Anda di halaman 1dari 6

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Tersedia online diwww.sciencedirect.com

Sains Langsung
Ilmu Komputer Procedia 227 (2023) 534–539

Konferensi Internasional ke-8 tentang Ilmu Komputer dan Kecerdasan Komputasi


(ICCSCI 2023)

Media sosial sebagai alat pembelajaran di era digital : Sebuah tinjauan

Nikodemus Thomas MartoredjoA*


Pusat Pengembangan Pembangunan Karakter, Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara,
Jakarta 11530, Indonesia

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Saat ini setiap orang mempunyai akses yang
mudah dan sederhana untuk terhubung dengan internet dan berinteraksi melalui berbagai media sosial. Media sosial dengan berbagai fiturnya tidak hanya dapat
digunakan sebagai alat komunikasi saja namun juga dapat digunakan dalam fungsi lainnya. Salah satunya adalah dapat digunakan sebagai alat dalam pembelajaran
digital. Pemanfaatan media sosial sebagai alat penyajian konten pendidikan atau pembelajaran digital dapat membantu memperkaya konten pembelajaran,
memperluas materi pembelajaran, dan memberikan kesempatan untuk berbagi informasi dengan mudah dan menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkaji penggunaan media sosial berbasis internet dalam lingkungan pendidikan. Pendekatan yang digunakan adalah tinjauan literatur secara sistematis dengan
mengumpulkan literatur dari sumber data Scopus dan Google Scholar, memilah, dan menyajikannya sesuai topik pembahasan. Hasilnya penggunaan media sosial
dalam pembelajaran memberikan dampak positif. Terdapat tantangan dalam penggunaan media sosial yaitu aspek keamanan data pribadi dan masalah
ketergantungan. Namun semua itu bisa diantisipasi jika ada kolaborasi antara guru dan siswa dalam menggunakan media sosial secara efektif dan bertanggung
jawab.

© 2023 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier BV


Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-ND (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0) Tinjauan
sejawat di bawah tanggung jawab komite ilmiah Konferensi Internasional ke-8 tentang Ilmu Komputer dan Kecerdasan
Komputasi 2023

Kata kunci:media sosial; Internet; sedang belajar; era digital

1. Perkenalan

Kemajuan teknologi terus meningkat dengan sangat cepat. Segala sektor kehidupan di dunia telah terpapar teknologi, termasuk
pendidikan. Perkembangan teknologi dan pendidikan bahkan sangat erat kaitannya dan saling mempengaruhi[1]. Pendidikan memerlukan
teknologi untuk membantu mengembangkan metode pengajaran dan memperlancar proses pendidikan. Di sisi lain, teknologi juga menuntut
sektor pendidikan untuk memanfaatkannya secara efektif dan memanfaatkannya secara lebih maksimal. _________________

* Penulis yang sesuai.


Alamat email:nikod3323@binus.ac.id

1877-0509© 2023 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier BV


Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-ND (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0)
Tinjauan sejawat di bawah tanggung jawab komite ilmiah Konferensi Internasional ke-8 tentang Ilmu Komputer dan
Kecerdasan Komputasi 2023
10.1016/j.procs.2023.10.555
Nikodemus Thomas Martoredjo dkk. / Procedia Ilmu Komputer 227 (2023) 534–539 535

