Wanita
B.KINERJA ALAT KONTRASEPSI LAKI LAKI DAN WANITA
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang menyebabkan wanita
bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Tubektomi merupakan alat kontrasepsi yang
paling efektif dengan angka kegagalan kurang dari 1%.
Tubektomi dapat dilakukan pascakeguguran, pascapersalinan, atau pada masa
interval. Tubektomi pascakeguguran sebaiknya dilakukan 48 jam setelah melahirkan karena
belum dipersulit dengan edema tuba, infeksi, dan alat genital belum menciut. Sedangkan dalam
tubektomi dikenal 2 tipe pelayanan yaitu minilaparotomi dan laparoskopi.
Teknik minilaparotomi pascapersalinan dengan tubektomi cara modifikasi Pomeroy :
· Calon akseptor yang sudah dipuasakan 6-8 jam sebelum tindakan diminta berbaring.
· Anestesi umum dengan ketalar atau anesti lokal dengan lidokain.
· Dengan posisi operator di kiri calon akseptor dan asisten dikanannya, buat insisi kecil sepanjang
2cm setinggi fundus.
· Jika fundus terletak dibawah pusat pada 3-5 hari pascapersalinan, lakukan insisi mediana
setinggi 2 kaki dibawah fundus uteri sepanjang 1-2 cm.
· Tampilkan tuba dengan menarik retraktor kearah tuba yang akan dicapai, atau dengan
mendorong uterus dan tuba dengan cara jari lewat lubang sayatan.
· Jepit 1/3 bagian proksimal tuba dengan klem Babcock dan tarik perlahan-lahan keluar lubang.
· Tutup peritoneum dengan jahitan jelujur catgut no.00 dan kulit dengan 1-2 jahitan sutera
atau catgutno.00 subkutis.
Metode Operatif Wanita
Cara Kerja :
· Menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma
Metode Operatif Pria
Cara Kerja :
· Menghalangi transport spermatozoa/ jalannya sel mani pria sehingga tidak dapat membuahi sel
telur.
C.PROSES PEMBENTUKAN ASI DAN KANDUNGANYA
Pembentukan air susu dimodulasi oleh perkembangan jaringan kelenjar mammaria payudara yang
berkembang sempurna dan bertambahnya deposit lemak untuk memberi massa payudara pada
masa kehamilan. Perkembangan jaringan kelenjar ini distimulasi oleh produksi hormon estrogen
yang tinggi oleh plasenta selama kehamilan dan juga hormon progesteron yang membantu fungsi
dari estrogen. Meskipun kedua hormon ini berperan dalam perkembangan kelenjar payudara,
namun tidak berperan dalam sekresi air susu melainkan fungsinya ialah mencegah sekresi
sesungguhnya dari air susu. Adapun pembentukan air susu dipengaruhi oleh faktor berikut ini:
prolaktin akan meningkat dalam darah ibu secara tetap dari minggu kelima kehamilan sampai
kelahiran bayi. Selain itu, adanya hormon HCG (human chrorionic somatomammotropin) dengan
sifat laktogenik yang disekresi plasenta menyokong prolaktin dari hipofisis ibu selama kehamilan.
Menjelang akhir kehamilan, prolaktin berperan penting dalam pembentukan kolostrum yang
merupakan cairan seperti air susu namun dengan konsentrasi gizi yang berbeda. Kolostrum ini
hanya mengandung sedikit cairan akibat masih adanya supresi dari progesteron dan estrogen yang
mengalir ke dalam sistem duktus. Melainkan membutuhkan peran gabungan refleks neurogenik