Anda di halaman 1dari 31

TUGAS PENGGANTI

PEMBEKALAN PRAKTIK LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh:
Rizal Hakim
NIM 15604241041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
MATRIKS PROGRAM PLP
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019

Nama Sekolah : SMK Tamansiswa Jetis YK Nama Mhs : Rizal Hakim


Alamat Sekolah : Jl. Pakuningratan No.34A, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta NIM : 16504241041
Guru Pembimbing : Prodi : P.T. Otomotif
Waktu Pelaksanaan : DPL : Dr. Sukir, M.T.

BULAN JUMLAH
No KEGIATAN PLP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 JAM
1 Pembuatan Program PLP
a. Observasi 4,5
b. Menyusun Matriks Program 3
c. Silabus 3
2 Kegiatan Mengajar Terbimbing
a. Persiapan
1) Konsultasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2) Mengumpulkan Materi 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3) Membuat RPP 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4) Menyiapkan / Membuat Media 2 2 2 2 2 2 2
5) Menyusun Materi
b. Mengajar Terbimbing
a) Praktik Mengajar di Kelas 13 19 26 19 13 6,5 13
b) Penilaian dan Evaluasi 2 2 2 2 2 2 2
c) Pendampingan Mengajar 6,5 6,5 6,5 6,5 13 13 6,5
3 Pembelajaran Ekstrakulikuler
4 Kegiatan Sekolah
a. PPDB 20 20
b. Upacara Hari Kemerdekaan 5
5 Pembuatan Laporan PLP
JUMLAH
CATATAN HATIAN KEGIATAN PLP
DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA
TAHUN 2019

Nama Mhs : Rizal Hakim


NIM : 16504241041
Prodi : P.T. Otomotif
GPL :
DPL : Dr. Sukir, M.T.

Tandatangan
No Hari/Tanggal Waktu Uraian Kegiatan Hasil Kualitatif/Kuantitatif
GPL DPL
Dihadiri o;eh 9 mahasiswa dan
Jum’at Penyerahan mahasiswa diterima oleh bapak Misdar, SE
1 14.00 – 15.00
5 juli 2019 PLP di Sekolah selaku kepala SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta
Senin
2 8 Juli 2109 Observasi Sekolah

3
4
5
6
BAB I PENDAHULUAN

“Pendidikan dan Pengajaran”, bunyi dari poin pertama dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi dan sesuai poin pertama tersebut, maka dalam hal ini
Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia
yang dikenal sebagai pencetak tenaga kependidikan atau calon guru, dituntut
untuk selalu mencetak lulusan yang kompeten dalam hal kependidikan agar
kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dapat meningkat ke status yang lebih
baik mengingat pada dewasa ini setiap negara berlomba-lomba dalam hal
pendidikan.
Mahasiswa calon guru harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki pengetahuan
dan kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Karena
pengetahuan adalah salah satu ilmu yang sangat penting bagi dunia pendidikan.
Metode atau strategi mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut dilakukan
dengan cara mempraktikkan atau menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di
jenjang pendidikan maupun lingkungan masyarakat.
Perguruan tinggi merupakan salah satu wadah pendidikan yang menyediakan dan
membentuk calon-calon bangsa yang berkarakter yang mempunyai andil yang
cukup besar dalam mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyiapkan calon-calon pendidik dan
pengajar. Oleh sebab itu, setiap mahasiswa yang berbasis S1 Pendidikan wajib
melaksanakan kegiatan Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) di sekolah-sekolah.
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) adalah seluruh kegiatan yang mencakup
latihan mengajar dan tugas-tugas kependidikan, yang harus dilakukan mahasiswa
kependidikan sebagai persyaratan bagi pembentukan profesi kependidikan.
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) juga merupakan suatu kegiatan latihan
kependidikan yang bersifat intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa
program studi kependidikan. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk bisa
menerapkan ilmu yang didapatkan dan dipelajari di bangku perkuliahan untuk
dieksplorkan ke dalam bentuk praktik langsung di lapangan yaitu di suatu sekolah
dengan menjadi seorang pengajar atau dalam kata lain menjadi seorang guru.
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan program dengan kegiatan
pelaksanaan dan waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kalender sekolah.
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu melihat, mengobservasi, latihan
mengajar, dan mengembangkan kompetensi mengajar mahasiswa sebagai calon
guru/pendidik atau tenaga kependidikan. Bentuk kegiatan PLT yaitu kegiatan
intrakulikuler yang dilakukan oleh mahasiswa calon guru/pendidik, yang
mencakup baik pelatihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar
mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan
pembentukan profesi kependidikan.
Kegiatan Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) dilaksanakan pada tanggal 10
September sampai 10 November 2018. Syarat mahasiswa dapat mengikuti
kegiatan tersebut harus lulus Mata Kuliah Pembelajaran Mikro dengan bobot 3
sks. Untuk mata kuliah Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) memiliki bobot 3 sks
dengan empat butir standar kompetensi yaitu:
a. Memahami karakteristik peserta didik,
b. Menguasai bidang studi,
c. Menguasai metodologi pembelajaran yang mendidik,
d. Memiliki kepribadian sebagai guru.
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan kegiatan yang diselenggarakan
secara terbimbing, terarah dan terpadu. Hal ini berarti bahwa setiap mahasiswa
yang melakukan PLT mendapat bimbingan, arahan dan panduan yang baik dari
dosen pembimbing, guru pamong sekolah dan semua warga sekolah. Agar tujuan
pelaksanaan PLT berjalan dengan baik di sekolah-sekolah terutama di SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta, maka setiap mahasiswa PLT harus melakukan
observasi.
Apabila observasi ini tidak dilakukan sebelum mahasiswa PLT bertugas maka
akan mengakibatkan terjadinya kekeliruan dan interaksi antara mahasiswa PLT
dengan para guru, siswa maupun kepala sekolah tidak akan terjadi. Tanpa
observasi maka, PLT akan berjalan tanpa hubungan keharmonisan dan pengajaran
di kelas pun akan terasa tidak nyaman, sehingga program-program pengajaran
yang seharusnya dilaksanakan akan terhambat dan tidak berjalan dengan lancar.
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) dalam penerapannya sudah harus
mempertimbangkan situasi, kondisi dan lingkungan sekolah yang akan menjadi
tempat praktek PLT. Observasi sebagai salah satu cara pengenalan kondisi, situasi
maupun lingkungan sekolah kepada mahasiswa PLT sebelum menuju pada
program yang sebenarnya memang sangat tepat dilakukan sebagai salah satu cara
pencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan bagi pihak mahasiswa selaku
peserta PLT yang mewakili Universitas (penyelenggara) maupun pihak sekolah
selaku penyedia sarana kegiatan PLT. Jadi, dengan adanya PLT maka akan
bermanfaat bagi mahasiswa tersebut untuk dapat menerapkan ilmu
pengetahuannya baik dalam lingkungan tempatnya bekerja yaitu di dunia
pendidikan maupun mahasiswa tersebut dapat menciptakan sendiri lapangan
pekerjaan dalam bidang pendidikan, sehingga dengan observasi, mahasiswa PLT
yang akan menjadi seorang calon guru dapat mengetahui situasi, kondisi dan
lingkungan yang baik bagi siswa selaku peserta didik, fasilitas yang layak maupun
ruang dan perlengkapan sekolah yang dapat mendukung aktivitas dan kreativitas
siswa.
Standar kompetensi Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) dirumuskan dengan
mengacu pada tuntutan empat kompetensi guru baik dalam konteks pembelajaran
maupun dalam konteks kehidupan guru sebagai anggota masyarakat. Empat
kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi tersebut
dirumuskan sesuai dengan amanat yang mengacu pada Undang-Undang Guru dan
Dosen nomor 14 Tahun 2005.
Menjadi seorang pengajar atau guru di suatu sekolah tidaklah semudah yang
terpikirkan dibenak masyarakat secara awam. Selain melaksanakan proses
pembelajaran yang baik dan bermutu, pengajar juga berkewajiban meningkatkan
dan mengembangkan kompetensi dan kualifikasi akademik yang berkelanjutan
sejalan dengan perkembangan dan kemajuan iptek dan seni. Maka dalam proses
menjadi seorang guru, mahasiswa dituntut aktif dan juga mengasah
keterampilannya agar nantinya program Praktik Lapangan Terbimbing (PLT)
menuai hasil yang bagus dan bermanfaat kedepannya. Program PLT ini
merupakan pengalaman belajar bagi mahasiswa terutama dalam hal mengajar,
memperluas wawasan mahasiswa dalam dunia pendidikan, melatih serta
mengembangakn kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan
keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan memecahkan masalah yang ada
baik dalam lingkup pendidikan maupun dalam lingkup kelompok.
Pada program PLT Tahun 2017 ini, penulis mendapatkan lokasi pelaksanaan di
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta yang berada di Jalan Pakuningratan No.34 A,
Cokrodiningratan, Jetis dan bengkel praktik yang berada di Jalan Bintaran Wetan,
Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan Kode Pos 55233.

