Anda di halaman 1dari 23

 Ideologi adalah seperangkat tujuan

dan ide-ide yang mengarahkan pada


satu tujuan, harapan, dan tindakan. Jadi
ideologi politik dapat diartikan sebagai
seperangkat tujuan dan ide yang menjelaskan
bagaimana suatu rakyat bekerja, dan bagaimana
cara mengatur kekuasaan.
 Liberalisme
Liberalisme berasal dari kata liberalis yang
berarti bebas. Dalam liberalisme,terdapat kebebasan
individu, pembatasan kekuasaan raja (pemerintah), dan
persaingan pemilik modal (kapital).
Liberalisme muncul pada abad ke akhir abad 17,
berhubungan dengan runtuhnya feodalisme di Eropa
dan dimulainya zaman Renaissance, lalu diikuti dengan
gerakan politik masa Revolusi Prancis.
 Kapitalisme (capitalism) berasal dari kata
kapital (capital), yang berarti modal.
Modal disini maksudnya adalah alat
produksi, seperti tanah dan uang. Jadi, arti
kapitalisme adalah ideologi di mana
kekuasaan ada di tangan kapital atau
pemilik modal, sistem ekonomi bebas
tanpa batas yang didasarkan pada
keuntungan, di mana masyarakat bersaing
dalam batasan-batasan ini.
 Kapitalisme berawal pada zaman feodal di
Mesir, Babilonia, dan Kekaisaran Roma.
 Sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah
Sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah
bentuk masyarakat dengan menjadikan perangkat
produksi menjadi milik bersama, dan pembagian hasil
secara merata disamping pembagian lahan kerja dan
bahan konsumsi secara menyeluruh. Dalam sosialisme
setiap individu harus berusaha untuk mendapatkan
layanan yang layak untuk kebahagiaan bersama, karena
pada hakikatnya, manusia hidup bukan hanya untuk
bebas, tapi juga saling menolong.
 Sosialisme yang kita kenal saat ini Sosialisme sebenarnya
telah lahir sebelum dicetuskan oleh Karl Marx. Orang yang
pertama kali menyuarakan ide sosialisme adalah Francois
Noel Babeuf, pada abad 18.
 partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk
dengan tujuan khusus.
 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) adalah nama sebuah organisasi massa Islam
nasional yang berbasis di Sumatera Barat. Organisasi ini didirikan pada 20 Mei 1930 di
Sumatera Barat, dan berakar dari para ulama Ahlussunnah wal jamaah. Kemudian
organisasi ini meluas ke daerah-daerah lain di Sumatera, dan juga mencapai
Kalimantan dan Sulawesi.
 Perti ikut berjuang di kancah politik dengan bergabung ke dalam GAPI dalam aksi
Indonesia Berparlemen, serta turut memberikan konsepsi kenegaraan kepada Komisi
Visman.
 Setelah kemerdekaan Perti menjadi partai politik. Dalam Pemilihan Umum 1955 Perti
mendapatkan empat kursi DPR-RI dan tujuh kursi Konstituante. Setelah Konstituante dan
DPR hasil Pemilu dibubarkan oleh Presiden Soekarno, Perti mendapatkan dua kursi di
DPR-GR. Dua tokoh kunci Perti juga pernah dipercaya menjabat menteri negara pada
masa pemerintahan Soekarno. Kedua ulama tersebut adalah Sirajuddin Abbas sebagai
Menteri Keselamatan Negara RI dan Rusli Abdul Wahid sebagai Menteri Negara Urusan
Umum dan Irian Barat.
 Pada masa Orde Baru Perti bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan
 Partai Katolik yang lahir kembali pada tanggal 12 Desember 1945
dengan nama PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia) merupakan kelanjutan
dari atau sempalan dari Katolik Jawi yang dulunya bergabung dengan
Partai Katolik. Sebenarnya partai ini sudah ada tahun 1917. Namun partai ini
baru secara resmi berdiri pada tahun 1923 di Yogyakarta, didirikan oleh
umat Katolik Jawa yang dipimpin oleh F.S. Harijadi. Saat IJ Kasimo
memimpin, partai ini kemudian dinamai Pakempalan Politik Katolik Djawi
(PPKD). Pada masa penjajahan Belanda, PPKD - karena kebutuhan siasat
politik - bergabung dengan Indische Katholieke Partij.
 Partai Katolik yang lahir kembali pada tanggal 12 Desember 1945 dengan
nama PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia) merupakan kelanjutan dari
atau sempalan dari Katolik Jawi yang dulunya bergabung dengan Partai
Katolik. Sebenarnya partai ini sudah ada tahun 1917. Namun partai ini baru
secara resmi berdiri pada tahun 1923 di Yogyakarta, didirikan oleh umat
Katolik Jawa yang dipimpin oleh F.S. Harijadi. Saat IJ Kasimo memimpin,
partai ini kemudian dinamai Pakempalan Politik Katolik Djawi (PPKD). Pada
masa penjajahan Belanda, PPKD - karena kebutuhan siasat politik -
bergabung dengan Indische Katholieke Partij.
 Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah
sebuah partai politik di Indonesia yang
telah bubar. PKI adalah partai komunis
non-penguasa terbesar di dunia setelah
Rusia dan Tiongkok sebelum akhirnya PKI
dihancurkan pada tahun 1965 dan
dinyatakan sebagai partai terlarang
pada tahun berikutnya
 Partai Kristen Indonesia (disingkat Parkindo) adalah Partai Politik Indonesia pada 1950
- 1973. Basis wilayahnya pada daerah Protestan Indonesia
 Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia mencatatat bahwa umat Kristen
