Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASILWAWANCARA

MATA KULIAH PANCASILA

Disusun oleh :

1. Muhammad habib arrosyid (19081010034)

2. Muhammad Rayhan Rachmansyah (19081010002)

3.Zanna Chobita Majesty Ayu Indhama (19082010009)

4. Anwar sanusi (19081010068)

5. Salma Nuraini (19082010075)


6. Avia Arista (19081010077)

7. Deva Dwi Satrio (19081010185)

8. mochamad farid (19081010148)

9. Achmad Robach Amirulloh (19082010122)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kami semua sehingga kami diberi kemudahan
dalam menyelesaikan penyusunan makalah hasil wawancara ini dengan maksimal.
Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang
yakni Adinul Islam.

Makalah ini disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Anang Eko
Priyanto sebagai salah satu chief engineering di jawa timur. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah pancasila, Bapak Sigit. . Adapun tujuan lain dibuatnya makalah ini yaitu
untuk menciptakan karakter mahasiswa yang berani bertanya, bersikap dan
berpenampilan dengan baik.

Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikan
makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, sehingga,
menambah wawasan dan pengetahuan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surabaya ,30 September 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………3

1.2 Tujuan…………………………………………………………………….3

1.3 Manfaat…………………………………………………………………...3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Profil Narasumber………………………………………………………4

2.2 sekulerisme……………………………………………………………...4

2.3 keberadaan Waria……………………………………………………….7

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan…………………………………………………………………8

3.2 Saran……………………………………………………………………..8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini masalah isu politik dan agama saling berbenturan banyak orang
mulai melupakan identitas negara indonesia sebagai negara beragama dan muncul
paham sekulerisme orang-orang beranggapan sekulerisme adalah jalan terbaik untuk
politik Indonesia. Oleh karena itu, kami mewawancari salah seorang tokoh
masyarakat untuk dimintai pendapat sebagai salah satu referensi dalam hal
berpikiragar terhindar dari pola pikir sekulerisme.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui profil narasumber.


2. Untuk memahami pendapat narasumber tentang contoh masalah yang
berkaitan dengan pemikiran sekulerisme.

3
3. Untuk memahami pendapat narasumber tentang keberadaan waria di
indonesia.
4. Untuk menyiapkan mahasiswa yang cerdas dan berpikir kritis

1.3 Manfaat

Dalam manfaat penulisan ini penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis pribadi, dan para pembaca makalah ini, antara lain :

1. Mengetahui profil narasumber.


2. Memahami pendapat narasumber tentang contoh masalah yang berkaitan
dengan pemikiran sekulerisme.
3. Memahami pendapat narasumber tentang keberadaan waria di indonesia.
4. Menyiapkan mahasiswa yang cerdas dan berpikir kritis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Narasumber

Narasumber yang kami wawancarai kali ini bernama lengkap Anang Eko
Priyanto. Beliau bekerja di sebuah instansi sebagai chief engineering, yaitu orang
yang mengomandani hal - hal yang berkaitan dengan pembangunan. Beliau juga
berperan dalam penentu segala kebutuhan, keputusan yang terkait dengan operasional.
Di Jawa Timur, terdapat salah satu organisasi yang mengakomodir kepentingan
pepimimpin teknik di dalam sebuah properti agar bisa tersalurkan. Dan beliau adalah

4
salah satu pemimpin dan pengurus di asosiasi chief engineering atau biasa disingkat
dengan sebutan ACE.

ACE ( asosiasi chief engineering ) Adalah suatu wadah yang dibentuk dan
skalanya berada dalam daerah provinsi. Asosiasi ini menaungi kepentingan praktisi
engineering untuk berkumpul, dengan tujuan mensosialisasikan beberapa hal. Antara
lain saling berbagi ilmu mengenai teknologi, peraturan tentang operasional
pembangunan, gedung, yang dimana maksudnya adalah operasional yang ramah
lingkungan sekaligus benar menurut perauran yang berlaku. Asosiasi ini juga
berperan sampai masalah perizinan. Karena diperlukan informasi yang mebimbing
agar para praktisi engineering tidak keluar dari jalur yang di tentukan pemerintah
dalam hal yang berkaitan dengan pembangunan. ACE ini telah berkembang tidak
hanya berada di daerah provinsi Jawa Timur, DIY, Jawa Tengah, bahkan sudah
hampir seluruh indonesia .

2.2 Sekulerisme

Dari hasil wawancara kami, narasumber menanggapi persoalan sekulerisme


sebagai solusi atas isu agama yang dipolitisir sebagai berikut. Narasumber sangat
tidak menyetujui hal tersebut, dikarenakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
agama harus senantiasa menjadi pedoman hidup kita. Memang ada beberapa negara
yang mengedepankan sekulersime, namun hal tersebut tidak akan berjalan sesuai asas
kemanusiaan. Karena bagaimanapun, dalam agama sudah diatur perihal kemanusiaan
itu sendiri. Maka dari itu, narasumber sangat tidak setuju diterapkannya sekulersime
di Indonesia ini.

