17 AGUSTUS 1945
PENDUDUKAN JEPANG
DI INDONESIA
I. AWAL PENDUDUKAN
Imperialisme Jepang Th 1937 menduduki
Cina.
Tahun 1940 menduduki Vietnam.
Tanggal 8 Desember 1942 Jepang menyerang
pangkalan AL Amerika serikat di Pear Harbaur
Sekutu membalas Agresi Jepang dengan
membentuk pasukan gabungan ABDACOM
(American British Dutch Australian Command)
yang bertugas melawan agresi Jepang di Asia
fasifik di pimpin Jend Terporthen.
PERJANJIAN KALIJATI
Belanda menyerahkan wilayah jajahan atas
Indonesia kepada Jepang tanpa syarat di Kalijati
jabar tg 8 Maret 1942 yang disebut perjanjian
Kalijati.
PEMERINTAHAN JEPANG DI INDONESIA
Jepang membentuk pemerintahan militer yang terdiri
dari :
1. Pemerintah Tentara ke enam belas (XVI) AD dengan
wilayah Jawa dan Madura pusat Jakarta.
2. Pemerintah Tentara ke dua puluh lima (XXV) AD
dengan wilayah Sumatra pusat Bukittinggi.
3. Pemerintah armada Selatan II AL dengan wilayah
Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara, Papua, Maluku
pusat Makasar.
Ketiga wilayah pemerintahan ini dipimpin Kepala
staf dengan gelar GUNSEIKAN.
Seinendan
= Barisan pemuda
Seinentai
= Barisan murid-murid SD.
Gakukotai
= Barisan murid SMP.
Fujin-Seinentai = Barisan gadis-gadis.
Fujinkai
= Barisan wanita.
Keibodan
= Barisan Cadangan Polisi.
Heiho
= Barisan cadangan prajurit.
Romusha
= Barisan pekerja paksa.
PEMBENTUKAN BPUPKI
LATAR BELAKANG
PERESMIAN BPUPKI
Pada tanggal 28 Mei 1945
bertempat di gedung Cuo Sangi
In, Jalan Pejambon, Jakarta.
Dihadiri pula oleh dua pejabat
Jepang, yaitu : Jenderal
Itagaki (Panglima Tentara
Ketujuh yang bermarkas di
Singapura dan Letnan
Jenderal Nagano (Panglima
Tentara Keenambelas yang
baru).
Dikibarkan bendera Jepang,
Hinomaru oleh Mr. A.G.
Pringgodigdo yang disusul
dengan pengibaran bendera
Sang Merah Putih oleh
Toyohiko Masuda.
SIDANG-SIDANG BPUPKI
Untuk itulah pada kata pembukaannya,
ketua BPUPKI, dr. Radjiman
Wediodiningrat meminta pandangan
para anggota mengenai dasar Negara
Indonesia merdeka tersebut.
Pada hari pertama persidangan pertama
tanggal 29 Mei 1945, Muh. Yamin
mengemukakan lima Azas Dasar Negara
Kebangsaan Republik Indonesia sebagai
berikut :
1. Peri Kebangsaan;
2. Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ke-Tuhanan;
4. Peri Kerakyatan;
5. Kesejahteraan Rakyat.
Pada 30 Mei 1945 Drs. Muhamad Hatta
Menyampaikan Konsep dasar Ekonomi
Indonesia ( Ps. 33 UUD 1945)
persatuan
kekeluargaan
keseimbangan
musyawarah
keadilan sosial
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan;
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial;
5. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
1.Peri Kebangsaan;
2.Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ke-Tuhanan;
4. Peri Kerakyatan;
Kesejahteraan
Rakyat.
1.
2.
3.
4.
5.
1.persatuan
2.kekeluargaan
3.keseimbangan
4.musyawarah
5keadilan sosial
Kebangsaan Indonesia;
Internasionalisme atau peri-kemanusiaan;
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial;
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
PANITIA SEMBILAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ir. Sukarno
Drs. Moh. Hatta
Muh. Yamin
Mr. Ahmad Subardjo
Mr. A.A. Maramis
Abdulkadir Muzakkir
K.H. Wachid Hasyim
K.H. Agus Salim
Abikusno Tjokrosujoso.
PIAGAM JAKARTA
Musyawarah dari Panitia Sembilan ini
kemudian menghasilkan suatu rumusan
yang Oleh Muh.Yamin rumusan itu diberi
nama Jakarta Charter atau Piagam
Jakarta. Rumusan draft dasar negara
Indonesia Merdeka itu adalah :
1. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan
Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan;
5. (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
1PANITIA PERANCANG
UNDANG-UNDANG
DASAR
PANITIA KECIL
PERANCANG UNDANGUNDANG DASAR
Selanjutnya panitia tersebut
membentuk Panitia Kecil Perancang
Undang-undang Dasar yang diketuai
Prof. Dr. Mr. Supomo
Anggotanya Mr. Wongsonegoro, Mr.