Indonesia terlibat secara aktif , baik di medan perjuangan phisik maupun di medan
perjuangan politik. Untuk mengetahui keterlibatan umat Kristen dalam proses
pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Maklumat pemerintah No.X/Th.1945 tertanggal 3 November 1945 sesungguhnya
merupakan tanggapan atas pendapat dunia internasional terutama negara-negara sekutu,
bahwa tuntutan untuk merdeka hanyalah keinginan Soekarno dan Pemerintahnya.
Maklumat tersebut membolehkan masyarakat membentuk partai politik sebanyak-
banyaknya. Maklumat itu juga sekaligus menjawab rumors yang berkembang dalam
masyarakat bahwa Soekarno dan Mohamad Hatta akan menjadikan Partai Nasioal
Indonesia (PNI) sebagai partai tunggal. (catatan: Mr. A. A. Maramis, Mr. Johannes
Latuharhary, Dr.Sam Ratulangi dan Parada Harahap adalah anggota PNI, kecuali
Dr.J.Leimena belum masuk partai manapun). Maklumat Pemerintah tersebut telah
mendorong sekelompok orang Kristen Indonesia untuk menggumuli pembentukan sebuah
Partai Kristen.
 Murba atau Musyawarah Rakyat Banyak adalah partai
politik Indonesia yang didirikan pada 7 November 1948
oleh Tan Malaka, Chaerul Saleh, Sukarni dan Adam
Malik[1]. Partai ini sempat dibekukan pada September
1965, akan tetapi setahun kemudian partai ini
direhabilitasi oleh pemerintah yang dalam masa
peralihan dari Soekarno ke Soeharto. Pada tahun 1971,
partai ini mengikuti Pemilu 1971 akan tetapi pada Pemilu
1977 partai ini dilebur dalam Partai Demokrasi Indonesia[2].
Pada era demokrasi dibuka kembali oleh pemerintah di
Pemilu 1999, partai ini muncul kembali dengan nama
Partai Murba dengan nomor urut 31[3] akan tetapi karena
tidak memenuhi electoral threshold partai ini lenyap
kembali. Saat ini partai ini mulai bangkit kembali dengan
nama Partai Murba Indonesia meskipun tidak lolos seleksi
untuk mengikuti Pemilu 2009[4]
 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme),
sebelumnya bernama Partai Nasional Indonesia - Supeni (PNI Supeni),
adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai
ini bernomor urut 15.
• Tanggal berdiri : 20 Mei 1998 (PNI Supeni) - 20 Mei 2002 (PNI
Marhaenisme)
• Inisiator : -
• Tokoh pendiri : Supeni
• Asas : Marhaenisme
• Lambang partai : Logo kepala banteng dalam bingkai segitiga
 PNI pertama kali dibentuk oleh Soekarno dkk pada bulan Juli 1927 di
Bandung. Tahun 1998, PNI dihidupkan kembali dan mengikuti Pemilu
1999 dengan nama PNI Soepeni. Memperoleh 0,36 persen suara
nasional.
 Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak
diperbolehkan mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini
memakai nama baru yaitu Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI
Marhaenisme) dan mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2004 dan
berhasil lolos dari verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan
 Partai Syarikat Islam Indonesia adalah salah
satu partai politik yang pernah ada di
Indonesia. Secara historis, PSII berasal dari
Syarikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan di
Solo tahun 1905. Setelah berfusi dalam PPP
pada masa Orde Baru, kini PSII dimunculkan
kembali oleh H Taufiq R Tjokroaminoto,
keturunan H.O.S. Tjokroaminoto, salah satu
pimpinan PSII tahun 1912. Walaupun saat
pemilihan umum tahun 1999 muncul dua
partai PSII, namun keduanya memiliki visi dan
misi yang sama. Yang berbeda hanyalah
dalam masalah prinsip saja
 Partai Indonesia atau disingkat Partindo adalah salah satu
partai politik yang pernah ada di Indonesia. Pendirian
partai ini merupakan hasil keputusan Sartono sewaktu ia
menjabat ketua PNI-Iama menggantikan Soekarno yang
ditangkap pemerintah Belanda tahun 1929. Sartono
membubarkan PNI dan membentuk Partindo.
 Tujuan pokok Partindo sama dengan PNI-Lama, yaitu
mencapai Indonesia merdeka dengan menjalan kan
politik non-kooperasi terhadap pemerintahan Belanda.
Tindakan Sartono ini mendapat reaksi keras dari anggota
PNI-Lama, di antaranya Hatta dan Sutan Sjahrir, serta
golongan yang tidak menyetujui dengan pembubaran ini.
Mereka membentuk Golongan Merdeka dan menjadi
organisasi baru bernama Pendidikan Nasional Indonesia
(PNI-Baru). Partindo dan PNI-Baru bersaing dalam
memperoleh simpati rakyat.[1]
 Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia atau lebih dikenal
dengan nama IPKI adalah salah satu partai politik di Indonesia.
 Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) merupakan
kelanjutan IPKI yang dibentuk sejak 20 Mei 1954. Para tokoh pemrakarsa
di antaranya adalah Kolonel AH Nasution, Kol Gatot Subroto, Kol Aziz
Saleh, dan lainnya. Di awal Orde Baru, IPKI sebenarnya lebih dekat
hubungan politiknya dengan Golkar. Namun, sewaktu terjadi fusi parpol
tahun 1973, IPKI bergabung dengan PDI. Dalam kongres tahun 1994,
kemudian IPKI menjadi ormas nonafiliasi. Menjelang pemilu 1997, IPKI
melakukan konsolidasi dan memberikan aspirasinya ke Golkar.

