Anda di halaman 1dari 37

MODUL PKN KELAS XII SEMESTER II

BAB I
PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT

AR KOMPETENSI :
aluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi

KOMPETENSI DASAR :
1. Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran serta perkembangan pers di Indonesia
2. Menganalisis pers yang bebas & bertanggung jawab sesuai dengan kode Etik jurnalistik
dalam masyarakat demokratis di Indonesia
3. Mengevaluasi pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam
masyarakat demokratis di Indonesia

INDIKATOR :
1. Mendeskripsikan pengertian pers menurut UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
2. Menguraikan 3 peranan pers dalam menumbuhkan kehidupan masyarakat yang
demokratis
3. Menyebutkan 2 fungsi pers menurut UU No.40 Tahun 1999
4. Menceritakan sejarah awal berkembangnya Pers di dunia
5. Membedakan Acta senatus dan acta diurna dalam pers di jaman Rumawi
6. Menguraikan peranan pers secara garis besarnya sejak Indonesia merdeka sampai
masa reformasi
7. Mendeskripsikan pers yang bebas dan bertanggung jawab
8. Menyebutkan dasar hukum dari kemerdekaan pers sebagai wujud kedaulatan rakyat
yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum
9. Mendeskripsikan pengertian dari kode etik jurnalistik menurut UU. No. 40 Tahun 1999
10. Menganalisis kebebasan berdasarkan kode etik jurnalistik. yang tidak boleh dilakukan
oleh seorang jurnalis
11. Menguraikan upaya pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers
12. Mendeskripsikan kebebasan fungsional dalam kebebasan pers Indonesia
13. Menyebutkan 5 dari 6 ciri kebebasan pers Indonesia menurut J. C. T Simorangkir, SH
14. Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari adanya kebebasan pers
15. Menganalisis manfaat media massa atau pers dalam kehidupan sehari-hari
menurut Wilbur Schramm
16. Memperaktikkan langkah dalam menulis berita

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian pers menurut UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
2. Siswa mampu menguraikan 3 peranan pers dalam menumbuhkan kehidupan masyarakat yang
demokratis
3. Siswa mampu menyebutkan 2 fungsi pers menurut UU No.40 Tahun 1999
4. Siswa mampu menceritakan sejarah awal berkembangnya Pers di dunia
5. Siswa mampu membedakan Acta senatus dan acta diurna dalam pers di jaman Rumawi
6. Siswa mampu menguraikan peranan pers secara garis besarnya sejak Indonesia merdeka sampai masa
reformasi.
7. Siswa mampu mendeskripsikan pers yang bebas dan bertanggung jawab
8. Siswa mampu menyebutkan dasar hukum dari kemerdekaan pers sebagai wujud kedaulatan rakyat yang
berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
9. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian dari kode etik jurnalistik menurut UU. No. 40 Tahun 1999
10. Siswa mampu menganalisis kebebasan berdasarkan kode etik jurnalistik. yang tidak boleh dilakukan
oleh seorang jurnalis
11. Siswa mampu menguraikan upaya pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers
12. Siswa mampu mendeskripsikan kebebasan fungsional dalam kebebasan pers Indonesia
13. Siswa mampu menyebutkan 5 dari 6 ciri kebebasan pers Indonesia menurut J. C. T Simorangkir, SH
14. Siswa mampu menganalisis dampak yang ditimbulkan dari adanya kebebasan pers
15. Siswa mampu menganalisis manfaat media massa atau pers dalam kehidupan sehari-hari
menurut Wilbur Schramm
16. Siswa mampu memperaktikkan langkah dalam menulis berita

MATERI PEMBELAJARAN :

