Anda di halaman 1dari 252

ASISTENSI & BIMBINGAN TEK

IMPLEMENTASI INSTRUMEN A
SEKOLAH/MADRASAH TA

RA/TK KLIK
SALAH
SATU

ADA KESULITAN HUBUNGI ; Drs.YUSUF AFENDY, M.Pd.I - HP. 08125928505


NGAN TEKNIS (BINTEK)
TRUMEN AKREDITASI
RASAH TAHUN 2013

MI/SD

P. 08125928505
1. STANDAR ISI

2. STANDAR PROSES

MI/SD
3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

4. STANDAR PENDIK & TENDIK

SKORING AKREDITASI
Klik komponen akreditasi / skoring akreditasi di

KEMBALI KE MUNU UTAMA PROGR


5. STANDAR SARPRAS

6. STANDAR PENGELOLAAN

7. STANDAR PEMBIAYAAN

8. STANDAR PENILAIAN

REDITASI
koring akreditasi di atas

UTAMA PROGRAM
I. STANDAR ISI
1. Sekolah/Madrasah mengembangkan Kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
5 A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP.
5 B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP.
5 C. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTS.P
5 D. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 atau kurang muatan KTSP
5 E. Tidak melaksanakan KTSP.

2. Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum bersama-sama pihak terkait berpedoman pada


panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
5 A. Mengembangkan Kurikulum bersama kepala sekolah, seluruh guru, komite sekolah/ madra
sah atau penyelenggara lembaga pendidikan dan tokoh pendidikan setempat.
5 B. Mengembangkan Kurikulum bersama kepala sekolah, seluruh guru, komite sekolah/ madra
sah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
5 C. Mengembangkan Kurikulum bersama kepala sekolah, dan seluruh guru
5 D. Mengembangkan Kurikulum bersama kepala sekolah dibantu beberapa guru.
5 E. Tidak mengembangkan kurikulum.

3. Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan menggunakan prinsip pengembangan


KTSP.
5 A. Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 7 (tujuh) prinsip pegembangan KTSP.

5 B. Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 5 – 6 prinsip pegembangan KTSP


5 C. Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 3 – 4 prinsip pegembangan KTSP
5 D. Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 1 – 2 prinsip pegembangan KTSP
5 E. Tidak mengembangkan kurikulum.

4. Sekolah/Madrasah melaksanakan pengembngan kurikulum melalui mekanisme penyusunan


KTSP
5 A. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 7 kegiatan pokok.
5 B. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 5 - 6 kegiatan pokok.
5 C. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 3 - 4 kegiatan pokok.
5 D. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 1 - 2 kegiatan pokok.
5 E. Tidak mengembangkan kurikulum.

5. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum dalam bentuk pengajaran berdasarkan prinsip


pelaksanaan kurikulum
5 A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 prinsip pelaksanaan.
5 B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 - 6 prinsip pelaksanaan
5 C. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 3 - 4 prinsip pelaksanaan
5 D. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 1 - 2 prinsip pelaksanaan
5 E. Tidak melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip dimaksud.

6. Sekolah/Madrasah melaksanakan mata pelajaran muatan lokal yang penyusunannya melibatkan:


(1) kepala sekolah, (2) guru, (3) komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga
pendidikan, (4) dinas pendidikan, dan (5) instansi terkait di daerah.
5 A. Melibatkan 4 - 5 pihak
5 B. Melibatkan 3 (tiga) pihak
5 C. Melibatkan 2 (dua) pihak
5 D. Hanya melibatkan 1 (satu) pihak
5 E. Tidak melaksanakan muatan lokal.

7. Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling


5 A. Melaksanakan 4 jenis kegiatan layanan konseling.
5 B. Melaksanakan 3 jenis kegiatan layanan konseling.
5 C. Melaksanakan 2 jenis kegiatan layanan konseling.
5 D. Melaksanakan 2 jenis kegiatan layanan konseling.
5 E. Tidak melaksanakan kegiatan layanan konseling.

8. Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan


ekstrakurikuler.
5 A. Melaksanakan 4 jenis atau lebih program ekstrakurikuler.
5 B. Melaksanakan 3 jenis program ekstrakurikuler.
5 C. Melaksanakan 2 jenis program ekstrakurikuler.
5 D. Melaksanakan 1 jenis program ekstrakurikuler.
5 E. Tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

9. Sekolah/Madrasah menjabarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) ke dalam
indikator-indikator untuk setiap mata pelajaran.
5 A. Sebanyak 7 atau lebih mata pelajaran, telah sesuai antara standar kompetensi (SK) dan
5 B. kompetensi
Sebanyak 5 dasar (KD)
- 6 mata dan indikator-indikatornya.
pelajaran, telah sesuai antara standar kompetensi (SK) dan
5 kompetensi
C. Sebanyak 3 dasar (KD)
- 4 mata dan indikator-indikatornya.
pelajaran, telah sesuai antara standar kompetensi (SK) dan
5 kompetensi
D. Sebanyak 1 dasar (KD)
- 2 mata dan indikator-indikatornya.
pelajaran, telah sesuai antara standar kompetensi (SK) dan
5 E. kompetensi dasar
Tidak ada mata (KD) dan
pelajaran indikator-indikatornya.
yang sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikator.

10 Sekolah/Madrasah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar


. yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
5 A. Menerapkan 4 ketentuan beban belajar sesuai dengan permendiknas.
5 B. Menerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan permendiknas.
5 C. Menerapkan 2 ketentuan beban belajar sesuai dengan permendiknas.
5 D. Menerapkan 1 ketentuan beban belajar sesuai dengan permendiknas.
5 E. Tidak menerapkan ketentuan beban belajar.
11. Guru mengalokasikan waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
kepada siswa maksimal 40% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
5 A. Sebanyak 76% -- 100% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
5 B. takterstruktur
Sebanyak 51% -- 75% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
5 C. takterstruktur
Sebanyak 26% -- 50% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
5 D. takterstruktur
Sebanyak 1% -- 25% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
5 E. takterstruktur
Tidak ada guru yang mengalokasikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
12 Pengembangan KTSP dilaksanakan dilaksanakan dengan mengacu kepada (1) Standar Isi, (2)
. Standar Kompetensi Lulusan, (3) berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta (4) memerhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
5 A. Dilaksanakan dengan mengacu kepada 4 unsur di atas.
5 B. Dilaksanakan berdasarkan dua atau 3 unsur di atas.
5 C. Dilaksanakan berdasarkan satu atau 2 unsur di atas.
5 D. Hanya dilaksanakan berdasarkan 1 unsur.
5 E. Tidak mengembangkan KTSP.

13 Sekolah/madrasah mengembangkan silabus mata pelajaran dengan menggunakan 7 langkah


. pada panduan Penyusunan KTSP.
5 A. Sebanyak 76%-100% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan mengguakan 7
langkah.
5 B. Sebanyak 51%-75% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan mengguakan 7 langkah.

5 C. Sebanyak 26%-50% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan mengguakan 7 langkah.

5 D. Sebanyak 1%-25% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan mengguakan 7 langkah.

5 E. Tidak ada silabus mata pelajaran yang dikembangkan dengan mengguakan 7 langkah.
14 Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diajarkan.
.
5 A. Sebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan sendiri oleh guru.
5 B. Sebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan melalui gugus atau Kelompok Kerja Guru
(KKG).
5 C. Sebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD)/Dinas Pendidikan/Kandepag.
5 D. Sebanyak 76% atau lebih silabus dikembangkan dengan meniru KTSP yang sudah ada.

5 E. Tidak ada seorang pun guru menyusun silabus sendiri.

15 Sekolah/Madrasah memiliki silabus untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan panduan
. penyusunan KTSP.
5 A. Sebanyak 7 atau lebih mata pelajaran memiliki silabus.
5 B. Sebanyak 5 - 6 mata pelajaran memiliki silabus.
5 C. Sebanyak 3 – 4 mata pelajaran memiliki silabus.
5 D. Sebanyak 1 - 2 mata pelajaran memiliki silabus.
5 E. Tidak ada satu pun mata pelajaran memiliki silabus.

16 Sekolah/madrasah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata Pelajaran melalui
. rapat dewan guru.
5 A. Sebanyak 4 atau lebih mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebih.
5 B. Sebanyak 3 atau lebih mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebih.
5 C. Sebanyak 2 atau lebih mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebih.
5 D. Sebanyak 1 atau lebih mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebih.
5 E. Tidak ada mata pelajaran dengan KKM sama dengan 75,00 atau lebih.
17 Sekolah/Madrasah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan memperhatikan
. unsur : (1) karakteristik siswa, (2) karakteristik mata pelajaran, dan (3) kondisi satuan
pendidikan.
5 A. Menentukan KKM dengan memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guru
5 B. Menentukan KKM dengan memperhatikan 2 unsur melalui rapat dewan guru.
5 C. Menentukan KKM dengan memperhatikan 1 unsur melalui rapat dewan guru.
5 D. Menentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guru.
5 E. Menentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur melalui dan tidak melalui rapat dewan
guru.

18 Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif,


. dan hari libur pada kalender akademik yang dimiliki.
5 A. Menyusun kalender akademik sekolah secara rinci dan jelas.
5 B. Menyusun kalender akademik sekolah secara rinci.
5 C. Menyusun kalender akademik sekolah secara kurang rinci.
5 D. Menyusun kalender akademik sekolah secara tidak rinci.
5 E. Tidak memiliki kalender akademik.

A0!A1
Yang dimaksud 8 (Delapan) muatan KTSP
adalah :
1. mata pelajaran
Juknis & Bukti Untuk kembali
2. muatan lokal
3. kegiatan pengembangan diri
silahkan "KLIK"
4. pengaturan beban belajar
warna hijau belajar
5. ketuntasan ini
6. kenaikan kelas dan kelulusan
7. pendidikan kecakapan hidup
8. pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global

Dokumen tertulis berupa :


• Dokumen KTSP (final)
• Kalender akademik (papanisasi atau
Juknis & Bukti
ditempel)
• Pembagian tugas jam pelajaran
• Jadwal mata pelajaran
• Analisis KKM masing-masing mata pelajaran
yang ditanda tangani guru ybs dan kepala
madrasah
• Lampiran : Kriteria kenaikan kelas dan
kelulusan

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

A0!A1
II. STANDAR PROSES

19. Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

20. RPP disusun dengan memperhatikan 6 prinsip penyusunan.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

21. Sekolah/Madrasah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan yang


ditentukan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

22. Proses pembelajaran di sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah


pembelajaran.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

23. Sekolah/ madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik untuk kelas I –
III.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

24. Sekolah/ madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaran untuk
kelas IV – VI.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

25. Pemanatauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah mencakup tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

26. Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan cara
pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

27. Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrash
dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu : (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi
pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.
28. Kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran kepada
pemangku kepentingan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

29. Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses
pembelajaran.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

A0!A1
STANDAR PROSES

Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.

Sebanyak 10 mata pelajaran atau lebih memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
Sebanyak 7 – 9 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
Sebanyak 4 – 6 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
Sebanyak 1 - 3 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
Tidak ada satu pun mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.

RPP disusun dengan memperhatikan 6 prinsip penyusunan.

Sebanyak 76% - 100% RPP sudah memerhatikan 6 prinsip penyusunan


Sebanyak 51% - 75% RPP sudah memerhatikan 6 prinsip penyusunan.
Sebanyak 26% - 50% RPP sudah memerhatikan 6 prinsip penyusunan.
Sebanyak 1% - 25% RPP sudah memerhatikan 6 prinsip penyusunan.
Tidak ada RPP yang memerhatikan 6 prinsip penyusunan.

Sekolah/Madrasah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan yang


ditentukan.
Memenuhi 4 (empat) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
Memenuhi 3 (tiga) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
Memenuhi 2 (dua) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
Memenuhi 1 (satu) persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
Tidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran di sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah


pembelajaran.
Sebanyak 76% - 100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah
Sebanyak 51% - pembelajaran.
75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah
Sebanyak 26% - pembelajaran.
50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Sebanyak 1% - 25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Tidak ada seorang pun guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Sekolah/ madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik untuk kelas I –
III.
Kelas I – III melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik.
Kelas I dan II melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik.
Kelas I dan III atau kelas II dan III melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan
tematik.
Kelas I atau II atau III melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik.
Kelas I – III tidak melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik.

Sekolah/ madrasah melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaran untuk


kelas IV – VI.
Kelas IV - VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaran.
Kelas V dan VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata pelajaran.
Kelas IV dan V atau IV dan VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata
pelajaran.
Kelas IV atau V atau VI melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mata
pelajaran.
Kelas IV – VI tidak melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan tematik.

Pemanatauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah mencakup tahap


perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.

Mencakup 3 tahap pemantauan serta dilakukan diskusi hasil pemantauan.


Mencakup 3 tahap pemantauan tanpa dilakukan diskusi hasil pemantauan
Mencakup 2 tahap pemantauan
Mencakup 1 tahap pemantauan.
Tidak pernah melakukan pemantauan.

Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan cara


pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 4 (empat) cara.
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 3 (tiga) cara.
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 2 (dua) cara.
Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 1 (satu) cara.
Tidak melakukan supervisi.

Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrash
dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu : (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi
pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut.
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 4 aspek.
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek.
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 2 aspek.
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 1 aspek.
Tidak melakukan evaluasi.
Kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran kepada
pemangku kepentingan.
Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru,
pengawas sekolah/madrasah,
Hasil pengawasan disampaikandan komite
kepada sekolah/madrasah.
guru yang bersangkutan, dewan guru, dan
pengawas sekolah/madrasah.
Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan saja dan dewan guru.
Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan saja.
Tidak menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran.

Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses


pembelajaran.
Sebanyak 76% - 100% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak
lanjut.
Sebanyak 51% - 75% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak
lanjut.
Sebanyak 26% - 50% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak
lanjut.
Sebanyak 1% - 25% hasil pengawasan selama satu tahun terakhir dilakukan tindak
lanjut.
Tidak ada satu pun hasil pengawasan ditindaklanjuti.

A0!A1
Juknis & Bukti Untuk kembali
silahkan "KLIK"
warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

WIN7:
supervisi proses pembelajaran melalui 4 (empat) cara.
Juknis & Bukti 1. Pemberian contoh
2. Diskusi
3. Pelatihan
4. konsultasi

Dokumen berupa : Laporan pelaksanaan supervisi

No | Tgl. Supervisi | Nama Guru | Cara yang dilakukan


1
2
3
4
5
Juknis & Bukti dst
Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

A0!A1
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

30. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis
kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

31. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi
dan menyadari potensinya.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

32. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala
alam dan sosial.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

33. Siswa memperoleh pengalaman menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara
logis, kritis, dan kreatif melalui pemanfaatan sumber belajar berupa; (1) bahan ajar, (2)
buku teks, (3) perpustakaan, (4) laboratorium, dan (5) internet.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

34. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kegemaran membaca dan
menulis.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

35. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kecintaan dan kepedulian
terhadap lingkungan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

36. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan
kegiatan seni dan budaya lokal.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

37. Dalam setahun terakhir, siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat mematuhi
aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

38. Dalam setahun terakhir siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menunjukkan
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.
39. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,
bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

40. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat menjalankan ajaran agama yang dianut
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

41. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa,
suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

42. Siswa memperoleh pengalaman bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong dan


menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

43. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan memecahkan


masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

44. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

45. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan keterampilan menyimak,


berbicara, membaca, menulis dan berhitung.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

46. Sekolah/madrasah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan rata-rata hasil UASBN.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

A0!A1
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 75,00 atau lebih.
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 70,00 – 74,99.
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 65,00 – 69,99.
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek 60,00 – 64,99.
Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran iptek kurang dari 60,00.

