Anda di halaman 1dari 4

Nama : Proklamita Gusta Mahesa

NIM : 201610010311067

UAS QOWAID FIQIYYAH

Pembubaran FPI Oleh Pemerintah

Pembuka

Gerakan Islam radikal atau yang sering disebut dengan Islam garis keras mulai
menampakkan diri secara terbuka pada dekade 1990-an dan lebih terbuka lagi pada Era
reformasi. Hal ini disebabkan karena suasana transisional politik yang makin terbuka dan adanya
sedikit kelemahan pemerintah. 2 Berbeda dengan keadaan pada dekade 1970 dan awal 1980-an
yang mana gerakan ini sulit berkembang karena sikap tegas pemerintah, dimana setiap muncul
benih gerakan Islam radikal, sekecil apapun akan segera ditumpas oleh Negara, seperti peristiwa
Tanjung Priok, Komando Jihad, Talang Sari Lampung dan Haor Koneng. 3 Salah satu gerakan
Islam radikal yang muncul pasca runtuhnya orde baru4 adalah Front Pembela Islam (FPI), yang
penuh kontroversi dan baru-baru ini terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dalam demo
menentang pengangkatan Basuki Tjahya Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta

FPI/ Front Pembela Islam adalah sebuah organisasi


massa Indonesia berhaluan Islamisme konservatif yang didirikan pada tahun 1998
oleh Muhammad Rizieq Shihab dengan dukungan dari tokoh militer dan politik pada saat
itu. FPI awalnya didirikan sebagai suatu kelompok sipil yang memposisikan diri sebagai
sebuah kekuatan pengawas moral Islam melawan kemungkaran, yang kegiatannya tidak
diizinkan oleh pemerintah. FPI telah mengorganisasi sejumlah aksi protes dan demonstrasi
massa; salah satu yang paling menonjol adalah Aksi Bela Islam yang terdiri dari rangkaian aksi
unjuk rasa sebagai reaksi atas pernyataan gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja
Purnama tahun 2016. Unjuk rasa lain yang dilakukan oleh FPI adalah unjuk rasa di Kedutaan
Besar Amerika Serikat yang mengutuk Perang Irak, yang dimulai pada akhir tahun 2003 serta
kejahatan bernuansa-agama lainnya.
Penjelasan

Kemunculan gerakan radikalisme Islam di Indonesia di sebabkan oleh tiga faktor:


pertama lewat proses transformasi dan indoktrinasi pendidikan. Kedua lewat transforamsi
penerjemahan buku-buku karya ulama dan intelektual Timur tengah yang berhaluan radikal
fundamental. Ketiga transformasi almuni perang Afganistan, Bosnia dan daerah-daerah Islam
konflik.11 Pertama, lewat transformasi pendidikan. Proses ini sebenarnya sudah di mulai sejak
lama terutama lewat jalur ibadah Haji. Pada transformasi awal kemudian memunculkan gerakan-
gerakan Islam di Indonesia, semisal Muhammadiyah, NU, Persis, al-Irsyad dan sebagainya.
Kemunculan gerakan tersebut tidak lepas dari imbas dari gerakan revivalis Muhammad bin
Abdul Wahhab, pemikiran

FPI memiliki kelompok paramiliter yang disebut Laskar Pembela Islam (LPI). LPI
merupakan sayap organisasi FPI yang kontraversial karena sering melakukan aksi-aksi
"penertiban" (sweeping) terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan
dengan syariat Islam terutama pada masa Ramadhan dan seringkali berujung pada kekerasan.
Latar belakang dari berdirinya FPI adalah akibat merajalelanya kezoliman dan maraknya
kemaksiatan ditengah masyarakat. Yang oleh karenanya terjadi kerusakan dimana-mana, bahkan
telah mengundang berbagai musibah di seantero negeri. Sehingga tidak bisa tidak harus ada dari
bagian umat ini yang sudi tampil kedepan untuk melawan.kedzoliman dan memerangi segala
kemunkaran, dengan segala resiko perjuangan, agar terhindar dari segala malapetaka yang bisa
menghancurkan negari dengan segala isinya. Untuk itulah Front Pembela Islam lahir. Alloh Swt
berfirman dalam Q.S Ali-Imron : 104 “dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.
Mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Disebut Front karena orientasi kegiatan yang
dikembangkan lebih pada tingkatan konkrit berupa aksi frontal yang nyata dan terang dalam
menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga diharapkan agar senantiasa berada di garis
terdepan untuk melawan dan memerangi kebatilan, baik dalam keadaan senang maupun susah .