 Partai ini di antaranya mempunyai tujuan mengamalkan dan


menerapkan falsafah dan ideologi Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya tujuan
nasional. Program partai adalah mengembalikan kedaulatan di tangan
rakyat. Di bidang politik, Partai IPKI meminta peran sospol ABRI tetap
dipertahankan. Namun, jumlahnya yang dikurangi. Pemilihan presiden
sebaiknya tetap lewat MPR.[1]
• Adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi
Kemerdekaan. Kabinet ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa
melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. Dinamakan kabinet
presidensil karena menerapkan sistem di mana presiden berfungsi sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

• Kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif dikelola oleh satu badan pembantu
presiden yaitu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Pada tanggal 16
Oktober 1945 dilaksanakan kongres KNIP dengan membentuk badan
perwakilan rakyat. Badan perwakilan rakyat saat itu disebut Badan Pekerja
KNIP yang disingkat BP KNIP.

• Kabinet ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta. Dengan 21
anggota menteri di 13 bidang. Pada tanggal 11 November 1945, BP KNIP
mengusulkan penyesuaian sistem kabinet kepada Presiden dan Wakil
Presiden. Pada tanggal 14 November dikeluarkan Maklumat Pemerintah 14
November 1945, yang berisi disetujuinya perubahan sistem kabinet dari
presidensial menjadi parlementer. Sehingga berakhirlah masa Kabinet
Presidensial pada tanggal 14 November 1945.
Sesuai dengan Setelah kemerdekaan, Menyadari
Maklumat tokoh komunis yakni terjangan
Tan Malaka mendirikan
pemerintah 14 Persatuan Perjuangan gelombang yang
November 1945, (PP) yang melawan sangat kuat dari
maka Sjahrir ditunjuk kebijakan Pemerintah oposisi, Syahrir
sebagai formatur Sjahrir. PP dengan menyerahkan
kabinet dan segera cepat memiliki banyak mandatnya
kekuatan massa.
membentuk Kabinet Soekarno telah
sebagai Perdana
Sjahrir I. Ia dianggap memindahkan ibu kota Menteri kepada
sebagai orang yang ke Yogyakarta sejak 4 Soekarno pada
tepat untuk menjadi Januari karena situasi 23 Februari dan
pemimpin karena memasuki tahap ‘awas’ secara resmi
oleh kedatangan
dianggap mampu kabinet Sjahrir I
tentara Sekutu dan
menghadapi Belanda diberbagai bubar pada 12
diplomasi dengan daerah, terutama Maret 1946 dalam
negara Barat. Jakarta. rapat pleno KNIP
di Surakarta.
Setelah kabinet Syahrir I runtuh, maka Soekarno meminta pihak oposisi (PP)
untuk membentuk kabinet baru. Namun, PP dinilai tidak dapat membentuk
kabinet baru dan karena tekanan-tekanan dari pihak Sekutu semakin
menguat, Soekarno menunjuk kembali Sutan Syahrir sebagai formatur
kabinet. Alasan yang konkret adalah ketika pihak Sekutu semakin
memberikan gesekan, dan Soekarno tidak ingin pertumpahan darah terjadi
secara massal. Maka pada 13 Maret, Syahrir kembali membentuk kabinet
Syahrir II.

Pada tanggal 28 Juni terjadi penculikan Sjahrir di kota Solo. Aksi


penculikan tersebut dinilai sebagai keputusan bulat rakyat atas
ketidakpuasan pemerintah dalam menegakkan kedaulatan di
mata musuh. Sehingga Amir dan Hatta memaksa Soekarno
untuk mengumumkan keadaan darurat dan mengambil
kekuasaan sementara.

Pernyataan Presiden Soekarno yang menyatakan keadaan


darurat dan mengambil alih pemerintahan, serta mendesak
pihak oposisi agar segera membebaskan Sjahrir beserta
pejabat lainnya. Dengan pernyataan pengambil-alihan
pemerintahan oleh Presiden Soekarno tersebut, maka
berakhirlah Kabinet Sjahrir II karena diambil alih oleh
Presiden Soekarno
Tanggal 8 Juni Syahrir menyetujui adanya
Pada pertengahan bulan Agustus pemerintah sementara yang dimaksudkan
1946, KNIP yang bersidang di Belanda. Keputusan Sjahrir ini dilakukan setelah
Yogyakarta membuat usulan berunding dengan A.K. Gani, Natsir dan
Abdulmadjid. Ketiganya anggota
tentang perubahan kabinet kabinet. kemudian Abdulmajid dikirim ke
Syahrir yang kedua menjadi Yogyakarta untuk menjelaskan konsesi Syahrir.
kabinet koalisi, yang Amir yang juga datang ke Yogyakarta, bersama
Abdulmajid menemui sejumlah tokoh Sayap Kiri
bertanggungjawab pada KNIP. yang anti terhadap konsesi Sjahrir. Abdulmajid
Untuk menanggapi usul KNIP dan Amir malah menusuk Sjahrir dari belakang.
presiden menunjuk Syahrir untuk Syahrir yang gusar memutuskan untuk
menjelaskan sendiri keputusannya terkait
ketiga kalinya sebagai formatur penerimaan permintaan Belanda pada 26 Juni di
kabinet koalisi. Pada tanggal 2 Yogyakarta. Melihat tangan-tangan kanannya
Oktober diumumkan kabinet sudah bergerak tidak sesuai kemauan, Sjahrir
memutuskan untuk menaruh jabatannya pada
koalisi baru dibawah perdana 27 Juni 1947. Kabinet yang digalang Syahrir
mentri Syahrir. kembali runtuh.
 Pada tanggal 3 Juli, kabinet baru dibawah pimpinan Amir Syarifuddin dilantik. Dan
kabinet ini bertugas untuk menjawab nota dari Belanda yang sempat macet pada kabinet
Sjahrir. Pihak Indonesia menginginkan perhentian permusuhan. Keinginan tersebut
disambut baik oleh kedua belah pihak dan keduanya mengumumkan perhentian
permusuhan. Aksi perhentian permusuhan ini gagal setelah Perdana Menteri Belanda
Dr. Louis memberikan kuasa penuh kepada Van Mook untuk melakukan aksi militer
karena Indonesia tidak memenuhi Persetujuan Linggarjati dan menolak usul Belanda.
Akibat ucapan dari Dr. Louis, di Indonesia terjadi penangkapan besar-besaran tokoh-
tokoh di Indonesia. dengan demikian Kabinet Amir Syarifuddin gagal dalam membalas
nota dari Jenderal Van Mook.
 Dalam menjalankan pemerintahannya, Kabinet Amir mengalami beberapa masalah
misalnya Gagalnya perjanjian Renville. Belanda mengusulkan agar bahwa RI adalah
salah satu negara bagian disamping Negara Sumatera, Negara Indonesia Timur, Negara
Pasundan dan lain-lain. Padahal, hasil salah satu perundingan Linggarjati adalah bahwa
RIS adalah pemerintahan sementara (interim government) yang dibawahi oleh RI dan
Belanda.
 Saat perundingan berjalan, Belanda seakan mengancam secara halus apabila konsesi-
konsesi yang ditawarkan tidak diindahkan, maka akan terjadi peperangan. Pada
akhirnya pada 17-19 Januari 1948, Perundingan Renville selesai dan kesepakatan
disetujui. Dengan disetujui perjanjian Renville membuat kerugian di pihak Indonesia dan
hal inilah yang menjadi penyebab jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin.
Masa kerja Kabinet Hatta I dimulai pada tanggal 29
Januari 1948 sampai 4 Agustus 1949
