Anda di halaman 1dari 10

somadmorocco.blogspot.

com
hidup sekali, buat berarti

Rabu, 01 September 2010

Khutbah Idul Fithri 1 Syawwal 1431H / 10 September


2010M.
Oleh: H. Abdul Somad, Lc.,MA.
somadmorocco.blogspot.com
somadku@yahoo.com

Khutbah Pertama:
‫ُﺪ‬
‫ْﻤ‬‫ﻟﺤ‬َ‫ْﺍ‬ ‫ﻟﻠﻪ‬
ِ‫ْﺮَﻭ‬ ‫َﺒ‬ ‫َﺍﻛ‬
ْ ُ ،‫ْﺮ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺒ‬‫َﺍﻛ‬
ْ ُ‫ﺍﻟﻠﻪَﻭ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ُ ‫ِﺍﻻ‬ َ
‫َﻪ‬
‫ِﺍﻟ‬ َ‫×( ﻻ‬3) ‫ْﺮ‬ ‫َﺒ‬‫َﺍﻛ‬ ُ (×3) ‫ْﺮ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺍﻛ‬
ْ
‫َﺒ‬ ُ (×3) ‫ْﺮ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺍﻛ‬
ْ
‫َﺒ‬ ُ
‫ﺍﻟﻠﻪ‬.
‫َﺗ‬ َ ْ ‫ْﻧ‬ ‫ْﺷ‬ َ‫ﻼﺓَﻭﺍﻟﺴ‬ َُ‫َﻭﺍﻟﺼ‬،‫َﻦ‬ َ ‫ﻟﻠﻪَﺭﺏْﺍﻟ‬ ‫ْﻟ‬
‫ﺍ‬.َ
‫ِﻦ‬‫ْﻳ‬‫ِﻡ ﺍﻟﺪ‬ ‫ْﻮ‬ ‫ﻟﻰَﻳ‬ َ‫ُﻪ ﺍ‬ ‫َﻌ‬‫ِﺒ‬ ‫ْﻦ‬ ‫َﻣ‬ ‫ِﻪَﻭ‬ ‫ِﺒ‬‫ْﺤ‬‫َﺻ‬ ‫ِﻪَﻭ‬ ‫ِﻟ‬‫َﻋﻠﻰ ﺁ‬ ‫َﻭ‬،‫َﻦ‬ ‫ْﻴ‬
‫ِﻠ‬
‫َﺳ‬ ‫ْﺮ‬‫ُﻤ‬‫ﺎﺀَﻭﺍﻟ‬ِ‫َﻴ‬ ‫ِﺒ‬‫ِﻑ ﺍﻻ‬ ‫َﺮ‬ ‫ﻠﻰ ﺍ‬َ‫ُﻡَﻋ‬ ‫ﻼ‬ ‫ْﻴ‬
‫ِﻤ‬
‫َﻌﺎﻟ‬ ِ‫ُﺪ‬ ‫ْﻤ‬
‫َﺤ‬
‫ُﻩ‬
‫َﺪ‬‫َﻌ‬
ْ‫ِﺒﻲ ﺑ‬ ‫َﻧ‬ َ
‫ ﻻ‬،‫ُﻪ‬ ‫ُﻟ‬
‫ْﻮ‬‫ُﺳ‬ ‫َﺭ‬‫ُﻩَﻭ‬ ‫ُﺪ‬ ‫ْﺒ‬
‫ًﺪﺍَﻋ‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫ﻧﺎُﻣ‬َ‫َﺪ‬ ‫َﺍﻥَﺳﻴ‬ ‫ٌﺪ‬ ‫َﻬ‬‫ْﺷ‬ ‫َﺍ‬‫َﻭ‬،‫ُﻪ‬ َ
‫َﻚ ﻟ‬‫ْﻳ‬ ‫ِﺮ‬ ‫ََﺷ‬
‫ُﻩ ﻻ‬‫َﺪ‬‫ْﺣ‬ ُ ‫ِﺍﻻ‬
‫ﺍﻟﻠﻪَﻭ‬ َ
‫َﻪ‬
‫ِﺍﻟ‬ َ
‫ْﻥ ﻻ‬ ‫َﺍ‬ ‫َﻬ‬
‫ُﺪ‬ ‫ﺍ‬.َ
‫ْﺷ‬
‫ْﻢ‬‫َﺳﻠ‬ ‫ِﻪَﻭ‬ ‫ِﺒ‬‫ْﺤ‬ ‫َﺻ‬ ‫ِﻪَﻭ‬ ‫َﻰ ﺁ‬
‫ِﻟ‬ ‫َﻋﻠ‬ ‫ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻻﻣﻲَﻭ‬ ِ ‫ٍﺪ‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫َﻧﺎُﻣ‬ ‫ِﺪ‬ ‫ﻠﻰَﺳﻴ‬ َ‫ﺍﻟﻠﻬﻢَﺻﻞَﻋ‬. ُ
‫ﻭﻥ‬
َ‫ُﺮ‬ ُ
‫ْﺸﻜ‬ ‫َﺗ‬ ‫ْﻢ‬ ُ
‫َﻌﻠﻜ‬َ
‫ْﻢَﻭﻟ‬ ُ
‫َﺪﺍﻛ‬
َ ‫َﻪَﻋﻠﻰَﻣﺎ ﻫ‬ َ ‫ُﺮﻭﺍ ﺍﻟﻠ‬ ‫َﺒ‬
‫ُﺘﻜ‬ ‫ِﻟ‬ َ
‫ِﻌﺪﺓَﻭ‬ ْ ُ
‫ِﻤﻠﻮﺍ ﺍﻟ‬ ْ
‫ُﺘﻜ‬ ‫ِﻟ‬‫َﻭ‬:‫ِﻢ‬‫ْﻳ‬‫ِﻪْﺍﻟﻜ‬
َ
‫ِﺮ‬ ‫ِﺎﺑ‬‫َﺘ‬ ‫َﻰِﻓ‬
‫ْﻲِﻛ‬ ‫َﻌﺎﻟ‬‫َﺗ‬‫َﻝ‬َ
‫ﻗﺎ‬.
‫َﻥ‬‫ْﻮ‬‫ُﻘ‬‫ُﻤﺘ‬‫َﺯْﺍﻟ‬ ‫ْﺪَﻓﺎ‬ ‫َﻘ‬ ‫ِﻪَﻓ‬ ‫ِﺘ‬‫ﺎﻋ‬
َ‫َﻃ‬ ‫ﺍﻟﻠﻪَﻭ‬
ِ ‫َﻮﻯ‬ ‫ْﻘ‬‫َﺘ‬‫ِﺑ‬ ‫ْﻲ‬ ‫ِﺴ‬‫ْﻔ‬‫َﻧ‬‫ْﻢَﻭ‬ ُ
‫ْﻴﻜ‬ ‫ِﺻ‬ ‫ْﻭ‬‫ ﺍ‬،‫ﺍﻟﻠﻪ‬
ِ‫ﺎﺩ‬ َ‫َﺒ‬ ‫َﻓ‬،‫ُﺪ‬
‫َﻴﺎِﻋ‬ ‫َﻌ‬
ْ ‫َﺍﻣﺎ ﺑ‬
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah …
Dengan terbitnya hilal Syawwal, maka berpisahlah kita dengan Ramadhan.
Berpisahlah kita dengan bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam, jika kita
beribadah pada malam itu, maka kita mendapatkan keutamaan ibadah yang lebih
baik daripada ibadah seribu bulan. Kita telah berpisah dengan bulan yang di
dalamnya terdapat limpahan rahmat dan ampunan Allah yang berlipat ganda. Kita
telah ditinggalkan oleh bulan yang puasa di dalamnya menutupi salah dan dosa. Kita
telah ditinggalkan oleh bulan turunnya Al-Qur’an pedoman umat manusia.
Tidak ada yang dapat menjamin bahwa kita akan bertemu lagi dengan bulan yang
penuh dengan berkah itu. Betapa banyak orang-orang yang kita kasihi dan kita
sayangi, orang-orang tua kita, saudara, kerabat dan para tetangga. Mereka yang dulu
pernah bersama-sama dengan kita, masih terbayang senyuman mereka di pelupuk
mata. Tapi kini, mereka tidak lagi bersama-sama dengan kita. Mereka telah berada di
alam baka, hanya tinggal kenangan yang tak mungkin akan terlupa.
Mari kita bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah kepada kita.
Orang yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah
berfirman,
ٌ‫ِﻤ‬
‫ﻴﺪ‬ ‫ِﻨﻲَﺣ‬ ‫َﻪَﻏ‬ ‫َﺮَﻓﺎﻥ ﺍﻟﻠ‬ ‫َﻔ‬َ
‫ْﻦ ﻛ‬ ‫َﻣ‬ ‫ِﻪَﻭ‬‫ِﺴ‬ ْ
‫َﻔ‬
‫ِﻟﻨ‬ ‫ُﺮ‬ُ
‫ْﺸﻜ‬ ‫َﻤﺎَﻳ‬ ‫ْﺮَﻓﺎﻧ‬ ُ
‫ْﺸﻜ‬ ‫ْﻦَﻳ‬ ‫َﻣ‬‫َﻭ‬
“Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur
untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Qs. Luqman [31]: 12).
Semoga dengan bersyukur, Allah menambah nikmat-Nya kepada kita semua, sesuai
janji-Nya:
ٌ‫ِﺪ‬
‫ﻳﺪ‬ ‫َﺸ‬ َ
‫ِﺍﺑﻲ ﻟ‬ ‫َﺬ‬
‫ْﻢ ﺍﻥَﻋ‬ ‫ُﺗ‬
‫ْﺮ‬‫َﻔ‬ َ
‫ْﻦ ﻛ‬ ‫ِﺌ‬ َ
‫ْﻢَﻭﻟ‬ُ
‫ﻳﺪﻧﻜ‬َ‫ِﺯ‬ ‫ْﻢَﻻ‬‫ُﺗ‬‫ْﺮ‬َ‫ْﻦَﺷﻜ‬ ‫ِﺌ‬َ
‫ﻟ‬
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih”. (Qs. Ibrahim [14]: 7).
Selanjutnya mari kita bershalawat kepada nabi besar Muhammad Saw. Untuk apa
kita bershalawat?! Jika di dunia ini kita membutuhkan pertolongan, maka kita bisa
meminta tolong kepada saudara-saudara kita, kerabat dan para sahabat. Akan tetapi
akan ada suatu masa nanti, seperti yang difirman Allah:
‫ﻴﻪ‬
ِ‫ِﻨ‬
‫َﺑ‬
‫ِﻪَﻭ‬
‫ِﺘ‬‫َﺒ‬
‫ﺎﺣ‬
ِ‫َﺻ‬ ‫(َﻭ‬35) ‫ﻴﻪ‬ِ‫ِﺑ‬‫ِﻪَﻭﺍ‬‫(َﻭﺍﻣ‬34) ‫ﻴﻪ‬
ِ‫ِﺧ‬‫ْﻦ ﺍ‬
‫ُﺀِﻣ‬
‫ْﺮ‬‫ِﻔﺮْﺍﻟ‬
‫َﻤ‬ ‫َﻡَﻳ‬
‫ْﻮ‬
‫َﻳ‬
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri
dan anak-anaknya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 34-36). Mengapa semua orang melarikan diri
dari orang-orang yang mereka kasihi?! Padahal di dunia dahulu mereka tidak bisa
berpisah walau sedetik pun.
‫ﻴﻪ‬ ‫ْﻐ‬
ِ‫ِﻨ‬ ‫ُﻳ‬
‫ٌﻥ‬‫ٍﺬَﺷﺎ‬‫ِﺌ‬
‫َﻣ‬‫ْﻮ‬ ُ
‫ْﻢَﻳ‬
‫ْﻬ‬
‫ٍﺉِﻣﻨ‬‫ِﺮ‬ ْ‫ُﻞ‬
‫ﺍﻣ‬ ‫ِﻟﻜ‬
“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 37). Saat itu kita sibuk mempertanggung
jawabkan semua perbuatan kita; langkah kaki, hayunan tangan, tatapan mata,
pendengaran bahkan gerak hati. Ketika tidak ada yang dapat menolong, pada saat
tidak ada yang bisa membantu. Maka ketika itu kita mengharapkan pertolongan dan
syafaat Rasulullah Saw. Mari kita memperbanyak shalawat, semoga kita termasuk
umat yang mendapatkan syafaatnya, amin ya Robbal’alamin.

