NIM :
NAMA :
NO KELOMPOK : 116
STRUKTUR RESUME:
1. ISI RESUME HARI KE – 1 TANGGAL 12 JUNI
2. FOTO BUKTI KEHADIRAN PADA SESI TERSEBUT
SESI 1 :
PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN REGULER PERIODE I TAHUN 2023
PEMBICARA : DR. MIAR., SE., M.SI (KETUA PANITIA KKN)
Landasan hukum
• Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program dari kebijakan
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program
Studi. Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan hukum
pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan
tinggi. Landasan hokum pelaksanaan MB-KM
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
LATAR BELAKANG
• Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja
dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan di era
globalisasi. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga
dengan masa depan yang berubah dengan cepat.
• Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu
relevan.
• Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas
tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi
yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang,
dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Untuk mewujudkan generasi yang berkarakter
dan unggul.
KKN Tematik Reguler dilakukan atas berbagai pertimbangan dan landasan pemikiran yang
logis, antara lain:
• Mahasiwa adalah calon kader dan pemimpin bangsa, sehingga perlu diberi kesempatan
untuk mengorganisir kelompok sebagai suatu media pembelajaran untuk memupuk rasa
tanggung jawab.
• Proses pengorganisasian dalam KKN juga untuk memupuk terbentuknya network
mahasiswa antar fakultas
• Secara psikologis, mahasiswa adalah orang yang sudah dianggap dewasa. Oleh sebab itu,
perlu diberikan kesempatan untuk mengorganisir suatu kegiatan sebagai media
pembelajaran agar dapat menjadi manusia yang bertanggung jawab atas segala keputusan
yang dibuat sendiri dan kelompoknya
• Proses pencarian permasalahan KKN akan mengantar mahasiswa menjadi SDM masa
depan yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
• Menunjukkan pada mahasiswa bahwa persoalan pembangunan bukan hanya
tanggungjawab Pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh komponen masyarakat.
SESI 2 :
ARAHAN DAN TUJUAN KKN REGULER IMPLEMENTASI MBKM PERIODE I TAHUN 2023
PEMBICARA : DR. SUSTIYAH ., M.S (KETUA PUSAT STUDI MBKM LP3MP UPR)
Arahan dan Tujuan :
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja
dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan di era
globalisasi. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga
dengan masa depan yang berubah dengan cepat.
• Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
• Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) diharapkan dapat menjadi
jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di
perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif,
tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Untuk mewujudkan generasi
yang berkarakter dan unggul.
Kehadiran mahasiswa selama dua bulan dapat mendampingi perencanaan program di
desa dalam mendukung Sustainable Development Gools(SDG) Desa, mulai dari kajian
potensi, masalah dan tantangan pembangunan, penyusunan prioritas
pembangunan,perancangan program, desain sarana prasarana,pemberdayaan
masyarakat, pengembangan Usaha Mikro Kecil, pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa(BUMDes), supervisi pembangunan, hingga monitoring dan evaluasi.
• Memberikan pengalaman dalam bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai generasi andal.
• Memberikan kesempatan untuk mengembangkan bidang ilmu dan minat mahasiswa
dengan luaran akhir dalam bentuk karya tertulis, audio-visual,maupun bentuk karya
laporan akhir.
SESI 3 : SOSIALISASI UNDANG-UNDANG PERMENDIKBUD NO 30 TAHUN 2021 TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN
TINGGI & BULLYING
PEMBICARA : DR. KIKI KRISTANTO., S.H., M.H (KETUA SATGAS PPKS UPR)
Untuk tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak di Polda Kalimantan
Tengah pada tahun 2022 terdapat 124 perkara kekerasan pada anak dan 77 perkara
kekerasan terhadap perempuan.