Pertanyaan berikutnya yang kami ajukan kepada narasumber adalah, “Bagaimana

jika kedepannya pemerintah menghapuskan kurikulum pendidikan agama mulai dari


sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dengan alasan ingin mengurangi fanatisme

terhadap agama dan gerakan khilafah?”. Narasumber sangat tidak setuju dengan

kebijakan tersebut, karena narasumber menilai kebijakan tersebut sangat


membahayakan. Narasumber menyatakan sepandai apapun manusia, jika tidak
dilandasi dengan aqidah dan akhlaq, maka hal itu bisa sangat membahayakan.
Memang jika kita melihat dari prespektif individu, hal tersebut masih terbilang wajar.

5
Namun jika kita hidup bermasyarakat tanpa berpegangan pada ilmu agama, hal
tersebut sangat merugikan masyarakat.

Warga london memilih pemimpinnya berdasarkan integritas dan kapabilitas


politiknya, tanpa memandang apa latar agamanya. Apakah Indonesia perlu
menerapkan hal tersebut? Atau tidak perlu? Narasumber berpendapat bahwa london
memang tidak begitu mengedepankan agama dalam berpolitik. Jika indonesia berkaca
pada london, menurut narasumber sah sah saja, karena siapapun pemimpinnya,
asalkan bisa menjunjung tinggi ke-bhineka-an, menurut beliau itu sah sah saja.

Akhir akhir ini banyak kelompok agama yang terlalu fanatik, sehingga bisa
membahayakan ideologi negara Indonesia. Narasumber mengatakan bahwa
sebenarnya, ini adalah suatu perkara yang harus diluruskan, dimana organisasi yang
mengatas namakan agama seperti ini seharusnya kita rangkul dan ayomi untuk
diarahkan kepada arah yang benar, karena jika kita kekang justru akan menjadi
bumerang yang akan merugikan bangsa ini. Ada baiknya tak perlu gusar dengan hal
ini, karena jika organisasi tersebut kita larang secara ketat, dikhawatirkan akan
semakin menjadi-jadi.

Bagaimana jika ada larangan membawa atribut keagamaan saat kampanye atau
kegiatan lain yang berbau politik? Narasumber berpendapat bahwa selagi atribut itu
tidak menimbulkan masalah itu sah sah saja. Asalkan sesuai dengan konteks apa yang
di bahas. Tetapi ketika atribut tersebut menjadi masalah, hal itu tidak bisa dibenarkan.
Jika harus melarang penuh penggunaan atribut, narasumber juga tidak setuju.

Ada yang menganggap sekulerisme adalah sebuah bentuk profesionalisme dalam


menjalankan sebuah sistem pemerintahan. apakah kita bisa berkaca pada negara Turki
yang berhasil dalam sistem pemerintahan mereka? Narasumber menyatakan bahwa
beliau tidak setuju jika kita berkaca pada negara lain. Karena pola pikir kita dan
mereka berbeda, kita memiliki Pancasila dan UUD 45 sebagai pondasi yang kuat, dan
juga negara kita masih belum siap dilihat dari isu yang banyak terjadi belakangan ini.
Menerapkan nonsekuler saja sering konflik, apalagi sekuler dimana pedoman agama
sudah tidak digunakan lagi.

politisasi dalam Pemilu tahun 2019 ini bisa dinilai sangat kental jika diibaratkan
itu agama dan politik itu sudah seperti minyak yang diberi api yang lebih besar

6
daripada cahaya Apakah alasan tersebut sudah cukup kuat dan menjadi urgensi bahwa
memang sekulerisme itu harus diterapkan Bagaimana menurut bapak

pemilu yang baru saja kita lalui yang mana Banyak orang memanfaatkan dengan
mengatasnamakan agama dalam Kancah politik itu sebenarnya oknum memanfaatkan
jadi kembali lagi kebebasan memilih kebebasan berpolitik itu harus senantiasa harus
senantiasa berpegang teguh pada prinsip akan jadi kembali lagi saya sangat tidak
setuju dengan dengan terjadinya atau beberapa berapa sesuatu yang memanas di
pemilu yang kita sudah lalu kemudian kita mengambil keputusan kita mengambil
langkah bahwasanya sekuler harus harus ditegakkan itu sangat sangat tidak masuk
akal Karena bagaimanapun juga agama harus tetap ada didalam setiap orang
berbangsa dan bernegara harus tetap tetap harus dijunjung tinggi bahkan bahkan
ketika kita Sebelum berangkat ke pemilihan kita kita orang Islam itu ibadah salat
Bismillahirrohmanirrohim Saya memilih pemimpin yang benar saya memilih partai
yang itu itu ada pilihan.

jika dalam orasi atau berkampanye dikeluarkan sebuah aturan dilarang untuk
mengeluarkan kata-kata yang berbau agama dengan tujuan supaya kampanye itu
bersifat netral apakah Bapak setuju