‫ُﺪ‬‫ْﻤ‬ َ‫ْﺍ‬
‫ﻟﺤ‬ ‫ﻟﻠﻪ‬
ِ‫ْﺮَﻭ‬ ‫َﺍﻛ‬
ْ
‫َﺒ‬ ُ ‫ْﺮ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺍﻛ‬
ْ
‫َﺒ‬ ُ‫ﺍﻟﻠﻪَﻭ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ُ ‫ِﺍﻻ‬ ‫َﻪ‬َ َ
‫ِﺍﻟ‬
‫×( ﻻ‬3) ‫ْﺮ‬ ‫َﺒ‬‫َﺍﻛ‬ ُ
‫ﺍﻟﻠﻪ‬.
Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah …
Tujuan dari puasa adalah menciptakan manusia yang bertaqwa. Dan kedudukan
manusia di sisi Allah diukur dari ketakwaannya. Allah berfirman :
‫ﻴﺮ‬
ٌ‫ِﺒ‬‫ﻴﻢَﺧ‬ٌ‫ِﻠ‬‫َﻪَﻋ‬‫ْﻢ ﺍﻥ ﺍﻟﻠ‬ ُ ‫ْﺗ‬
‫َﻘﺎﻛ‬ ‫ِﻪ ﺍ‬
‫ْﺪ ﺍﻟﻠ‬َ ‫ْﻢِﻋﻨ‬ ُ
‫َﻣﻜ‬
‫َﺮ‬‫ُﻓﻮﺍ ﺍﻥ ﺍﻛ‬
ْ ‫َﺭ‬
‫َﻌﺎ‬‫َﺘ‬‫ِﻟ‬‫َﻞ‬ ‫ِﺋ‬ ‫َﻗ‬
‫َﺒﺎ‬ ‫ًﺎَﻭ‬‫ُﻌﻮﺑ‬ ‫ْﻢُﺷ‬ ُ ‫ْﻠﻨ‬
‫َﺎﻛ‬ ‫َﻌ‬
‫َﺟ‬ ‫ْﻧ‬
‫َﺜﻰَﻭ‬ ‫ْﻦَﺫﻛ‬
َ
‫ٍﺮَﻭﺍ‬ ُ
‫ْﻢِﻣ‬
‫َﺎﻛ‬ َ
‫ْﻘﻨ‬
‫ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﻧﺎَﺧﻠ‬
ُ ‫َﻬﺎ‬‫َﻳﺎ ﺍﻳ‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat [49]:
13).
Manusia dianggap mulia bukan karena hartanya, bukan karena jabatannya, bukan
pula karena bentuk dan rupanya. Rasulullah Saw bersabda:
‫ﻜﻢ ﻭﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ‬ ِ‫ُﻠ‬
ْ‫ﻮﺑ‬ ‫ُﺮ ﺇﻟﻰُﻗ‬ ‫ْﻈ‬ُ‫َﻜﻦ ﻳﻨ‬ ‫َﻭﻟ‬، ‫ﻛﻢ‬ْ‫ِﺭ‬‫َﻮ‬
‫ ﻭﻻ ﺍﻟﻰُﺻ‬، ‫ْﻢ‬ ُ
‫ﺎﻣﻜ‬ِ‫َﺴ‬ ‫ﺃﺟ‬
ْ‫ُﺮ ﺍﻟﻰ‬ ‫ْﻈ‬ُ‫ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻨ‬
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kamu dan tidak melihat kepada
bentuk kamu, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kamu”.
(HR.Muslim). Apakah takwa itu ? Imam Ali mendefinikan takwa sebagai :
‫ِﻞ‬ ‫ْﻴ‬
‫ِﺣ‬‫ِﻡ ﺍﻟﺮ‬‫ْﻮ‬
‫َﻴ‬
‫ِﻟ‬ ُ‫َﺪ‬
‫ﺍﺩ‬ ‫ْﻌ‬‫ِﺘ‬
‫ْﺳ‬ ‫ﺍﻻ‬
ِ‫َﻭ‬،‫ِﻞ‬ ‫ْﻴ‬ ‫َﻘ‬
‫ِﻠ‬ ‫ْﺎﻟ‬ ‫ِﺑ‬‫َﺿﺎ‬
‫َﻭﺍﻟﺮ‬،‫ِﻞ‬‫ْﻳ‬
‫ْﺰ‬
ِ‫ِﺑﺎﻟﺘﻨ‬‫ُﻞ‬ ‫َﻤ‬‫َﻌ‬‫ْﺍﻟ‬‫َﻭ‬،‫ِﻞ‬ ‫ْﻴ‬
‫ِﻠ‬
‫َﺠ‬ ‫َﻦْﺍﻟ‬‫ُﻑِﻣ‬ ‫ْﻮ‬‫َﺨ‬‫ْﻟ‬
‫َﺍ‬
Mesti ada empat unsur dalam diri kita, barulah kita layak disebut sebagai orang yang
bertakwa.
Pertama : ‫ِﻞ‬ ‫ْﻴ‬‫ِﻠ‬
‫َﺠ‬ ‫َﻦْﺍﻟ‬ ‫ُﻑِﻣ‬ ‫ْﻮ‬ ‫َﺨ‬ ‫ْﻟ‬‫َﺍ‬
takut kepada Allah.
Di siang Ramadhan, kita tahan diri kita dari segala sesuatu yang halal, karena takut
kepada Allah. Maka diharapkan di luar Ramadhan ini kita mampu menahan diri kita
dari segala yang haram, juga karena takut kepada Allah. Kita tumbuhkan rasa takut
selama tiga puluh hari ini, agar ia bersemayam dan kekal abadi di dalam hati kita
sampai Ramadhan yang akan datang.
Janji Allah Swt untuk orang-orang yang takut kepada-Nya :
46) ‫ﺎﻥ‬ َ‫َﻘ‬ َ‫ْﻦَﺧ‬
ِ‫ﻨﺘ‬َ‫ِﻪَﺟ‬ ‫ﺎﻡَﺭﺑ‬ ‫ﺎﻑَﻣ‬ ‫َﻤ‬‫ِﻟ‬‫)ﻭ‬
َ
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga[1446].
[1446] Yang dimaksud dua syurga di sini adalah, yang satu untuk manusia yang satu
lagi untuk jin. Ada juga ahli tafsir yang berpendapat syurga dunia dan syurga
lagi untuk jin. Ada juga ahli tafsir yang berpendapat syurga dunia dan syurga
akhirat”. (Qs. ar-Rahman [55]: 46).
Kedua : ‫ِﻞ‬ ‫ْﻳ‬ ‫ْﺰ‬
ِ ‫ِﺑﺎﻟﺘﻨ‬ ‫ُﻞ‬‫َﻤ‬ ‫َﻌ‬‫ْﺍﻟ‬‫َﻭ‬melaksanakan isi kandungan Al-Qur’an.
Di bulan Ramadhan, bulan turunnya Al-Qur’an, kita perbanyak bertadarus Al-
Qur’an. Maka mari kita laksanakan isi dan kandungannya dalam hidup dan
kehidupan kita sehari-hari. Al-Qur’an bukan hanya sekedar dibaca dan
diperdengarkan, akan tetapi lebih daripada itu, al-Qur’an dijadikan sebagai pedoman
dalam kehidupan.
Ketiga : ‫ِﻞ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻠ‬‫َﻘ‬ ‫ْﺎﻟ‬ ‫ِﺑ‬‫َﺿﺎ‬ ‫َﻭﺍﻟﺮ‬Ridha terhadap ketentuan Allah. Setelah kita berusaha, maka kita
mesti menerima ketentuan Allah. Jangan sampai hasrat dan ambisi mendorong kita
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Di bulan
Ramadhan kita diajarkan mengenali hakikat hawa nafsu. Kalau kita sudah
mengenalnya dengan baik, maka mudah bagi kita mengendalikannya dan tidak
tertipu oleh nafsu.
Keempat : ‫ِﻞ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﺣ‬‫ِﻡ ﺍﻟﺮ‬ ‫ْﻮ‬ ‫َﻴ‬‫ِﻟ‬ ُ‫َﺪ‬
‫ﺍﺩ‬ ‫ْﻌ‬‫ِﺘ‬‫ْﺳ‬ ‫ﺍﻻ‬
ِ‫َﻭ‬mempersiapkan diri menghadapi hari kematian.
Sudahkah kita persiapkan diri kita untuk menghadapi hari kematian itu ?!
Rasulullah SAW bersabda :
‫ُﻠ‬
‫ُﻪ‬ ‫َﻤ‬‫َﻘﻰَﻋ‬ ‫ْﺒ‬
‫َﻳ‬‫ُﻪَﻭ‬ ‫ُﺎﻟ‬ ‫َﻣ‬ ‫ُﻪَﻭ‬ ‫ُﻠ‬
‫ْﻫ‬ ‫ُﻊ ﺍ‬ ‫ِﺟ‬ ‫ْﺮ‬‫َﻴ‬‫ُﻪَﻓ‬‫ُﻠ‬
‫َﻤ‬ ‫َﻋ‬‫ُﻪَﻭ‬‫ُﺎﻟ‬ ‫َﻣ‬‫ُﻪَﻭ‬ ‫ُﻠ‬‫ْﻫ‬‫ُﻪ ﺍ‬
‫ُﻌ‬ ‫َﺒ‬‫ْﺘ‬‫ٌﺪَﻳ‬ ِ‫َﻘﻰَﻭ‬
‫ﺍﺣ‬ ‫ْﺒ‬ ‫َﻳ‬ ِ‫ْﺛﻨ‬
‫َﺎﻥَﻭ‬ ‫ُﻊ ﺍ‬‫ِﺟ‬‫ْﺮ‬ ‫ﻼٌﺙَﻓ‬
‫َﻴ‬ َ‫ﺖَﺛ‬ َ‫َﻤﻴ‬‫ُﻊْﺍﻟ‬
‫َﺒ‬
‫ْﺘ‬
‫َﻳ‬
