Anda di halaman 1dari 13

MUARDI PUTRA HAJI HUSIN

1906380190

ANALISIS ARTIKEL
TOPIK UTAMA ADALAH
KEPULANGAN WNI TAPI YANG
MAU DIBAHAS MENCARI
FORMAT KEBIJAKAN dalam
pemulangan

MENCARI FORMAT KEBIJAKAN TERBAIK DALAM


MERESPONS KEPULANGAN WNI EKS-ISIS
Suci Amaliyah, S.K.M., M.Si.
amaliyahsuci@yahoo.com
Alumnus Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Program Pascasarjana Universitas
Indonesia
&
Boy Anugerah1
b.anugerah@sgpp.ac.id
Staf Ahli Pimpinan di MPR RI / Mahasiswa Pascasarjana Studi Kepemerintahan dan
Kebijakan Publik di SGPP Indonesia

PEMBUKAAN SECARA UMUM TENTANG


PENELITIAN INI
Abstrak
Pemerintah Republik Indonesia dihadapkan pada sebuah persoalan dilematis ketika
Warga Negara Indonesia (WNI) eks-ISIS yang bermukim di Irak dan Suriah menyatakan
keinginannya untuk pulang ke Indonesia. Di satu sisi, pemerintah mengemban tanggung jawab
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia seperti
yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD NRI 1945 Alinea ke-4. Di sisi lain, pemerintah
dihadapkan pada ancaman merebaknya aksi-aksi terorisme dan penyebaran paham ISIS di
tanah air jika memulangkan para WNI tersebut. Tulisan ini mencoba mengurai permasalahan
yang ada dengan menelisik lebih jauh akar permasalahan kepulangan WNI eks-ISIS tersebut,
dampak positif dan negatifnya, serta solusi yang tepat dalam menjaga stabilitas politik dan
keamanan nasional.

Kata kunci: WNI, ISIS, ancaman, terorisme, kepulangan, kebijakan, keamanan.


KATA KUNCI YANG BAKAL
SERING DI SEBUTKAN PADA
ARTIKEL INI

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020 61


Photography/ Pendukung
illustration atau tulisan dalam
dokumentasi artikel

Sumber: www.Tribunnews.com

Informasi dasar
sebagai
PENDAHULUAN pembuka dan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat,
sedikitnya terdapat 689 WNI yang berstatus
Presiden Joko Widodo dan Wakil
sebagai foreign terrorist fighters (FTF)
Presiden K.H. Ma’ruf Amin akhirnya
di kedua negara tersebut, sedangkan
memutuskan untuk tidak memulangkan
1.800 WNI lainnya belum teridentifikasi.
ratusan Warga Negara Indonesia (WNI)
Sebelum diambil keputusan untuk menolak
eks-ISIS ke tanah air. Keputusan tersebut
kepulangan WNI eks-ISIS, pemerintah sendiri
ditetapkan setelah melaksanakan rapat
masih berpegang pada data yang dirilis oleh
kabinet yang digelar secara tertutup di
kedua lembaga asing tersebut. Pemerintah
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat,
secara resmi belum menyelesaikan proses
pada 11 Februari yang lalu. Hal ini kembali
identifikasi dan verifikasi terhadap WNI di
dipertegas oleh Menteri Koordinator Bidang
Irak dan Suriah, serta potensi adanya WNI
Politik, Hukum, dan Keamanan Republik
lainnya yang terafiliasi ISIS di negara-negara
Indonesia (Menkopolhukam RI), Mahfud MD,
sekitar Irak dan Suriah melalui perwakilan
dengan menyatakan bahwa pemerintah
diplomatik yang ada.3
tidak memiliki rencana untuk memulangkan
WNI eks-ISIS. Ia melanjutkan bahwa Di masyarakat sendiri terjadi perbedaan
keputusan tersebut diambil dengan tujuan pendapat. Merujuk pada beberapa publikasi
untuk memberikan rasa aman kepada 267 dan pemberitaan di surat kabar nasional
juta rakyat Indonesia dari ancaman teroris beberapa minggu terakhir, sebagian
dan penyebaran paham-paham yang tidak besar masyarakat Indonesia menyatakan
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.2 menolak rencana kepulangan tersebut.
Ada ketakutan di kalangan masyarakat
Sebelumnya diketahui bahwa terdapat
akan kembali maraknya aksi-aksi teorisme
ratusan WNI yang berada di Irak dan Suriah
di tanah air. Di Indonesia sendiri, terdapat
yang menyatakan keinginannya untuk
sel-sel jaringan terorisme yang terafiliasi
pulang ke Indonesia. Menurut data yang
langsung dengan ISIS yang masih memiliki
dilansir oleh Palang Merah Internasional

