Anda di halaman 1dari 26

PENERAPAN PEMBERIAN MINYAK KELAPA DENGAN AIR JERUK

NIPIS TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ASUHAN


KEPERAWATAN ANAK DENGAN KASUS DEMAM TIFOID
DI RSUD POSO

HALAMAN JUDUL

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH :
INDO TENRI ANGKA
P00220217017

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
DIIIKEPERAWATAN POSO
TAHUN2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi anak menjadi

sering sakit, salah satunya yaitu wilayah tropis, dimana wilayah tropis

seperti di Indonesia merupakan tempat berkembangbiak yang baik bagi

kuman misalnya flu, malaria, demam berdarah, dan diare. Penyakit-

penyakit tersebut biasanya mewabah pada musim peralihan, baik dari

musim kemarau ke penghujan begitu juga sebaliknya.Perubahan cuaca

tersebut dapat mempengaruhi perubahan kondisi kesehatan anak dari sehat

menjadi sakit dan dapat mengakibatkan tubuh bereaksi sehingga suhu

tubuh mengalami peningkatan.

Menurut WHO penduduk di dunia pada usia 1-3 tahun akan

menderita penyakit demam tifoid. Sedangkan di Indonesia prevelensi demam

tifoid mencapai 5% pada usia 1-3 tahun. Berdasarkan profil kesehatan

propinsi Sulawesi tengah tahun 2013 jumlah anak yang menderita dengan

kasus demam tifoid yaitu 77.894kasus.

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Poso pada

Tahun 2018 jumlah keseluruhan penderita demam tifoid 6.625

penderita.Kemudian penderita demam tifoid terbanyak untuk Kabupaten Poso

terdapat di Puskesmas Mapane Kecamatan Poso Pesisir (Dinas Kesehatan

Kabupaten Poso, 2018).

Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Mapane Kecamatan Poso

Pesisir dengan jumlah penderita pada tahun 2017 jumlah keseluruhan

2
penderita demam tifoid 613 pendrita dan pada tahun 2018 jumlah penderita

demam tifoid di puskesmas Mapane meningkat sebanyak 652

penderita.Setelah dilakukan pendataan di 10 kelurahan Wilayah Kerja

Puskesmas Mapane.Jumlah tertinggi penderita osteoarthritis terdapat

dikelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir sebanyak 22 penderita.

(Profil Puskesmas Mapane).

Demam (hipertermi) adalah suatu kondisi saat suhu tubuh lebih tinggi

daripada biasanya atau di atas suhu normal yaitu 37,50 C (Widjaja, 2003).

Demam dapat terjadi ketika seseorang megalami gangguan kesehatan.

Terjadinya peningkatan suhu di atas suhu normal disebabkan karena adanya

reaksi infeksi oleh virus, bakteri, jamur atau parasit yang menyerang tubuh

misalnya batuk, pilek, radang tenggorokan dan pneumonia.Sebagian besar

demam berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau

sistemik.Paling sering demam disebabkan oleh penyakit infeksi. …..

Kompres yaitu salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh

bila anak demam.Selama ini kompres dingin atau es menjadi kebiasaan yang

diterapkan para ibu saat anaknya demam.Selain itu, kompres alkohol juga

dikenal ibu sebagai bahan untuk mengompres.Namun kompres mengunakan

es sudah tidak dianjurkan karena pada kenyataannya demam tidak turun

bahkan naik dan dapat menyebabkan anak menangis, menggigil dan

kebiruan.Selain kompres menggunakan air, kompres juga dapat diberikan

dengan bahan herbal seperti minyak kelapa, jeruk nipis atau daun bawang.

