Anda di halaman 1dari 6

TUGAS WAWASAN KEBANGSAAN DAN

NILAI-NILAI BELA NEGARA

DISUSUN OLEH :
1. I Wayan Eka Putra Wiguna, A.Md.Ak
2. Luh Eka Triani, A.Md.Farm
3. Komang Wiwik Aristiani, A.Md.Keb
4. Kadek Lilik Handayani, A.Md.Farm

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XIII TAHUN 2022

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI BALI
2022
A. LATAR BELAKANG

Lahirnya organisasi kemasyarakatan (ormas) tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia
yang memberikan ruang bebas dan terbuka untuk masyarakatnya dalam berkumpul bersama,
hal tersebut dikarenakan mulai terbentuknya kelompok-kelompok yang berkepentingan dan
kemudian diatur lebih jelasnya kedalam UU No. 8 tahun 1985 tentang organisasi
kemasyaraktaan (ormas). Dalam organisasi kemasyarakatan dijelaskan mengenai fungsi
organisasi kemasyarakatan (ormas) salah satunya dalam pasal 5 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1985 yakni: sebagai wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha
mewujudkan tujuan organisasi..

Pada Era saat ini eksistensi organisasi kemasyarakatan sudah sangat mengalami
perkembangan yang sangat pesat di setiap daerah di seluruh Indonesia. Namun keberadaan
sebagian ormas saat ini juga mulai banyak mendapat kritikan karena aktifitas serta kegiatan
yang dijalankannya sedikit menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang organisasi kemasyarakatan serta landasan, aturan main, dan tujuan organisasi
kemasyarakatan itu sendiri.

Salah satu dari sekian ormas yang penuh kontroversial akibat melakukan Tindakan illegal
itu, salah satunya adalah Front Pembela Islam atau yang dikenal dengan FPI. Latar belakang
berdirinya FPI adalah akibat merajalelanya kezoliman dan maraknya kemaksiatan ditengah
masyarakat oleh karenanya terjadi kerusakan dimana-mana, bahkan telah mengundang
berbagai musibah di seantero negeri dan untuk itulah Front Pembela Islam (FPI) lahir.

FPI merupakan sebuah organisasi yang cukup dikenal oleh berbagai pihak di Indonesia
karena sering menimbulkan kontroversi dari setiap aksi-aksi “penertiban” (sweeping) yang
seringkali berujung pada kekerasan. Aksi-aksi tersebut tentu saja tidak luput dari “mata”
media massa sehingga FPI sering menjadi berita di berbagai media massa di Indonesia.
Masyarakat Indonesia lebih mengenal organisasi yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1998
tersebut sebagai organisasi massa islam bergaris keras. Maka dari pada itu penulis ingin
membahas isu-isu yang sering terjadi pada kelompok ormas yang meresahkan masyarakat

B. PERMASALAHAN
Beberapa kegiatan-kegiatan organisasi kemasyarakatan yang dianggap menyimpang dari
ketentuan peraturan dan meresahkan masyarakat di antaranya sebagai berikut :
1. Organisasi kemasyarakatan banyak yang melakukan kegiatan yang mengganggu
ketertiban umum seperti aksi demonstrasi yang anarkis, pengrusakan fasilitas umum,
serta melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat salah satunya FPI.
2. Seringnya terjadi konflik di internal organisasi serta konflik antar organisasi
kemasyarakatan
C. PEMBAHASAN
Organisasi kemasyarakatan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) merupakan
perkumpulan masyarakat yang membentuk organisasi yang sifat dan strukturnya teratur,
biasanya mulai dari tingkat tertinggi/pusat sampai tingkat terendah/pimpinan di tingkat
daerah atau bahkan rukun warga
Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 pasal l, Organisasi
kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara
Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama,
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berperan serta dalam wadah
Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Kemudian dalam
penjelasan Pasal tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa, salah satu ciri penting dari
organisasi kemasyarakatan adalah kesukarelaan dalam pembentukan dan
keanggotanannya. Artinya, anggota masyarakat warga Negara Republik Indonesia
diberikan kebebasan untuk membentuk, memilih, bergabung dalam organisasi
kemasyarakatan yang diminatinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang maha Esa, atau bergabung terhadap organisasi kemasyarakatan yang
mempunyai lebih dari satu cirri dan/atau kekhususan.
FPI merupakan sebuah organisasi yang cukup dikenal oleh berbagai pihak di
Indonesia karena sering menimbulkan kontroversi. Kontroversi besar yang melibatkan
FPI terjadi beberapa kali di Indonesia yang membuat ormas pimpinan Habib Rizieq
Shihab ini mendapatkan banyak kritikan dari masyarakat karena dianggap meresahkan.
Adapun kontroversi tersebut meliputi :
1. Insiden Monas
FPI menjadi sorotan khalayak saat melakukan penyerangan terhadap
Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
(AKBB) di silang Monumen Nasional (Monas) pada 1 Juni 2008, tepat
pada hari kelahiran Pancasila. Tidak kurang dari 10 orang anggota AKBB
mengalami luka parah dalam peristiwa yang dikenal sebagai Insiden
Monas ini. Massa FPI juga diduga menghancurkan beberapa fasilitas
umum di Monas.
2. Aksi 212
FPI berhasil memelopori sebuah aksi masif yang berpusat di halaman
Monas pada tanggal 2 Desember 2016. Demonstrasi besar-besaran yang
dihadiri ribuan umat Islam ini menuntut dipenjarakannya Basuki Tjahaja
Purnama alias Ahok, gubernur Jakarta pada saat itu, pasca pidatonya yang
kontroversial di Kepulauan Seribu. Sejumlah pihak mengeklaim bahwa
aksi ini dihadiri oleh 2 juta orang. Tidak ada angka pasti terkait jumlah
demonstran pada saat itu, namun massa yang menggunakan atribut serba
putih itu terlihat memadati halaman Monas hingga area Bundaran Hotel
Indonesia, yang terpisah sejauh hampir 3 kilometer
3. Penyambutan Rizieq Sihab
Ribuan orang, termasuk anggota FPI, memadati Bandara Internasional
Soekarno-Hatta di Banten pada Selasa (10/11/2020) untuk menyambut
kepulangan imam besar mereka dari Arab Saudi. Rizieq diketahui telah
meninggalkan tanah air sejak 26 April 2017 saat dirinya menghadapi
tuduhan chat berkonten pornografi dengan seorang wanita bernama Firza
Hussein. Kerumunan ini telah menyebabkan akses tol menuju bandara
lumpuh, yang menyebabkan sejumlah penumpang dan pilot gagal terbang.
Selain mengganggu operasional bandara, aksi massa ini juga menuai
banyak kritikan karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dan masa
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang mengharuskan warga
untuk tetap menjaga jarak demi menghindari penularan virus.