A. PERS
1. Pengertian Pers
Pengertian pers : 1. secara etimologis, kata pers (Belanda), atau press (Inggris) atau presse
(Perancis) berasal dari bahasa latin pressare dari kata premere yang berarti tekan atau cetak. 2. secara
terminologi, pers berarti media massa cetak (dalam bahasa Inggirisnya : printed media atau printing
press atau press).
Istilah pers telah dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu jenis media massa atau media
komunikasi massa. Istilah pers juga sudah lazim diartikan sebagai surat kabar atau koran, majalah,
tabloid, buletin, brosur, pamflet, leaflet diartikan dalam arti sempit dan dalam arti luasnya ditambahkan
media elektronika : radio, televisi, internet, hand pone, film, slide Beberapa tokoh menyampaikan
pengertian tentang pers diantaranya : 1. Weiner : pers adalah wartawan cetak, media cetak, publisitas,
peliputan berita, mesin cetak, naik cetak. 2. Oemar Seno Adji : pers dibagi dalam arti sempit dan arti
luas. Dalam arti sempit pers berarti : pers mengandung penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau
berita-berita dengan kata tertulis (hasil media cetak). Dalam arti luas pers berarti : semua media massa
komunikasi yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik lisan maupun tertulis (media cetak
dan elektonika).
Berdasarkan ilmu komunikasi, pengertian pers seperti berikut : 1. usaha percetakan atau
penerbitan, 2. usaha pengumpulan dan penyiaran berita, 3. penyiaran berita melalui media : surat
kabar, majalah, radio, televisi 4. orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita.
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam pemahaman terhadap pers, maka perlu adanya
pembatasan beberapa istilah disekitar pers. Berdasarkan Bab I pada Ketentuan Umum pasal 1 UU No.
40 Tahun 1999 tentang Pers. Yang dimaksud dengan:
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang
meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya
dengan menggunakan media cetak, media elektronika dan segala jenis saluran yang tersedia
2. Peranan Pers
Dalam kehidupan yang demokratis itulah pers berperanan untuk menumbuhkan : pertanggungjawaban
kepada rakyat terjamin, sistem penyelenggaraan negara yang transparan berfungsi, serta keadilan dan
kebenaran terwujud.
Pers yang memiliki kemerdekaan untuk mencari dan menyampaikan informasi juga sangat penting untuk
mewujudkan Hak Azasi Manusia yang dijamin dengan Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang
Hak Azasi Manusia, antara lain ada menyatakan bahwa : setiap orang berhak berkomunikasi dan
memperoleh informasi. Hal tersebut sejalan dengan Piagam PBB tentang Hak Azasi Manusia pada pasal
19 yang menyatakan “ ... setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat
“. Dalam hak ini termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa gangguan, dan untuk mencari, menerima
dan menyampaikan informasi dan buah pikiran melalui media apa saja dan dengan tidak memandang
batas-batas wilayah.
Pers nasional dan lokal sebagai wahana komunikasi massa, penyebar informasi dan pembentuk opini
harus dapat melaksanakan asas, fungsi, hak, kewajiban dan perannya dengan sebaik-baiknya
berdasarkan kemerdekaan pers yang profesional, sehingga harus mendapat jaminan dan perlindungan
hukum serta bebas dari campur tangan dan paksaan dari manapun.
Pers nasional berperan ikut menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Pers yang juga melakukan kontrol sosial sangat penting pula untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan baik korupsi, kolusi, nepotisme maupun penyimpangan dan penyelewengan
lainnya.
Dalam melaksanakan asas, fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak azasi setiap
orang, karena itu dituntut pers yang profesional dan terbuka dan dikontrol oleh masyarakat
3. Fungsi Pers
Fungsi Pers menurut UU. No. 40 Tahun 1999 sebagai berikut
1. Sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial
2. Sebagai lembaga ekonomi
Sebagai media informasi : pers menyuguhkan berbagai informasi untuk konsumsi
masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui berbagai informasi secara cepat.
Sebagai media pendidikan : pers memuat berbagai tulisan yang mengandung
pengetahuan, informasi ilmiah, opini sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan
ilmunya.
Sebagai media hiburan : pers memuat berbagai artikel, cerita dan informasi tentang
berbagai hiburan, seperti cerpen, cerita bersambung, cerita bergambar, ulasan tentang
kesenian, kebudayaan, karikatur, teka teki silang.
Sebagai media kontrol sosial : pers dapat melakukan kontrol sosial berupa : 1. social
participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan), 2. social responsibility
(pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat), 3. social suport (dukungan rakyat
terhadap pemerintah), 4. social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan –
tindakan pemerintah).
4. Sejarah Pers
Pada zaman pemerintahan Cayus Julius Caesar (100 – 44 SM) di negara Romawi, pada suatu
saat Dewan Senat mengeluarkan undang-undang hasil rapat Senat, mengingat jumlah rakyat demikian
banyaknya dan perlu mengetahui informasi dari hasil rapat Senat maka dipancangkan beberapa papan
tulis putih di depan Gedung Dewan Senat dan di lapangan terbuka di tempat keramaian rakyat
berkumpul, untuk tempat pengumuman-pengumuman resmi. Papan-papan itu menurut isinya dapat
dibedakan atas dua macam yaitu 1. Acta Senatus yang memuat laporan-laporan singkat tentang
sidang-sidang Senat dan hasil-hasil keputusannya. Ada anggapan bahwa hasil sidang Dewan Senat
yang berupa undang-undang atau keputusan baru dianggap resmi setelah diumumkan dalam Acta
Senatus. 2. Acta Diurna Populi Romawi berisikan keputusan-keputusan dari rapat-rapat rakyat dan
berita-berita lainnya. Acta diurna merupakan alat propaganda pemerintah Romawi yang memuat berita-
berita mengenai peristiwa-peristiwa yang perlu diketahui oleh rakyat menurut penilaian pemerintah
Romawi.
Pada zaman Romawi untuk pertama kalinya dikenal adanya para wartawan yang terdiri dari
para budak belian yang oleh pemilik budak diberi tugas mengumpulkan informasi-informasi, berita-berita
dan bahkan juga menghadiri sidang-sidang Senat dan melaporkan semua hasilnya dengan secara lisan
maupun secara tertulis. Kalau pemilik budak ini sedang bertugas atau bepergian di daerah, budak ini
selalu mengusahakan dan mengirim berita-berita yang terjadi di kota Roma, maksudnya agar Tuannya
selalu dapat mengikuti berita atau kejadian-kejadian di kota Roma. Demikian pula halnya dengan pemilik
budak yang sedang bertugas di kota Roma, mempunyai petugas-petugas berupa budak-budak di daerah-
daerah yang bertugas mengirimkan berita-berita dan kejadian-kejadian yang terjadi di daerah. Banyak di
antara budak-budak atau orang-orang yang diberi tugas sebagai pengumpul berita yang selanjutnya
mereka bekerja sama saling memberi informasi tentang berita yang diperolehnya dan untuk selanjutnya
melaporkannya kepada yang memberi tugas.
Nafsu untuk mendapatkan kekuasaan, kekayaan, dan pengetahuan agar dapat melebihi orang
lain, menimbulkan keinginan untuk mengetahui semua peristiwa-peristiwa yang terjadi di segala penjuru
dunia. Niccolo Macchiavelli dalam masa pembuangannya di suatu desa terpencil di Italia, supaya dia
dapat selalu mengikuti perkembangan-perkembangan politik, dia selalu berkirim surat kepada teman-
temannya yang berada di Romawi, tetapi dia tidaklah puas dengan hanya isi surat tersebut, untuk itu
Niccolo Macchiavelli kemudian menghubungi dan berbicara dengan para musafir-musafir yang menginap
di losmen-losmen untuk menanyakan berita-berita dari kota-kota, dari desa-desa dan negara-negara
mereka dan berita-berita selama dalam perjalanan, dari musafir inilah dia memperoleh berita-berita
tentang berbagai peristiwa yang dilihat, didengar dan dialaminya sendiri oleh para musafir disepenjang
perjalanannya, kecepatan tersiarnya berita dari musafir ini sangat pesat sekali, karena jalan umum yang
mereka lalui sangat ramai sehingga berita-berita yang disampaikan dari mulut kemulut dan diceritakan
oleh seorang musafir yang baru datang dan menginap di losmen juga sempat didengar oleh musafir
lainya, sehingga penyebaran berita sangat cepat dan meluas. Orang-orang Romawi yakin bahwa
penyebaran-penyebaran berita itu dilakukan dengan pertolongan salah satu dewa mereka yang mereka
namakan Fama. Berita yang dibawa oleh para musafir kebanyakan merupakan berita bualannya saja,
tetapi dengan bualannya ini dapat merangsang saraf sehinga rakyat merasa bangga karena mereka
yakin telah memperoleh berita penting yang luar biasa. Musafir pembual merupakan asal muasal surat
kabar sensasional.
Secara garis besarnya perkembangan peranan pers di Indonesia sejak Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai pada masa reformasi dapat digambarkan sebagai berikut :
1. 1945-1950, peranan pers : sebagai alat mempertahankan kemerdekaan dan
patriotisme nasional
2. 1950-1959, peranan pers : sebagai pranata sosial masyarakat demokrasi yang bebas
sesuai dengan sistem liberal berdasarkan UUDS 1950
3. 1959-1965, peranan pers : sebagai alat propaganda politik ideologi Nasakom dan alat
revolusi, alat penggerak massa, pengawal revolusi, pers sosialis Pancasila
4. 1966-1998, peranan pers : sebagai pranata sosial yang melembaga di bawah ideologi
Pancasila dan UUD 1945
5. 1998-sekarang, peranan pers : 1. memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui,
2. menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum,
hak azasi manusia, serta menghormati kebhinekaan, 3. mengembangkan pendapat
umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar, 4. melakukan
pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
kepentingan umum, 5. memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
B. PERS YANG BEBAS BERTANGGUNG JAWAB
Kebebasan pers merupakan hak setiap orang karena telah diatur dalam
undang-undang dan juga merupakan hak azasi manusia. Kebebasan pers setiap orang
baik secara lisan maupun secara tertulis harus dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum dan secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa bila kebebasan tersebut
telah melanggar kebebasan orang lain atau bangsa dan negara. Jadi kebebasan
bertanggung jawab dalam pers dimaksudkan segala pemberitaan yang dimuat dalam
media cetak atau elektronika dituntut tanggung jawabnya untuk menegakkan keadilan,
ketertiban, dan keamanan perorangan, masyarakat, bangsa dan negara.
Kebebasan harus disertai tanggung jawab sebab kekuasaan yang besar dan
bebas yang dimiliki manusia mudah sekali disalahgunakan dan dibuat semena-mena.
Demikian juga pers harus mempertimbangkan apakah berita yang disebarluaskan
dapat menguntungkan masyarakat atau memberi dampak positif terhadap masyarakat
dan bangsa. Pers hendaknya tidak menjadi provokator dan memanas-manasi situasi
yang semula sudah keruh, bukan keuntungan semata yang dicari namun keutuhan
bangsa dan negara yang diutamakan.
Kebebasan berbicara dan memperoleh informasi merupakan hak azasi
manusia. Hak azasi itu selanjutnya dijamin dalam ketentuan perundang-undangan.
Jaminan kebebasan berbicara dan informasi itu bagi setiap orang dalam
pelaksanaan hak azasi manusia sebagai berikut :
1. Pasal 28 UUD 1945 menyebutkan : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang
2. Pasal 28 F UUD 1945 menyebutkan : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dalam lingkungan sosialnya,
serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
3. Tap. MPR N0. XVII/MPR/1998 tentang Hak Azasi Manusia, pada bagian Bab VI, Pasal
20 da 21 yang menyebutkan sebagai berikut :
- Pasal 20 : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
- Pasal 21 : Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
4. Undang-Undang No. 39 Tahun 2000 Pasal 14 Ayat 1 dan 2 tentang Hak azasi
Manusia, menyebutkan :
- Ayat 1 : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosia
- Ayat 2 : Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia
5. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 dalam Pasal 2 dan Pasal 4 ayat 1 tentang Pers,
menyebutkan :
- Pasal 2 : Kemerdekaan Pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang
berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
- Pasal 4 Ayat 1 : Kemerdekaan Pers dijamin sebagai hak azasi warga negara.
C. KODE ETIK JURNALISTIK
Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, pada ketentuan
umumnya menyebutkan bahwa kode etik jurnalistik merupakan himpunan etika profesi
kewartawanan. Etika memang merupakan teori yang tidak bergumul dengan fakta-
fakta, tetapi justru bergumul dengan nilai-nilai dan estimates atau perkiraan-perkiraan.
Etika merupakan teori yang berusaha untuk menjawab pertanyaan seperti: apakah
yang oleh masyarakat dapat diterima sebagai sesuatu yang baik dan patut dilakukan,
bagaimanakah tingkah laku yang dianggap benar atau salah menurut ukuran moralitas,
apakah yang seharusnya menjadi tugas kewajiban seseorang dalam
masyarakat, bagaimanakah watak yang sebaiknya dimiliki seseorang dalam
masyarakat.
Kode Etik Jurnalistik : kode etik ini dikutip dari Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh dan menyiarkan
informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi. Wartawan Indonesia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melaporkan dan
menyiarkan informasi secara faktual dan jelas sumbernya. Tidak menyembunyikan
fakta serta pendapat penting dan menarik, yang perlu diketahui publik sebagai hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar dan akurat. Contoh kasus: kasus
korupsi dan manipulasi di sebuah instansi baik pemerintah maupun suasta, kasus
konspirasi yang berniat untuk menimbulkan kekacauan , kasus wabah penyakit yang
melanda daerah atau wilayah tertentu, kasus bahan makanan yang mengandung zat
berbahaya, kasus busung lapar
2. Wartawan Indonesia menempuh cara etis untuk memperoleh dan menyiarkan
informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi. Wartawan Indonesia
dalam memperoleh informasi dari sumber berita atau nara sumber, termasuk dokumen
dan memotret dilakukan dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan menurut
hukum, kaidah-kaidah kewartawanan
3. Wartawan Indonesia menghormati azas praduga tidak bersalah, tidak mencampurkan
fakta dan opini, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak
melakukan plagiat. Wartawan Indonesia dalam menyiarkan informasi tidak menghakimi
dan membuat kesimpulan kesalahan seseorang terlebih lagi untuk kasus-kasus yang
masih diproses di Pengadilan. Wartawan tidak memasukkan opini pribadinya, wartawan
sebaiknya dalam melaporkan dan menyiarkan informasi perlu meneliti kembali
kebenaran informasi. Dalam pemberitaan kasus sengketa dan perbedaan pendapat,
masing-masing fihak harus diberikan ruang / waktu pemberitaan secara seimbang
4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis dan
cabul serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Wartawan Indonesia
tidak melaporkan dan menyiarkan informasi yang tidak jelas sumber kebenaran
informasi yang secara gamblang memperlihatkan aurat yang secara langsung bisa
menimbulkan nafsu birahi atau mengundang kontroversi publik. Untuk kasus tindakan
perkosaan / pelecehan seksual tidak perlu menyebutkan identitas korban untuk
menjaga dan melindungi kehormatan korban.
5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi
wartawan. Wartawan Indonesia selalu menjaga kehormatan profesi dengan tidak
menerima imbalan dan Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan
embargo, informasi latar belakang dan Off The Record sesuai kesepakatan. Wartawan
Indonesia melindungi nara sumber yang tidak bersedia disebut nama dan identitasnya
6. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberian dan
melayani hak jawab. Ralat ditempatkan pada halaman yang sama dengan informasi
yang salah atau tidak akurat. Dalam hal pemberitaan yang merugikan seseorang atau
kelompok pihak yang dirugikan harus diberikan kesempatan melakukan klarifikasi
D. UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGENDALIKAN KEBEBASAN PERS
Pers dalam pemberitaannya menganut sistem pers yang bebas. Sesuatu sistem
pers itu diciptakan justru untuk menentukan bagaimana sebaiknya pers tersebut dapat
melaksanakan kebebabasan dan tanggung jawabnya. Sebagaimana kita ketahui,
sistem kebebasan pers itu sendiri merupakan sebagian saja dari suatu sistem yang
lebih besar dari sistem kebebasan untuk mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan.
Di negara barat sistem tersebut terkenal dengan freedom of expression atau
kebebasan mengeluarkan pendapat.
Identitas kebebasan pers Indonesia oleh para tokoh pers terkemuka, menyebut
kebebasan Pers tersebut sebagai kebebasan fungsional, maksudnya kebebasan yang
diabdikan untuk suatu tujuan tertentu atau suatu kebebasan yang mengemban suatu
fungsi dan tanggung jawab. J. C. T. Simorangkir SH, dalam bukunya yang
berjudul Hukum Kebebasan Pers mengemukakan mengenai kebebasan pers Indonesia
sebagai berikut :
1. Hukum Indonesia telah mengakui/mengatur/menjamin perihal kebebasan pers
2. Kebebasan pers di Indonesia tidaklah dapat dilihat/diukur semata-mata dengan kaca
mata kebebasan pers barat
3. Ciri kebebasan pers Indonesia sebagai berikut :
1. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
2. Pers yang sehat
3. Pers sebagai penyebar informasi yang obyektif
4. Pers yang melakukan kontrol sosial dan konstruktif
5. Pers sebagai penyalur aspirasi rakyat dan meluaskan komunikasi dan partisipasi
masyarakat
6. Terdapatnya interaksi positif antara pers, pemerintah dan masyarakat
4. Kebebasan pers diakui, dijamin dan dilaksanakan di Indonesia dalam rangka
pelaksanaan demokrasi Pancasila
E. DAMPAK DARI PENYALAHGUNAAN KEBEBASAN PERS
Bagaimanapun juga baiknya suatu sistem, dan bagaimanapun juga baiknya
prinsip-prinsip pokok yang melandasinya, dalam taraf terahirnya, nilai sesuatu lembaga
kemasyarakatan seperti pers ditentukan oleh kualitas dan kuantitas yang dapat
dikembangkan dalam kehidupan pers sehari-hari di lingkungan masyarakatnya.
Bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan pers di Indonesia dewasa ini,
baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif ada baiknya merenungkan dan
mencarikan jawaban dari berbagai permasalahan yang ada dan timbul dalam
kehidupan pers di Indonesia.
Memberikan penilaian kualitatif terhadap sesuatu sistem pers, berarti menilai
kadar kebebasan yang dimiliki pers dalam praktek kehidupan pers tersebut sehari-hari.
Pada prinsipnya, di Indonesia dianut pengertian di mana kebebasan disatu nafaskan
dengan tanggung jawab dimana pengalaman kebebasan harus seimbang dengan
tanggung jawab yang mestinya mengikutinya. Yang dicita-citakan adanya suatu
kesatuan dalam keseimbangan yang harmonis antara kebebasan dan tanggung jawab
tersebut.
S. Tasrif, menyatakan bahwa seseorang wartawan yang baik seharusnya menghayati
kebebasannya yang bertanggung jawab dalam berbagai segi, diantaranya :
1. bertangung jawab terhadap hati nuraninya sendiri
2. bertanggung jawab terhadap sesama warga negara yang juga memiliki hak azasi
3. bertanggung jawab terhadap kepentingan umum yang diwakili oleh pemerintah
4. bertanggung jawab terhadap sesama rekan seprofesi
Secara garis besarnya seorang wartawan memiliki empat macam tanggung
jawab yang harus dipikul :
1. tanggung jawab terhadap media tempat wartawan itu bekerja dan organisasinya
2. tanggung jawab sosial yang berakibat adanya kewajiban melayani opini publik dan
masyarakat secara keseluruhan
3. tanggung jawab dan kewajiban yang berhubungan dengan keharusan bertindak sesuai
dengan undang-undang
4. tanggung jawab terhadap masyarakat internasional yang berhubungan dengan nilai-
nilai universal
Pers sebagai lembaga sosial (kemasyarakatan), maka keterikatan pers dengan
para wartawannya pada kepentingan masyarakat, yang menyangkut keselamatan dan
kesejahteraannya, merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam kita
memberikan sesuatu penilaian terhadap sistem pers secara kualitatif.
Dalam perkembangannya, pers di Indonesia sebenarnya sedang dalam proses
pertumbuhan. Titik temu dalam menghayati kebebasan pers yang bertanggung jawab
semakin dirasakan dan diperlukan antara pers, pemerintah dan masyarakat.
Karena pers dalam penyelenggaraannya dilaksanakan oleh manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan, maka kadang-kadang di dalam pemberitaannya terjadi
pula hal-hal yang menimbulkan dampak negatif seperti pemberitaan tentang kejahatan
yang terlalu berlebih-lebihan, pemberitaan yang bersifat sensasional yang berlebihan,
pornografi, porno aksi, sadisme dan lain berita yang bersifat negatif dan melanggar
kode etik jurnalistik, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat bahkan menjadi
gejolak. Untuk menghindarkan hal yang demikian, perlu adanya pengawasan dan
pembinaan pers oleh Pemerintah dan Dewan Pers, sehingga pers dalam menjalankan
fungsinya sebagai media penyebarluasan informasi yang obyektif dan sebagai penyalur
aspirasi masyarakat serta sebagai media kontrol dan koreksi yang bersifat konstruktif.
Sementara ini ada wartawan yang dinilai terlalu bebas dalam menerima dan
menyebarluaskan berita sehingga melupakan segi tanggung jawabnya untuk
melakukan penelitian terlebih dahulu untuk mencari faktanya. Contohnya tentang berita
RRI yang menyiarkan tentang wafatnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX, setelah
menerima telpon dari seseorang (beritanya disiarkan sekitar tahun 1980-an) pada hal
beliau masih sehat bugar. Pada pemberitaan berdasarkan perundangan pers yang ada,
kalau akan mengungkapkan suatu fakta dalam berita sebaiknya menyebutkan sumber
beritanya dan bila perlu menyampaikan kutipan dari sumber berita tersebut, sehingga
berita yang disampaikan dapat dipertangungjawabkan.
Kasus lain tentang wartawan-wartawan yang rasa tanggung jawabnya terlalu
tebal malahan berlebihan, sehingga suatu berita aktual yang menurut sifatnya itu
penting dan perlu diketahui oleh masyarakat luas, mereka tidak cukup memiliki
keberanian untuk memuatnya dalam surat kabar. Barang kali mereka khawatir bahwa
berita dan fakta tersebut akan lebih cendrung mengakibatkan keresahan dalam
masyarakat, kasus semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi dan pers tidak mungkin
akan memperuncing atau memanaskan suasana jika informasi yang diperoleh benar
dan jelas serta sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik. Seharusnya sangat dihindarkan
adanya kasus-kasus mengenai pengamalan kebebasan, yang bersifat mengarang dan
menulis berita semaunya dari wartawan. Kasus ini dapat disimpulkan dari banyaknya
pengaduan dan bahkan tuntutan di pengadilan dari pihak pemerintah dan masyarakat
kepada Dewan Redaksi melalui Dewan Pers. Berbagai pengaduan yang disampaikan
yang isinya bermacam-macam. Ada berita yang diadukan karena dianggap tidak sesuai
dengan fakta, ada berita yang dianggap fitnah, ada berita yang disebutkan sebagai
hasil wawancara seorang wartawan dengan seseorang tetapi orang yang
bersangkutan menyatakan tidak pernah menghubungi atau dihubungi oleh wartawan
untuk mengadakan interview (wawancara), ada wartawan gadungan, ada wartawan
yang memeras orang yang dianggap memiliki kesalahan dalam masyarat atau dalam
tugasnya, ada wartawan yang menyiarkan berita walaupun sudah dinyatakan off the
record.
Banyak wartawan atau pers yang menyalahgunakan kebebasan yang dimiliki
dan dijaminkan oleh undang-undang sehingga menimbulkan dampak seperti halnya :
1. Ada yang menggunakan kebebasan secara berlebihan, sehingga mereka lupa
kebebasannya telah melanggar kebebasan orang lain
2. Ada yang menggunakan kebebasan secara ceroboh, sehingga meninggalkan
kewajiban untuk mengadakan penelitian atau check and recheck sebelum menyiarkan
suatu pemberitaan
3. Ada yang dalam melakukan hak kebebasannya meninggalkan ketentuan-ketentuan
Kode Etik Jurnalistik
4. Ada wartawan yang terlalu berhati-hati atau sebaliknya terlalu menggebu-gebu
mengartikan beban tanggung jawab di dalam melaksanakan kebebasan pers, sehingga
berita faktual yang perlu diketahui masyarakat tidak berani ia memuatnya
5. Ada wartawan yang menjadi korban main hakim sendiri (mendapat bogem mentah
atau alat rekamnya di sita atau dirusak) oleh pihak yang tidak mau beritanya disiarkan
6. Ada wartawan yang karena menerima amplop ahirnya menjadi tidak netral dalam
pemberitaannya dan bahkan menjadi pemicu permasalahan agar beritanya menjadi
hangat dan menarik, sehingga melahirkan berita yang tidak seimbang.
Berdasarkan berbagai penyalahgunaan kebebasan itulah disimpulkan pers di
Indonesia masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
F. MANFAAT MEDIA MASSA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Media Massa (Pers) dan Masyarakat merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Pers lahir untuk memenuhi hajat masyarakat untuk memperoleh
informasi secara terus-menerus mengenai berbagai peristiwa besar atau kecil yang
sudah-sedang-akan terjadi. Oleh karena itu pers mempunyai kedudukan sebagai
lembaga kemasyarakatan yang tidak mempunyai kehidupan mandiri, melainkan
dipengaruhi dan mempengaruhi lembaga kemasyarakatan yang lainnya. Pers hidup
dalam keterikatan suatu unit organisasi, dimana masyarakat tempat pers beroperasi.
Cara kerjanya, muatan atau siarannya, tujuannya serta cara melakukan social control.
Pendek kata segala sasaran serta aktipitasnya tergantung pada palsafah yang dianut
masyarakatnya.
Menurut kesimpulan seorang ahli komunikasi, Wilbur Schramm,Manfaat pers
bagi masyarakat : merupakan Watcher, forum, teacher (pengamat, forum dan guru)
Maksudnya : 1. pers itu setiap harinya memberikan laporan dan ulasan mengenai
berbagai macam kejadian dalam dan luar negeri. 2. menyediakan tempat (forum) bagi
masyarakat untuk mengeluarkan pendapat secara tertulis dan 3. turut mewariskan nilai-
nilai kemasyarakatan dari generasi ke generasi.
Orang sering bilang bahwa pers sangat bermanfaat untuk memberikan
penerangan, pendidikan, ulasan, hiburan, maupun kontrol sosial. Dengan jalan
memberikan hal-hal tersebut kepada masyarakat, Pers Indonesia diharapkan akan
mampu menciptakan iklim sosial yang dapat memberi kesempatan berkembangnya
dinamika masyarakat dalam kondisi stabilitas nasional yang dinamis.
Bagi masyarakat, pers merupakan suatu hal yang mutlak harus ada, ibaratnya
bagaikan ikan dengan air. Penerbitan yang bagaimanapun juga bagus isi dan
cetakannya, kalau penerbitan yang semacam itu tidak beredar secara teratur dan tidak
dibaca dalam kalangan masyarakat maka penerbitan tersebut tidak mungkin masuk
kategori penerbitan pers dan tidak bertahan lama.
Masyarakat merupakan sumber ekonomi bagi pers, melalui langganan dan
periklanan. Antara pers dan masyarakat terdapat hubungan saling membantu dalam
bidang kegiatan pembangunan ekonomi, seperti halnya antara periklanan dan
pemasaran yang keduanya saling kait mengkait.
Masyarakat juga merupakan sumber ide yang tidak menjadi kering bagi pers.
Surat-menyurat atau tulisan-tulisan khusus dari masyarakat pembaca mencerminkan
adanya pengaruh masyarakat terhadap lembaga pers.
Secara tidak langsung, wakil-wakil masyarakat yang duduk dalam Dewan Pers
dapat menyampaikan kepentingan masyarakat yang menyangkut pers. Di samping itu,
masyarakat juga dapat menyampaikan sendiri kepentingan mereka secara langsung
kepada penerbitan pers melalui para wartawannya apabila ada kegiatan yang perlu
mendapat peliputan untuk pemberitaan. Demikian pula apabila ada pemberitaan atau
tulisan dalam pers yang tidak sesuai dengan fakta di masyarakat, maka anggota
masyarakat yang merasa dirugikan berhak meminta pelaksanaan hak jawab dan dalam
hal penyelesaian kasus-kasus tertentu pula.
LATIHAN 1 :
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Deskripsikanlah Pers adalah lembaga sosial dan Betul
pengertian dari Pers wahana komunikasi massa yang 100
menurut UU. No. 40 melaksanakan kegiatan jurnalistik
Tahun 1999 ! yang meliputi mencari,
memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi baik
dalam bentuk tulisan, suara,
gambar, suara dan gambar, serta
data dan grafik maupun dalam
bentuk lainnya dengan
menggunakan media cetak, media
elektronika dan segala jenis
saluran yang tersedia
2. Uraikanlah 3 peranan pers berperanan untuk Betul
pers dalam menumbuhkan : 1. erjaminnya 1 = 35
menumbuhkan pertanggungjawaban kepada 2 = 70
kehidupan rakyat, 2. berfungsinya sistem 3=
masyarakat yang penyelenggaraan negara yang 100
demokratis ! transparan, 3. terwujudnya
keadilan dan kebenaran
3. Sebutkanlah 2 fungsi1. Sebagai media informasi, Betul
pers menurut UU pendidikan, hiburan dan kontrol 1 = 50
No.40 Tahun 1999 ! sosial 2=
2. Sebagai lembaga ekonomi 100