“Yang mengiringi mayat itu ada tiga, yang dua kembali, sedangkan yang kekal hanya
satu. Mayat itu diiringi keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan
kembali, sedangkan yang menetap hanyalah amalnya”. (HR.At-Tirmidzi).
Selama ini kita sibuk mengurus yang dua perkara tersebut ; harta dan keluarga, kita
lalaikan yang satu. Padahal yang satu itulah yang akan menemani kita. Kalau kita
mengaku sebagai orang yang bertakwa, maka mari kita siapkan diri kita menghadap
hari kematian itu.
‫ُﺪ‬‫ْﻤ‬ َ‫ْﺍ‬
‫ﻟﺤ‬ ‫ﻟﻠﻪ‬
ِ‫ْﺮَﻭ‬ ‫َﺒ‬ ‫َﺍﻛ‬
ْ ُ ‫ْﺮ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺒ‬‫َﺍﻛ‬
ْ ُ‫ﺍﻟﻠﻪَﻭ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ُ ‫ِﺍﻻ‬ َ
‫َﻪ‬
‫ِﺍﻟ‬ َ
‫×( ﻻ‬3) ‫ْﺮ‬ ‫َﺒ‬ ‫َﺍﻛ‬ ُ
‫ﺍﻟﻠﻪ‬.
Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah …
Allah Swt bercerita tentang balasan yang telah Ia siapkan untuk orang-orang yang
bertakwa:
133) ‫ﻴﻦ‬ َ‫ِﻘ‬ ‫ُﻤﺘ‬‫ْﻠ‬ ‫ِﻟ‬ ‫ْﺕ‬ ‫ِﻋﺪ‬ ‫ُﺽ ﺍ‬ ‫ْﺭ‬‫ْﺍﻻ‬‫ﺍﺕَﻭ‬ ُ‫َﻮ‬ ‫َﻤ‬‫َﻬﺎ ﺍﻟﺴ‬ ‫ُﺿ‬ ‫ْﺮ‬
‫ﻨﺔَﻋ‬ ٍ‫َﺟ‬ ‫ْﻢَﻭ‬ ُ
‫ْﻦَﺭﺑﻜ‬‫ٍﺓِﻣ‬ ‫َﺮ‬ ‫ِﻔ‬ ‫ْﻐ‬‫َﻰَﻣ‬ ‫ُﻋﻮﺍ ﺍﻟ‬ ‫ﺎﺭ‬
ِ‫َﺳ‬ ‫)ﻭ‬
َ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”.
(Qs. Al ‘Imran [3]: 33).
Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah menyebutkan sifat-sifat yang bertakwa
tersebut:
‫ُﻠﻮﺍ‬‫َﻌ‬‫َﺫﺍَﻓ‬ ‫ﻳﻦ ﺍ‬
َ‫ِﺬ‬ ‫(َﻭﺍﻟ‬134) ‫ﻴﻦ‬ َ‫ِﻨ‬ ‫ِﺴ‬ ‫ْﺤ‬‫ُﻤ‬‫ِﺤﺐْﺍﻟ‬ ‫ُﻳ‬ ‫ُﻪ‬‫ﺍﻟﻨﺎﺱَﻭﺍﻟﻠ‬ ِ ‫ِﻦ‬ ‫ﻴﻦَﻋ‬َ‫ﺎﻓ‬
ِ‫َﻌ‬ ‫ْﺍﻟ‬ ‫َﻆَﻭ‬ ‫ْﻴ‬‫ﻴﻦْﺍﻟ‬
‫َﻐ‬ َ‫ِﻤ‬ َِ
‫ﺎﻇ‬ ‫ْﺍﻟﻜ‬
‫ﺍﺀَﻭ‬ِ‫ﺍﺀَﻭﺍﻟﻀﺮ‬ ِ‫ﻮﻥِﻓﻲ ﺍﻟﺴﺮ‬َ‫ُﻘ‬ ‫ْﻔ‬
ِ‫ُﻳﻨ‬‫ﻳﻦ‬
َ‫ِﺬ‬‫ﺍﻟ‬
‫ﻮﻥ‬
َ‫ُﻤ‬ َ
‫ْﻌﻠ‬
‫ْﻢَﻳ‬ ُ
‫َﻌﻠﻮﺍَﻭﻫ‬ ُ َ َ
‫ِﺼﺮﻭﺍَﻋﻠﻰَﻣﺎ ﻓ‬ ‫ُﻳ‬ ‫ْﻢ‬ َ ُ
‫ﻮﺏ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪَﻭﻟ‬ ُ
َ‫ُﺮ ﺍﻟﺬﻧ‬ ‫ِﻔ‬ْ
‫ْﻦَﻳﻐ‬
‫َﻣ‬ ‫ْﻢَﻭ‬ ‫ِﻬ‬ ‫ﻮﺑ‬ ُُ
ِ‫ِﻟﺬﻧ‬ ‫ُﺮﻭﺍ‬ َْ
‫َﺘﻐﻔ‬‫ﺎﺳ‬ َ
ْ‫َﻪ ﻓ‬ ‫ُﺮﻭﺍ ﺍﻟﻠ‬َ َ
‫ْﻢ ﺫﻛ‬ ُ
‫َﺴﻬ‬ُْ َ
‫ُﻤﻮﺍ ﺍﻧﻔ‬َ
‫ْﻭ ﻇﻠ‬ ًَ ِ‫َﻓ‬
‫ﺎﺣﺸﺔ ﺍ‬
‫ﻴﻦ‬
َ‫ِﻠ‬ ‫ﺎﻣ‬
ِ‫َﻌ‬ ‫ُﺮْﺍﻟ‬ ‫ْﺟ‬ ‫َﻢ ﺍ‬ ‫ْﻌ‬‫ِﻧ‬ ‫ﻴﻬﺎَﻭ‬ َ‫ﻳﻦِﻓ‬ َ‫ِﺪ‬ ‫ِﻟ‬‫ﺎﺭَﺧﺎ‬ُ‫َﻬ‬ ‫َﻬﺎْﺍﻻ‬
‫ْﻧ‬ ‫ِﺘ‬‫ْﺤ‬ ‫َﺗ‬ ‫ْﻦ‬ ‫ِﺮﻱِﻣ‬ ‫ْﺠ‬ ‫َﺗ‬ ٌ ‫َﺟ‬
‫ﻨﺎﺕ‬ ‫ْﻢَﻭ‬ ‫ِﻬ‬ ‫ْﻦَﺭﺑ‬ ‫ٌﺓِﻣ‬ ‫َﺮ‬ ‫ْﻐ‬
‫ِﻔ‬‫ْﻢَﻣ‬ ‫ُﻫ‬ ُ‫َﺰ‬
‫ﺍﺅ‬ ‫َﻚَﺟ‬ َ
‫ِﺌ‬
‫( ﺍﻭﻟ‬135)
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah
ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang
beramal”. (Qs. Al ‘Imran [3]: 134-136).
Sifat pertama: ‫ﺍﺀ‬ ِ‫ﺍﺀَﻭﺍﻟﻀﺮ‬ ِ‫ﻮﻥِﻓﻲ ﺍﻟﺴﺮ‬ َ‫ُﻘ‬ ‫ْﻔ‬
ِ ‫ُﻳﻨ‬ ‫ﻳﻦ‬
َ‫ِﺬ‬ ‫ﺍﻟ‬
(orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit)
Sifat pertama: ‫ﺍﺀ‬ ِ‫ﺍﺀَﻭﺍﻟﻀﺮ‬
ِ‫ﻮﻥِﻓﻲ ﺍﻟﺴﺮ‬ َ‫ُﻘ‬ ‫ْﻔ‬
ِ‫ُﻳﻨ‬‫ﻳﻦ‬
َ‫ِﺬ‬ ‫ﺍﻟ‬
(orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit)
Pada bulan Ramadhan kita diingkatkan kepada penderitaan saudara-saudara kita
yang tidak seberuntung kita. Kalau kita lapar hanya 14 jam, maka mereka mungkin
lapar 14 hari atau lebih dari itu. Kalau kita haus hanya sesaat, maka mereka
menahan haus dan penderitaan dalam sebagian dari usia mereka. Rasa empati
tersebut langsung kita wujudkan dalam bentuk membayar zakat Fitrah. Paling tidak
hari ini kita berbagi kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung agar dapat
merayakan hari raya ini dalam keadaan perut kenyang. Akan tetapi tujuan yang
sebenarnya adalah agar puasa menyentuh hati dan perasaan kita yang pada
akhirnya kita menyisihkan 2,5 persen dari rezeki yang dititipkan Allah kepada kita,
untuk kita berikan kepada mereka. Karena sebenarnya itu adalah milik mereka.
Allah berfirman,
‫ﻭﻡ‬
ِ‫ُﺮ‬‫ْﺤ‬ ‫ْﺍﻟ‬
‫َﻤ‬ ‫ِﻞَﻭ‬‫ِﺋ‬
‫ِﻟﻠﺴﺎ‬ ٌ‫ُﻠ‬
(24) ‫ﻮﻡ‬ ‫ْﻌ‬
‫ْﻢَﺣﻖَﻣ‬‫ِﻬ‬
‫ِﻟ‬‫َﻮﺍ‬‫ْﻣ‬‫ﻳﻦِﻓﻲ ﺍ‬َ‫ِﺬ‬ ‫َﻭﺍﻟ‬
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin)
yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau
meminta)”. (Qs. Al-Ma’arij [70]: 24).
Kadar iman kita ditentukan sejauh mana kepedulian kita terhadap saudara-saudara
kita, Rasulullah SAW bersabda:
‫ِﻪ‬
‫ِﺴ‬ْ
‫َﻔ‬‫ِﻟﻨ‬‫ِﺤﺐ‬ ‫ُﻳ‬‫ﻴﻪَﻣﺎ‬
ِ‫ِﺧ‬ ‫ِﺤﺐ ﻻ‬‫ُﻳ‬ ‫ْﻢَﺣﺘﻰ‬ُ
‫ُﺪﻛ‬‫َﺣ‬ ‫ُﻦ ﺍ‬ ‫ْﺆ‬
‫ِﻣ‬ ‫ُﻳ‬ َ‫ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ –َﻗ‬- ‫ﺍﻟﻨﺒﻰ‬
‫ ﻻ‬:‫ﺎﻝ‬ ِ ‫ِﻦ‬ ‫َﻧ‬
‫ٍﺲَﻋ‬‫ْﻦ ﺍ‬
‫ﻋ‬.
َ
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda: “Salah seorang kamu belum beriman,
hingga ia mengasihi saudaranya seperti ia mengasihi dirinya sendiri”. (HR. al-
Bukhari dan Muslim).