Selain kompres air hangat suhu tubuh jga dapat turun dengan menggunakan

3
minyak kelapa dan air jeruk nipis. Minyak kelapa yang digunakan adalah

VCO (virgin coconut oil) dan jeruk nipis yang digunakan adalah jeruk nipis

biasa.Manfaatnya lebih cepat menurunkan Suhu Tubuh. Minyak kelapa

mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami yang dapat membunuh berbagai

jenis penyakit Saat dioleskan pada daerah yang terinfeksi, minyak kelapa

akan membentuk lapisan kimia yang melindungi bagian tersebut dari debu,

udara, jamur, bakteri dan virus. Sedangkan jeruk nipis mengandung

beberapazat yang bermanfaat bagi tubuh, antara Selain memiliki kandungan

vitamin C yang tinggi,jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asamamino

(triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral,limonen, felandren, lemon kamfer,

kadinen,gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida,

asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Menerapkan tindak keperawatan pemberian minyak kelapadan air jeruk

nipis terhadap penurunan suhu tubuh pada anak dengan asuhan

keperawatan tifoid di RSUD POSO

2. Tujuan Khusus

a. Untuk melakukanpengkajian tentang kasus demam tifoid

b. Untuk merumuskan diagnosa keperawatan anak dengan anak dengan

kasus demam tifoid

4
c. Untuk menetapkan intervensilulur minyak kelapa dan air jeruk nipis

pada lansia dengan kasus demam tifoid

d. Untuk melakukan tindakan keperawatan anak dengan menggunakan

minyak kelapa dan air jeruk nipis dengan kasus demam tifoid pada

anak

e. Untuk melakukan evaluasi tindakan pemberian minyak kelapa dan air

jeruk nipis terhadap penurunan suhu tubuh pada anak

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi anak

Dengan diterapkan pemberian minyak kelapadan air jeruk nipis

terhadap penurunan suhu tubuh pada anak dengan asuhan keperawatan

tifoid di RSUD POSO, diharapkan akan terjadi penurunan tingkat nyeri

dank lien dapat mengendalikan skala nyeri.

2. Manfaat bagi institusi

a. Rumah Sakit

Dengan adanya karya tulis ilmia ini, kiranya dapat

memberikan masukan pada pihak rumah sakit terutama perawat rumah

sakit dalam rangka melaksanakan dan menerapkan pemberian minyak

kelapadan air jeruk nipis terhadap penurunan suhu tubuh pada anak

dengan asuhan keperawatan tifoid di RSUD POSO.

b. Pendidikan

Kiranya dapat diharapkan menjadi sumber informasi dimasa yang

akan datang.

5
3. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman dan

pengetahuan tentang demam tifoid dan bagaimana cara menerapkan

lulur minyak kelapa dan air jeruk nipis serta diharapkan dapat menjadi

informasi bagi peneliti selanjutnya

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTentang Demam Tifoid


1. Defenisi

Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang bersifat akut yang

disebabkan karena infeksi Salmonella typi.Penyakit ini ditandai dengan

demam mendadak yang bersifat continue dan berlangsung lama disertai

dengan: kesadaran apati, nyeri kepala, brakikardi relative, splenomegali,

nyeri abdomen, rasa tidak enak diperut dan timbulnya roseola di kulit.

Kelainan patologi utama terjadi di usus halus, terutama ileum

bagiandistal. Pada minggu pertama penyakit terjadi hyperplasia plaks

peyer, disusul minggu kedua terjadi nekrosis dan minggu ketiga ulserasi

plaks peyer dan selanjutnya minggu ke empat penyembuhan ulkus-ulkus

dengan meninggalkan sikatriks (Juwono, 2004)

Demam tifoid ditularkan melalui makanan dan minuman yang

terkontaminasi oleh Salmonella thypi.Kuman Salmonella thypi memiliki

bercak peyer terletak ileum terminalis.Masa inkubasi yang dimulai dari

masuknya basil pada bercak payer sampai timbulnya symptom

berlangsung selama 10-14 hari.Selama masa inkubasi, basil yang difagosit

mengalami reduplikasi dan melalui pembuluh getah bening dibawa

kedalam jaringan limfoid masenterium, hati, limpa dan sumsum

tulang.Pada akhir masa inkubasi basil masuk kedalam sirkulasi darah

7
(bakterimia). Kuman yang sudah beredar didalam darah akan

mengeluarkan toksin. Diawali dengan simpton demam yang secara

berangsur-angsur semakin meningkat.Limpa dan hati membesar.Pada saat

demiian penderita tampak berada dalam kondisi sakit berat, demam

semakin tinggi, perut sakit dan diare. Brakikardi dan leukopeni

merupakan cirri khas demam tifoid (Tambunan, 1994)