I. Analisis Situasi
A. Bangunan SMK
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta beralamat lengkap di Jl.
Pakuningratan No. 34 A Yogyakarta dan berdiri di lahan seluas kurang lebih
3000 m2. Lahan ini kemudian dibuat gedung 3 lantai dan masih dalam satu
kompleks dengan SMA Madya Tamansiswa Yogyakarta. Meskipun
demikian, ruangan yang digunakan berbeda. SMK Tamansiswa Jetis
Yogyakarta berada di lokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota,
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta juga berada di lokasi yang ramai dan
mudah diakses.
Bangunan SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta didukung oleh sarana
prasarana yang menunjang untuk proses kegiatan belajar mengajar,
diantaranya :
a. Ruang Kepala Sekolah m. Lapangan Basket
b. Ruang Wakil Kepala Sekolah n. Mushola
c. Ruang Tata Usaha o. Ruang Guru dan Karyawan
d. Ruang Kepala Prodi p. Perpustakaan
e. Ruang BKK q. Ruang PPTS
f. Ruang BK r. Koperasi Siswa
g. Ruang Komputer s. UKS
h. Ruang Administrasi Siswa t. Tempat Parkir
i. Ruang Kelas Teori u. Kamar mandi dan WC
j. Gudang dan Inventaris Alat v. Kantin
k. Bengkel Cabang w. Lapangan Olahraga
l. Aula

B. Ruang Teori
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta memiliki 21 Ruang teori
digunakan secara bergantian dengan jurusan yang terapat di SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta, yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR),
Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),
Multimedia dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Ruang kelas yang digunakan
untuk pembelajaran teori terdiri dari 9 ruang kelas XII ( XII MM, XII MA-
MD, TKJ1 & TKJ2). Jumlah kelas pada setiap tingkatan berbeda-beda, hal ini
didasarkan pada jumlah peserta didik peminat jurusan di SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta. Ruang teori di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta terbagi
di dua lokasi yakni di Jl. Pakuningratan No. 34A untuk mata pelajaran umum
dan di area bengkel Bintaran untuk teori mapel produktif jurusan Teknik
Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), dan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik.

C. Ruang Laboratorium
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta memiliki 3 Laboratorium, yakni
Lab. Bahasa, Lab. Komputer dan Lab. Multimedia. Laboratorium Bahasa di
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta cukup representatif, alat dan fasilitas
sudah sesuai standar laboratorium. Begitu juga dengan Lab. Komputer dan
Lab. Multimedia. Laboratorium di SMK Tamansiswa Yogyakarta seluruhnya
sudah dilengkapi dengan alat-alat penunjang pembelajaran yang kondisinya
masih layak dan representatif. Untuk laboratorium komputer dilengkapi
dengan fasilitas komputer sejumlah 30 untuk peserta didik dan satu komputer
untuk guru.

D. Bengkel
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta memiliki bengkel praktikum
sebanyak 2 buah bengkel yang terletak di daerah Bintaran sebagai salahsatu
cabang dari SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta. Bengkel ini digunakan
untuk program studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Bisnis Sepeda
Motor (TBSM), dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang bekerja sama
dengan Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta.