Sehingga dari hal-hal kontroversi tersebut, FPI resmi diberhentikan pada tanggal
30 Desember 2020. Hal ini dipastikan setelah ditandatanganinya Surat Keputusan
Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Komunikasi dan
Informatika, Jaksa Agung, Kepala Badan Intelijen Negara, dan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme Nomor 220-4780 Tahun 2020, Nomor M.HH-14.HH05.05
tahun 2020, Nomor 690 Tahun 2020, Nomor 264 Tahun 2020, Nomor KB/3/XII 2020,
Nomor 320 Tahun 2020, tentang larangan kegiatan penggunaan symbol dan atribut serta
pemberhentian Front Pembela Islam.
D. KESIMPULAN

Di Indonesia memang berdiri begitu banyak organisasi kemasyarakatan baik yang


legal terdaftar di Kemendagri ataupun illegal. Dalam perjalanannya, peran Ormas
memang diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam usaha membangun bangsa dan
negara melalui aksi aksi positif yang dilaksanakan oleh anggotanya.

Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa organisasi masyarakat


pada perjalanannya tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar bela negara karena masih banyak
organisasi masyarakat yang bertindak anarkis dan menganggu dalam lingkungan
masyarakat, akibatnya masyarakat menjadi merasa terancam dan tidak aman. Contohnya
beberapa anggota ormas FPI yang melakukan kegiatan yang mengganggu dan membuat
cemas masyarakat. Bila hal ini tetap dibiarkan maka ormas akan bertindak sesukanya.
Seperti berebut kekuasaan wilayah, mengganggu ketertiban masyarakat dan sebagainya.

Untuk mencegah hal itu perlu dilakukannya pengawasan dari pemerintah. Hal-hal
substansial yang perlu diatur dalam pengawasan ormas adalah aturan-aturan yang rinci
mengenai tujuan, tata cara pengawasan, maupun bentuk-bentuk sanksi yang bisa
diberikan oleh pemerintah terhadap Ormas. Pemerintah perlu memberikan tindakan tegas
kepada organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan tindakan anarkis dan menganggu
keamanan dan ketertiban umum. Salah satu aturan operasional yang diperlukan adalah
peraturan pemerintah tentang pengawasan ormas. Adapun Substansi peraturan
pemerintah tentang pengawasan ormas perlu mengatur berbagai aspek pengawasan ormas
secara lebih operasional sebagaimana telah diatur dalam pasal 53 hingga 56 UU Ormas.
Daftar Pustaka

Adyatama, E. (2020, Desember 30). Dasar Pembubaran FPI, Tak Lagi Terdaftar hingga
Tudingan Terkait Terorisme. Retrieved from Tempo.co:
https://nasional.tempo.co/read/1418781/dasar-pembubaran-fpi-tak-lagi-terdaftar-hingga-
tudingan-terkait-terorisme

Arbi, I. A. (2020, Desember 03). Polemik Kasus Kerumunan Acara Rizieq Shihab. Retrieved
from Kompas: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/03/10290301/mengenal-
lebih-jauh-tentang-fpi-yang-dipimpin-rizieq-shihab?page=all

Anda mungkin juga menyukai