2. Etiologi

Demam tifoid diakibatkan oleh salmonella typi .salmonella typi

tergolong dalam family enterobacteriacae, adalah kuman gram negative

berbentuk batang mempunyai flagea, tiodak membentuk spora, fakultatif

anaerobic bergerak aktif. Bakteri ini memiliki ukuran panjang kurang

lebih 3 mikron, lebar 0,5 mikron.

Kuman ini memiliki 3 macam antigen. Antigen somatic (O) atau

entigen sel somatic berasal dari kuman, antigen flagelar (antigen H)

berasal dari cambuk kuman dan antigen Vi berupa bahan termolabil yang

diduga sebagai pelapis tipis dinding sel kuman. Antigen O merupakan

bahan kompleks polisaksrida yang penting untuk menentukan virulensi

kuman.

3. Manifestasi klinik

Gejala-gejala demam tifoid yang timbul bevariasi. Dalam minggu

pertama keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada

umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual,

muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, dan

8
epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didaptkan peningkatan suhu

badan.dalam minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa

demam, bradikardi relative, tidah tifoid (kotor di tengah, tepid an ujung

merah dan tremor), hepatomegali,splenomegali, gangguan kesadaran

sampai koma (Widodo, 2006)

4. Patofisiologi

Bakteri masuk melalui saluran cerna, sebagian besar bakteri mati oleh

asam lambung. Bakteri yang tetap hidup akan masuk ke dalam ileum

melalui mikrovili dan mencapai plak peyeri, selanjutnya masuk ke dalam

pembuluh darah (disebut bakteremia primer). Pada tahap berikutnya,

Salmonella typhi menuju ke organ system retikuloendotelial yaitu hati,

limpa, sumsum tulang, dan organ lain (disebut bakteremia sekunder).

Kandung empedu merupakan organ yang sensitif terhadap infeksi

Salmonella typhi (Arif et al., 2000).

5. Pathway
Basyl Salmonella thypi

Menginfeksi pencernaan Demam Hipertermi

Tifus abdominalis

Mual,anoreksia Diserap usus halus Tukak di usus Nyeri

Masuk dalam peredaran darah Perdarahan dan perforasi


Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Menyebar Resiko syok hipovolumia

Cairan
kurang dari Badan lemah, lesu Intoleran aktivitas
kebutuhan

9
Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan darah tepi

b. Pemeriksaan serologis Widal

c. Pemeriksaan nested PCR (Polymerase Chain Reaction)

d. Pemeriksaan Biakan darah

6. Komplikasi

Demam tifoid dapat dibagi menjadi dua yaitu komplikasi intestinal

dan komplikasi ekstratestinal. Komplikasi intestinal seperti: perdarahan

usus, perforasi usus, ileus paralitik. Sedangkan komplikasi ekstratestinal

meliputi: komplikasi kardiovaskular, komplikasi darah,komplikasi paru,

komplikasi hepar dan kandung kemih, komplikasi ginjal, komplikasi

tulang, komplikasi neuropsikiatrik (Juwono, 2004).

A. Konsep dasar anak

1. Definisi

Anak merupakan sumber daya manusiasuatu bangsa. Jika anak tumbuh

dengan sehatdan kuat maka pada dewasanya mereka akan mampu

mengembangkan bangsa dan Negara mereka dengan baik dan bijaksana.

Anak-anak termasuk dalam kelompok di masyarakat yangpaling rentan

untuk terserang penyakit karena belum memiliki cukup kekebalan

terhadappenyakit (Bidulph, 2000).