Sifat yang kedua: ‫َﻆ‬ ‫ْﻴ‬‫ﻴﻦْﺍﻟ‬


‫َﻐ‬ َ‫ِﻤ‬ َِ
‫ﺎﻇ‬ ‫ْﺍﻟﻜ‬‫(َﻭ‬orang-orang yang menahan amarahnya).
Rasulullah Saw bersabda:
« ‫ِﺐ‬‫َﻀ‬ ‫ْﺪْﺍﻟ‬
‫َﻐ‬ َ‫ُﻪِﻋﻨ‬‫َﺴ‬ ‫ْﻔ‬‫َﻧ‬‫ُﻚ‬‫ِﻠ‬
‫ْﻤ‬ ‫ِﺬﻯَﻳ‬ ُ‫ِﺪ‬
‫ﻳﺪ ﺍﻟ‬ ‫َﻤﺎ ﺍﻟﺸ‬ ‫ ﺍﻧ‬، ‫ِﺔ‬
‫َﻋ‬‫َﺮ‬
‫ِﺑﺎﻟﺼ‬ُ‫ِﺪ‬
‫ﻳﺪ‬ ‫َﺲ ﺍﻟﺸ‬ ‫ْﻴ‬َ
‫»ﻟ‬.
“Orang yang kuat bukanlah orang yang menang bergulat, akan tetapi orang yang
kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika ia marah”. (HR. al-
Bukhari). Pada bulan Ramadhan kita mampu mengendalikan amarah, maka
semangat pengendalian amarah itu kita bawa ke luar Ramadhan.
Sifat yang ketiga: ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ِ ‫ِﻦ‬ ‫ﻴﻦَﻋ‬َ‫ﺎﻓ‬ ِ‫َﻌ‬ ‫ْﺍﻟ‬‫(َﻭ‬mema'afkan (kesalahan) orang).
Ada orang yang mampu menahan amarah, tapi sulit untuk memaafkan kesalahan
orang lain. Orang yang bertakwa memiliki kedua sifat ini; mampu menahan amarah,
sekaligus memaafkan kesalahan orang lain. Tak ada manusia yang tidak bersalah,
‫ُﻮﻥ‬
َ‫ﻴﻦ ﺍﻟﺘﻮﺍﺑ‬َ‫ِﺋ‬‫َﺨﻄﺎ‬ ‫ُﺮْﺍﻟ‬‫ْﻴ‬‫َﺧ‬‫ﺎﺀَﻭ‬ ٌ‫َﻡَﺧﻄ‬ ‫ﺁﺩ‬
َ‫ْﻦ‬ ِ ‫ُﻞ ﺍﺑ‬ ‫ﺎﻝ » ﻛ‬ َ‫َﻗ‬-‫ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬- ‫ﺍﻟﻨﺒﻰ‬ ‫َﻧ‬
ِ ‫ٍﺲ ﺍﻥ‬‫ْﻦ ﺍ‬
‫»َﻋ‬.
Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Semua anak Adam
(manusia) itu bersalah, dan sebaik-baik orang-orang yang bersalah adalah orang-
orang yang bertaubat (dari kesalahannya)”. (HR. at-Tirmidzi). Manusia yang baik
bukanlah manusia yang tidak bersalah, karena tak ada manusia yang luput dari silap
dan salah. Manusia yang baik adalah manusia yang pernah berbuat salah, kemudian
memperbaiki dirinya. Mari kita berjiwa besar untuk memohon maaf atas segala
kesalahan kita. Di waktu yang sama, kita juga membuka pintu maaf atas segala
kesalahan orang lain. Allah menjanjikan balasan yang besar bagi orang-orang yang
sabar:
‫ﺎﺏ‬
ٍ‫َﺴ‬‫ِﺮِﺣ‬ ‫َﻐ‬
‫ْﻴ‬‫ِﺑ‬‫ْﻢ‬‫ُﻫ‬
‫َﺮ‬‫ْﺟ‬ ‫ﻭﻥ ﺍ‬
َ‫ُﺮ‬ ‫ِﺎﺑ‬ ‫َﻮﻓﻰ ﺍﻟﺼ‬ ‫ُﻳ‬ ‫َﻤﺎ‬‫ﺍﻧ‬
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala
mereka tanpa batas”. (Qs. az-Zumar [39]: 10). Dengan menahan amarah yang diiringi
pemberian maaf maka kita dapat menjalin silaturahim yang tulus. Menjalin
silaturahim berarti kita telah menjalin hubungan baik dengan Allah Swt, Rasulullah
SAW bersabda dalam sebuah hadits Qudsi:
SAW bersabda dalam sebuah hadits Qudsi:
‫ُﻪ‬
‫ُﺘ‬
‫ْﻌ‬‫َﻬﺎَﻗ‬
‫َﻄ‬ ‫َﻌ‬‫ْﻦَﻗ‬
‫َﻄ‬ ‫ُﻪَﻭ‬
‫َﻣ‬ ‫ْﻠ‬
‫ُﺘ‬‫َﺻ‬ َ
‫َﻬﺎَﻭ‬
‫َﺻﻠ‬
‫ْﻦَﻭ‬‫ْﻲَﻓ‬
‫َﻤ‬ ‫ِﻤ‬
‫ْﺳ‬
‫ِﺍ‬
‫ْﻦ‬ َ
‫َﻬﺎِﻣ‬ ‫ْﻘ‬
‫ُﺖ ﻟ‬‫َﻘ‬
‫َﻢَﻭَﺷ‬
‫ِﺣ‬ َ
‫ْﻘ‬
‫ُﺖ ﺍﻟﺮ‬‫ُﻦَﺧﻠ‬
‫َﻤ‬‫َﻧﺎ ﺍﻟﺮ‬
‫ْﺣ‬ َ‫ ﺍ‬:‫َﺟﻞ‬
‫ﻧﺎ ﺍﻟﻠﻪَﻭ ﺍ‬ ُ ‫َﻝ‬
‫ﺍﻟﻠﻪَﻋﺰَﻭ‬ َ
‫ﻗﺎ‬
Allah berfirman, “Aku adalah Allah, Aku adalah Yang Maha Penyayang. Aku ciptakan
rahim dan aku ambil dari nama-Ku. Siapa yang menyambungkan tali silaturahim,
maka aku jalin hubungan dengannya dan orang yang memutuskan tali silaturahim,
maka Aku putuskan hubungan dengannya”. (HR.Al-Hakim).