Kekerasan seksual di perguruan tinggi yang ada Diindonesia
Ada sekitar 174 kasus kekerasan seksual di 79 kampus di 29 provinsi. 96%
korban adalah mahasiswi /perempuan. untuk Pelaku: dosen, mahasiswa, staff,
warga, tokoh agama, dokter yang bertugas di klinik kampus. Diantara kejadian
tersebut ada sekitar 20% tidak melapor & 50 % tidak menceritakan kepada
siapapun karena malu, takut, bingung. Tempat kejadian di kampus misal saat
bimbingan skripsi dan luar kampus misal tempat KKN/magang/kerja praktik/ acara
kemahasiswaan. (Vice Indonesia, Tirto & Jakarta Post 2019)
Bentuk kekerasan seksual
Kekerasan Seksual mencakup tindakan yang dilakukan secara verbal, non-fisik, fisik,
dan/atau melalui teknologi informasi dan komunikasi (Permendikbudristek
30/2021, pasal 5[1]) Total terdapat 21 bentuk kekerasan seksual berdasarkan
Permendikbudristek 30/2021, pasal 5[2]
Contoh bentuk kekerasan seksual yang terjadi di perguruan tinggi
Menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang
bernuansa seksual kepada korban
Menatap korban dengan nuansa seksual dan/atau tidak nyaman (Definisi
berdasarkan Permendikbudristek 30/2021, pasal 5[2])
Dampak kekerasan seksual
Kekerasan seksual menyebabkan korban mengalami depresi, trauma, putus sekolah,
kehilangan pekerjaan, meninggal dunia (contoh kasus: korban kekerasan seksual
yang bunuh diri, korban cat calling yang meninggal dunia). Dengan demikian
kekerasan seksual adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan sekedar masalah
kesusilaan/etika, pelanggaran sopan santun atau sebatas menganggap pelaku
"khilaf" dan cukup dimaafkan. Untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan, maka
hukum negara harus melindungi warga negara, di lingkungan kampus aturan
kampus harus melindungi sivitas akademika.
UU nomor 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Substansi dalam Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual bertujuan
untuk:
a. mencegah segala bentuk kekerasan seksual;
b. menangani, melindungi, dan memulihkan korban;
c. melaksanakan penegakan hukum dan merehabilitasi pelaku;
d. mewujudkan lingkungan tanpa kekerasan seksual; dan
e.menjamin ketidakberulangan kekerasan seksual. (UU 12/2022
tentang TPKS, pasal 3)
Sanksi Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi yang tidak melakukan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Seksual dikenai sanksi administratif berupa:
a. penghentian bantuan keuangan atau bantuan sarana dan prasarana untuk
Perguruan Tinggi; dan/atau
b. penurunan tingkat akreditasi untuk Perguruan Tinggi. (Permendikbudristek
30/2021, pasal 19)
SESI 4 : SOSIALISASI BAHAYA NARKOBA
PEMBICARA : BNN
1. Fakta Narkoba
Fakta dan kasus narkoba ada sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan
narkotika (prevelensi 5,5% tahun 2020)
Prevelensi penyalahgunaan narkoba di provinsi Kalimantan tengah
0,70% (10.108 orang) : pernah pakai
0,40% (6.317 orang) : pakai 1 tahun terakhir
Kasus
Temuan bunker narkoba di kampus Makassar yang mengejutkan
Bunker merupakan brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi. Prngakuan
terakhir sebenarnya suddah masuk 3 kilo karena beredar cukup lama.
2. Tentang Narkoba
Dasar hukum tentang narkoba
1. Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika
2. Peraturan Menkes No. 23 tahun 2020 tentang psikotropika
3. Instruksi presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang rancana aksi nasional pencegahan
dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan precursor
narkotika (P4GN) tahun 2020-2024
Narkoba adalah salah satu permasalahan yang serius di seluruh dunia. Narkoba
merujuk pada zat-zat yang memiliki efek psikoaktif dan dapat menyebabkan
ketergantungan fisik dan psikologis pada penggunanya. Beberapa contoh narkoba yang
umum adalah ganja, kokain, heroin, amfetamin, ekstasi, dan methamphetamine. Kejahatan
narkotika merupakan kejahatan extraordinary yang menjadi concern seluruh negara di
dunia, karena narkotika dapat merusak generasi bangsa dari suatu negara.
3. pencegahan narkoba
1. rean.id
rumah edukasi anti narkoba
2. kampus bersinar
Bersama elemen PT untuk membentuk kampus bersih narkoba
3. SMC
Sosial media center
4. CNS podcast
Narasumber yang kompeten dengan durasi 30 menit dengan bentuk dialog dua
arah dalam kanal youtube
5. Desa bersinar
Bersama elemen masyarakat membentuk desa bersih narkoba
6. Relawan
Ribuan relawan anti narkoba yang tersebar diseluruh Indonesia sebagai
perpanjangan tangan BNN
Tips mencegah penyalahgunaan narkoba
1. Edukasi
2. Gaya hidup
3. Sharing/diskusi
4. Value
4. program rehabilitas
1. datang sukarela ke IPWL
2. dijangkau oleh petugas
3. terjaring dalam operasi pemberantasan narkotika/Razia
4. dalam proses hukum
5. narapidana penyalahgunaan di lapas/rutan
SESI 5 : BPKP
PEMBICARA : Dr. HERRY., M.H
Tujuan UU Desa
Tujuan desa adalah menjadi desa kuat, maju, mandiri, demokratis, dan sejahtera.