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi
dan menyadari potensinya.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan
memfungsikan sumber
Sekolah/Madrasah belajar meliputi
memfasilitasi bahan
kegiatan siswaajar, bukumemanfaatkan
dengan teks, perpustakaan,
dan
laboratorium,
memfungsikan dan internet.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan dan
sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan,
laboratorium.
memfungsikan sumber belajar meliputi bahan
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswaajar, bukumemanfaatkan
dengan teks, dan perpustakaan.
dan
memfungsikan sumber
Sekolah/Madrasah tidakbelajar
pernahmeliputi bahan kegiatan
memfasilitasi ajar dan siswa
buku teks.
dengan sumber
belajar.
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala
alam dan sosial.
Sebanyak 76%--100% RPP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu
dan Ilmu Pengetahuan
Sebanyak 51%--75% RPP Sosial
mata(IPS) Terpadu
pelajaran IPAmemuat kegiatan
Terpadu dan IPSpembelajaran yang
Terpadu memuat
menunjukkan
kegiatan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial.
Sebanyakpembelajaran
26%--50% RPP yang menunjukkan
mata kemampuan
pelajaran IPA mengenali
Terpadu dan gejalamemuat
IPS Terpadu alam dan
sosial.
kegiatan
Sebanyakpembelajaran
1%--25% RPP yang
matamenunjukkan kemampuan
pelajaran IPA mengenali
Terpadu dan gejala
IPS Terpadu alam dan
memuat
sosial.
kegiatan
Tidak adapembelajaran yang menunjukkan
satupun RPP mata kemampuan
pelajaran IPA Terpadu dan mengenali
IPS Terpadugejala
yangalam dan
memuat
sosial.
kegiatan pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan
sosial.
Siswa memperoleh pengalaman menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara
logis, kritis, dan kreatif melalui pemanfaatan sumber belajar berupa; (1) bahan ajar, (2)
buku teks, (3) perpustakaan, (4) laboratorium, dan (5) internet.
Sekolah/Madrasah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan
memfungsikan 5 sumber
Sekolah/Madrasah belajar.kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan
memfasilitasi
memfungsikan 4 sumber
Sekolah/Madrasah belajar.kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan
memfasilitasi
memfungsikan 3 sumber
Sekolah/Madrasah belajar.kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan
memfasilitasi
memfungsikan 2 sumber
Sekolah/Madrasah belajar.kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan
memfasilitasi
memfungsikan hanya 1 sumber belajar.
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kegemaran membaca dan
menulis.
Sebanyak 76%--100% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran
membaca dan menulis.
Sebanyak 51%--75% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran membaca
dan menulis.
Sebanyak 26%--50% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran membaca
dan menulis.
Sebanyak 1%--25% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran membaca
dan
Tidakmenulis.
ada satupun RPP mata pelajaran yang memuat kegiatan pembelajaran
membaca dan menulis.
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kecintaan dan kepedulian
terhadap lingkungan.
Sebanyak 76%--100% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan.
Sebanyak 51%--75% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan.
Sebanyak 26%--50% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan.
Sebanyak 1%--25% RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan
kepedulian terhadap
Tidak ada satupun lingkungan.
RPP semua mata pelajaran dikaitkan dengan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan.
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan
kegiatan seni dan budaya lokal.
Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah melaksanakan atau memfalisitasi 4
jenis/kali
Dalam satu kegiatan seni dan sekolah/madrasah
tahun terakhir, budaya lokal. melaksanakan atau memfalisitasi 3
jenis/kali
Dalam satu kegiatan seni dan sekolah/madrasah
tahun terakhir, budaya lokal. melaksanakan atau memfalisitasi 2
jenis/kali kegiatan seni dan budaya lokal.
Dalam satu tahun terakhir, sekolah/madrasah melaksanakan atau memfalisitasi 1
jenis/kali
Dalam satu kegiatan seni dan sekolah/madrasah
tahun terakhir, budaya lokal. tidak melaksanakan atau
memfalisitasi kegiatan seni dan budaya lokal.
Dalam setahun terakhir, siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat mematuhi
aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya.
Tidak ada siswa yang melanggar peraturan sekolah (terlambat masuk, membolos,
tidak
Kurangberseragam, berkelahi,
dari 5% siswa dan lainnya).
yang melanggar peraturan sekolah (terlambat masuk,
membolos,
Kurang daritidak berseragam,
6 - 10% berkelahi,
siswa yang melanggardanperaturan
lainnya). sekolah (terlambat masuk,
membolos,
Kurang daritidak berseragam,
11- 15% berkelahi,
siswa yang dan peraturan
melanggar lainnya). sekolah (terlambat masuk,
membolos, tidaksiswa
Lebih dari 15% berseragam, berkelahi,
yang melanggar dan lainnya).
peraturan sekolah (terlambat masuk,
membolos, tidak berseragam, berkelahi, dan lainnya).
Dalam setahun terakhir siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menunjukkan
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.

Sekolah/madrasah mengadakan 4 kali atau lebih kegiatan yang mampu


menumbuhkan kecintaan
Sekolah/madrasah dan kebanggaan
mengadakan 3 kali terhadap bangsa,
atau lebih negara,yang
kegiatan dan tanah air
mampu
Indonesia.
menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan
Sekolah/madrasah mengadakan 2 kali terhadap bangsa,
atau lebih negara,yang
kegiatan dan tanah air
mampu
Indonesia.
menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan
Sekolah/madrasah mengadakan 1 kali terhadap bangsa,
atau lebih negara,yang
kegiatan dan tanah air
mampu
Indonesia.
menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,menumbuhkan
dan tanah air
Sekolah/madrasah tidak pernah mengadakan kegiatan yang mampu
Indonesia.
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,
bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
Sekolah/Madrasah tiap pekan menyelenggarakan kegiatan kebersihan.
Sekolah/Madrasah setiap bulan menyelenggarakan kegiatan kebersihan.
Sekolah/Madrasah setiap triwulan menyelenggarakan kegiatan kebersihan.
Sekolah/Madrasah setiap semester menyelenggarakan kegiatan kebersihan.
Sekolah/Madrasah tidak pernah menyelenggarakan kegiatan kebersihan.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat menjalankan ajaran agama yang dianut
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Sekolah/madrasah setiap minggu menyelenggarakan 4 jenis atau lebih kegiatan
pembelajaran agama
Sekolah/madrasah yang minggu
setiap dianut sesuai dengan tahap perkembangan
menyelenggarakan anak.kegiatan
3 jenis atau lebih
pembelajaran agama
Sekolah/madrasah yang minggu
setiap dianut sesuai dengan tahap perkembangan
menyelenggarakan anak.kegiatan
2 jenis atau lebih
pembelajaran agama
Sekolah/madrasah yang minggu
setiap dianut sesuai dengan tahap perkembangan
menyelenggarakan anak.kegiatan
1 jenis atau lebih
pembelajaran agama
Sekolah/madrasah yangminggu
setiap dianut sesuai dengan tahap perkembangan
tidak menyelenggarakan kegiatan anak.
pembelajaran
agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa,
suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.
Dalam setahun terakhir sekolah/madrasah menyelenggarakan 4 kali atau lebih
kegiatan pembelajaran
Dalam setahun terakhir untuk menghargai keberagaman
sekolah/madrasah agama,
menyelenggarakan bangsa,
3 kali atau suku,
lebih ras,
dan golongan
kegiatan sosial
pembelajaran ekonomi.
Dalam setahun terakhir untuk menghargai keberagaman
sekolah/madrasah agama,
menyelenggarakan bangsa,
2 kali atau suku,
lebih ras,
dan golongan
kegiatan sosial
pembelajaran ekonomi.
untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras,
Dalam setahun terakhir sekolah/madrasah menyelenggarakan 1 kali atau lebih
dan golongan
kegiatan sosial ekonomi.
pembelajaran
Dalam setahun terakhir untuk menghargai keberagaman
sekolah/madrasah agama, bangsa,
tidak menyelenggarakan suku,
kegiatan ras,
dan golongan sosial
pembelajaran untuk ekonomi.
menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi.
Siswa memperoleh pengalaman bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong dan
menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
Sebanyak 76%--100% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar
secara kelompok
Sebanyak (cooperatif
51%--75% learning).
RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar
secara kelompok
Sebanyak (cooperatif
26%--50% learning).
RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar
secara kelompok (cooperatif learning).
Sebanyak 1%--25% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode belajar
secara kelompok
Tidak ada (cooperatif
RPP satupun mata learning).
pelajaran menggunakan metode belajar secara
kelompok (cooperatif learning).
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kemampuan memecahkan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Sebanyak 76%--100% RPP semua mata pelajaran menggunakan metode
pemecahan masalah (problem
Sebanyak 51%--75% solving).
RPP semua mata pelajaran menggunakan metode pemecahan
masalah
Sebanyak(problem
26%--50%solving).
RPP semua mata pelajaran menggunakan metode pemecahan
masalah
Sebanyak(problem
1%--25% solving).
RPP semua mata pelajaran menggunakan metode pemecahan
masalah (problem solving).
Tidak ada RPP satupun mata pelajaran menggunakan metode pemecahan masalah
(problem solving).
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.

Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan
hasil kunjungan
Tersedianya karyawisata/studi
kumpulan lapangan,
karya tulis siswa majalah
baik dari dinding,maupun
penugasan dan buletin siswa
lomba, laporan
internal
hasil sekolah/madrasah,
kunjungan serta
karyawisata/studidiskusi dan
lapangan, presentasi.
dan majalah dinding, serta diskusi dan
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan
presentasi.
hasil kunjungan karyawisata/studi lapangan, sertapenugasan
diskusi danmaupun
presentasi.
Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari lomba, serta
diskusi dan presentasi.
Tidak tersedia kumpulan karya tulis siswa, diskusi, dan presentasi.

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan keterampilan menyimak,


berbicara, membaca, menulis dan berhitung.
Sekolah/Madrasah menghasilkan 4 karya atau lebih
Sekolah/Madrasah menghasilkan 3 karya siswa.
Sekolah/Madrasah menghasilkan 2 karya siswa.
Sekolah/Madrasah menghasilkan 1 karya siswa.
Sekolah/Madrasah tidak menghasilkan karya siswa.

Sekolah/madrasah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan rata-rata hasil UASBN.

Rata-rata UASBN lebih dari 8,00


Rata-rata UASBN antara 7,01 – 8,00
Rata-rata UASBN antara 6,01 – 7,00
Rata-rata UASBN antara 5,01 – 6,00
Rata-rata UASBN lebih rendah 5,01

A0!A1
Juknis & Bukti
Untuk kembali
silahkan "KLIK"
warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

A0!A1
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

47. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum. Juknis & Bukti


5 A. Lebih dari 76% - 100% guru berpendidikan minimum S1/D-IV PGSD/PGMI dan
lulus sertifikasi guru.
5 B. Lebih dari 51% -75% guru berpendidikan minimum S1/D-IV kependidikan non-
PGSD/PGMI.
5 C. Lebih dari 76% - 100% guru berpendidikan setingkat DII PGSD/PGMI
5 D. Lebih dari 51% - 75% guru berpendidikan setingkat DII PGSD/PGMI .
5 E. Kurang dari 51% guru berpendidikan setingkat atau dibawah DII PGSD/PGMI

48. Guru agama, guru pendidikan jasmani, dan guru kesenian mengajar sesuai dengan latar Juknis & Bukti
belakang
5 A. pendidikannya.
Ketiga mata pelajaran diajarkan oleh guru yang sesuai dengan latar belakang
pendidikannya. Pendik 48'!A1
5 B. Hanya 2 mata pelajaran diajarkan oleh guru yang sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
5 C. Hanya 1 mata pelajaran diajarkan oleh guru yang sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
5 D. Tidak ada guru yang sesuai dengan mata pelajaran, tetapi diajarkan oleh tenaga
dari institusi lain yang relevan
5 E. Ketiga mata pelajaran diajarkan oleh guru kelas.

49. Guru memiliki kompetensi pedagogiek sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Juknis & Bukti
5 A. Sebanyak 76%--100% kompetensi pedagogiek guru sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.
5 B. Sebanyak 51%--75% kompetensi pedagogiek guru sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.
5 C. Sebanyak 26%--50% kompetensi pedagogiek guru sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.
5 D. Sebanyak 1%--25% kompetensi pedagogiek guru sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.
5 E. Tidak ada guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.

50. Guru memiliki kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran. Juknis & Bukti
5 A. Sebanyak 76%--100% guru memiliki kompetensi kepribadian.
5 B. Sebanyak 51%--75% guru memiliki kompetensi kepribadian.
5 C. Sebanyak 26%--50% guru memiliki kompetensi kepribadian.
5 D. Sebanyak 1%--25% guru memiliki kompetensi kepribadian.
5 E. Tidak ada seorang pun guru memiliki kompetensi kepribadian.

51. Guru berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga Juknis & Bukti
kependidikan,
5 A. Adanyaorang tua, dan
dialog masyarakat.
dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala
5 B. sekolah/madrasah,
Adanya dialog dalamgururapatdan komite
dewan guru,sekolah/madrasah, sertakepala
rapat antara guru dan pertemuan antara
guru dan orang
sekolah/madrasah,tua siswa.
guru dan komite sekolah/madrasah.
5 C. Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala
5 D. sekolah/madrasah.
Adanya dialog dalam rapat dewan guru.
5 E. Tidak pernah diadakan rapat.

52. Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas Juknis & Bukti
lainnya.
5 A. Rata-rata kehadiran guru 96% - 100% untuk menjalankan tugas mengajar dan
5 B. tugas laiannya
Rata-rata kehadiran guru 91% - 95% untuk menjalankan tugas mengajar dan
tugas laiannya.
5 C. Rata-rata kehadiran guru 86% - 90% untuk menjalankan tugas mengajar dan
tugas laiannya.
5 D. Rata-rata kehadiran guru 81% - 85% untuk menjalankan tugas mengajar dan
tugas laiannya.
5 E. Rata-rata kehadiran guru kurang dari 81% untuk menjalankan tugas mengajar dan
tugas laiannya

53. Kepala sekolah/madrasah berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Juknis & Bukti
Keputusan
5 A. (SK) sebagai
Berstatus kepala
sebagai guru,sekolah/madrasah.
memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki SK sebagai
5 B. kepala sekolah/madrasah.
Berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK
5 C. sebagai kepala sekolah/madrasah.
Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, tetapi tidak memiliki SK
5 D. sebagai kepala sekolah/madrasah.
Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK
5 E. sebagai kepala sekolah/ madrasah.
Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, dan tidak memiliki
SK sebagai kepala sekolah/madrasah.
54. Kepala sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademik minimum Sarjana (S1) atau Juknis & Bukti
Diploma
5 A. Empat (D-IV).
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan S1 atau D-IV kependidikan dikeluarkan
5 B. oleh perguruan
Memiliki tinggi
kualifikasi terakreditasi.
akademik berpendidikan S1 atau D-IV Kependidikan
5 C. dikeluarkan oleh perguruan tinggi tidak terakreditasi.
Memiliki kualifikasi akademik berpendidikan S1 atau D-IV nonkependidikan
5 D. dikeluarkan oleh perguruan
Memiliki kualifikasi akademiktinggi terakreditasi.
berpendidikan S1 atau D-IV nonkependidikan
5 E. dikeluarkan oleh
Tidak memiliki perguruan
kualifikasi tinggi tidak
akademik yangterakreditasi.
dipersyaratkan.

55. Kepala sekolah/madrasah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun. Juknis & Bukti
5 A. Memiliki pengalaman mengajar 5 (lima) tahun atau lebih.
5 B. Memiliki pengalaman mengajar 3 - 4 tahun.
5 C. Memiliki pengalaman mengajar 2 - 3 tahun.
5 D. Memiliki pengalaman mengajar 1 - 2 tahun.
5 E. Memiliki pengalaman mengajar kurang dari 1 tahun.

56. Kepala sekolah/madrasah memiliki kompetensi kepribadian. Juknis & Bukti


5 A. memiliki kompetensi keperibadian yang meliputi 6 (enam) unsur.
5 B. memiliki kompetensi keperibadian yang meliputi 4-5 unsur.
5 C. memiliki kompetensi keperibadian yang meliputi 2-3 unsur.
5 D. memiliki kompetensi keperibadian hanya 1 (satu) unsur.
5 E. tidak memiliki kompetensi keperibadian.

57. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan


Juknis & Bukti
keberhasilan mengelola siswa.
5 A. Sebanyak 76%--100% lulusan diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi
5 B. A pada 3 (tiga)
Sebanyak tahun lulusan
51%--75% terakhir.diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi A
5 C. pada 3 (tiga)
Sebanyak tahun terakhir.
26%--50% lulusan diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi A
5 D. pada 3 (tiga) tahun terakhir.
Sebanyak 1%--25% lulusan diterima di sekolah lanjutan pertama terakreditasi A
5 E. pada
Tidak 3ada
(tiga) tahunpun
seorang terakhir.
lulusan yang diterima di sekolah lanjutan pertama
terakreditasi pada 3 (tiga) tahun terakhir.
58. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan antara
lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai Juknis & Bukti
sumber belajar siswa.
5 A. Mampu mengelola kegiatan produksi/jasa yang cukup untuk membiayai 76%--
5 B. 100%
Mampubiaya kegiatan
mengelola ekstrakurikuler
kegiatan secara
produksi/jasa mandiri
yang cukup untuk membiayai 51%--75%
5 C. biaya
Mampu kegiatan ekstrakurikuler
mengelola secara mandiri
kegiatan produksi/jasa yang cukup untuk membiayai 26%--50%
5 D. biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri
Mampu mengelola kegiatan produksi/jasa yang cukup untuk membiayai 1%--25%
5 E. biaya
Tidak kegiatan ekstrakurikuler
mampu mengelola secara
kegiatan mandiri
produksi/jasa

59. Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan bekerjasama dengan pihak lain untuk
kepentingan sekolah/madrasah,berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, dan Juknis & Bukti
memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
5 A. Mampu bekerjasama dengan 4 pihak atau lebih
5 B. Mampu bekerjasama dengan 3 pihak
5 C. Mampu bekerjasama dengan 2 pihak
5 D. Mampu bekerjasama dengan 1 pihak
5 E. Tidak mampu bekerjasama dengan pihak lain manapun

60. Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi dan monitoring. Juknis & Bukti
5 A. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi
5 B. sebanyak
Melakukan76%--100% dari
supervisi dan kegiatan secara
monitoring monitoring yang direncanakan
terencana dengan implementasi
5 C. sebanyak
Melakukan51%--75% darimonitoring
supervisi dan kegiatan monitoring yang direncanakan
secara terencana dengan implementasi
5 D. sebanyak
Melakukan26%--50% darimonitoring
supervisi dan kegiatan monitoring yang direncanakan
secara terencana dengan implementasi
5 E. sebanyak 1%--25%
Tidak melakukan dari kegiatan
supervisi monitoring yang direncanakan
dan monitoring.

61. Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau
Juknis & Bukti
yang sederajat.
5 A. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi lebih dari seorang yang memiliki
5 B. kualifikasi pendidikan
Sekolah/Madrasah menengah
memiliki atau
tenaga sederajat.lebih dari seorang tetapi tidak
adminstrasi
5 C. semua memiliki kualifikasi
Sekolah/Madrasah memilikipendidikan menengah
tenaga adminstrasi 1 atau sederajat.
(satu) orang yang memiliki
5 D. kualifikasi pendidikan
Sekolah/Madrasah menengah
memiliki atau
tenaga sederajat,1atau
adminstrasi lebih
(satu) daritetapi
orang 1 (satu) orang
tidak memiliki
tetapi semuanya
kualifikasi tidak
pendidikan memiliki
menengah kualifikasi
atau pendidikan
sederajat. menengah atau sederajat.
5 E. Tidak ada tenaga administrasi.

62. Tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya. Juknis & Bukti
5 A. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi lebih dari seorang yang semuanya
5 B. memiliki latar belakang
Sekolah/Madrasah pendidikan
memiliki tenaga pendidikan
adminstrasisesuai dengan
lebih dari tugasnya.
seorang tetapi tidak
5 C. semua memiliki latar
Sekolah/Madrasah belakang
memiliki pendidikan
tenaga pendidikan
adminstrasi sesuai
1 (satu) orang dengan tugasnya.
yang memiliki latar
5 D. belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya, atau lebih dari 1 (satu) orang tetapi
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga adminstrasi 1 (satu) orang tetapi tidak memiliki
semuanya
latar tidakpendidikan
memiliki latar belakang
denganpendidikan
tugasnya. sesuai dengan tugasnya.
5 E. Tidakbelakang
ada tenaga sesuai
administrasi.
63. Tenaga perpustakaan minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau Juknis & Bukti
yang
5 A.sederajat.
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan lebih dari seorang yang
semuanya memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat.
5 B. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan lebih dari seorang tetapi tidak
semua memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat.
5 C. Sekolah/Madrasah memiliki perpustakaan 1 (satu) orang yang memiliki kualifikasi
pendidikan menengah atau sederajat, atau lebih dari 1 (satu) orang tetapi tidak
memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat.
5 D. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 (satu) orang tetapi tidak
memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau sederajat.
5 E. Tidak ada tenaga perpustakaan.

64. Tenaga perpustakaan memiliki surat penugasan sebagai penanggung jawab pustakawan. Juknis & Bukti
5 A. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan lebih dari seorang yang
5 B. semuanya memilikimemiliki
Sekolah/Madrasah surat penugasan sebagai penanggung
tenaga perpustakaan lebih darijawab pustakawan.
seorang tetapi tidak
5 C. semua memiliki surat
Sekolah/Madrasah penugasan
memiliki sebagai
tenaga penanggung
perpustakaan jawab dan
satu orang pustakawan.
memiliki surat
5 D. penugasan sebagai pustakawan.
Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 (satu) orang tetapi tidak
5 E. memiliki
Tidak adasurat penugasan
tenaga sebagai
yang diberi tugaspenanggung
penanggungjawab
jawabpustakawan.
perpustakaan.

65. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga layanan khusus, yaitu: (1) penjaga sekolah/madrasah,
(2) tukang kebun, (3) tenaga kebersihan, (4) pengemudi, dan (5) pesuruh. Juknis & Bukti

5 A. Memiliki 4 (empat) jenis atau lebih tenaga layanan khusus.


5 B. Memiliki 3 (tiga) jenis tenaga layanan khusus.
5 C. Memiliki 2 (dua) jenis tenaga layanan khusus.
5 D. Memiliki 1 (satu) jenis tenaga layanan khusus.
5 E. Tidak memiliki tenaga layanan khusus.
A0!A1
Untuk kembali
silahkan "KLIK"
warna hijau ini
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

66. Lahan sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal sesuai dengan rasio jumlah
Juknis & Bukti
siswa.
5 A. Memiliki lahan seluas 76%--100% atau lebih dari ketentuan luas lahan minimal
sesuai dengan rasio jumlah siswa.
5 B. Memiliki lahan seluas 51%--75% dari ketentuan luas lahan minimal sesuai
dengan rasio jumlah siswa.
5 C. Memiliki lahan seluas 26%--50% dari ketentuan luas lahan minimal sesuai
dengan rasio jumlah siswa.
5 D. Memiliki lahan seluas 1%--25% dari ketentuan luas lahan minimal sesuai
dengan rasio jumlah siswa.
5 E. Tidak tersedia lahan.

67. Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya
yang mengancam kesehatan, keselamatan jiwa, dan memiliki akses untuk Juknis & Bukti
penyelamatan dalam keadaan darurat.
5 A. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
kesehatan, keselamatan jiwa, dan memiliki akses untuk penyelamatan dalam
keadaan darurat.
5 B. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
kesehatan, keselamatan jiwa, tetapi tidak memiliki akses untuk penyelamatan
dalam keadaan darurat.
5 C. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
kesehatan, tetapi tidak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
kesehatan jiwa, dan tidak memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan
darurat.
5 D. Berada di lokasi aman, tetapi tidak terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan, mengancam keselamatan jiwa, dan tidak memiliki
akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
5 E. Berada di lokasi yang tidak aman, tidak terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan jiwa, tidak terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam keselamatan jiwa, dan tidak memiliki akses untuk penyelamatan
dalam keadaan darurat.

68. Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air,
Juknis & Bukti
pencemaran udara, pencemaran tanah, dan kebisingan.
5 A. Berada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran
5 B. udara,
Berada pencemaran tanah,
di lokasi yang dan kebisingan
terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran
5 C. udara, dan pencemaran tanah.
Berada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air, dan
5 D. pencemaran udara
Berada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air
5 E. Tidak berada di lokasi yang aman dari gangguan pencemaran air, pencemaran
udara, pencemaran tanah dan kebisingan.
69. Sekolah/Madrasah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan, memiliki status hak
atas tanah, ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan ijin mendirikan Juknis & Bukti
bangunan.
5 A. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan, memiliki status hak atas
tanah, ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan ijin mendirikan
bangunan.
5 B. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas
tanah, ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, tetapi tidak memiliki
ijin mendirikan bangunan.
5 C. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas
tanah, tetapi tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah,
dan tidak memiliki ijin mendirikan bangunan.
5 D. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya tetapi memiliki status hak
atas tanah, tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan
tidak memiliki ijin mendirikan bangunan.
5 E. Tidak Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan, tidak memiliki status
hak atas tanah, tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas
tanah, dan tidak memiliki ijin mendirikan bangunan.

70. Lantai sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal sesuai dengan rasio jumlah
Juknis & Bukti
siswa dan lantai gedung.
5 A. Memiliki lantai seluas 76%--100% dari ketentuan luas minimal atau lebih
5 B. Memiliki lantai seluas 51%--75% dari ketentuan luas minimal.
5 C. Memiliki lantai seluas 26%--50% dari ketentuan luas minimal.
5 D. Memiliki lantai seluas 1%--25% dari ketentuan luas minimal.
5 E. Tidak memiliki gedung sendiri.

71. Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi
Juknis & Bukti
dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
5 A. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem
pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
5 B. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh, dilengkapi dengan sistem pencegahan
bahaya kebakaran, tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya
petir.
5 C. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh, tetapi tidak dilengkapi dengan sistem
pencegahan bahaya kebakaran, dan tidak dilengkapi dengan sistem
pencegahan bahaya petir.
5 D. Memiliki struktur yang stabil, tetapi tidak kokoh, tidak dilengkapi dengan
sistem pencegahan bahaya kebakaran, dan tidak dilengkapi dengan sistem
pencegahan bahaya petir.
5 E. Tidak memiliki struktur yang tidak stabil, tidak kokoh, tidak dilengkapi dengan
sistem pencegahan bahaya kebakaran, dantidak dilengkapi dengan sistem
pencegahan bahaya petir.
72. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan: (1)
air bersih, (2) saluran air kotor dan/atau air limbah, (3) tempat sampah, dan (4) Juknis & Bukti
saluran air hujan.
5 A. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi
keempat kebutuhan di atas.
5 B. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 3 (tiga)
dari 4 kebutuhan.
5 C. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 2 (dua)
dari 4 kebutuhan.
5 D. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 1 (satu)
dari 4 kebutuhan.
5 E. Tidak memiliki sanitasi di dalam dan di luar yang dapat memenuhi keempat
kebutuhan di atas.

73. Bangunan sekolah/madrasah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai. Juknis & Bukti

5 A. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.


5 B. Memiliki ventilasi udara yang memadai tetapi tidak memiliki ventilasi
5 C. pencahayaan yangudara
Memiliki ventilasi memadai.
yang tidak memadai, tetapi memiliki ventilasi
5 D. pencahayaan yangudara
Memiliki ventilasi memadai.
dan ventilasi pencahayaan yang tidak memadai.
5 E. Tidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan.

74. Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 900 Watt.
Juknis & Bukti

5 A. Memiliki instalasi listrik dengan daya 900 Watt atau lebih.


5 B. Memiliki instalasi listrik dengan daya 450 Watt.
5 C. Tidak memiliki instalasi listrik, tetapi menggunakan sumber daya lain setara
dengan daya 900 Watt
5 D. Tidak memiliki instalasi listrik, tetapi menggunakan sumber daya lain setara
dengan daya 450 Watt.
5 E. Tidak memiliki instalasi listrik dan tidak menggunakan sumber daya lain.

75. Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan Juknis & Bukti
sesuai dengan peruntukannya.
5 A. Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai
dengan peruntukannya sebelum bangunan berdiri.
5 B. Memiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan bangunan
sesuai dengan peruntukannya setelah bangunan berdiri.
5 C. Memiliki izin mendirikan dan memiliki izin penggunaan bangunan sementara.

5 D. Memiliki izin mendirikan tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunan.


5 E. Tidak memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan.

76. Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan secara berkala baik pemeliharaan ringan Juknis & Bukti
maupun berat terhadap bangunan sekolah/madrasah.
5 A. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala
sesuai ketentuan.
5 B. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi melebihi
waktu yang sesuai ketentuan.
5 C. Melakukan pemeliharaan ringan tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan,
dan tidak pernah melakukan pemeliharaan berat.
5 D. Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada bagian bangunan
yang rusak berat.
5 E. Tidak pernah melakukan pemeliharaan.

77. Sekolah/Madrasah memiliki prasarana sesuai dengan ketentuan. (1) ruang kelas, (2)
ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4) ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) Juknis & Bukti
tempat beribadah, (7) ruang UKS, (8) jamban, (9) gudang, (10) ruang sirkulasi
5 A. Memiliki (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4)
ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) tempat beribadah, (7) ruang UKS, (8)
5 B. jamban, (9) ruang
Memiliki (1) gudang, (10)(2)
kelas, ruang sirkulasi.
ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4)
ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) tempat beribadah, (7) jamban
5 C. Memiliki (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4)
ruang guru, (5) jamban.
5 D. Memiliki (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3), ruang guru, (4) jamban

5 E. Tidak memiliki prasarana sendiri.

78. Sekolah/Madrasah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai Juknis & Bukti
ketentuan.
5 A. Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.
5 B. Memiliki sejumlah ruang kelas dan sarana sesuai dengan ketentuan tetapi
ukuran ruang kelas tidak sesuai dengan ketentuan.
5 C. Memiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan tetapi
memiliki sarana sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki ruang kelas dengan ukuran, jumlah, dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
5 E. Tidak memiliki ruang kelas atau gedung sendiri.

79. Sekolah/Madrasah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai
Juknis & Bukti
ketentuan.
5 A. Memiliki ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku teks, buku panduan
pendidikan, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lain, perabot,
5 B. media pendidikan,
Memiliki dan perlengkapan
ruang perpustakaan lain.
dilengkapi dengan buku teks, buku panduan
pendidikan, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lain, dan
5 C. perabot ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku teks buku panduan
Memiliki
pendidikan, dan buku pengayaan
5 D. Memiliki ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku teks
5 E. Tidak memiliki ruang perpustakaan.

80. Sekolah/Madrasah memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan
Juknis & Bukti
permendiknas.
5 A. Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran/siswa.

5 B. Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk
2--5siswa.
5 C. Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 6
—10 siswa.
5 D. Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk
11 siswa atau lebih.
5 E. Tidak memiliki buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Mendiknas

81. Sekolah/Madrasah memanfaatkan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengam
Juknis & Bukti
permendiknas
5 A. Sebanyak 8 atau lebih ,mata pelajaran menggunkan buku teks pelajaran yang
ditetapkan dengan permendiknas.
5 B. Sebanyak 6 – 7 mata pelajaran menggunkan buku teks pelajaran yang
ditetapkan dengan permendiknas..
5 C. Sebanyak 4 – 5 mata pelajaran menggunkan buku teks pelajaran yang
ditetapkan dengan permendiknas..
5 D. Sebanyak 1 - 3mata pelajaran menggunkan buku teks pelajaran yang
ditetapkan dengan permendiknas..
5 E. Tidak ada mata pelajaran yang menggunakan buku teks pelajaran yang telah
ditetapkan dengan permendiknas.
82. Sekolah/Madrasah memiliki laboratorium Ilmi Pengetahuan Alam (IPA) dengan sarana
Juknis & Bukti
laboratorium IPA lengkap
5 A. Memiliki laboratorium IPA dengan 1 almari atau lebih dan memiliki 13 jenis
sarana atau lebih
5 B. Memiliki laboratorium IPA, dengan 1 almari dan memiliki 8 - 12 sarana
5 C. Memiliki laboratorium IPA, tanpa memiliki almari dan memiliki 4 - 7 sarana.

5 D. Memiliki laboratorium IPA, tanpa memiliki almari dan memiliki 1 -3 sarana.


5 E. Tidak memiliki laboratorium IPA.

83. Sekolah/Madrasah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Juknis & Bukti

5 A. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.


5 B. Memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan tetapi tidak memiliki
sarana sesuai ketentuan.
5 C. Memiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki
sarana sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
5 E. Tidak memiliki ruang pimpinan.

84. Sekolah/Madrasah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Juknis & Bukti
5 A. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
5 B. Memiliki ruang guru dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak
sesuai ketentuan.
5 C. Memiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana
sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
5 E. Tidak memiliki ruang guru.

85. Sekolah/madrasah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah/ madrasah dengan
Juknis & Bukti
luas dan perlengkapan sesuai ketentuan.
5 A. Memiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan.
5 B. Memiliki tempat beribadah dengan luas sesuai ketentuan tetapi tidak memiliki
perlengkapan sesuai ketentuan.
5 C. Memiliki tempat beribadah dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki
perlengkapan sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki tempat beribadah dengan luas dan perlengkapan tidak sesuai
ketentuan.
5 E. Tidak memiliki tempat beribadah.

86. Sekolah/Madrasah memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Juknis & Bukti
5 A. Memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
5 B. Memiliki ruang UKS/M dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana
tidak sesuai ketentuan.
5 C. Memiliki ruang UKS/M dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki
sarana sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
5 E. Tidak memiliki ruang UKS/M.

87. Sekolah/Madrasah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
Juknis & Bukti
ketentuan.
5 A. Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.
5 B. Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan tetapi memiliki
sarana tidak sesuai dengan ketentuan.
5 C. Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan tetapi
memiliki sarana sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana tidak sesuai ketentuan.

5 E. Tidak memiliki jamban.

88. Sekolah/Madrasah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Juknis & Bukti
5 A. Memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
5 B. Memiliki gudang dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak
sesuai ketentuan.
5 C. Memiliki gudang dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana
sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki gudang dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
5 E. Tidak memiliki gudang.

89. Sekolah/Madrasah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan. Juknis & Bukti

5 A. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan.


5 B. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas sesuai ketentuan tetapi kualitasnya tidak
sesuai ketentuan.
5 C. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi kualitasnya
susuai ketentuan.
5 D. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas tidak sesuai ketentuan.
5 E. Tidak memiliki ruang sirkulasi.

90. Sekolah/Madrasah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai
Juknis & Bukti
ketentuan.
5 A. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
5 B. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas sesuai ketentuan tetapi
memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.
5 C. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas tidak sesuai ketentuan
tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.
5 D. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
5 E. Tidak memiliki tempat bermain/berolahraga.

A0!A1
Untuk kembali

silahkan "KLIK"

warna hijau ini


VI. STANDAR PENGELOLAAN
91. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.
5 E.

92. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.
5 E.

93. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.
5 E.

94. Sekolah/Madrasah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana
kerja tahunan.
5 A.

5 B.
5 C.

5 D.

5 E.

95. Sekolah/Madrasah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara
tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.
5 A.

5 B.
5 C.

5 D.

5 E.

96. Sekolah/Madrasah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas.

5 A.

5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

97. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.


5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

98. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan kesiswaan.


5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.
99. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

100. Sekolah/Madrasah melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

101. Sekolah/Madrasah mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

102. Sekolah/Madrasah mengelola pembiayaan pendidikan.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

103. Sekolah/Madrasah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang


kondusif.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

104. Sekolah/Madrasah melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain
yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

105. Sekolah/Madrasah memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik


dan tenaga kependidikan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

106. Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan evaluasi diri.


5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

107. Sekolah/Madrasah melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

108. Sekolah/Madrasah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk akreditasi.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

109. Kepala Sekolah/Madrasah melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kepemimpinan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

110. Sekolah/Madrasah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi


pendidikan.
5 A.
5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

A0!A1
STANDAR PENGELOLAAN

Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga.

Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan sering disosialisasikan.

Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan.

Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan.

Merumuskan dan menetapkan visi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan.


Tidak merumuskan dan menetapkan visi.

Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga.

Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan sering disosialisasikan.

Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan.

Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan.

Merumuskan dan menetapkan misi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan.


Tidak merumuskan dan menetapkan misi.

Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.

Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering disosialisasikan.

Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan pernah


disosialisasikan.
Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak
disosialisasikan.
Merumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan.
Tidak merumuskan dan menetapkan tujuan.

Sekolah/Madrasah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana
kerja tahunan.
Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan sudah
disosialisasikan oleh pimpinan.
Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi belum
disosialisasikan oleh pimpinan.
Memiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan dan sudah
disosialisasikan oleh pimpinan.
Memiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan tetapi belum
disosialisasikan oleh pimpinan.
Tidak memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan.

Sekolah/Madrasah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara


tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.
Memiliki pedoman yang mengatur 7 atau lebih aspek pengelolaan secara tertulis.

Memiliki pedoman yang mengatur 5 atau 6 aspek pengelolaan secara tertulis..


Memiliki pedoman yang mengatur 3 atau 4 aspek pengelolaan secara tertulis.
Memiliki pedoman yang mengatur 1 atau 2 lebih aspek pengelolaan secara
tertulis..
Tidak memiliki pedoman yang mengatur pengelolaan secara tertulis.