disebut Pembela dengan harapan agar senantiasa pro akktif dalam melakukan pembelaan
terhadap nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dengan kata lain FPI harus siap melayani bukan
dilayani. Sikap seperti inilah yang diharapkan bisa menjadi penyubur keberanian dan pembangkit
semangat berkorban dalam perjuangan FPI. Organisasi ini dengan cepat dikenal masyarakat
sejak beberapa tahun belakangan. Hal ini berhubungan erat dengan fokus yang mereka emban
yaitu Amar Ma’ruf Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan. Amar ma’ruf adalah perintah untuk
melakukan segala perkara yang baik menurut hukum syara dan hukum akal. Sedangkan nahi
munkar adalah mencegah setiap kejahatan / kemunkaran, yakni setiap perkara yang dianggap
buruk oleh syara dan hukum akal.14 Ruang lingkup penerapan amar ma’ruf nahi munkar ini
sangat luas dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukan kerja
kolektif dari seluruh elemen umat Islam untuk melaksanakannya. Latar belakang pendirian FPI
sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut antara lain:

1. Adanya penderitaan panjang umat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial
penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
oknum penguasa.
2. Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor
kehidupan.
3. Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta
ummat Islam.

Pada 30 Desember 2020, pemerintah Indonesia secara resmi melarang seluruh aktivitas FPI dan
akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI.

Menurut beberapa ulama tentang pembubaran FPI

1. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menilai bahwa
pembinaan suatu ormas merupakan jalan tengah dalam melaksanakan amanat konstitusi.

2. Ketua Pengurus Daerah DMI Kabupaten Mojokerto Nur Rohmad menilai, kebijakan
pemerintah tersebut sudah tepat. Karena FPI menjadi ormas yang menentang Pancasila sebagai
dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Para ulama dan tokoh NU di Kabupaten Mojokerto mendukung kebijakan pemerintah tentang
pembubaran FPI.

Secara garis besarnya ada pro kontra tentang pembubaran FPI ini karena para ulama memiliki
cara pandang berbeda, beda seperti halnya sekertaris jendral MUI yang memeberikan masukan
agar adanya pembinaan oleh pemerintah kepada FPI dan beliau juga berpendapat bahwa FPI juga
memberikan aksi-aksi sosial jika ada bencana bukan hanya ikut aksi saja.
Kesimpulan

FPI merupakan suatu ormas yang sudah ada sejak lama, dan latar belakang bedirinya FPI
adalah akibat merajalelanya kezoliman dan maraknya kemaksiatan ditengah masyarakat. FPI
merupakan reaksi sekelompok umat Islam yang tidak puas terhadap persoalan sosial-politik
(sistem) yang terjadi di era reformasi. Dan merupakan bagian dari proses pergulatan sosial-
politik yang bercorak keagamaan yang terjadi di era reformasi yang akan terus berdinamika di
masyarakat. Setelah belasan tahun FPI berdiri akhirnya pada tanggal 30 Desember 2020 FPI
dibubarkan oleh permerintah karna dianggap organisasi yang tidak terdaftar sebagai ormas
sebagaimana diatur dalam undang-undang sehingga secara de jure telah bubar sebagai ormas,
Dan juga banyak pro kontra di dalamnya. Dalam hal ini juga pemerintah memberikan beberapa
alasan mengapa dibubarkannya FPI ini dan juga melalui beberapa pertimbangan dari berbagai
kalangan. Menurut beberapa orang FPI merupakan ormas yang radikal dan banyak aksi yang
menjadi pertentangan karena aksi arnakisnya. Tapi juga ada beberapa orang yang mendukung
FPI karena dianggap menjadi wakil bagi masyarakat yang kurang puas atas kinerja dari
pemerintah.

Rujukan

Abdul Hakim Wahid. Model Pemahaman Front Pembela Islam (FPI) Terhadap Al-Qur’an Dan
Hadis. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sholihul Huda. Fpi Gerakan Islam Radikal di Indonesia. UMSurabaya

Anda mungkin juga menyukai