Di era digital saat ini, teknologi telah membuka peluang bagi perkembangan pendidikan yang lebih luas dan memungkinkan
metode pengajaran yang lebih interaktif dan efektif. Misalnya saja penggunaan internet yang memungkinkan siswa mengakses
materi pembelajaran dari berbagai sumber dan pertemuan virtual membuat pembelajaran jarak jauh menjadi lebih mudah dan
terjangkau [2]. Teknologi telah membuka cara baru bagi guru dan siswa untuk belajar. Hal inilah yang terjadi pada masa pandemi
Covid-19[3][4], dimana teknologi sangat membantu dalam dunia pendidikan dan juga bidang lainnya [5].
Salah satu hasil teknologi yang sangat membantu dalam pembelajaran adalah media sosial. Media sosial bisa menjadi sarana yang sangat
berguna dalam pembelajaran, apalagi di era digital ini hampir semua orang terhubung dengan media sosial. Penggunaan media sosial dalam
pembelajaran dapat memfasilitasi interaksi antara siswa dan guru, serta siswa dan sesama siswa, serta memungkinkan pembelajaran lebih
interaktif dan kreatif [6]. Media sosial berbasis teknologi menciptakan platform yang sangat interaktif untuk memudahkan berkomunikasi,
berbagi, berkolaborasi, dan memodifikasi konten pembelajaran. Siswa dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran, tugas dan ujian
secara online. Media sosial akan menciptakan interaksi yang memungkinkan pertukaran informasi, berita, materi pembelajaran, dan
sebagainya [7].
Namun penggunaan media sosial dalam pembelajaran juga harus dilakukan secara hati-hati dan menyeluruh. Jika tidak digunakan dengan
benar, media sosial bisa menjadi sumber gangguan. Guru dan siswa harus memiliki kesadaran yang kuat mengenai etika dan prosedur
penggunaan media sosial, serta cara meminimalkan risiko terkait keamanan dan privasi. Di sini pada saat yang sama, pendidikan memegang
peranan penting untuk memastikan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dilakukan secara efektif dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, penelitian ini ingin membahas apa saja keuntungan menggunakan media sosial berbasis teknologi. Kemudian dikaji juga tantangan
penggunaan media sosial dalam pembelajaran dan cara menggunakan fasilitas tersebut sesuai dengan etika dan aturan. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat terungkap tentang pemanfaatan media sosial yang tepat dalam pembelajaran dan penunjang dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, peluang kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik
demi kemajuan peradaban manusia.

2. Metode

Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur sistematis dalam mengkaji permasalahan yang dibahas. Tinjauan literatur sistematis
adalah pendekatan penelitian yang dimulai dengan pencarian publikasi yang relevan. Tinjauan literatur sistematis, sebagai suatu metodologi,
merangkum proses kerja sebagai berikut: mengumpulkan, menyusun, dan menilai literatur yang ada di lapangan yang akan dibahas. Dalam
hal ini yang dimaksud dengan assembling adalah proses mengidentifikasi dan mengumpulkan pustaka, sedangkan menyusun berkaitan
dengan upaya menata dan menyempurnakan karya sastra, dan asesmen adalah proses mengevaluasi dan melaporkan karya sastra tersebut.

Langkah pertama dalam tinjauan pustaka ini adalah mulai mengidentifikasi topik dan mencari kata kunci yang berkaitan dengan topik tersebut.
Langkah selanjutnya adalah menggunakan kata kunci yang ada untuk mengumpulkan makalah dari dua sumber pencarian yaitu Scopus dan Google
Scholar. Tahun pencarian dibatasi pada tahun 2015 hingga 2023 untuk melihat bagaimana media sosial digunakan dalam pembelajaran selama itu.
Kemudian mengelompokkan makalah sesuai tema yaitu media sosial dan tantangan pembelajaran di era digital. Makalah yang sesuai dipilih dan
dilaporkan.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Manfaat penggunaan media sosial dalam pembelajaran

Penggunaan internet khususnya terkait media sosial semakin meluas. Hootsuite dan We Are Social in Digital 2022
April Global Statshot Report menyebutkan tren media digital dan sosial di seluruh dunia semakin meningkat,
termasuk jumlah pengguna internet. Dalam skala global, terdapat 5 miliar pengguna internet di dunia atau setara
dengan 63 persen populasi dunia, yang kini mencapai 7,93 miliar orang[9]. Di Indonesia, pengguna internet terus
bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sekitar
77 persen penduduk Indonesia kini menggunakan internet. Pengguna internet didominasi oleh penggunaan media
sosial [10].
Keadaan ini tentu perlu mendapat perhatian dari dunia pendidikan. Kebanyakan pengguna media sosial adalah generasi muda.
Pemanfaatan internet harus diarahkan pada hal-hal yang positif dan konstruktif dengan memaksimalkan manfaat media sosial untuk
pengembangan diri termasuk dalam tugas pembelajaran. Media sosial mempunyai dampak yang sangat besar terhadap remaja [11]. Di dalam
536 Nikodemus Thomas Martoredjo dkk. / Procedia Ilmu Komputer 227 (2023) 534–539

Selain itu, media sosial dapat lebih meningkatkan interaksi dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran [12]: Media sosial dapat
digunakan sebagai platform interaktif dimana siswa dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi dan kegiatan pembelajaran lainnya. Hal
ini membantu memotivasi siswa untuk belajar dan meningkatkan partisipasinya dalam proses pembelajaran [13].
Selain itu, pemanfaatan media sosial dapat memperluas akses terhadap sumber informasi. seperti video, gambar, dan artikel tentang
topik pembelajaran. Hal ini akan sangat membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang
dipelajarinya. Pada gilirannya hal ini akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan berkolaborasi dimana mereka harus mampu memilih
dan memutuskan informasi terbaik yang mereka ambil[13]. Mereka juga semakin terbuka untuk bertanya, memberikan masukan, dan
berdiskusi dengan teman sekelas dan guru [15]. Hal ini juga akan mempengaruhi produktivitas dalam pembelajaran karena media sosial akan
sangat membantu siswa dan guru dalam mengatur waktu dengan lebih efektif.
Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan media sosial khususnya oleh pelajar dapat memberikan banyak manfaat.
Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik, namun tetap harus hati-hati dalam penerapannya.

3.2. Tantangan belajar menggunakan media sosial

Meski banyak manfaatnya jika digunakan dengan benar, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Ada
beberapa tantangan yang perlu diwujudkan, yaitu masalah privasi dan ketergantungan dalam penggunaan media sosial.
Terkait dengan masalah privasi, penggunaan media sosial terkadang memberikan akses terhadap informasi pribadi. Informasi ini sebenarnya tidak
boleh dipublikasikan atau dibagikan dengan mudah. Selain itu, media sosial juga dapat menyebarkan informasi yang salah atau tidak akurat sehingga
dapat menghambat pembelajaran sebenarnya [16]. Di sisi lain, penggunaan media sosial juga dapat mengakibatkan ketergantungan terhadap media
sosial [17]. Penggunaan media sosial yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kecanduan dan justru dapat mengalihkan perhatian siswa dari
tujuan pembelajaran yang sebenarnya [18]. Mereka tidak mampu mengatur waktu dengan baik akibat ketergantungan tersebut.

Namun di luar itu, perlu juga diperhatikan sisi positif dari penggunaan media sosial sebagai dampak dari semakin majunya
teknologi. Dengan pemanfaatan media sosial cara pembelajaran menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran [20]. Interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan juga dengan akademisi lainnya
dapat terjalin dengan baik. Hal ini akan semakin memungkinkan terjadinya interaksi positif dan membangun kolaborasi yang saling
menguntungkan [21]. Padahal jika dikelola dan diatur dengan baik, penggunaan media sosial dalam pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar yang diharapkan bagi seluruh siswa [22].
Di masa sulit akibat pembatasan aktivitas sosial yang dialami seluruh dunia akibat pandemi covid-19, teknologi sangat membantu
manusia dalam kehidupannya, termasuk dalam aktivitas pendidikan. Dengan bantuan teknologi, proses pembelajaran tetap dapat
terlaksana. Pembelajaran dilakukan secara daring tanpa perlu bertatap muka. Pembelajaran daring merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat atau alat bantu pendidikan berupa penggunaan akses internet dan
teknologi informasi. Alat ini menjadi fasilitas dalam proses pembelajaran dan memperluas pengetahuan melalui proses interaktif
[23]. Sistem pembelajaran online kini semakin dikenal. Sistem pembelajaran daring merupakan kegiatan pembelajaran yang tidak
memerlukan pertemuan tatap muka antara guru dan siswa, melainkan dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi, telekomunikasi dan informasi, internet serta aplikasi pendukungnya. Guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran
dapat menggunakan berbagai aplikasi, seperti WhatsApp, Telegram, Google Classroom, Google Meet, Google Form, Zoom Meeting,
Quiepper School, Webex, Teacher Room, TikTok, YouTube dan lain-lain [24].

Dengan demikian, nampaknya pemanfaatan teknologi sebagai alat dalam pembelajaran, dalam hal ini media sosial, memang mempunyai tantangan
yang tidak ringan. Namun dengan adanya kerjasama semua pihak yaitu guru, siswa, orang tua, dan masyarakat dalam melakukan pengawasan yang
tepat dan konsisten maka pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya penggunaan media sosial dengan tujuan pembelajaran akan
mendapatkan hasil yang positif dan sangat bermanfaat. membantu dalam implementasinya.

3.3. Cara menggunakan media sosial secara efektif

Bidang teknologi terus berkembang pesat di berbagai bidang seperti perkembangan teknologi informasi,
transportasi, kesehatan, energi, militer dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi dalam hal jaringan internet
semakin memudahkan pekerjaan manusia. Internet menjadi lebih cepat dan lebih mudah diakses, dengan adanya
Nikodemus Thomas Martoredjo dkk. / Procedia Ilmu Komputer 227 (2023) 534–539 537

kemampuan untuk terhubung antar perangkat menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi ini akan terus berlanjut dan dapat memberikan
dampak besar terhadap cara hidup manusia dan cara kerja manusia di masa depan. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi ini sebaik-
baiknya akan sangat relevan dan bermanfaat bagi siapa pun. Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan untuk kepentingan manusia,
salah satunya melalui pemanfaatan teknologi untuk tujuan pendidikan.
Apa kemungkinan penggunaan teknologi untuk membantu pendidikan? Penggunaan teknologi seperti penggunaan komputer, iPod,
ponsel pintar, pembaca digital, dan sistem permainan interaktif sangat umum terjadi di kalangan generasi muda. Teknologi ini bisa menjadi
alat pengajaran yang sangat berguna, namun mereka memiliki keterbatasan [26]. Pertama, teknologi tidak bisa secara otomatis
menggantikan guru. Lebih lanjut, pembelajaran dengan peningkatan teknologi menekankan bahwa teknologi dengan sendirinya tidak akan
menjamin peningkatan prestasi akademik; Seperti halnya alat apa pun, teknologi harus digunakan dengan baik oleh guru dan siswa yang
percaya diri dan kompeten [27].
Terkait hal di atas, terdapat beberapa implikasi praktis yang mudah dilakukan antara guru dan siswa dalam interaksi
menggunakan media sosial dalam konteks pembelajaran. Pertama, guru dapat melakukan persiapan sebelum pertemuan kelas
dilaksanakan. Misalnya saja menyiapkan contoh kasus melalui tayangan video yang viral di media sosial. Hal ini juga merangsang
peran siswa dalam mempersiapkan proses pembelajaran yang akan datang. Selanjutnya guru dapat memberikan berbagai materi
tambahan yang relevan dengan topik (tulisan atau video) dalam bentuk link yang dapat dibagikan melalui media sosial, serta
memberikan ruang untuk memberikan tanggapan. Dengan demikian dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
terhadap topik yang dipelajari. Ketiga, siswa dapat secara aktif membagikan konten atau link yang relevan dalam diskusi online di
media sosial. Dalam hal ini siswa akan lebih aktif dalam mencari dan menyajikan konten atau tautan dan dalam diskusi [28].
Sementara itu, guru berperan sebagai fasilitator dalam diskusi. Guru yang kreatif harus mampu melihat dan memanfaatkan
kemampuan anak dalam menggunakan gadgetnya dalam proses pembelajaran.
Selain itu perlu juga menetapkan tujuan yang jelas dengan menerapkan kebijakan dan aturan yang tepat. Menetapkan aturan
dan pedoman penggunaan media sosial dalam pembelajaran sangat bermanfaat sebagai pedoman agar tetap fokus pada tugas
belajar dan tidak tergoda untuk menabung [30]. Pilih platform yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa [31].
Semua aplikasi media sosial mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Mereka juga
diingatkan untuk menjaga keamanan dan privasi dengan menjaga kerahasiaan informasi pribadi yang tidak perlu dibagikan atau
dipublikasikan. Data pribadi tidak harus dibagikan tetapi tetap aman. Dengan strategi dan metode yang tepat, penggunaan media
sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendukung pembelajaran [32].
Dalam beberapa kesempatan media sosial dijadikan sebagai sarana dalam proses pembelajaran dan hasilnya sangat baik. Berdasarkan
materi yang telah disiapkan oleh pendidik, siswa memanfaatkan media sosial untuk berlatih meningkatkan kemampuan berbahasanya baik
dalam berkomunikasi maupun berinteraksi. Penggunaan media sosial akan memberikan dampak positif terhadap keterampilan sosial
seseorang apabila mampu memanfaatkan media sosial untuk memahami karakteristik orang-orang di lingkungannya. Media sosial juga dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa asing [34]. Berbagai momen dan peristiwa dalam pembelajaran dapat disimpan dalam postingan
media sosial untuk dijadikan bahan pembelajaran. Hal ini menarik, karena berbagai karya atau kreasi seni juga bisa dipublikasikan melalui
akun media sosial sehingga dapat dinikmati masyarakat. Dengan cara ini diharapkan siswa akan termotivasi untuk bekerja dan belajar dengan
lebih baik, karena kreasi dan proyeknya dapat diapresiasi oleh orang lain. Sementara itu penggunaan media sosial alternatif memberikan
manfaat bagi siswa dalam membantu proses pembelajaran matematika dan juga media informasi di perguruan tinggi [36]. Pembelajaran
dengan memaksimalkan penggunaan media sosial memberikan dampak yang cukup efektif bagi siswa. Hasil tugas proyek yang mereka
kerjakan mengalami peningkatan kualitas dan kreativitas [37]. Oleh karena itu perlu adanya perhatian terhadap pemanfaatan media sosial
dalam dunia pendidikan sebagai salah satu alternatif sarana untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik.

4. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa poin yang dikemukakan di atas, dan dari aspek banyaknya hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
media sosial dalam pembelajaran, maka hendaknya pengajaran dilakukan dengan memanfaatkan media sosial dalam proses pengajaran di
era ini. Berbagai macam media sosial seperti Facebook, WhatsApp, YouTube, Twitter, TikTok dan Instagram dapat diintegrasikan dalam proses
pembelajaran generasi milenial. Hal ini seiring dengan populernya aplikasi media sosial tersebut di kalangan generasi milenial. Adapun
bagaimana cara mengintegrasikan media sosial ke dalam pembelajaran generasi milenial masih memerlukan bimbingan dan arahan dari
guru dan di sisi lain siswa dapat memberikan masukan yang baik. Selain itu, media sosial ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat
pertemuan virtual, wadah diskusi, wadah berbagi materi pembelajaran, berbagi video dan gambar, serta berbagi link informasi seputar
pembelajaran. Dengan demikian akan memperkaya pembelajaran
538 Nikodemus Thomas Martoredjo dkk. / Procedia Ilmu Komputer 227 (2023) 534–539

prosesnya dan tentunya akan lebih menyenangkan dan menarik karena lebih interaktif.

Referensi
[1] L. Stosik. (2015) “Pentingnya teknologi pendidikan dalam pengajaran,”Int. J.Pengetahuan. Res. Sains. bahasa Inggris Mendidik., jilid. 3, tidak. 1, hal.111–114.

[2] AM Kaplan dan M. Haenlein (2016) “Pendidikan tinggi dan revolusi digital: Tentang MOOCs, SPOCs, media sosial, dan Cookie Monster,”
Bis. Horiz., jilid. 59, tidak. 4, hal. 441–450 doi: 10.1016/j.bushor.2016.03.008.
[3] S. Rashid dan SS Yadav (2020) “Dampak Pandemi Covid-19 pada Pendidikan Tinggi dan Penelitian,”India J.Hum. Dev., jilid. 14, tidak. 2, hal.340–343,
doi: 10.1177/0973703020946700.
[4] Z. Wang dan K. Tang (2020) “Memerangi COVID-19: keadilan kesehatan itu penting,”Nat. medis., jilid. 26, tidak. 4, hal. 458 doi: 10.1038/s41591-020- 0823-6.

[5] Nikodemus Thomas Martoredjo (2020) “Pandemi Covid-19: Ancaman atau Tentangan bagi Sektor Pendidikan?,”J. Pendidik., jilid. 2, tidak. 1, hal. 1–15,
[Online]. Tersedia: https://core.ac.uk/download/pdf/328807842.pdf
[6] S. Carpenter, B. Takahashi, C. Cunningham, dan AP Lertpratchya (2016) “Peran media sosial dalam mempromosikan keberlanjutan di pendidikan
tinggi,”Int. J.Komun., jilid. 10, hal.4863–4881
[7] Awal Kurnia Putra Nasution (2020) “Integrasi Media Sosial dalam Pembelajaran Generasi Z,”J.Teknol. Inf. dan Pendidik., jilid. 13, tidak. 1, hal.80–86.

[8] J. Paul, WM Lim, A. O'Cass, AW Hao, dan S. Bresciani (2021) “Prosedur ilmiah dan alasan untuk tinjauan literatur sistematis (SPAR-4-
SLR),”Int. J. Konsumsi. Pejantan., TIDAK. April, hlm.1–16. doi: 10.1111/ijcs.12695.
[9] S. Kemp (2022) “Digital 2022: Laporan Statistik Global April,”Laporan Data. https://datareportal.com/reports/digital-2022-april-globalstatshot
(diakses 25 April 2023).
[10] IM Tarigan, MAK Harahap, DM Sari, RD Sakinah, dan AMA Ausat (2020) “Pengertian Media Sosial: Manfaat Media Sosial Bagi Individu,”
J. Pendidik. Tambusai, jilid. 7, tidak. 1, hal.2317–2322. [On line]. Tersedia: https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/5559

[11] DA Kusumajati, RP Chairiyani, dan NT Martoredjo (2020) “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Manusia Pada Remaja (Studi Kasus
Mahasiswa Universitas Bina Nusantara),”ACM Int. Konf. Prosiding Ser., hal.102–105. doi: 10.1145/3378904.3378917.
[12] MAN & AA- Ayaz (2020)Media Sosial sebagai Ruang Pendidikan Perdamaian: Potensi Pedagogis Jaringan Online. [On line]. Tersedia:
https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/978-3-030-50949-1.pdf
[13] HN Rahmawati, MKB Iqomh, and H. Hermanto (2019) “Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Motivasi Belajar Remaja,”
J.Keperawatan Jiwa, jilid. 5, tidak. 2, hal. 77. doi: 10.26714/jkj.5.2.2017.77-81.
[14] YR Chassiakosdkk.(2016) “Anak-anak dan remaja dan media digital,”Pediatri, jilid. 138, tidak. 5. doi: 10.1542/peds.2016-2593.
[15] C. Greenhow dan A. Chapman (2020) “Jarak sosial bertemu media sosial: alat digital untuk menghubungkan siswa, guru, dan warga dalam keadaan darurat,”Inf.
Mempelajari. Sains., jilid. 121, tidak. 5–6, hal.331–342. doi: 10.1108/ILS-04-2020-0134.
[16] A. Suryaningsih (2020) “Dampak Media Sosial Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik,”Edusaintek J. Pendidikan, Sains Dan Teknol., jilid.
7, tidak. 1, hal. 1–10., doi: 10.47668/edusintek.v7i1.45.
[17] E. Lacka, TCWong, dan M. Haddoud (2011) “Penggunaan media sosial di pendidikan tinggi [infografis],” no. Desember, 2011, [Online].
Tersedia: http://holykaw.alltop.com/social-media-use-in-higher-education-infograp?tu2=1
[18] N. Nurwita, F. Susanti, DNR Permada, B. Oktrima, and L. Irawati (2020) “Dampak Buruk Pemakaian Media Sosial Terhadap Semangat Dan Capaian
Belajar Siswa Smp Arraisiyah Pamulang”,”J.ABDIMAS Tri Dharma Manaj., jilid. 1, tidak. 1, hal. 66 doi: 10.32493/abmas.v1i1.p66- 76.y2019.

[19] D. Agustiah, T. Fauzi, and E. Ramadhani (2020) “Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Belajar Siswa,”Islam. Hitungan. J.Bimbing.
Konseling Islam, jilid. 4, tidak. 2, hal. 181. doi: 10.29240/jbk.v4i2.1935.
[20] M. Yusi Kamhar dan E. Lestari (2019) “Pemanfaatan Media Sosial Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia DI Perguruan Tinggi,”
Intel. J.Ilmu Pendidik., jilid. 1, tidak. 2, hal.1–7. doi: 10.33366/ilg.v1i2.1356.
[21] R. Raja dan PC Nagasubramani (2018) “Tren Terkini Metode Pengajaran dalam Pendidikan" Diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pendidikan Sri Sai
Bharath Dindigul-624710,”India J. Aplikasi. Adv. Res., jilid. 2018, tidak. 3, hal.33–35. [On line]. Tersedia: https://www.phoenixpub.org/journals/
index.php/jaarS33

