0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
102 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sanksi wanprestasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Ia menjelaskan bahwa wanprestasi diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Lembaga Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor 9 Tahun 2018, serta sanksi yang dapat diberikan berupa pemutusan kontrak, penagihan denda, dan pencatatan dalam daftar hitam.
Dokumen tersebut membahas tentang sanksi wanprestasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Ia menjelaskan bahwa wanprestasi diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Lembaga Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor 9 Tahun 2018, serta sanksi yang dapat diberikan berupa pemutusan kontrak, penagihan denda, dan pencatatan dalam daftar hitam.
Dokumen tersebut membahas tentang sanksi wanprestasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Ia menjelaskan bahwa wanprestasi diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Lembaga Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor 9 Tahun 2018, serta sanksi yang dapat diberikan berupa pemutusan kontrak, penagihan denda, dan pencatatan dalam daftar hitam.
Tidak Berprestasi; Salah Berprestasi; atau Terlambat Berprestasi.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 2
Tidak dijumpai istilah wanprestasi dalam Perpres No. 16/2018; Dijumpai pada Angka 7.17.1 dan Angka 7.19 Peraturan lembaga LKPP No. 9/2018.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 3
Diatur pada Pasal 56 dan Pasal 78 Perpres No. 16/2018 serta Angka 7.17.1 Perlem LKPP No. 9/2018.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 4
Pasal 56 Perpres No. 16/2018 (1) Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan Kontrak berakhir, namun PPK menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK memberikan kesempatan Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan. (2) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimuat dalam adendum kontrak yang didalamnya mengatur waktu penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia, dan perpanjangan Jaminan Pelaksanaan. (3) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat melampaui Tahun Anggaran.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 5
Angka 7.17.1 Perlem No. 9/2018 Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemutusan kontrak apabila: a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenan; b. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang; c. Penyedia berada dalam keadaan pailit; d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum penandatangan Kontrak;
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 6
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali; f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pelaksanaan; g. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; h. Berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan Kontrak, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 7
i. Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; atau j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama waktu yang ditentukan dalam Kontrak dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan pengawas pekerjaan.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 8
Dalam hal pemutusan dilakukan karena kesalahan penyedia: a) Jampel dicairkan; b) Sisa uang muka harus dilunasi atau jaminan uang muka dicairkan; dan c) Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 9
Pasal 3 Perlem LKPP No. 17/2018 Sanksi daftar hitam diberikan kepada peserta pemilihan /Penyedia apabila : a. Peserta pemilihan menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan; b. Peserta pemilihan terindikasi melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur harga penawaran; c. Peserta pemilihan terindikasi melakukan Korupsi, Kolusi, dan/atau Nepotisme (KKN) dalam pemilihan Penyedia; d. Peserta pemilihan yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan/Agen Pengadaan;
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 10
e. peserta pemilihan yang mengundurkan diri atau tidak menandatangani kontrak katalog; f. pemenang Pemilihan yang telah menerima Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ) mengundurkan diri sebelum penandatanganan Kontrak dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK; g. Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan, atau dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa; atau h. Penyedia tidak melaksanakan kewajiban dalam masa pemeliharaan sebagaimana mestinya.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 11
Masa Berlaku Sanksi Daftar Hitam (Pasal 6 Perlem LKPP No. 17/2018) (1) Sanksi Daftar Hitam berlaku sejak tanggal Surat Keputusan ditetapkan dan tidak berlaku surut (nonretroaktif). (2) Penyedia yang terkena Sanksi Daftar Hitam dapat menyelesaikan pekerjaan lain, jika kontrak pekerjaan tersebut ditandatangani sebelum pengenaan sanksi. (3) Peserta pemilihan yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, huruf b, atau huruf c dikenakan Sanksi Daftar Hitam selama 2 (dua) tahun.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 12
(4) Peserta pemilihan yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d atau huruf e dikenakan Sanksi Daftar Hitam selama 1 (satu) tahun. (5) Pemenang pemilihan/Penyedia yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f, huruf g, atau huruf h dikenakan Sanksi Daftar Hitam selama 1 (satu) tahun.
YSS, FH UA, DESEMBER, 2019 13
Pihak Yang Berwenang Menetapkan Sanksi Daftar Hitam (Pasal 6 Perlem LKPP No. 17/2018) (1) Pemberian Sanksi Daftar Hitam terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d ditetapkan oleh PA/KPA atas usulan Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan/Agen Pengadaan. (2) Pemberian Sanksi Daftar Hitam terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f, huruf g, dan huruf h, ditetapkan oleh : a. PA/KPA atas usulan PPK; atau b. PA/KPA yang merangkap sebagai PPK. (3) Pemberian Sanksi Daftar Hitam terhadap perbuatan dalam proses katalog sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a sampai dengan huruf e ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah atas usulan Pokja Pemilihan/Agen Pengadaan.