Gambar : Ruang bengkel las Teknik Kendaraan Ringan


(Dokumentasi Penulis)

E. Fasilitas Lainnya
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta memiliki beberapa fasilitas penunjang
proses pembelajaran diantaranya :
1) Lapangan Olahraga
Di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta terdapat sarana penunjang olahraga
berupa lapangan yang layak dan memadai. Akan tetapi lapangan tersebut
justru digunakan untuk lahan parkir motor guru maupun siswa, sehingga
kegiatan pembelajaran olahraga dilaksanakan di lapangan Kopertis dekat
sekolah. Hal ini menjadi kendala tersendiri karena peserta didik sering lalu
lalang di jam kedua hingga jam ketiga yaitu dimana jam selesainya
pembelajaran olahraga dan jam mulainya olahraga bagi kelas selanjutnya.
Peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran olahraga juga tak jarang
datang terlambat bahkan tidak lagi mengikuti pembelajaran di sekolah.
Fasilitas olahraga lainnya adalah gudang olahraga, yaitu ruangan
penyimpanan alat-alat olahraga.
2) Perpustakaan
Perpustakaan SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta tidak terlalu luas,
namun buku – buku penunjang kegiatan belajar mengajar yang tersedia
cukup lengkap.
3) Ruang UKS
Saat ini UKS yang terdiri dari 2 unit tempat tidur, terletak di samping
ruang Lab. Komputer SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta
4) Studio Band
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta memiliki satu studio band yang dapat
digunakan untuk menyalurkan bakat siswa dibidang musik.
5) Tempat arkir
Tempat parkir kendaraan guru dan siswa masih menjadi satu, Letak parkir
tersebut berada dihalaman depan sekolah. Keamanan tempat parkir sangat
terjaga karena letaknya berada didalam lingkungan sekolah dan mobilitas
kendaraan yang keluar masuk dipantau oleh penjaga sekolah.
6) Tempat Praktikum
Tempat praktikum terdapat di Jl. Bintaran Wetan No.15 Yogyakarta.
Tempat praktik ini terdiri dari ruang teori dan ruang praktikum. Ruang
praktikum jurusan Teknik Listrik memiliki fasilitas antara lain instalansi
Rumah Tangga, Perbaikan dan perawatan peralatan rumah tangga, trainer
dan AC. Jurusan Teknik Otomotif (Mesin) memiliki fasilitas antara lain 3
Ruang teori, Lab. Listrik, Lab. Engine, lab Chasis, Mobil peraga dan 2
toolman.

II. Perumusan Program & Rancangan Kegiatan PLT


Kegiatan PLT UNY di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta dilaksanakan
selama kurang lebih 2 bulan terhitung mulai tanggal 10 September 2018 sampai
dengan 10 November 2018. Jadwal pelaksanaan kegiatan PPL UNY di SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PLT UNY 2019
No. Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat
1. Pembekalan PLT 01 Juli 2019 FT UNY
2. Penerjunan PLT 05 Juli 2019 GOR UNY
3. Observasi 12 September 2018 SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta
4. Pelepasan PLT 08 Juli 2019 SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta
5. Prakrik Mengajar 13 – 10 November 2018 SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta
6. Penarikan PLT 13 November 2018 SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta
7. Penyelesaian 10 – 13 November 2018 UNY dan SMK
Laporan Tamansiswa Jetis
Yogyakarta