2. Siklus hidup manusia

Menurut Wahyudi, Nugroho, 2000Siklus hidup manusia merupakan

proses perjalanan hidup manusia sejak lahir sampai meninggal dunia

10
Selain itu, dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat lain

mengalami silus hidup manusia (Stanley, M, 2006).

a MenurutSumiati

1) 1 tahun: Masa Bayi

2) 1-6 tahun: Masa prasekolah

3) 6-10 tahun: Masa sekolah

4) 10-20 tahun: Masa pubertas

5) 40-65 tahun: Masa setengahumur (presenium)

6) 65 tahunkeatas: Masa lanjutusia (senium).

B. Tinjauan Lulur Minyak Kelapa dan Air Jeruk Nipis

1. Definisi

Adapun tindakan non farmakologi untuk penderita osteoartritis

diantaranya adalah kompres, baik itu kompres hangat dan kompers dingin.

Kompres merupakan tindakan mandiri perawat dalam upaya menurunkan

susu tubuh (Potter, 2005).

Kompres yaitu salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu

tubuh bila anak demam.Selama ini kompres dingin atau es menjadi

kebiasaan yang diterapkan para ibu saat anaknya demam.Selain itu,

kompres alkohol juga dikenal ibu sebagai bahan untuk

mengompres.Namun kompres mengunakan es sudah tidak dianjurkan

karena pada kenyataannya demam tidak turun bahkan naik dan dapat

menyebabkan anak menangis, menggigil dan kebiruan.Selain kompres

11
menggunakan air, kompres juga dapat diberikan dengan bahan herbal

seperti minyak kelapa, jeruk nipis atau daun bawang

2. Manfaat Lulur Minyak Kelapa dan Air Jeruk Nipis


Pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis pada saat tubuh

mengalami demam dapat menurunkan suhu dikarenakan manusia

mempunyai komponen-komponen dalam menjaga keseimbangan energi

dan keseimbangan suhu tubuh.Diantaranya adalah hipotalamus, asupan

makanan, kelenjar keringat, pembuluh darah kulit dan otot rangka.Dan

juga manusia memiliki mekanisme untuk menurunkan suhu tubuh apabila

tubuh memperoleh terlalu banyak panas dari aktifitas otot rangka atau dari

lingkungan eksternal yang panas.Suhu tubuh harus diatur karena kecepatan

reaksi kimia sel-sel bergantung pada suhu tubuh dan panas yang

berlebihan dapat merusak protein sel (Sherwood, 2001).

3. Faktor-faktor penyebab dari Lulur Minyak Kelapa dan Air Jeruk


Nipis
Pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis pada saat demam

menyebabkan melebarnya pembuluh darah perifer sehingga kandungan

kimia minyak kelapa yang dapat membunuh jamur, bakteri dan virus yang

menyebabkan suhu tubuh meningkat masuk ke dalam tubuh dengan lebih

mudah.

