Anda di halaman 1dari 1

PROGRAM MERDEKA BELAJAR – KAMPUS MERDEKA: ANTARA PELUANG & TANTANGAN

Jakarta, 2 Juni 2021. Nadiem Makarim, B.A., MBA., Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset RI, dan
Prof. Dr. rer. nat Abdul Haris, Wakil Rektor (Warek) Universitas Indonesia (UI) Bidang Pendidikan dan
Kemahasiswaan UI memaparkan tentang program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) pada
webinar Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI), Rabu (2/6). Seminar ini terdiri dari dua
sesi pemaparan dan disiarkan secara langsung melalui media Youtube Universitas Indonesia dan UI
teve.

Program MBKM memang menjadi salah satu unggulan pemerintah dalam mengatasi permasalahan
dunia pendidikan tinggi saat ini, yaitu penyerapan tenaga kerja dan relevansi lulusan dengan dunia
industri. “Tingkat serapan lulusan perguruan tinggi saat ini di dunia kerja memang masih rendah.
Sampai Februari 2021, komposisi penyerapan tenaga kerja dari perguruan tinggi hanya sekitar 10,18
%. Banyak tantangan yang juga harus dihadapi mahasiswa kedepan, diantaranya adalah disrupsi
teknologi dan otomasi dunia kerja yang memunculkan berbagai macam jenis pekerjaan yang baru,”
ujar Nadiem dalam pemaparannya.

Dengan adanya program MBKM, maka para peserta didik dapat mengambil mata kuliah di luar
program studi selama tiga semester, dan diluar kampus selama dua semester. Pertukaran pelajar,
magang, riset, dan proyek kemanusiaan adalah beberapa kegiatan yang dapat diikuti dalam program
MBKM. Mahasiswa diharapkan dapat mengalami langsung ekosistem dunia kerja sehingga menjadi
bekal kemampuan mereka dalam menjalani dunia kerja di masa depan. Inilah bentuk transformasi
dunia pendidikan yang diinginkan pemerintah, yaitu kualitas lulusan yang relevan dengan dunia kerja
dan berkompetensi tinggi.

Sebagai upaya untuk mendukung MBKM, UI telah membentuk Center for Independent Learning
(CIL)/Pusat Merdeka Belajar. CIL adalah sebuah unit di bawah bidang akademik dan kemahasiswaan
yang berfungsi untuk memfasilitasi program MBKM di UI. “Jadi fungsi utamanya adalah sebagai pusat
data dan market place mata kuliah. Nantinya para peserta dapat mencari informasi dan
mengumpulkan data proyek serta laporan MBKM mereka melalui CIL. CIL juga berperan untuk
melakukan kegiatan monitoring evaluasi terhadap implementasi program MBKM di UI,” ujar Abdul
Haris dalam pemaparannya.
Proses birokrasi yang merepotkan memang menjadi salah satu tantangan penerapan MBKM di
universitas. Untuk itu, salah satu fungsi CIL adalah sebagai penyederhana birokrasi antara fakultas,
program studi, dan universitas dalam hal penyelenggaraan teknis MBKM. Dengan adanya CIL, maka
para peserta didik dapat melaksanakan program MBKM tanpa melalui proses birokrasi panjang yang
merepotkan sehingga penerapan MBKM dapat dilakukan secara terintegrasi, berkualitas, dan efisien.

Seminar MWA UI dengan tema “Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan”
adalah sebuah seminar yang berusaha menjadi wadah diskusi antar pemangku kepentingan dalam
membicarakan isu-isu krusial dunia pendidikan saat ini. Nantinya, keluaran dari seminar ini adalah
sebuah rekomendasi kebijakan (policy brief) yang akan diberikan ke pemerintah sebagai sebuah
sumbangsih UI bagi bagi bangsa dan negara.

“Seri ke-3 webinar MWA kali ini fokus terhadap pendidikan. Isu yang diangkat tidak hanya pada hal
pembentukan kecerdasan, namun juga tentang hal yang perlu dilakukan agar institusi pendidikan
dapat berbagi tugas mendidik manusia Indonesia dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti
industri, komunitas, ormas dan lembaga pemerintah atau swasta,” ujar Ketua MWA UI, Saleh Husin
SE, MSi.

Selain mengundang Nadiem Makarim, pada sesi kedua di Seri 3 webinar ini, juga hadir narasumber
lain, yakni Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dr. (HC) Puan Maharani S.Sos.
yang menjadi keynote speaker, anggota Majelis Wali Amanat UI dan CEO Blue Bird Dr. (HC) Noni
Purnomo, B. Eng., MBA, Randy Jusuf (Managing Director, Google Indonesi), dan Wakil Rektor Bidang
Pendidikan dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris. Sesi kedua pada bagian keynote
speech dipandu oleh moderator Corina D. S. Riantoputra PhD., dan pada pemaparan panelis dipandu
Don Bosco Selamun, Direktur Utama Metro TV.

Anda mungkin juga menyukai