Kalau berorasi Ya saya sangat tidak setuju karena karena di dalam perkataan di dalam
penyampaian suatu pendapat terkadang orang memulai dengan contohnya Ini
Assalamualaikum Bismillahirrohmanirrohim kemudian kalau dia sedang bersemangat
bilang allahuakbar jadi orang muslim tidak bisa di halangi berkata itu sangat sulit
berorasi tidak berkata itu semua orang merasa yakin merasa kuat apabila bersandar
dengan Allah atau tuhan yang maha kuasa

Sekularisme akan bisa memfokuskan kita memilah mana Urusan Agama dan
mana urusan politik bukannya begitu Bapak?

tidak tepat juga ya karena di dalam kehidupan berpolitik diagama tentunya saya
beragama Islam contoh nya didalam agama itu kehidupan politik diatur oleh agama
dulu jaman rasul semua diatur dimulai dimasjid semua komunikasi bahkan
pemerintahan rasul membicarakan dimasjid jadi tidak benar sekuler bisa dipisahkan
dari politik jadi memisahkan agama dan politik itu sangat tidak mungkin.

7
apakah perlu membawa isu isu agama dalam tatanan kehidupan berpolitik dalam
peradaban yang modern ini? sangat perlu karena dengan agama orang akan lebih bijak
lebih bisa mengendalikan diri jadi tidak akan ada yang dirugikan karena diagama saya
sebagai pemeluk agama Islam sangat menjunjung tinggi kemanusiaan diatur
bagaimana kita berkehidupan dan sosialisasi jadi Kalau kita sudah berperan kepada
agama Insya Allah semua urusan negara semua urusan bangsa ini bisa terakomodir
dengan tanpa merugikan orang lain tanpa merugikan kepentingan kepentingan suatu
organisasi tanpa merugikan semua kehidupan yang ada di negeri

Mengapa ada negara yang berhasil menjalani hidup dengan sistem sekularisme?

dikatakan berhasil itu dari sudut pandang seperti apa kita melihatnya Mungkin banyak
manusia melihatnya dari segi duniawi kalau kita mendepakan sekuler arahnya bisa ke
komunis karena disitu agama tidak boleh mengaturnya kalau sudah agama tidak boleh
mengaturnya akhirnya orang perlahan-lahan meninggalkan Urusan Agama dengan
mudahnya nantinya asas Komunis bisa masuk kemudian timbul pelarangan orang
memeluk agama dan itu menjadikan sesuatu yang membahayakan kalau suatu bangsa
rakyatnya tidak boleh memeluk agama bisa dibayangkan siap siap bisa hancur negara
mungkin kiamat.

2.3 Keberadaan Waria

Pertanyaan yang kami ajukan kepada narasumber terkait keberadaan waria di


indonesia adalah “ apakah Bapak setuju keberadaan waria dilegalkan di Indonesia”.
Saya sebagai orang Islam memeluk agama Islam di situ juga sudah diatur bahwasanya
abu-abu itu sangat tidak diperbolehkan.jadi nggak jelas gitu loh saya mengatakan
abu-abu itu kode warna yang kode warna bagi orang yang tidak jelas jadi nggak kita
nggak hitam atau putih jadinya abu-abu itu. Jadi itu sesuatu yang membingungkan di
KTP laki laki berperilaku wanita jadi waria harus dilarang keras ini bahkan harus
disosialisasikan jadi harus ditegakkan aturan itu bukan dilegalkan

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai cabang dari pemikiran filsafat, sekulerisme dalam penggunaan masa kini
secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi
atau badan harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme juga
merujuk ke pada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan manusia, terutama yang
politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan fakta, dan
bukan berdasarkan pengaruh keagamaan.

Sekularisme menginginkan adanya pembebasan tajam antara agama dan ilmu


pengetahuan dan memandang ilmu pengetahuan otonom pada dirinya. Manusia
mempunyai otonomi untuk berbuat bebas sesuai dengan apa yang ia kehendaki
berdasarkan rasio. Dalam perkembangannya selanjutnya sekularisme yang
terkristalkan dalam paham filsafat, menjadi paham ideologi politik dan sosial, dimana
negara dan kehidupan sosial terlepas dari interpensi agama.

Kesimpulan nya ini membuktikan paham sekulerisme tidak meracuni seluruh


rakyat Indonesia masih banyak orang Indonesia yang berpegang teguh dengan paham
non sekulerisme.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, di harapkan pembaca dapat terhindar dari pemikiran
sekuerisme. Karena pemikiran sekluerisme ini berbahaya dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://mynewblogspot251113ar.blogspot.com/2016/04/laporan-hasil-wawancara-lapan
gan-kepala.html

http://www.polsri.ac.id/belmawa/Buku_Pedoman_Mata_Kuliah_Wajib_2016/8.%20P
ENDIDIKAN%20PANCASILA.pdf

http://ernaerlina1.blogspot.com/2016/09/sekularisme.html

10

Anda mungkin juga menyukai