62 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020


potensi untuk menjalankan aksi-aksinya. pada pola terorisme di Indonesia selama
Kepulangan WNI eks-ISIS dari Irak dan Suriah dua dekade terakhir, ada semacam motif
dikhawatirkan akan menjadi ‘amunisi’ baru balas dendam dari pelaku teroris. Semisal
bagi sel-sel jaringan teroris tersebut. Selain tewasnya orang tua berstatus teroris
itu, masyarakat juga khawatir akan terjadi di tangan polisi yang memicu anaknya
penyebaran paham radikal ISIS jika terjadi di kemudian hari untuk melakukan aksi
pembauran para WNI tersebut dengan balas dendam melalui aktivitas terorisme
masyarakat banyak tanpa filter terlebih (vendetta cycle). Fakta inilah yang harus
dahulu (program deradikalisasi yang diwaspadai oleh pemerintah.
terencana dan bersifat khusus).
Bahasan dalam
Masyarakat yang mendukung PEMBAHASAN artikel ini
kepulangan WNI eks-ISIS berpandangan
sebaliknya. Pertama, tidak semua WNI Kebijakan yang diambil oleh pemerintah
yang berada di Irak dan Suriah berstatus dengan menolak rencana kepulangan WNI
sebagai kombatan atau mereka yang secara eks-ISIS yang jumlahnya ratusan sejatinya
ideologis mendukung ISIS. Banyak di antara dapat dimafhumi. Situasi politik dan
mereka yang hanya menjadi korban atau keamanan nasional yang dihadapi saat ini
bisa dikatakan berada pada level ‘heavy’.
memutuskan pindah ke Irak dan Suriah
Banyak isu krusial lainnya yang harus
dengan alasan untuk memperbaiki taraf
direspons secara cepat dan tepat seperti
hidup (bukan alasan ideologis). Kedua,
mewabahnya virus corona yang menyebar
pemerintah memiliki tanggung jawab
dari Tiongkok, perdebatan mengenai
untuk menjamin kelangsungan hidup
urgensi penerapan omnibus law di bidang
warga negaranya. ISIS secara legal formal
investasi dan perpajakan yang menuai pro
bukanlah sebuah entitas politik yang
dan kontra, upaya penangkapan Harun
berdaulat layaknya sebuah negara. Jika
Masiku yang berstatus buron dan stigma
pemerintah Indonesia menolak kepulangan
‘melempemnya’ KPK, strategi pemerintah
para WNI eks-ISIS, maka mereka akan
dalam menaikkan indikator makro ekonomi
berstatus stateless atau tidak memiliki
nasional, dan masih banyak lagi. Energi
kewarganegaraan. Hal ini akan sangat
pemerintah sudah cukup terkuras untuk
riskan karena mengancam kelangsungan
merumuskan strategi dan solusi terbaik
hidup mereka.
atas persoalan-persoalan tersebut.
Penolakan dari pemerintah juga Mendedahkan pembahasan mengenai
dianggap sebagai ‘cara paling simpel dan kepulangan WNI eks-ISIS tentu saja akan
murah’ karena pemerintah tidak mau menyedot perhatian yang lebih besar lagi
terbebani. Ketiga, para WNI eks-ISIS masih dari pemerintah, khususnya pembagian
memiliki saudara dan keluarga di tanah air. tugas pada kementerian/lembaga terkait,
Menolak kepulangan mereka berpotensi hingga penyiapan dana yang dipastikan
memutuskan jalinan komunikasi dengan tidak sedikit.
sanak keluarganya di tanah air. Pada taraf Namun demikian, penulis sendiri
yang lebih lanjut, sangat memungkinkan berpendapat bahwa kebijakan pemulangan
akan muncul kebencian di hati sanak WNI eks-ISIS seyogianya diletakkan sebagai
keluarga di tanah air terhadap pemerintah kebijakan yang bersifat tentative. Artinya,
apabila menolak kepulangan WNI eks-ISIS. pemerintah harus meluangkan cukup
Hal ini dapat menyemai bibit radikalisme waktu untuk merumuskan kebijakan yang
dan terorisme di kemudian hari. Merujuk lebih komprehensif dengan berkhidmat

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020 63


Penjelasan
tambahan
pada proses perumusan kebijakan yang mendirikan negara Islam. Guna menciptakan
baik dan benar. Kebijakan penolakan efek yang bersifat masif, ISIS menggunakan
yang ditetapkan dalam sebuah rapat instrumen media sosial dalam melakukan
yang bersifat terbatas dan tertutup tanpa propaganda. Hal ini terbukti sangat efektif
memiliki basis data mandiri yang akurat dalam menarik simpati umat Islam dari
menunjukkan ada ‘celah’ dalam proses berbagai negara untuk melakukan jihad
perumusan kebijakan yang dilakukan oleh sehingga menjadikan ISIS bukan sekedar
pemerintah. Pemerintah, khususnya melalui gerakan lokal di Irak dan Suriah, melainkan
kementerian/lembaga terkait, masih sebagai gerakan transnasional skala masif.
memiliki kesempatan untuk memperbaiki
Eksistensi ISIS seakan membenarkan
bobot kebijakannya. Hal penting yang harus
analisis dan prediksi Chandler dan Gunaratna
digarisbawahi adalah potensi ancaman yang
bahwa pasca 911, terjadi dinamika dalam
mungkin muncul di masa depan apabila
permasalahan ini tidak disikapi secara landskap terorisme global.4 Sedikitnya
komprehensif, holistik, dan integral. terdapat tiga perkembangan penting dalam
dinamika politik dan keamanan global
Sejarah singkat ISIS pasca tragedi 911 di Amerika Serikat.
Pertama, transformasi Al-Qaeda yang
Pemahaman mengenai kemunculan
dipimpin oleh Osama bin Laden. Kedua,
ISIS yang meliputi pengetahuan mengenai
dijadikannya Irak sebagai ‘land of jihad”.
ideologi, struktur organisasi, pola dan
Ketiga, dukungan masyarakat Muslim di
strategi pergerakan, serta sumber dana
berbagai negara atas narasi kebencian
merupakan kata kunci untuk menetapkan
terhadap Amerika Serikat dan masyarakat
strategi dan taktik mitigasi dan penanganan
barat sebagai kekuatan hegemoni global.
dampak ISIS di tanah air. Pemahaman
ISIS juga dipandang sebagai transformasi
ini haruslah bersifat komprehensif dan
Al-Qaeda dalam bentuk yang lebih radikal.5
tidak parsial mengingat pihak yang
ISIS menjadikan Irak dan Suriah sebagai
bertanggungjawab tidak hanya Polri
pusat dari negara Islam yang didirikan.
dan BNPT saja, tapi seluruh komponen
Narasi jihad yang didengungkan ISIS adalah
bangsa. Pemahaman mengenai ISIS
dengan menyerukan kepada diaspora
sebagai organisasi terorisme internasional
Muslim di seluruh dunia untuk mendukung
(privately based terrorism) juga tidak
perjuangan mereka dan melakukan jihad ke
bisa didasarkan pada kondisi hari ini saja,
Irak dan Suriah.
dalam hal mana ISIS mengalami pelemahan
kekuatan, bukan hanya sekedar pelemahan Kemunculan ISIS yang didirikan oleh
dalam menjalankan aksi-aksinya, tapi Abu Bakar al-Baghdadi pada 9 April 2013
juga rendahnya kapasitas untuk eksis dan tidak dapat dilepaskan dari pergolakan
bertahan hidup. negara-negara Arab selama Arab Spring.6
ISIS yang merupakan singkatan dari Diawali dari revolusi yang terjadi di Tunisia
Islamic State of Iraq and Syiria merupakan pada 18 Desember 2010 dan Mesir pada 25
organisasi terorisme internasional Januari 2011, berlanjut hingga menjamah
yang didirikan dengan cita-cita untuk Suriah. Apabila revolusi yang berlangsung
mendirikan negara Islam di Irak dan Suriah. di Tunisia dan Mesir berhasil melengserkan
Guna mencapai tujuan tersebut, ISIS Zine al-Abidine Ben Ali serta Husni Mubarak,
menyebarkan propaganda untuk mengajak tidak demikian halnya dengan yang terjadi
seluruh umat Muslim dunia melakukan jihad di Suriah. Pemimpin Suriah, Bashar al-
dan membantu perjuangan mereka dalam Assad tidak berhasil dilengserkan. Hal