LATIHAN 2 :
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Pada masa / jaman zaman pemerintahan Cayus Julius Betul
pemerintahan Caesar (100 – 44 SM) di negara 100
siapakah yang diakui Romawi
sebagai cikal bakal
asal mula pers
berdasarkan fakta
sejarah yang ada di
dunia !
2. Apakah beda antara - acta senatus : memuat laporan- Betul
Acta senatus dan acta laporan singkat tentang sidang-sidang 1 = 50
diurna dalam pers di Senat dan hasil-hasil keputusannya 2=
jaman Rumawi ? - acta diurna : berisikan keputusan- 100
keputusan dari rapat-rapat rakyat dan
berita-berita lainnya
3. Bagaimanakah Pers difokuskan untuk Betul
peranan pers pada menyebarluaskan informasi 100
awal Indonesia proklamasi kemerdekaan RI 17
merdeka ? Agustus 1945 keseluruh pelosok tanah
air dan bahkan sampai ke luar negeri
4. Ceritakanlah a.1945-1950, peranan pers : sebagai alat Betul
perkembangan mempertahankan kemerdekaan dan 1 = 20
peranan pers secara patriotisme nasional 2 = 40
garis besarnya sejak b.1950-1959, peranan pers : sebagai 3 = 60
Indonesia merdeka pranata sosial masyarakat demokrasi 4 = 80
sampai masa yang bebas sesuai dengan sistem 5=
reformasi. liberal berdasarkan UUDS 1950 100
Berdasarkan c.1959-1965, peranan pers : sebagai alat
periodisasi berikut : propaganda politik ideologi Nasakom
a. 1945 - 1950 dan alat revolusi, alat penggerak
b. 1950 – 1959 massa, pengawal revolusi, pers
c. 1959 – 1965 sosialis Pancasila
d. 1966 – 1998 d.1966-1998, peranan pers : sebagai
e. 1998-sekarang pranata sosial yang melembaga di
bawah ideologi Pancasila dan UUD
1945
e.1998-sekarang, peranan pers : 1.
memenuhi hak masyarakat untuk
mengetahui, 2. menegakkan nilai-
nilai dasar demokrasi, mendorong
terwujudnya supremasi hukum, hak
azasi manusia, serta menghormati
kebhinekaan, 3. mengembangkan
pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat dan
benar, 4. melakukan pengawasan,
kritik, koreksi dan saran terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan
kepentingan
umum, 5. memperjuangkan keadilan
dan kebenaran

