Anda di halaman 1dari 3

UPTD RSUD RENCANA PERAWATAN PASIEN TERINTEGRASI

KOTA PONTIANAK (CARE PLAN)


NO. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
146/UPTDRSUD- 0 1/3
PTK/SPO/2019

Tanggal terbit : Ditetapkan :


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Pontianak
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 23 Juli 2019

Dr. Johnson Luke, Sp.S, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19710922 200112 1 004
PENGERTIAN 1. Rencana perawatan yang terintegrasi (care plan) merupakan
suatu kegiatan tim yang terdiri dari dokter DPJP,
perawat/bidan, nutrisionis, fisioterapis dan farmasi dalam
menyelenggarakan asuhan yang terintegrasi dalam satu lokasi
rekam medis yang dilaksanakan secara kolaborasi dari masing-
masing profesi.
2. Proses perencanaan menggunakan data dan asesmen awal dan
ulang untuk menetapkan dan menyusun prioritas pengobatan,
prosedur, asuhan keperawatan dan asuhan lain untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
TUJUAN Sebagai acuan kerja untuk menjamin pemberian pelayanan
asuhan yang terintegrasi dalam satu lokasi rekam medis yang
dilakukan secara kolaborasi dari masing-masing profesi, yaitu
dokter, perawat/bidan, nutrisionis, fisioterapis dan farmasi.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Nomor 073/UPTDRSUD-PTK/SK/2019
Tentang Kebijakan Pelayanan Yang Terintegrasi Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Pontianak
PROSEDUR 1. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) Dokter, perawat/bidan,
nutrisionis, farmasi, fisioterapis, dan profesi/bagian lain yang
terkait dalam memberikan perawatan pasien selama di rawat
inap, sejak pasien masuk rawat inap sampai dengan pasien
UPTD RSUD RENCANA PERAWATAN PASIEN TERINTEGRASI
KOTA PONTIANAK (CARE PLAN)
NO. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
146/UPTDRSUD- 0 2/3
PTK/SPO/2019

Tanggal terbit : Ditetapkan :


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Pontianak
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 23 Juli 2019

Dr. Johnson Luke, Sp.S, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19710922 200112 1 004
keluar dari RS melakukan pencatatannya di formulir catatan
terintegrasi.
2. Setiap lembar rencana perawatan pasien terintegrasi diberi
identitas pasien (ditulis lengkap atau diberi label/stiker
identitas).
3. Pada kolom “Daftar Masalah/Diagnosis” diisi daftar masalah
atau diagnosa yang diperoleh dari hasil assesmen awal. Misal:
masalah yang didapat dari assesmen awal yaitu diare akut
PROSEDUR dengan dehidrasi ringan sedang.
4. Kolom “ Intervensi (Farmakologis dan Non Farmakologis)” diisi
intervensi farmakologis dan non farmakologis yang dilakukan
untuk mengatasi masalah yang didapat dari hasil assesmen.
Misal, untuk mengatasi dehidrasi ringan sedang maka
dilakukan intervensi rehidrasi Plan B 75cc/kgBB/jam selama
6 jam.
5. Kolom “Tujuan dan Keluaran “ diisi dengan hasil yang
diharapkan setelah dilakukan intervensi. Misal, setelah
rehidrasi plan B diharapkan pasien akan bak banyak dan
frekuensi nadi menurun.
6. Kolom “Waktu Evaluasi” diisi dengan waktu dilakukan
assesmen ulang setelah dilakukan intervensi. Misal pada diare
akut dehidrasi ringan sedang dievaluasi ulang setelah selesai
UPTD RSUD RENCANA PERAWATAN PASIEN TERINTEGRASI
KOTA PONTIANAK (CARE PLAN)
NO. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
146/UPTDRSUD- 0 3/3
PTK/SPO/2019

Tanggal terbit : Ditetapkan :


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Pontianak
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 23 Juli 2019

Dr. Johnson Luke, Sp.S, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19710922 200112 1 004
7. rehidrasi yaitu setelah 6 jam.
8. Kolom “Tenaga Kesehatan” diisi dengan nama PPA yang
melakukan perawatan dengan membubuhkan paraf.
9. Pada kolom “Intervensi Lanjutan” diisi dengan intervensi
lanjutan yang diberikan setelah evaluasi ulang dan ternyata
masih ditemukan masalah. Misal setelah 6 jam rehidrasi
pasien masih belum banyak buang air kecil, maka intervensi
lanjutannya rehidrasi ditambah 2 jam lagi.
PROSEDUR Rencana Perawatan Pasien Terintegrasi ditulis dengan
menggunakan bolpoin tinta hitam untuk semua profesi.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Ruang Perawatan Intensif
3. Instalasi Fisioterapi
4. Instalasi Gizi
5. Instalasi Farmasi
6. Instalasi Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai