Abstrak: Sejak pertengahan bulan maret 2020, teknologi informasi dan komunikasi
sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Setelah munculnya surat edaran
(SE) tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19, system
pembelajaran di semua jenjang pendidikan beralih menjadi model pembelajaran
daring. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke
dalam jaringan internet. Sedangkan pembelajaran daring ialah pembelajaran yang
dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring social,
sehingga teknologi informasi dan komunikasi khususnya laptop dan handphone
(HP) menjadi fasilitas utama sebagai penunjang berlangsungnya proses belajar
mengajar. Penelitian ini mencoba menyajikan gambaran tentang peran, dampak dan
problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia pendidikan beserta
solusi untuk problematika tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif yang tujuannya untuk mengungkap fakta, fenomena, variabel
yang terdapat dalam objek penelitian. Sumber data dari penelitian ini adalah dari
pengamatan penulis di beberapa sekolahan dan wawancara dengan beberapa guru
serta mengambil data dari jurnal atau literature dari internet yang berkaitan dengan
tema diatas. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Peran teknologi informasi
terhadap dunia pendidikan, 2) Dampak teknologi informasi terhadap dunia
pendidikan, 3) Problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia
pendidikan dan solusinya.
1. Pendahuluan
Pendidikan memegang peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Menurut Rousseau (dalam Mardapi, 2008) tujuan utama pendidikan
adalah memberi kemampuan pada manusia untuk hidup di masyarakat.
Kemampuan ini berupa pengetahuan atau keterampilan serta perilaku yang
diterima masyarakat [1]. Kemampuan seseorang akan dapat berkembang secara
optimal apabila memperoleh pengalaman belajar yang baik dan tepat.
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen
pendidikan oleh pendidik yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan.
Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil
pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan dapat ditentukan pada
dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi
tersebut satu sama lain saling tergantung. Meskipun komponen-komponen
Pendidikan sudah memadai, namun pada pengelolaannya tidak tepat, maka akan
mengakibatkan hasil yang tidak optimal. Oleh karena itu, komponen dan
pengelolaan dalam sebuah lembaga Pendidikan, harus berjalan beriringan dan
berlangsung secara seimbang.
2. Metode
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, lebih terarah pada
penggunaan model pendekatan isi kajian (Content Analysis), dimana sebuah
pembahasan pengumpulan data secara mendalam melalui media cetak seperti buku,
jurnal, ataupun media teknologi lainnya, yakni media ebook, dan tulisan-tulisan
terdahulu sebagai sumber tambahan sebagai teori penulisan [4, p. 25]. Data tersebut
dikumpulkan dengan cara Text Reading (membaca), memahami, mempelajari, dan
mencatat sebuah informasi yang terkait permasalahan yang akan dikaji, sehingga
mempermudah penyusunan penulisan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa tulisan
maupun ucapan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu
sendiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kasus dan lapangan yang
bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan
sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga
atau masyarakat [5, p. 46]. Sedangkan penelitian deskriptif, yakni sebuah penelitian
yang menjelaskan dan menggambarkan kejadian yang ada, baik kejadian alamiah
maupun rekayasa manusia itu sendiri.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena
dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) dimana
peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati [6, p. 7].
Penelitian kualitatif tidak berakar dari objectivism yang menganut perspektif
teoritis positivism seperti penelitian kuantitatif, akan tetapi berusaha menggali dan
memahami pemaknaan akan kebenaran yang berbeda-beda oleh orang yang
berbeda, sebab penelitian kualitatif menganggap bahwa realitas adalah bentukan
pemikiran manusia dan segala sesuatu yang melibatkan manusia akan bersifat
kompleks dan multi-dimensi sehingga sulit untuk menjaga objektivitas absolut.
3. Hasil
Istilah teknologi informasi (TI) mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada
masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau
pengolahan data elektronis (elektronic data processing). Teknologi informasi
didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi,
dan elektronik digital [7, p. 10].
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
4. Pembahasan
A. Peran Teknologi Informasi (TI) dalam Dunia Pendidikan
Jika dulu orang menempuh jarak ribuan km untuk mendapatkan informasi
secara akurat, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa detik saja
melalui media internet. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun
keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone (HP). Di era
globalisasi ini segala sesuatu dituntut untuk serba praktis, cepat, dan tepat, maka
dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat memenuhi hal tersebut, diantaranya
dengan adanya sebuah teknologi informasi dan komunikasi yang mampu
melayani dan memenuhinya. Dengan semakin globalnya kebutuhan manusia
akan informasi dan komunikasi, maka diharapkan kepada masyarakat teknologi
informasi dan komunikasi dapat dijadikan sebagai:
1) Sarana pelengkap dan pembantu dalam suatu proses kegiatan yang
berjalan serba cepat dan tepat.
2) Alat bantu untuk mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyajikan
informasi dengan cepat, tepat, dan efisien.
3) Bahan referensi dari berbagai aspek kegiatan dan mampu memberikan
sajian data yang sesuai dengan kebutuhan.
4) Teknologi informasi dan komunikasi merupakan wahana pembelajaran
dan penyampaian materi pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien [9, p.
96].
2) Dampak Negatif
5. Kesimpulan
Hal yang paling mutakhir dalam dunia pendidikan dengan berbasis teknologi
informasi (TI) adalah program “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses
pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin
poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan
menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. E-
learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian
pembelajaran dalam jangkauan yang lebih luas. Selain itu terdapat pembelajaran
daring, yaitu pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka, tetapi melalui
platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara
online yang dapat dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti google classroom,
google meet, Zoom dan lain-lain.
Contoh problematika dari pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam dunia
pendidikan adalah banyaknya siswa-siswi yang kecanduan HP (gadget) dan
menghabiskan banyak waktu nya untuk bermain game atau bermain aplikasi di
dalam gadget daripada mengerjakan tugas dan menambah wawasan keilmuannya.
Banyaknya penipuan di kalangan masyarakat pengguna aplikasi internet baik jasa
transportasi, pasar online, maupun jasa-jasa lainnya yang tujuan utamanya adalah
untuk memudahkan masyarakat dan menghemat biaya. Dari permaalahan itulah
pendidik perlu memberikan pengetahuan khusus baik dari segi teknologi atau
agama untuk mnyiapkan masa depan peserta didik dalam menghadapi kemajuan
teknologi dan globalisasi.
6. Daftar Referensi
[1] L. N. Amali, “Implikasi teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia
pendidikan,” Prosiding APTEKINDO, vol. 6, no. 1, 2012.
[2] M. Husaini, “Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan (e-
education),” MIKROTIK: Jurnal Manajemen Informatika, vol. 2, no. 1,
2017.
[3] B. Raharjo, Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: Gramedia, 2002.
[4] A. Soejono, Metode Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan. Jakarta:
Rineka Cipta, 1999.
[5] C. Narbuko and A. Achmad, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,
2013.
[6] S. Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks, 2012.
[7] S. Suryadi, “Peranan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Kegiatan Pembelajaran dan Perkembangan Dunia Pendidikan,”
JURNAL INFORMATIKA, vol. 3, no. 3, pp. 9–19, 2015.
[8] P. Riwayadi, “Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Untuk Kemajuan Pendidikan Di Indonesia,” available at PLS-
UM Database, 2013.
[9] J. M. Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press, 2011.
[10] I. Alisjahbana, Teknologi dan Perkembangan. Jakarta: Yayasan Idayu, 1980.