Untuk mewujudkan itu ada 4 komponen yang dibuat untuk mewujudkan tujuan
desa tersebut, yaitu :
a. Pemerintahan : efektif, professional, transparan, dan akuntabel.
b. Pemberdayaan : kesadaran, kapsitas, dan prakarsa lokal.
c. Pembangunan : penigkatan kualitas hidup manusia, penanggulangan
kemiskinan dan kesenjangan.
d. Kemasyarakatan : kerukunan, kegontoroyongan, solidaritas, swadaya,
kerbersamaan.
Kewenangan desa
a. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul, seperti tanah kas
desa pranata dan hukum adat
b. Kewenangan lokal berskala desa
c. Kewenangan yang ditugaskan Pemerintah, melalui RJMN, RPJMD
d. Kewenangan lainnya yang ditugaskan pemerintah, pemerintah Prov, dan
pemerintah Kab/Kota sesuai peraturan perundangan
Lingkup:
Kewenangan:
Pemda: Pemda memiliki kewenangan yang lebih luas dan kompleks. Mereka
memiliki wewenang dalam penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
keamanan, dan lain-lain. Pemda juga memiliki otonomi khusus dalam mengelola
keuangan dan sumber daya di wilayahnya.
Desa: Desa memiliki kewenangan yang lebih terbatas. Mereka bertanggung jawab
atas penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa, seperti pembuatan kebijakan
desa, pengelolaan keuangan desa, pembangunan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa.
Struktur Pemerintahan:
Pemda: Pemda memiliki struktur pemerintahan yang lebih kompleks. Di tingkat
provinsi terdapat gubernur sebagai kepala pemerintahan, sedangkan di tingkat
kabupaten/kota terdapat bupati/wali kota. Pemda juga memiliki DPRD (Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah) yang berperan dalam membuat kebijakan dan
mengawasi jalannya pemerintahan daerah.
Desa: Desa memiliki struktur pemerintahan yang lebih sederhana. Kepala desa
adalah pemimpin pemerintahan desa yang dibantu oleh perangkat desa seperti
sekretaris desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Desa juga memiliki
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) yang berperan dalam
pemberdayaan masyarakat desa.
Anggaran:
Pemda: Pemda memiliki anggaran yang lebih besar dan kompleks. Mereka
menerima dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang
digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pemerintahan daerah.
Desa: Desa memiliki anggaran yang lebih terbatas. Mereka menerima dana dari ADD
(Alokasi Dana Desa) yang diberikan oleh pemerintah pusat. Dana tersebut
digunakan untuk pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan
pemerintahan desa.
Yang dimana peserta kkn yang berfokus pada potensi pengembangan umkm dan
bumdes ini bisa bisa melibatkan bank kalteng dalam upaya pengembangan umkm dan
bumdes,semakin maju suatu daerah maka akan tumbuh berkembang umkm suatu desa
akan semakin tinggi potensi didirikannya bumdes yang dimana dumdes sebagai badan
usaha milik desa yang diharapkan betul-betul produktif dan bisa menghasilkan laba yang
akhirnya menjadi pendapatan asli milik desa dalam meningkatkan pembangunan.
Apabila di suatu desa menjadi lokasi kkn terdapat bumdes yang baru ingin berdiri
diharapkan kepada mahasiswa bisa membantu dan juga terlibat dalam pendirian bumdes
tersebut
Dan bumdes di suatu desa tidak aktif mahasiswa dapat berdiskusi apa saja masalah
mengapa bumdes tidak aktif dan juga apabila bumdes aktif diharpkan di cermati dan di
pelajari.