Sekolah/Madrasah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas.

Memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dan disertai uraian tugas
yang jelas.
Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas yang jelas.
Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas tetapi tidak jelas.
Memiliki struktur organisasi tetapi tidak ada uraian tugas.
Tidak memiliki struktur organisasi.

Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.


Sebanyak 76%--100% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.
Sebanyak 51%--75% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.
Sebanyak 26%--50% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.
Sebanyak 1%--25% kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.
Tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.

Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan kesiswaan.


Memiliki 4 (empat) atau lebih dokumen kegiatan kesiswaan.
Memiliki 3 (tiga) dokumen kegiatan kesiswaan.
Memiliki 2 (dua) dokumen kegiatan kesiswaan.
Memiliki 1 (satu) dokumen kegiatan kesiswaan.
Tidak memiliki dokumen kegiatan kesiswaan.
Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Memiliki 4 atau lebih kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.


Memiliki 3 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
Memiliki 2 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
Memiliki 1 kegiatan kurikulum dan pembelajaran.
Tidak memiliki kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Sekolah/Madrasah melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

Melaksanakan 4 atau lebih program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan


tenaga kependidikan.
Melaksanakan 3 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
Melaksanakan 2 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
Melaksanakan 1 program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
Tidak melaksanakan program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan.

Sekolah/Madrasah mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.

Mengelola 4 atau lebih program sarana dan prasarana.


Mengelola 3 program sarana dan prasarana.
Mengelola 2 program sarana dan prasarana.
Mengelola 1 program sarana dan prasarana.
Tidak mengelola program sarana dan prasarana.

Sekolah/Madrasah mengelola pembiayaan pendidikan.

Memiliki 4 program pengelolaan pembiayaan pendidikan.


Memiliki 3 program pengelolaan pembiayaan pendidikan.
Memiliki 2 program pengelolaan pembiayaan pendidikan.
Memiliki 1 program pengelolaan pembiayaan pendidikan.
Tidak memiliki program pengelolaan pembiayaan pendidikan.

Sekolah/Madrasah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang


kondusif.
Memiliki 4 atau lebih kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan
pembelajaran yang kondusif.
Memiliki 3 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran
yang kondusif.
Memiliki 2 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran
yang kondusif.
Memiliki 1 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran
yang kondusif.
Tidak memiliki kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran
yang kondusif.

Sekolah/Madrasah melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain


yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
Memiliki 4 (empat) atau lebih dokumen tentang keterlibatan masyarakat
pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam
pengelolaan pendidikan.
Memiliki 3 (tiga) dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan
pendidikan.
Memiliki 2 (dua) dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan
pendidikan.
Memiliki 1 (satu) dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan
pendidikan.
Tidak memiliki dokumen tentang keterlibatan masyarakat pendukung dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan
pendidikan.

Sekolah/Madrasah memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik


dan tenaga kependidikan.
Memiliki 4 (empat) atau lebih dokumen program pengawasan.
Memiliki 3 (tiga) dokumen program pengawasan.
Memiliki 2 (dua) dokumen program pengawasan.
Memiliki 1 (satu) dokumen program pengawasan.
Tidak memiliki dokumen program pengawasan.

Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan evaluasi diri.


Melaksanakan evaluasi diri setidak-tidaknya sekali dalam 1 (satu) semester.
Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 2 (dua) semester.
Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 3 (tiga) semester.
Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 4 (empat) semester.
Tidak melaksanakan evaluasi diri.

Sekolah/Madrasah melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

Melaksanakan 4 (empat) program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga


kependidikan.
Melaksanakan 3 (tiga) program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan.
Melaksanakan 2 (dua) program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan.
Melaksanakan 1 (satu) program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan.
Tidak melakukan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

Sekolah/Madrasah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk akreditasi.

Memiliki 4 (empat) bahan persiapan akreditasi.


Memiliki 3 (tiga) bahan persiapan akreditasi.
Memiliki 2 (dua) bahan persiapan akreditasi.
Memiliki 1 (satu) bahan persiapan akreditasi.
Tidak memiliki persiapan bahan akreditasi.

Kepala Sekolah/Madrasah melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kepemimpinan


sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Melaksanakan 15—18 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasah.


Melaksanakan 11—14 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasah.
Melaksanakan 6—10 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasah.
Melaksanakan 1—5 tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasah.
Tidak melaksanakan tupoksi kepemimpinan kepala sekolah/madrasah.

Sekolah/Madrasah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi


pendidikan.

Memiliki sistem informasi dan memiliki fasilitas dan petugas khusus.


Memiliki sistem informasi dan memiliki fasilitas tetapi tidak memiliki petugas
khusus.
Memiliki sistem informasi dan memiliki petugas khusus tetapi tidak memiliki
fasilitas.
Memiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan/atau petugas khusus.

Tidak memiliki sistem informasi.

A0!A1
Juknis & Bukti

Untuk kembali

silahkan "KLIK"

warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

A0!A1
A0!A1
VII. STANDAR PEMBIAYAAN

111. Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan
prasarana secara menyeluruh.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

112. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga


kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M).
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

113. Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M untuk
membiayai seluruh kebutuhan pendidikan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
114. Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif, dan
tunjangan lain pendidik pada tahun berjalan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

115. Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif, dan


tunjangan lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

116. Sekolah/Madrasah mengeluarkan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan


pembelajaran untuk satu tahun terakhir.
5 A.

5 B.
5 C.

5 D.

5 E.

117. Sekolah/Madrasah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan selama satu tahun
terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

118. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran
selama satu tahun terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

119. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan
pembelajaran selama satu tahun terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

120. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan
pembelajaran selama satu tahun terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

121. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun
terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

122. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas selama
satu tahun terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

123. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu


tahun terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

124. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan daya dan jasa selama satu tahun
terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

125. Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak


langsung untuk satu tahun terakhir.
5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

126. Biaya operasional sekolah digunakan untuk: (1) kesejahteraan warga sekolah/madrasah,
(2) pengembangan guru dan tenaga kependidikan, (3) sarana prasarana, (4)
pengembangan
5 A. kurikulum dan kegiatan pembelajaran, dan (5) kegiatan ketatausahaan.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

127. Sekolah/Madrasah memungut biaya pendidikan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

128. Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
129. Sekolah/Madrasah membantu siswa dari keluarga kurang mampu.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

130. Sekolah/Madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang


sekolah/madrasah
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

131. Pengambilan keputusan sekolah/madrasah untuk menarik atau tidak menarik dana dari
masyarakat dilakukan dengan melibatkan unsur: (1) penyelenggara pendidikan/ yayasan,
(2)5 kepala
A. sekolah/madrasah, (3) komite sekolah/madrasah, (4) perwakilan guru, dan (5)
perwakilan tenaga kependidikan.
5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
132. Pengelolaan dana dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

133. Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam


penyusunan RKA-S/M.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

134. Sekolah/Madrasah memiliki pembukuan biaya operasional.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
135. Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan
menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

A0!A1
STANDAR PEMBIAYAAN

Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan
prasarana secara menyeluruh.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara
menyeluruh selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara
menyeluruh selama 2 (dua) tahun terakhir.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara
menyeluruh selama 1 (satu) tahun terakhir.
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara
tidak menyeluruh selama 1 (satu) tahun terakhir.
Tidak memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga


kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M).
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari anggaran pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari anggaran pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari anggaran pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari anggaran pengembangan pendidik
dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M.
Tidak membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan.

Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M untuk
membiayai seluruh kebutuhan pendidikan.
Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 91% - 100% modal kerja.

Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 81% - 90% modal kerja.

Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 71% - 80% modal kerja.

Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan kurang dari 70% modal kerja.

Sekolah/Madrasah tidak merealisasikan modal kerja.


Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif, dan
tunjangan lain pendidik pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah,
insentif, dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, dan
insentif, tetapi tidak mengeluarkan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun
berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan-kegiatan sekolah
tetapi tidak membayar insentif dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun
berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji tetapi tidak membayar honor
kegiatan-kegiatan sekolah, insentif dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun
berjalan.
Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif,
dan tunjangan lain bagi pendidik pada tahun berjalan sesuai yang direncanakan.

Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, insentif, dan


tunjangan lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah,
insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan-kegiatan sekolah, dan
insentif, tetapi tidak mengeluarkan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada
tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan-kegiatan sekolah
tetapi tidak membayar insentif dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada
tahun berjalan.
Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji tetapi tidak membayar honor
kegiatan-kegiatan sekolah, insentif dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan
pada tahun berjalan.
Tidak mengeluarkan dana apa pun bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan.

Sekolah/Madrasah mengeluarkan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan


pembelajaran untuk satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran penunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran penunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran penunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran penunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Tidak membelanjakan alokasi biaya anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.

Sekolah/Madrasah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan selama satu tahun


terakhir.
Membelanjakan dana sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran kegiatan
kesiswaan.
Membelanjakan dana sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran kegiatan
kesiswaan.
Membelanjakan dana sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran kegiatan
kesiswaan.
Membelanjakan dana sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran kegiatan
kesiswaan.
Tidak membelanjakan alokasi dana anggaran kegiatan kesiswaan.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran


selama satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran pengadaan alat
tulis.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran pengadaan alat
tulis.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran pengadaan alat
tulis.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran pengadaan alat
tulis.
Tidak membelanjakan alokasi biaya pengadaan alat tulis.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan


pembelajaran selama satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran pengadaan
bahan habis pakai.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran pengadaan
bahan habis pakai.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran pengadaan
bahan habis pakai.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran pengadaan bahan
habis pakai.
Tidak membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai selama satu tahun
terakhir.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan


pembelajaran selama satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran pengadaan alat
habis pakai.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran pengadaan alat
habis pakai.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran pengadaan alat
habis pakai.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran pengadaan alat
habis pakai.
Tidak membelanjakan alokasi biaya pengadaan alat habis pakai selama satu tahun
terakhir.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun


terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi biaya pengadaan
kegiatan rapat selama satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi biaya pengadaan kegiatan
rapat selama satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi biaya pengadaan kegiatan
rapat selama satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi biaya pengadaan kegiatan
rapat selama satu tahun terakhir.
Tidak membelanjakan biaya biaya pengadaan kegiatan rapat selama satu tahun
terakhir.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas selama


satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari anggaran pengadaan transport
dan perjalanan dinas.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari anggaran pengadaan transport
dan perjalanan dinas.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari anggaran pengadaan transport
dan perjalanan dinas.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari anggaran pengadaan transport dan
perjalanan dinas.
Tidak membelanjakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama satu


tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran penggandaan
soal-soal ulangan/ujian.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran penggandaan
soal-soal ulangan/ujian.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran penggandaan
soal-soal ulangan/ujian.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran penggandaan
soal-soal ulangan/ujian.
Tidak membelanjakan alokasi biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan daya dan jasa selama satu tahun
terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran pengadaan
daya dan jasa.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran pengadaan daya
dan jasa.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran pengadaan daya
dan jasa.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran pengadaan daya
dan jasa.
Tidak membelanjakan alokasi biaya pengadaan daya dan jasa.

Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak


langsung untuk satu tahun terakhir.
Membelanjakan biaya sebanyak 76%--100% dari alokasi anggaran untuk
mendukung kegiatan operasional tidak langsung.
Membelanjakan biaya sebanyak 51%--75% dari alokasi anggaran untuk
mendukung kegiatan operasional tidak langsung.
Membelanjakan biaya sebanyak 26%--50% dari alokasi anggaran untuk
mendukung kegiatan operasional tidak langsung.
Membelanjakan biaya sebanyak 1%--25% dari alokasi anggaran untuk
mendukung kegiatan operasional tidak langsung.
Tidak membelanjakan alokasi biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak
langsung.

Biaya operasional sekolah digunakan untuk: (1) kesejahteraan warga sekolah/madrasah,


(2) pengembangan guru dan tenaga kependidikan, (3) sarana prasarana, (4)
pengembangan
Selamakurikulum dan kegiatan
setahun terakhir pembelajaran,
digunakan untuk 4--5dan (5) kegiatan ketatausahaan.
pos.

Selama setahun terakhir digunakan untuk 3 pos.

Selama setahun terakhir digunakan untuk 2 pos.


Selama setahun terakhir digunakan hanya untuk 1 pos.

Selama setahun terakhir belum digunakan.

Sekolah/Madrasah memungut biaya pendidikan.

Seluruh siswa tidak dipungut biaya pendidikan.


Sebanyak 1%--25% siswa dipungut biaya pendidikan.

Sebanyak 26%--50% siswa dipungut biaya pendidikan

Sebanyak 51%--75% siswa dipungut biaya pendidikan.

Sebanyak 76%--100% siswa dipungut biaya pendidikan.

Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

Tidak ada seorangpun siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal
tahun pelajaran.
Sebanyak 1%--25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal
tahun pelajaran.
Sebanyak 26%--50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal
tahun pelajaran.
Sebanyak 51%--75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal
tahun pelajaran.
Sebanyak 76%--100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal
tahun pelajaran.
Sekolah/Madrasah membantu siswa dari keluarga kurang mampu.

Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 90% siswa kurang mampu.

Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 80%-89% siswa kurang mampu.

Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 70%-79% siswa kurang mampu.

Melaksanakan subsidi silang untuk membantu kurang dari 90% siswa kurang
mampu.
Tidak melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa keluarga mampu.

Sekolah/Madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang


sekolah/madrasah
Tidak melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang
sekolah/madrasah.
Melakukan 1 (satu) jenis pungutan biaya personal lain di samping uang
sekolah/madrasah.
Melakukan 2 (dua) jenis pungutan biaya personal lain di samping uang
sekolah/madrasah.
Melakukan 3 (tiga) jenis pungutan biaya personal lain di samping uang
sekolah/madrasah.
Melakukan 4 (empat) jenis atau lebih pungutan biaya personal lain di samping
uang sekolah/madrasah.

Pengambilan keputusan sekolah/madrasah untuk menarik atau tidak menarik dana dari
masyarakat dilakukan dengan melibatkan unsur: (1) penyelenggara pendidikan/ yayasan,
(2) kepala sekolah/madrasah,
Pengambilan (3)dilakukan
keputusan komite sekolah/madrasah, (4)
dengan melibatkan 4 perwakilan
unsur yang guru, dan (5)
terkait.
perwakilan tenaga kependidikan.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan 3 unsur yang terkait.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan 2 unsur yang terkait.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan hanya 1 unsur yang terkait.

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan sekolah/madrasah lainnya.


Pengelolaan dana dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel.

Dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel.

Dilakukan secara sistematis, transparan, dan efisien, tetapi tidak akuntabel

Dilakukan secara sistematis dan transparan tetapi tidak efisien dan akuntabel

Dilakukan secara sistematis tetapi tidak transparan, efisien, dan akuntabel

Tidak sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel.

Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam


penyusunan RKA-S/M.
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan RKA-S/M selama 4 (empat) tahun terakhir.
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan RKA-S/M selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan RKA-S/M selama 2 (dua) tahun terakhir.
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan RKA-S/M selama 1 (satu) tahun terakhir.
Tidak memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan
RKA-S/M.

Sekolah/Madrasah memiliki pembukuan biaya operasional.

Memiliki pembukuan biaya operasional secara menyeluruh selama 3 (tiga) tahun


terakhir.
Memiliki pembukuan biaya operasional secara menyeluruh selama 2 (dua) tahun
terakhir.
Memiliki pembukuan biaya operasional secara menyeluruh selama 1 (satu) tahun
terakhir.
Memiliki pembukuan biaya operasional secara tidak menyeluruh selama 1 (satu)
tahun terakhir.
Tidak memiliki pembukuan biaya operasional.
Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan
menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan
menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 4 (empat) tahun
terakhir.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan
menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 3 (tiga) tahun
terakhir.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan
menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 2 (dua) tahun
terakhir.
Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan
menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 1 (satu) tahun
terakhir.
Tidak membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.

A0!A1
Juknis & Bukti
Untuk kembali

silahkan "KLIK"

warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

A0!A1
VIII. STANDAR PENILAIAN

136. Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata
pelajaran kepada siswa pada semester yang berjalan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

137 Silabus mata pelajaran dilengkapi dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD)

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

138 Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknik penilaian.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
139. Guru menggunakan berbagai teknik penilaian.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

140. Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar siswa.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

141. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/ komentar
yang mendidik.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
142. Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

143. Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
kepala sekolah/madrasah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

144. Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama sebaghai
informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
145. Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan
kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

146. Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir


semester, dan ulangan kenaikan kelas.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

147. Sekolah/Madrasah menentukan Kriteria Kenaikan kelas melaluirapat.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.
5 E.

148. Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

149. Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kwarganegaraan dan kepribadian.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

150. Sekolah/Madrasah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang
tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan.
5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

151. Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

152. Sekolah/madrasah menentukan kelulusan siswa dari satuan pendidikan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

153. Sekolah/Madrasah menentukan nilai rata-rata sebagai kriteria kelulusan UASBN.

5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

154. Sekolah/Madrasah menentukan nilai minimal mata pelajaran sebagai kriteria kelulusan
UASBN.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

155. Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Akhir
Sekolah Berstandar Nasional (SKHUASBN)setiap siswa yang mengikuti Ujian Akhir
Sekolah
5 A. Berstandar Nasional (UASBN).

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

156. Sekolah/Madrasah menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus.

5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

157. Sekolah/Madrasah menerima siswa baru dengan menggunakan berbagai pertimbangan

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

A0!A1
STANDAR PENILAIAN

Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata
pelajaran kepada siswa pada semester yang berjalan.
Sebanyak 76%--100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian
kepada siswa.
Sebanyak 51%--75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian
kepada siswa.
Sebanyak 26%--50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian
kepada siswa.
Sebanyak 1%--25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian
kepada siswa.
Tidak ada seorang pun guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian
kepada siswa.

