mengumpulkan data yang diperlukan seperti panjang bentang, mutu beton, mutu baja tulangan,selimut beton
2. Menentukan tebal pelat
3. Menghitung beban-beban yang bekrja pada pelat, berdasarkan SNI Pembebanan
4. Menghitung momen dengan menggunakan bantuan aplikasi SAP 2000
5 Mencari tulangan pelat
a. Menentukan tinggi efektif
dx = tebal pelat - selimut beton - 0,5D
Dimana :
B= Lebar pelat per meter panjang
Dx = tinggi efektif
Mu = Momen
r min = 1,4/fy
Dimana :
r = rasio tulangan
fy = mutu baja
Dimana :
b1 = Faktor reduksi
f'c = Mutu beton
rmaks = 0,75 x rbalance
TULANGAN LAPANGAN
Momen maksimum pada lapangan = 65 kN
Momen maksimum pada Tumpuan = kN
Berdasarkan SNI 0
0,85 b 1 fc 600 harus diambil sebes
r balance
fy (600 fy) f’c lebih kecil daripa
0.85 dengan nilai kuat
sebesar 0,05 untuk s
diambil β1 = 0,85 – 0,05 yaitu β1 = 0,80 = 0.8 β1 tidak
jadi r balance = 0.0357
Mu = 65000000 Nmm
j = 0.8
Mu M
Mn = Mn = 81250000 Rn
j j b
b = 1000 mm
Mn
Rn Rn = 1.7254560513
bd 2
fy
m m = 13.4453781513
0,85 f ' c
1 2 m Rn
r perlu 1 = 0.0044465605
m fy
TULANGAN TUMPUAN
Momen maksimum pada Tumpuan = 90 kN
Momen maksimum pada Tumpuan = kN
0,85 b 1 fc 600
r balance
fy (600 fy)
0.85
diambil β1 = 0,85 – 0,05 yaitu β1 = 0,80 = 0.8
jadi r balance = 0.0357
Mu = 90000000 Nmm
j = 0.8
Mu
Mn = Mn = 112500000 Nmm
j
b = 1000 mm
Mn
Rn Rn = 2.3890929941
bd 2
fy
m m = 13.4453781513
0,85 f ' c
1 2 m Rn
r perlu 1 = 0.0062339942
m fy
M
Rn
j bd 2
Menurut SNI 03 – 2847 – 2002 butir 9.6(5), pada dinding dan pelat
lantai yang bukan berupa konstruksi pelat rusuk, tulangan lentur
utama harus berjarak tidak lebih dari tiga kali tebal dinding atau pelat
lantai, ataupun 500 mm. Maka dipakai tulangan D10 – 350 pada pelat
lantai 3 untuk penulangan lapangan