1906380190
ANALISIS ARTIKEL
TOPIK UTAMA ADALAH
KEPULANGAN WNI TAPI YANG
MAU DIBAHAS MENCARI
FORMAT KEBIJAKAN dalam
pemulangan
Sumber: www.Tribunnews.com
Informasi dasar
sebagai
PENDAHULUAN pembuka dan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat,
sedikitnya terdapat 689 WNI yang berstatus
Presiden Joko Widodo dan Wakil
sebagai foreign terrorist fighters (FTF)
Presiden K.H. Ma’ruf Amin akhirnya
di kedua negara tersebut, sedangkan
memutuskan untuk tidak memulangkan
1.800 WNI lainnya belum teridentifikasi.
ratusan Warga Negara Indonesia (WNI)
Sebelum diambil keputusan untuk menolak
eks-ISIS ke tanah air. Keputusan tersebut
kepulangan WNI eks-ISIS, pemerintah sendiri
ditetapkan setelah melaksanakan rapat
masih berpegang pada data yang dirilis oleh
kabinet yang digelar secara tertutup di
kedua lembaga asing tersebut. Pemerintah
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat,
secara resmi belum menyelesaikan proses
pada 11 Februari yang lalu. Hal ini kembali
identifikasi dan verifikasi terhadap WNI di
dipertegas oleh Menteri Koordinator Bidang
Irak dan Suriah, serta potensi adanya WNI
Politik, Hukum, dan Keamanan Republik
lainnya yang terafiliasi ISIS di negara-negara
Indonesia (Menkopolhukam RI), Mahfud MD,
sekitar Irak dan Suriah melalui perwakilan
dengan menyatakan bahwa pemerintah
diplomatik yang ada.3
tidak memiliki rencana untuk memulangkan
WNI eks-ISIS. Ia melanjutkan bahwa Di masyarakat sendiri terjadi perbedaan
keputusan tersebut diambil dengan tujuan pendapat. Merujuk pada beberapa publikasi
untuk memberikan rasa aman kepada 267 dan pemberitaan di surat kabar nasional
juta rakyat Indonesia dari ancaman teroris beberapa minggu terakhir, sebagian
dan penyebaran paham-paham yang tidak besar masyarakat Indonesia menyatakan
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.2 menolak rencana kepulangan tersebut.
Ada ketakutan di kalangan masyarakat
Sebelumnya diketahui bahwa terdapat
akan kembali maraknya aksi-aksi teorisme
ratusan WNI yang berada di Irak dan Suriah
di tanah air. Di Indonesia sendiri, terdapat
yang menyatakan keinginannya untuk
sel-sel jaringan terorisme yang terafiliasi
pulang ke Indonesia. Menurut data yang
langsung dengan ISIS yang masih memiliki
dilansir oleh Palang Merah Internasional