LATIHAN 3 :
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Deskripsikanlah pers yang segala pemberitaan yang Betul
bebas dan bertanggung jawab dimuat dalam media cetak 100
! atau elektronika dituntut
tanggung jawabnya untuk
menegakkan keadilan,
ketertiban, dan keamanan
perorangan, masyarakat,
bangsa dan negara
2. Sebutkanlah dasar hukum dari - Pasal 2 UU. No. 40 Tahun Betul
kemerdekaan pers sebagai 1999 tentang Pers, 100
wujud kedaulatan rakyat yang
berasaskan prinsip-prinsip
demokrasi, keadilan, dan
supremasi hukum
3. Deskripsikanlah pengertian himpunan etika profesi Betul
dari kode etik jurnalistik kewartawanan. 100
menurut UU. No. 40 Tahun
1999 !
4. Berdasarkan kode etik Tidak menyiarkan informasi Betul
jurnalistik. Apakah yang tidak yang bersifat dusta, fitnah, 100
boleh dilakukan oleh seorang sadis dan cabul serta tidak
jurnalis ? menyebutkan identitas korban
kejahatan susila. Wartawan
Indonesia tidak melaporkan
dan menyiarkan informasi
yang tidak jelas sumber
kebenaran informasi yang
secara gamblang
memperlihatkan aurat yang
secara langsung bisa
menimbulkan nafsu birahi
atau mengundang kontroversi
publik. Untuk kasus tindakan
perkosaan / pelecehan seksual
tidak perlu menyebutkan
identitas korban untuk
menjaga dan melindungi
kehormatan korban.
Wartawan Indonesia tidak
menerima suap dan tidak
menyalahgunakan profesi
wartawan.

LATIHAN 4 :
NO PERTANYA JAWABAN SKO
AN R
1. Bagaimanaka Dengan mengeluarkan peraturan perundangan yang Betul
h upaya membatasi kebebasan pers. Spt. : 1). pasal 28 UUD 1=
pemerintah 1945, 2). UU. No. 40 tahun 1999, 3). pada pasal 18 35
dalam ayat 2, dan ayat 3 dan KUHP diatur dalam delik 2=
mengendalika penghinaan, penyebar kebencian dan delik 70
n kebebasan kesusilaan 3=
pers ? 100

2. Apakah yang Suatu kebebasan yang diabdikan untuk suatu tujuan Betul
dimaksud tertentu atau suatu kebebasan yang mengemban 1=
dengan suatu fungsi dan tanggung jawab 100
kebebasan
fungsional
dalam
kebebasan
pers Indonesia
?
3. Sebutkanlah 5 1. Pers yang bebas dan bertanggung jawab 2. Pers Betul
dari 6 ciri yang sehat 3. Pers sebagai penyebar informasi 1=
kebebasan yang obyektif 4. Pers yang melakukan kontrol 20
pers Indonesia sosial dan konstruktif 5. Pers sebagai penyalur 2=
menurut J. C. aspirasi rakyat dan meluaskan komunikasi dan p 40
T artisipasi masyarakat 6. Terdapatnya interaksi 3=
Simorangkir, positif antara pers, pemerintah dan masyarakat 60
SH ? 4=
80
5=
100
LATIHAN 5:
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Bagaimanakah dampak Akan menimbulkan keresahan dan gejolak Betul
yang ditimbulkan dari dalam masyarakat 1 = 100
adanya kebebasan pers ?
2. Bagaimanakah manfaat Merupakan Watcher, forum, teacher Betul
media massa atau pers (pengamat, forum dan guru) Maksudnya : 1. 1 = 35
dalam kehidupan sehari-hari pers itu setiap harinya memberikan laporan 2 = 70
menurut Wilbur Schramm dan ulasan mengenai berbagai macam 3 = 100
! kejadian dalam dan luar negeri.
2. menyediakan tempat (forum) bagi
masyarakat untuk mengeluarkan pendapat
secara tertulis dan 3. turut mewariskan nilai-
nilai kemasyarakatan dari generasi ke
generasi

3. Buatlah sebuah berita Tergantung hasil karya siswa


singkat sesuai dengan
langkah-langkah dalam
penulisan berita

BAB II
GLOBALISASI

AR KOMPETENSI :
aluasi dampak globalisasi

Kompetensi Dasar :
1. Mendeskripsikan proses, aspek dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbagngsa
dan bernegara
2. Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara Indonesia
3. Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan
negara Indonesia

TOR :
1. Menganalisis makna globalisasi
2. Mendeskripsikan pengertian globalisasi
3. Menganalisis latar belakang dinamika perubahan yang sangat pundamental pada
perekonomian globali
4. Menyebutkan 4 faktor pendukung kemunculan globalisasi
5. Menguraikan secara garis besar penyebab kegagalan sistem ekonomi komunis sosialis
dalam percaturan globalisasi ekonomi
6. Menguraikan proses kelahiran globalisasi dari adanya perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi, Transportasi dan komunikasi
7. Menyebutkan tiga sebab yang dapat meningkatkan arus globalisasi
8. Menyebutkan 3 dampak negatif dari globalisasi dalam bidang politik bagi Indonesia
9. Menyebutkan 3 dampak positif dari globalisasi ekonomi bagi Indonesia
10. Mengidentifikasi pengaruh globalisasi
11. Mendiskusikan pada era kesejagatan tenaga kerja Indonesia yang pada umumnya
dengan upah murah kurang menarik bagi penanam modal atau investor asing
12. Menjelaskan globalisasi merupakan peluang sekaligus tantangan
13. Menganalisis pendapat yang mengatakan di era globalisasi tenaga kerja Indonesia
surplus sekaligus difisit tenaga kerja
14. Menentukan langkah yang dilakukan sebagai seorang pelajar, pada era globalisasi
agar memiliki perubahan mental kearah sikap yang modern
15. Menentukan Usaha-usaha yang harus dilakukan dalam menghadapi era globalisasi agar
kita tidak terseret oleh arus globalisasi
16. Mengidentifikasi hal-hal yang harus kita hindari sebagai akibat negatif dari globalisasi