Sifat yang keempat:


‫ُﻠﻮﺍ‬‫َﻌ‬‫َﻰَﻣﺎَﻓ‬ ‫ِﺼﺮﻭﺍَﻋﻠ‬ ‫ُﻳ‬ ‫ْﻢ‬َ
‫ُﻪَﻭﻟ‬ ‫ﻮﺏ ﺍﻻ ﺍﻟﻠ‬َ‫ُﻧ‬ ‫ُﺮ ﺍﻟﺬ‬‫ِﻔ‬‫ْﻐ‬‫ْﻦَﻳ‬ ‫َﻣ‬‫ْﻢَﻭ‬‫ِﻬ‬ِ‫ُﻧ‬
‫ﻮﺑ‬ ‫ُﺬ‬
‫ِﻟ‬‫ُﺮﻭﺍ‬ ‫ْﻐ‬
‫َﻔ‬ ‫َﺘ‬ْ‫َﻪَﻓ‬
‫ﺎﺳ‬ َ
‫ُﺮﻭﺍ ﺍﻟﻠ‬‫ْﻢَﺫﻛ‬ ‫ُﻬ‬‫َﺴ‬ ‫ُﻔ‬‫ْﻧ‬ َ
‫ْﻭَﻇﻠ‬
‫ُﻤﻮﺍ ﺍ‬ ‫ًﺔ ﺍ‬‫َﺸ‬ِ‫ُﻠﻮﺍَﻓ‬
‫ﺎﺣ‬ ‫َﻌ‬‫َﺫﺍَﻓ‬
‫ﺍ‬
‫ﻮﻥ‬
َ‫ُﻤ‬ َ
‫ْﻌﻠ‬‫ْﻢَﻳ‬ ‫ُﻫ‬‫َﻭ‬
(Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui).
Selalu berzikir mengingat Allah dan memohon ampunan-Nya, karena hanya Allah
saja yang dapat mengampuni semua dosa, tentu saja permohonan ampunan itu
dengan taubat yang sebenarnya. Allah Swt berfirman:
‫ﻮﺣﺎ‬
ً‫ُﺼ‬ ‫َﻧ‬ ً
‫َﺔ‬
‫ْﻮﺑ‬ ‫َﺗ‬ ‫ِﻪ‬‫َﻰ ﺍﻟﻠ‬ ‫ُﻮﺍ ﺍﻟ‬‫ُﺗﻮﺑ‬ ‫ُﻮﺍ‬‫َﻣﻨ‬‫َﺁ‬ ‫ﻳﻦ‬
َ‫ِﺬ‬ ‫َﻬﺎ ﺍﻟ‬‫ﻳﺎ ﺍﻳ‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
Nashuha”. (Qs. At-Tahrim [66]: 8). Apakah taubat Nashuha itu?! Menurut Ibnu Abbas,
setidaknya mesti ada tiga unsur di dalamnya:
‫َﺪﺍ‬
ً ‫ِﻪ ﺍﺑ‬ ‫ْﻴ‬َ
‫ﻮﺩ ﺇﻟ‬
َ‫ُﻌ‬ ‫ْﻥَﻻَﻳ‬ ‫ﺎﺭ ﺍ‬
ُ‫َﻤ‬ ‫ْﺿ‬ ‫ْﺍﻻ‬‫ﺎﻥَﻭ‬ِ‫َﺴ‬ ‫ِﺑﺎﻟﻠ‬ ُ‫َﻔ‬
‫ﺎﺭ‬ ‫ْﻐ‬‫ِﺘ‬‫ْﺳ‬‫ِﺍﻻ‬‫ِﺐَﻭ‬ ‫ْﻠ‬‫ْﺎﻟ‬
‫َﻘ‬ ‫ِﺑ‬‫ُﻡ‬
‫ﺍﻟﻨﺪ‬
َ
• Penyesalan di dalam hati.
• Beristighfar memohon ampun dengan lisan.
• Bertekad untuk tidak mengulanginya untuk selama-lamanya.
Itulah sifat-sifat orang yang bertakwa.
Itulah orang-orang yang disebutkan Rasulullah SAW,
‫ِﻪ )ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ِﺒ‬ ‫ْﻦَﺫ‬
‫ْﻧ‬ ‫َﻡِﻣ‬ ‫َﻘﺪ‬‫َﺗ‬ ‫ُﻪَﻣﺎ‬َ
‫َﺮ ﻟ‬ ‫ًﺎُﻏ‬
‫ِﻔ‬ ‫َﺴﺎﺑ‬ ‫ِﺘ‬
‫ﺍﺣ‬ْ‫ًﻧﺎَﻭ‬‫ﻳﻤﺎ‬ َ‫َﻀ‬
َ‫ﺎﻥ ﺍ‬ ‫َﻣ‬‫ﺎﻡَﺭ‬
َ‫ْﻦَﺻ‬ ‫)ﻣ‬.
َ
“Siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan karena hanya mengharapkan
ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR.Al-Bukhari dan
Muslim).
Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki sifat-sifat itu, maka ia tergolong dalam
sabda Rasulullah SAW,
َ
‫ُﻪ‬
‫َﺲ ﻟ‬ ‫ْﻴ‬َ
‫ٍﻢ ﻟ‬ ‫ُﺭﺏَﻗﺎ‬
‫ِﺋ‬ ‫ﻮﻉَﻭ‬ُ‫ُﺠ‬ ‫ِﻪ ﺍﻻْﺍﻟ‬ ‫ﺎﻣ‬
ِ‫َﻴ‬ ‫ْﻦِﺻ‬ ‫ُﻪِﻣ‬ َ
‫َﺲ ﻟ‬ َ
‫ْﻴ‬
‫ٍﻢ ﻟ‬‫ِﺋ‬
‫ »ُﺭﺏَﺻﺎ‬-‫ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬- ‫ِﻪ‬ ُ‫ُﺳ‬
‫ﻮﻝ ﺍﻟﻠ‬ َ‫َﻗ‬:‫ﺎﻝ‬
‫ﺎﻝَﺭ‬ َ‫َﺓَﻗ‬‫َﺮ‬‫ْﻳ‬
‫َﺮ‬‫ِﺑﻰُﻫ‬‫ْﻦ ﺍ‬
‫َﻋ‬
‫َﻬ‬
‫ُﺮ‬ ‫ِﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﺴ‬ ‫ﺎﻣ‬
ِ‫َﻴ‬ ‫ْﻦِﻗ‬ ‫»ِﻣ‬.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: “Berapa banyak orang yang berpuasa,
akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali hanya lapar saja. Dan
berapa banyak orang yang melaksanakan Qiyamullail, akan tetapi tidak
mendapatkan apa-apa dari Qiyamullailnya melainkan hanya sekedar tidak tidur
saja”. (HR.An-Nasa’i).
Jika kita mampu menjadi orang-orang yang bertakwa, maka Allah berjanji akan
membukakan pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi:
‫ﻮﻥ‬
َ‫ُﺒ‬ ‫ِﺴ‬ ‫ُﻧﻮﺍَﻳﻜ‬
ْ ‫َﺎ‬
‫َﻤﺎ ﻛ‬ ‫ِﺑ‬‫ْﻢ‬ ُ‫َﻧ‬
‫ﺎﻫ‬ ‫ْﺬ‬‫َﺧ‬ ‫ُﻮﺍَﻓﺎ‬ ‫َﺬﺑ‬ ‫ْﻦ ﻛ‬ ‫ِﻜ‬َ
‫ِﺽَﻭﻟ‬ ‫ْﺭ‬‫ْﺍﻻ‬‫ﺎﺀَﻭ‬
ِ‫َﻤ‬ ‫َﻦ ﺍﻟﺴ‬‫ﺎﺕِﻣ‬ٍَ‫َﺮﻛ‬‫ْﻢ ﺑ‬
َ ‫ِﻬ‬َ
‫ْﻴ‬
‫َﺎَﻋﻠ‬‫ْﺤﻨ‬‫َﺘ‬ َ
‫َﻔ‬
‫ْﻮﺍ ﻟ‬‫َﻘ‬‫ُﻮﺍَﻭﺍﺗ‬ ‫َﺁ‬
‫َﻣﻨ‬ ‫ُﻘ‬
‫َﺮﻯ‬ ‫َﻞْﺍﻟ‬
‫ْﻫ‬‫ْﻮ ﺍﻥ ﺍ‬َ
‫َﻭﻟ‬
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya”. (Qs. al-A’raf [7]: 96).
Jika kita mampu menjadi orang yang bertakwa, maka Allah akan berikan solusi
terhadap permasalahan yang kita hadapi dan Ia berikan rezeki dengan cara yang
tidak terduga:
‫‪tidak terduga:‬‬
‫ُﺐ‬ ‫ِﺴ‬ ‫َﺘ‬ ‫ْﺤ‬ ‫ُﺚَﻻَﻳ‬ ‫ْﻴ‬‫ْﻦَﺣ‬ ‫ُﻪِﻣ‬ ‫ْﻗ‬ ‫ُﺯ‬ ‫ْﺮ‬‫َﻳ‬‫ًﺟﺎ )‪َ(2‬ﻭ‬ ‫َﺮ‬ ‫ْﺨ‬ ‫ُﻪَﻣ‬ ‫ْﻞ ﻟ‬
‫َ‬ ‫َﻌ‬ ‫ْﺠ‬ ‫َﻪَﻳ‬ ‫ِﻖ ﺍﻟﻠ‬ ‫ْﻦَﻳﺘ‬ ‫َﻣ‬ ‫َﻭ‬
‫‪“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan‬‬
‫‪keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (Qs. ath-‬‬
‫‪Thalaq [65]: 2).‬‬
‫‪Jika kita mampu menjadi orang yang bertakwa, maka Allah akan ampuni dosa-dosa‬‬
‫‪kita, bahkan akan melipatgandakan amal shaleh yang kita lakukan:‬‬
‫ًﺮﺍ‬ ‫ْﺟ‬ ‫ُﻪ ﺍ‬ ‫َ‬
‫ْﻢ ﻟ‬ ‫ِﻈ‬ ‫ْﻌ‬ ‫ُﻳ‬ ‫ِﻪَﻭ‬ ‫ِﺗ‬‫َﺌﺎ‬‫ْﻪَﺳﻴ‬ ‫ُ‬ ‫ْﺮَﻋﻨ‬ ‫َﻔ‬ ‫ُﻳﻜ‬ ‫َﻪ‬ ‫ِﻖ ﺍﻟﻠ‬ ‫ْﻦَﻳﺘ‬ ‫َﻣ‬ ‫َﻭ‬
‫‪“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengampuni‬‬
‫‪kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya”. (Qs. ath-‬‬
‫‪Thalaq [65]: 5).‬‬
‫‪Semua kembali kepada kita, mari kita jadikan puasa yang telah kita laksanakan itu‬‬
