Anda di halaman 1dari 24

BAB V

Perkembangan Ketatanegaraan Pada Masa Berlakunya UUD Sementara 1950


(1950-1959)
1) Kabinet Natsir
Kabinet Natsir merupakkan kabinet pertama dalam berlaakunyaa UUDS (1950)
terbentuk pada tanggal 17 September 1950 dengan susunan sebagai berikut:
1. Perdana Menteri : Moh. Natsir (Masyumi)
2. Wakil Perdana Menteri : Sri Sultan Hamengkubuwono IX
3. Menteri Luar Negeri : Mr. Moh. Rosa (Masyumi).
4. Menteri Dalam Negeri : Mr. Asaat
5. Menteri Pertahanan a.i : Dr. A. Halim
6. Menteri Kehakiman : Mr. Wongsonegoro (PIR)
7. Menteri Penerangan : M.A Pellaupessy (Demokrasi)
8. Menteri Keuangan : Mr. Sjafrudin Prawiranegara (Masyumi)
9. Menteri Pertanian : Mr. Taudino Manu (PSI)
10. Menteri Perdagangan/
Perindustrian : Prof. Dr. Soemitro Djojihadikusumo
11. Menteri Perhubungan : Ir. Djuanda
12. Menteri Pekerjaan
Umum/Tenaga : Prof. Ir. N. Johannes (PIR)
13. Menteri Sosial : Harjadi (Katholik)
14. Menteri Perburuhan : Suroso (Parindra)
15. Menteri Agama : K.H. Wachid Haysim (Masyumi)
16. Menteri Kesehatan : Dr. J. Leimena (Parkindo)
17. Menteri Negara : Harsono Tjokroaminoto (PSII)
Kabinet Natsir bekerja dari 6 September 1950-27 Apri 1951, yang kurang lebih hanya
9 bulan dan diangkat dan ditetapkan berdasarkan keputusan Presdien Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1950, Tertanggal 6 September 1950.
Kabinet Natsir didomissionerkan sejak 21 Maret 1951 dan mengundurkan diri setelah
DPR menerima mosi S. Hadikusumo tentahg pencabutan PP Nomor 39/1950 tentang
pembekuan DPRD.
2) Kabinet Sukiman-Suwirjo
Kabinet Sukiman mulai bekerja sejak 2 April 1951-3 Aprol 1952 dan sebagai Perdana
Menteri adalah Dr. Sukiman Wirjosandjojo (Masyumi) dan Suwirjo (PNI) sebagai wakil
Perdana menterinya.
Kabinet Sukiman-Suwirjo pada tanggal 23 Februari 1952 mengalami persoalan kesulitan-
kesulitan yang timbul disekitar penandatanganan agreement mengenai MSA (Mutual
Security Act), persoalan pertahanan bersama dengan Amerika, dan diajukannnya sul
interpretasi oleh Mr. Djody Gondokusumo dkk. mengenai soal tersebut.
3) Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo mulai sejak 3 April 1952 berdasarkan Keputusan Presiden Nomro 85
Tahun 1952 Tertanggal 1 April 1952 setelah Kabinet Sukiman-Suwirjo mengundurkan
diri.Kabinet ini didomissionerkan 3 Juni 1953 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 99
Tahun 1953 Tertanggal 3 Juni 1953, ialah setelah persoalan pembagian tanah di Sumatra
Utara (Tanjung Morawa) sedang anggota-anggota Kabinet tidak mempunyai pendirian
yang sama dalam hal ini, sehingga kabinet ini retak dari dalam.
4) Kabinet Ali Sastroamidjojo I
Kabiet Ali I diangkat berdasarkan keputusan Presiden Nomro 132 Tahun 1953
Tertanggal 30 Juli 1953, dan bekerja sampai 12 Agustus 1953. Kabinet Ali I tidak duduk
wakil-wakil lain. Partai Masyumi dan partai ini bertindak sebagai partai oposisi.
Kabinet Ali I berhasil menyelesaikan Undang-undang Pemilihan Umum dan
mengadakan Konferensi Asia Afrka (KAA) 16-24 April 1955.
Kabinet Ali I didomissionerkan pada 24 Juli 1955 berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 122 Tahun 1955 Tanggal 24 Juli 1955, seteah terjadi kesulitan tentang
pengangkatan Kepala Staf Angjatan Darat (KSAD).
5) Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin bekerja sejak 122 Agustus 1955, (Keputusan Presiden Nomor
141 Tahun 1955 Tanggal 11 Agustus 1955). Kabinet Burhanuddin dikenal sejarah tata
negara Indonesia sebagai kabinet yang telah berhasil melaksanakan Pemilihan Umum I,
untuk memilih anggota-anggota DPR 29 September 1955 dan memilih anggota
Konstituante tanggal 15 Desember 1955.
Kabinet Burhanuddin tidak member kursi bagi PNI, dan partai ini bertindak sebagai
partai oposisi. Adapun susunan Kabinet Burhanuddin ialah :
1. Perdana Menteri : Mr. Burhanuddin Harahap (Masyumi)
2. Wakil Perdana Menteri I : R. Djanu Ismadi (PIR Hazairin)
3. Wakil Perdana Menteri II : Harsono Tjokroaminoto (PSII)
4. Menteri Luar Negeri : Mr. Ida Anak Agung Gede Agung
(Demokrasi)
5. Menteri Dalam Negeri : Mr. R Sunarjo (NU)
6. Menteri Pertahanan : Mr. Burhanuddin Harahap (Masyumi)
7. Menteri Keuangan : Prof. Dr. Soemitro Djojihadikusumo
8. Menteri Perekonomian : I.J Kasimo (PKRI)
9. Menteri Pertanian : Moh. Sadjan (Masyumi)
10. Menteri Muda Perhubungan : Asrarudin (P.Buruh)
11. Menteri Perhubungan : F. Laoh (PRN)
12. Menteri Agraria : Mr. Gunawan (PRN)
13. Menteri Pekerjaan
Umum/Tenaga : Rd. Pandji Suroso (Parindra)
14. Menteri Kehakiman : Mr. Lukman Wiriadinata (PSI)
15. Menteri Perburuhan : Iskandar Tedjakusuma (P.Buruh)
16. Menteri Sosial : Sudibjo (PSII)
17. Menteri Agama : K.H. Moh. Iljas (NU)
18. Menteri PP & K : Prof. Ir. R.M Suwandi (Parindra)
19. Menteri Kesehatan : Dr. J. Leimena (Parkindo)
20. Menteri Penerangan : Samsudin St. Makmur
21. Menteri Negara : Abdul Halim (Masyumi)
22. Menteri Negara : Sutomo (Bung Tomo (PRI)
23. Menteri Negara : Drs. Coomala Adjaib Nur (PIR Hazairin)
Parlemen menerima baik rencana UU Pembatalan Status Uni pada tanggal 28
Februari 1956, maka Kabinet Burhanuddin menyerahkan mandatnya pada tanggal 2
Maret 1956.
6) Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali II adalah Kabinet Parlementer pertama sesudah pemilu I (1955) dan
merupakan Kabinet ke XVI sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945, dan dilantik 24 Maret
dan diadakan timbang terima pada tanggal 26 Maret 1956.
Adapun susunan Kabinet Ali II adalah :
1. Perdana Menteri : Mr. Ali Sastroamidjojo (PNI)
2. Wakil Perdana Menteri I : Mr. Moh. Roem (Masyumi)
3. Wakil Perdana Menteri II : K.H. Idham Chalid (NU)
4. Menteri Luar Negeri : R. Roeslan Abdulghani (PNI)
5. Menteri Dalam Negeri : Mr. R Soenarjo (NU)
6. Menteri Pertahanan : Mr. Ali Sastroamidjojo (PNI)
7. Menteri Kehakiman : Prof. Mr Muljanto (Masyumi)
8. Menteri Penerangan : Sudibjo (PSII)
9. Menteri Keuangan : Mr. Jusuf Wibisono (Masyumi)
10. Menteri Perekonomian : Mr. Burhanuddin (NU)
11. Menteri Muda Perekonomian: FE Umbas (Parkindo)
12. Menteri Pertanian : Moh. Sadjan (Masyumi)
13. Menteri Muda Pertanian : Sjech Marhaban (PSII)
14. Menteri Perhubungan : H. Suchjar Tedjakusuma (Masyumi)
15. Menteri Muda Perhubungan : A.BL.DE. Rozari (Katholik)
16. Menteri PU & T : Ir. Pangeran Muh. Nur (Masyumi)
17. Menteri Agraria : Prof. Mr. A.A. Suhardi (Katholik)
18. Menteri Sosial : K.H. Fattah Jasin (NU)
19. Menteri Perburuhan : Sabilah Rasjat (PNI)
20. Menteri PP & K : Sarino Mangunpranoto (PNI)
21. Menteri Kesehatan : Dr. H. Sinaga (Parindo)
22. Menteri Agama : K.H. Moh. Iljas (NU)
23. Menteri Negara Urusan
Umum : K.H. Roesli Abdulwahid (Perti)
24. Menteri Negara Urusan
Veteran : Dahlawi Ibrahim (IPKI)
25. Menteri Negara Urusan
Perencanaan : Ir. Djuanda
Kabinet mulai bekerja sejak 24 Maret 1956 (Keputusan Presiden RI Nomor 85 tahun
1956, Tanggal 24 Maret 1956) sampai 9 April 1957 (Keputusan Presiden dan RI Nomor
107 Tahun 1957 Tangal 9 April 1957).
Kabinet Ali Ii mengalami keretakan dari dalam, dan akhirnya mencapai puncaknya
setelah Masyumi, IPKI, dan Perti menyatakan keluar dari kabinet dan kemudian kabinet
menyerahkan mandatnya pada tanggal 14 Maret 1957 (Keputusan Presiden RI Nomor 42
Tahun 1957 Tanggal 14 Maret 1957).
7) Kabinet Karya
Kabinet Karya ini disebut sebagai Karya Darurat Ekstra Parlementer dengan Ir
Djuanda sebagai Perdana Menteri. Kabnet Karya atau Zaken Kabinet adalah suatu kabinet
kerja dalam penyusunannya lebih mementingkan keahliah dan kecakapan menteri-
menterinya.
Kabinet menghadapi tantangan berat ketika Wakil Presdien Hatta mengundurkan diri
(1957) karena tidak dapat lagi menyesuaikan dengan politik Soekarno, sehingga Dwi Tunggal
ini akhirnya benar-benar pecah; Ahmad Husein (pimpinan Dewan Banteng di Padang)
menuntut agar Kabinet Djuanda dibubarkan, tetapi ditolak oleh pemerintah Revolusioner
Republik Indonesia (PRRI) pada tanggak 15 Februari 1958 dengan Syafruddin Prawiranegara
sebagai Perdana Menteri yang disokong oleh Permesta di Manado. Konstituante mengalamiu
kehgagalan dalam penyusunan UUD yang sah (resmi), bahkan banyak anggota yang
menyatakan mengundurkan diri.