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa mampu menganalisis makna globalisasi
2. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian globalisasi
3. Siswa mampu menganalisis latar belakang dinamika perubahan yang sangat
pundamental pada perekonomian globali
4. Siswa mampu menyebutkan 4 faktor pendukung kemunculan globalisasi
5. Siswa mampu menguraikan secara garis besar penyebab kegagalan sistem ekonomi
komunis sosialis dalam percaturan globalisasi ekonomi
6. Siswa mampu menguraikan proses kelahiran globalisasi dari adanya perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, Transportasi dan komunikasi
7. Siswa mampu menyebutkan tiga sebab yang dapat meningkatkan arus globalisasi
8. Siswa mampu menyebutkan 3 dampak negatif dari globalisasi dalam bidang politik bagi
Indonesia
9. Siswa mampu menyebutkan 3 dampak positif dari globalisasi ekonomi bagi Indonesia
10. Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh globalisasi
11. Siswa mampu mendiskusikan pada era kesejagatan tenaga kerja Indonesia yang pada
umumnya dengan upah murah kurang menarik bagi penanam modal atau investor asing
12. Siswa mampu menjelaskan globalisasi merupakan peluang sekaligus tantangan
13. Siswa mampu menganalisis pendapat yang mengatakan di era globalisasi tenaga
kerja Indonesia surplus sekaligus difisit tenaga kerja
14. Siswa mampu menentukan langkah yang dilakukan sebagai seorang pelajar, pada
era globalisasi agar memiliki perubahan mental kearah sikap yang modern
15. Siswa mampu menentukan Usaha-usaha yang harus dilakukan dalam menghadapi era
globalisasi agar kita tidak terseret oleh arus globalisasi
16. Siswa mampu mengidentifikasi hal-hal yang harus kita hindari sebagai akibat negatif dari
globalisasi

MATERI PEMBELAJARAN :

A. PENGARUH GLOBALISASI DUNIA


1. Makna Globalisasi
Ketika suatu istilah baru menjadi populer, hal ini sering kali meliputi suatu perubahan penting
sebagai bagian dari dunia ini. Ide baru ini dibutuhkan untuk menggambarkan suatu kondisi baru. Sebagai
contoh, ketika seseorang filosof yang bernama Jeremy Bentham mengistilahkan “ Internasional “ di tahun
1780, yang mana ditangkap sebagai suatu pencerahan dari apa yang merupakan pendalaman dari
kenyataan hidupnya kesehariaan, yaitu berkembangnya negara-negara dan transaksi yang terjadi
melintasi batas di antara masyarakat di dunia ini. Orang belum membicarakan mengenai “ Hubungan
Internasional “, ketika umat belum terorganisir menjadi satu komunitas nasional yang diatur berdasarkan
aturan dari wilayah suatu negara tertentu.
Secara umum globalisasi ekonomi mengandung makna “ bahwa tansaksi perdagangan barang
maupun jasa, pergerakan manusia dan sumber daya manusia maupun investasi dapat mengalir bebas
ke semua negara tanpa adanya rintangan baik yang bersifat tarif maupun non tarif “.
2. Pengertian Globalisasi
1. Kamus Bahasa Inggris, Globalisasi : is concering the whole earth, yaitu sesuatu yang
berkaitan dengan dunia, internasional dan seluruh alam jagad raya. Seperti : masalah, kejadian,
kegiatan, sikap. Jadi pengertian global menyeluruh di mana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas
negara, wilayah dan ras
2. Albrow (Yaya, 1998), Globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi
ini dimasukkan ke dalam masyarakat dunia (masyarakat global) yang bercirikan : perdagangan
bebas, kemajuan teknologi yang canggih, terjadinya masyarakat yang kompetitif (berlomba untuk
unggul, berkualitas, dinamis dan inovator)
3. Selo Soemardjan, Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi
antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama
4. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Globalisasi adalah sebagai fenomena yang
menjadikan dunia mengecil dari segi perhubungan manusia. Hal ini dimungkinkan karena
perkembangan teknologi yang sangat cepat.
5. Menurut Bank Dunia, Globalisasi adalah kebebasan dan kemampuan individu dan
perusahaan untuk memperakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain
6. Menurut IMF, Globalisasi adalah meningkatnya kesalingtergantungan ekonomi antar
negara-negara di dunia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi barang
dan jasa lintas negara dan penyebaran tekhnologi yang meluas dan cepat
Dari uraian pengertian di atas jelaslah sudah bahwa globalisasi itu bersifat multidimensional.
Globalisasi memang sering digambarkan sebagai gejala ekonomi yang ditandai dengan banyak
munculnya perusahaan multidimensional dan transnasional yang beroperasi melintasi batas-batas
negara, yang dapat mempengaruhi proses produksi global serta penyebarannya (distribusinya) dan
begitu pula mengenai penyebaran tenaga kerja antar negara yang saling bersaing dan
dengan menunjukkan kecakapan hidupnya masing-masing, sehingga siapa yang memiliki kecakapan
hidup yang memadai dan berkualitas dialah yang akan terpakai.
Merupakan pandangan yang sangat keliru jika ada yang beranggapan bahwa globalisasi hanya
menyangkut masalah ekonomi, akan tetapi globalisasi telah menyangkut atau meliputi aspek politik,
ekonomi, sosial dan budaya. Yang kesemuanya itu motor penggeraknya adalah faktor informasi dan
teknologi komunikasi yang telah meningkat cepat dan merambah hampir diseluruh belahan dunia
3. Faktor-faktor pendukung dari kemunculan globalisasi sebagai berikut :
1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh berkembangnya
infra struktur teknologi dan telekomunikasi dunia. Di negara-negara yang infrasrtruktur
komunikasinya sangat berkembang, maka akan dapat kita jumpai berbagai peralatan
teknologi komunikasi di setiap rumah dan kantor swasta dan pemerintahan akan
dilengkapi dengan telepon, internet dan mail elektronik, mesin fax, televisi digitas dan
kabel.
2. Adanya integrasi ekonomi dunia
Globalisasi juga akan semakin dipercepat oleh adanya integrasi ekonomi dunia.
Berbanding terbalik dengan era-era sebelumnya, perekonomian global tidak lagi melulu
didasarkan pada pertanian atau industri, melainkan semakin didominasi oleh kegiatan
perekonomian tanpa bobot, yang maksudnya perekonomian yang peroduknya berupa
informasi, seperti perangkat lunak komputer, produk media dan hiburan (TV). Orang
sering menyebut perekonomian tanpa bobot ini akan melahirkan masyarakat post
industri atau masyarakat informasi atau perekonomian berbasis pengetahuan.
Perekonomian berbasis pengetahuan ditandai oleh munculnya banyak konsumen yang
cakap teknologi dan yang mudah menguasai kemajuan-kemajuan terbaru dalam bidang
komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi serta mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kemenangan Sistem Ekonomi Libral terhadap Sistem Ekonomi Komunis Sosialis
Ada beberapa faktor penyebab struktur ekonomi berdasarkan paham Komunis (Sosialis) tidak mampu
bertahan dalam percaturan perekonomian di negara-negara dunia ketiga diantaranya :
1. Pada struktur pemerintahan negara-negara berdasarkan paham komunis biasanya menjalankan
kekuasaan politik adalah partai komunis sehingga pemerintahannya bersifat monopoli absolut. Melalui
apa yang dikenal sebagai sentralisme yang demokratis. Partai komunis mengawasi seluruh kehidupan
politik (pengawasan vertikal) serta mengawasi pula organ-organ pemerintah dan organisasi massa.
Akibatnya sektor-sektor kunci ekonomi di bidang industri, pertanian dan jasa biasanya berada di bawah
pengawasan Partai Komunis atau birokrasi yang turut menentukan segi perekonomiannya, bukan
mekanisme pasar
2. Untuk bidang pemerintahannya sendiri, beberapa negara penganut paham komunisme mencoba
mempertahankan kekuasaannya melalui kediktatoran yang dijalankan oleh sekelompok kecil pimpinan
partai komunis akibatnya terjadi kekuasaan di bawah satu orang yang dianggap kuat. Keadaan seperti ini
memungkinkan terjadinya penindasan terhadap rakyatnya seperti di Uni Sovyet pada masa Stalin, China
pada masa Mao Zedong, Kamboja pada masa Pol Pot Khmer Merah
3. Dalam struktur perekonomian, struktur produksi dari negara penganut paham komunis tersebut
dipisahkan dari struktur permintaan (demand) yang diakibatkan oleh pengaruh politik yang besar dalam
menetukan kebijakan ekonomi. Salah satu contoh kasus dalam masalah ini adalah ditentukannya target
produksi oleh para pembuat rencana nasioanl dalam partai komunis atau ditubuh birokrasi, hal ini dapat
mengakibatkan terjadinya kelebihan atau kekurangan produksi yang disebabkan oleh tidak adanya
hubungan produksi atau penawaran dengan struktur permintaan tadi. Contoh konkrit yang terjadi di
negara-negara berpaham komunis itu salah satunya adalah dalam hal permodalan, seorang pemilik
perusahaan besar di negara tersebut tidak perlu memikirkan modal bagi perusahaannya, sebab alokasi
modal bagi perusahaan-perusahaan di negara komunis sudah diatur secara nasional, sehingga kelak
sekiranya mendapatkan keuntungan maka keuntungan itu sebagian besar diambil oleh negara atas nama
pajak . Hal ini yang menyebabkan tingkat kehidupan para karyawan diperusahaan tersebut tidak
berkembang karena mereka tidak mendapatkan insentif ekonomi dari perusahaan sehingga proses
produksi pun tidak dapat berjalan secara effisien.
4. Sistem Ekonomi Liberal Jepang dan Asia Pasifik
Perkembangan ekonomi negara-negara di Asia dan Pasifik banyak menimbulkan
kekaguman dan ketidak senangan dari negara-negara lain di dunia, hal ini disebabkan
oleh tertariknya perhatian dunia terhadap usaha penggalakan usaha eksport,
pembangunan sektor-sektor industri manufaktur, penarikan modal asing yang pada
akhirnya negara-negara tersebut mulai mengungkit-ungkit “model ekonomi Jepang”
(Jepang merupakan negara yang menerapkan sistem kapitalisme / liberalisme dalam
sistem perekonomiannya) sebagai suatu strategi pembangunan ekonomi yang telah
berhasil dan perlu mendapatkan perhatian ekstra.
3. Proses Globalisasi
Banyak orang beranggapan bahwa globalisasi merupakan sesuatu barang baru, pada hal
sebaliknya, sejak zaman Yunani Kuno globalisasi telah ada. Dalam bukunya Megatrends 2000, John
Naisbitt menyatakan bahwa telah terjadi perubahan yang melanda dunia di dekade sembilan puluhan
yaitu globalisasi. Globalisasi adalah tuntutan sosialisasi antar manusia dimana mereka tidak dapat hidup
tanpa orang lain, karena adanya spesialisasi dalam berbagai bidang keahlian, sehingga setiap orang
membutuhkan orang lain untuk saling memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang membuka
perdagangan luar negeri atau perdagangan global. Maka sejak zaman Yunani kuno, setiap masyarakat
membutuhkan importir, eksportir, pedagang barang dan jasa.
John Naisbitt dan Abdurdene membuat prediksi bahwa menjelang berakhirnya abad ke XX, di
dunia terjadi kecendrungan perubahan yang maha besar. Mereka menyebutnya Megatrends 2000.
Megatrends tidak datang dan pergi begitu saja, namun perubahan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
teknologi yang besar ini terbentuk secara perlahan namun pasti.
Pada abad ke 18 lahir teori dan sistem ekonomi pasar oleh Adam Smith dimana
globalisasi merupakan kunci bagi keberhasilan ekonomi suatu negara, dengan meningkatkan kekayaan
negara dalam bentuk uang. Adam Smith memberlakukan pembatasan dan tarif terhadap import,
akibatnya pertumbuhan ekonomi terhenti, cara untuk mengatasi permasalahan ini dengan jalan
membuka kembali perdagangan luar negeri. Ini artinya tidak ada lagi hambatan perdagangan global,
tidak ada negara yang memonopoli suatu produk, tidak ada proteksi untuk industri dalam negeri maupun
proteksi untuk industri dari negara lain. Dengan adanya globalisasi terciptalah pasar yang terbuka tanpa
batas dan hambatan apapun.
Proses globalisasi lahir dari adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, Transportasi
dan komunikasi. Teknologi satelit, telepon dan internet membuat dunia seolah-olah semakin dekat,
sempit dan tanpa batas. Kemajuan dalam bidang transportasi membuat orang dengan mudah bergerak
dari satu tempat ketempat yang lainnya. Pergerakan ini tidak hanya membawa pengalaman dan
wawasan tentang suatu daerah tetapi budaya dan kehidupan sosial politikpun ikut tersebar.
4. Dampak Globalisasi Bagi Bangsa Indonesia
Di dalam era globalisasi ini, arus barang, jasa, modal teknologi dan sumber daya manusia
(SDM) dapat bergerak bebas tanpa dipengaruhi batas waktu dan ruang. Pergerakan bebas arus sumber
daya ini dapat dilihat sebagai suatu fenomena globalisasi di mana tiap tempat dihubungkan dengan
tempat lain melalui berbagai macam cara, seperti misalnya : lewat internet. Bergerak bebasnya arus
sumber daya ini secara global memerlukan pemikiran baru tentang bagaimana mengelola arus sumber
daya global ini (global resources).
Meskipun pada dasarnya sumber daya global ini bersumber pada sumber daya lokal atau
nasional yang masih terletak dalam satu kawasan atau negara, namun pemanfaatannya harus dilihat
secara global. Pola pikir yang sempit dengan segala pembatasannya, seperti miliku atau milik mereka
harus sudah dikikis habis. Di era globalisasi dimana batasan-batasan negara sudah mulai tidak jelas.
Untuk itu diperlukan pemikiran baru yang optimal tentang cara pengelolaan sumber daya ini dalam
wawasan global yang diperlukan oleh masyarakat dunia.
Sumber daya global ini juga berpindah tempat dengan berbagai macam alasan, seperti tenaga
kerja yang murah, potensi pasar yang besar, fasilitas yang bagus, serta perkembangan ekonomi yang
cepat, keamanan berusaha, serta aturan hukum yang pasti. Seperti contohnya para investor asing pada
masa 1970-an dan 1980-an berlomba-lomba datang dan berusaha di Indonesia karena melihat sumber
daya global yang ada namun setelah akhir 1990-an banyak investor asing hengkang dari Indonesia ke
negara yang menjanjikan sumber daya global seperti China karena dianggap sangat menguntungkan.