Silabus mata pelajaran dilengkapi dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD)

Sebanyak 96%--100% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan


indikator pencapaian KD.
Sebanyak 91%--95% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan
indikator pencapaian KD
Sebanyak 86%--90% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan
indikator pencapaian KD.
Sebanyak 81%--85% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan
indikator pencapaian KD.
Kurang dari 81% silabus memuat teknik penilaian yang sesuai dengan indikator
pencapaian KD.

Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknik penilaian.
Sebanyak 86%--100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
Sebanyak 71%--85% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
Sebanyak 56%--70% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
Sebanyak 41%--55% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
Kurang dari 41% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
Guru menggunakan berbagai teknik penilaian.

Sebanyak 86%-100% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau


lebih teknik penilaian.
Sebanyak 71%-85% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau
lebih teknik penilaian..
Sebanyak 56%-70% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau
lebih teknik penilaian.
Sebanyak 41%-55% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau
lebih teknik penilaian..
Kurang dari 41% guru melakukan penilaian dengan menggunakan 4 atau lebih
teknik penilaian.

Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar siswa.
Sebanyak 86%--100% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.
Sebanyak 71%--85% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.
Sebanyak 56%--70% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.
Sebanyak 41%--55% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.
Kurang dari 41% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan
hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.

Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/ komentar


yang mendidik.
Sebanyak 86%--100% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa
disertai balikan/komentar yang mendidik.
Sebanyak 71%--85% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa
disertai balikan/komentar yang mendidik.
Sebanyak 56%--70% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa
disertai balikan/komentar yang mendidik.
Sebanyak 41%--55% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa
disertai balikan/komentar yang mendidik.
Kurang dari 41% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa
disertai balikan/komentar yang baik
Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

Sebanyak 86% - 100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan


pembelajaran.
Sebanyak 71% - 85% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
Sebanyak 56% - 70% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
Sebanyak 41% - 55% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
Kurang dari 51% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.

Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
kepala sekolah/madrasah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa.
Sebanyak 100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada
kepala sekolah/madrasah.
Sebanyak 95%--99% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa
kepada kepala sekolah/madrasah.
Sebanyak 90%--94% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa
kepada kepala sekolah/madrasah.
Sebanyak 85%--89% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa
kepada kepala sekolah/madrasah.
Kurang dari 85% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa.

Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama sebaghai
informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Sebanyak 86%--100% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada
guru Pendidikan Agama
Sebanyak 71%--85% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada
guru Pendidikan Agama.
Sebanyak 56%--70% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada
guru Pendidikan Agama.
Sebanyak 41%--55% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada
guru Pendidikan Agama.
Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru
Pendidikan Agama.
Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru pendidikan
kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.
Sebanyak 86%--100% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa
kepada guru Pendidikan Kwarganegaraan.
Sebanyak 71%--85% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa
kepada guru Pendidikan Kwarganegaraan.
Sebanyak 56%--70% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa
kepada guru Pendidikan Kwarganegaraan.
Sebanyak 41%--55% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa
kepada guru Pendidikan Kwarganegaraan.
Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian kepribadiann siswa kepada
guru Pendidikan Kwarganegaraan.

Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir


semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, akhir
semester, dan kenaikan kelas melaui rapat yang dihadiri oleh guru mata
pelajaran, guru kelas, dan kepala sekolah/madrasah.
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, akhir
semester, dan kenaikan kelas melaui rapat yang dihadiri oleh guru kelas, dan
kepala sekolah/madrasah
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, akhir
semester, dan kenaikan kelas melaui rapat yang dihadiri oleh sebagian guru
dan kepala sekolah/madrasah
Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, akhir
semester, dan kenaikan kelas tanpa melalui rapat
Sekolah/madrasah tidak mengkoordinasikan ulangan tengah dan akhir
semester

Sekolah/Madrasah menentukan Kriteria Kenaikan kelas melaluirapat.

Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri kepala sekolah,
guru kelas, dan guru mata pelajaran.
Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri kepala sekolah
dan guru kelas tanpa guru matapelajaran.
Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat yang dihadiri kepala sekolah
dan sebagian guru.
Kriteria kenaikan kelas ditentukaan oleh kepala sekolah tanpa melalui rapat
Tidak ada kriteria kenaikan kelas secara jelas.

Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan


kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru
mata pelajaran, dan guru kelas.
Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru
kelas tanpa guru mata pelajaran.
Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, dan
sebagian guru.
Menentukan nilai oleh guru mata pelajaran tanpa melalui rapat

Ditetapkan oleh guru.

Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kwarganegaraan dan kepribadian.
Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru
mata pelajaran, dan guru kelas.
Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, dan
guru mata pelajaran.
Menentukan nilai akhir melalui rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, dan
sebagian guru.
Menentukan nilai oleh guru mata pelajaran tanpa melalui rapat

Ditetapkan oleh guru.

Sekolah/Madrasah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang


tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan.
Diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/madrasah yang diikuti oleh
seluruh orang tua/wali siswa, dilanjutkan penjelasan wali kelas dengan masing-
masing orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan.
Diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/madrasah yang diikuti oleh
seluruh orang tua/wali siswa, dilanjutkan penjelasan wali kelas dengan masing-
masing orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan.
Tanpa diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/madrasah tetapi
langsung dari wali kelas ke masing-masing orang tua/wali siswa disertai
dengan siswa yang bersangkutan.
Tanpa diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah/ madrasah tetapi
langsung dari wali kelas ke masing-masing orang tua/wali siswa tanpa disertai
siswa yang bersangkutan.
Tidak melaporkan hasil penilaian langsung kepada siswa.

Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Dinas Pendidikan


Kabupaten/Kota.
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kurang dari 20 hari setelah akhir
semester.
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 21 - 40 hari setelah akhir
semester.
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara41- 60 hari setelah akhir
semester
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 60 – 80 hari setelah akhir
semester
Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa lebih dari 80 hari setelah akhir
semester

Sekolah/madrasah menentukan kelulusan siswa dari satuan pendidikan.

Menentukan kelulusan melalui rapat yang dihadiri guru kelas, guru mata
pelajaran, dan kepala sekolah/madrasah
Menentukan kelulusan melalui rapat yang dihadiri guru kelas, dan kepala
sekolah/madrasah, tanpa guru mata pelajaran.
Menentukan kelulusan melalui rapat yang dihadiri perwakilan guru, dan kepala
sekolah/madrasah.
Menentukan kelulusan tanpa melalui rapat

Tidak menentukan kelulusan dari satuan pendidikan.

Sekolah/Madrasah menentukan nilai rata-rata sebagai kriteria kelulusan UASBN.

Lebih besar dari 6,00.

Antara 5,01-6,00

Antara 4,01– 5,00.


Antara 3,01-4,00

Lebih kecil dari 3,01.

Sekolah/Madrasah menentukan nilai minimal mata pelajaran sebagai kriteria kelulusan


UASBN.
Lebih besar dari 5,00.

Antara 4,01-5,00

Antara 3,01– 4,00.

Antara 2,01-3,00

Lebih kecil dari 2,01.

Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Akhir


Sekolah Berstandar Nasional (SKHUASBN)setiap siswa yang mengikuti Ujian Akhir
Sekolah Berstandar
Kurang dariNasional (UASBN).
7 hari setelah pengumman hasil ujian.

Antara 8-14 hari setelah pengumman hasil ujian.

Antara 15 - 21 hari setelah pengumman hasil ujian.

Antara 22-28 hari setelah pengumman hasil ujian.

Lebih dari 28 hari setelah pengumman hasil ujian.

Sekolah/Madrasah menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus.

Kurang dari 7 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas


Pendidikan/Kandepag.
Antara 8 – 14 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas
Pendidikan/Kandepag.
Antara 15 - 21 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas
Pendidikan/Kandepag.
Antara 22 – 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas
Pendidikan/Kandepag.
Lebih dari 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas
Pendidikan/Kandepag.

Sekolah/Madrasah menerima siswa baru dengan menggunakan berbagai pertimbangan

Penerimaan siswa baru hanya mempertimbangkan usia

Penerimaan siswa baru hanya mempertimbangkan usia dan jarak tempat


tinggal
Penerimaan siswa baru mempertimbangkan usia dan tes masuk

Penerimaan siswa baru mempertimbangkan unsur usia, jarak tempat tinggal,


dan sertifikat tamat TK/RA
Penerimaan siswa baru tidak mempertimbangkan apapun

A0!A1
Juknis & Bukti

Untuk kembali

silahkan "KLIK"

warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

A0!A1
KEMBAL
Rekapitulasi
Jumlah guru dengan latar belakang Jumlah guru dengan latar belakang
pendidikan sesuai dengan mata pelajaran pendidikan yang TIDAK sesuai dengan mata
yang diampu pelajaran yang diampu
No Guru Mapel D1/D2 D3 S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3 S1/D4
1 PAI
2 Matematik
3 B.Indo
4 B. Arab
5 B. Inggris
6 B. Daerah
7 IPA
8 IPS
9 PKn
10 Penjas
11 Seni Budaya
12 Konseling
13 …………
14 …………
Jumlah
KEMBALI

ngan latar belakang


AK sesuai dengan mata
yang diampu
S2/S3 Julmlah
I. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

A.     UMUR 4 — 5 TAHUN
1.    Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

2.     Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

3.     Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
4.    
Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

5.     Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

6.     Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
7.     Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
8.     Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

9.     Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

10.       Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan.


   

5 A.
5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

11.       Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan.
   

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

B.     USIA 5 — 6 TAHUN
1.      Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

2.      Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar.

5 A.
5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
3.      Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

4.      Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

5.      Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains.

5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

6.      Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

7.      Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

8.      Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.
5 E.

9.      Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

10.       Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan.


      

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

11.       Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan.
      

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.
B0!A1
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

A.     UMUR 4 — 5 TAHUN
Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang
terkait dengan moral dan agama
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang
terkait dengan moral dan agama
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang
terkait dengan moral dan agama
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang
terkait dengan moral dan agama
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait
dengan moral dan agama

Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar.

Sebanyak 81% — 100 % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan


motorik kasar
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik
kasar
Sebanyak 41% — 60 % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik
kasar
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik
kasar
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar

Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik
halus
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik
halus
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik
halus
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik
halus
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus
Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan.
Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia
dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan
berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan
berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan
berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat
badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan

Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep


pengetahuan umum dan sain
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep
pengetahuan umum dan sain
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep
pengetahuan umum dan sain
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep
pengetahuan umum dan sain
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan
umum dan sain

Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
ukuran, warna, dan pola
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
ukuran, warna, dan pola
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
ukuran, warna, dan pola
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
ukuran, warna, dan pola
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran,
warna, dan pola
Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan,


lambang bilangan, dan huruf
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf
Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa.

Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan.

Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan


Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi
dengan lingkungan

B.     USIA 5 — 6 TAHUN
Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait
dengan moral dan agama
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait
dengan moral dan agama
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait
dengan moral dan agama
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait
dengan moral dan agama
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral
dan agama

Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan


motorik kasar
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik
kasar
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik
kasar
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik
kasar
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar

Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik
halus
Sebanyak 60% — 80% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik
halus
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik
halus
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik
halus
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus

Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia
dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan
berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan
berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan
berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat
badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan

Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan


umum dan sains
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan
umum dan sains
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan
umum dan sains
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan
umum dan sains
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan
umum dan sains

Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
warna, ukuran, dan pola
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
warna, ukuran, dan pola
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
warna, ukuran, dan pola
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk,
warna, ukuran, dan pola
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna,
ukuran, dan pola

Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan,


lambang bilangan, dan huruf
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf
Sebanyak 21 % — 40% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang
bilangan, dan huruf

Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa


Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa

Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa.

Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa

Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan.

Sebanyak 81% − 100% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan.

Sebanyak 81% — 100% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Sebanyak 61% — 80% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Sebanyak 41% — 60% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Sebanyak 21% — 40% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan
berinteraksi dengan lingkungan
Kurang dari 21% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi
dengan lingkungan
B0!A1
Juknis & Bukti

Untuk kembali

silahkan "KLIK"

warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

B0!A1
B0!A1
II. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

A. Guru TK/RA

12 Guru TK/RA memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan akademik minimum sarjana
Juknis & Bukti
(S1)/diploma empat (D-IV).

5 A. Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV) dalam


bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi
yang terakreditasi
5 B. Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV) dalam
bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi
yang tidak terakreditasi
5 C. Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV)
kependidikan tetapi bukan dari bidang anak usia dini atau psikologi yang diperoleh
dari program studi yang terakreditasi
5 D. Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV)
nonkependidikan
5 E. Tidak memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma empat (D-IV)

13 Guru TK/RA menguasai aspek-aspek karakteristik peserta didik. Juknis & Bukti

5 A. Menguasai 6 aspek karakteristik peserta didik

5 B. Menguasai 5 aspek karakteristik peserta didik

5 C. Menguasai 4 aspek karakteristik peserta didik

5 D. Menguasai 3 aspek karakteristik peserta didik


5 E. Menguasai 1—2 aspek karakteristik peserta didik

14 Guru TK/RA menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Juknis & Bukti

5 A. Dalam 1 tahun terakhir terlibat lebih dari 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi
pedagogik
5 B. Dalam 1 tahun terakhir terlibat 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogik

5 C. Dalam 1 tahun terakhir terlibat 3 kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogik

5 D. Dalam 1 tahun terakhir terlibat 2 kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogik

5 E. Dalam 1 tahun terakhir terlibat kurang dari 2 kali peningkatan kompetensi


pedagogik

15 Guru mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan. Juknis & Bukti

5 A. Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester, Rencana


Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama 1 tahun
5 B. Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester, Rencana
Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama 1
5 C. semester
Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester dan
Rencana Kegiatan Mingguan
5 D. Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester

5 E. Tidak mengembangkan kurikulum


16 Guru TK/RA menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. Juknis & Bukti

5 A. Selama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual


sebanyak lebih dari 9 kali
5 B. Selama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual
sebanyak 8 — 9 kali
5 C. Selama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual
sebanyak 6 — 7 kali
5 D. Selama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual
sebanyak 4 — 5 kali
5 E. Selama 1 semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual
sebanyak kurang dari 4 kali

17 Guru TK/RA memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan Juknis & Bukti
penyelenggaraan kegiatan pengembangan melalui bermain yang mendidik.
5 A. Selama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak
lebih dari 9 kali
5 B. Selama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak
8 — 9 kali
5 C. Selama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak
6 — 7 kali
5 D. Selama 1 semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak
4 — 5 kali
5 E. Selama 1 semester, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak
kurang dari 4 kali

18 Guru TK/RA memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan Juknis & Bukti
berbagai potensi yang dimiliki
5 A. Selama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak lebih dari 9 kali
5 B. Selama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 8 — 9 kali

5 C. Selama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 6 — 7 kali

5 D. Selama 1 semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 4 — 5 kali

5 E. Selama 1 semester, melatih kreativitas anak didik sebanyak kurang dari 4 kali

19 Guru TK/RA berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Juknis & Bukti

5 A. Mampu melakukan 4 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik
5 B. Mampu melakukan 3 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik
5 C. Mampu melakukan 2 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik
5 D. Mampu melakukan 1 ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik
5 E. Tidak mampu melakukan komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik

20 Guru TK/RA menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar. Juknis & Bukti

5 A. Menyelenggarakan lebih dari 4 jenis penilaian

5 B. Menyelenggarakan 4 jenis penilaian

5 C. Menyelenggarakan 3 jenis penilaian


5 D. Menyelenggarakan 2 jenis penilaian

5 E. Menyelenggarakan 1 jenis penilaian

21 Juknis & Bukti


Guru TK/RA memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pembelajaran.
5 A. Dalam 1 semester melakukan lebih dari 3 kali tindak lanjut

5 B. Dalam 1 semester melakukan 3 kali tindak lanjut

5 C. Dalam 1 semester melakukan 2 kali tindak lanjut

5 D. Dalam 1 semester melakukan 1 kali tindak lanjut

5 E. Tidak memanfaatkan hasil penilaian

22 Guru TK/RA melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran melalui Juknis & Bukti
bermain.
5 A. Dalam 1 semester melakukan lebih dari 3 kegiatan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran
5 B. Dalam 1 semester melakukan 3 kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran
5 C. Dalam 1 semester melakukan 2 kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran
5 D. Dalam 1 semester melakukan 1 kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran
5 E. Tidak melakukan kegiatan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
23 Guru TK/RA bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan Juknis & Bukti
nasional Indonesia.
5 A. Dalam 1 tahun terakhir tidak pernah terjadi pelanggaran peraturan TK/RA

5 B. Dalam 1 tahun terakhir terjadi 1 kali pelanggaran peraturan TK/RA

5 C. Dalam 1 tahun terakhir terjadi 2 kali pelanggaran peraturan TK/RA

5 D. Dalam 1 tahun terakhir terjadi 3 kali pelanggaran peraturan TK/RA

5 E. Dalam 1 tahun terakhir terjadi lebih dari 3 kali pelanggaran peraturan TK/RA

24 Guru TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan Juknis & Bukti
bagi peserta didik dan masyarakat.
5 A. Selama 4 tahun terakhir, seluruh hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria baik

5 B. Selama 4 tahun terakhir, 1 dari 4 hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria
kurang baik atau ada catatan untuk pendidik
5 C. Selama 4 tahun terakhir, 2 dari 4 hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria
kurang baik atau ada catatan untuk pendidik
5 D. Selama 4 tahun terakhir, 3 dari 4 hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria
kurang baik atau ada catatan untuk pendidik
5 E. Selama 4 tahun terakhir, seluruh hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria
kurang baik atau ada catatan untuk pendidik

25 Guru TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan Juknis & Bukti
berwibawa.
5 A. Menampilkan 5 unsur kematangan pribadi