‫‪sebagai ibadah yang dapat membentuk diri kita, mengampuni dosa-dosa kita,‬‬
‫‪melipatgandakan balasan amal ibadah kita dan balasan kebaikan untuk kita. Semoga‬‬
‫‪kita termasuk orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang mendapatkan‬‬
‫‪ampunan dari Allah SWT, amin ya Robbal’alamin.‬‬
‫َﻮ‬‫ُﻪُﻫ‬ ‫ُﻪ ﺍﻧ‬ ‫َﺗ‬ ‫َﻭ‬ ‫ِﺗَ‬
‫ﻼ‬ ‫ْﻢ‬ ‫ُ‬
‫ْﻨﻜ‬ ‫ِﻣ‬ ‫ْﻲَﻭ‬ ‫َﻞِﻣﻨ‬ ‫َﻘﺒ‬ ‫َﺗ‬‫ِﻢ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻜ‬ ‫َﺤ‬ ‫ِﺮْﺍﻟ‬ ‫ْ‬
‫ِﺕَﻭﺍﻟﺬﻛ‬ ‫َﻦ َ‬
‫ﺍﻵﻳﺎ‬ ‫ِﻪِﻣ‬ ‫ْﻴ‬ ‫َﻤﺎِﻓ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ْﻢ‬‫ُ‬
‫ْﻲَﻭﺍﻳﺎﻛ‬ ‫ِﻨ‬‫َﻌ‬ ‫َﻔ‬ ‫َﻧ‬‫ِﻢ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ْﻴ‬‫ِﻈ‬ ‫َﻌ‬‫ﺁﻥْﺍﻟ‬ ‫ْﺮِ‬ ‫ُﻘ‬ ‫ْﻢِﻓﻲْﺍﻟ‬ ‫َﻜ‬
‫ُ‬ ‫ْﻲَﻭﻟ‬ ‫ِﻟ‬ ‫َﻙ ُ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺭ‬‫َ‬
‫ﺑﺎ‬
‫ُﻢ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﺣ‬ ‫ُﺭ ﺍﻟﺮ‬ ‫ْﻮ‬ ‫ُﻔ‬ ‫َﻐ‬ ‫ْﺍﻟ‬
‫‪Khutbah Kedua:‬‬
‫ْﺮ‪ُ ،‬‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺒ‬‫َﺍﻛ‬
‫ْ‬ ‫ﺍﻟﻠﻪَﻭُ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫ِﺍﻻ ُ‬ ‫َﻪ‬ ‫َ‬
‫ِﺍﻟ‬ ‫َ‬
‫ﻼ‪ ،‬ﻻ‬ ‫ْﻴً‬ ‫ْﺻ‬ ‫ًﺓَﻭ ﺍ‬ ‫َﺮ‬‫ْ‬
‫ُﺑﻜ‬ ‫ﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺤَ‬ ‫ْﺒ‬‫ُﺳ‬ ‫ًﺮﺍ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ْﻴ‬‫ِﺜ‬‫َ‬‫ﻟﻠﻪ ﻛ‬‫ُﺪِ‬ ‫ْﻤ‬ ‫ْﺍَ‬
‫ﻟﺤ‬ ‫ﺮﺍ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ْﻴً‬ ‫ِﺒ‬‫َ‬
‫ْﺮ ﻛ‬ ‫َﺒ‬‫َﺍﻛ‬
‫ْ‬ ‫ْﺮ )‪ُ (×4‬‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺒ‬ ‫َﺍﻛ‬
‫ْ‬ ‫ْﺮ )‪ُ (×3‬‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬ ‫َﺒ‬ ‫َﺍﻛ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ‬
‫ُﺪ‬‫ْﻤ‬ ‫ﻟﺤ‬ ‫ْ‬
‫ﻟﻠﻪ ﺍَ‬ ‫ْﺮَﻭِ‬ ‫َﺒ‬ ‫ْ‬
‫‪.‬ﺍﻛ‬‫َ‬
‫ِﻪ‪،‬‬ ‫ِﻧ‬‫ِﻟﺸﺎ‬‫َ‬ ‫ًﻤﺎ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻈ‬ ‫ْﻌ‬ ‫َ‬
‫ُﻪ ﺗ‬ ‫َ‬
‫ُﻪ‪ ،‬ﻟ‬ ‫َ‬
‫َﻚ ﻟ‬ ‫ْﻳ‬ ‫ِﺮ‬ ‫ََﺷ‬ ‫ُﻩ ﻻ‬ ‫َﺪ‬ ‫ْﺣ‬ ‫ﺍﻟﻠﻪَﻭ‬‫ِﺍﻻ ُ‬ ‫َﻪ‬ ‫َ‬
‫ِﺍﻟ‬ ‫َ‬
‫ْﻥ ﻻ‬ ‫َﺍ‬ ‫ُﺪ‬ ‫ْﺷ‬
‫َﻬ‬ ‫َﺍ‬‫ِﻪ‪َ.‬ﻭ‬ ‫ِﻧ‬‫َﺎ‬
‫ِﺘﻨ‬ ‫ْﻣ‬‫ِﺍ‬
‫ِﻪَﻭ‬ ‫ِﻘ‬‫ْﻴ‬
‫ِﻓ‬ ‫ْﻮ‬ ‫َﺗ‬ ‫ُﻪَﻋَ‬
‫ﻠﻰ‬ ‫َ‬
‫ُﺮ ﻟ‬ ‫ْ‬
‫ِﻪ‪َ،‬ﻭﺍﻟﺸﻜ‬ ‫ِﻧ‬‫َﺴﺎ‬ ‫ْﺣ‬ ‫ِﺍ‬ ‫ﻠﻰ‬
‫ﻟﻠﻪَﻋَ‬ ‫ُﺪِ‬ ‫ْﻤ‬ ‫ﻟﺤ‬‫ْﺍَ‬
‫ِﻪ‬‫ِﻧ‬ ‫َﻮﺍ‬ ‫ْﺿ‬ ‫ﻟﻰِﺭ‬ ‫ِﺍَ‬ ‫ﺍﻋﻰ‬ ‫َﺍﻟﺪِ‬ ‫ُﻪ‪،‬‬ ‫ُﻟ‬‫ْﻮ‬ ‫ُﺳ‬ ‫َﺭ‬‫ُﻩَﻭ‬ ‫ُﺪ‬ ‫ْﺒ‬ ‫ًﺪﺍَﻋ‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫َﻧﺎُﻣ‬ ‫َﺪ‬ ‫َﺍﻥَﺳﻴ‬ ‫ُﺪ‬ ‫َﻬ‬‫ْﺷ‬ ‫َﺍ‬‫‪.‬ﻭ‬‫َ‬
‫ًﺮﺍ‬ ‫ﺜﻴ‬ ‫َ‬
‫ًﻤﺎِﻛْ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻠ‬‫ْﺴ‬ ‫َ‬
‫ْﻢ ﺗ‬ ‫َﺳﻠ‬ ‫ِﻪَﻭ‬ ‫ِﺎﺑ‬ ‫َﺤ‬ ‫ْﺻ‬ ‫َ‬
‫ِﻪَﻭﺍ‬ ‫ِﻟ‬ ‫َ‬
‫َﻋﻠﻰ ﺍ‬ ‫َ‬ ‫ِﻭ‬
‫ٍﺪ‪َ،‬‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫ِﺪﻧﺎُﻣ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪.‬ﺍﻟﻠﻬﻢَﺻﻞَﻋﻠﻰَﺳﻴ‬ ‫ُ‬
‫َﻤﻶ‬ ‫ِﺑ‬ ‫َﻰ‬ ‫َ‬
‫ِﻪ‪َ،‬ﻭﺛـﻨ‬ ‫ِﺴ‬ ‫ْ‬
‫َﻔ‬ ‫ِﺑﻨ‬ ‫ِﻪ‬‫ْﻴ‬‫َﺪﺍِﻓ‬ ‫َ‬ ‫ٍﺮ ﺑ‬ ‫ْﻣ‬ ‫َ‬
‫ِﺑﺎ‬ ‫ْﻢ‬ ‫ُ‬
‫َﺮﻛ‬ ‫َﻣ‬ ‫َ‬ ‫ْﻮﺍ ﺍﻥ ّ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ ﺍ‬ ‫َ‬ ‫ُﻤ‬ ‫َ‬
‫ﺍﻋﻠ‬ ‫َﺮ‪َ،‬ﻭْ‬ ‫َﺟ‬ ‫َ‬
‫َﻬﻰَﻭﺯ‬ ‫َ‬
‫ْﻮﺍَﻋﻤﺎ ﻧ‬ ‫ُﻬ‬
‫َﺘ‬ ‫ْﻧ‬‫َﺮ‪َ،‬ﻭﺍ‬ ‫َﻣ‬ ‫َﺍ‬ ‫َﻤﺎ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ُﻘ َ‬
‫ﻮﺍﺍﻟﻠﻪِﻓ‬ ‫ِﺍﺗ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‪،‬‬ ‫َﻬﺎ ُ‬ ‫َﺍﻳ‬‫ُﺪ‪َ،‬ﻓَ‬
‫ﻴﺎ‬ ‫َﺍﻣﺎ ﺑ‬
‫َﻌ‬
‫ْ‬
‫ًﻤﺎ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻠ‬
‫ْﺴ‬ ‫َﺗ‬ ‫ْﻮﺍ‬ ‫ُﻤ‬ ‫َﺳﻠ‬ ‫ِﻪَﻭ‬ ‫ْﻴ‬ ‫َ‬
‫ْﻮﺍَﻋﻠ‬ ‫ُﻮﺍَﺻﻠ‬ ‫ﺁﻣﻨ‬‫َﻦَ‬ ‫ْﻳ‬ ‫ِﺬ‬ ‫َﻬﺎ ﺍﻟ‬ ‫َﺍﻳ‬ ‫ﺍﻟﻨﺒﻰ‪ ،‬ﻳﺂ‬ ‫ﻠﻰ ِ‬ ‫ُﻪ‬ ‫َ‬ ‫ِﺍﻥ َ‬ ‫َﻰ‪:‬‬ ‫َﺗَ‬ ‫َﻗَ‬ ‫ُﻘ‬ ‫َ‬
‫ْ‬ ‫َﻥَﻋَ‬ ‫ْﻮ‬ ‫َﺼﻠ‬ ‫ُﻳ‬ ‫َﺘ‬‫ِﺋﻜ‬ ‫َﻣﻶ‬ ‫ﺍﻟﻠﻪَﻭ‬ ‫ﻌﺎﻟ‬ ‫ﺎﻝ‬ ‫ِﻪ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ِﺳ‬ ‫ْﺪ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ِﻪ‬ ‫ِﺘ‬‫ِﺋﻜ‬
‫‪.‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ْﻙَﻋﻠﻰ‬ ‫ُﻬﻢ ﺑِ‬
‫َﺎﺭ‬ ‫ﻴﺪ ‪ ،‬ﺍﻟﻠ‬ ‫ِﺠٌ‬ ‫ﻴﺪَﻣ‬ ‫ِﻤٌ‬ ‫َﻚَﺣ‬ ‫ﻴﻢ ‪ ،‬ﺍﻧ‬ ‫ﺍﻫَ‬ ‫ْﺮِ‬ ‫َ‬‫ﺁﻝ ﺍﺑ‬ ‫َﻋﻠﻰِ‬ ‫ﻴﻢَﻭ‬ ‫ﺍﻫَ‬‫ْﺮِ‬ ‫َ‬ ‫ﺖَﻋﻠﻰ ﺍﺑ‬ ‫ْﻴَ‬ ‫َﻤﺎَﺻﻠ‬ ‫ٍﺪ ‪ ،‬ﻛ‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫ﺁﻝُﻣ‬ ‫َﻋﻠﻰِ‬ ‫ٍﺪ ‪َ،‬ﻭ‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫ُﻬﻢَﺻﻞَﻋﻠﻰُﻣ‬ ‫ﺍﻟﻠ‬