64 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020


ini membawa siginifikansi penting bagi menjadi pusat perdagangan di masa awal
dinamika politik dan keamanan di Suriah. perkembangan Islam, demikian juga
Bukan hanya kelompok domestik yang halnya dengan Baghdad, Irak. Oleh sebab
hendak mencongkel Assad dari tampuk itu, kemunculan ISIS didasari motif untuk
kepemimpinan, tapi juga aktor-aktor mengembalikan kejayaan Islam di masa
internasional lainnya. Dalam konteks ini, lalu melalui pembentukan negara Islam di
Suriah menjadi medan pertarungan antara kedua wilayah tersebut.8
Assad dengan kelompok-kelompok yang Diskursus mengenai genealogi ISIS
hendak menjatuhkannya. juga tidak bisa dipisahkan dari eksistensi
Perang saudara yang terjadi di Suriah Al-Qaeda. Menurut Zelin, meskipun ISIS
lebih lanjut menjadi lahan bagi tumbuh sejatinya merupakan inkarnasi dari Al-
dan bersemainya ideologi ISIS. Musim semi Qaeda, namun hubungan di antara kedua
politik yang berlangsung di dunia Arab organisasi teroris internasional ini lebih
bukan hanya musim semi Arab (al-rabi’ al- banyak ditandai dengan ketidakpercayaan
araby’) atau Arab Spring, tapi juga musim (distrust), persaingan terbuka (open
semi kaum Islamis (al-rabi’ al-islamiyyun). competition), serta permusuhan (conflict).
Ini disebabkan karena selain memberi Zelin menggambarkan kedua organisasi ini
ruang bagi transformasi demokrasi, juga sebagai dua kelompok yang terlibat war
memunculkan arus balik tentang lahirnya for supremacy, perang memperebutkan
demokrasi versi kelompok Islam tertentu, supremasi sebagai organisasi terorisme
dalam konteks ini adalah kelompok ISIS.7 paling kuat di dunia.9 Pakar terorisme
Kemunculan ISIS juga ditengarai terkait global, Jenkins, menyebut relasi kedua
kejatuhan rezim Saddam Hussein yang organisasi ini bagai saudara yang saling
disebabkan oleh invasi Amerika Serikat dan membunuh (brothers killing brothers).
sekutunya pada 2003. Kejatuhan Saddam Sebagai kekhilafahan Islam di bawah al-
Baghdadi sebagai khalifah, ISIS mengklaim
Hussein mengakibatkan hancurnya seluruh
memiliki otoritas agama, politik, dan
infrastruktur militer, ekonomi, politik,
militer bagi seluruh umat Islam di dunia
dan pemerintahan Irak. Sabagai dampak
dengan mengajak seluruh umat Islam untuk
sampingnya, muncul gerakan radikal
bergabung mendukung eksistensi khilafah
destruktif seperti ISIS.
Islam yang dideklarasikan.
Argumentasi tersebut menemukan
relevansinya dan sangat logis dalam Pelemahan kekuatan ISIS
menjelaskan mengapa gerakan semacam Eksistensi ISIS sebagai organisasi
ISIS banyak muncul dan berkembang di terorisme global bisa disebut berumur
negara-negara yang dilanda konflik, bisa pendek. Meskipun ISIS lebih kuat
disebut juga negara gagal. ISIS dianalogikan dibandingkan dengan Al-Qaeda dari sisi
sebagai virus yang berkembang biak logistik dan jaringan, dan pada masa
dalam tubuh negara karena kerusakan dan jayanya menguasai sejumlah besar wilayah
kelemahan sektor ekonomi, politik, dan strategis di Irak dan Suriah, ditambah
militer baik yang disebabkan oleh faktor lagi fakta bahwa lebih dari 40 ribu orang
internal, maupun faktor eksternal. Alasan dilaporkan pindah dan tinggal di wilayah-
lainnya adalah secara historis Irak dan wilayah yang menjadi bagian kekhalifahan
Suriah adalah dua wilayah yang memiliki ISIS, namun itu semua tak cukup menopang
nilai sejarah bagi peradaban Islam. Pada eksistensi organisasi ini. Aksi ISIS yang
masa lampua, Suriah atau Syam pernah melancarkan serangan teroris yang brutal