Sesudah pelantikan kabinet pada 3 Februari, Hatta
menjelaskan pokok-pokok kebijakan yang akan
dijalankan dihadapan KNIP pada 16 Februari, antara
lain berisi :
 Menyelesaikan konflik Indonesia – Belanda dengan
menyetujui kesepakatan Renville
 Usaha mempertahankan RI diubah menjadi
membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).
 Rasionalisasi ke dalam karena perlunya penyaluran
tenaga kerja produktif ke bidang masing-masing
 Rasionalisasi angkatan perang yang terbilang sedikit
jumlahnya.
 Latar belakang karena adanya Agresi Militer II yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 di
ibu kota RI, Yogyakarta yang diduduki oleh Belanda. Agresi militer ini pada dasarnya keinginan
Belanda yang ingin menghancurkan Republik Indonesia yang merdeka dengan menghancurkan
pemerintahannya. Sehingga dibentuklah PDRI yang diketuai oleh Sjafrudin Prawiranegara,
untuk mengisi kekosongan pemerintahan, yang pada saat itu juga Ir Soekarno dan Hatta telah
diasingkan oleh Belanda ke Bangka.
 Dengan adanya PDRI dan Mr Syafrudin dipilih sebagai pejabat presiden sementara maka
eksistensi negara Indonesia tetap ada serta merdeka dan berdaulat karena di hadapan
Pemerintah Belanda, pemerintahan RI de facto dipimpin oleh Soekarno dari penjara, meskipun
sebenarnya de jure pemerintahan berada di tangan Syafruddin Prawiranegara dan kedudukan
Soekarno yang berada dalam tahanan bukan lagi sebagai kepala negara yang merdeka dan
berdaulat.
 Pada tanggal 22 Desember 1948, ketika di Desa Halaban, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat,
diadakan rapat dengan beberapa tokoh, yang akhirnya memutuskan untuk membentuk
Pemerintah Darurat. Mr. Syafroeddin Prawiranegara, terpilih sebagai Ketua Pemerintah Darurat
Republik Indonesia (PDRI). Dan pada tanggal 31 Maret 1949 berhasil membentuk Pemerintah
Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pemerintahan yang berlangsung kurang lebih selama tujuh
bulan ini berakhir ketika penyerahan mandat dari PDRI kepada Hatta pada tanggal 14 Juli 1948.
Berakhirnya keperintahan PDRI ini kemudian berkaitan erat dengan perundingan Roem-Royen
dimana Belanda menyetujui pemerintahan republik ke Yogyakarta. Tahannan politik yang ditahan
sejak 19 Desember 1948 tersebut dibebaskan, hal ini juga berarti bahwa pemerintahan
kedaulatan akan segera diserahkan oleh Belanda kepada RIS.
 Kabinet ini dibentuk setelah para pemimpin Indonesia, yang ditangkap oleh
pasukan Belanda setelah Agresi Militer Belanda II, kembali ke ibukota
Yogyakarta. Kabinet ini bertugas dari tanggal 4 Agustus - 14 Desember 1949.
 Kebijakan-kebijakan kabinet Hatta adalah meletakkan dasar-dasar bagi
program transmigrasi, penyempurnaan pengairan dan pembukaan lahan-lahan
baru untuk meningkatkan produksi pangan meskipun pada kondisi ekonomi
belum sepenuhnya stabil karena harga kebutuhan pokok dan inflasi masih
tinggi karena situasi perang. Dalam bidang pendidikan Hatta berhasil
mengupayakan pemberantasan buta huruf dan pembangunan sekolah-sekolah
keterampilan bagi para pemuda
 Kabinet Hatta II ini berakhir bukan karena dijatuhkan oleh Parlemen, namun
karena Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat (RIS
dan kabinet ini pun berakhir pada 20 Desember 1949. Selanutnya
pemerintahan Indonesia diakui kedaulatanya oleh Belanda pada 27 Desember
1949 yang mengakhiri Era Kabinet Parlementer dan Masa Revolusi Fisik atau
Perjuangan Nasional Indonesia dengan kemenangan pihak Indonesia. Dan
Menandai dimulainya Massa Pemerintahan RIS.

Anda mungkin juga menyukai