‫ﺎﺀ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِﻦ ﺍﻟﺨﻠﻔِ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ﺍﻟﻠﻬﻢَﻋ‬ ‫ﻴﺪ ‪َ،‬ﻭْﺍﺭﺽ ُ‬‫َ‬ ‫ِﺠٌ‬ ‫ﻴﺪَﻣ‬ ‫ِﻤٌ‬ ‫َﻚَﺣ‬ ‫ﻴﻢ ‪ ،‬ﺍﻧ‬ ‫ﺍﻫَ‬ ‫ْﺮِ‬ ‫ﺁﻝ ﺍﺑ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َﺭﻛَ‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫َﻋﻠﻰِ‬ ‫ﻴﻢ ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ﺍﻫَ‬ ‫ْﺮِ‬‫َ‬‫ﺖَﻋﻠﻰ ﺍﺑ‬ ‫َﺎ‬
‫َﻤﺎ ﺑ‬ ‫ٍﺪ ‪ ،‬ﻛ‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫ﺁﻝُﻣ‬ ‫َﻋﻠﻰِ‬ ‫ٍﺪ ‪َ،‬ﻭ‬ ‫َﺤﻤ‬ ‫ُﻣ‬
‫ِﻦ‪،‬‬ ‫ْﻳ‬ ‫ِﻡ ﺍﻟﺪ‬ ‫ْﻮ‬ ‫ِﺍﻟﻰَﻳ‬ ‫َ‬ ‫ﺎﻥ‬ ‫ُﻬ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْﺜ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َﺴٍ‬ ‫ْﺣ‬ ‫ِﺎ‬‫ِﺑ‬ ‫ْﻢ‬ ‫َﻦ ﻟ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻌ‬ ‫ِﺎﺑ‬ ‫ِﻌﻲ ﺍﻟﺘ‬ ‫ِﺎﺑ‬‫َﻦ‪َ،‬ﻭﺗ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻌ‬ ‫ِﺎﺑ‬ ‫َﺔَﻭﺍﻟﺘ‬ ‫ِ‬‫َﺤﺎﺑ‬ ‫ِﺔ ﺍﻟﺼ‬ ‫َﻘﻴ‬
‫ِ‬ ‫ْﻦ ﺑ‬ ‫َﻋ‬‫ِﻠﻰ‪َ،‬ﻭ‬ ‫َﻋ‬ ‫َﻤﺎﻥَﻭ‬ ‫ُﻋ‬‫َﻤﺮَﻭ‬ ‫ُﻋ‬ ‫ٍﺮَﻭ‬ ‫َﺑﻜ‬ ‫ِﺑﻰ‬ ‫َﻦ‪ ،‬ﺍ‬ ‫ْﻳ‬‫ِﺪ‬‫ﺍﺷ‬
‫ﺍﻟﺮِ‬
‫َﻦ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻤ‬‫ﺍﺣ‬‫َﻢ ﺍﻟﺮِ‬ ‫َﺣ‬ ‫ْﺭ‬ ‫َ‬
‫َﻚَﻳﺎ ﺍ‬ ‫ِﺘ‬ ‫َﻤ‬ ‫ْﺣ‬ ‫َﺮ‬‫ِﺑ‬ ‫ْﻢ‬ ‫ُﻬ‬‫َﻌ‬ ‫‪.‬ﻭْﺍﺭﺽَﻋﻨﺎَﻣ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِﺫﻝ‬ ‫َﻦ‪َ،‬ﻭﺍ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻤ‬ ‫ِﻠ‬‫ْﺴ‬ ‫ﻟﻤ‬ ‫ْ‬
‫َﻡَﻭﺍُ‬ ‫َ‬
‫ْﺳﻼ‬ ‫ِﻻ‬ ‫ْ‬
‫ِﻋﺰ ﺍ‬ ‫َ‬
‫‪،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍ‬ ‫ﺍﺕ ُ‬ ‫َﻮِ‬ ‫ْﻣ‬‫ْﺍﻻ‬
‫َ‬ ‫ْﻢَﻭ‬ ‫ُ‬
‫ْﻬ‬ ‫ﻴﺂﺀِﻣﻨ‬ ‫َ‬‫َﺍﻻ‬‫ْ‬ ‫ْﺍُ‬ ‫ْﺍُ‬ ‫ْﺆ‬ ‫ْﺍُ‬ ‫ْﺆ‬ ‫ْﻠ‬ ‫ﺍﻟﻠﻬﻢْ‬ ‫ُ‬
‫ْﺣُ‬ ‫ﺎﺕ‪،‬‬‫َﻤِ‬ ‫ِﻠ‬‫ْﺴ‬ ‫ﻟﻤ‬ ‫َﻦَﻭ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻤ‬ ‫ِﻠ‬‫ْﺴ‬ ‫ﻟﻤ‬ ‫َﺎﺕ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ِﻣﻨِ‬ ‫ﻟﻤ‬ ‫َﻦَﻭ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻨ‬‫ِﻣ‬ ‫ُﻤ‬ ‫ِﻟ‬ ‫ْﺮ‬‫ِﻔ‬
‫ﺍﻏ‬
‫ِﻦ‪.‬‬ ‫ْﻳ‬ ‫َﻡ ﺍﻟﺪ‬ ‫ْﻮ‬ ‫ِﺍﻟﻰَﻳ‬ ‫َ‬ ‫َﻚ‬ ‫ِﺗ‬‫َﻤﺎ‬ ‫َ‬
‫ِﻠ‬‫ِﻞ ﻛ‬ ‫ﺍﻋ‬
‫ِﻦ‪َ،‬ﻭْ‬ ‫ْﻳ‬ ‫ﺍﺀ ﺍﻟﺪ‬ ‫َﺪَ‬ ‫ْﻋ‬ ‫َ‬
‫ْﺮ ﺍ‬ ‫َﺩﻣ‬ ‫َﻦ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻤ‬ ‫ِﻠ‬
‫ْﺴ‬ ‫ﻟﻤ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ْﻦ ﺧﺬﻝ ﺍُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َﻦ‪َ،‬ﻭﺍﺧﺬﻝَﻣ‬ ‫ْﻳ‬ ‫َﺮ ﺍﻟﺪ‬ ‫َﺼ‬ ‫َ‬
‫ْﻦ ﻧ‬ ‫ْﺮَﻣ‬ ‫ُﺼ‬ ‫ْ‬
‫َﻦ‪َ،‬ﻭﺍﻧ‬ ‫ْﻴ‬‫ِﻛ‬ ‫ِﺮ‬ ‫ْ‬
‫ﻟﻤﺸ‬ ‫ْ‬
‫َﻙَﻭﺍُ‬ ‫ْﺮ‬‫ﺍﻟﺸ‬
‫ﺍﻥ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ُﺪﻭ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َﻬ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َﺪِ‬ ‫ُﺒﻠ‬ ‫ِﺮ ﺍﻟ‬ ‫ِﺋ‬‫َﺳﺎ‬ ‫ِﺴﻴﺎ ﺧﺂﺻﺔ‪َ،‬ﻭ‬ ‫ْﻴ‬‫ِﻧ‬ ‫ِﺍﻧ‬ ‫ِﺪﻧﺎ‬ ‫َﻠ‬‫ْﻦ ﺑ‬ ‫َﻦ‪َ،‬ﻋ‬ ‫َﻄ‬
‫َ‬ ‫َﻣﺎ ﺑ‬ ‫ْﻬﺎَﻭ‬ ‫َﺮِﻣﻨ‬ ‫َﺮ‪َ،‬ﻣﺎ ﻇ‬ ‫ْﻨﻜ‬‫ُﻤ‬‫ﺎﺀَﻭﺍﻟ‬ ‫ْﺤﺸَ‬ ‫َﺀَﻭﺍﻟﻔ‬ ‫َﻮﺑﺎ‬ ‫َﺀَﻭﺍﻟ‬ ‫ْﻊَﻋﻨﺎ ﺍﻟﻐﻼ‬ ‫ﺍﺩﻓ‬‫ﺍﻟﻠﻬﻢْ‬
‫ْﻢ‬ ‫َ‬
‫ْﻥ ﻟ‬ ‫ِﺍ‬
‫َﺎَﻭ‬ ‫َﺴﻨ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َﺎ ﺍﻧﻔ‬ ‫ْﻤﻨ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َﺎ ﻇﻠ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺭ‪َ.‬ﺭﺑﻨ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ْﺍُ‬
‫ﺍﺏ ِ‬ ‫َﺎَﻋﺬَ‬ ‫ِﻗﻨ‬ ‫َﺔَﻭ‬ ‫َﺴﻨ‬ ‫ِﺓَﺣ‬ ‫َﺮ‬ ‫ﻵﺧ‬‫ِﻓﻰ ﺍِ‬ ‫َﺔَﻭ‬ ‫َﺴﻨ‬ ‫َﻴﺎَﺣ‬ ‫ِﺗﻨﺎِﻓﻰ ﺍﻟﺪﻧ‬ ‫َﺎ ﺁ‬ ‫َﻦ‪َ.‬ﺭﺑﻨ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻤ‬ ‫ﻟﻌﺎﻟ‬
‫َﻦ ﻋﺂﻣﺔ‪َ،‬ﻳﺎَﺭﺏ ﺍَ‬ ‫ْﻴ‬ ‫ِﻤ‬‫ِﻠ‬‫ْﺴ‬‫ﻟﻤ‬
‫َﻦ‬ ‫ْﻳ‬ ‫ِﺮ‬ ‫ﺎﺳ‬‫ﻟﺨِ‬ ‫ْﺍَ‬ ‫َﻦ‬ ‫َﻧﻦِﻣ‬ ‫ْﻮ‬ ‫ُ‬
‫َﻨﻜ‬ ‫َ‬
‫َﺎ ﻟ‬ ‫ْﻤﻨ‬ ‫َﺣ‬ ‫ْﺮ‬‫َﺗ‬‫َﺎَﻭ‬ ‫َﻨ‬‫ْﺮ ﻟ‬ ‫ِﻔ‬ ‫ْﻐ‬ ‫َﺗ‬‫‪.‬‬
‫َﻥ‪،‬‬ ‫ْﻭ‬ ‫ُﺮ‬ ‫َ‬
‫ْﻢ ﺗﺬﻛ‬‫َ‬ ‫ُ‬
‫َﻌﻠﻜ‬ ‫َ‬
‫ْﻢ ﻟ‬ ‫ُ‬
‫ِﻌﻈﻜ‬ ‫ُ‬ ‫َﺒﻐﻲ‪َ،‬ﻳ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ِﺮَﻭﺍﻟ‬ ‫َ‬
‫ْﻨﻜ‬ ‫ﻟﻤ‬ ‫ْ‬
‫ﺸﺂﺀَﻭﺍُ‬ ‫ْﺤ ِ‬ ‫َﻟﻔ‬ ‫ْﺍ‬ ‫ِﻦ‬ ‫ْﻬﻰَﻋ‬ ‫َ‬‫َﻳﻨ‬ ‫ﺑﻰَﻭ‬ ‫ُﻟﻘ‬ ‫ْﺍ‬ ‫ْﺍ‬ ‫ْﺎَ‬ ‫ِﺍﻥ َ‬
‫ْﺮَ‬ ‫ﺘﺂﺀِﺫﻯ‬ ‫ْﻳِ‬ ‫ﺎﻥ‪َ،‬ﻭﺍ‬ ‫َﺴِ‬ ‫ْﺣ‬ ‫ِﻻ‬ ‫ِﻝَﻭ‬ ‫ْﺪ‬ ‫ﻟﻌ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ُﺮ‬ ‫ُﻣ‬ ‫ﺍﻟﻠﻪَﻳﺎ‬ ‫ﺍﻟﻠﻪ!‬
‫ﺎﺩِ‬ ‫َﺒَ‬ ‫ِﻋ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُﺮﻭﺍ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َﻥ‬ ‫ْﻮ‬ ‫َﻌ‬
‫ُ‬ ‫ْﺼﻨ‬ ‫ُﻢَﻣﺎ ﺗ‬ ‫ْﻌﻠ‬ ‫ْﺮ‪َ،‬ﻭﺍﻟﻠﻪَﻳ‬ ‫َﺒ‬ ‫ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻛ‬
‫ُﺮ ِ‬ ‫ِﺬﻛ‬ ‫ْﻢ‪َ،‬ﻭﻟ‬ ‫ْﺩﻛ‬ ‫ِﺰ‬ ‫ِﻪَﻳ‬ ‫ِﻤ‬ ‫َﻌ‬ ‫ِﻧ‬ ‫ُﻩَﻋَ‬
‫ﻠﻰ‬ ‫ْﻭ‬‫ُﺮ‬ ‫ْﻢَﻭﺍﺷﻜ‬ ‫ْﺮﻛ‬ ‫َﻢَﻳﺬﻛ‬ ‫ْﻴ‬‫ِﻈ‬ ‫ﻟﻌ‬
‫ﺍﻟﻠﻪ ﺍَ‬ ‫‪.‬ﻓﺎﺫﻛ‬

