Idrus Jamalullail dan Kiai Cecep Bustomi merupakan tokoh yang pernah
dipenjara pada 1980-an karena kerap mengkritik Soeharto. Rizieq ditunjuk
sebagai pimpinan FPI karena dianggap tokoh berpengaruh di kalangan
Hadrami (keturunan Hadramaut, Yaman di Indonesia). Ayah Rizieq, yaitu
Sayyid Husein, adalah pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia, penentang
pemerintahan kolonial Belanda.
Sayangnya, gerakan FPI yang lebih menonjol selama ini adalah aksi
bersifat fisik. Dari penelusuran tercatat, ada ratusan aksi demonstrasi,
penyerangan, sweeping, penggerebekan, dan bentrokan yang dilakukan
FPI di sejumlah daerah. Tak selamanya FPI bergerak sendiri. Dalam
beberapa kasus, FPI beraksi bersama kelompok lain, seperti Laskar Jihad
Ahlussunnah, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Forum Umat Islam (FUI),
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Anti Komunis Indonesia (FAKI), Forum
Betawi Rempug (FBR), dan Barisan Muda Betawi (BMB).
Pada 22 November 1998, terjadi bentrokan warga dan FPI dengan ratusan
preman asal Ambon di kawasan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Dari kasus ini, reputasi FPI semakin terangkat. Sepanjang 1999, FPI kerap
melakukan sweeping dan penutupan tempat hiburan malam, perjudian, dan
pelacuran di kawasan Jakarta. Pada 24 Juni 2000, ratusan anggota FPI
pernah menyerang kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM) di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, terkait dengan ketidakpuasan
atas hasil penyelidikan kasus Tanjung Priok 1984.
https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20210105/Catatan-Kelam-Dua-Dekade-FPI/
INVESTIGASI
Tamat FPI
di Masa Jokowi
Pembubaran FPI digodok sejak 2017. Pada saat yang sama
pemerintah melarang HTI.
Ilustrasi : Luthfy Syahban
Senin, 4 Januari 2021
Satu per satu kekuatan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI)
habis. Saat Habib Muhammad Rizieq Shihab tengah meringkuk di Rumah
Tahanan (Rutan) Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dalam
kasus kerumunan di Petamburan, FPI--organisasi yang dibentuknya--
secara resmi dibubarkan oleh pemerintah. Ormas yang sudah berumur
kurang-lebih 21 itu tahun akhirnya tamat riwayatnya.
Mahfud saat itu juga buru-buru memastikan bahwa surat telegram soal
pembubaran ormas itu hoax. Ia menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah
mengeluarkan perppu larangan kegiatan ormas. “Presiden tak pernah
mengeluarkan perppu seperti itu. Larangan kegiatan bagi ormas tak perlu
perppu, cukup kementerian terkait,” tegas Mahfud.
Dalam SKB yang dibacakan oleh Wamenkum HAM Edward Omar Sharif
Hiariej disebutkan, anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) FPI
bertentangan dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013
tentang Organisasi Kemasyarakatan yang diubah dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017. Juga Keputusan
Mendagri Nomor 01-00/010/D.III.4/VI/2014 tanggal 20 Juni 2014 tentang
Surat Keterangan Terdaftar (SKT) FPI sebagai ormas berlaku sampai 20
Juni 2019.
Habib Rizieq
Foto : Agung Pambudhy/detikcom
“Saya ingin menyampaikan bahwa FPI sejak 20 Juni 2019 secara de jure
telah bubar sebagai ormas, tetapi sebagai organisasi, FPI tetap melakukan
aktivitas yang melanggar ketertiban dan keamanan dan bertentangan
dengan hukum,” jelas Mahfud lagi.
“Nah, tahun 2019 itu kan SKT-nya dia (FPI) itu habis, kemudian mau
diperpanjang. Kemudian dia meminta permohonan perpanjangan. Kan kita
lihat kegiatan FPI sebelumnya. Nah, temuannya itu tadi seperti
dikemukakan Pak Mahfud Md, itu data-data lama kita,” kata mantan
Tenaga Ahli Kemenko Polhukam, Sri Yunanto, kepada detikX pekan lalu.
Diakui Yunanto, banyak peran FPI dalam kegiatan sosial yang positif,
seperti membantu korban bencana alam di sejumlah daerah. Namun
kegiatan positif itu tak bisa begitu saja menghapus dukungan FPI kepada
gerakan terorisme ISIS. Kegiatan sosial yang selama ini dilakukan FPI
masih bisa dipertahankan asal tak lagi menggunakan bendera FPI. “Itu
kasus lama. Yang baru saja kemarin soal kerumunan di Bandara,
Petamburan, dan Megamendung sangat bertentangan dengan semangat
bangsa Indonesia mengatasi COVID-19,” imbuh Yunanto.
Kenapa FPI dibiarkan besar ketika awal berdiri pada 1999 sudah jadi
kontroversi dan melakukan tindakan kekerasan dan intoleran? Apakah ada
yang ‘memelihara’ organisasi tersebut? Yunanto menjelaskan pertanyaan
serupa juga muncul ketika HTI dibubarkan pada 2017. Setiap rezim
kekuasaan memiliki sikap politik masing-masing dalam menyikapi gerakan
radikal.
Sekum FPI Munarman
Foto : Wildan/detikcom
https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20210104/Tamat-FPI-di-Masa-Jokowi/