B. PENGARUH GLOBALISASI
Pengaruh atau efek globalisasi yang dirasakan dewasa ini adalah kosmopolitan dan saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Dunia semakin sempit dan seakan menjadi sebuah perkampungan
global yang penghuninya dapat saling menyapa satu sama lainnya hanya dalam hitungan detik. Salah
satu penyebab terjadinya era globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Fakta dan informasi yang terjadi di suatu negara dapat
diakses oleh penduduk negara lain dalam waktu dan tempat yang tidak terbatas. Konsekuensinya
informasi yang masuk tidak tersensor dan bahkan semakin terbuka lebar ke lingkungan kehidupan
pribadi setiap orang, oleh karena itu, salah satu alat sensor atau filter informasi dengan segudang
kekuatannya adalah kesiapan mental setiap individu penerima informasi tersebut.
Pada hakikatnya, informasi tidak hanya berisi pesan yang mengandung makna positif atau
negatif, tetapi juga mengandung makna yang berkaitan langsung dengan dimensi sosial dan nilai budaya,
terlebih lagi jika informasi tersebut berasal dari masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda, akibatnya
akan terjadi proses alkulturasi pada tata nilai budaya yang mengakibatkan terjadinya transformasi
kebudayaan baru.
Globalisasi diyakini oleh banyak orang sebagai jawaban atas terjadinya pangsa pasar
internasional, sehingga membantu ekonomi banyak negara berkembang secara cepat. Kegairahan
ekspor merupakan inti dari kebijakan industri yang telah memperkaya banyak negara di kawasan Asia.
Karena itu, globalisasi lebih memberi harapan hidup lebih panjang bagi manusia dan standar hidup yang
meningkat.
Globalisasi telah memberikan akses, alih teknologi, ilmu pengetahuan. Dan
globalisasi membuat negara-negara dunia berkembang menyerap teknologi dan ilmu pengetahuan
tersebut dengan tanpa harus menempuh dunia pendidikan di negara-negara maju tersebut.
Ada tiga lembaga dunia yang memainkan peranan penting dalam globalisasi, diantaranya
Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Pada
dasarnya, ketiga lembaga tersebut memiliki peranan besar dalam sistem ekonomi global.
Respon bangsa Indonesia terhadap pengaruh globalisasi, menjadikan globalisasi sebagai
peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
memanfaatkan situasi yang ada dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik. Sedangkan
tantangan yang dimaksudkan disini adalah setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya. Peluang dan tantangan yang dapat kita peroleh dari
globalisasi seperti berikut :
1. Pasar bebas, pasar dimana suatu produk menjadi semakin luas, mudah didapat, dan
pemasarannya semakin banyak
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah dan dengan cepat
diterima
3. Wawasan budaya semakin luas, globalisasi memudahkan kita untuk beradaptasi dengan
masyarakat lainnya
4. Peluang dan tantangan bisnis dalam bidang bisnis dan manajemen kepariwisataan
semakin luas dan terbuka
5. Lapangan pekerjaan terbuka secara luas dalam dunia global

