Pemecahan masalah :
a. Memberikan Penyuluhan dan Pengobatan kepada penderita serta
kerja sama lintas sector tentang kebersihan lingkungan.
b. Melakukan kerjasama lintas sector dalam melakukan penemuan
kasus TBC (Kegiatan pencanangan TBC)
c. Mengaktifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (3 M,
pembersihan lingkungan)
d. Mengaktifkan kegiatan jumad/sabtu bersih di lingkungan masing-
masing
e. Kerja sama dgn lintas terkait untuk memberikan vaksinasi bagi
hewan pembawa virus.
f. Tingkatkan kunjungan rumah bagi penderita yang menderita
penyakit berbasis lingkungan
g. Monitoring penggunaan kelambu
3. Imunisasi
Masalah : Cakupan imunisasi belum mencapai target
Penyebab :
a. Kurangnya kesadaran/pengetahuan masyarakat tentang penyakit2
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
b. Target yang ditetapkan dari Dinas kesehatan tidak disesuaikan
dengan data riil sasaran di puskesmas.
c. Masih ada sasaran yang drop out imunisasi
Pemecahan masalah :
a. Penyuluhan pentingnya imunisasi
b. Penetapan target disesuaikan dengan data riil sasaran yang ada
c. Melakukan swiping imunisasi
d. Tingkatkan kerjasama lintas sector pada saat kegiatan imunisasi
dan swiping imunisasi
b. Desa Siaga
Masalah : Dari 7 desa siaga yang sudah terbentuk tetapi yang aktif
hanya 3 desa.
Penyebab masalah : Masing – masing jejaring desa siaga belum
memahami tupoksi.
Pemecahan masalah : Pelatihan jejaring desa siaga bagi desa – desa
yang belum dilatih.
c. PHBS
Masalah : Dari hasil pendataan rumah tangga sehat, masih ada 32,34 %
masyarakat yang belum ber PHBS (Belum semua KK terdata).
Penyebab : Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ber PHBS.
Pemecahan masalah :Penyuluhan tentang PHBS.
d. Bayi mendapat Asi Esklusif
Masalah : Masih terdapat 20,83% bayi yang tidak mendapat Asi Esklusif.
Penyebab :
Kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya Asi Esklusif.
Ibu sibuk bekerja.
Produksi asi berkurang.
Gangguan kesehatan pada ibu menyusui
Pemecahan masalah
Penyuluhan tentang manfaat Asi Esklusif.
Dianjurkan ibu untuk menyimpan Asinya dirumah sebelum bekerja.
Tingkatkan asupan makanan bergizi yang dapat meningkatkan
produksi asi.
Konseling ASI eksklusif
e. Penyuluhan NAPZA
Masalah : Masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi minuman keras
dan rokok.
Penyebab : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya miras dan
merokok.
Pemecahan masalah : Tingkatkan penyuluhan NAPZA ke masyarakat.
2. Jamkesmas
Masalah : Belum semua masyarakat mendapat kartu jamkesmas dan jamkesda.
Penyebab : Pendataan tidak tepat sasaran.
Pemecahan masalah :
Kerjasama lintas sector untuk pendataan ulang KK miskin.
Ikutsertakan petugas kesehatan untuk penentuan KK miskin.
3. Farmasi
Masalah :
Ada beberapa obat yang diperlukan dalam pelayanan tetapi tidak
ada/kosong.
Beberapa obat yang di terima dari Dinkes waktu kadaluarsanya sudah
dekat.
Persentase penggunaan antibiotika dan injeksi masih tinggi, terutama
penggunaan di polindes/pustu.
Masih banyaknya stok obat ACT di puskesmas.
Penyebab :
Tidak ada stok obat tersebut di gudang farmasi Dinkes Kab.Ngada.
Kurangnya pengetahuan petugas di polindes/pustu tentang pengobatan
rasional.
Penderita malaria masih takut menggunakan obat ACT karena efek
samping obat tersebut.
Pemecahan masalah :
Pengadaan sendiri oleh puskesmas lewat dana jamkesmas 2006.
Dibuat skala prioritas untuk obat-obat dengan kadaluarsa dekat.
Penyegaran petugas puskesmas tentang standar pengobatan rasional.
Menganjurkan adanya PMO untuk penderita malaria positif yang
menggunakan obat ACT dan peningkatan KIE tentang efek samping obat.