BAB VI

PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN PADA MASA UUD 1945 (II)


(1959-Sekarang)
A. Kabinet-kabinet Sesudah Dekrit Presiden (1959-1966)

Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959, tanggal 6 Juli 1959 kabinet Djuanda menyerahkan
mandatnya kepada presiden. Pada tanggal 9 Juli 1959 diumumkan terbentuknya kabinet Kerja
I (10 Juli 1959-18 Februari 1960). Kabinet ini adalah bersifat presidensil kabinet sebab
dibentuk dan bekerja berdasarkan UUD 1945. Susunan kabinet Kerja II (18 Februari 1960- 6
Maret 1962), terjadi perubahan di samping Menteri pertama ditambahkan wakil Menteri
pertama 2 orang, ialah Dr. J. Leimena dan Dr. Soebandrio sedang menteri pertama tetap Ir.
Djuanda. Kabinet Kerja III (6 Maret 1962-13 November 1963), menteri-menteri initi dan
menteri ex officio maupun menteri-menteri muda dihilangkan, semuanya di sebut menteri.
Kabinet kerja III ini dibagi menjadi 8 bidang.

Penyimpangan terhadap UUD I945 ( Khususnya dalam sistem pemerintahan bermula


pada kabinet kerja III dan kemudian berlanjut dalam kabinet-kabinet berikutnya kabinet kerja
IV (13 November 1963-27 Agustus 1946) menunjukkan dengan jelas terhadap hal tersebut.
sistem pembidangan dalam kabinet ini sudah dirubah dengan sistem kompartiman.

Kabinet kelima sesudah dekrit presiden. Kabinet ini bekerja pada tanggal 27 Agustus
1964- 21 Februari 1966 bernama kabinet Dwikora. Beberapa tambahan baru ialah:

1. Menteri/Ketua piminan badan pemeriksa keuangan berkedudukan sebagai menteri


koordinator
2. Menteri/Ketua Mahkamah Agung
3. Pejabat berkedudukan sebagai wakil perdana menteri ialah ketua MPRS
4. Pejabatberkedudukan sebagai menteri koordinator ialah ketua DPR-GR, wakil ketua 1
DPA dan wakil-wakil MPRS
5. Pejabat berkedudukan sebagai menteri ialah sekretaris negara, sekretaris presidium
kabinet, wakil ketua II DPA, wakil-wakil ketua DPR-GR dal lain-lain.