5 B. Menampilkan 4 unsur kematangan pribadi

5 C. Menampilkan 3 unsur kematangan pribadi

5 D. Menampilkan 2 unsur kematangan pribadi

5 E. Menampilkan 1 unsur kematangan pribadi

26 Guru TK/RA menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi Juknis & Bukti
pendidik, dan rasa percaya diri.
5 A. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama
1 tahun
5 B. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama
1 semester
5 C. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 1 jenis
laporan yang tidak lengkap
5 D. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 2 jenis
laporan yang tidak lengkap
5 E. Laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tidak lengkap

27 Guru TK/RA menjunjung tinggi kode etik profesi. Juknis & Bukti

5 A. Dalam 1 tahun terakhir tidak pernah terjadi pelanggaran kode etik profesi

5 B. Dalam 1 tahun terakhir terjadi 1 kali pelanggaran kode etik profesi


5 C. Dalam 1 tahun terakhir terjadi 2 kali pelanggaran kode etik profesi

5 D. Dalam 1 tahun terakhir terjadi 3 kali pelanggaran kode etik profesi

5 E. Dalam 1 tahun terakhir terjadi lebih dari 3 kali pelanggaran kode etik profesi

28 Juknis & Bukti


Guru TK/RA bersikap inklusif, bertindak objektif, dan tidak diskriminatif.
5 A. Dalam 1 semester melakukan lebih dari 8 kali pembelajaran dengan pendekatan
multikultural
5 B. Dalam 1 semester melakukan 6 — 8 kali pembelajaran dengan pendekatan
multikultural
5 C. Dalam 1 semester melakukan 4 — 5 kali pembelajaran dengan pendekatan
multikultural
5 D. Dalam 1 semester melakukan 2 — 3 kali pembelajaran dengan pendekatan
multikultural
5 E. Dalam 1 semester melakukan kurang dari 2 kali pembelajaran dengan pendekatan
multikultural

29 Guru TK/RA berkomunikasi secara efektif, empatik, santun dengan sesama pendidik, Juknis & Bukti
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
5 A. Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala TK/RA, guru dan komite
TK/RA, serta pertemuan antara guru dan orangtua siswa
5 B. Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala TK/RA, serta guru dan
komite TK/RA
5 C. Adanya rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala TK/RA

5 D. Adanya rapat dewan guru


5 E. Tidak pernah diadakan rapat

30 Guru TK/RA beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang Juknis & Bukti
memiliki keragaman sosial budaya.
5 A. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti lebih dari 8 kali
dalam kegiatan lingkungan
5 B. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 6 — 8 kali dalam
kegiatan lingkungan
5 C. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 4 — 5 kali dalam
kegiatan lingkungan
5 D. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 2 — 3 kali dalam
kegiatan lingkungan
5 E. Tidak mampu menggunakan bahasa daerah

31 Guru TK/RA berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan Juknis & Bukti
dan tulisan atau bentuk lain.
5 A. Dalam 1 tahun mengikuti lebih dari 8 kali kegiatan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain
5 B. Dalam 1 tahun mengikuti 6 — 8 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain
5 C. Dalam 1 tahun mengikuti 4 — 5 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain
5 D. Dalam 1 tahun mengikuti 2 — 3 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain
5 E. Dalam 1 tahun mengikuti kurang dari 2 kali kegiatan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain
32 Guru TK/RA menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan sebagai bagian Juknis & Bukti
kompetensi profesional.
5 A. Dalam 1 tahun mengikuti lebih dari 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi
profesional.
5 B. Dalam 1 tahun mengikuti 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

5 C. Dalam 1 tahun mengikuti 3 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

5 D. Dalam 1 tahun mengikuti 2 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

5 E. Dalam 1 tahun mengikuti 1 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

33 Guru TK/RA menguasai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) bidang Juknis & Bukti
pengembangan.
5 A. Menguasai 5 bidang pengembangan

5 B. Menguasai 4 bidang pengembangan

5 C. Menguasai 3 bidang pengembangan

5 D. Menguasai 2 bidang pengembangan

5 E. Menguasai 1 bidang pengembangan

34 Guru TK/RA mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Juknis & Bukti

5 A. Selama 1 semester mengembangkan lebih dari 9 media pembelajaran hasil


kreativitas guru
5 B. Selama 1 semester mengembangkan 7 — 9 media pembelajaran hasil kreativitas
guru
5 C. Selama 1 semester mengembangkan 4 — 6 media pembelajaran hasil kreativitas
guru
5 D. Selama 1 semester mengembangkan 1 — 3 kali media pembelajaran hasil
kreativitas guru
5 E. Tidak pernah mengembangkan media pembelajaran hasil kreativitas guru

35 Guru TK/RA mengembangkan kompetensi profesional secara berkelanjutan. Juknis & Bukti

5 A. Dalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak lebih dari 3
kali
5 B. Dalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 3 kali

5 C. Dalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 2 kali

5 D. Dalam 2 tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 1 kali

5 E. Dalam 2 tahun terakhir tidak pernah melakukan penelitian tindakan kelas

36 Guru TK/RA memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan Juknis & Bukti
mengembangkan diri.
5 A. Selama 1 semester memanfaatkan internet lebih dari 9 kali untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri
5 B. Selama 1 semester memanfaatkan internet 7 — 9 kali untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
5 C. Selama 1 semester memanfaatkan internet 4 — 6 kali untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
5 D. Selama 1 semester memanfaatkan internet 1 — 3 kali untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
5 E. Tidak pernah memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dan mengembangkan
diri

B. Guru Pendamping TK/RA

37 Guru pendamping TK/RA memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan. Juknis & Bukti

5 A. Memiliki ijazah D-II PGTK atau lulus SMA/sederajat dan memiliki sertifikat
pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA yang terakreditasi, atau memiliki ijazah SMA
5 B. sederajat dan telah
Memiliki ijazah D-II berpengalaman
PGTK atau lulus sebagai guru pendamping
SMA/sederajat dan memilikiTK/RA minimal 5
sertifikat
tahun
pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA yang tidak terakreditasi, atau memiliki ijazah
5 C. SMA
Memiliki ijazah SMA/sederajat tetapi tidaksebagai
sederajat dan telah berpengalaman guru
memiliki pendamping TK/RA antara
sertifikat
3 — 4 tahun
pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA dan berpengalaman sebagai guru pendamping
5 D. TK/RA antara 1 — 2 tahun
Memiliki ijazah SMA/sederajat tidak berpengalaman sebagai guru TK/RA dan
berpengalaman kurang dari 3 tahun sebagai guru pendamping TK/RA
5 E.
Memiliki ijazah SMP/sederajat

38 Guru pendamping TK/RA bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis Juknis & Bukti
anak.
5 A. Dalam buku supervisi rata-rata tidak terdapat catatan kekurangsesuaian perilaku
guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
5 B. Dalam buku supervisi rata-rata terdapat 1 catatan kekurangsesuaian perilaku guru
pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
5 C. Dalam buku supervisi rata-rata terdapat 2 catatan kekurangsesuaian perilaku guru
pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
5 D. Dalam buku supervisi rata-rata terdapat 3 catatan kekurangsesuaian perilaku guru
pendamping dengan kebutuhan psikologis anak
5 E. Dalam buku supervisi rata-rata terdapat lebih dari 3 catatan kekurangsesuaian
perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak

39 Guru pendamping TK/RA bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma agama, budaya Juknis & Bukti
dan keyakinan anak.
5 A. Semua guru pendamping bertindak sesuai dengan peraturan dan ketentuan TK/RA
yang berlaku
5 B. Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang
berlaku dan telah dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari
5 C. mengajar
Ada atau dikeluarkan
guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang
berlaku, namun diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan
5 D. Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang
berlaku, namun hanya diberikan peringatan tertulis
5 E. Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang
berlaku, namun tidak diberikan sanksi apa pun

40 Guru pendamping TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang berbudi pekerti luhur Juknis & Bukti
(jujur dan bertanggung jawab).
5 A. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama
1 tahun
5 B. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama
1 semester
5 C. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 1 jenis
laporan yang tidak lengkap
5 D. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 2 jenis
laporan yang tidak lengkap
5 E. Laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester, tetapi semuanya tidak lengkap

41 Guru pendamping TK/RA menguasai tahapan perkembangan anak sebagai bagian Juknis & Bukti
kompetensi profesional.
5 A. Dalam 1 tahun mengikuti lebih dari 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi
profesional
5 B. Dalam 1 tahun mengikuti 4 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

5 C. Dalam 1 tahun mengikuti 3 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

5 D. Dalam 1 tahun mengikuti 2 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

5 E. Dalam 1 tahun mengikuti 1 kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional

42 Guru pendamping TK/RA menguasai pertumbuhan dan perkembangan anak. Juknis & Bukti

5 A. Selama 1 semester melakukan lebih dari 9 kali kegiatan pemantauan terhadap


perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama
5 B. Selama 1 semester melakukan 8 — 9 kali kegiatan pemantauan terhadap
perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama
Selama 1 semester melakukan 6 — 7 kali kegiatan pemantauan terhadap
5 C.
perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama
Selama 1 semester melakukan 4 — 5 kali kegiatan pemantauan terhadap
5 D.
perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama
5 E. Selama 1 semester melakukan kurang dari 4 kali kegiatan pemantauan terhadap
perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama
43 Guru pendamping TK/RA memahami pemberian rangsangan, pendidikan, pengasuhan, dan Juknis & Bukti
perlindungan.
5 A. Dalam 1 minggu memberikan 6 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek
perkembangan
5 B. Dalam 1 minggu memberikan 5 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek
perkembangan
5 C. Dalam 1 minggu memberikan 4 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek
perkembangan
5 D. Dalam 1 minggu memberikan 3 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek
perkembangan
5 E. Dalam 1 minggu memberikan kurang dari 3 kali/jenis rangsangan terhadap
seluruh aspek perkembangan

44 Guru pendamping TK/RA membangun kerjasama dengan orang tua dalam pendidikan, Juknis & Bukti
pengasuhan, dan perlindungan anak.
5 A. Selama 1 semester melakukan lebih dari 9 kali kerjasama dengan orang tua

5 B. Selama 1 semester melakukan 8 — 9 kali kerjasama dengan orang tua

5 C. Selama 1 semester melakukan 6 — 7 kali kerjasama dengan orang tua

5 D. Selama 1 semester melakukan 4 — 5 kali kerjasama dengan orang tua

5 E. Selama 1 semester melakukan kurang dari 4 kali kerjasama dengan orang tua

45 Guru pendamping TK/RA menyusun program kegiatan. Juknis & Bukti

5 A. Memiliki Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana


Kegiatan Harian secara lengkap selama 1 tahun
5 B. Memiliki Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana
Kegiatan Harian secara lengkap selama 1 semester
5 C. Memiliki Program Kegiatan Semester dan Rencana Kegiatan Mingguan

5 D. Memiliki Program Kegiatan Semester

5 E. Tidak memiliki progam kegiatan

46 Guru pendamping TK/RA melaksanakan proses pengasuhan dan pendidikan. Juknis & Bukti

5 A. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama
1 tahun
5 B. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama
1 semester
5 C. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 1 jenis
laporan yang tidak lengkap
5 D. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat 2 jenis
laporan yang tidak lengkap
5 E. Laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tidak lengkap

47 Guru pendamping TK/RA melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil pengasuhan Juknis & Bukti
dan pendidikan.
5 A. Melaksanakan 5 jenis kegiatan penilaian

5 B. Melaksanakan 4 jenis kegiatan penilaian

5 C. Melaksanakan 3 jenis kegiatan penilaian


5 D. Melaksanakan 2 jenis kegiatan penilaian

5 E. Melaksanakan 1 jenis kegiatan penilaian

48 Guru pendamping TK/RA mampu beradaptasi dengan lingkungan TK/RA dan masyarakat. Juknis & Bukti

5 A. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti lebih dari 8 kali
dalam kegiatan lingkungan
5 B. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 6—8 kali dalam
kegiatan lingkungan
5 C. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 4 — 5 kali dalam
kegiatan lingkungan
5 D. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 2 — 3 kali dalam
kegiatan lingkungan
5 E. Tidak mampu menggunakan bahasa daerah setempat

49 Guru pendamping TK/RA mengkomunikasikan program pembelajaran kepada orangtua Juknis & Bukti
peserta didik.
5 A. Dalam 1 semester rata-rata sebanyak lebih dari 4 kali

5 B. Dalam 1 semester rata-rata sebanyak 4 kali

5 C. Dalam 1 semester rata-rata sebanyak 3 kali

5 D. Dalam 1 semester rata-rata sebanyak 2 kali

5 E. Dalam 1 semester rata-rata sebanyak 1 kali


C. Kepala TK/RA

50 Kepala TK/RA memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D- Juknis & Bukti
IV) dan memenuhi 5 kualifikasi lainnya.
5 A. Memiliki ijazah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) bidang TK/RA atau
Psikologi dari Prodi terakreditasi dan memenuhi 4 — 5 kualifikasi lainnya
5 B. Memiliki ijazah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) bidang TK/RA atau
Psikologi dari Prodi yang belum terakreditasi dan memenuhi 2 — 3 kualifikasi
5 C. lainnya
Memiliki ijazah Diploma II PGTK/RA dan memenuhi 4 — 5 kualifikasi lainnya

5 D. Memiliki ijazah Diploma II PGTK/RA dan memenuhi 2 — 3 kualifikasi lainnya

5 E. Memiliki ijazah di bawah Diploma II PGTK/RA

51 Kepala TK/RA memiliki kompetensi kepribadian. Juknis & Bukti

5 A. Dalam 1 tahun terakhir melakukan lebih dari 4 kali kegiatan pengembangan diri
sebagai kepala TK/RA
5 B. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 4 kali kegiatan pengembangan diri sebagai
kepala TK/RA
5 C. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 3 kali kegiatan pengembangan diri sebagai
kepala TK/RA
5 D. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 2 kali kegiatan pengembangan diri sebagai
kepala TK/RA
5 E. Dalam 1 tahun terakhir melakukan kurang dari 2 kali kegiatan pengembangan diri
sebagai kepala TK/RA
52 Kepala TK/RA memiliki kompetensi manajerial. Juknis & Bukti

5 A. Menyelenggarakan 7 — 8 kegiatan pengembangan lembaga

5 B. Menyelenggarakan 5 — 6 kegiatan pengembangan lembaga

5 C. Menyelenggarakan 3 — 4 kegiatan pengembangan lembaga

5 D. Menyelenggarakan 1 — 2 kegiatan pengembangan lembaga

5 E. Tidak menyelenggarakan kegiatan pengembangan lembaga

53 Kepala TK/RA memiliki kompetensi kewirausahaan. Juknis & Bukti

5 A. Mengelola lebih dari 4 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber


belajar peserta didik
5 B. Mengelola 4 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar
peserta didik
5 C. Mengelola 3 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar
peserta didik
5 D. Mengelola 1 — 2 kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar
peserta didik
5 E. Tidak memiliki kompetensi kewirausahaan

54 Kepala TK/RA melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi. Juknis & Bukti
5 A. Dalam 1 tahun terakhir melakukan lebih dari 4 kali kegiatan supervisi, monitoring,
dan evaluasi
5 B. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 4 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan
evaluasi
5 C. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 3 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan
evaluasi
5 D. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 2 kali kegiatan supervisi, monitoring, dan
evaluasi
5 E. Dalam 1 tahun terakhir melakukan kurang dari 2 kali kegiatan supervisi,
monitoring, dan evaluasi

55 Kepala TK/RA mempunyai kompetensi sosial. Juknis & Bukti

5 A. Dalam 1 tahun terakhir melakukan lebih dari 4 kali kegiatan sosial

5 B. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 4 kali kegiatan sosial

5 C. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 3 kali kegiatan sosial

5 D. Dalam 1 tahun terakhir melakukan 2 kali kegiatan sosial

5 E. Dalam 1 tahun terakhir melakukan kurang dari 2 kali kegiatan sosial

D. Tenaga administrasi

56 Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik SMA atau yang sederajat dan Juknis & Bukti
memiliki keterampilan lain yang sesuai.
5 A. Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat, memiliki kemampuan aplikasi
komputer, dan memiliki kemampuan pembukuan dan kesekretariatan
5 B. Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat dan memiliki kemampuan
pembukuan dan kesekretariatan
5 C. Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat dan memiliki kemampuan
aplikasi komputer
5 D. Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat tetapi tidak memiliki
keterampilan lain yang sesuai
5 E. Memiliki kualifikasi akademik di bawah SMA atau sederajat

57 Tenaga administrasi melaksanakan tugas pokok sesuai dengan kualifikasinya. Juknis & Bukti

5 A. Melaksanakan lebih dari 4 tugas pokok

5 B. Melaksanakan 4 tugas pokok

5 C. Melaksanakan 3 tugas pokok

5 D. Melaksanakan 2 tugas pokok

5 E. Melaksanakan 1 tugas pokok

B0!A1
Untuk kembali

silahkan "KLIK"

warna hijau ini


III. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN

A. Standar Isi

58 Struktur program kegiatan di TK/RA mencakup bidang pengembangan pembentukan


perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

59 TK/RA menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 5 lingkup pengembangan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

60 TK/RA menyusun Struktur Program Kegiatan secara terpadu dengan pendekatan tematik.

5 A.

5 B.
5 C.

5 D.

5 E.

61 Alokasi waktu belajar kelompok usia 4 — 6 tahun di TK/RA diselenggarakan sesuai


dengan ketentuan BSNP

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

62 TK/RA memiliki rombongan belajar dengan jumlah peserta didik sesuai ketentuan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

63 TK/RA memiliki kalender pendidikan untuk pengaturan waktu kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun.
5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

B. Standar Proses

64 TK/RA mengembangkan rencana pembelajaran.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

65 TK/RA menerapkan 5 prinsip pembelajaran.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

66 TK/RA mengorganisasikan perencanaan pembelajaran.

5 A.

5 B.
5 C.

5 D.

5 E.

67 Penataan lingkungan bermain mampu menciptakan suasana: (1) aman, (2) nyaman, (3)
bersih, (4) sehat, dan (5) menarik.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

68 Alat Permainan Edukatif (APE) memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai
dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

69 Alat Permainan Edukatif (APE) dirancang dengan memanfaatkan lingkungan.

5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

70 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar ruangan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

71 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

72 TK/RA mengorganisasikan pengelolaan kegiatan pembelajaran.

5 A.

5 B.
5 C.

5 D.

5 E.

73 Dalam pelaksanaan program, TK/RA melibatkan orangtua/keluarga peserta didik

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

C. Standar Penilaian

74 TK/RA melaksanakan teknik-teknik penilaian.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

75 TK/RA melaksanakan penilaian yang mencakup seluruh tingkat pencapaian


perkembangan peserta didik.
5 A.
5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

76 TK/RA melakukan penilaian mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan
pendidikan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

77 TK/RA melaksanakan proses penilaian secara berkala, intensif, bermakna, menyeluruh,


dan berkelanjutan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

78 TK/RA melaksanakan pengamatan pada saat anak beraktivitas selama di TK/RA.

5 A.

5 B.
5 C.

5 D.

5 E.

79. TK/RA secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan anak termasuk kebutuhan
khusus.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

80. TK/RA melakukan komunikasi dengan orangtua.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

81 TK/RA memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak.

5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

82 TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang
tersedia.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

83 TK/RA mengelola hasil penilaian dan melaporkan kepada orang tua/keluarga peserta
didik.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

84 TK/RA menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi diri (guru dan guru
pendamping).
5 A.

5 B.

5 C.
5 D.

5 E.

85 Guru TK/RA menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki program.

5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

86 TK/RA mengadakan pertemuan dengan orangtua/keluarga anak untuk mendiskusikan dan


melakukan tindak lanjut kemajuan perkembangan anak.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

87 TK/RA merujuk anak yang memiliki keterlambatan perkembangan pada ahlinya melalui
orang tua.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.
5 E.

