DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
PRODI SYARI’AH
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkah dan
rahmat-NYA, kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulisan makalah ini
dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Motodologi Study Islam : Propaganda
Pembubaran FPI Fakultas Agama Islam prodi syari’ah Universitas Islam Sultan Agung
(UNISSULA). Kami menyadari bahwa akan sulit bagi kami untuk menyelesaikan makalah
ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
1. Bapak Anis Tyas Kuncoro, S.Ag,. M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Studi Islam
2. Kepada teman-teman kelas syari’ah A fakultas agama islam universitas islam sultan
agung tahun 2020, yang telah berkontribusi dalam mengatur tokoh-tokoh cendikiawan
islam yang akan di bahas.
Akhir kata, kami berharap semoga Allah SWT. berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Agama islam adalah merupakan agama yang Rohmatan Lil’alamin, Agama yang telah
Allah turunkan kepada Baginda Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wassalam dengan menggunakan
bahsa arab dan setiap perjalanan waktu Agama Islam terus berkembang pesat dari masa
Khulafaur Rosyidin hingga masa Tabi’in bahkan Tabi’u Tabi’in dan akan terus berkembang
hingga akhir zaman, maupun setelah masa Tabi’u Tabi’in yang akan terus membela dan
memperjuangkan Agama Islam dari ‘Ulama, terlebih lagi terdapat banyaknya lembaga-
lembaga dakwah, forum islam, forum dakwah, dan kelompok-kelompok islam lainnya.
Maka kewajiban kita bagi seorang muslim yaitu untuk meneruskan perjuangan para
‘Ulama di masa lampau, dengan terus menegakkan nilai-nilai islami dan terus meneruskan
dakwah para ulama’ dengan terus mengembangkan dan memperjuangkan kelompok-
kelompok dan forum-forum islam.
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Indonesia berhaluan
Islamisme konservatif yang didirikan pada tahun 1998 oleh Muhammad Rizieq Shihab
dengan dukungan dari tokoh militer dan politik pada saat itu. FPI awalnya didirikan sebagai
suatu kelompok sipil yang memposisikan diri sebagai sebuah kekuatan pengawas moral Islam
melawan kemungkaran, yang kegiatannya tidak diizinkan oleh pemerintah.
FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (atau 24 Rabiuts Tsani 1419 H) di halaman
Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib,
Ulama, Mubaligh, Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah
Jabotabek. Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari
jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru, presiden tidak mentoleransi tindakan
ekstrimis dalam bentuk apapun. FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum
Islam di negara sekuler.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat
dalam menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan.
Latar belakang pendirian FPI sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut antara lain:
Adanya penderitaan panjang umat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial
penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan
oleh oknum penguasa.
Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor
kehidupan.
Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam
serta ummat Islam.
FPI adalah organisasi yang terbuka untuk umum, dan siapa saja bisa menjadi
anggotanya. Hal ini memungkinkan FPI berkembang dengan cepat sejak didirikan pada tahun
1998.
5
3. Dewan Pimpinan Wilayah, sebagai pengurus organisasi berskala Kota/Kabupaten
4. Dewan Pimpinan Cabang, sebagai pengurus organisasi berskala kecamatan.
Perlakuan FPI di mulai dari aksi-aksi yang kontroversi yang mulai di nilai dari
masyakarat tidak baik dan bahkan tidak banyak yang kontra dengan aksi-aksi tersebut
yaitu dengan banyaknya aksi kontroversi yang telah di lakukan, FPI sering dikritik
berbagai pihak karena tindakan main hakim sendiri yang berujung pada perusakan
hak milik orang lain. Pernyataan bahwa seharusnya Polri adalah satu-satunya intitusi
yang berhak melakukan hal tersebut dijawab dengan pernyataan bahwa Polri tidak
memiliki inisiatif untuk melakukannya. Sementara itu Rizieq, sebagai ketua FPI,
menyatakan bahwa FPI merupakan gerakan lugas dan tanpa kompromi sebagai
cermin dari ketegaran prinsip dan sikap.