Persiapan ini dilakukan selama kurang lebih empat bulan atau satu semester
selama perkuliahan berlangsung. Persiapan ini meliputi:
1. Pembelajaran Mikro
Mata kuliah Pembelajaran Mikro dilaksanakan di Semester 6 dengan bobot 3 sks
yang bertujuan untuk membentuk dan memberi bekal kepada mahasiswa agar
memiliki kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
2. Pembekalan PLT
Pembekalan PLT dilaksanakan per-fakultas, untuk Fakultas Teknik
diselenggarakan pada tanggal 06 September 2018 di Gedung KPLT Lt. 3 FT
UNY. Kegiatan pembekalan PLT ini bersifat wajib bagi mahasiswa PLT FT
UNY.
3. Pelaksanaan PLT
a. Praktik Mengajar Terbimbing
Praktik mengajar terbimbing merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh
mahasiswa PLT dengan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi pada
mata pelajaran tertentu dengan bimbingan guru pembimbing di sekolah. Pada
praktik mengajar terbimbing ini, selama mahasiswa melaksanakan proses
pembelajaran, guru pembimbing dari SMK memperhatikan atau mengawasi
bagaimana cara mahasiswa tersebut mengajar, yang nantinya dapat memberikan
masukan, saran, dan kritik kepada mahasiswa apabila dirasa terdapat sesuatu yang
kurang agar proses pembelajaran ke depan dapat lebih baik.
b. Praktik Mengajar Mandiri
Praktik mengajar mandiri yaitu kegiatan mengajar yang dilakukan oleh
mahasiswa PLT dengan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi pada
mata pelajaran tertentu. Pada praktik mengajar mandiri ini, guru pembimbing
melepas mahasiswa PLT secara penuh atau dengan kata lain mahasiswa PLT
mandiri dalam proses mengajar baik teori maupun praktik.
c. Umpan Balik Guru Pembimbing
1) Sebelum Praktik Mengajar
Sebelum proses mengajar berlangsung, guru pembimbing memberikan masukan
dan nasihat kepada mahasiswa tentang kondisi peserta didik, kondisi alat dan
bahan praktik, serta memperbaiki RPP apabila terdapat kesalahan dalam proses
pembelajaran.
2) Sesudah Praktik Mengajar
Setelah proses mengajar selesai, guru pembimbing memberi masukan, saran, dan
kritik kepada mahasiswa PLT apabila terdapat kekurangan dalam proses
pembelajaran guna menjadikan proses pembelajaran selanjutnya lebih baik lagi
d. Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan dilaksanakan pada minggu terakhir dari kegiatan
PLT setelah praktik mengajar mandiri. Laporan ini berfungsi sebagai pertanggung
jawaban atas pelaksanaan program PLT
e. Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa
maupun kekurangannya serta pengembangan dan peningkatannya dalam
pelaksanaan PLT.
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan
Sebelum diterjunkan ke lapangan, mahasiswa PLT harus melaksanakan tahap
pertama yaitu persiapan. Persiapan yang dimaksud adalah serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan guna sebagai bekal untuk mahasiswa PLT dan juga untuk
mengurus keperluan yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan. Adapun rangkaian
kegiatan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Micro Teaching
Pembelajaran Micro Teaching merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh dan
wajib lulus bagi mahasiswa program studi kependidikan terutama menjelang
Program Lapangan Terbimbing (PLT). Mata kuliah ini dilaksanakan satu semester
sebelum pelaksanaan Praktik Lapangan Terbimbing (PLT), yaitu pada semester 6.
Dalam kegiatan ini mahasiswa calon guru dilatih keterampilannya dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran di kelas.
Setiap kelompok mengadakan pengajaran mikro bersama dosen pembimbing
dalam satu minggu sekali pada hari yang sudah dijadwalkan oleh jurusan dan
melakukan pengajaran mikro selama 30 menit saja setiap kali tampil meliputi
pembelajaran teori di dalam kelas tanpa media, pembelajaran teori di dalam kelas
dengan menggunakan media pembelajaran, serta pembelajaran praktik di bengkel.
Setelah selesai mengajar, mahasiswa yang tampil mendapat pengarahan, koreksi,
masukan, saran dan kritik dari mahasiswa lain serta dosen pembimbing tentang
kekurangan dalam proses mengajar agar nantinya saat Praktik Lapangan
Terbimbing (PLT) mahasiswa sudah siap dan dapat mengajar dengan baik.
Praktik pembelajaran mikro berusaha mengkondisikan calon guru memiliki
profesi dan penampilan yang mencerminkan penguasaan empat kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru, yaitu:
a. Kompetensi pedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi profesional
d. Kompetensi sosial
Adapun dalam pelaksanaan praktik pembelajaran micro teaching
terdapat hal-hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Latihan menyusun RPP
b. Latihan menyusun kompetensi dasar mengajar terbatas
c. Latihan menyusun kompetensi dasar secara terpadu dan utuh
d. Latihan kompetensi kepribadian sosial dan sosial
2. Pembekalan PLT
Pembekalan PLT diadakan oleh pihak universitas yang bertujuan untuk
memberikan bekal bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan tugas dan kewajiban
sebagai peserta PLT dengan baik. Adapun untuk lokasi PLT sudah ditentukan
oleh pihak jurusan dan untuk mata pelajaran yang akan diampu selama kegiatan
PLT di sekolah ditentukan oleh Kepala Jurusan di sekolah tersebut. Pembekalan
PLT ini dilakukan oleh setiap fakultas masing-masing dengan jadwal yang sudah
diatur oleh LPPMP. Untuk Fakultas Teknik diselenggarakan pada tanggal 05 Juli
2019 di Gedung KPLT Lt. 3 FT UNY.
3. Observasi sekolah
Observasi merupakan kegiatan untuk mengamati proses pembelajaran sebelum
pelaksanaan PLT. Kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat merancang
program PLT sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di sekolah. Observasi
dibagi menjadi dua macam, yaitu observasi lembaga/lingkungan sekolah dan
observasi pembelajaran di dalam kelas. Observasi lembaga/lingkungan sekolah
bertujuan untuk mengetahui kondisi sekolah secara mendalam agar mahasiswa
dapat menyesuaikan diri saat PLT sudah dilaksanakan. Sedangkan observasi
pembelajaran di dalam kelas bertujuan agar mahasiswa dapat secara langsung
melihat dan mengamati proses pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan tersebut, mahasiswa mendapat masukan tentang
cara guru mengajar dan metode yang digunakan oleh guru tersebut, selain itu
mahasiswa juga dapat mengamati serta memahami sikap dan perilaku peserta
didik dalam proses pembelajaran di dalam kelas, baik saat pembelajaran teori
maupun pembelajaran praktik. Sehingga dengan demikian, mahasiswa dapat
memilih atau menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
kondisi peserta didik di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta, khususnya peserta
didik jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Adapun hasil dari observasi belajar di
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta adalah sebagai berikut
a. Perangkat Pembelajaran
1) Satuan Pembelajaran
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta saat ini masih menggunakan Kurikulum
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) untuk kelas XI dan XII dan
Kurikulum 2013 baru digunakan untuk kelas X. Alasan SMK Tamansiswa masih
menggunakan Kurikulum KTSP ini adalah dikarenakan potensi guru dan peserta
didik yang belum cukup mengikuti alur atau petunjuk yang ada pada Kurikulum
2013 Terbaru. Sehingga daripada nantinya guru dan peserta didik mengalami
kesulitan dalam menerapkan Kurikulum 2013 Terbaru, maka kebijakan sekolah
yaitu dengan masih menggunakan Kurikulum KTSP, dikarenakan kebijakan
pemerintah yang mewajibkan semua sekolah mulai tahun ajaran 2018/2019 untuk
menggunakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran maka kurikulum 2013
baru diaplikasikan pada kelas X.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


RPP adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap pertemuan, yang
berfungsi sebagai acuan guru dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar.
RPP yang dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran disesuakan dengan silabus
yang digunakan pada tiap mata pelajaran di jurusan teknik kendaraan ringan.