C. SIKAP SELEKTIF TERHADAP PENGARUH GLOBALISASI


1. Implikasi Sikap Selektif Terhadap Globalisasi

a. Sikap Positif terhadap Globalisasi


Dari perubahan atau pergeseran pola hidup manusia seperti yang telah diuraikan di atas, maka
berikut ini beberapa aspek positif dari globalisasi sebagai berikut :
1. Globalisasi Politik ; meskipun setiap negara berhak atas kedaulatannya, namun dalam
menyelenggarakan pemerintahannya negara-negara lain bisa menuntut sikap transparan, demokratis,
dan menghargai hak azasi manusia. Begitu pula dalam penerapan sistem pemerintahan Trias Politika
sudah diterapkan oleh banyak negara
2. Globalisasi Perdagangan ; maraknya perkembangan industri memungkinkan seseorang produsen
dalam satu negara tidak lagi membatasi diri dengan membuat suatu produk sendirian, melainkan dapat
mengimpor komponen-komponen lain yang diperlukan dari negara lain.
3. Globalisasi Industri dan Jasa ; setiap negara sangat terbuka untuk membuka peluang Industri dan jasa
sehingga ahli-ahli dari suatu negara dapat bekerja di negara lain atau sebaliknya.
4. Globalisasi Sosial-Budaya ; meningkatnya transportasi memungkinkan setiap manusia mampu
bergerak dinamis dalam bermigrasi, meskipun kadang –kadang terjadi benturan budaya.
5. Globalisasi dan Lingkungan Hidup ; Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) dan negara lain semakin
kritis menyoroti persoalan-persoalan lingkungan dalam suatu negara.
6. Globalisasi Pertahanan dan Keamanan ; masalah pertahanan dan keamanan sudah menjadi isu global
sejak terorisme dunia melancarkan serangannya diberbagai belahan dunia, tidak pandang bulu apakan
negara tersebut negara liberal, komunis dan Islam serta termasuk Indonesia yang menganut Pancasila
dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegaranya.juga menjadi sasaran para terorisme. Dengan
dalih tidak adanya keadilan, adanya kesenjangan ekonomi, isu agama. Mereka tidak segan-segan
melancarkan serangan yang penting membuat gempar dan banyak jatuh korban. Untuk mengantisipasi
terorisme ini beberapa kali pertemuan ditingkat ASEAN, PBB sudah dibicarakan dan adanya
kesepakatan untuk mengutuk tindak kekerasan terorisme itu dan secara bersama-sama untuk
memerangi dan mengantisipasi tindak terorisme tersebut
7. Pola hidup yang serba cepat, aktivitas manusia menuntut kita harus serba cepat dan instan, seolah-
olah waktu mengejar kita, hal itu diwajarkan oleh karena kehidupan sekarang ini sudah serba
komplek dengan kebutuhan yang sangat banyak dan serba modern. Dengan kemajuan teknologi telah
banyak membantu kita, terutama para petani yang dulunya dengan menggunakan pola tanam dan
peralatan yang serba tradisional kini sudah menggunakan pola tanam dan peralatan serba modern,
seperti penanaman bibit padi paritas unggul hanya memerlukan waktu dari tanam sampai panen hanya
tiga bulan saja dengan hasil yang melimpah, sedangkan sebelumnya memelukan waktu sampai enam
bulan. Begitu pula mengenai masalah makan dan minum karena kesibukan manusia sering memerlukan
makanan dan minuman yang serba cepat dan siap saji
8. Perkembangan informasi dan teknologi, perkembangan teknologi informasi sangat besar manfaatnya
mulai dari telepon selular, internet, dan televisi akan dapat mempercepat dan mempermudah untuk
memperoleh informasi dan berkomunikasi walaupun ada dalam jarak yang amat jauh antar benua.
Berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui mengakses berbagai situs yang
ada di internet dengan murah, cepat dan mudah serta bisa dilakukan dari rumah. Kalau mau bepergian
jarak jauh dengan cepat dan dalam waktu yang singkat sudah banyak terdapat transportasi udara, laut
dan darat yang tersedia dengan pelayanan yang serba mewah dan canggih.
9. Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah, teknologi berperan besar dalam memanfaatkan
sumber daya alam mulai dari penemuan sumber daya alam potensial, pengolahan sumber daya alam
dan pemanfaatan sumber daya alam. Indonesia yang kaya akan berbagai sumber daya alam sebenarnya
menunggu tangan-tangan ahli dan terampil putra-putri bangsa Indonesia untuk mengolahnya. Sumber
daya alam ramah lingkungan dapat dikembangkan dengan baik di Indonesia dengan melihat banyaknya
air terjun, angin yang cukup kencang, panas sinar mata hari ada sepanjang hari serta gelombang air laut
yang cukup besar yang dapat dipergunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Selain itu Indonesia
sangat terkenal pula akan kekayaan alam tambangnya tentu sangat besar peranannya untuk
mensejahterakan bangsa Indonesia
b. Sikap Negatif terhadap Globalisasi
Tidak bisa dipungkiri dari adanya kemajuan teknologi dan globalisasi akan berpengaruh negatif
pula terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Berikut ini aspek negatif dari globalisasi :
1. Terjadinya kesenjangan ekonomi sebagai akibat kekalahan berkompetisi dalam
penguasaan teknologi. Mereka yang tidak mampu, miskin, dan tidak punya ketrampilan akan
semakin terpinggirkan
2. Negara-negara yang kuat ekonominya akan bersekongkol dalam rangka mencari
keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini seringkali merugikan negara-negara miskin yang
ketahanan ekonominya lemah.
3. Timbulnya fanatisme rasial, etnis dan agama sebagai upaya untuk menunjukkan
kehadirannya melalui berbagai forum dan organisasi.
4. Kadar dan kualitas kejahatan semakin canggih dengan bantuan teknologi informasi dan
komunikasi.
5. Semakin menurunnya sumber daya alam yang vital seperti air, hutan, dan terjadinya
pencemaran global.
6. Beralihnya masyarakat agraris menjadi masyarakat modern, dengan banyaknya
bermunculan industri modern diberbagai kota yang memerlukan banyak tenaga kerja
mengakibatkan banyaknya petani pekerja sawah terutama para pemudanya mengalihkan mata
pencahariannya dari bertani menjadi pekerja buruh pabrik di dunia industri. Hal ini dapat diterima
dengan akal karena para pekerja akan memperoleh penghasilan lebih besar dan memperoleh
pengalaman hidup di kota-kota besar. Dengan demikian Indonesia sebagai negara agraris akan
kekurangan tenaga kerja disektor pertanian
7. Perubahan dari kehidupan berazaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualistis,
hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan melupakan
kehidupan sosialnya. Gejala ini sudah mulai terjadi di daerah perkotaan yang merupakan pusat
dari perkembangan teknologi. Dengan jadual pekerjaan yang padat sangat susah untuk
melakukan interaksi dengan tetangganya apa lagi dengan tempat asal kelahirannya sehingga jika
memiliki hajatan atau upacara kematian, adat atau keagamaan akan nampak dari banyak atau
sedikitnya yang hadir dan terlibat pada kegiatan tersebut.
8. Masuknya pola hidup budaya barat, pesatnya teknologi informasi dan transportasi
ternyata membawa banyak pengaruh bagi kita bangsa Indonesia, masuknya budaya barat yang
berbeda falsapah hidup dengan bangsa timur terutama Indonesia yang serba menjunjung tinggi
kesopanan dan tata kerama dalam pergaulannya, menerima hasil globalisasi dengan tanpa filter
akan berakibat rusaknya peradaban yang sudah diwariskan oleh tetua kita. Rusaknya pergaulan
akibat dari meniru peradaban pergaulan bebas dari dunia barat, banyaknya beredar gambar dan
film porna dipasaran, cara berbusana yang menonjolkan aurat bagi kaum hawa, pemasaran
perdagangan sex lewat internet, penyebaran dan penggunaan obat-obatan terlarang yang sangat
merusak jiwa dan raga dan masih banyak lagi pengaruh negatif yang ada akibat globalisasi yang
tidak dapat dibendung. Akibat luas terjadinya penyebaran berbagai penyakit mematikan seperti
HIV / AIDS. Menurut pendapat dari Selo Soemardjan, bahwa perubahan budaya yang cepat dan
saling menyusul mengakibatkan suasana anomi (kebingungan) yang berkepanjangan. Suasana
anomi merupakan suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya tidak
mengetahui secara jelas nilai-nilai budaya mana yang perlu diambil dan nilai-nilai budaya mana
yang harus ditinggalkan.
Dari sisi sumber daya manusia, Indonesia masih memiliki kelemahan karena masih bertumpu
pada rendahnya biaya tenaga kerja sebagai sumber kompetisi dan masih kurangnya tenaga kerja terdidik
atau terampil (memiliki kecakapan hidup) yang sangat dibutuhkan sekarang dan masa mendatang dalam
kehidupan global. Selama ini Indonesia telah dikenal sebagai negara yang memiliki tenaga kerja murah.
Bahkan setelah UMR (Upah Minimal Regional) ditingkatkanpun masih termasuk upah tenaga kerja yang
terendah di beberapa negara dikawasan Asia yang menjadi kekuatan daya saing komparatif
(perbandingan). Akan tetapi pada era global seperti sekarang ini, hal tersebut bukan lagi merupakan
satu-satunya komponen pembentuk daya saing yang nyata karena kekuatan kuantitas tenaga kerja yang
dimiliki tidak didukung oleh kekuatan kualitas tenaga kerja yang saat sekarang justru sangat dibutuhkan.
Dulu negara investor menyerbu Indonesia karena tenaga kerja murah dan menjadi tempat
pemasaran produksinya, hal ini karena jumlah penduduk Indonesia banyak, sekarang yang dibutuhkan
bukan hanya tenaga kerja murah tetapi tenaga kerja terampil dan profesional. Kalau dulu kita bangga
mendapat penanam modal besar dari berbagai negara investor, tetapi sekarang di era globalisasi kita
harus bangga jika kita yang menjadi tuan rumah di negara sendiri dengan bermodalkan sumber daya
yang ada kita tingkatkan dengan kesadaran yang tinggi untuk menjadi pemain utama bukan pemain
pembantu dalam era globalisasi ini.
Ada dua hal penting yang patut untuk kita pertanyakan secara lebih dalam berkenaan dengan
gelombang dan arus globalisasi yang tengah berlangsung saat ini. Pertama, apa dampak positif dan
negatif yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap berbagai sisi kehidupan manusia khusunya dalam
bidang sosial dan budaya masyarakat? Kedua, bagaimana sikap kita dalam menghadapi pengaruh
datangnya arus globalisasi sehingga kita tidak sampai terseret arus, baik disadari maupun tidak dan
budaya yang berlaku di masyarakat kita tidak mengalami kemunduran yang dapat menyebabkan
kepunahan? Globalisasi merupakan tantangan bagi kita. Oleh karena itu, kita harus lebih
meningkatkan kualitas diri guna mengantisipasi perubahan yang ada. Usaha-usaha yang harus kita
lakukuan dalam menghadapi era globalisasi ini adalah sebagai berikut :
1. meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter budaya asing yang
bersifat negatif.
2. Peningkatan penghayatan dan pengamalan pancasila untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan.
3. Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yag bernilai luhur agar tidak musnah
diganti dengan kebudayaan asing
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar dapat memilih mana yang baik dan benar bagi
masyarakat. Karena itu, tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan pada
masyarakat kita.
5. Meningkatkan pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing dengan bangsa
lain baik dalam mencari lapangan kerja di dalam negeri maupun di luar negeri.
6. Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar lokal, nasional, dan
internasional.
7. Meningkatkan penguasaan teknologi di segala bidang agar kita tidak bergantung pada bangsa lain,
mandiri, dan percaya pada diri sendiri.
8. Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi.
9. Menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap terhadap unsur-unsur pembaharuan.
Perubahan mental kearah sikap yang modern, seperti ulet, rajin, berdisiplin, beretos kerja tinggi,
cerdas, terampil, kreatif, dan berjiwa wiraswasta sangat diperlukan untuk menghadapi era globalisasi
tersebut. Tanpa perubahan mental tersebut, abad globalisasi hanya akan menjadi abad penjajahan versi
baru. Kita akan lebih dimaanfaatkan oleh orang lain dari pada memaanfaatkan orang lain.
LATIHAN 1:
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Bagaimanakah makna Secara umum globalisasi Betul
globalisasi dalam bidang ekonomi mengandung makna “ 1 = 100
ekonomi? bahwa tansaksi perdagangan
barang maupun jasa, pergerakan
manusia dan sumber daya
manusia maupun investasi dapat
mengalir bebas ke semua negara
tanpa adanya rintangan baik
yang bersifat tarif maupun non
tarif “.
2. Apakah yang melatar 1. perubahan tarif ekonomi yang Betul
belakangi dinamika sangat tinggi 2. perkembangan 1 = 50
perubahan yang sangat tehnologi informasi yang 2 = 100
pundamental pada semakin canggih
perekonomian globali ?
3. Sebutkanlah 4 faktor 1. berkembang pesatnya Betul
pendukung kemunculan tehnologi informasi, 2. adanya 1 = 25
globalisasi ! integrasi ekonomi dunia, 3. 2 = 50
kemenangan sistem ekonomi 3 = 75
libral terhadap sistem ekonomi 4 = 100
komunis sosialis, 4. Sistem
ekonomi Jepang dan Asia Pasifik

4. Coba uraikan secara 1. menganut sistem kekuasaan Betul


garis besar penyebab politik monopoli absolut yang 1 = 35
kegagalan sistem dijalankan oleh sekelompok kecil 2 = 70
ekonomi komunis orang yang menjadi pemimpin 3 = 100
sosialis dalam partai komunis 2. menggunakan
percaturan globalisasi sistem ekonomi tertutup
ekonomi ? maksudnya struktur produksi
dari negara tersebut ditetapkan
oleh pemerintah atau penguasa,
bukan oleh permintaan pasar
(demand) dan tertutup bagi
import dan eksport. 3. tidak
adanya kebebasan berusaha bagi
warganya
LATIHAN 2 :
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Bagaimanakah proses Kelahirannya melalui proses : Betul
kelahiran globalisasi Teknologi satelit, telepon dan 1 = 100
dari adanya internet membuat dunia seolah-
perkembangan ilmu olah semakin dekat, sempit dan
pengetahuan, teknologi,tanpa batas. Kemajuan dalam
Transportasi dan bidang transportasi membuat
komunikasi ? orang dengan mudah bergerak
dari satu tempat ketempat yang
lainnya
2. Sebutkanlah tiga sebab 1. perubahan politik dunia, 2. Betul
yang dapat aliran informasi yang cepat dan 1 = 35
meningkatkan arus luas, 3. berkembang pesatnya 2 = 70
globalisasi ! perusahaan transnasional 3 = 100

3. Dengan bertebaran kesiapan sikap mental kita dalam Betul


bebasnya berbagai arus menghadapi arus informasi 1 = 100
informasi baik melalui tersebut dengan memperkuat
satlit, pemancar radio, iman dan takwa
TV, telepon, internet
dari berbagai penjuru
dunia, yang tentunya
akan membawa dampak
negatif dan positif bagi
kita. Apakah upaya
yang dapat kita lakukan
agar pengaruh arus
informasi tersebut tidak
membawa dampak
negatif tetapi membawa
dampak positif bagi kita
?

4. Sebutkanlah 3 dampak 1. Penyebaran nilai-nilai politik Betul


negatif dari globalisasi Barat baik secara langsung atau 1 = 35
dalam bidang politik tidak langsung dalam 2 = 70
bagi Indonesia ? bentuk unjuk rasa, demonstrasi 3 = 100
yang semakin berani dan
terkadang “mengabaikan
kepentingan umum”. 2. Semakin
lunturnya nilai-nilai politik yang
berdasarkan semangat
kekeluargaan, musyawarah
mufakat dan gotong royong. 3.
Semakin menguatnya nilai-nilai
politik berdasarkan
semangat individual, kelompok,
oposisi, diktator mayoritas atau
tirani minoritas
5. Sebutkanlah 3 dampak 1. Kebutuhan masyarakat Betul
positif dari globalisasi semakin mudah terpenuhi karena 1 = 25
ekonomi bagi Indonesia tersedianya berbagai produk 2 = 50
? kebutuhan hidup di berbagai 3 = 75
pasar swalayan, 2. Pekerjaan 4 = 100
semakin mudah didapat baik di
dalam maupun di luar negeri
apabila memiliki keterampilan
dan keahlian yang memadai, 3.
Adanya kebebasan berusaha dan
bersifat kompetitif selama dalam
koridor hukum, 4. Pemerintah
hanya sebagai regulasi dalam
pengaturan ekonomi
yang mekanismenya akan
ditentukan oleh pasar.

LATIHAN 3:

NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR


1. Cobalah identifikasi Adanya pengaruh kosmopolitan Betul
pengaruh globalisasi dan saling mempengaruhi satu 1=
pada saat sekarang ini ! sama lain antar masyarakat dan 100
antar bangsa
2. Apakah yang sebab tenaga kerja yang murah Betul
menyebabkan pada era tidak didukung dengan tenaga 1=
kesejagatan tenaga kerja berkualitas (terampil dan 100
kerja Indonesia yang profesional)
pada umumnya dengan
upah murah kurang
menarik bagi penanam
modal atau investor
asing ?

3. Apakah maksudnya Peluang adalah adanya pasaran Betul


globalisasi merupakan hasil produksi yang semakin luas, 1=
peluang sekaligus perkembangan ilmu pengetahuan 100
tantangan ? yang semakin cepat dan canggih,
lapangan kerja yang semakin luas
dan peluang bisnis yang makin
terbuka. Tantangan karena kalau
peluang terlepas dan kita tidak
meningkatkan kualitas diri dalam
ketakwaan, keimanan terhadap
Tuhan YME, pengamalan
Pancasila, pendidikan dan
keterampilan, serta kualitas
produksi dalam negeri maka
globalisasi akan lebih
dimanfaatkan oleh bangsa lain.

4. Bagaimanakah maksud maksudnya surplus tenaga kerja Betul


pendapat dari Aris murah dan difisit tenaga kerja 1=
Ananta ( Guru Besar terampil dan terdidik 100
FE – UI, Warta
Ekonomi, 3 Juli 1995),
pada era global yang
menyatakan bahwa
Indonesia mengalami
situasi ketenagakerjaan
yang kurang
menggembirakan,
karena dihadapkan
pada sekaligus surplus
dan difisit tenaga kerja
?

LATIHAN 4:
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR
1. Apasajakah yang harus ulet, rajin, berdisiplin, beretos kerja Betul
dilakukan sebagai tinggi, cerdas, terampil, kreatif, 1 =
seorang pelajar, pada berjiwa wiraswasta 100
era globalisasi
agar memiliki
perubahan mental
kearah sikap yang
modern ?

2. Usaha-usaha apakah 1. meningkatkan keimanan dan Betul


yang harus dilakukan ketakwaan kepada Tuhan Yang 1 = 35
dalam menghadapi era Maha Esa sebagai filter budaya 2 = 70
globalisasi agar kita asing yang bersifat negatif. 2. 3=
tidak terseret oleh arus Peningkatan penghayatan dan 100
globalisasi tersebut ? pengamalan pancasila untuk
memperkokoh persatuan dan
kesatuan. 3. Menghayati dan
mengintensifkan pembelajaran
budaya tradisional yag bernilai
luhur agar tidak musnah diganti
dengan kebudayaan
asing 4. Meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan agar
dapat memilih mana yang baik dan
benar bagi masyarakat. Karena itu,
tidak semua kebudayaan asing baik
dan cocok untuk diterapkan pada
masyarakat kita. 5. Meningkatkan
pendidikan adalah upaya
meningkatkan kualitas diri agar
dapat bersaing dengan bangsa
lain baik dalam mencari lapangan
kerja di dalam negeri maupun di
luar negeri. 6. Meningkatkan
kualitas produk dalam negeri agar
dapat bersaing merebut pasar lokal,
nasional, dan internasional. 7.
Meningkatkan penguasaan
teknologi di segala bidang agar kita
tidak bergantung pada bangsa lain,
mandiri, dan percaya pada diri
sendiri. 8. Menumbuhkan kinerja
yang berwawasan luas dan beretos
kerja tinggi. 9. Menumbuhkan
dinamika yang terbuka dan tanggap
terhadap unsur-unsur pembaharuan.
3. Identifikasilah, sikap individualisme, konsumerisme Betul
apasajakah yang harus minuman keras, hidup bebas, 1=
kita hindari sebagai pergaulan bebas, penggunaan obat- 100
akibat negatif dari obatan terlarang, brutalisme dan
globalisasi ? atheisme, serkularisme
(keduniawian)
Pembelajaran PPKn dengan Menggunakan Mind
Map
Pelajaran PPKn adalah salah satu pelajaran yang menekankan aspek kognitif dan afektif
pada siswa. Menjadi harapan setiap guru agar selama proses pembelajaran siswa bisa
aktif dalam pembelajaran. Namun dalam praktek di lapangan masih banyak guru PPKn
yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Hal ini
berakibat banyak siswa yang pada saat pembelajaran PPKn tidak memperhatikan
pelajaran entah karena bosan, mengantuk, apalagi pada jam-jam pelajaran siang.

Mengatasi hal ini ada baiknya guru-guru PPKn (atau guru bidang sosial lainnya) mulai
menerapkan metode pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa kita jadikan subyek bukan obyek, sehingga mereka merasa “dibutuhkan” selama
pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang telah saya lakukan adalah dengan
menggunakan media mind map (peta konsep).

Media peta konsep merupakan media pendidikan yang bertujuan untuk membangun
pengetahuan siswadalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk
meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam penguasaan konsep belajar dan
pemecahan masalah (Pandley, dkk., 1994). Langkah yang dilakukan dalam membuat
peta konsep adalah dengan memikirkan apa yang menjadi ‘pusat’ topik yang akan
diajarkan, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai konsep inti. Dari konsep inti dibuat
cabang-cabang, kemudian menuliskan kata atau istilah, kelompok kata yang memiliki
arti, yaitu yang mempunyai hubungan dengan konsep inti, sehingga akhirnya
membentuk satu peta hubungan integral dan saling terkait antara konsep atas–bawah–
samping (Nakhleh, 1994).

Pembelajaran PPKn dengan mind map ini pernah saya gunakan saat PPL PPG SM-3T di
SMA Negeri 1 Godean. Hasilnya cukup baik, sebagian besar siswa terlibat aktif dalam
pembuatan mind map tersebut. Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
 Membentuk 6 kelompok (setiap kelompok 5 – 6 siswa)
 Setiap kelompok mempersiapkan bahan-bahan seperti; buku referensi, spidol warna,
kertas karton, double tip, lem, dan lain-lain
 Setiap kelompok membuat mind map (peta konsep) sesuai dengan materi yang sedang
diajarkan
 Setiap kelompok mempresentasikan peta pemikiran yang telah dibuat di depan kelas.
(PKnPedia)
Berikut hasil karya siswa dalam membuat Mind Map PPKn.

Anda mungkin juga menyukai