Secara yuridis konstitusional ketatanegaraan pada periode ini telah terjadipenyimpangan


semakin parah, ditambah dengan pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965.
Suasana politik nasional. Peristiwa/kejadian nasional ini melahirkan gerakan rakyat dengan
demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat.

Tuntutan di atas dijawab oleh presiden dengan menyempurnakan kabinet Dwikora,


lahirlah kabinet Dwikora yang disempurnakan (21 Februari 1966-27 Maret 1966),kabinet ini
terkenal dengan kabinet 100 menteri.

Kabinet Pada Masa Orde Baru (1966-1998)

Tanggal 18 Maret 1966 ditunjuk menteri-menteri ad. Interium (a.i):

a. Presidium Kabinet
Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Roeslan Abdulgani, Dr. H. Idham Chalid,
Dr. J. Leimena.
b. Menlu dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri, dirangkap oleh Menko Adam Malik.
c. Menteri Kehakiman: dirangkap oleh Menteri Ketua, Mahkamah Agung Wirjono
Prodjodikoro, SH
d. Menteri Urusan Bank Sentral – dirangkap oleh Menko Sumarno, SH.
e. Menteri Perburuhan: dirangkap oleh Menteru Perkebunan Drs. Fanseda.
f. Menteri Pertambangan dirangkap oleh Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi,
Mayjend. TNI. Dr. Ibnu Sutowo.
g. Menteri Listrik dan Ketenagaan dirangkap oleh Menko Ir. Sutami
h. Menteri Pengairan Rakyat dan PMD: Ir. P.G. Jarjasudirdja.
i. Menteri Transmigrasi dan Koperasi dirangkap oleh Menteri Drs. A. Sukendro.
j. Menteri PDK dan PTIP dirangkap oleh Menteri Ketua DPR-GR Brigjen. TNI Sjarif
Thajeb.
k. Menteri Sekjend. FN dirangkap oleh Menteri Wakil Ketua DPR-GR K.H.A. Saichu.
l. Menteri Penerangan dirangkap oleh Menteri Ds. Rumambi.
m. Menteri Dalam Negeri/Gubernur/KDH DCI Jakarta Raya: dirangkap oleh Menteri
Urusan Veteran dan Demobilisasi Mayjend. TNI Basuki Rachmat.

Kabinet ini disebut kabinet Dwikora yang disempurnakan lagi (28 Maret 1966-25 Juli
1966).

Kabinet Ampera I (25 Juli 1966-17 Oktober 1967)

A. Pimpinan (Perdana Menteri): Presiden Republik Indonesia


B. Pembantu Pimpinan
Presidium terdiri dari 5 Menteri utama diketahui oleh menteri utama Jenderal Soeharto
sebagai ketua Presidium
I. Bidang Pertahanan/Keamanan (Hankam): Jend. TNI Soeharto
II. Bidang Politik (Pol): Adam Malik
III. Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra): K.H Idham Chalid
IV. Bidang Ekonomi dan Keuangan (Eku): Sri Sultan Hamengkubuwono IX
V. Bidang Industri dan Pembangunan: Sanusi Hardjadinata
C. Anggota-anggota Kabinet:
I. Bidang Hankam (5 Departemen):
1. Departemen Angkatan Darat: Menteri/Pangad. Jend. Soeharto
2. Departemen Angkatan Laut: Menteri/Pangal. Laks. Mad.(L) Muljadi
3. Departemen Angkatan Udara: Menteri/Pangau. Laks. Mad.(U) Husmin Hurjadin
4. Departemen Angkatan Kepolisian: Menteri/Pangak. Jend.(Pol) Sutjipto
Judodihardjo
5. Departemen Demobilisasi dan Veteran: Menteri Mayor Jenderal Sarbini
II. Bidang Politik (4 Departemen)
1. Departemen Luar Negeri: Menteri Adam Malik
2. Departemen Dalam Negeri: Menteri Mayjend. Basuki Rachman
3. Departemen Kehakiman: Menteri Prof. Oemar Senoadji,SH
4. Departeman Penerangan: Menteri BM Diah
III. Bidang Kesra (5 Departemen)
1. Departeman P & K: Menteri Sarino Mangunpranoto
2. Departemen Agama: Menteri KH. Sjaifuddin Zuchri
3. Departemen Sosial: Menteri Dr. A.M. Tambunan SH
4. Departemen Kesehatan: Menteri Prof. G.A Siwabessy
5. Departemen Tenaga Kerja: Menteri Kom Bes. Pol. Awaluddin Djimin MPA
IV. Bidang Eku (6 Departemen)
1. Departemen Perdagangan: Menteri Mayjend Ashari Danudirdjo
2. Departemen Keuangan: Menteri Drs. Frans Seda
3. Departemen Perhubungan: Menteri kom (U) Sutopo
4. Departemen Maritim: Menteri Laksda (L) Jatidjan
5. Departemen Pertanian: Menteri Brigjend. Sutjipto, SH
6. Departemen Perkebunan: Menteri Ir. P.C Hardjasudirdja
V. Bidang Inbang (4 Departemen)
1. Departemen Perindustrian Dasar, Ringan: Menteri Mayjend Moh Jusuf dan Tenaga
2. Departemen Perindustrian Tekstil: Menteri Ir. H.M Sanusi dan Kerajinan Rakyat
3. Departemen Pertambangan: Menteri Ir. Bratanata
4. Departemen Pekerjaan Umum: Menteri Ir. Sutami

Kabinet Ampera II (11 Oktober 1967-6 Juni 1968)

A. Pemimpin Kabinet: Jend. TNI Soeharto


B. Anggota-anggota Kabinet
1. Menteri Negara Ekonomi Keuangan: Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Industri
(Ekuin)
2. Menteri Negara Kesejahteraan Rakyat: KH. Idham Chalid (Kesra)
3. Menteri Pertahanan Keamanan: Jend. TNI Soeharto (Hankam)
4. Menteri Luar Negeri: Adam Malik
5. Menteri Dalam Negeri: Letjend. Basuki Rachmat
6. Menteri Kehakiman: Prof. Oemar Senoadji SH
7. Menteri Penerangan: B.M Diah
8. Menteri P&K: Sanusi Hardjadinata
9. Menteri Agama: K.H Moh Dahlan
10. Menteri Kesehatan: Prof. G.A Siwabessy
11. Menteri Tenaga Kerja: Brigjen (Pol) Dr. Awaluddin Djamin MPA
12. Menteri Sosial: Dr. A.M.Tambunan SH
13. Menteri Keuangan: Drs. Frans Seda
14. Menteri Perdagangan: Mayjen M. Jusuf
15. Menteri Pertanian: Mayjen TNI Sutjipto SH
16. Menteri Perkebunan: Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwidjaja
17. Menteri Perhubungan: Laksda (U) Sutopo
18. Menteri Maritim: Laksda (L) Jatidjan
19. Menteri Pekerjaan Umum: Ir. Sutami
20. Menteri Peindustrian Dasar, Ringan dan Tenaga: Mayjen TNI Ashari Danudirjo
21. Menteri Perindustrian Tekstil dan Kerajinan Rakyat: Ir. Sanusi
22. Menteri Transmigrasi, Veteeran dan Demobilisasi: Letjend. TNI Sarbini

Kabinet Pembangunan I (6 Juni 1968-28 Maret 1973)

A. Pemimpin Kabinet: Presiden RI Jend.TNI Soeharto


B. Menteri-menteri
1. Menteri Dalam Negeri: Letjend. TNI Basuki Rachmat, Letjend. TNI Amir Machmud
2. Menteri Luar Negeri: H. Adam Malik
3. Menteri Hankam: Jend. TNI Soeharto
4. Menteri Kehakiman: Prof. Oemar Senoadji SH
5. Menteri Penerangan: Laksda(U) Boeaiharajo
6. Menteri Keuangan: Prof. Dr. Ali Wardana
7. Menteri Perdagangan: Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo
8. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. Thajib Hadiwidjaja
9. Menteri Perindustrian: Mayjend. TNI M. Jusuf
10. Menteri Pertambangan: Prof. Ir. Sumantri Brodjonegoro
11. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik: Ir. Sutami
12. Menteri P & K: Mashuri SH
13. Menteri Perhubungan: Drs. Frans Seda
14. Menteri Kesehatan: Prof. Dr. G.A Siwabessy
15. Menteri Agama: K.H Moh Dahlan/Prof Dr. H.A Mukti Ali
16. Menteri Tenaga Kerja: Laksda (L) Mursalin/ Prof. Dr. Ir. Moh. Sadli
17. Menteri Sosial: Dr. A.M Tambunan SH/HMS Mintardja, SH
18. Menteri Transmigrasi dan Koperasi: Letjend. TNI Sarbini/ Prof. Dr. Subroto
19. Membantu negara yang membantu Presiden dalam mengkordinir kegiatan di Bidang
Ekonomi, keuangan dan Perindustrian (Ekuin): Sri Sultan Hamengkubuwono IX
20. Menteri negara yang membantu dalaam mengkoordinir kegiatan-kegiatan di bidang
kesejahteraan rakyat (Kesra): K.H Dr. Idham Chalid
21. Menteri negara yang membantu Presiden dalam penyempurnaan dan pembersihan
Aparatur Negara: H. Harsono Tjokroaminoto/ Dr. Ihil Salim
22. Menteri negara yang membantu Presiden dalam pengawasan proyek-proyek
pemerintah: Prof. Dr. Sconawar Soekowati SR
23. Menteri negara yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan hubungan antaraa
pemerintah dengan MPRS/DPR-GR dan DPA: H. Mitaredja SH.

Kabinet Pembangunan II (28 Maret 1973-29 Maret 1978)

1. Menteri Dalam Negeri: Letjend. TNI Amir Machmud


2. Menteri Luar Negeri: H. Adam Malik
3. Menteri Pertahanan Keamanan/ Panglima Angkatan Bersenjata: Jend. TNI M.
Panggabean
4. Menteri Kehakiman: Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH
5. Menteri Penerangan: Mashuri, SH
6. Menteri Keuangan: Prof. Dr. Ali Wardana
7. Menteri Perdagangan: Drs. Radius Prawiro
8. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. Thajib Hadiwidjaja
9. Menteri Perindustrian: Mayjend. TNI M. Jusuf
10. Menteri Pertambangan: Prof. Dr. Ir. Moh. Saldi
11. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik: Ir. Sutami
12. Menteri P & K: Prof. Dr. Ir. Sumantri Brodjonegoro/ Letjend. TNI. Dr. Sjarif Thajeb
13. Menteri Perhubungan: Prof. Dr. Emil Salim
14. Menteri Kesehatan: Prof. Dr. G.A Siwabessy
15. Menteri Agama: Prof Dr. H.A Mukti Ali
16. Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi: Prof. Dr. Subroto
17. Menteri Sosial: HMS Mintardja, SH
18. Menteri negara Ekonomi, keuangan dan industry/ Ketua Badan Perancangan
Pembangunan Nasional: Prof. Dr. Widjaja Nitisastra
19. Menteri negara kesejahteraan rakyat (Kesra): Prof. Dr. Soenawar Soekowati SH
20. Menteri negara Penertiban Aparatur Negara/ wakil ketua Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional: Dr. J.B. Soemarlin
21. Menteri negara Research: Prof. Dr. Soemitro
22. Menteri Sekretaris Negara: Mayjend. TNI Soedharmono SH.
Kabinet Pembangunan III (29 Maret 1978-19 Maret 1983)

Presiden: Soeharto

Wakil Presiden: Adam Malik

A. Menteri
1. Menko POLKAM: Jendral TNI M. Panggabean
2. Menko EKUIN: Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
3. Menko KESRA: Jendraal Surono
4. Menteri Negara Penerbitan Aparatur Negara/ Wakil Ketua BAPPENAS: Dr. J.B.
Soemarlin
5. Menteri Negara Pengawasan Pembangunan & Lingkungan Hidup: Prof. Dr. Emil Salim
6. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Dr. Ir. B.L. Habibie
7. Menteri/ Sekretaris Negara: Letjend. TNI Soedharmono SH
8. Menteri Luar Negeri: Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, SH
9. Menteri Dalam Negeri: Jendral Amir Machmud
10. Menteri Pertahanan dan Keamanan? Panglima ABRI: Jendral. TNI M. Jusuf
11. Menteri Kehakiman: Mayjen. Moedjeno, SH
12. Menteri Penerangan: Letjend. Ali Murtopo
13. Menteri Keuangan: Prof. Dr. Ali Wardana
14. Menteri Perdagangan dan Koperasi: Drs. Radius Prawiro
15. Menteri Pertanian: Prof Dr. Soedarsono Hadisapoetro
16. Menteri Perindustrian: Ir. Soehoed
17. Menteri Pertambangan dan Energi: Prof. Dr. Soebroto
18. Menteri Pekerjaan Umum: Dr. Ir. Purnomosidi Hadjisaroso
19. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Prof. Dr. Harun Al-rasyid Zan
20. Menteri P dan K: Dr. Daoed Joesoef
21. Menteri Perhubungan: Marsekal Rusmin Nuryadin
22. Menteri Kesehatan: Mayjen. Dr.. Soewardjono Suryaningrat
23. Menteri Agama: Letjen. H. Alamsyah Ratu Prawiranegara
24. Menteri Sosial: Mayjen. Supardjo
B. Menteri Muda (Disahkan tanggal 22 April 1978)
1. Menteri Muda Produksi Pangan yan Diperbantukan Kepada Menteri Pertanian: Ir.
Achmad Affandi
2. Menteri Muda Koperasi yang Diperbantukan Kepada Menteri Perdagangan dan
Koperasi: Mayjend Bustanil Arifin
3. Menteri Muda Transmigrasi yang Diperbantukan kepada Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi: Martono
4. Menteri Muda Perumahan Rakyat yang Diperbantukan Kepada Menteri Pekerjaan
Umum: Drs. Cosmas Batubara
5. Menteru Muda Pemuda yang Diperbantukan kepada Menteri P dan K: Mayor (U) Dr.
Abdul Gafur
6. Menteri Muda Peranan Wanita yang Diperbantukan Kepada Menko KESRA: Ny.
Lasiyah Sutanto, SH

Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983-21 Maret 1988)

Presiden: Soeharto

Wakil Presiden: Umar Wirahadikusumah

A. Menteri Negara yang Memimpin Departemen


1. Menteri Dalam Negeri: Soepardjo Roestam
2. Menteri Luar Negeri: Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
3. Menteri Pertahanan dan Keamanan: Jendral S.P. Oniman
4. Menteri Kehakiman: Ali Said SH
5. Menteri Penerangan: Harmoko
6. Menteri Keuangan: Drs. Radius Prawiro
7. Menteri Perdagangan: Rachmat Saleh, SE
8. Menteri Koperasi; Bustanil Arifin,SH
9. Menteri Pertanian: Ir. Achmad Affandi
10. Menteri Kehutanan: Soedjarwo
11. Mnteri Perindustrian: Ir. Hartarto
12. Menteri Pertambangan dan Energi; Prof. Dr. Soebroto
13. Menteri Pekerjaan Umum: Ir. Suyono Sosrodarsono
14. Menteri Perhubungan: Rusmin Nuryadin
15. Menteri PARPOSTEL: Letjen. (Purn) Achmad Tahir
16. Menteri Tenaga Kerja: Laksamana (Purn) Sudomo
17. Menteri Transmigrasi: Martono
18. Menteri P dan K: Prof. Dr. Nugroho Notosusanto/ Prof. Dr. Fuad Hasan
19. Menteri Kesehatan: Dr. Suwardjono Surjaningrat
20. Menteri Agama: H. Munawir Sdajzali MA
21. Menteri Sosial: Ny. Nani Sudarsono, SH
B. Menteri Negara Koordinator
1. Menko POLKAM: Jendral (Purn) Surono
2. Menko EKUIN: Prof. Dr. Ali Wardhana
3. Menko KESRA: Letjen (Purn) H. Alamsyah Ratu Prawiranegara
C. Menteri Negara yang Mempunyai Bidang Tugas Tertentu
1. Menteri Negara Sekretaris: Letjen. (Purn) Sudharmono, SH
2. Menteri Perancangan Pembangunan Nasional/ Ketua BAPPENAS: Prof. Dr. J.B.
Sumarlin
3. Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Ketua BPPT: Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie
4. Menteri Negara Kependudukan (Lingkungan Hidup): Prof. Dr. Emil Salim
5. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Drs. Cosmas Batubara
6. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: Dr. Abdul Gafur
7. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/ Wakil Ketua BAPPENAS: Dr. Saleh
Afif
8. Menteri Negara Peranan Wanita: Ny. L. Susanto, SH/ Ny. A.S. Murpratomo
D. Menteri Negara Sebagai Menteri Muda
1. Menteri Muda Sekretaris Kabinet: Drs. Moerdiono
2. Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri: Ir. Drs.
Ginandjar Kartasasmita
3. Menteri Muda Urusan Peningkatan produksi Pangan: Ir. Wardoyo
4. Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Tanaman Keras: Ir. Hasjrul Harahap
5. Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Peternakan dan Perikanan: Prof. Dr. J.H.
Hutasoit

Kabinet Pembangunan V (21 Maret 1988-17 Maret 1993)

Presiden: Soeharto

Wakil Presiden: Soedharmono

A. Menteri Negara yang Memimpin Departemen


1. Menteri Dalam Negeri: Rudini
2. Menteri Luar Negeri: Ali Alatas SH
3. Menteri Pertahanan dan Keamanan: L.B. Murdani
4. Menteri Kehakiman: Ismail Saleh SH
5. Menteri Penerangan: Harmoko
6. Menteri Keuangan: Prof. J.B. Sumarlin
7. Menteri Perdagangan: Dr. Arifin M. Siregar
8. Menteri Koperasi; Bustanil Arifin,SH
9. Menteri Pertanian: Ir. Wardojo
10. Menteri Kehutanan: Ir. Hasjrul Harahap
11. Mnteri Perindustrian: Ir. Hartarto
12. Menteri Pertambangan dan Energi; Ir. Drs. Ginanjar Kartasasmita
13. Menteri Pekerjaan Umum: Ir. Radinal Mochtar
14. Menteri Perhubungan: Ir. Azwar Anas
15. Menteri PARPOSTEL: Soesilo Soedarman
16. Menteri Tenaga Kerja: Drs. Cosmas Batubara
17. Menteri Transmigrasi: Soegiarto
18. Menteri P dan K: Prof. Dr. Fuad Hasan
19. Menteri Kesehatan: Dr. Adhayatma, MPH
20. Menteri Agama: H. Munawir Sdajzali MA
21. Menteri Sosial: Prof. Dr. Haryati Soebadio
B. Menteri Negara Koordinator
1. Menko POLKAM: Sudomo
2. Menko EKUIN: Drs. Radius Prawiro
3. Menko KESRA: Soepardjo Roestam
C. Menteri Negara yang Mempunyai Bidang Tugas Tertentu
1. Menteri Negara Sekretaris: Drs. Moerdiono
2. Menteri Perancangan Pembangunan Nasional/ Ketua BAPPENAS: Prof. Dr. Saleh Afif
3. Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Ketua BPPT: Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie
4. Menteri Negara Kependudukan (Lingkungan Hidup): Prof. Dr. Emil Salim
5. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Ir. Siswoyo Yudohusodo
6. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: Ir. Akbar Tanjung
7. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/ Wakil Ketua BAPPENAS: Ir.
Sarwono Kusumaatmaja
8. Menteri Negara Peranan Wanita: Ny. A.S. Murpratomo
D. Menteri Negara Sebagai Menteri Muda
1. Menteri Muda Sekretaris Kabinet: Drs. Moerdiono
2. Menteri Muda PPN/ Wakil Ketua BAPPENAS: Prof. Dr. B.S. Muljana
3. Menteri Muda Keuangan: Drs. Nasrudin
4. Menteri Muda Perdagangan: Dr. J. Soedrajat Djiwando
5. Menteri Muda Perindustrian dan Pertanian: Ir. T. Ariwibowo

Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993-16 Maret 1998)

Presiden: Soeharto

Wakil Presiden: Tri Sutrisno

A. Menteri Negara yang Memimpin Departemen


1. Menteri Dalam Negeri: Yogie S Memet
2. Menteri Luar Negeri: Ali Alatas SH
3. Menteri Pertahanan dan Keamanan: Jendral TNI Edi Sudrajat
4. Menteri Kehakiman: Oetojo Oesman SH
5. Menteri Penerangan: Harmoko
6. Menteri Keuangan: Drs. Mar’ie Muhammad
7. Menteri Perdagangan: Prof. Dr.. Satrio Budihardjo Joedono
8. Menteri Koperasi; Soebakto Tjakrawerdaya
9. Menteri Pertanian: Drs. Ir. Sjarifudin Baharsjah
10. Menteri Kehutanan: Ir. Djamaloedin S
11. Mnteri Perindustrian: Ir. T. Ariwibowo
12. Menteri Pertambangan dan Energi; I.B. Sudjana
13. Menteri Pekerjaan Umum: Ir. Radinal Mochtar
14. Menteri Perhubungan: Dr. Haryanto Danurtirto
15. Menteri PARPOSTEL: Joop Ave
16. Menteri Tenaga Kerja: Drs. Abdul Latif
17. Menteri Transmigrasi dan PPH: Ir. Siswono Yudohusodo
18. Menteri P dan K: Drs. Ir. Wardiman Djojonegoro
19. Menteri Kesehatan: Prof. Dr. Sujudi
20. Menteri Agama: Dr Tarmizi Taher
21. Menteri Sosial: Ny. Endang Kusuma Inten Soeweno
B. Menteri Negara Koordinator
1. Menko POLKAM: Soesilo Soedarman
2. Menko Keuangan dan Pengawasan Pembangunan: Prof. Dr. Saleh Afif
3. Menko KESRA: Ir. Azwar Anas
4. Menko Industri dan Perdagangan: Ir. Hartarto
C. Menteri Negara yang Mempunyai Bidang Tugas Tertentu
1. Menteri Negara Sekretaris Negara: Drs. Moerdiono
2. Menteri Negara Sekretaris Kabinet: Drs. Saadillah Mursjid, MPA
3. Menteri Perancangan Pembangunan Nasional/ Ketua BAPPENAS: Ir. Drs. Ginandjar
Kartasasmita
4. Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Ketua BPPT: Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie
5. Menteri Negara Kependudukan (Lingkungan Hidup): Ir. Sarwono Kusumaatmaja
6. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Ir. Akbar Tanjung
7. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: Hayono Isman
8. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/ Wakil Ketua BAPPENAS: T.B.
Silalahi
9. Menteri Negara Peranan Wanita: Ny. Mien Sugandhi
10. Menteri Negara Agraria/ Kepala BPN: Ir. Soni Harsono
11. Menteri Negara Urusan Pangan/ Kepala Bulog: Prof. Dr. Ibrahim Hasan
12. Menteri Negara Kependudukan/ Kepala BKKBN: Dr. H. Haryono Suyono
13. Menteri Negara Penggerak Dana Investasi: Ir Sayoto Sastrowardoyo

Kabinet Pembangunan VII (16 Maret 1998-21 Mei 1998)

Presiden: Soeharto

Wakil Presiden: B.J Habibie

A. Menteri Negara yang Memimpin Departemen


1. Menteri Dalam Negeri: R. Hartono
2. Menteri Luar Negeri: Ali Alatas SH
3. Menteri Pertahanan dan Keamanan: Jendral TNI Wiranto
4. Menteri Kehakiman: Muladi
5. Menteri Penerangan: Prof. Alwi Dahlan
6. Menteri Keuangan: Fuad Bawazier
7. Menteri Industri dan Perdagangan: Muhamad Hasan
8. Menteri Koperasi dan PPK; Soebakto Tjakrawerdaya
9. Menteri Pertanian: Drs. Ir. Sjarifudin Baharsjah
10. Menteri Kehutanan: Sumohadi, MBA
11. Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya: Abdul Latief
12. Menteri Pertambangan dan Energi; Kuntoro Mangkusubroto
13. Menteri Pekerjaan Umum: R. Bambang Sumadyo
14. Menteri Perhubungan Pos dan Telekomunikasi: Dr. Ir. Giri Soeseno Hadihardjono
15. Menteri Tenaga Kerja: Theo L. Sambuaga
16. Menteri Transmigrasi dan PPH: A.M Hendropriyono
17. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Prof. Dr. Wiranto Arismunanda
18. Menteri Kesehatan: Prof. Dr. Farid A. Moeloek
19. Menteri Agama: Dr.M. Quraish Shihab
20. Menteri Sosial: Siti Hardiyanti Rukmana
B. Menteri Negara Koordinator
1. Menko POLKAM: Jend. Feisal Tanjung
2. Menko EKUIN/ Ketua BAPPENAS: Ginanjar Kartasansmita
3. Menko KESRA dan TASKIN: Haryono Suyono
4. Menko WASBANG dan Pendayagunaan Aparatur Negara: Hartarto Sastro Soenarto
C. Menteri Negara yang Mempunyai Bidang Tugas Tertentu
1. Menteri Negara Sekretaris Negara: Drs. Saadillah Mursjid, MPA
2. Menteri Negara Pendayagunaan BUMN: Tanri Abeng
3. Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Ketua BPPT: Rahardi Ramelan
4. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Juwono Sudarsono
5. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Ir. Akbar Tanjung
6. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: H.R Agung Laksono
7. Menteri Negara Peranan Wanita: Hj. Tuti Alawiyah
8. Menteri Negara Agraria/ Kepala BPN: Ary Mardjono
9. Menteri Negara Urusan Pangan Holtikultiral dan Obat-obatan: Haryanti Dhanurtirto
10. Menteri Negara Kependudukan/ Kepala BKKBN: Prof. Dr. Ida Bagus Oka
11. Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/ Kepala BKPM: Ir Sayoto Sastrowardoyo

Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998,
karena desakan Massa untuk Reformasi.

Kabinet Reformasi Pembangunan (23 Mei 1998-23 Oktober 1999)

Presiden : B.J Habibie


A. Menteri Negara yang Memimpin Departemen
1. Menteri Dalam Negeri: Letjen. TNI Syarwan Hamid
2. Menteri Luar Negeri: Ali Alatas, SH
3. Menteri Pertahanan/Keamanan: Jenderal TNI Wiranto
4. Menteri Kehakiman: Muladi
5. Menteri Penerangan: Letjen TNI Yunus Yosfiah
6. Menteri Keuangan: Bambang Subianto
7. Menteri Perindustrian dan Perdagangan: Rahardi Ramelan
8. Menteri Pertanian: Soleh Solahuddin
9. Menteri Pertambangan dan Energi: Kuntjoro Mangkusubroto
10. Menteri Kehutanan dan Perkebunan: Muslimin Nasution
11. Menteri Pekerjaan Umum: Rachmadi Bambang Sumadyo
12. Menteri Perhubungan: Dr. Ir. Giri Soeseno Hadihardjono
13. Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya: Marzuki Usman
14. Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah: Adi Sasono
15. Menteri Tenaga Kerja: Fahmi Idris
16. Menteri Transmigrasi dan PPH: A.M. Hendropriyono
17. Menteri Pendidikan: Juwono Sudarsono
18. Menteri Kesehatan: Prof. Dr. Farid A Moeloek
19. Menteri Agama: H.A Malik Fajar
20. Menteri Sosial: Prof. Justika Syarifuddin Baharsjah
B. Menteri Negara Koordinator
1. Menko POLKAM: Jend. Feisal Tanjung
2. Menko EKUIN: Ginanjar Kartasasmita
3. Menko BPP dan PAN: Hartarto Sastro Soenarto
4. Menko KESRA: Haryono Suyono
C. Menteri Negara yang Mempunyai Bidang Tugas Tertentu
1. Menteri Negara Sekretaris Negara: Akbar Tanjung
2. Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua BPPT: Prof. Dr. Ir. Zuhal, Msc.
3. Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM: Hamzah Haz
4. Menteri Negara Agraria/Kepala BPN: Hasan Basri Durin
5. Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman: Theo L. Sambuaga
6. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Penangian Siregar
7. MenteriNegara Pendayaan BUMN: Tanri Abeng
8. Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS:
Boediono
9. Menteri Negara Peranan Wanita: Hj. Tutty Alawiyah
10. Menteri Pemuda dan Olahraga: H.R. Agung Laksono

Kabinet Persatuan Nasional (23 Oktober 1999-9 Agustus 2001)

Presiden : K.H Abdulrahman Wahid

Wakil Presiden : Megawati Soekarno Putri

A. Menteri Negara yang Mempimpin Departemen


1. Menteri Dalam Negeri: Suryadi Sudirja
2. Menteri Luar Negeri: Alwi Shihab
3. Menteri Hankam: Juwono Sudarsono
4. Menteri Hukum dan Perundang-undangan: Yusril Ihza Mahendra
5. Menteri Keuangan: Bambang Sudibyo
6. Menteri Pertambangan dan Energi: Susilo Bambang Yudhoyono
7. Menteri Perindustrian dan Perdagangan: Yusuf Kalla
8. Menteri Pertanian: M. Prakosa
9. Menteri Kehutanan dan Perkebunan: Nur Mahmudi Ismail
10. Menteri Perhubungan: Agum Gumelar
11. Menteri Kelautan dan Perikanan: Sarwono Kusumaatmaja
12. Menteri Tenaga Kerja: Bomer Pasaribu
13. Menteri Kesehatan: Ahmad Sujudi
14. Menteri P dan K: Yahya Muhaimin
15. Menteri Agama: K.H.M Thoichah Hasan
16. Menteri Pemukiman dan Pengembangan Wilayah: Erna Witoelar
17. Menteri Riset dan Tekonologo: A.S Hikam
18. Menteri Koperasi dan PKM: Zarkasih Nur
B. Menteri Negara Koordinator
1. Menteri POLKAM: Jenderal Wiranto
2. Menko EKUIN: Kwik Kian Gie
3. Menko KESRA dan TASKIN: Hamzah Haz
C. Menteri Negara yang Mempunyai Bidang Tugas Tertentu
1. Meneg Lingkungan Hidup: Soni Keraf
2. Meneg Otonomi Daerah: Ryaas Rasyid
3. Meneg Pariwisata dan Kesenian: H. Hidayat Jaelani
4. Meneg Investasi: Laksamana Sukardi
5. Meneg Pemuda dan Olahraga: Mahadi Sinambela
6. Meneg Pekerjaan Umum: Dr. Ir. Roziq Sucipto
7. Meneg Peranan Wanita: Khofifah Indar
8. Meneg Hak Asasi Manusia: Hasballah M. Saad
9. Meneg Transmigrasi: A. Hilal Hamdi
10. Meneg PAN: Fredy Numberry
11. Meneg Masalah Kerakyatan: Anak Agung Gde Agung

Kabinet Gotong Royong ( 9 Agustus 2001- 19 Oktober 2004 )

Presiden : Megawati Soekarno Putri

Wakil Presiden : Hamza Haz

A. Menteri Negara yang Memimpin Departemen


1. Menteri Dalam Negeri: Hari Sabarno
2. Menteri Luar Negeri: Dr. Hassan Wirayuda
3. Menteri Pertahanan: H. Matori Abdul Djalil
4. Menteri Kehakiman: Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH, MSc
5. Mentri Keuangan: Dr. Boediono
6. Mentri Pertambangan & Energi: Dr. Ir. Purnomo Yugiantoro
7. Menteri Perindustrian: Rini M. Suwandi
8. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Bungaran Saragih
9. Menteri Kehutanan & Perkebunan: Dr. Ir. M Prakosa, PhD
10. Menteri Perhubungan: Letjen. (Purn) Agum Gumelar
11. Menteri Kelautan & perikanan: Dr. Ir. Rochmin Dahuri
12. Menteri Tenaga Kerja: Jacob Nuwawea
13. Menteri KIMPRASWIL: Dr. Ir. Sunarno
14. Menteri Kesehatan: Dr. Ahmad Sujudi, Mph
15. Menteri Pendidikan Nasional: Drs. Abdul Malik Fajar, MSc
16. Menteri Sosial: Bachtiar Chamsyah, SE
17. Menteri Agama Munawar: Prof. Dr. Said Agil Husain Al Munawar
B. Menteri Negara Koordinator
1. Menko POLKAM : Jend. Susilo Bambang Yudhoyono/ Hari Sabarno ( a.i )
2. Menko EKUIN : Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjorodjakti
3. Menko KESRA : Drs. Jusuf Kalla / Drs. Abdul Malik Fadjar, MSc (a.i)
C. Menteri Negara yang Mempunyai Bidang Tugas Tertentu
1. Meneg Pariwisata dan Kesenian: I Gede Ardhika
2. Meneg RISTEK: Ir. M. Hatta Radjasa
3. Meneg Koperasi & UKM: Alimarwan Hanan, SH
4. Meneg Lingkungan Hidup: Nabiel Makarim, MA. MSM
5. Meneg Pemberdayaan: Sri Rejeki Soemaryoto, SH
6. Meneg PAN: Drs. H.M Feisal Tamin
7. Meneg Percepatan PKTI: Drs. Manuel Kaisepo
8. Meneg BAPPENAS: Dr. Kwik Kian Gie
9. Meneg BUMN: Ir. Laksamana Sukardi
10. Meneg Komunikasi & Informasi : Syamsul Mu’arif, BA
11. Meneg Sekretaris Negara : Bambang Kesowo, SH, LLM