Pedagang perantara :
- hasil hutan
- perikanan
- pertanian
- peternakan
- perkebunan
- jasa angkutan
- wisata
- dll
Penyebab kebakaran hutan yaitu kekeringan. Pemicu kebakaran hutan yaitu aktivitas
manusia untuk melakukan pengeringan lahan gambut dengan membuat kanal. Karena
mengimitasi pertanian lahan kering. Kemudian eksploitasi sumber daya yang berlebihan,
penebangan kayu yg berlebihan tanpa memikirkan risikonya. Kebakaran yang terjadi di
Kalimantan tengah bermula dari kebakaran di permukaan atau dari pinggir jalan kemudian
meluas. Tindakan yang perlu dilakukan adalah mengantisipasi kebakaran permukaan agar
tidak terjadi kebakaran gambut. Karakteristik kebakaran gambut hanya membakar di atas
tanah tidak sampai akar. Dampaknya terjadi penumpukan bahan bakar pada daerah yang
tidak terbakar yang bisa menjadi potensi pada tahun-tahun yang akan datang.
Upaya pencegahannya salah satu solusi dan inovasi yaitu pembuatan sprinkel dari sumur
bor untuk blocking area, Inovasi lain yaitu sistem pembasahan gambut dengan sumur bor,
Inovasi dari sepeda motor dijadikan mesin pompa, Inovasi sumur bor yang terkoneksi
dengan solar cell, inovasi sekat kanal, Selain itu dengan penimbunan kanal atau back pilling,
Pembangunan sekat bakar hijau, Sekat bakar kuning, Pembangunan pertanian tanpa bakar,
Pembakaran lahan terkendali.
Sumur bor mempunyai kriteria yaitu bisa dipompa secara terus menerus selama 6 jam,
lontaran air minimal 10 meter dengan selang 1,5 inci, air terlihat jernih dan tidak berwarna
atau keruh, debit air atau selang pelontar minimal 1,5 liter per detik.
Pelatihan dan peningkatan keterampilan MPA yaitu dengan melakukan sosialisasi langsung
ke masyarakat.
STRUKTUR RESUME:
1.ISI RESUME HARI KE – 2 TANGGAL 13 JUNI
2.FOTO BUKTI KEHADIRAN PADA SESI TERSEBUT
1.Gunung Mas adalah sebuah wilayah kabupatenyang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah,
Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan
Tengah berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2002. Ibu kotanya adalah Kuala Kurun, salah satu
kelurahan di kecamatan Kurun. Pada tahun 2020, kabupaten Gunung Mas memiliki jumlah
penduduk sebanyak 135.400 jiwa, dan kepadatan 13 jiwa/km².
3.Adapun Visi dan Misi Kabupaten Gunung Mas adalah sebagai berikut :
- Visi :
Terwujudnya Kabupaten Gunung Mas yang bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera, dan
mandiri.
- Misi :
a.Meningkatkan dan mempercepat pembangunan infrastruktur wilayah secara adil dan
proporsional;
b.Meningkatkan kualitas pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM);
c.Meningkatkan daya saing ekonomi wilayah;
d.Mempercepat Reformasi Birokrasi;
e.Penegakan dan Jaminan Kepastian Hukum (Law Enforcement);
f.Mengembangkan nilai – nilai budaya dan Kearifan Lokal;
g.Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development);
h.Memelihara dan Meningkatkan Keharmonisan Antar Masyarakat dalam Rangka NKRI.
Dalam pembekalan KKN tahap pertama oleh Universitas Pulang Raya (UPR), narasumber
membahas “Pedoman Kebijakan Pembangunan Wilayah Administratif Pulang Pisau”. Dosen
tersebut memaparkan secara komprehensif aspek-aspek yang terkait dengan pembangunan
Kabupaten Pulang Pisau. Berikut rangkuman pemaparan narasumber:
2. Pembangunan sektoral:
Pembicara memaparkan bidang-bidang prioritas di Kabupaten Pulang Pisau. Topik yang dibahas
antara lain pertanian, industri, pariwisata, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Setiap sektor
berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
3. Memberdayakan masyarakat:
Pembicara menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan.
Strategi yang ditonjolkan adalah partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan. Melalui partisipasi yang benar diharapkan masyarakat merasakan manfaat
pembangunan secara langsung dan berkelanjutan.
7. Rangkuman berisi beberapa hal pokok yang disampaikan narasumber pada pembekalan KKN
Musim 1 UPR tentang “Pedoman Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau”. Dalam pemaparan ini
ditekankan pentingnya sinergi dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan.
Kabupaten Katingan terletak di tengah pulau Kalimantan dan di tengah Kepulauan Nusantara.