Ahmad Subardjo, Mr. A.A. Maramis,
Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim dan
Sukiman.
Hasil perumusan panitia kecil ini
kemudian disempurnakan bahasanya
oleh Panitia Penghalus Bahasa yang
terdiri dari Husein Djajadiningrat,
Agus Salim dan Supomo.
PEMBENTUKAN PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI
dibubarkan. Sebagai gantinya pemerintah
pendudukan Jepang membentuk PPKI
(Dokuritsu Junbi Inkai).
Sebanyak 21 anggota PPKI yang terpilih
tidak hanya terbatas pada wakil-wakil dari
Jawa, tetapi juga dari berbagai pulau,
yaitu : 12 wakil dari Jawa, 3 wakil dari
Sumatera, 2 wakil dari Sulawesi, seorang
dari Kalimantan, seorang dari Sunda Kecil
(Nusatenggara), seorang dari Maluku dan
seorang lagi dari golongan penduduk Cina.
Ir. Sukarno ditunjuk sebagai ketua PPKI
dan Drs. Moh. Hatta ditunjuk sebagai
wakil ketuanya. Sedangkan Mr. Ahmad
Subardjo ditunjuk sebagai penasehatnya.
Pada 8 Agustus 1945 Rusia (USSR)
menyampaikan perang kepada Jepang.
9 Agustus Pemboman atas kota Nagasaki
oleh Sekutu ( Amerika )
15 agustus 1945:
Pagi hari (06.00) Sukarno & Hatta bersama
Ahmad Subarjo ke rumah Laks. Maeda untuk
memastikan berita penyerahan jepang. Dan Hatta
menginstruksikan bahwa besok jam 10.00 PPKI
bersidang.
Sore (17.00) Hatta didesak supaya tdk
menyetujui Proklamasi di depan PPKI.
20.00 pertemuan pemuda diInstitut Bakteriologi
dan mengutus Wikana & Darwis bertemu dan
mendesak Sukarno- Hatta.
22.00 Sukarno di rumahnya didesak supaya tdk
memproklamasikan kemerdekaan dimuka PPKI
24.00 pertemuan pemuda di Cikini 71. Chaerul
saleh menyampaikan kegagalan mendesak
Sulkarno Hatta.
16 Agustus 1945
04.00 M.Hatta dibawa Soekarni ke rumah Ir. Soekarno
04.30 Ir.Soekarno & Hatta di bawa ke Rengasdengklok oleh
Pemuda.
10.00 Anggota PPKI berkumpul di Gedung Pejambon tapi gagal
melaksakan sidang karena tidak dihadiri Ketua dan Wakilnya.
12.00 Instruksi Mabes Tentara Jepang di Saigon, Agar Tentara
Jepang tidakm mendukung Proklamasi kemerdekaan
Indonesia.dan menjaga statusqua sampai Sekutu datang.
17.30 Rombongan Ahmad Subarjo dtg di Rengasdengklok
menjemput Soekarno & Hatta.
18.15 Kasman Singodimejo berkata kepada Chaerul Saleh bahwa
Peta dan Heiho tidak bisa ikut aksi pemuda karena tidak
dperintahkan Soekarno.
20.00 Soekarno dan Hatta kembali ke jakarta
22.00 Soekarno dan Hatta ke rumah Laks. Maeda di Jl Diponegoro
11, diantar Ahmad Subarjo.
RAPAT
GOLONGAN
MUDA
Rapat golongan muda dilakukn di
Lembaga Bakteriologi di Jalan
Pegangsaan Timur, Jakarta, pada
tanggal 15 agustus 1945, pukul
20.30 waktu Jawa.
Rapat yang dipimpin oleh Chairul
Saleh itu menghasilkan keputusan :
kemerdekaan Indonesia adalah hak
dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak
dapat digantungkan pada orang dan
negara lain. Segala ikatan dan
hubungan dengan janji kemerdekaan
dari Jepang harus diputuskan dan
sebaliknya diharapkan diadakan
perundingan dengan golongan muda
agar mereka diikutsertakan dalam
pernyataan proklamasi.
PERISTIWA
RENGASDENGKLOK
Dini hari tanggal 16 Agustus 1945 di
asrama Baperpi, golongan muda
kembali mengadakan rapat.
Selain juga dihadiri oleh Sukarni,
Jusuf Kunto, dr. Muwardi dari
Barisan Pelopor dan Shudanco
Singgih dari Daidan PETA Jakarta
Syu.
Rapat ini membuat keputusan
menyingkirkan Ir. Sukarno dan Drs.