88 TK/RA melakukan tindak lanjut untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam
program pelayanan.
5 A.

5 B.

5 C.

5 D.

5 E.

B0!A1
I. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN

Standar Isi

Struktur program kegiatan di TK/RA mencakup bidang pengembangan pembentukan


perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan.
Sebanyak 81% — 100% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang
pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan
dasar melalui pembiasaan
Sebanyak 61% — 80% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang
pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan
dasar melalui pembiasaan
Sebanyak 41% — 60% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang
pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan
dasar melalui pembiasaan
Sebanyak 21% — 40% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang
pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan
dasar melalui pembiasaan
Kurang dari 21% Struktur Program Kegiatan disusun mencakup bidang
pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan
dasar melalui pembiasaan

TK/RA menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 5 lingkup pengembangan.

Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 5 lingkup pengembangan

Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 4 lingkup pengembangan

Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 3 lingkup pengembangan

Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 2 lingkup pengembangan

Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 1 lingkup pengembangan

TK/RA menyusun Struktur Program Kegiatan secara terpadu dengan pendekatan tematik.

Sebanyak 81% — 100% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu


dengan pendekatan tematik
Sebanyak 61% — 80% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu
dengan pendekatan tematik
Sebanyak 41% — 60% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu
dengan pendekatan tematik
Sebanyak 21% — 40% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu
dengan pendekatan tematik
Kurang dari 21% Struktur Program Kegiatan yang disusun secara terpadu
dengan pendekatan tematik

Alokasi waktu belajar kelompok usia 4 — 6 tahun di TK/RA diselenggarakan sesuai


dengan ketentuan BSNP

Diselenggarakan 900 menit atau lebih perminggu

Diselenggarakan antara 850—899 menit perminggu

Diselenggarakan antara 840—849 menit perminggu

Diselenggarakan antara 830—839 menit perminggu

Diselenggarakan kurang dari 830 menit perminggu

TK/RA memiliki rombongan belajar dengan jumlah peserta didik sesuai ketentuan.

Rasio guru dengan peserta didik 1 : 20 atau lebih kecil

Rasio guru dengan peserta didik 1 : 21— 22

Rasio guru dengan peserta didik 1 : 23—14

Rasio guru dengan peserta didik 1 : 25—26

Rasio guru dengan peserta didik 1 : 27 atau lebih besar

TK/RA memiliki kalender pendidikan untuk pengaturan waktu kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun.
Memuat 5 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik
selama 1 tahun pelajaran
Memuat 4 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik
selama 1 tahun pelajaran
Memuat 3 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik
selama 1 tahun pelajaran
Memuat 2 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik
selama 1 tahun pelajaran
Memuat 1 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik
selama 1 tahun pelajaran

Standar Proses

TK/RA mengembangkan rencana pembelajaran.

Rata-rata setiap bulan terdapat lebih dari 20 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Rata-rata setiap bulan terdapat 16 — 20 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Rata-rata setiap bulan terdapat 11—15 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Rata-rata setiap bulan terdapat 6 —10 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Rata-rata setiap bulan terdapat kurang dari 6 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

TK/RA menerapkan 5 prinsip pembelajaran.

Menerapkan 5 prinsip pembelajaran

Menerapkan 4 prinsip pembelajaran

Menerapkan 3 prinsip pembelajaran

Menerapkan 2 prinsip pembelajaran

Menerapkan 1 prinsip pembelajaran

TK/RA mengorganisasikan perencanaan pembelajaran.

Mengorganisasikan 5 aspek perencanaan pembelajaran

Mengorganisasikan 4 aspek perencanaan pembelajaran


Mengorganisasikan 3 aspek perencanaan pembelajaran

Mengorganisasikan 2 aspek perencanaan pembelajaran

Mengorganisasikan 1 aspek perencanaan pembelajaran

Penataan lingkungan bermain mampu menciptakan suasana: (1) aman, (2) nyaman, (3)
bersih, (4) sehat, dan (5) menarik.
Mampu menciptakan 5 suasana bermain

Mampu menciptakan 4 suasana bermain

Mampu menciptakan 3 suasana bermain

Mampu menciptakan 2 suasana bermain

Mampu menciptakan 1 suasana bermain

Alat Permainan Edukatif (APE) memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai
dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan.
Sebanyak 81% — 100% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan
sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Sebanyak 61% — 80% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan
sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Sebanyak 41% — 60% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan
sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Sebanyak 21% — 40% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan
sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan
Kurang dari 21% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai
dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan

Alat Permainan Edukatif (APE) dirancang dengan memanfaatkan lingkungan.

Sebanyak 81% — 100% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan

Sebanyak 61% — 80% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan

Sebanyak 41% — 60% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan


Sebanyak 21% — 40% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan

Kurang dari 21% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar ruangan.

Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 16 atau lebih Rencana Kegiatan Harian (RKH)
yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema
pembelajaran
Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 13 — 15 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran

Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 11 — 12 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang


dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran

Dalam 1 bulan terakhir sebanyak 8 — 10 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang


dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran

Dalam 1 bulan terakhir sebanyak kurang dari 8 Rencana Kegiatan Harian (RKH)
yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema
pembelajaran

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan.

Memiliki lebih dari 4 ciri pembelajaran yang menyenangkan

Memiliki 4 ciri pembelajaran yang menyenangkan

Memiliki 3 ciri pembelajaran yang menyenangkan

Memiliki 2 ciri pembelajaran yang menyenangkan

Hanya memiliki 1 ciri pembelajaran yang menyenangkan

TK/RA mengorganisasikan pengelolaan kegiatan pembelajaran.

Melaksanakan sebanyak lebih dari 3 bentuk kegiatan pengorganisasian

Melaksanakan sebanyak 3 bentuk kegiatan pengorganisasian


Melaksanakan sebanyak 2 bentuk kegiatan pengorganisasian

Melaksanakan sebanyak 1 bentuk kegiatan pengorganisasian

Tidak melaksanakan kegiatan pengorganisasian

Dalam pelaksanaan program, TK/RA melibatkan orangtua/keluarga peserta didik

Dalam 1 tahun terakhir sebanyak lebih dari 3 kali pelaksanaan program


melibatkan orang tua/keluarga peserta didik
Dalam 1 tahun terakhir sebanyak 3 kali pelaksanaan program melibatkan orang
tua/keluarga peserta didik
Dalam 1 tahun terakhir sebanyak 2 kali pelaksanaan program melibatkan orang
tua/keluarga peserta didik
Dalam 1 tahun terakhir sebanyak 1 kali pelaksanaan program melibatkan orang
tua/keluarga peserta didik
Dalam 1 tahun terakhir pelaksanaan program tidak pernah melibatkan orang
tua/keluarga peserta didik

Standar Penilaian

TK/RA melaksanakan teknik-teknik penilaian.

Melaksanakan lebih dari 4 teknik penilaian

Melaksanakan 4 teknik penilaian

Melaksanakan 3 teknik penilaian

Melaksanakan 2 teknik penilaian

Melaksanakan 1 teknik penilaian

TK/RA melaksanakan penilaian yang mencakup seluruh tingkat pencapaian


perkembangan peserta didik.
Melaksanakan lebih dari 4 lingkup penilaian
Melaksanakan 4 lingkup penilaian

Melaksanakan 3 lingkup penilaian

Melaksanakan 2 lingkup penilaian

Melaksanakan 1 lingkup penilaian

TK/RA melakukan penilaian mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan
pendidikan.
Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 4 atau lebih
semester terakhir
Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 3 semester terakhir

Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 2 semester terakhir

Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama 1 semester terakhir

Tidak memiliki data penilaian

TK/RA melaksanakan proses penilaian secara berkala, intensif, bermakna, menyeluruh,


dan berkelanjutan.
Melaksanakan proses penilaian secara harian, mingguan, bulanan, tengah
semester, dan semester
Melaksanakan proses penilaian secara mingguan, bulanan, tengah semester,
dan akhir semester
Melaksanakan proses penilaian secara mingguan, bulanan, dan akhir semester

Melaksanakan proses penilaian secara bulanan dan akhir semester

Melaksanakan proses penilaian pada akhir semester saja

TK/RA melaksanakan pengamatan pada saat anak beraktivitas selama di TK/RA.

Sebanyak 81% — 100% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA

Sebanyak 61% — 80% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA


Sebanyak 41% — 60% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA

Sebanyak 21% — 40% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA

Kurang dari 21% anak yang diamati saat beraktivitas selama di TK/RA

TK/RA secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan anak termasuk kebutuhan
khusus.
Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 4 dokumen

Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 3 dokumen

Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 2 dokumen

Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari 1 dokumen

Tidak pernah mengkaji ulang catatan perkembangan

TK/RA melakukan komunikasi dengan orangtua.

Dalam 1 semester melakukan lebih dari 4 kali komunikasi dengan orangtua

Dalam 1 semester melakukan 4 kali komunikasi dengan orangtua

Dalam 1 semester melakukan 3 kali komunikasi dengan orangtua

Dalam 1 semester melakukan 2 kali komunikasi dengan orangtua

Dalam 1 semester melakukan 1 kali komunikasi dengan orangtua

TK/RA memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak.

Memonitor 5 aspek tingkat pencapaian perkembangan anak

Memonitor 4 aspek tingkat pencapaian perkembangan anak

Memonitor 3 aspek tingkat pencapaian perkembangan anak


Memonitor 2 aspek tingkat pencapaian perkembangan anak

Memonitor 1 aspek tingkat pencapaian perkembangan anak

TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang
tersedia.
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi
yang tersedia setiap hari, mingguan, bulanan, tengah semester, dan semester.

TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi


yang tersedia setiap mingguan, bulanan, tengah semester, dan semester

TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi


yang tersedia setiap bulanan, tengah semester, dan semester
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi
yang tersedia setiap tengah semester dan semester
TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi
yang tersedia setiap semester

TK/RA mengelola hasil penilaian dan melaporkan kepada orang tua/keluarga peserta
didik.
Dalam 1 semester melaporkan lebih dari 4 kali hasil penilaian kepada orang
tua/keluarga peserta didik
Dalam 1 semester melaporkan 4 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga
peserta didik
Dalam 1 semester melaporkan 3 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga
peserta didik
Dalam 1 semester melaporkan 2 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga
peserta didik
Dalam 1 semester melaporkan 1 kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga
peserta didik

TK/RA menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi diri (guru dan guru
pendamping).
Sebanyak 81% — 100% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan
kompetensi guru dan guru pendamping
Sebanyak 61% — 80% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan
kompetensi guru dan guru pendamping
Sebanyak 41% — 60% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan
kompetensi guru dan guru pendamping
Sebanyak 21% — 40% hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan
kompetensi guru dan guru pendamping
Kurang dari 21% hasil penilaian yang digunakan untuk meningkatkan
kompetensi guru dan guru pendamping

Guru TK/RA menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki program.

Menggunakan hasil penilaian untuk lebih dari 4 jenis perbaikan

Menggunakan hasil penilaian untuk 4 jenis perbaikan

Menggunakan hasil penilaian untuk 3 jenis perbaikan

Menggunakan hasil penilaian untuk 2 jenis perbaikan

Menggunakan hasil penilaian untuk 1 jenis perbaikan

TK/RA mengadakan pertemuan dengan orangtua/keluarga anak untuk mendiskusikan dan


melakukan tindak lanjut kemajuan perkembangan anak.
Dalam 1 semester mengadakan lebih dari 4 kali pertemuan

Dalam 1 semester mengadakan 4 kali pertemuan

Dalam 1 semester mengadakan 3 kali pertemuan

Dalam 1 semester mengadakan 2 kali pertemuan

Dalam 1 semester mengadakan 1 kali pertemuan

TK/RA merujuk anak yang memiliki keterlambatan perkembangan pada ahlinya melalui
orang tua.
Sebanyak 81% — 100% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan
dikonsultasikan pada ahlinya
Sebanyak 61% — 80% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan
dikonsultasikan pada ahlinya
Sebanyak 41% — 60% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan
dikonsultasikan pada ahlinya
Sebanyak 21% — 40% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan
dikonsultasikan pada ahlinya
Kurang dari 21% anak yang memiliki keterlambatan perkembangan
dikonsultasikan pada ahlinya

TK/RA melakukan tindak lanjut untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam
program pelayanan.
Sebanyak 81% — 100% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat
layanan
Sebanyak 61% — 80% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat
layanan
Sebanyak 41% — 60% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat
layanan
Sebanyak 21% — 40% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat
layanan
Kurang dari 21% anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat layanan

B0!A1
Juknis & Bukti

Untuk kembali

silahkan "KLIK"

warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

B0!A1
IV. STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN

A. Standar Sarana dan Prasarana

89 Tersedia Alat Permainan Edukatif (APE) yang memenuhi 3 (tiga) prinsip.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

90 TK/RA memiliki luas lahan sesuai dengan standar.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

91 TK/RA memiliki sejumlah ruang sesuai dengan kebutuhan kegiatan anak.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

92 TK/RA memiliki alat permainan edukatif buatan guru, buatan anak, dan buatan pabrik.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

93 TK/RA memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat
mengembangkan berbagai konsep.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

94 TK/RA memiliki peralatan pendukung untuk menunjang keaksaraan.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.
B. Standar Pengelolaan

95 TK/RA memiliki visi-misi lembaga.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

96 TK/RA telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

97 Penyusunan visi, misi, dan tujuan TK/RA dilakukan oleh kepala TK/RA dengan melibatkan
unsur-unsur terkait yang relevan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

98 TK/RA mengadministrasikan kegiatan.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

99 TK/RA mengelola sumber belajar/media pembelajaran.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

100 TK/RA melaksanakan pengawasan dan evaluasi program

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

C. Standar Pembiayaan

101 TK/RA memiliki biaya investasi.

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

102 TK/RA memiliki biaya operasional

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

103 TK/RA memungut biaya personal

5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

104 Sumber dana digali pengelola melalui berbagai cara yang tidak bertentangan dengan
aturan dan mencukupi untuk berbagai kegiatan.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

105 TK/RA melaksanakan pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai mekanisme dan aturan
yang dimiliki lembaga.
5 A.
5 B.
5 C.
5 D.
5 E.

B0!A1
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN

tandar Sarana dan Prasarana

Tersedia Alat Permainan Edukatif (APE) yang memenuhi 3 (tiga) prinsip.

Memenuhi 3 prinsip APE

Memenuhi 2 prinsip APE

Memenuhi 1 prinsip APE

Tidak memenuhi prinsip APE

Tidak memiliki APE

TK/RA memiliki luas lahan sesuai dengan standar.

Memiliki lahan seluas 300m2 atau lebih

Memiliki lahan seluas 250—299m2

Memiliki lahan seluas 200—249m2

Memiliki lahan seluas 150—199m2

Memiliki lahan seluas kurang dari 150m2

TK/RA memiliki sejumlah ruang sesuai dengan kebutuhan kegiatan anak.

Memiliki 5 atau lebih jenis ruangan

Memiliki 4 jenis ruangan

Memiliki 3 jenis ruangan

Memiliki 2 jenis ruangan


Memiliki 1 jenis ruangan

TK/RA memiliki alat permainan edukatif buatan guru, buatan anak, dan buatan pabrik.

Memiliki alat permainan edukatif buatan guru, buatan anak, dan buatan pabrik

Memiliki alat permainan edukatif buatan guru dan buatan anak

Memiliki alat permainan edukatif buatan anak dan buatan pabrik

Memiliki alat permainan edukatif buatan pabrik saja

Tidak memiliki alat permainan edukatif

TK/RA memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yang dapat
mengembangkan berbagai konsep.
Memiliki 81% — 100% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat
mengembangkan berbagai konsep
Memiliki 61% — 80% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat
mengembangkan berbagai konsep
Memiliki 41% — 60% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat
mengembangkan berbagai konsep
Memiliki 21% — 40% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat
mengembangkan berbagai konsep
Memiliki kurang dari 21% fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan dapat
mengembangkan berbagai konsep

TK/RA memiliki peralatan pendukung untuk menunjang keaksaraan.