Pada saat pemerintahan Megawati Soekarno Putri, terjadi beberapa perubahan


mendasar dalam ketatanegaraan, antara lain, amandemen terhadap UUD 1945, struktur
ketatanegaraan , antara lain, amandemen terhadap UUD 1945, struktur ketatanegaraan,
penentapan Pemilihan Umum 5 april 2004 berdasarkan UU no 12 tahun 2003 tentang
pemilihan Umum. Ciri pemilihan umum 2004 adalah sistem pemilihan umum presiden dan
wakil presiden dilakukan secara langsung.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk kabinet Indonesia Bersatu I ( 19


Oktober 2004- 21 Oktober 2009) susunannya sebagai berikut (Reshuffle Kabinet Indonesia
Bersatu pada 5 Desember 2005).

A. Menteri Koordinator
1. Menteri Koordinator Hukum Politik, dan Keamanan: Laksamana (Purn) Widodo
Adi Sutjipto
2. Menteri Koordinator Perekonomian: Dr. Boediono ( menggantikan Aburizal
Bakrie )
3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat: Aburizal Bakrie (menggantikan Prof.
Alwi Abdurrahman Shihab, Ph. D)
B. Menteri departemen
1. Menteri Luar Negeri: Dr. Noer Hasan Wirajuda
2. Menteri Dalam negeri: Letjen ( Purn) M. Ma’ruf AR
3. Menteri Pertahanan: Prof. Dr. Juwono sudarsono
4. Menteri Hukum & HAM: Hamid Awaludin, Ph.D
5. Menteri Perdagangan: Dr. Mari Elka Pangestu
6. Menteri Perindustrian: Fahmi Idris ( menggantikan Dr. Andung A. Nitimiharja)
7. Menteri Energi & Sumber Daya Mineral: Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MSc, MA
8. Menteri Keuangan: Dr. Sri Mulyani Indrawati ( menggantikan Yusuf Anwar, SH,
MA )
9. Menteri Pertanian: Dr. Ir. Anton Apriyantoro, MS
10. Menteri Kehutanan: Malam Sambat Kaban, SE, Msi
11. Menteri Kesehatan: Siti Fadilah Supari
12. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto, Dipl HE
13. Menteri Sosial: Bahtiar Chamsyah, SE
14. Menteri Pendidikan Nasional: Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA
15. Menteri Agama: Muhhamad Maftuh Basyuni, SH
16. Menteri Kelautan & Perikanan: Freddy Numberi
17. Menteri Perhubungan: Ir. M. Hatta Rajasa
18. Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi : Erman Supaarno (meneggantikan Fahmi
Idris)
19. Menteri KIMPRASWIL : Dr. Ir. Sunarno
20. Menteri Kesehatan : Dr. Ahmad Sujudi, MPh
21. Menteri Sosial : Bachtiar Chamsyah, SE

C. Menteri Negara
1. Menneg Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik
2. Menneg Koperasi & UKM : Drs. Suryadharma Ali
3. Menneg Lingkungan Hidup : Rachmat Nadi Witoelar Kartaadipoetra
4. Menneg Riset & Teknologi : Kusmayanto Kadiman, Ph.D
5. Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara: Drs. Taufiq Effendy, MBA
6. Menneg Pendayagunaan Perempuan : Dr. Meutia Farida Hatta Swasono
7. Menneg Percepatan Pembangunan daerah tertinggal: Syifullah Yusuf
8. Menneg Komunikasi & Informasi : Dr. Sofyan A. Djalil, SH MA MALD
9. Menneg Pemuda & Olahraga : Adhyaksa Dault, SH, MSi
10. Menneg BUMN : Sugiharto
11. Menneg Perumahan Rakyat : Drs. Mohammad Yusuf Asy’ari, Ak
MSi
12. Menneg Perencanaan pembangunan Nasional: Drs. Paskah suzetta ( mengantikan
Dr. Sri Mulyani KepalanBAPPENAS)
13. Meneg Sekretaris Negara : Prof, Dr. Yusril Ihza Mahendra

D. Pejabat Setingkat Menteri


1. Jaksa Agung : Abdul Rahman Saleh, SH MH
2. Sekretaris : Sudi Silalahi

Kabinet Indonesia Bersatu II (21 Oktober 2009- ……)

1. Menko Politik, Hukum, dan Keamanan : Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
2. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
3. Menko Kesra : Agung Laksono
4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
5. Menteri Dalam Negeri : Gumawan Fauzi
6. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
7. Menteri Pertahanan : Purnomo Yugiantoro
8. Menteri Hukum dan HAM: Patrialis Akbar
9. Menteri Keuangan : Sri Mulyani
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral : Darwin Zahedy Saleh
11. Menteri Perindustrian : MS Hidayat
12. Menteri Perdagangan : Mari Elka Pangestu
13. Menteri Pertanian : Suswono
14. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan
15. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
16. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad
17. Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi : Muhaimin Iskandar
18. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
19. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Sedyaningsih
20. Menteri Pendidikan Nasional : M. Nuh
21. Menteri Sosial : Salim Assegaf Aljufrie
22. Menteri Agama : Suryadharma Ali
23. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik
24. Menteri Komunikasi : Tifatul Sembiring
25. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Surapranata
26. Menteri Negara Urusan Koperasi dan Ukm : Syarifudin Hasan
27. Mennag Lingkungan hidup : Gusti Moh. Hatta
28. Menneg Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak: Linda Agum
Gumelar
29. Menneg Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: EE Mangindan
30. Menneg PPN/ Kepala Bappenas : Armida Alisjahbana
31. Menneg BUMN : Mustafa Abubakar
32. Menneg Perumahan Rakyat : Suharso Manoarfa
33. Menneg Pemuda dan Olahraga : Andi Malarangeng

Pejabat Negara

1. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan :


Kuntoro Mangkusubroto
2. Kepala BIN ( Badan Intelejen Negara ) : Jendral Pol Purn. Sutanto
3. Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal ) : Gita Wirjawan

Anda mungkin juga menyukai