[22] LMF Sibuea, MA Sembiring, and RTA Agus (2020) “Efektivitas Pembelajaran Daring Berbasis Media Sosial Facebook Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar,”J.Ilmu. sosial. Res., jilid. 3, tidak. 1, hal.73–77. [On line]. Tersedia: http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR/article/view/430

[23] R. Habibah, UH Salsabila, WM Lestari, O. Andaresta, and D. Yulianingsih (2020) “Pemanfaatan Teknologi Media Pembelajaran di Masa Pandemi
Covid-19,”Trapsila J. Pendidik. Dasar, jilid. 2, tidak. 02, hal.1 doi: 10.30742/tpd.v2i2.1070.
[24] PIY Gunawan and A. Amaludin (2021) “Pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam jaringan di masa pandemi covid-19,”J.Madaniyah, jilid. 11, tidak.
2, hal.133–150
[25] Apriansyah dan A. Darius (2018) “Media Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Pembelajaran Pada Siswa SMA Di Sumatera Selatan,” vol. 1, hal.64–70.

[26] Y. Fitriani (2021) “Pemanfaatan media sosial sebagai media penyajian konten edukasi atau pembelajaran digital,” vol. 5, tidak. 4, hal.1006–
Nikodemus Thomas Martoredjo dkk. / Procedia Ilmu Komputer 227 (2023) 534–539 539

1013, doi: 10.52362/jisamar.v5i4.609.


[27] A. Woolfolk (2012),Tentang psikologi pendidikan: Relevansi psikologi pendidikan. doi: 10.4324/9780203807408-17.
[28] M.Rahmandkk.(2023) “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran,” vol. 05, tidak. 03, hal.10646–10653
[29] A. Pujiono (2020) “Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Bagi Generasi Z,” vol. 2, tidak. 1, hal. 1–19.
[30] W. Rahardjo, N. Qomariyah, I. Andriani, M. Hermita, and U. Gunadarma (2020) “Adiksi Media Sosial pada Remaja Pengguna Instagram dan
WhatsApp : Memahami Peran Need Fulfillment dan Social Media Engagement,” vol. 18, tidak. 01, hal.5–16. doi: 10.7454/jps.2020.03.
[31] C. Wankel (2009) “Manajemen pendidikan menggunakan media sosial,”Organ. Kelola. J., jilid. 6, tidak. 4, hal.251–262. doi: 10.1057/omj.2009.34.

[32] A. Yuniani, DI Ardianti, dan WA Rahmadani (2019) “Era Revolusi Industri 4 . 0 : Peran Media Sosial Dalam Proses Pembelajaran Fisika di
SMA,” no. 2, hal.18–24.
[33] A. Ulfah (2022) “Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia,”EUNOIA (Jurnal Pendidik. Bhs. Indones., jilid.
2, tidak. 2, hal. 149, doi: 10.30821/eunoia.v2i2.2098.
[34] E. Meinawati dan R. Baron (2019), “Media Sosial Dan Pembelajaran: Studi Efektivitas Penggunaan Facebook Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris,”
J.Tatsqif, jilid. 17, tidak. 1, hal.34–51. doi: 10.20414/jtq.v17i1.679.
[35] FS Fujiawati dan RM Raharja (2021) “Pemanfaatan Media Sosial (Instagram) Sebagai Media Penyajian Kreasi Seni Dalam
Pembelajaran,”J. Pendidik. Dan Kaji. Seni, jilid. 6, tidak. 1, hal.32–44.
[36] Y. Anisa (2022), “Peran Channel Youtube Sebagai Media Alternatif untuk Membantu Proses Pembelajaran Matematika dan Media Informasi pada
Tingkat Perguruan Tinggi,”Jpmr, jilid. 07, tidak. 01, hal.13–21.
[37] MV Br Halawa (2021) “Efektivitas Pemanfaatan Platform Media Sosial dalam Pembelajaran Praktikum Secara Daring,”Menarik. Inovasi. Mendidik.
J., jilid. 3, tidak. 1, hal. 52. doi: 10.51278/aj.v3i1.216.

Anda mungkin juga menyukai