b. Proses Pembelajaran
Observasi pembelajaran di kelas bertujuan agar mahasiswa dapat secara langsung
melihat dan mengamati proses pembelajaran di SMK Tamansiswa Jetis
Yogyakarta. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, mahasiswa mendapat
masukan tentang cara guru mengajar dan metode yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Selain itu, sikap peserta didik dalam menerima
pembelajaran juga dapat memberikan gambaran bagaimana metode yang tepat
untuk diaplikasikan pada praktik mengajar saat sudah melaksanakan kegiatan
PLT.
Pada saat melaksanakan observasi ini dilakukan di daerah Bintaran, yaitu tempat
praktik untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Dan yang diobservasi
merupakan kelas X dan sedang melaksanakan pembelajaran teori di dalam kelas
dan dilanjut dengan kegiatan praktik
Aspek yang lain selain guru adalah perilaku peserta didik saat terjadi proses
pembelajaran di dalam kelas adalah banyak yang memperhatikan penjelasan dari
guru, namun sebagian juga ada yang tidak memperhatikan (berbincang sendiri
dengan teman sebelahnya, tidur, dan sebagainya). Dan saat berada di dalam
bengkel, perilaku peserta didik saat tidak teratur. Banyak peserta didik yang hanya
duduk-duduk dan berbincang-bincang dengan peserta didik yang lain. Hal ini
dikarenakan kondisi bengkel yang tidak terlalu luas, jumlah peserta didik yang
banyak, yaitu 28 peserta didik yang diampu oleh satu guru saja saat melaksanakan
praktik, dan karena kondisi bahan praktek yang hanya ada satu bahan saja untuk
melaksanakan praktik. Dengan hal demikian, maka praktik harus bergantian
antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lain, sehingga banyak peserta
didik yang menganggur atau tidak melakukan kegiatan apapun.

4. Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar sangat diperlukan sebelum dan sesudah mengajar. Dengan
persiapan yang matang, maka mahasiswa PLT dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik. Persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Konsultasi dengan Guru Pembimbing
Konsultasi dengan guru pembimbing bertujuan untuk mendapatkan informasi
materi apa yang harus dan perlu diajarkan kepada peserta didik serta job
praktikum apa yang sesuai dengan keadaan alat dan bahan di sekolah, terutama di
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta. Dengan konsultasi dengan guru pembimbing,
maka mahasiswa PLT mendapatkan masukan, saran, dan kritik yang membangun
untuk proses pembelajaran agar dapat lebih baik dari sebelumnya.
b. Penguasaan Materi
Setelah mendapat materi apa yang akan disampaikan kepada peserta didik saat
proses pembelajaran, mahasiswa PLT harus terlebih dulu memahami dan
menguasai materi tersebut, agar nantinya saat menyampaikan materi tersebut
mahasiswa PLT tidak mengalami kebingungan dan peserta didik dapat dengan
jelas menerima materi yang disampaikan.
c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan RPP dilaksanakan sebelum proses belajar mengajar, sehingga
mahasiswa PLT dapat mempersiapkan materi, media, dan metode yang akan
digunakan. Terdapat 2 jenis RPP, yaitu RPP teori di dalam kelas dan RPP praktik
di bengkel.

d. Pemilihan Metode Pembelajaran


Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Metode mengajar adalah cara untuk mempermudah siswa mencapai tujuan belajar
atau prestasi belajar. Metode mengajar bersifat prosedural dan merupakan rencana
menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran. Masing-
masing metode mengajar mempunyai kelebihan kekurangan. Metode mengajar
yang dipilih disesuaikan dengan tujuan belajar dan materi pelajaran yang akan
diajarkan. Jadi metode mengajar bukanlah merupakan tujuan, melainkan cara
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode mengajar dilakukan bersamaan dengan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Metode mengajar yang digunakan selama
kegiatan belajar mengajar materi Gambar Teknik menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, diskusi, demonstrasi, latihan dan penugasan.

e. Pembuatan Media Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan faktor pendukung bagi seorang guru dalam
menyampaikan materi agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas
oleh peserta didik. Media pembelajaran ini dibuat sebelum proses belejar
mengajar berlangsung. Media pembelajaran yang dibuat yaitu presentasi power
point, video pembelajaran mengenai motor bakar dan alat-alat ukur, serta jobsheet
praktikum yang akan digunakan saat pelaksanaan praktik.

B. Pelaksanaan Praktik Lapangan Terbimbing


1. Pembekalan PLT
Pembekalan Praktik Lapangan Terbimbing ini dilaksanakan di Gedung KPLT FT
UNY pada hari Kamis tanggal 06 September 2018. Pada pembekalan ini,
mahasiswa PLT mendapat informasi-informasi dalam pelaksanaan PLT yang
langsung disampaikan oleh koordinator PLT Fakultas Teknik.

2. Observasi

30

Observasi ini sudah dilakukan terlebih dahulu, yaitu saat mata kuliah
pembelajaran micro teaching. Namun, sebelum mahasiswa PLT mulai terjun
langsung untuk mengajar dilakukan observasi kembali dengan tujuan untuk
melihat karakteristik, perilaku, dan sifat dari peserta didik baru dari masing-
masing sekolah, khususnya SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta. Observasi ini
dilakukan pada hari Jum’at dan Sabtu, tanggal 10 September 2018 di Bengkel
Bintaran SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

3. Penerjunan PLT
Penerjunan PLT ini merupakan kegiatan serah terima mahasiswa PLT dari pihak
universitas kepada pihak sekolah, yaitu SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta. Pada
penerjunan PLT ini, mahasiswa didamping oleh Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) Pamong, yaitu Bapak Drs. Cholisin, M.Si dan diikuti oleh Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah, dan guru-guru pamong di SMK Tamansiswa Jetis
Yogyakarta. Penerjunan PLT ini dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Septermber
2018 di Ruang Kelas SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

4. Praktik Mengajar
Praktik mengajar merupakan tahap utama dari pelaksanaan kegiatan PLT. Dalam
pelaksanaan program PLT, mahasiswa diberikan tugas untuk melaksanakan
praktik mengajar yang disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing. Di
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta pada kelas X Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan dan Tenknik dan Bisnis Sepeda Motor terdapat 2 mata pelajaran produktif
yaitu Las Patri dan Dasar-Dasar Otomotif (DDO). Jurusan TKR kelas X memiliki
4 kelas sementara jurusan TBSM kelas X hanya 2 kelas. Tetapi untuk kali ini,
yang diampu hanya 1 kelas X MA untuk jurusan TKR dan kelas X TBSM 2 untuk
jurusan TBSM. Adapun jadwal mata pelajaran produktif dan rincian pelaksanaan
praktik mengajar adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Jadwal Pelajaran TKR dan TBSM Kelas X SMK Tamansiswa Jetis
X MA X MB XMC X MD TBSM TBSM
Hari Jam
1 2
1
2
PDO DDO
3
4
5
Senin
6
DDO PDO
7
8
9
10
1
2
PDO DDO DDO
3
4
5
Selasa
6
DDO PDO PDO
7
8
9
10
1
2
PDO PDO
3
4
5
6
Rabu DDO DDO
7
8
9
10
1
2
PDO DDO
3
4
5
Kamis
6
DDO PDO
7
8
9
10
1
2
DDO DDO
3
4
5
Jumat
6
PDO PDO
7
8
9
10

Untuk kali ini, mahasiswa PLT mendapat mata pelajaran Dasar-Dasar Otomotif
(DDO) yang harus diampu selama kurang lebih 2 bulan pelaksanaan PLT. untuk
kelas X sendiri, jumlah jam praktik di bengkel adalah 8 jam mata pelajaran
dengan ketentuan 5 jam untuk praktik PDO dan 5 jam untuk praktik DDO. Mata
pelajaran Dasar-Dasar Otomotif (DDO) merupakan mata pelajaran produktif yang
membahas mengenai hal-hal dasar tentang otomotif, kendaraan, dan lain
sebagainya yang masih berhubungan dengan dunia otomotif. Materi yang
diberikan untuk mata pelajaran DDO ini adalah sebagai berikut:
Konsep konversi energi
Penggunaan alat ukur (mekanis, elektrik, maupun pneumatik)
Merawat baterai
Perawat sistem Hidrolik dan Kompresor
Penggunaan alat-alat Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Undang-undang tentang K3
Dari 6 materi di atas masih dibagi menjadi 2, yaitu untuk semester ganjil dan
semester genap. Untuk materi semester ganjil adalah konsep konversi energi,
penggunaan alat ukur, dan merawat baterai. Sedangkan untuk semester genap
adalah perawatn sistem hidrolik dan kompresor, penggunaan alat-alat K3, dan
Undang-Undang K3.

5. Umpan Balik Pembimbing


Setelah melaksanakan pembelajaran, mahasiswa PLT mendapat pengarahan dari
guru pembimbing mengenai hasil evaluasi kegiatan mengajar di kelas maupun di
bengkel. Evaluasi ini diharapkan agar mahasiswa mengetahui hal-hal yang kurang
atau salah dalam proses mengajar dan supaya mahasiswa PLT dapat memperbaiki
proses pembelajaran kedepannya sehingga dapat menjadi lebih baik.
6. Evaluasi
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk menilai serta memperbaiki hasil pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Terdapat 2 macam kegiatan evaluasi yaitu kegiatan
evaluasi terhadap mahasiswa PLT dan evalusi terhadap peserta didik. Kegiatan
evaluasi terhadap mahasiswa PLT dilaksanakan oleh guru pembimbing yang
mencakup persiapan mengajar, sikap dan perilaku, cara mengajar, kepedulian
terhadap siswa, penguasaan kelas, dan yang lainnya. Sedangkan untuk kegiatan
evaluasi terhadap siswa dilaksanakan oleh mahasiswa PLT pada saat proses
pembelajaran, yaitu seperti ulangan setiap kompetensi dasar, ujian praktik,
maupun yang lainnya. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana peserta didik paham akan materi yang sudah disampaikan oleh mahasiswa
PLT.
7. Penyusunan Laporan PLT
Penyusunan laporan PLT merupakan suatu bentuk tanggung jawab mahasiswa
PLT atas kegiatan PLT yang sudah dilakukan kurang lebih 2 bulan di SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta. Laporan ini berisi kegiatan-kegiatan yang
dilakukan mahasiswa PLT di sekolah. Laporan ini disusun secara kelompok dan
individu dengan mendapat persetujuan dari guru pembimbing, DPL Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif, Koordinator PLT, dan Kepala Sekolah SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta. Laporan PLT ini disusun selama kegiatan PLT
berlangsung dan 2 minggu setelah penarikan PLT laporan harus sudah selesai dan
diserahkan ke LPPMP, baik laporan kelompok maupun laporan individu.

8. Penarikan PLT
Penarikan PLT ini merupakan kegiatan yang berlawanan dengan penerjunan PLT,
di mana pada penarikan PLT ini pihak sekolah menyerahkan kembali mahasiswa
PLT kepada pihak universitas untuk melanjutkan tugas dan kewajibannya kembali
di Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Sekolah,
Koordinator PLT, guru-guru pembimbing setiap mahasiswa, dan guru-guru
pamong di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta, serta DPL Pamong dan
mahasiswa PLT sendiri..

