OLEH :
NAMA : CINDYFATIKASARI
NIM : 105641104420
KELAS : IP 2B
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya Saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita
sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta
semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya
makalah ini. Harapan Saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan
serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Saya sadar bahwa Saya ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan.
Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, Saya
membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun
untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Fron Pembela Islam(FPI) merupakan salah satu organisasi islam yang cukup
penting pasca reformasi Indonesia. Gerakannya yang kerap diwujudkan dalam
tindakan –tindakan dan aksi-aksi yang radikal telah menimbulkan ketakutan dan
bahkan menjadi momok bagi sebagian anggota masyarakat. FPI termasuk salah satu
kelompok Islam fundamentalis. Jargon-jargon yang mereka pakai memang tidak jauh
dari doktrin pembelaan kalimat Allah, lebih khusus lagi pemberlakuan syariat islam,
dan penolakan mereka terhadap Barat. Organisasi ini dengan cepat dikenal
masyarakat sejak beberapa tahun belakangan. Hal ini berhubungan erat dengan
kegiatan utama mereka, yaitu merazia tempat-tempat hiburan yang mereka percaya
sebagai sarang maksiat seperti klub malam, diskotik, kafe, dan kasino. Kemunculan
gerakan islam radikal ini disebabkan oleh dua factor:yang pertama Faktor internal
dari dalam umat Islam itu sendiri. Factor ini dilandasi oleh kondisi internal umat
islam sendiri telah terjadi penyimpangan norma-norma agama.yang kedua Factor
eksternal diluar umat Islam, baik yang dilakukan rezim penguasa maupun hegomoni
barat. Seperti di Ambon dan praktik kemaksiatan yang terjadi di masyarakat, telah
mendorong gerakan islam bahwa syari’at islam adalah solusi terbaik terhadap krisis.
Pada giliranyya, radikalisme dijadikan sebagai jawaban atas lemahnya aparat penegak
hokum dalam enyelesaikan kasus yang terkait dengan umat Islam. Dalam hal ini FPI
menjadi gerakan amar ma;ruf nahi munkar terhadap segala praktik kemaksiatan dan
Laskar Jihad di Ambon menjadi gerakan yang berada di belakang umat Islam Ambon
yang sedang menghadapi konflik SARA.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis membatasi topik dengan dengan merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Sejarah Berdirinya FPI?
2. Paham Keagamaan FPI?
C. Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud dan Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sepak terjang organisasi islam FPI di indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut kelompok ini,mengikuti jejak kaum salafus shalih harus dilakukan secara
total,tanpa reserve.Apa yang dipahami ,dilakukan,dan difatwakan oleh para sahabat
yang tercermin dalam diri para pemimpin agama diikuti secara utuh dan apa
adanya,tidak mengurangi dan juga tidak menambah.Hal ini meliputi bidang
akidah,hukum ,dan tingkah laku keseharian,seperti cara berpakaian
,makan,minum,dan shalat. Hal-hal inilah yang membedakan faham Ahlussunah wal
Jamaah yang dianut oleh FPI dan kelompok Salafi pimpinan Ja’far Umar Thalib
dengan paham Ahlissunah wal Jamaah yang dipahami kalangan NU dan
Muhammadiyah. Meskipun paham Aswaja kelompok FPI dengan kelompok Salafi
memiliki kesamaan,namun didalam penerapannya terdapat perbedaan.
Dalam paparan diatas tampak jelas bahwa paham keagamaan FPI tergolong
bersifat skripturalis-simbolis,menjaga otentisitas ajaran sampai pada dataran yang
paling simbolik,meski hal itu harus dilakukan dengan melanggar substansi dari ajaran
itu sendiri.Dalam pemahaman kelompok ini .tidak ada pembagian antara yang
usul(pokok) dan yang furu’(cabang),antara yang substansif dan yang
simbolik.Pembagian urusan agama dalam dua tataran seperti itu dipandang sebagai
bid’ah.Menurut mereka,semua persoalan agama,baik yang usul maupun yang
furu’,baik yang simbolik maupun yang substantif adalah penting, terlebih lagi
menghidup-hidupkan sunnah nabi adalah sesuatu yang sangat penting meski pada
dataran yang paling simbolik sekalipun.
PENUTUP
A. Kesimpulan
FPI adalah salah satu organisasi atau gerakan yang didirikan sebagai respon
terhadap kondisi social politik Indonesia, pada 17 Agustus 1998 resmi didirikan dan
Muhammad Habib Rizieq sabagai pelopornya sekaligus sebagai ketua umum FPI,
dalam upaya untuk menegakkan amar ma’ruf nahimunkar (memerintahkan kebaikan
dan mencegah kemungkaran). Dalam metode amar ma’ruf mereka menggunakan
metode lemah lembut, sementara dalam menegakkan nahi munkar mengutamakan
metode yang keras dan tegas yaitu dengan merazia tempat-tempat hiburan yang
mereka anggap sebagai sarang kemaksiatan seperti klub malam, diskotik, kafe, dan
kasino.
DAFTAR PUSTAKA