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020 65


argumen
dan mengerikan di berbagai negara di dunia di dekat Sungai Eufrat yang menjadi markas
seperti Prancis dan Inggris telah meneguhkan terakhir ISIS di Suriah. Sebulan kemudian,
soliditas dan solidaritas internasional untuk SDF menyatakan berhasil direbut kembali
bersatu padu menumpas ISIS hingga ke dari ISIS dan mengumumkan kekalahan
akar-akarnya. telak ISIS di Suriah. Sebagai buktinya,
bendera kuning milik SDF dikibarkan di
Pada 2016, ISIS mulai kehilangan
gedung-gedung Baghouz. ISIS memang telah
wilayah-wilayahnya. Pasukan militer Irak
kalah telak, tapi belum seratus persen.
yang disokong koalisi pimpinan Amerika
Sisa-sisa militan ISIS yang masih hidup
Serikat melakukan serangan udara secara
melarikan diri dan bersembunyi di area
gencar dan berhasil merebut kembali
gurun terpencil di Suriah. Seperti halnya di
wilayah Fallujah dari ISIS pada Juni. Pada
Suriah, eksistensi ISIS di Irak sudah sangat
bulan Agustus, Suriah Democratic Forces
tergerus sejak direbutnya Mosul. Namun
(SDF) yang didukung Amerika Serikat
demikian, ISIS belum tumpas sepenuhnya.
berhasil merebut wilayah Manbij dari ISIS.
Aksi-aksi skala kecil masih dilakukan oleh
Pada bulan Oktober, pasukan Irak dan koalisi
milisi ISIS dengan melakukan serangkaian
pimpinan Amerika Serikat memulai sebuah
penembakan dan penculikan.10
operasi yang bertujuan untuk mebebaskan
kota Mosul dari ISIS. Pada bulan Desember, Diakui bahwa kemunduran ISIS
pasukan Libya membebaskan Sirte dari ISIS disebabkan oleh serangan secara spartan
dengan bantuan serangan udara Amerika dan kontinyu yang dilakukan oleh
Serikat. militer Irak dan Suriah dengan sokongan
pasukan koalisi internasional. Namun,
Tahun 2017 menjadi periode kekalahan
faktor lain yang tak kalah signifikan yang
ISIS secara telak. Pada bulan Juni 2017,
mempengaruhi pelemahan ISIS adalah
kota Mosul berhasil dikuasai setelah terjadi
terbunuhnya pimpinan dan pendiri ISIS, Abu
pertempuran sengit selama berbulan-bulan
Bakar al-Baghdadi pada 2019 dalam sebuah
dengan milisi ISIS. Perdana Menteri Irak pada
operasi militer yang digelar Amerika Serikat
saat itu, yakni Haider al-Abadi, menyebut
di Suriah Utara. Kematian al-Baghdadi,
situasi tersebut sebagai ‘pengakuan resmi
meskipun tak serta-merta menghancurkan
kekalahan ISIS’. Tak hanya itu, Masjid Agung
ISIS, namun diyakini telah meruntuhkan
al-Nuri yang menjadi tempat al-Bagdadi
mental dan psikologis para pengikutnya.
mengumumkan kekhalifahan ISIS pada 2014
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,
diledakkan oleh ISIS sendiri yang merasa
memberikan pernyataan yang sangat
sudah sangat terdesak. Di Suriah, pasukan
optimis bahwa kematian al-Baghdadi akan
Suriah yang disokong militer Rusia dan Iran
menjadikan dunia lebih aman. Pernyataan
membebaskan Deir al-Zor dan memperluas
yang tak sepenuhnya tepat apabila merujuk
kontrol pemerintah Suriah hingga ke Sungai
kekuatan Al-Qaeda pasca kematian Osama
Eufrat. Pada bulan Oktober, SDF yang
bin Laden.11
diawaki oleh milisi Kurdi dan Arab di Suriah
berhasil mengusir ISIS dari Raqqa melalui
Kembalinya kombatan asing ISIS
pertempuran besar selama empat bulan
lamanya. Jatuhnya desa Baghouz sebagai
wilayah terakhir yang dikuasai oleh ISIS
Tahun 2019 menjadi momen
telah menandakan bahwa ISIS tidak lagi
kehancuran ISIS. Pada bulan Februari 2019,
memiliki pijakan geografis baik di Irak,
SDF mengumumkan pertempuran terakhir
maupun Suriah. Jatuhnya desa Baghouz
dengan ISIS di Baghouz, sebuah desa kecil
ini juga memunculkan dua signifikansi
66 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020
penting. Pertama, para anggota ISIS dan ISIS. Dalam forum tersebut, Amerika Serikat
keluarganya menjadi buronan SDF, pasukan meminta agar anggota ISIS dan keluarganya
Irak, pasukan Suriah, dan pasukan Amerika dipulangkan ke negara asal mereka melalui
Serikat. Mereka yang tertangkap kemudian proses koordinasi terlebih dahulu dengan
dijebloskan ke kamp-kamp tahanan di pemerintah negara asal, kecuali pimpinan
Suriah Timur dan timur laut yang berada di ISIS. Mereka akan dikirim ke kamp tahanan
bawah kontrol SDF, serta beberapa tempat Amerika Serikat di Guantanamo, Kuba.
di Irak yang diawasi dan dikontrol oleh Namun demikian, usulan Amerika Serikat
pasukan Irak. Kedua, dikarenakan situasi ini ditolak oleh Eropa karena kepulangan
yang semakin tersudut dengan sisa kekuatan para kombatan tersebut akan mengancam
yang sangat minim, para kombatan asing keamanan nasional dan para kombatan
ISIS (FTF) akhirnya memutuskan untuk tersebut masih mungkin setiap saat untuk
kembali ke negara asal dengan membawa melancarkan aksi-aksi terorisme kembali.
serta seluruh anggota keluarganya di Irak Perbedaan pendapat antara Amerika
dan Suriah. Serikat dan Eropa tersebut pada akhirnya
berdampak pada tidak tercapainya
Pada 2014-2015, warga negara asing
kesepakatan dalam pertemuan Roma.12
yang menjadi kombatan ISIS berasal dari
60 negara. Jumlah mereka diestimasikan Menyikapi kebuntuan tersebut, Irak
sebanyak 25.000 personel, 3.000 di memberikan usulan. Irak menyarankan
antaranya berasal dari negara-negara Eropa. agar anggota ISIS dan keluarganya di
Secara mendetil, komposisi kombatan ISIS Suriah diseret ke meja pengadilan di Irak.
yang berasal dari Eropa sebagai berikut: Sebagai kompensasinya, Irak mendapatkan
Inggris (500 orang), Prancis (950 orang), guyuran dana sebesar 1 miliar dollar AS
Belgia (650 orang), Denmark (110 orang), dari Eropa dan negara lainnya. Pemerintah
Swedia (300 orang), Jerman (960 orang), Irak berhak mendapat dana tambahan jika
Belanda (120 orang), Norwegia (140 orang), nantinya anggota ISIS beserta keluarganya
Spanyol (50 orang), Irlandia (60 orang), mendapat vonis hukuman penjara di Irak.
Finlandia (45 orang), Italia (90 orang), Dana tambahan tersebut nantinya akan
Austria (60 orang), Bosnia (380 orang), digunakan untuk biaya penjara anggota
Serbia (100 orang), Kosovo (220 orang), ISIS. SDF juga memiliki usulan sebagai jalan
dan Albania (140 orang). Besarnya jumlah keluar. SDF menyarankan agar dibentuk
kombatan ISIS yang berasal dari negara- pengadilan internasional (international
negara Eropa tersebut menyebabkan court) yang khusus mengadili anggota ISIS
terjadinya perbedaan pandangan antara yang ditahan SDF. Namun demikian, negara-
Eropa dan Amerika Serikat dalam hal negara Eropa tidak memberikan respons
pemulangan para kombatan tersebut ke positif atas usulan Irak dan SDF.
negara asal.
Sebelum masuk pada pembahasan
Pada Februari 2018, menteri mengenai respons pemerintah Indonesia
pertahanan dari 14 negara anggota koalisi terhadap rencana kepulangan WNI eks-
internasional melawan ISIS yang dipimpin ISIS, ada baiknya disimak terlebih dahulu
oleh Amerika Serikat menggelar pertemuan pendekatan dan kebijakan negara-
di Roma, Italia. Agenda khusus yang negara lainnya. Beberapa negara seperti
dibahas dalam pertemuan tersebut adalah Inggris, Denmark, Jerman, dan Swedia
pembahasan mengenai nasib kombatan ISIS memutuskan memutuskan untuk mencabut
dan anggota keluarganya pasca kekalahan status kewarganegaraan warganya dan

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020 67


keluarga mereka yang terbukti secara Abu Bakar al-Baghdadi, dinyatakan tewas
resmi bergabung sebagai anggota ISIS. dalam serangan pasukan Amerika Serikat
Berbeda dengan negara-negara Eropa di Suriah Utara. Kematian al-Baghdadi ini
lainnya, Prancis belum memutuskan secara membawa signifikansi penting bagi ISIS.
tegas apakah menerima atau menolak Meskipun tidak serta-merta menghancurkan
rencana kepulangan warga negaranya. Saat kekuatannya secara total, ISIS mau tidak
ini Prancis masih melakukan investigasi mau harus mengubah pola pergerakan.
mendalam terhadap warganya yang Jika sebelumnya ISIS berupaya menarik
bergabung dengan ISIS. Namun demikian, para foreign terrorist fighters (FTF) dari
pemerintah Prancis memastikan bahwa seluruh dunia untuk datang ke Irak dan
mereka masih membuka pintu lebar bagi Suriah, maka pasca kematian al-Baghdadi,
anak-anak yatim piatu yang orang tuanya ISIS menerapkan far abroad strategy,
tewas atau menjalani hukuman mati. yakni menyerukan kepada anggota dan
Sikap dan kebijakan yang diambil oleh simpatisannya di seluruh dunia untuk
Kazakhstan, Tajikistan, dan Turki terbilang mengobarkan perang di kampung halaman
lebih lunak. Negara-negara kawasan Asia masing-masing. Metode ini dinilai lebih
Tengah tersebut memilih untuk membuka sesuai dengan kondisi ISIS yang semakin
pintu mereka bagi warga negaranya terpojok.
yang menjadi anggota ISIS. Pemerintah Pelemahan kekuatan ISIS juga
Kazakhstan misalnya, menyediakan tempat disebabkan oleh serangan gencar dan
berlindung bagi perempuan dan anak- simultan yang dilakukan oleh berbagai
anak. Perempuan dan anak-anak sebagai pihak seperti militer Irak, militer Suriah
kaum yang rentan akan didampingi oleh yang didukung oleh sekutunya Rusia,
psikolog dan dokter untuk menghilangkan militer Turki, serta pasukan koalisi yang
trauma dan dampak psikologis akibat dipimpin oleh Amerika Serikat. Situasi
perang. Sementara bagi kaum laki-laki, inilah yang patut dicermati, khususnya
mereka akan diganjar hukuman 10 tahun
oleh Indonesia sebagai negara terdampak
penjara terlebih dahulu jika memilih untuk
pelemahan kekuatan ISIS. Jelas bahwa
kembali dan menyerahkan diri. Amerika
ISIS saat ini dalam keadaan terdesak. Para
Serikat sebagai negara terdampak rencana
kombatan ISIS yang berasal dari berbagai
kepulangan FTF belum memiliki kebijakan
negara juga berhitung agar tidak mati sia-
yang jelas. Namun demikian, pemerintah
sia dengan kekuatan yang semakin sedikit.
federal AS pernah menjalankan program-
Konsekuensinya, pilihan untuk pulang ke
program deradikalisasi terhadap beberapa
negara asal menjadi opsi terbaik. Selama
warganya yang dipusatkan di Minnesota.
beberapa tahun ISIS eksis, jaringannya
Sedangkan Malaysia sebagai negara
sudah meluas ke berbagai negara, bahkan
tetangga Indonesia menyiapkan program
mendapat dukungan dari kelompok-
rehabilitasi dan deradikalisasi bagi warga
kelompok teroris lainnya. Jaringan inilah
negaranya yang ikut bergabung dengan ISIS.
yang diharapkan oleh kombatan ISIS yang
Sikap pemerintah Indonesia (Das Sollen)13 pulang untuk membantu logistik dan aksi-
aksi mereka nantinya.
Sebelum masuk pada penetapan
kebijakan, ada baiknya melihat kembali Pemerintah Indonesia dituntut untuk
situasi politik global, khususnya yang bersikap secara cermat dan hati-hati
terkait langsung dengan ISIS. Pada 27 dalam merespons keinginan sejumlah WNI
Oktober tahun lalu, pemimpin utama ISIS, eks-ISIS untuk pulang. Proses perumusan

68 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020


kebijakan juga tak mudah karena harus persoalan status kombatan atau non-
mempertimbangkan aspirasi masyarakat kombatan saja, tapi juga sejauh mana
domestik yang terbelah. Jika berpedoman ideologi ISIS merasuk ke dalam pikiran dan
pada maklumat Pembukaan UUD 1945 hati WNI tersebut. Status kombatan dan
alinea ke-4 yang salah satunya berbunyi non-kombatan bisa dikenali dengan melihat
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan karakteristik fisik mereka, khususnya
seluruh tumpah darah Indonesia”, maka tangan, badan, hingga kaki sebagai bagian
sudah menjadi kewajiban pemerintah tubuh yang paling banyak digunakan dalam
untuk melindungi para WNI tersebut. olah senjata.
Hanya saja jika faktanya adalah para
Namun proses identifikasi ideologi
WNI tersebut sudah terpapar ideologi ISIS
adalah hal yang sifatnya intangible (tidak
yang bertentangan dengan Pancasila dan
dapat dilihat). Bisa saja para WNI eks-
terdapat motif untuk menjalankan aksi
ISIS tersebut mengaku berikrar setia pada
teror di tanah air, maka proses menerima
Pancasila dan NKRI dan pura-pura tidak
kepulangan segelintir WNI tersebut akan
paham terhadap ideologi ISIS. Di sinilah
‘mengorbankan’ keselamatan WNI lainnya
urgensi keterlibatan BNPT, BIN, Polri hingga
dalam jumlah besar.
Kementerian Agama RI sebagai pihak yang
Untuk menopang perumusan kebijakan, dinilai kompeten dalam melakukan deteksi
data yang valid menjadi kata kunci bagi dini (early detection). Faktor lainnya
pemerintah Indonesia. Hanya saja data yang jadi pertimbangan penting dalam
yang masuk belum menggambarkan realitas proses identifikasi dan verifikasi adalah
WNI di Irak dan Suriah sepenuhnya. Data mereka yang berstatus anak-anak, yatim
pemerintah yang berasal dari sumber luar, piatu, dan orang tua. Kelompok tersebut
yakni Palang Merah Internasional dan Badan patut mendapatkan prioritas penanganan.
Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), Proses administratif dalam identifikasi
menyebutkan bahwa terdapat 689 WNI dan verifikasi tersebut diproyeksikan akan
yang berstatus sebagai foreign terrorist memakan waktu plus minus tiga bulan
fighters (FTF). Sedangkan sekitar 1.800 WNI untuk mendapatkan hasil yang valid dan
lainnya belum teridentifikasi statusnya. komprehensif.
Melihat kondisi ini, langkah pertama yang
Sempat muncul pertanyaan, apakah
harus ditempuh oleh pemerintah adalah
mereka yang bergabung ke ISIS tersebut telah
memastikan terlebih dahulu kesahihan
kehilangan status kewarganegaraannya
data dari sumber asing tersebut sekaligus
atau tidak? Jika merujuk pada UU 12/2006
mengindetifikasi status WNI lainnya yang
tentang Kewarganegaraan, maka yang
belum terverifikasi.
menghilangkan status kewarganegaraan
Tentu saja tugas ini tidak bisa WNI di antaranya adalah mendapatkan
sepenuhnya diserahkan kepada perwakilan kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri,
Indonesia di luar negeri saja, dalam hal bersumpah atau berjanji setia kepada
ini KBRI atau KJRI, melihat kompleksitas negara lain, serta masuk dinas tentara
kasus yang dihadapi. Pemerintah perlu asing tanpa izin terlebih dahulu kepada
melibatkan pihak dari BNPT, BIN, dan Polri presiden. Jika pemerintah melihat para
sejak tahap identifikasi dan verifikasi untuk WNI tersebut sebagai pihak yang kehilangan
meminimalisasi segala risiko. Sejatinya status kewarganegaraan, maka secara tidak
proses verifikasi bukanlah proses yang langsung pemerintah mengakui status ISIS
mudah. Variabel yang dilihat bukan hanya sebagai entitas politik yang berdaulat

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020 69


(baca: negara). Secara umum, belum ada pasti, upaya pemulihan membutuhkan dana
satu negarapun di dunia yang mengakui yang tidak sedikit dan proses yang mungkin
ISIS sebagai negara berdaulat. Kebanyakan lebih lama dari proses pemulihan biasa.
menganggap ISIS hanya sebagai sebuah
privately based terrorism, organisasi
teroris internasional. PENUTUP Simpulan dari
Hal lainnya yang bersifat jangka Kesimpulan
keseluruhan artikel ini
panjang yang harus segera dipersiapkan oleh
Tumbangnya ISIS sebagai organisasi
pemerintah adalah model pemulihan seperti
internasional yang selama enam tahun
apa yang akan dijalankan kepada WNI eks-
terakhir (2013-2019) menjadi ancaman
ISIS yang disetujui untuk dipulangkan. Model
global tentu saja memberikan kabar
pemulihan ini memiliki beberapa sekup
gembira ke seluruh dunia, tidak terkecuali
seperti upaya deradikalisasi (rehabilitasi
Indonesia. Namun demikian, terdapat
religius), rehabilitasi sosial-psikologis,
residu yang cukup serius untuk disikapi
serta reintegrasi sosial ke masyarakat.
dibalik kejatuhan ISIS. Residu tersebut
Dalam konteks eksekusi tahap pemulihan
adalah rencana para kombatan ISIS yang
ini, pemerintah disarankan untuk tidak
berasal dari berbagai negara untuk pulang
menjalankannya secara business as usual
kembali ke negara asalnya. Ada banyak
mengingat mereka sudah terhitung sangat
motif yang melatarbelakangi rencana
lama tinggal di Irak dan Suriah, dipastikan
mereka. Kalkulasi strategis bahwa kekuatan
terjadi perubahan cara pandang yang
dan logistik yang mereka miliki tak akan
signifikan dalam rentang waktu tersebut
sanggup lagi melangsungkan perang
yang berbeda bobotnya dengan para
secara vis a vis dengan koalisi pasukan
teroris domestik yang ditangani selama
ini. Pemulihan disarankan untuk dijalankan internasional membuat para FTF merasa
dengan menetapkan suatu lokasi khusus gentar dan berhitung ulang.
yang terpisah dari masyarakat untuk jangka Namun demikian, ada hal lainnya yang
waktu yang ditetapkan. perlu diwaspadai. Para kombatan organisasi
Upaya pemulihan nantinya akan teroris rata-rata berstatus militan ideologis
melibatkan banyak pihak yang mengemban yang tidak takut mati. Langkah mereka
tugas secara teknis seperti dokter, pulang ke kampung halaman bisa dimaknai
perawat, psikolog, hingga alim ulama sebagai perubahan strategi perang ISIS,
(tenaga keagamaan). Dokter dan perawat dari menghimpun FTF dari seluruh dunia
akan difungsikan sebagai tenaga medis. untuk datang ke Irak dan Suriah, menjadi
Perang selalu menyisakan luka fisik bagi ‘memulangkan kembali’ para FTF ke
para kombatan. Sedangkan psikolog dan kampung halaman untuk mengobarkan
tenaga keagamaan akan difungsikan untuk perang di sana (far abroad strategy).
mengampu tugas dalam hal rehabilitasi Metode ini dianggap paling relevan bagi
mental dan cara pandang. Upaya pemulihan kondisi ISIS yang ‘sekarat’ di Irak dan
ini seyogianya tidak dilihat sebagai Suriah. Di negara asal, mereka berpotensi
mekanisme perubahan cara berfikir saja, membangun jaringan baru atau bahkan
tapi memastikan mental psikologis mereka berkolaborasi dengan sel-sel jaringan
kembali sehat dengan memenuhi kebutuhan teroris ISIS yang sudah eksis. Hal inilah yang
dasarnya (sandang, pangan, papan, harga menjadi bahaya laten dari kepulangan para
diri, dan aktualisasi diri). Satu hal yang FTF ke negara asal.

