DAFTAR TABEL
Tabel 1. Lokasi prioritas bidang penanggulangan bencana dalam RPJMN 2015 - 2019.... 9
Tabel 2. Target TPB terkait Penanggulangan Bencana ................................................................ 14
Tabel 3. Komponen dan Indikator Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ................................ 17
Tabel 4. Kriteria Penilaian Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ............................................... 18
Tabel 5. Kegiatan Pengembangan Destana di Pusat, Kabupaten/Kota, dan Desa ............. 19
Tabel 6. Proses persiapan rencana aksi Kota Aman dan Tangguh Bencana ........................ 23
Tabel 7. Teknologi EWS di Indonesia .................................................................................................. 24
Tabel 8. Identifkasi program/kegiatan penanggulangan bencana di Provinsi NTB ......... 35
Tabel 9. Identifkasi program/kegiatan penanggulangan bencana di Kab. Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat ................................................................................................. 38
Tabel 10. Identifkasi program/kegiatan penanggulangan bencana di Provinsi Riau ...... 42
Tabel 11. Identifkasi program/kegiatan penanggulangan bencana di Provinsi NTT ...... 44
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur kerja terintegrasi National Disaster Management System (NDMS) .......... 26
Gambar 2. (a), (b), dan (c), Logistik dan Peralatan Kesiapsiagaan Bencana di BPBD
Provinsi Sulawesi Tengah.......................................................................................................... 33
Gambar 3. Bangunan Pusdalops BPBD Kabupaten Gunungkidul ............................................. 41
Gambar 4. Rambu Jalur Evakuasi Tsunami di Pantai Ngobaran di Desa Kanigoro
Kecamatan Saptosari Kab. Gunungkidul .............................................................................. 41
Gambar 5. Papan Informasi Kantor Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar ................. 44
Gambar 6. Peta Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan lahan Desa Rimbo Panjang........ 44
Target Nasional
Goal/Target Global Indikator Global Indikator Nasional
(RPJMN 2015 – 2019)
Goal 1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
1.5 Pada tahun 2030, 1.5.1 Jumlah 1.Penanggulangan 1.Jumlah Lokasi
membangun ketahanan kematian, orang yang Bencana/ Penguatan
masyarakat miskin dalam hilang, dan terdampak Pengurangan risiko Pengurangan
benca Risiko Bencana
menghadapi situasi rentan, oleh bencana per
daerah (lokasi)
dan mengurangi kerentanan 100.000 penduduk
mereka terhadap kejadian 1.5.3 Jumlah negara 1.Tersedianya strategi Strategi nasional
ekstrem terkait iklim dan yang mempunyai nasional dan daerah dan daerah untuk
KOMPONEN No INDIKATOR
3 Forum PRB
Tabel 6. Proses persiapan rencana aksi Kota Aman dan Tangguh Bencana
Beberapa hal yang menjadi rencana tindak lanjut dari hasil rapat
koordinasi ini antara lain:
Terkait antisipasi jalan utama yang sering terkena longsor, yaitu jalan
yang menghubungkan Palu dan Parigi Moutong, Pemerintah Daerah telah
mengusulkan pembuatan bypass sepanjang 48 km dalam RKP 2017 dan masih
dalam menunggu keputusan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Hingga saat
ini penanganan bencana longsor tersebut hanya berupa kesiapsiagaan dan
koordinasi cepat tanggap 24 jam di titik-titik rawan longsor. Kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana longsor BPBD Provinsi Sulawesi Tengah berencana
akan memasang Early Warning System (EWS) untuk gerakan tanah/longsor,
Letak Provinsi Sulawesi Tengah yang dilalui oleh Patahan Palu Koro,
menjadikan wilayah pengembangan KEK Palu dan KAPET Palapas memiliki
potensi bencana gempabumi yang sangat besar. Gempa tremor atau gempa
yang terjadi akibat gerakan patahan secara dikit demi sedikit kerap terjadi
terutama di Kota Palu. Gempa tremor tercatat dapat terjadi rata-rata 10 hari
dalam satu hari di Kota Palu, akan tetapi hingga saat ini kekuatan gempa kecil
berkekuatan kurang dari 4 SR tidak terlalu terasa dan tidak mengakibatkan
kerusakan.
(c)
Gambar 2. (a), (b), dan (c), Logistik dan Peralatan Kesiapsiagaan Bencana di
BPBD Provinsi Sulawesi Tengah
Program kesiapsiagaan, selain menyediakan peralatan, tenaga, dan
logistik, program yang masuk dalam RPJMD terkait kesiapsiagaan juga
melakukan simulasi dan sosialisasi mengenai masyarakat tangguh bencana.
Program tersebut sudah dilaksanakan pada hampir tiap kabupaten terutama
daerah yang sering terdampak bencana. Tugas BPBD selain menanggulangi dan
membantu mengatasi bencana juga untuk menjadikan masyarakat mandiri dan
tangguh menghadapi bencana. Tenaga yang digunakan untuk sosialisasi dan
simulasi berasal dari pusat, provinsi, dan kabupaten.
Bidang Penanganan Darurat Dana Siap Pakai (DSP) yang diberikan pusat ke daerah
selama ini masuk ke DPKAD dan memerlukan prosedur
yang panjang serta pencairan dana yang relatif lama.
Diperlukan pergub DSP untuk bencana.
Bidang Rehabilitasi dan Bantuan hibah rehabilitasi dan rekonstruksi sebesar Rp
Rekonstruksi 5,5 Miliar untuk rehab-rekons infrastruktur.
Peralatan dan Logistik Peralatan dan Logistik sumber dana dari APBD dan
Kebencanaan APBN (BNPB).
Gambar 6. Peta Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan lahan Desa Rimbo Panjang
Peralatan dan Logistik Bantuan dari pusat tidak hanya dalam bentuk
Isu Strategis :
Strategi utama dalam pelaksanaan upaya terkait mengurangi risiko bencana adalah
peningkatan kapasitas pemerintah, pemerindah daerah, dan masyarakat dalam
menghadapi bencana melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dan penyediaan
sistem peringatan dini. Berbagai K/L telah menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka meningkatkan ketangguhan masyarakat menghadapi
bencana sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing K/L. Begitu pula dengan
kegiatan penyediaan sistem peringatan dini bencana dimana beberapa K/L telah
memiliki alat sistem peringatan dini bencana untuk mendukung kinerja sektornya
masing-masing.
4.2. Rekomendasi