Anda di halaman 1dari 3

1.

Daftar Pemenang Hibah

Program Inovasi Modul Digital bertujuan mendorong setiap dosen berbagai perguruan tinggi di
Indonesia menciptakan modul digital. Modul ini nantinya dapat digunakan setiap dosen dan
mahasiswa memahami atau mempelajari materi perkuliahan di seluruh Indonesia.

Berbentuk animasi, modul versi digital ini akan membahas suatu materi perkuliahan dari suatu
bidang keilmuan. Modul digital tersebut diharapkan bisa menjadi sarana belajar jarak jauh, yang
tentu sesuai dengan program Kampus Merdeka dari Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia).

Kedua program studi di UK Petra yang berhasil mendapatkan pendanaan ini adalah prodi Teknik
Elektro dan prodi Ilmu Komunikasi. Tim dosen prodi Teknik Elektro beranggotakan Felix Pasila
(ketua tim), Ir. Handry Khoswanto (anggota) dan Ir. Julius Sentosa Setiadji (anggota).
Sedangkan prodi Ilmu Komunikasi dikerjakan oleh Astri Yogatama dan timnya.

Felix dan tim berhasil meraih pendanaan tertinggi dari Kemenristekdikti sebesar 50 juta rupiah.
Judul proposalnya yaitu: Pengembangan Modul Simulasi Internet of Thing (IoT) Pada
Building Automation System Berbasis Virtual Reality. “Puji syukur tim kami mendapatkan
pendanaan ini. Kami bisa mengembangkan modul digital mengenai Internet of Thing yang tak
hanya dimanfaatkan oleh para mahasiswa Teknik Elektro UK Petra saja akan tetapi juga seluruh
mahasiswa di Indonesia,” terang Felix, Jumat (11/6/2021).

Obyek penelitian ini menggunakan obyek kampus gedung Q UK Petra, yang memang
merupakan Green Campus dan sudah menjalankan sistem Building Automation System (BAS).
Produk inovasi tim prodi Teknik Elektro menambahkan modul simulasi IoT dengan teknologi
360/AR/VR. “Jadi seolah-olah yang mengakses modul ini bisa merasakan secara langsung
pembelajaran itu. Seperti sedang praktikum padahal berada di rumah,” tambah Handry.

2. Pemenang Hibah

Lain halnya dengan tim prodi Ilmu Komunikasi (IKOM) dengan proposalnya yang bertajuk:
Analisis Sentimen Publik untuk Matakuliah Manajemen Komunikasi Strategis dengan
Menggunakan Machine Learning. Astri Yogatama dan tim awalnya mempunyai ide ini
berangkat dari kesulitan saat mengajar melalui daring di saat pandemi ini.
Astri sapaan Astri Yogatama membuat modul ajar digital yang lebih atraktif jika dibandingkan
dengan modul ajar cetak. Akan terdapat karakter new media di dalamnya seperti digital
interactivity, hypertextual, virtual, networked dan simulated. “Jadi akan tercapai salah satu
tujuan kemerdekaan belajar yang dicanangkan pemerintah. Proses pembelajaran pun dapat
dialami oleh masyarakat luas meski di situasi pandemi dengan sangat atraktif dan murah,”
tambah Astri.
Tim prodi IKOM yang meraih hibah 49 juta rupiah ini menciptakan modul digital yang terdiri
dari beberapa konten mulai dari analisa konteks Big Data, pengolahan informasi tekstual dengan
teknik penggalian data serta teknik analisa sentiment dengan machine learning. Inovasi jelas
tampak dalam modul ini antara lain interaktif, virtual, ramah, bilingual, praktis, kontekstual dan
berkelanjutan. “Nantinya modul ajar digital ini akan berupa slide presentasi interaktif (berbasis
SCORM – Sharable Content Object Reference Model), video tutorial hingga praktikum virtual
(web-based),” pungkas Astri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan


Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan bahwa dua program studi di UK Petra tersebut,
berhasil mendapatkan Bantuan Dana Pengembangan Inovasi Modul Digital (IMD) 2021.
Proposal UK Petra ini menjadi bagian dari 250 proposal yang ada di
Kemenristekdikti.(tok/tin/ipg)

3. Pemenang Hibah

Banyak pihak yang turut serta menyusus proposal yang terdiri dari  Dr. I Komang Sudarma,
S.Pd., M.Pd, Prof. Anak Agung Gede Agung, M.Pd, Adrianus I Wayan Ilia Yuda Sukmana,
S.Kom, M.Pd, dan Dewa Gede Agus Putra Prabawa, S.Pd., M.Pd, khusunya Dr. Gde Wawan
Sudatha, ST, M,Pd dan Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd yang sangat mendukung Prodi TP dalam
memberikan masukan untuk penyempurnaan proposal. Sudarma menambahkan “disamping
dukungan penuh dari pimipinan kami baik ditingkat rektor sampai tingkat fakultas sangat
mendukung  kami. Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada WR1 yang banyak
memfasilitasi kami  serta bapak Dr. Gde Wawan Sudatha, ST, M,Pd yang banyak memberikan
arahan untuk kesempurnaan proposal kami”.

Setelah lolos program ini, Program Studi Teknologi pendidikan memiliki rencana kedepan untuk
mewujudkan ide proposal menjadi sebuah kenyataan sesuai dengan rencana yang telah ditulis di
proposal. Target pada bulan oktober bahan ajar digital sudah bisa diupload di Spada Indonesia.
Prodi Teknologi Pendidikan akan didanai oleh pihak penyelenggara sebesar 50 juta rupiah untuk
merealisasikan rencana sesuai proposal yang diajukan. Hal ini tentu akan memberikan dampak
positif yang dapat dirasakan oleh mahasiswa. Pertama pembelajaran ditengah wabah Covid-19
ini akan sangat terbantu dalam mempelajari materi kuliah dasar-dasar fotografi. “Hal ini
dikarenakan bahwa modul yang kami rancang sudah disesuaikan dengan gaya belajar siswa dan
pemanfaatan aplikasi teknologi dalam pembelajaran juga kami buka, seperti  pengembangan
konten digital dalam bentuk format video tutorial, animasi, video grafis, dan augmented reality”,
jelas Sudarma. Secara umum ada 5 inovasi yang  dilakukan yaitu, 1) strategi pembelajan, 2)
pemanfaatan teknologi, 3) tipe konten, 4) student angeggement, dan 5) assessment. Selain itu
Sudarma menyampaikan jika modul ini bisa masuk SPADA tentu  akan banyak mahasiswa di
luar Undiksha atau prodi dari perguruan tinggi lain dapat mengikuti perkuliahan daring. Intinya
membuat perkuliahan menjadi lebih efektif dan menyenagkan, karena modul ini desain
pembelajarannya dan rancangan konten digitalnya telah disesuaikan dengan karakteristik
generasi melineal dan Z serta penilaian/assessmentnya dibuat semenarik mungkin misalnya
dengan menggunakan KAHOOT. Dengan demikian diharapkan dapat mengubah pandangan
mahasiswa yang dulunya sangat kaku menjadi lebih fleksibel dan menyenangka
4. Pemenang Hibah
Universitas Bandar Lampung (UBL) menjadi satu-satunya Universitas di Sumatera
bagian Selatan yang berhasil lolos program Hibah Inovasi Modul Digital yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Dengan
mengusung Tema Proposal Pengembangan Virtual Lab Simulation dan Lightboard
untuk Pembelajaran Mandiri Struktur Baja, UBL berhasil bersanding dengan deretan
27 Universitas ternama lain dari seluruh Indonesia yang lolos pada penerimaan bantuan
dana dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di provinsi Lampung yang berhasil
mendapatkan bantuan ini.
Ketua Pengembang, Ronny Hasudungan Purba, S.T., M.Sc.E., Ph.D., Selaku Doktor Ahli
Struktural Bangunan Anti Gempa UBL dan Desain Instruksional, serta Yanuar Dwi
Prastyo, S.Pd.I., M.A., Ph.D., Direktur Teaching Learning Center (TLC) menuturkan
bahwa pengumuman hasil pendanaan yang dikeluarkan pada tanggal 20 Juli 2020 ditanda
tangani oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan di website
Spada.kemendikbud.go.id.
“Program Hibah Inovasi Modul Digital ini sendiri merupakan Bantuan Dana dari
Kemendikbud dibawah Dirjen Dikti yang diberikan kepada dosen yang lolos untuk
mengembangkan modul digital, dan nantinya modul digital itu dapat ditawarkan kepada
mahasiswa dari pogram studi di dalam UBL atau program studi lain di luar UBL. Jadi itu
diberikan kepada dosen yang proposalnya disetujui untuk mengembangkan modul digital
atau modul mata kuliah Digital,” tutur Yanuar saat diwawancarai, senin (1/09/2020) di
Ruang Kerja Dekan FKIP-UBL, Gedung Rektorat Lantai 3, Kampus UBL.

Anda mungkin juga menyukai