Moh. Hatta ke luar kota dengan
tujuan untuk menjauhkan mereka
dari segala pengaruh Jepang.
Untuk menghindari kecurigaan dari
pihak Jepang, Shudanco Singgih
mendapatkan kepercayaan untuk
melaksanakan rencana tersebut.
PERUMUSAN TEKS
PROKLAMASI
16 Agustus 1945 Rombongan tiba kembali di
Jakarta pada pukul 23.30 waktu Jawa.
Setelah Sukarno dan Hatta singgah di rumah
masing-masing rombongan kemudian menuju
ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1, Jakarta.
Hal itu juga disebabkan Laksamana Tadashi
Maeda telah menyampaikan kepada Ahmad
Subardjo (sebagai salah satu pekerja di
kantor Laksamana Maeda) bahwa ia menjamin
keselamatan mereka selama berada di
rumahnya.
24.00 Subarjo dipertemukan oleh Soekarni
dengan kelompok Chaerul saleh di Manggarai.
24.00 Soekarno kembali ke rumah Laks.
Maeda dengan 50 orang anggota PPKI dan
beberapa orang jepang dengan Mayoshi
sebagai penterjemah.
Perumusan naskah
proklamasi
Ir. Sukarno yang menuliskan konsep naskah
proklamasi, sedangkan Drs. Moh. Hatta dan Mr
Ahmad Subardjo menyumbangkan pikiran secara
lisan. Kalimat pertama dari naskah proklamasi
merupakan saran dari Mr. Ahmad Subardjo
yang diambil dari rumusan BPUPKI. Sedangkan
kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran
dari Drs. Moh. Hatta. Hal itu disebabkan
menurut beliau perlu adanya tambahan
pernyataan pengalihan kekuasaan (transfer of
sovereignty).
PERUMUSAN TEKS
PROKLAMASI
Ir. Sukarno yang menuliskan
konsep naskah proklamasi,
sedangkan Drs. Moh. Hatta dan
Mr Ahmad Subardjo
menyumbangkan pikiran
secara lisan.
Kalimat pertama dari naskah
proklamasi merupakan saran
dari Mr. Ahmad Subardjo yang
diambil dari rumusan BPUPKI.
Sedangkan kalimat terakhir
merupakan sumbangan pikiran
dari Drs. Moh. Hatta. Hal itu
disebabkan menurut beliau
perlu adanya tambahan
pernyataan pengalihan
kekuasaan (transfer of
sovereignty).
PELAKSANAAN
PROKLAMASI
PAGI. 08.00
Sebelum rapat PPKI dimulai, Sukarno-Hatta
meminta Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wachid
Hasjim, Mr. Kasman Singodimejo dan Teuku Moh.
Hassan untuk membahas kembali Piagam Jakarta.
SIDANG PPKI
TANGGAL 19 AGUSTUS 1945
Pembagian Wilayah RI Menjadi 8
Propinsi
Menetapkan 12 Kementerian
Pembahasan anggota-anggota
Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP).
20 Oktober 1945
Maklumat pemerintah tentang
pembentukan Badan Pekerja KNIP
( BPKNIP) melaksanakan tugas
legislatif sebagaimana UUD 1945
3 Nopember 1945
Maklumat wakil presiden tentang
pembentukan partai partai politik
untuk terciptanya demokrasi
14 Nopember 1945
Maklumat wakil presiden tentang
pembentukan kabinet Parlementer.
Sistem Presidensiil diganti dengan
Sistem Parlemetnter.
> PM. Sutan Syahrir.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Peristiwa-peristiwa apa yang melatarbelakangi terbentuknya BPUPKI
?
2. Ketika lr.Soekarno, Moh. Hatta dan dr. Radjiman dalam perjalanan
ke Vietnam Selatan, Amerika menjatuhkan bom di kota Hirosima
dan Nagasaki sehingga Jepang menyerah kepada Sekutu.
Bagaimana reaksi golongan muda mendengar kekalahan Jepang
tersebut ?
3. Bagaimanakah perbedaan pendapat golongan muda dan golongan
tua mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan!
4. Apa tujuan golongan muda melakukan penculikan Rengasdengklok ?
5. Apa alasan Sumubuco Mayor Jendral Nishimura melarang SoekarnoHatta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan
Proklamasi kemerdekaan ?
6. Mengapa tokoh-tokoh pemuda tidak menyetujui jika semua tokoh
yang hadir di rumah Maeda menandatangani proklamasi ?
7. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan oleh kaum muda untuk
meyebarkan berita proklamasi kemerdekaan RI ?
8. Jelaskan proses perumusan naskah proklamasi dan sebutkan
naskah asli yang dibacakan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta pada
tanggal 17 Agustus 1945.