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi


1. Analisis Hasil Pelaksanaa
Secara umum mahasiswa dalam melaksanakan PLT tidak banyak mengalami
hambatan, melainkan mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru
yang baik dengan bimbingan guru pembimbing masing-masing di sekolah.
Adapun beberapa hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan PLT adalah
sebagai berikut:
a. Analisis Hasil Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan membuat RPP adalah mahasiswa telah
membuat 8 buah rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mata pelajaran Dasar-
Dasar Otomotif (DDO) yang digunakan dalam Semester Ganjil Tahun 2018/2019.
Hambatan saat menyusun RPP antara lain belum adanya format penulisan RPP
baku yang biasa digunakan oleh guru-guru di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.
b. Analisis Hasil Penyusunan Materi Pelajaran
Materi yang dibuat adalah materi mata pelajaran Dasar-Dasar Otomotif (DDO).
Saat menyiapkan materi pelajaran, hal-hal yang menghambat antara lain referensi
buku yang minim di dalam sekolah sehingga mahasiswa PLT harus mencari
sendiri sumber belajar.
c. Analisis Hasil Pemilihan Metode Mengajar
Metode mengajar yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar yaitu
menggunakan ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, latihan dan penugasan.
Pemilihan metode mengajar ini disesuaikan dengan karakteristik materi dan
karakteristik siswa yang akan diajar. Selama menggunakan metode tersebut,
proses kegiatan belajar mengajar dikelas berlangsung cukup efektif. Namun
demikian, penggunaan metode ini masih ada beberapa hambatan yang terjadi,
seperti siswa merasa bosan dan mengantuk selama proses belajar mengajar.
d. Analisis Hasil Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan selama praktik mengajar di kelas cukup
bervariasi, diantaranya adalah white board, spidol, jobsheet, materi power point,
dan video-video pembelajaran. Hambatan yang dihadapi saat memilih media
pembelajaran adalah LCD yang jumlahnya hanya satu, sehingga mahasiswa PLT
harus bergantian dengan guru atau mahasiswa PLT yang lain. Melihat kondisi
demikian, mahasiswa harus berupaya untuk membuat media yang lain dan
alternatif agar siswa mampu memahami materi yang disampaikan selain memakai
LCD proyektor.
e. Analisis Hasil Praktik Mengajar
Selama kegiatan PLT di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta, hambatan yang
dihadapi mahasiswa saat mengajar di antaranya adalah ada beberapa peserta didik
yang mengobrol sendiri di dalam kelas. bermain HP saat pelajaran, dan
menyalakan musik sehingga mengganggu konsentrasi peserta didik yang lainnya,
dan ada sebagian siswa yang sering tertidur di dalam kelas. Selain itu, masih ada
peserta didik yang tidak mencatat materi pelajaran yang disampaikan oleh
mahasiswa PLT. Perilaku peserta didik semacam ini menyebabkan materi
pelajaran yang diberikan oleh mahasiswa PLT menjadi kurang maksimal untuk
diterima oleh peserta didik.
f. Analisis Hasil Evaluasi Pembelajaran
Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, mahasiswa PLT telah
melakukan 1 kali ujian praktik. Berdasarkan dari berbagai hasil evaluasi tersebut,
semua peserta didik Jurusan TKR dan TBSM sudah memenuhi KKM sehingga
tidak perlu dilakukan perbaikan. Kriteria Ketuntasan Minimum untuk mata
pelajaran tersebut yaitu 75.
2. Refleksi
Berdasarkan dari hasil analisis pelaksanaan program kerja yang telah dilakukan,
terdapat beberapa hambatan atau masalah yang ditemui selama
pelaksanaan program kerja tersebut. Beberapa hambatan atau masalah yang
muncul selama pelaksanaan tersebut perlu diberikan suatu penanganan atau
refleksi, agar pelaksanaan program tersebut dapat berjalan lebih baik. Adapun
program-progam yang perlu diberikan di antaranya adalah:
a. Refleksi Terhadap Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hambatan pada saat pembuatan RPP adalah kurangnya pemahaman penulis dalam
format RPP, sehingga dilakukan revisi untuk memperbaiki tatanan RPP. Solusi
yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya sebelum melakukan
pembuatan RPP mahasiswa PLT lebih intensif untuk mempelajari format RPP
yang terbaru dalam pembuatannya dan sering berkonsultasi kepada guru
pembimbing.
b. Refleksi Terhadap Hambatan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran
Pada saat pelaksanaan menyiapkan materi pelajaran terdapat beberapa hambatan
diantaranya adalah referensi buku yang diberikan oleh guru pembimbing sangat
sedikit sehingga mahasiswa PLT merasa kesulitan dalam mengembangkan materi
pelajaran. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah
dengan cara mencari referensi buku dan mencari materi-materi yang berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan di internet dengan demikian mahasiswa
memiliki banyak referensi, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam
mengembangkan materi pelajaran.
c. Refleksi Terhadap Hasil Memilih Metode Mengajar
Pada saat memilih metode mengajar tidak menemukan hambatan yang berarti.
Namun setelah metode tersebut diterapkan memiliki beberapa masalah yaitu, ada
beberapa peserta didik yang merasa bosan dan mengantuk saat proses
pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, solusinya adalah dengan
menggunakan metode mengajar yang lebih bervariasi dan menyenangkan pada
setiap pertemuannya. Untuk mengatasi kebosanan siswa, diberikan selingan
permainan-permainan yang menarik, menuntuk konsentrasi dan melatih daya
pikir.
d. Refleksi Terhadap Hasil Memilih Media Pembelajaran
Pada saat menentukan media pembelajaran yang akan digunakan ada beberapa
masalah yaitu, ketersediaan LCD proyektor yang terbatas. Untuk dapat mengatasi
masalah tersebut solusinya adalah penulis menggunakan media papan tulis,
jobsheet, dan gambar atau wallchart.
e. Refleksi terhadap Hambatan Saat Praktik Mengajar
Untuk mengatasi hambatan yang timbul saat praktik mengajar seperti adanya
peserta didik yang mengobrol sendiri saat guru menjelaskan materi pelajaran,
yaitu dengan cara menegur atau memberi peringatan, memberikan pertanyaan
mengenai materi yang sedang dijelaskan dan memberikan perhatian lebih
kepada peserta didik tersebut. Untuk mengatasi hambatan karena adanya peserta
didik yang mengantuk saat pelajaran, yaitu dengan mendekatinya kemudian cerita
menarik yang masih berhubungan dengan materi pelajaran atau jurusannya dan
meminta peserta didik tersebut untuk membasuk muka agar tidak mengantuk
kembali. Sedangkan untuk mengatasi peserta didik yang malas mencatat adalah
dengan memberikan tugas menuliskan kembali materi pelajaran yang telah
disampaikan.
f. Refleksi Terhadap Hasil Evaluasi Pembelajaran
Melihat hasil belajar siswa berupa penugasan individu yang menunjukkan hasil
yang sudah memenuhi KKM, sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan dan atau
pengayaan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan PLT tahun 2018 di SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta memberikan wawasan terhadap kemampuan yang
dibutuhkan untuk mengembangkan suatu lembaga pendidikan. Setelah
dilaksanakan kegiatan Praktik Latihan Terbimbing (PLT) di SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut bahwa:
1. Kegiatan PLT dalam hal ini merupakan program mengajar jurusan TKR
dan TBSM kelas X yang telah berjalan dengan cukup baik, meskipun masih
terdapat beberapa masalah yang dihadapi, seperti kurangnya penguasaan kelas,
kurangnya penguasaan materi, cara penyampaian materi yang masih belum
maksimal, dan lain-lain namun dengan dengan dukungan teman-teman, guru
pembimbing, dosen pembimbing dan kerja keras yang telah dilakukan, kegiatan
PLT sangatlah memberikan hasil yang memuaskan.
2. Pelaksanaan pembelajaran terkhusus di program keahlian TKR dan TBSM
kelas X sangat dirasakan manfaat bagi mahasiswa PLT, selain menambah
pengalaman dalam mengelola kelas dan membuat suasana belajar menjadi efektif
dan menyenangkan, terdapat juga pengalaman menghadapi berbagai karakter
siswa yang beragam.
3. Pelaksanaan PLT sesuai dengan ketentuan akan menumbuhkan rasa
profesionalisme sebagai seorang pendidik untuk menjadi seorang pendidik yang
lebih baik lagi.
4. Pelaksanaan PLT merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran di
lapangan dengan menempatkan mahasiswa di lingkungan sekolah, baik untuk
mengajar ataupun melakukan aktivitas pendidikan lainnya yang bertujuan
memberikan pengalaman sebagai calon pendidik dengan mengimplementasi ilmu
yang diperoleh selama perkuliahan.
5. Kegiatan PLT sebagai sarana mengabdikan diri pada dunia pendidikan,
selain itu kegiatan ini digunakan pula sebagai sarana menimba ilmu dan
pengalaman baru yang jelas tidak ditemui di bangku perkuliahan.
6. Keberhasilan KBM dipengaruhi oleh kualitas tenaga pendidik dan
kemauan dari peserta didik. Motivasi yang kuat antara kedua elemen tersebut
menjadi modal awal untuk peningkatan kualitas. Disamping itu, manajemen
sekolah dan manajemen pendidikan menentukan pula keberhasilan dari visi dan
misi sekolah.
7. Kendala yang menghambat pelaksanaan PLT baik bersifat teknis maupun
non teknis dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari rekan seperjuangan
PLT, guru pembimbing di sekolah, maupun DPL dari Universitas.

B. Saran
Saran-saran demi peningkatan kualitas dan kemajuan program PLT di masa
mendatang dan perbaikan proses pembelajaran dan pendidikan di SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta, antara lain:
1. Pihak Sekolah
Dalam rangka peningakatan mutu pendidikan, pihak sekolah sebaiknya lebih
meningkatkan kinerja menumbuhkan kedisiplinan serta manajemen sekolah
dengan baik khususnya dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Kedisiplinan yang harus ditegakkan dapat menumbuhkan semangat dan
kualitas yang lebih baik. Kualitas seorang guru yang mengajar berpengaruh besar
pada kualitas siswa yang diampunya. Kegiatan praktik di bengkel diperbanyak
untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam menyerap materi-materi yang berupa
teori. Kelulusan peserta didik yang baik, khususnya di SMK, dapat terlihat dari
keterampilan yang dimiliki. Keterampilan yang baik akan membuat industri
tertarik kepada siswa lulusan SMK. Untuk itu, sekolah perlu memperhatikan
kualitas yang dimiliki oleh setiap guru. Selain kualitas, sekolah juga harus mampu
menegakkan kedisiplinan untuk seluruh warga sekolah. Sekolah harus bertindak
tegas kepada komponen yang kurang disiplin.
2. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta
Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara SMK Tamansiswa Jetis
Yogyakarta dengan pihak Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sebab dalam
pelaksanaan kurikulumnya banyak terdapat kesamaan dan kesesuaian diantara
keduanya, khususnya dalam bidang studi. Berawal dari faktor tersebut, berarti
membuka kesempatan bagi para mahasiswa UNY umumnya dan mahasiswa
Fakultas Teknik khususnya, untuk bersama-sama meningkatkan program-
program pengajaran yang sesuai dengan bidang keahliannya masingmasing. Pada
tahun yang akan datang, pihak UNY dan SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta
juga dapat melaksanakan kerjasama dalam kegiatan PLT ini.

3. Mahasiswa Peserta PLT


Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PLT terlebih dahulu hendaknya
mengerti, mengetahui, dan memahami rangkaian kegiatan akan dijalani.
Pembekalan PLT yang diadakan oleh pihak Universitas dapat membantu dalam
pelaksanaak kegiatan PLT ini. Mahasiswa juga perlu aktif mencari informasi yang
lengkap, baik informasi mengenai prosedur pelaksanaan PLT maupun
kegiatannya, yang nantinya akan dilaksanakan. Informasi tersebut dapat diperoleh
dari pihak UPPL UNY, sekolah tempat pelaksanaan PLT, dosen pembimbing,
dari kakak angkatan yang telah melaksanakan PLT maupun tempat
informasi lainnya yang bisa menjadi penunjang.
Sebelum melaksanakan PLT mahasiswa hendaknya mempersiapkan diri
menjelang proses pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi kemampuan teori dan
praktek bidang studi yang akan diampunya. Apabila mengalami kesulitasn,
mahasiswa dapat bertanya kepada dosen pembimbing di Universitas maupun guru
pembimbing di sekolah. Hal tersebut akan mendukung penguasaan dan
penyampaian materi yang akan disampaikan disaat melaksanakan PLT.
ETIKA MAHASISWA PLP
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019
Etika Waktu Mahasiwa PPL di Sekolah

1. Hadir di sekolah 15 menit lebih awal sebelum jam masuk sekolah


2. Wajib mengisi daftar hadir, waktu datang dan pulang dan tidak boleh
diwakilkan
3. Mengikuti kegiatan kegiatan yang diselenggarakan pihak sekolah dengan
baik.
4. Memohon ijin kepada kepala sekolah/atau yang mewakili, jika tak hadir di
sekolah latihan
5. pulang 15 menit setelah kegiatan sekolah berakhir
6. Tidak diijinkan untuk urusan kegiatan di kampus ( kuliah, bimbingan
skripsi, kegiatan kemahasiswaan selama jam sekolah) kecuali ada
rekomendasi dari Pusat Pengembangan PPL
7. Jika datang terlambat harap mengkomunikasikan kepada koordinator Guru
pamong atau Guru Pamong

Anda mungkin juga menyukai