Memiliki Jumlah penduduk sebesar 163.989 jiwa dengan Luas Wilayah 20.393,86 km2 atau
2.039.286 Ha. Pada tahun 2017, Katingan memiliki 13 kecamatan, 7 kelurahan, dan 154 desa.
Panjang total jalan dari Kasongan ke Mendawai berdasarkan data FS adalah 154,160 Km. sudah
fungsional sepanjang 83,460 Km (Kasongan - Kereng Pakahi) dan belum fungsional sepanjang
70,70 Km (Kereng Pakahi - Seberang Mendawai).
Kondisi infrastruktur jalan Interlokal antar kecamatan Mendawai dan Katingan Kuala masih jauh
dari harapan. Panjang ruas jalan koridor utama sepanjang 27,700 Km dengan kondisi mantap
45.079 %%
1. Jalan Katingan I, Panjang total 13,200 Km, sudah tertangani 6,809 Km, belum ditangani sepanjang
6,391 Km
2. Jalan Katingan II, Panjang total 10,500 Km, sudah tertangani 7,610 Km, belum ditangani
sepanjang 2,890 Km
3. Jalan Katingan III, Panjang jalan 4,000 Km, sudah tertangani 2,553 Km dan belum ditangani
sepanjang 1,447 Km
Berdasarkan hasil pengumpulan data primer melalul observasi, wawancara, dan penyebaran
kuisioner. Produk Unggulan Daerah Kabupaten Katingan adalah sebagai berikut:
1. Beras dengan nilai 67;
2. Rotan dengan nilai 64;
3. Produk Olahan Ikan dengan nilal 61; dan
4. Durian dengan nilai 61
Ditetapkan dengan SK. Bupati Katingan Nomor 070/53 Tahun 2023 Tentang Penetapan Produk
Unggulan Daerah
1. Kawasan peruntukan industri/industrial estate, yang mencakup industri besar dan menengah
yang berada di Kawasan Industri Batanjung.
2. Kawasan peruntukan klaster industri di luar kawasan industri, yang mencakup industri
menengah dan industri kecil yang tersebar di seluruh daerah Kabupaten Kapuas.
3. Industri mikro, kecil dan menengah tidak wajib berlokasi dalam kawasan industri.
2.Penyebab stunting
Kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi.
3.Periode emas 1000 hari pertama kehidupan, sejak anak dalam kandungan sampai anak berusia
dua tahun. Pada periode emas pertumbuhan otak sangat pesat yang mendukung pertumbuhan anak
dengan sempurna. Kekurangan gizi pada periode emas tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan
selanjutnya. Kecerdasan anak terbentuk di 1000 hari pertama kehidupan. Panjang badan anak
umur 0-24 bulan yang normal adalah 48,00 cm.
8.Upaya pencegahan stunting, penjabaran untuk program KKN stunting mahasiswa sesuai dengan
intervensi sensitif.
a.Penyediaan air minum dan sanitasi
•Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
•Berhenti buang air besar sembarangan
•Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
•Pengelolaan sampah rumah tangga
•Pengelolaan limbah cair rumah tangga
b.Akses pangan bergizi
•Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) → basis ketahanan pangan → pemberdayaan kelompok
wanita tani memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan tanam untuk semua jenis tanaman
yang bernilai gizi konsumsi keluarga.
•Inovasi hidroponik juga dapat diterapkan jika kekurangan lahan pekarangan.
•Diharapkan dengan adanya KRPL akan terpenuhi Makanan tinggi kalori, protein, dan
mikronutrien (TKPM) dan kaitannya dengan pangan lokal/tradisional.
c.Edukasi, konseling dan perubahan perilaku
•Penyebaran informasi melalui media, konseling perubahan perilaku antar pribadi.
•Penyuluhan untuk mencegah pernikahan dini, dan kesehatan reproduksi.
•Penyuluhan keluarga berencana secara umum.
•Penyuluhan perilaku hidup bersih sehat termasuk tidak merokok dan tidak mengonsumsi narkoba
dan pelayanan kesehatan (membantu mengukur tinggi badan dan berat badan bayi dan anak).
•Penyuluhan gemar bercocok tanam dan Penyuluhan gemar makan ikan.
•Budidaya ikan lele.
•Program pengembangan anak usia dini (PAUD) 3 aspek: Pengembangan agama dan moral,
pengembangan psikomotorik, dan pengembangan Bahasa.
STRUKTUR RESUME:
1.ISI RESUME HARI KE – 3 TANGGAL 14 JUNI
2.FOTO BUKTI KEHADIRAN PADA SESI TERSEBUT