Memiliki lebih dari 4 jenis peralatan pendukung

Memiliki 4 jenis peralatan pendukung

Memiliki 3 jenis peralatan pendukung

Memiliki 2 jenis peralatan pendukung

Memiliki 1 jenis peralatan pendukung


Standar Pengelolaan

TK/RA memiliki visi-misi lembaga.

Memiliki visi-misi, mudah dipahami, dan disosialisasikan secara luas

Memiliki visi-misi, mudah dipahami, dan telah disosialisasikan secara terbatas

Memiliki visi-misi, mudah dipahami, tetapi belum disosialisasikan

Memiliki visi-misi, tetapi sulit dipahami, dan tidak disosialisasikan

Tidak memiliki visi-misi yang jelas

TK/RA telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.

Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering disosialisasikan

Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan pernah


disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak
disosialisasikan
Merumuskan dan menetapkan tujuan, tetapi sulit dipahami dan tidak
disosialisasikan
Tidak merumuskan dan menetapkan tujuan

Penyusunan visi, misi, dan tujuan TK/RA dilakukan oleh kepala TK/RA dengan melibatkan
unsur-unsur terkait yang relevan.
Melibatkan lebih dari 3 unsur

Melibatkan 3 unsur

Melibatkan 2 unsur
Melibatkan 1 unsur

Tidak melibatkan unsur lain

TK/RA mengadministrasikan kegiatan.

Mengadministrasikan lebih dari 3 jenis kegiatan

Mengadministrasikan 3 jenis kegiatan

Mengadministrasikan 2 jenis kegiatan

Mengadministrasikan 1 jenis kegiatan

Tidak mengadministrasikan kegiatan

TK/RA mengelola sumber belajar/media pembelajaran.

Melakukan lebih dari 4 kegiatan pengelolaan sumber belajar

Melakukan 4 kegiatan pengelolaan sumber belajar

Melakukan 3 kegiatan pengelolaan sumber belajar

Melakukan 2 kegiatan pengelolaan sumber belajar

Melakukan 1 kegiatan pengelolaan sumber belajar

TK/RA melaksanakan pengawasan dan evaluasi program

Sebanyak 81% — 100% program dilakukan pengawasan dan evaluasi

Sebanyak 61% — 80% program dilakukan pengawasan dan evaluasi

Sebanyak 41% — 60% program dilakukan pengawasan dan evaluasi

Sebanyak 21% — 40% program dilakukan pengawasan dan evaluasi


Kurang dari 21% program dilakukan pengawasan dan evaluasi

Standar Pembiayaan

TK/RA memiliki biaya investasi.

Membelanjakan 81% — 100% dari alokasi anggaran untuk investasi

Membelanjakan 61% — 80% dari alokasi anggaran untuk investasi

Membelanjakan 41% — 60% dari alokasi anggaran untuk investasi

Membelanjakan 21% — 40% dari alokasi anggaran untuk investasi

membelanjakan 1% — 20% dari alokasi anggaran untuk investasi

TK/RA memiliki biaya operasional

Membelanjakan 81% — 100% dari alokasi anggaran untuk operasional

Membelanjakan 61% — 80% dari alokasi anggaran untuk operasional

Membelanjakan 41% — 60% dari alokasi anggaran untuk operasional

Membelanjakan 21% — 40% dari alokasi anggaran untuk operasional

membelanjakan 1% — 20% dari alokasi anggaran untuk operasional

TK/RA memungut biaya personal

Memungut 1 jenis biaya personal

Memungut 2 jenis biaya personal

Memungut 3 jenis biaya personal


Memungut 4 jenis biaya personal

Memungut lebih dari 4 jenis biaya personal

Sumber dana digali pengelola melalui berbagai cara yang tidak bertentangan dengan
aturan dan mencukupi untuk berbagai kegiatan.
Mencukupi untuk membiayai lebih dari 3 aspek

Mencukupi untuk membiayai 3 aspek

Mencukupi untuk membiayai 2 aspek

Mencukupi untuk membiayai 1 aspek

Tidak mencukupi untuk membiyai 1 aspek.

TK/RA melaksanakan pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai mekanisme dan aturan


yang dimiliki lembaga.
Melaksanakan mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai dengan
peraturan
Melaksanakan mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban, tetapi tidak
sepenuhnya sesuai dengan peraturan
Melaksanakan mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban tetapi dengan
melaksanakan penyesuaian peraturan
Melaksanakan sebagian mekanisme pengawasan, tetapi tidak menyusun
pertanggungjawaban
Tidak melaksanakan mekanisme pengawasan dan tidak membuat
pertanggungjawaban sesuai peraturan

B0!A1
Juknis & Bukti Untuk kembali
silahkan "KLIK"
warna hijau ini

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

Juknis & Bukti


Juknis & Bukti

Juknis & Bukti

B0!A1
1. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

RA/TK
2. STANDAR PENDIDIK & TENAGA KEPENDIDIKAN

SKORING AKREDITASI

Klik komponen akreditasi / Skoring akreditasi di atas

KEMBALI KE MENU AWAL PROGRAM


3. STANDAR ISI, PROSES & PENILAIAN

4. STANDAR SARPRAS, PENGELOLAAN & PEMBIAYAAN

akreditasi di atas

PROGRAM
TK/RA

Standar11
Standar Standar22
Standar

NILAIAHIR
NILAI AHIRHAS
HA
AKREDITAS
AKREDITASI

Standar33
Standar Standar44
Standar

Kembali Ke Menu Awal RA


NILAIAHIR
NILAI AHIRHASIL
HASIL
AKREDITASI
AKREDITASI
1.Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Umur 4-5 tahun
Skor Butir (SB) Skor
Bobot
No. Butir Tertimbang
butir (BB) Huruf Angka (TT)
1 2 3 4 (5)=(2)x(4)
1 4 0 0 isilah dengan huruf
2 3 0 0 A, B, C, D atau E
3 3 0 0
4 4 0 0 Kembali ke menu
Utama
5 4 0 0
6 3 0 0
7 3 0 0
8 3 0 0
9 3 0 0
10 2 0 0
11 3 0 0
Jumlah 35 0
Umur 5-6 tahun
1 4 0 0
2 3 0 0
3 3 0 0
4 4 0 0
5 4 0 0
6 3 0 0
7 3 0 0
8 3 0 0
9 3 0 0
10 2 0 0
11 3 0 0
Jumlah 35 0
Rata-rata 35 Rata-rata 0.0
li ke menu
tama
2. Standar Pendidik & tenaga Kependidikan
Bobot Skor Butir (SB) Skor Tertimbang
No.
butir
Butir Huruf Angka (TT) isilah dengan huruf
(BB)
1 2 3 4 (5)=(2)x(4) A, B, C, D atau E
12 4 0 0
13 2 0 0 Kembali ke menu
14 3 0 0 Utama
15 4 0 0
16 3 0 0
17 3 0 0
18 3 0 0
19 2 0 0
20 4 0 0
21 3 0 0
22 2 0 0
23 4 0 0
24 4 0 0
25 2 0 0
26 4 0 0
27 2 0 0
28 2 0 0
29 3 0 0
30 3 0 0
31 2 0 0
32 3 0 0
33 3 0 0
34 3 0 0
35 2 0 0
36 2 0 0
37 4 0 0
38 3 0 0
39 4 0 0
40 2 0 0
41 2 0 0
42 3 0 0
43 3 0 0
44 2 0 0
45 4 0 0
46 3 0 0
47 4 0 0
48 4 0 0
49 2 0 0
50 4 0 0
51 3 0 0
52 4 0 0
53 3 0 0
54 3 0 0
55 2 0 0
56 2 0 0
57 1 0 0
Jumlah 134 0
3. Standar Isi, Proses, dan Penilaian
Bobot Skor Butir (SB) Skor Tertimbang
No.
butir isilah dengan
Butir Huruf Angka (TT)
(BB) huruf A, B, C, D
1 2 3 4 (5)=(2)x(4)
atau E
58 4 0 0
59 3 0 0 Kembali ke menu
60 3 0 0 Utama
61 2 0 0
62 2 0 0
63 2 0 0
64 3 0 0
65 2 0 0
66 4 0 0
67 2 0 0
68 3 0 0
69 3 0 0
70 3 0 0
71 2 0 0
72 3 0 0
73 3 0 0
74 4 0 0
75 2 0 0
76 2 0 0
77 3 0 0
78 3 0 0
79 2 0 0
80 4 0 0
81 3 0 0
82 2 0 0
83 3 0 0
84 2 0 0
85 3 0 0
86 2 0 0
87 2 0 0
88 2 0 0
Jumlah 83 0
4. Standar Sarpras, Pengelolaan, Pembiayaan
Bobot Skor Butir (SB) Skor Tertimbang
No.
butir isilah dengan
Butir Huruf Angka (TT)
(BB) huruf A, B, C, D
1 2 3 4 (5)=(2)x(4)
atau E
89 4 0 0
90 3 0 0 Kembali ke menu
91 4 0 0 Utama
92 4 0 0
93 3 0 0
94 1 0 0
95 4 0 0
96 3 0 0
97 2 0 0
98 4 0 0
99 3 0 0
100 3 0 0
101 3 0 0
102 3 0 0
103 1 0 0
104 4 0 0
105 3 0 0
Jumlah 52 0
REKAPITULASI NILAI AKHIR HASIL AKREDITASI
Jumah Jumlah skor
No Komponen Bobot FNF1
skor maks tertimbang
1 2 3 4 5 6 = (5) : (4) x (3)
Standar Tingkat Pencapaian
1 Perkembangan 10 140 0 0.00

Standar Pendidik & tenaga


2
Kependidikan
30 536 0 0.00

3 Standar Isi, Proses, dan Penilai 30 332 0 0.00

Standar Sarpras, Pengelolaan,


4
Pembiayaan
30 208 0 0.00
Jumlah Skor Komponen 0.00
Nilai Akhir Hasil Akreditasi 0

Status Akreditasi : TAK TERAKREDITASI


Peringkat Akreditasi : ?
TAK TERAKREDITASI
SI Kembali ke menu
Utama
Nilai Komponen
Akreditasi
7= (6) : (3) x 100

#REF!

ERAKREDITASI

?
Standar ISI (1) Standar Tendik (4) Standar Pembiayaan
Standar ISI (1) Standar Tendik (4) Standar Pembiayaan
(7)
(7)

Standar Proses (2) Standar Sarpras (5)


Standar Proses (2) Standar Sarpras (5) Standar Penilaian (8)
Standar Penilaian (8)

Standar Pengelolaan NILAI AHIR HASIL


Standar Kelulusan (3) Standar Pengelolaan NILAI AHIR HASIL
Standar Kelulusan (3) (6) AKREDITASI
(6) AKREDITASI

KEMBALI KE MENU AWAL MI


Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan
(7)
(7)

Standar Penilaian (8)


Standar Penilaian (8)

NILAI AHIR HASIL


NILAI AHIR HASIL
AKREDITASI
AKREDITASI
1. STANDAR ISI
Skor Butir (SB) Skor
Bobot butir
No. Butir Tertimbang
(BB)
Huruf Angka (TT)
1 2 3 4 (5)=(2)x(4)

1 4 0 0 isilah dengan huruf A,


B, C, D atau E
2 3 0 0
3 3 0 0
4 3 0 0
Kembali ke menu
5 3 0 0 Utama
6 3 0 0
7 2 0 0
8 2 0 0
9 4 0 0
10 3 0 0
11 2 0 0
12 4 0 0
13 2 0 0
14 4 0 0
15 4 0 0
16 3 0 0
17 3 0 0
18 3 0 0
Jumlah 55 0
2. Standar Proses
Skor Butir (SB) Skor
Bobot
No. Butir Tertimbang
butir (BB)
Huruf Angka (TT) isilah dengan huruf A,
1 2 3 4 (5)=(2)x(4) B, C, D atau E
19 4 0 0
20 3 0 0 Kembali ke menu
21 3 0 0 Utama
22 3 0 0
23 3 0 0
24 3 0 0
25 3 0 0
26 3 0 0
27 2 0 0
28 2 0 0
29 3 0 0
Jumlah 32 0
3. Standar Kompetensi Lulusan
Skor Butir (SB) Skor
Bobot isilah dengan huruf A,
No. Butir Tertimbang
butir (BB) B, C, D atau E
Huruf Angka (TT)
1 2 3 4 (5)=(2)x(4)
30 4 0 0
Kembali ke menu
31 3 0 0 Utama
32 3 0 0
33 3 0 0
34 3 0 0
35 3 0 0
36 3 0 0
37 2 0 0
38 3 0 0
39 3 0 0
40 4 0 0
41 3 0 0
42 3 0 0
43 3 0 0
44 3 0 0
45 4 0 0
46 4 0 0
Jumlah 54 0
4. Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Bobot Skor Butir
No. Butir Skor Tertimbang
butir (BB) (SB)
(TT)
Huruf Angka
1 2 3 4 (5)=(2)x(4) isilah dengan huruf A,
47 4 0 0 B, C, D atau E
48 3 0 0
49 4 0 0 Kembali ke menu
Utama
50 4 0 0
51 3 0 0
52 3 0 0
53 3 0 0
54 4 0 0
55 3 0 0
56 3 0 0
57 4 0 0
58 2 0 0
59 3 0 0
60 4 0 0
61 2 0 0
62 2 0 0
63 2 0 0
64 2 0 0
65 1 0 0
Jumlah 56 0
isilah dengan huruf A,
B, C, D atau E

mbali ke menu
Utama
5. Standar sarana dan Prasarana
Bobot Skor Butir Skor
No. Butir isilah dengan huruf A,
butir (BB) (SB) Tertimbang
B, C, D atau E
Huruf Angka (TT)
1 2 3 4 (5)=(2)x(4)
66 3 0 0
67 3 0 0 Kembali ke menu
68 3 0 0 Utama
69 3 0 0
70 3 0 0
71 4 0 0
72 4 0 0
73 3 0 0
74 3 0 0
75 3 0 0
76 3 0 0
77 4 0 0
78 4 0 0
79 3 0 0
80 4 0 0
81 4 0 0
82 3 0 0
83 3 0 0
84 3 0 0
85 3 0 0
86 2 0 0
87 3 0 0
88 1 0 0
89 2 0 0
90 3 0 0
Jumlah 77 0
6. Standar Pengelolaan
Skor Butir (SB) Skor
Bobot
No. Butir Tertimbang
butir (BB)
Huruf Angka (TT) isilah dengan huruf A,
1 2 3 4 (5)=(2)x(4) B, C, D atau E
91 4 0 0 Kembali ke menu
92 4 0 0 Utama
93 4 0 0
94 3 0 0
95 3 0 0
96 3 0 0
97 3 0 0
98 3 0 0
99 4 0 0
100 4 0 0
101 3 0 0
102 3 0 0
103 4 0 0
104 3 0 0
105 3 0 0
106 3 0 0
107 3 0 0 \
108 3 0 0
109 4 0 0
110 3 0 0
Jumlah 67 0
7. Standar Pembiayaan
Skor Butir (SB) Skor
Bobot
No. Butir Tertimbang
butir (BB)
Huruf Angka (TT)
1 2 3 4 (5)=(2)x(4) isilah dengan huruf A,
111 4 0 0 B, C, D atau E
112 4 0 0
Kembali ke menu
113 4 0 0 Utama
114 4 0 0
115 4 0 0
116 4 0 0
117 3 0 0
118 3 0 0
119 3 0 0
120 3 0 0
121 2 0 0
122 2 0 0
123 3 0 0
124 3 0 0
125 3 0 0
126 4 0 0
127 2 0 0
128 1 0 0
129 3 0 0
130 2 0 0
131 3 0 0
132 4 0 0
133 3 0 0
134 3 0 0
135 4 0 0
Jumlah 78 0
8. Standar Penilaian
Bobot butir Skor Butir (SB) Skor Tertimbang
No. Butir
(BB) (TT)
Huruf Angka isilah dengan huruf A,
1 2 3 4 (5)=(2)x(4) B, C, D atau E
136 3 0 0 Kembali ke menu
137 3 0 0 Utama
138 4 0 0
139 4 0 0
140 3 0 0
141 3 0 0
142 4 0 0
143 3 0 0
144 2 0 0
145 2 0 0
146 3 0 0
147 3 0 0
148 2 0 0
149 2 0 0
150 3 0 0
151 2 0 0
152 3 0 0
153 2 0 0
154 3 0 0
155 3 0 0
156 3 0 0
157 1 0 0
Jumlah 61 0
isilah dengan huruf A,
B, C, D atau E
REKAPITULASI NILAI AKHIR HASIL AKREDITASI

Jumah Jumlah skor


No Komponen Bobot
skor maks tertimbang
1 2 3 4 5
1 Isi 15 220 0
2 Proses 15 128 0
3 Lulusan 13 216 0
4 Tendik 15 224 0
5 Sarpras 11 308 0
6 Pengelolaan 10 268 0
7 Pembiayaan 10 312 0
8 Penilaian 11 244 0
Jumlah Skor Komponen
Nilai Akhir Hasil Akreditasi

Status Akreditasi : TAK TERAKREDITASI


Peringkat Akreditasi : ?
KHIR HASIL AKREDITASI
Kembali ke menu
Utama
Nilai Komponen
Skor Komponen
Akreditasi
6 = (5) : (4) x (3) 7= (6) : (3) x 100
0.00 0
0.00 0
0.00 0
0.00 0
0.00 0
0.00 0
0.00 0
0.00 0
0.00
0

Takterakreditasi

TAK TERAKREDITASI

Anda mungkin juga menyukai