70 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020


Saran dari penulis

Saran yang terafiliasi ISIS yang ada di Irak dan


Suriah, serta negara-negara sekitar
Sikap pemerintah Indonesia yang
Irak dan Suriah;
secara tegas menolak rencana kepulangan
WNI eks-ISIS melalui sebuah keputusan yang 3) Kategorisasi dan klasifikasi WNI yang
diambil dalam sebuah rapat tertutup dan terafiliasi ISIS (profiling). Kategorisasi
terbatas secara umum dapat dimafhumi dan klasifikasi meliputi aspek
menilik kompleksitas isu yang dihadapi oleh kombatan dan non-kombatan, laki-laki
pemerintah saat ini, serta risiko yang harus dan perempuan, orang tua dan anak-
ditanggung apabila memulangkan para anak (ada orang tua, piatu, dan yatim
WNI tersebut dalam waktu dekat. Namun piatu), termasuk juga kategorisasi dan
demikian, seyogianya kebijakan tersebut klasifikasi berdasarkan motif kepergian
tidak diletakkan dalam kerangka kebijakan ke Irak dan Suriah;
final, melainkan respons jangka pendek
4) Pengolahan data dan analisis data WNI
atas situasi yang dihadapi. Pemerintah
yang sudah dikumpulkan;
harus menyusun sebuah kebijakan jangka
panjang melalui identifikasi permasalahan 5) Penetapan syarat kepulangan. Untuk
yang terukur dengan baik. poin ini, kementerian/lembaga
terkait diharapkan selekasnya
Dengan kata lain, pemerintah
merumuskan kriteria bagi WNI yang
seyogianya membuka opsi bagi sebagian
hendak dipulangkan. Kementerian/
WNI eks-ISIS yang memenuhi syarat untuk
lembaga terkait dapat mencontoh
kembali pulang ke Indonesia, tidak serta-
sikap Kazakhstan, Tajikistan, dan Turki
merta menutup dengan basis formulasi
yang menerima warga negaranya yang
kebijakan yang belum memadai sebagai
berjenis kelamin laki-laki yang hendak
kebijakan yang bersifat final dan jangka
pulang, dengan catatan menyerahkan
panjang. Pemerintah bisa mencontoh
diri dan menjalani hukuman terlebih
sikap Perancis yang mengambil keputusan
dahulu selama 10 tahun;
secara hati-hati melalui proses investigasi
yang terukur terlebih dahulu. Pemerintah 6) Proses verifikasi kesesuaian dengan
dapat menetapkan persyaratan kepada persyaratan yang ditetapkan, kemudian
mereka yang hendak pulang. Untuk dilanjutkan dengan pemulangan bagi
menetapkan persyaratan tersebut, maka yang memenuhi persyaratan;
pemerintah harus membenahi terlebih 7) Mereka yang dipulangkan harus
dahulu akurasi data yang dimiliki dengan menjalani serangkaian program
menyelenggarakan proses identifikasi dan meliputi deradikalisasi (rehabilitasi
verifikasi secara mandiri. Secara mendetil, religius), rehabilitasi sosial-psikologis,
pemerintah disarankan untuk melakukan serta reintegrasi ke masyarakat;
tahapan perumusan kebijakan sebagai
berikut: 8) Pemerintah juga dapat menambahkan
metode hukuman pidana sebagai
1) Pembentukan tim identifikasi dan sanksi berbasis hukum positif terhadap
verifikasi jumlah WNI terafiliasi ISIS di WNI eks-ISIS sebagai tahapan pra-
Irak dan Suriah yang terdiri dari unsur rehabilitasi.
perwakilan diplomatik di kedua negara
(KBRI dan KJRI), Polri, BNPT, BIN, dan
Catatan akhir
Endnotes
Kementerian Agama RI;
1 Penulis aktif menulis di media massa
2) Identifikasi dan verifikasi jumlah WNI

