bertujuan untuk mengetahui efek dari
perbedaan dosis imunoglobulin intravena sebagai terapi
trombositopenia purpura idiopatik akut.
Apakah kriteria yang dipakai untuk
memilih artikel layak dan tepat?
 Apakah metode penelusuran cukup lengkap
dan dapat mencakup semua artikel yang
relevan dan penting?
Ya, Sumber penelusuran meliputi PubMed dan
China Biological Medicine Database tanpa adanya
pembatasan bahasa yang digunakan. Artikel yang
dipilih hanya artikel yang dapat diperoleh secara
lengkap juga menghubungi penulis artikel yang
bersangkutan.
• Namun pada jurnal dijelaskan bahwa artikel yang
tidak terpublikasi tidak diikut sertakan, sehingga
memungkin terjadinya bias publikasi.
 Apakah validitas dari penelitian –
penelitian yang di masukkan dalam
meta-analisis dikaji?
• Ya. Penilaian validitas penelitian dilakukan oleh 2
pengkaji independen yang menilai kualitas dan
ketepatan metodologi. Ketidaksepakatan yang
terjadi dimediasi oleh pengkaji ketiga. Kualitas
artikel yang dipilih dinilai dengan menggunakan
skoring Jadad. Dalam naskah dijelaskan
mengenai cara ekstraksi data dan kriteria yang
jelas.
 Apakah hasil dari penelitian yang
tersaring relatif homogen sehingga
memungkinkan untuk digabungkan?
• Ya, dilakukan uji statistik fixed effect model namun
jika hasil uji heterogenitas dengan nilai p <0.1
maka dilakukan analisis random effect model.
• Pada artikel yang heterogen juga akan dilakukan
pelacakan lebih lanjut pada tiap artikel dan
dilakukan analisis sensitivitas.
1. Seberapa besarkah efek terapi tersebut?
Pada jurnal ini dinilai sembilan luaran, 1 luaran
primer dan 8 luaran sekunder. Dari luaran tersebut
didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan efek
terapi antara pemberian IVIG dosis rendah dan IVIG
dosis tinggi, kecuali pada luaran efek samping
terapi.
Pada penilaian efek samping terapi didapatkan
bahwa IVIG dosis rendah memiliki risiko efek
samping lebih rendah dibandingkan IVIG dosis tinggi
dengan hasil statistik OR 0.39, CI95% 0.18-0.83,
dan p = 0.01
2. Seberapa presisi estimasi dari efek terapi
tersebut?
 Pada luaran primer maupun sekunder 95% CI
memiliki rentang yang cukup lebar, namun pada
luaran efek samping terapi diperoleh nilai 95%CI
yang cukkup sempit.
1. Apakah pasien kita serupa dengan pasien
dalam penelitian?
Ya
2. Apakah intervensi dapat dilakukan dalam
konteks kita?
Ya
3. Bila terapi ini kita terapkan, apakah manfaat
yang diperoleh lebih besar dibanding
kerugian dan biaya yang dikeluarkan?
Ya
 Jurnal ini tidak cukup valid karena terdapat bias
publikasi
 Jurnal ini bisa diterapkan
 Jurnal ini penting karena IVIG merupakan salah
satu terapi utama pada pasien ITP, namun
harganya masih relatif mahal dan tidak
terjangkau oleh semua kalangan.
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai