Identitas penderita
Nama, alamat, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status sosial
ekonomi keluarga, anak penderita (jumlah, jenis kelamin, dan berapa yang masih tinggal
bersama penderita) serta lingkungan tempat tinggal. Termasuk anamnesis mengenai faktor resiko
dan mengenai adanya gangguan aktivitas. 2,3
Riwayat obat-obatan
Adakah pasien mengkonsumsi obat-obatan menahun? Obat diuretika?
Adakah pasien membeli obat dari apotek tanpa resep dokter?2,3
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pasien dengan batu saluran kemih dapat bervariasi mulai tanpa kelainan fisik
sampai tanda-tanda sakit berat tergantung pada letak batu dan penyulit yang ditimbulkan.3
1. Keadaan umum: meliputi tingkat kesadaran, ada tidaknya deficit konsentrasi, tingkat
kelemahan (keadaan penyakit) dan ada tidaknya perubahan berat badan. 3
2. Pemeriksaan tanda vital adalah pemeriksaan umum yang dilakukan oleh dokter untuk menilai
kondisi pasien samada baik atau buruk. Antara pemeriksaan yang dilakukan ialah memeriksa
suhu tubuh,nadi,tekanan darah dan frekuensi nafas pasien. Tanda vital dapat meningkat
menyertai nyeri , suhu dan nadi meningkat mungkin karena infeksi serta tekanan darah dapat
menurun apabila nyeri mengakibatkan shock.3
Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris, syok
3. Pemeriksaan ginjal, ureter, buli-buli dan uretra: pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.3
Inspeksi
Dengan posisi duduk atau supine dilihat adanya pembesaran di daerah pinggang atau abdomen
sebelah atas; asimetris atau adakah terjadi perubahan warna kulit. Pembesaran pada daerah ini
dapat disebabkan karena hidronefrosis atau tumor pada retroperitonium.3
Palpasi
Palpasi pada ginjal dilakukan secara bimanual yaitu dengan memakai dua tangan, tangan
diletakkan di sudut kostavertebra untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan kanan
meraba dari depan dengan sedikit menekan ke bawah (pada ginjal kanan), bagian bawah dapat
teraba pada orang yang kurus. Adanya pembesaran pada ginjal seperti tumor, kista atau
hidronefrosis biasa teraba dan terasa nyeri. Ureter tidak dapat dipalpasi, tetapi bila terjadi spasme
pada otot-ototnya akan menghasilkan nyeri pada pinggang atau perut bagian bawah, menjalar ke
skrotum atau labia. Adanya distensi buli-buli akan teraba pada area di atas simphisis atau
setinggi umbilicus, yang disebabkan adanya obstruksi pada leher buli-buli.3
Perkusi
Dengan memberikan ketokan pada sudut kostavertebra, adanya pembesaran ginjal karena
hidronefrosis atau tumor ginjal akan terasa nyeri ketok. Pada buli-buli diketahui adanya distensi
karena retensi urine dan terdengar redup, dapat diketahui batas atas buli-buli serta adanya
tumor/massa.3
Auskultasi
Dengan menggunakan belt dari stetoskop di atas aorta atau arteri renal untuk memeriksa adanya
bruit. Adanya bruit di atas arteri renal dapat disebabkan oleh gangguan aliran pada pembuluh
darah seperti stenosis atau aneurisma arteri renal.3
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. Yang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin
adalah pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan
protein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud denganpemeriksaan urin lengkap adalah
pemeriksaan urin rutin yangdilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin, urobilinogen,
darah samar dan nitrit. Urinalisis dilakukan pada semua penderita urologi. Untuk pemeriksaan,
sampel urin perlu dikumpul.Urin yang diguna adalah urin 24 jam.4
Cara pengambilan urin pada pria dengan cara arus tengah (midstream), pada wanita
midstream urin dengan kateter, pada neonatus dan bayi dengan caraspp (supra pubic
puncture/aspiration).Penilaian urin secara makroskopik dan mikroskopik. Secara makroskopik
menilai warna, kekeruhan, Berat jernih, pH. Sedangkan mikroskopik menilai sel, silinder (cast),
kristal, bakteria serta parasit. Secara kimiawi dapat dinilai urine dipsticks yaitu darah, protein,
glukosa, keton, urobilinogen & bilirubin, leukosit. Adanya hematuria,proteinuria, glukosa &
keton, bilirubin & urobilinogen dan test nitirit.4
Pemeriksaan penentuan komposisi batu yang berasal dari tubuh pasien lihat adanya Ca,
fosfat, Mg, Oksalat,sistin, xanthine, karbonat dan ammonium. Untuk urolitiasis, pada urin 24
jam, kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin mungkin meningkat.4
Pemeriksaan Radiologi
Ultrasonografi
Dapat menunjukkan ukuran ginjal dan kehadiran dilatasi pelvicalyceal, yang mana karena
obstruksi pada pasien dengan gagal ginjal bila IVU mungkin tidak efektif.Pemeriksaan ini
diperlukan pada perempuan hamil dan pasien yang alergi dengan kontras radiologi.Dapat
diketahui adanya batu radiolusen dan dilatasi sistem kolektikus. Gambaran yang terlihat ialah
hiperechoic dengan posterior acoustic shadow.Ultrasonograf tidak boleh memberikan visualisasi
terperinci mengenai calyces dan pelvis, juga tidak ia menggariskan undilated ureter atau
memberikan informasi fungsional tentang saluran kemih bagian atas.5
Foto Polos Abdomen (BNO)
Pemeriksaan ini berperan dalam penilaian kandung kemih dan ginjal, dimana menentukan
distribusi udara di dalam usus rata atau tidak, bentuk ginjal, bayangan batu dimana dilihat
radiopak , radiolusent , Garis M. Psoas simetris, jika tidak simetris harus dilakukan transplantasi
ginjal.5
CT Scan/Tomography:
Merupakan pemeriksaan radiologi untuk menilai struktur internal. Dilakukan dengan memfokus
kepada lapangan yang ingin difoto bagi menghasilkan “cross sectional” foto. Teknik ini
membenarkan penilaain kontur kedua ginjal dengan lebih jelas dan tidak menggunakan bahan
kontras. Prinsip menggunakan CT adalah diagnosis dan staging tumor, penggambaran dan
diagnosis massa retroperitoneal, identifikasi dan klasifikasi trauma ginjal, identifikasi batu
traktus urinarius.5