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020 71


nasional dan lokal sejak duduk di bang- si dan Perkembangan ISIS: Dari Irak
ku sarjana tahun 2005. Saat ini juga Hingga Indonesia. Prodi Hubungan In-
berstatus sebagai anggota dan peneliti ternasional Universitas Muhammadiyah
di Persatuan Alumni Gerakan Maha- Malang. Halaman. 49.
siswa Nasional Indonesia Bidang Politik
9 Zelin, Aaron Y. (2014). The War be-
Luar Negeri dan Pertahanan Keamanan
tween ISIS and Al-Qaeda for Supremacy
Periode 2015-2020.
of the Global Jihadist Movement. Re-
2 “Resmi! RI Tolak Pulangkan 689 WNI search Notes, Number 20 – June 2014.
Eks ISIS ke Tanah Air”, diakses di The Washington Institute for Near East
https://www.cnbcindonesia.com/ Policy. Halaman. 1-11.
news/20200212104432-4-137202/
10 “Akhirnya Kalah Total, Begini Awal Se-
resmi-ri-tolak-pulangkan-689-wni-eks-
jarah Kemunculan dan Jatuhnya ISIS”,
isis-ke-tanah-air, pada 23 Februari
diakses di https://news.detik.com/
2020, pukul 10.34 WIB.
internasional/d-4481924/akhirnya-ka-
3 Anugerah, Boy. Menyoal Polemik lah-total-begini-awal-sejarah-kemun-
Kepulangan WNI Eks-ISIS. Artikel culan-dan-jatuhnya-isis, pada 23 Feb-
opini di Portal Ayojakarta.com. Diak- ruari 2020, pukul 16.14 WIB.
ses di https://www.ayojakarta.com/
11 Permono, Prakoso. “Setelah Kematian
read/2020/02/15/12006/menyoal-
al-Baghdadi”. Artikel opini di Portal
polemik-kepulangan-wni-eks-isis, pada
detik.com. Diakses di https://news.
23 Februari 2020, pukul 12.10 WIB.
detik.com/kolom/d-4768830/setelah-
4 Chandler, Michael, & Gunaratna, Ro- kematian-al-baghdadi, pada 23 Febru-
han. (2007). Countering Terrorism: ari 2020, pukul 16.42 WIB.
Can We Meet the Threat of Global Vio-
12 “NIIS Membuat Dunia Repot”, Harian
lence?. London: Reaktion Books. Hala-
Kompas, Senin, 17 Februari 2020. Hala-
man. 16.
man. 5.
5 Jenkins, Brian Michael. (2014). Broth-
13 Anugerah, Boy. Menyoal Polemik
ers Killing Brothers. Perspective RAND
Kepulangan WNI Eks-ISIS. Artikel
Corporation. Halaman. 2-13.
opini di Portal Ayojakarta.com. Diak-
6 Kalla, Jusuf. NIIS dan Janji Surga. Har- ses di https://www.ayojakarta.com/
ian Kompas, 24 April 2015. Halaman. read/2020/02/15/12006/menyoal-
6. Tulisan tersebut disadur dari pidato polemik-kepulangan-wni-eks-isis, pada
pembukaan seminar internasional ten- 23 Februari 2020, pukul 21.20 WIB.
tang Perkembangan NIIS di Indonesia
dan penanggulangannya pada 23 Maret DAFTAR PUSTAKA
2015.
Sumber Buku, Jurnal, dan Surat Kabar:
7 Misrawi, Zuhairi. (2014). Dialektika
Chandler, Michael, & Gunaratna, Rohan.
Islamisme, Khilafah, dan Syariat”,
(2007). Countering Terrorism: Can We
dalam Komaruddin Hidayat (ed.), Kon-
Meet the Threat of Global Violence?.
troversi Khilafah: Islam, Negara, dan
London: Reaktion Books.
Pancasila. Mizan: Jakarta. Halaman.
71. Jenkins, Brian Michael. (2014). Brothers
Killing Brothers. Perspective RAND
8 Rijal, Najamuddin Khairur. Eksisten-
Corporation.

72 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020


Daftar pustaka: Nama belakang, nama depan, tahun
terbit, judul, penerbit, halaman
Kalla, Jusuf. NIIS dan Janji Surga. Harian Sumber Media Daring:
Kompas, 24 April 2015. Halaman. 6.
“Akhirnya Kalah Total, Begini Awal Seja-
Tulisan tersebut disadur dari pidato
rah Kemunculan dan Jatuhnya ISIS”,
pembukaan seminar internasional ten-
diakses di https://news.detik.com/
tang Perkembangan NIIS di Indonesia
internasional/d-4481924/akhirnya-ka-
dan penanggulangannya pada 23 Maret
lah-total-begini-awal-sejarah-kemun-
2015.
culan-dan-jatuhnya-isis
Misrawi, Zuhairi. (2014). Dialektika Is-
Anugerah, Boy. Menyoal Polemik Kepu-
lamisme, Khilafah, dan Syariat”,
langan WNI Eks-ISIS. Artikel opini
dalam Komaruddin Hidayat (ed.), Kon-
di Portal Ayojakarta.com. Diakses
troversi Khilafah: Islam, Negara, dan
di https://www.ayojakarta.com/
Pancasila. Mizan: Jakarta.
read/2020/02/15/12006/menyoal-po-
“NIIS Membuat Dunia Repot”, Harian Kom- lemik-kepulangan-wni-eks-isis
pas, Senin, 17 Februari 2020.
Permono, Prakoso. “Setelah Kematian
Rijal, Najamuddin Khairur. Eksistensi dan al-Baghdadi”. Artikel opini di Portal
Perkembangan ISIS: Dari Irak Hingga detik.com. Diakses di https://news.
Indonesia. Prodi Hubungan Internasion- detik.com/kolom/d-4768830/setelah-
al Universitas Muhammadiyah Malang. kematian-al-baghdadi
Zelin, Aaron Y. (2014). The War between “Resmi! RI Tolak Pulangkan 689 WNI
ISIS and Al-Qaeda for Supremacy of Eks ISIS ke Tanah Air”, diakses di
the Global Jihadist Movement. Re- https://www.cnbcindonesia.com/
search Notes, Number 20 – June 2014. news/20200212104432-4-137202/
The Washington Institute for Near East resmi-ri-tolak-pulangkan-689-wni-eks-
Policy. isis-ke-tanah-air

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 41 | Maret 2020 73

Anda mungkin juga menyukai