‫‪somadmorocco di 00.39‬‬

‫‪26 komentar:‬‬

‫‪M BADRI 1 Mei 2016 08.31‬‬


‫ﺟﺰﺍﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ ‪ Khotbahnya bagus Ustadz,,,‬ﻣﺎﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ‬
‫‪Balas‬‬
JUNI KARDI 6 Januari 2017 21.21
mohon izin dicopy teksnya.
Balas

hilman farid 6 Juni 2017 21.25


Mohon Izin Mengcopy teksnya Ustazd..
Balas

edy Kholifah 8 Juni 2017 17.57


izin ustdz mengcopy dan mengamalkannya
barakallah buat Ustz dan seluruh umat muslimiin dan muslimat di dunia
Balas

AHMAD WAHID SIREGAR 13 Juni 2017 02.56


Assalamualaikum w.r.w.b Izin copy ustadz, barakallah fi hayatina ustazd. wassalam
Balas

Ashabul Yamin 14 Juni 2017 11.50


jazakallah tadz..mhn ijin sy copy tadz
Balas

sania yasna 19 Juni 2017 14.19


Mohon copas ustadz
Balas

sandey rolas 23 Juni 2017 19.34


jazakallah mohon izin untuk mengcopy ustadz
Balas

EL Syafir 26 Oktober 2017 09.07


Barakallah,, idzin copy ustadz,,,
Jazakallah
Balas
Rudy Wijaya 30 Desember 2017 01.36
jazakallah mohon izin untuk mengcopy ustadz...
Balas

dedy purwanto 12 Maret 2018 21.57


Mohon Izin Copy Guru.
Balas

doaharian 15 April 2018 21.48


izin berkunjung dari tim Doaharian, terima kasih tulisannya ustadz.

salam hormat.
Balas

yuni 18 Mei 2018 20.47


mohon copas tad, dapat amanah utk idul fitri tahun ini
Balas

Unknown 27 Mei 2018 21.09


Izin copi ust,mksh
Balas

EMAN SULAEMAN 31 Mei 2018 16.42


As. Izin kofy Ustadz Khutbahnya bagus
Balas

CHOER ALMADANY 1 Juni 2018 10.10


‫ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
Ijin kopas ustadz
Balas

Muhammad Alfiansyah 11 Juni 2018 20.24


assalamualaikum ustad. mohon izin copy paste ustad
Balas
Ujang Sadili 13 Juni 2018 23.15
ijin copy ust, syukron
Balas

Nawa RoQes 19 Oktober 2018 11.33


Mohon izin saya copy teks khutbahnya Tuan.
Balas

Unknown 2 Mei 2019 06.59


Mohon izin ustad saya copy teksa nya
Balas

Unknown 9 Mei 2019 19.10


Mohon izin copy teks nya
Balas

Unknown 9 Mei 2019 19.12


Mohon izin copy teks nya
Balas

Unknown 9 Mei 2019 19.12


Mohon izin copy teks nya
Balas

Unknown 14 Mei 2019 20.06


Mohon izin copy teksnya ustadz,
‫ﺟﺰﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ‬
Balas

Badruddin 29 Mei 2019 09.15


Mohon izin copy ustadz idola...
‫ﺟﺰﺍﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ ﻛﺜﻴﺮﺍ‬
Balas
Unknown 30 Mei 2019 17.29
Mohon izin copy ustadz ya,, makasih klw boleh teks khutbah idul fitri tahun tahun yang
sesudahnya di share jg dalam bentuk naskah
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: aaridho120816@gmail.com (Google) Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya

somadmorocco
S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Dar Al-Hadith, Kerajaan Maroko. Dosen Kelas Internasional UIN
Suska, Riau.
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai