Anda di halaman 1dari 6

Anamnesis

Identitas penderita
Nama, alamat, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status sosial
ekonomi keluarga, anak penderita (jumlah, jenis kelamin, dan berapa yang masih tinggal
bersama penderita) serta lingkungan tempat tinggal. Termasuk anamnesis mengenai faktor resiko
dan mengenai adanya gangguan aktivitas. 2,3

Riwayat penyakit sekarang


Keluhan utama perlu diketahui, yaitu keluhan yang menyebabkan pasien dibawa berobat.
Berdasarkan kasus,keluhannya adalah nyeri hebat di perut kiri bawah sejak 3 jam yang lalu.
Nyeri dirasakan tiba-tiba, hilang timbul, menjalar dari pinggang kiri ke arah kemaluan.
 Sejak kapan mulai sakit? Sakit memberat pada saat beraktivitas atau sewaktu istirahat?
 Adakah ada nyeri atau kesulitan saat berkemih?
 Adakah nyeri lokal atau nyeri dari tempat lain(referred pain),nyeri ginjal(renal pain),
nyeri kolik?
 Apakah berkemih tidak puas dan menetes?
 Adakah urin berwarna merah dan adakah ada nyeri suprapubik?
 Adakah disertai gejala penyerta lain seperti demam, berkeringat, lemas,menggigil?
 Berapa kali berkemih dalam sehari?
 Apakah harus terbangun pada malam hari dan berapa kali ?2,3

Riwayat penyakit dahulu


 Penyakit dahulu dengan sequelae urologik : keluar batu, Dibetes Melitus, neurologik, dan
lain-lain.
 Adakah pasien pernah menderita penyakit yang sama atau ada gangguan lain pada ginjal?
 Adakah adanya riwayat penyakit lain seperti kelainan pada hati, jantung maupun paru? 2,3
Keadaan atau penyakit-penyakit yang pernah diderita oleh pasien yang mungkin
berhubungan dengan batu saluran kemih, antara lain infekai saluran kemih,
hiperparatiroidisme, penyakit inflamasi usus, gout, keadaan-keadaan yang mengakibatkan
hiperkalsemia, imobilisasi lama dan dehidrasi.
Riwayat makanan
 Makanan yang dikonsumsi pasien dalam jangka pendek dan panjang.
 Apakah kualitas dan kuantitasnya adekuat, memenuhi kebutuhan nutrisis sehari-hari?2,3

Riwayat obat-obatan
 Adakah pasien mengkonsumsi obat-obatan menahun? Obat diuretika?
 Adakah pasien membeli obat dari apotek tanpa resep dokter?2,3

Riwayat penyakit keluarga


 Adakah keluarga dekat pasien pernah ada riwayat penyakit ginjal maupun penyakit
sistemik lain?
 Adakah ahli keluarga yang pernah menderita batu ginjal atau kanker?
 Adakah ada riwayat hipertensi, stroke maupun Diabetis Melitus?
Beberapa penyakit atau kelainan yang sifatnya herediter dapat menjadi penyebab
terjadinya batu ginjal antara lain riwayat keluarga dengan renal tubular acidosis(RTA),
cystinuria, xanthinuria dan dehidroxynadeninuria.2,3

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pasien dengan batu saluran kemih dapat bervariasi mulai tanpa kelainan fisik
sampai tanda-tanda sakit berat tergantung pada letak batu dan penyulit yang ditimbulkan.3

1. Keadaan umum: meliputi tingkat kesadaran, ada tidaknya deficit konsentrasi, tingkat
kelemahan (keadaan penyakit) dan ada tidaknya perubahan berat badan. 3

2. Pemeriksaan tanda vital adalah pemeriksaan umum yang dilakukan oleh dokter untuk menilai
kondisi pasien samada baik atau buruk. Antara pemeriksaan yang dilakukan ialah memeriksa
suhu tubuh,nadi,tekanan darah dan frekuensi nafas pasien. Tanda vital dapat meningkat
menyertai nyeri , suhu dan nadi meningkat mungkin karena infeksi serta tekanan darah dapat
menurun apabila nyeri mengakibatkan shock.3
Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris, syok
3. Pemeriksaan ginjal, ureter, buli-buli dan uretra: pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.3

Inspeksi
Dengan posisi duduk atau supine dilihat adanya pembesaran di daerah pinggang atau abdomen
sebelah atas; asimetris atau adakah terjadi perubahan warna kulit. Pembesaran pada daerah ini
dapat disebabkan karena hidronefrosis atau tumor pada retroperitonium.3

Palpasi
Palpasi pada ginjal dilakukan secara bimanual yaitu dengan memakai dua tangan, tangan
diletakkan di sudut kostavertebra untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan kanan
meraba dari depan dengan sedikit menekan ke bawah (pada ginjal kanan), bagian bawah dapat
teraba pada orang yang kurus. Adanya pembesaran pada ginjal seperti tumor, kista atau
hidronefrosis biasa teraba dan terasa nyeri. Ureter tidak dapat dipalpasi, tetapi bila terjadi spasme
pada otot-ototnya akan menghasilkan nyeri pada pinggang atau perut bagian bawah, menjalar ke
skrotum atau labia. Adanya distensi buli-buli akan teraba pada area di atas simphisis atau
setinggi umbilicus, yang disebabkan adanya obstruksi pada leher buli-buli.3

Perkusi
Dengan memberikan ketokan pada sudut kostavertebra, adanya pembesaran ginjal karena
hidronefrosis atau tumor ginjal akan terasa nyeri ketok. Pada buli-buli diketahui adanya distensi
karena retensi urine dan terdengar redup, dapat diketahui batas atas buli-buli serta adanya
tumor/massa.3

Auskultasi
Dengan menggunakan belt dari stetoskop di atas aorta atau arteri renal untuk memeriksa adanya
bruit. Adanya bruit di atas arteri renal dapat disebabkan oleh gangguan aliran pada pembuluh
darah seperti stenosis atau aneurisma arteri renal.3

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. Yang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin
adalah pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan
protein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud denganpemeriksaan urin lengkap adalah
pemeriksaan urin rutin yangdilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin, urobilinogen,
darah samar dan nitrit. Urinalisis dilakukan pada semua penderita urologi. Untuk pemeriksaan,
sampel urin perlu dikumpul.Urin yang diguna adalah urin 24 jam.4
Cara pengambilan urin pada pria dengan cara arus tengah (midstream), pada wanita
midstream urin dengan kateter, pada neonatus dan bayi dengan caraspp (supra pubic
puncture/aspiration).Penilaian urin secara makroskopik dan mikroskopik. Secara makroskopik
menilai warna, kekeruhan, Berat jernih, pH. Sedangkan mikroskopik menilai sel, silinder (cast),
kristal, bakteria serta parasit. Secara kimiawi dapat dinilai urine dipsticks yaitu darah, protein,
glukosa, keton, urobilinogen & bilirubin, leukosit. Adanya hematuria,proteinuria, glukosa &
keton, bilirubin & urobilinogen dan test nitirit.4
Pemeriksaan penentuan komposisi batu yang berasal dari tubuh pasien lihat adanya Ca,
fosfat, Mg, Oksalat,sistin, xanthine, karbonat dan ammonium. Untuk urolitiasis, pada urin 24
jam, kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin mungkin meningkat.4

Complete Blood Count:


Darah lengkap untuk menilai hemoglobin, leukosit, Laju endap darah (LED). Pada batu ginjal
biasanya terjadi leukositosis. Juga dilihat kadar Ca, total CO2, asam urat dalam darah.4

Pemeriksaan Radiologi
Ultrasonografi
Dapat menunjukkan ukuran ginjal dan kehadiran dilatasi pelvicalyceal, yang mana karena
obstruksi pada pasien dengan gagal ginjal bila IVU mungkin tidak efektif.Pemeriksaan ini
diperlukan pada perempuan hamil dan pasien yang alergi dengan kontras radiologi.Dapat
diketahui adanya batu radiolusen dan dilatasi sistem kolektikus. Gambaran yang terlihat ialah
hiperechoic dengan posterior acoustic shadow.Ultrasonograf tidak boleh memberikan visualisasi
terperinci mengenai calyces dan pelvis, juga tidak ia menggariskan undilated ureter atau
memberikan informasi fungsional tentang saluran kemih bagian atas.5
Foto Polos Abdomen (BNO)
Pemeriksaan ini berperan dalam penilaian kandung kemih dan ginjal, dimana menentukan
distribusi udara di dalam usus rata atau tidak, bentuk ginjal, bayangan batu dimana dilihat
radiopak , radiolusent , Garis M. Psoas simetris, jika tidak simetris harus dilakukan transplantasi
ginjal.5

Tabel 2. Jenis batu dan radioopasitas5


Jenis batu Radioopasitas
Kalsium Opak
MAP(magnesium ammonium phosphate) Semiopak
Urat/sistin Non opak

Intravenous Pyelogram (IVP)


Merupakan pemeriksaan radioaktif untuk ginjal, ureter, dan vesika urinaria yang menggunakan
bahan kontras. Bahan kontras ini disuntik melalui lengan pasien dan seterusnya akan berjalan
melalui sistem pembuluh darah tubuh, Saat bahan kontras melewati ginjal dan traktus urinarius,
akan terlihat kawasan yang putih. Ini membenarkan pemeriksaan terhadap struktur anatomi dan
fisiologinya dilakukan.IVP dilakukan untuk melihat abnormalitas pada traktus urinarius seperti
batu ginjal, pembesaran prostate, tumor ginjal , ureter dan vesika urinaria.5
Sewaktu pemeriksaan, Bahan kontras akan disemprot masuk terutama di bahagian vena
lengan. Pasien perlu berada dalam keadaan diam dan akan diminta untuk menahan napas untuk
beberapa detik saat gambar diambil. 5

CT Scan/Tomography:
Merupakan pemeriksaan radiologi untuk menilai struktur internal. Dilakukan dengan memfokus
kepada lapangan yang ingin difoto bagi menghasilkan “cross sectional” foto. Teknik ini
membenarkan penilaain kontur kedua ginjal dengan lebih jelas dan tidak menggunakan bahan
kontras. Prinsip menggunakan CT adalah diagnosis dan staging tumor, penggambaran dan
diagnosis massa retroperitoneal, identifikasi dan klasifikasi trauma ginjal, identifikasi batu
traktus urinarius.5

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kasus Glaukoma Akut
    Laporan Kasus Glaukoma Akut
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kasus Glaukoma Akut
    Hana Keiichan
    100% (2)
  • Upload 2
    Upload 2
    Dokumen5 halaman
    Upload 2
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Upload 3
    Upload 3
    Dokumen7 halaman
    Upload 3
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Dok 1
    Dok 1
    Dokumen2 halaman
    Dok 1
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Bahan 5x
    Bahan 5x
    Dokumen4 halaman
    Bahan 5x
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • File Update No. 4
    File Update No. 4
    Dokumen8 halaman
    File Update No. 4
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Bahan 4x
    Bahan 4x
    Dokumen2 halaman
    Bahan 4x
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • File Update No 1
    File Update No 1
    Dokumen2 halaman
    File Update No 1
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Upload 1
    Upload 1
    Dokumen6 halaman
    Upload 1
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • File Update No. 3
    File Update No. 3
    Dokumen3 halaman
    File Update No. 3
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Dok 2
    Dok 2
    Dokumen2 halaman
    Dok 2
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Bahan 1x
    Bahan 1x
    Dokumen1 halaman
    Bahan 1x
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Bahan 5x
    Bahan 5x
    Dokumen4 halaman
    Bahan 5x
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Sistem Saraf Tepi
    Sistem Saraf Tepi
    Dokumen2 halaman
    Sistem Saraf Tepi
    Rika Gusneri
    Belum ada peringkat
  • Bahan 2x
    Bahan 2x
    Dokumen2 halaman
    Bahan 2x
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Up 2
    Up 2
    Dokumen1 halaman
    Up 2
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Dox 1
    Dox 1
    Dokumen1 halaman
    Dox 1
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Dox 1
    Dox 1
    Dokumen4 halaman
    Dox 1
    Anonymous uBvePkfrk
    Belum ada peringkat
  • Bahan 1x
    Bahan 1x
    Dokumen1 halaman
    Bahan 1x
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • 5
    5
    Dokumen2 halaman
    5
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Glaukoma Akut
    Laporan Kasus Glaukoma Akut
    Dokumen13 halaman
    Laporan Kasus Glaukoma Akut
    Deny Rahmat Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Fisik
    Pemeriksaan Fisik
    Dokumen3 halaman
    Pemeriksaan Fisik
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Pada Palpasi Kita Raba Suhu Benjolannya Apakah Panas
    Pada Palpasi Kita Raba Suhu Benjolannya Apakah Panas
    Dokumen2 halaman
    Pada Palpasi Kita Raba Suhu Benjolannya Apakah Panas
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat
  • Diferential Diagnosis
    Diferential Diagnosis
    Dokumen2 halaman
    Diferential Diagnosis
    Gabriela Susi Gurning
    Belum ada peringkat