FPI sering dikritik berbagai pihak karena tindakan main hakim sendiri yang
berujung pada perusakan hak milik orang lain. Pernyataan bahwa seharusnya Polri
adalah satu-satunya intitusi yang berhak melakukan hal tersebut dijawab dengan
pernyataan bahwa Polri tidak memiliki inisiatif untuk melakukannya. Sementara itu
Rizieq, sebagai ketua FPI, menyatakan bahwa FPI merupakan gerakan lugas dan
tanpa kompromi sebagai cermin dari ketegaran prinsip dan sikap. Karena aksi-aksi
kekerasan yang dilakukan FPI dinilai meresahkan masyarakat, termasuk dari sebagian
golongan Islam sendiri, beberapa ormas menuntut agar FPI dibubarkan, diantaranya
kelompok yang tergabung dalam forum wanita-muslimah mengirimkan petisi
pembubaran FPI dan ajakan bergabung yang diinisiasi oleh Guntur Romli. Menurut
mereka walaupun FPI membawa nama agama Islam, pada kenyataannya tindakan
mereka bertentangan dengan prinsip dan ajaran Islami, bahkan tidak jarang menjurus
ke vandalisme. Sedangkan menurut Pengurus FPI, tindakan itu dilakukan oleh
oknum-oknum yang kurang atau tidak memahami Prosedur Standar FPI.
6
2.3 Alasan Di Resmikannya Pembubaran FPI
FPI ( Front Pembela Islam ) telah resmi dibubarkan pada tanggal 30 Desember 2020.
Dalam SKB disebutkan, ada enam hal yang menjadi pertimbangan pemerintah
memutuskan untuk membubarkan dan menghentikan kegiatan FPI.
Pertama, adanya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas) dimaksudkan untuk menjaga eksistensi ideologi dan
konsensus dasar negara, yakni Pancasila, UUD 1945, keutuhan NKRI, dan Bhinneka
Tunggal Ika.
Kedua, isi anggaran dasar FPI dinyatakan bertentangan dengan Pasal 2 Undang-
undang Ormas.
Ketiga, Keputusan Mendagri Nomor 01-00-00/010/D.III.4/VI/2014 tanggal 20 Juni
2014 tentang Surat Keterangan Terdaftar (SKT) FPI sebagai ormas berlaku sampai 20
Juni 2019 dan sampai saat ini belum memenuhi syarat untuk memperpanjang SKT.
"Oleh sebab itu secara de jure terhitung mulai tanggal 21 Juni 2019 Front Pembela
Islam dianggap bubar," ujar Eddy.
Keempat, bahwa organisasi kemasyarakatan tidak boleh bertentangan dengan Pasal 5
huruf g, Pasal 6 huruf f, Pasal 21 huruf b dan d, Pasal 59 Ayat (3) huruf a, c, dan d,
Pasal 59 Ayat (4) huruf c, dan Pasal 82A Undang-undang Ormas.
Kelima, bahwa pengurus dan/atau anggota FPI, maupun yang pernah bergabung
dengan FPI, berdsarkan data, sebanyak 35 orang terlibat tindak pidana terorisme. Dari
angka ini, 29 orang di antaranya telah dijatuhi pidana. "Di samping itu, sejumlah 206
orang terlibat berbagai tindak pidana umum lainnya dan 100 di antaranya telah
dijatuhi pidana," kata Eddy.
Pertimbangan keenam, telah terjadi pelanggaran ketentuan hukum oleh pengurus dan
atau anggota FPI yang kerap melakukan berbagai razia atau sweeping di masyarakat.
Padahal, sebenarnya kegiatan itu menjadi tugas dan wewenang aparat penegak
hukum.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk selalu tanha anil
fakhsya’ wal munkar dan di dalam hadist pun telah Rasulullah bersabda apabila kita melihat
suatu kemungkaran kita harus mengubahnya dengan tangan kita terlebih dahulu dan setelah
itu mengubah dengan mulut dan setelah itupun kita ingatkan atau perbaiki dengan hati maka
merekalah seburuk-buruknya iman.
Dan maka slah satu cara kita membela dan agama islam dengan mendukung ormas-
ormas islam dan dakwah masyarakat dan salah satunya adalah FPI ( Front Pembela Islam )
dan oraganisasi telah di bubarkan disebabkan propaganda yang telah di lakukan yang
mungkin tidak sesuai dengan dasar negara kita berdiri, dan banyaknya kejadian-kejadian
yang tidak sedikitnya meresahkan masyarakat dan adapun penyebab lainnya yang melanggar
UUD 1945 sebagai organisasi resmi masyarakat yaitu yang telah di sebutkan mempunyai 6
sebab, dan sebabaiknya kita sebagai muslim tetap harus dakwah dan tetap terus meneruskan
perjuangan-perjuangan ulama’ sebelum kita dengan berbagai cara yang ada.
8
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia; pengertidan FPI, sejarah beridirinya, dan tujuan FPI
Liputan 6 Indonesia; propaganda FPI; di kutip Delvira Hutabarat; 30 Des 2020, 13:16 WIB
CNN Indonesia; propaganda pembubaran FPI & sebab pembubaran FPI; 30 Des 2020, 13:16
WIB