ANTARA
TENTANG
Pada hari ini, Rabu tanggal tiga bulan Juli tahun dua ribu sembilan belas (3-7-2019),
bertempat di Denpasar – Provinsi Bali, antara pihak-pihak yang bertanda tangan
dibawah ini :
Pasal 1
PENGERTIAN
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud perjanjian ini adalah dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah
melalui dukungan informasi pangan.
(2) Adapun tujuan perjanjian ini adalah membangun integrasi basis data informasi
pangan dalam rangka pengendalian inflasi daerah di 10 provinsi anggota MPU.
Pasal 3
OBYEK DAN RUANG LINGKUP KERJASAMA
(1) Obyek Kerjasama PARA PIHAK adalah Pengelolaan Integrasi Informasi Pangan
Anggota Mitra Praja Utama (MPU);
(2) Ruang lingkup Kerjasama PARA PIHAK meliputi ;
a. Sistem Informasi Pasar;
b. Cakupan Informasi Pangan Daerah;dan
c. Monitoring dan Evaluasi.
Pasal 4
SISTEM INFORMASI PASAR
(1) Sekber MPU menyiapkan teknologi informasi komoditas pangan yang terintegrasi
oleh PARA PIHAK;
(2) Para pihak mendapatkan nomor pasword/identity dalam rangka input atau
updating data informasi komoditas pangan;
(3) Pelaksanaan integrasi sistem informasi pasar dari PARA PIHAK dilakukan oleh
SekberMPU atas sumber pendanaan yang sah dan tidak mengikat;
(4) Sosialisasi pelaksanaan integrasi sistem informasi pasar dilakukan secara bertahap
keseluruh anggota MPU oleh Sekber MPU;
Pasal 5
CAKUPAN INFORMASI PANGAN DAERAH
(1) Cakupan informasi pangan daerah meliputi jenis komoditi, harga dan stok;
(2) Input atau updating jenis komoditi pangan mencakup beras, daging sapi, daging
ayam, telur ayam, gula, cabai dan bawang merah;
(3) Input dan updating harga pangan sebagaimana dimaksud pada ayat dua dilakukan
setiap hari paling lambat pada pukul 12.00 waktu setempat;
(4) Input dan updating stok pangan didaerah dilakukan setiap sebulan sekali pada
minggu pertama mencakup komoditas sesuai kondisi dan potensi daerah;
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sistem integrasi informasi pangan dilakukan setiap
tiga bulan sekali atau sesuai kebutuhan.
Pasal 8
PEMBIAYAAN
Biaya pelaksanaan perjanjian ini menjadi beban masing-masing pihak sesuai
kewajibannya.
Pasal 9
JANGKA WAKTU KERJASAMA
(1) Jangka waktu Kerja Sama ini 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama ini dan diperpanjang sesuai kesepakatan
PARA PIHAK.
(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah salah satu
pihak menyampaikan keinginannya secara tertulis kepada pihak lain paling lambat
3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya perjanjian ini.
Pasal 10
FORCE MAJEURE
(1) Apabila terjadi hal-hal diluar kemampuan PARA PIHAK atau disebut sebagai
keadaan kahar dan mengakibatkan isi Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat
dilaksanakan baik sebagian maupun seluruhnya maka PARA PIHAK akan
menyesuaikan isi Perjanjian Kerja Sama ini dan apabila tidak memungkinkan untuk
dilakukan penyesuaian, masing-masing pihak tidak akan mengadakan tuntutan
apapun dan kerugian yang timbul karenanya akan diselesaikan secara musyawarah
oleh PARA PIHAK demi tercapainya penyelesaian yang sebaik-baiknya.
(2) Yang dimaksud dengan keadaan kahar dalam Perjanjian Kerja Sama ini antara lain
bencana alam, huru hara, pemberontakan, pemogokan yang dengan jelas
dinyatakan sebagai keadaan kahar serta perubahan kebijakan pemeritah yang
mendasar dalam bidang keuangan/moneter, serta keadaan-keadaan tersebut
mengakibatkan hubungan sebab akibat secara langsung dengan kerugian yang
dialami PARA PIHAK.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah.
(2) Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak tercapai,
maka penyelesainya disesuaikan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
Pasal 12
PENGAKHIRAN KERJA SAMA
PASAL 13
PERJANJIAN TAMBAHAN (ADDENDUM)
(1) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini
akan ditetapkan kemudian dalam perjanjian tambahan (addendum) oleh PARA
PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama
ini.
(2) Semua biaya yang berkaitan dengan Perjanjian Kerja Sama dan Perjanjian
Tambahan (Addendum) menjadi beban dan tanggung jawab PARA PIHAK.
Dibuat dan ditandatangani di Denpasar pada tanggal tersebut di atas dan dibuat dalam
rangkap 11 (Sebelas) asli, masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan mengikat.
Yang Bertandatangan dibawah ini :