4. Mekanisme kerja Minyak Kelapa dan Air Jeruk Nipis


Berdasarkan tinjauan teori bahwa minyak kelapa termasuk dalam kategori

asam lemak jenuh rantai sedang atau Medium Chain Fatty Acids atau

MCFA.Sedangkan minyak goreng yang beredar di pasaran hampir

12
semuanya adalah golongan minyak dengan asam lemak dengan rantai

karbon yang panjang atau Long Chain Fatty Acids atau LCFA. Asam

lemak jenuh rantai sedang mengandung asam laurat dengan kadar yang

paling tinggi yang setara dengan air susu ibu. Asam laurat ini mempunyai

khasiat sebagai antibiotik alami yang dapat membunuh berbagai jenis

penyakit. Saat dioleskan pada daerah yang terinfeksi, minyak kelapa akan

membentuk lapisan kimia yang melindungi bagian tersebut dari debu,

udara, jamur, bakteri dan virus. Minyak kelapa paling efektif digunakan

untuk mengobati memar karena bisa mempercepat proses penyembuhan

dengan cara memperbaiki jaringan otot yang rusak. Menurut Coconut

Research Center, minyak kelapa itu bisa membunuh berbagai virus yang

menyebabkan flu, cacar, hepatitis, herpes, SARS, dan lain-lain.Minyak

kelapa juga membunuh bakteri yang menyebabkan bisul, infeksi

tenggorokan, infeksi saluran kencing, pneumonia, dan gonorrhea. Selain

itu, minyak kelapa juga efektif untuk membunuh jamur dan yeast yang

menyebabkan cause candidiasis, ringworm, athlete's foot, thrush, diaper

rash, dan lain-lain. Sedangkan jeruk nipis mengandung beberapa zat yang

bermanfaat bagi tubuh, antara Selain memiliki kandungan vitamin C yang

tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan,

lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen,

gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam

sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C

13
C. Tinjauan Tentang Hipertermi

1. Defenisi Hipertermi
Demam (hipertermi) adalah suatu kondisi saat suhu tubuh lebih tinggi

daripada biasanya atau di atas suhu normal yaitu 37,50 C (Widjaja, 2003).

Demam dapat terjadi ketika seseorang megalami gangguan kesehatan.

2. Fisiologi Hipertermi
Suhu tubuh manusia adalah konstan yaitu 36,890 C dan naik turunya

berkisar antara 36,110 C sampai 37,220 C. perbedaan harinya kira-kira

satu derajat, tingkat terendah dicapai pada pagi hari dan titik tertinggi

antara pukul 5 dan 7 petang.

Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh

organ dalam terutama hati, jantung, dan otot rangka selama

berolahraga.Kemudian panas ini di hantarkan dari organ dan jaringan

yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian di buang keudara dan

lingkungan sekitarnya.Adapun anatomi dari gangguan termoregulasi

adalah:

1. Kulit

Kulit mempunyai banyak reseptor sensori untuk dingin dan hangat

dibanding reseptor yang terdapat pada organ tubuh lain seperti lidah,

saluran pernapasan, maupun organ visera lain. Jika kulit dingin

melebihi suhu tubuh maka ada tiga proses untuk meningkatkan suhu

tubuh. Ketiga proses yaitu menggigil untuk memproduksi panas,

berkeringat untuk menghalangi panas, dan vasokonstriksi untuk

menurunkan kehilangan panas. (Asmadi 2008)

14
2. Hipotalamus Integritas

Pusat pengaturan suhu inti berada di preoptik area hipotalamus di

rangsang, efektor sistem mengirim sinyal untuk mengeluarkan

keringat dan vasodilatasi perifer.Sinyal dari sensitif reseptor dingin

dan hipotalamus memprakarsai efektor untuk vasokonstriksi,

menggigil, dan melepaskan epineprin yang meningkatkan

metabolisme sel dan produksi panas.Hal ini untuk meningkatkan

produksi panas dan menurunkan kehilangan panas. (Aziz,2012)

3. Inti Tubuh

Selain reseptor oleh kulit, inti tubuh yang merespon terhadap suhu

tubuh pada organ tubuh bagian dalam, seperti visera abnormal, spinal

cord, dan lain-lain.Termoreseptor di hipotalamus lebih sensitif

terhadap suhu inti. (Aziz,2012)

D. Konsep Lulur Minyak Kelapa dan Air Jeruk Nipis


Berdasarkan tinjauan teori bahwa minyak kelapa termasuk dalam kategori

asam lemak jenuh rantai sedang atau Medium Chain Fatty Acids atau

MCFA.Sedangkan minyak goreng yang beredar di pasaran hampir semuanya

adalah golongan minyak dengan asam lemak dengan rantai karbon yang

panjang atau Long Chain Fatty Acids atau LCFA. Asam lemak jenuh rantai

sedang mengandung asam laurat dengan kadar yang paling tinggi yang setara

dengan air susu ibu. Asam laurat ini mempunyai khasiat sebagai antibiotik

alami yang dapat membunuh berbagai jenis penyakit. Saat dioleskan pada

daerah yang terinfeksi, minyak kelapa akan membentuk lapisan kimia yang

15
melindungi bagian tersebut dari debu, udara, jamur, bakteri dan virus. Minyak

kelapa paling efektif digunakan untuk mengobati memar karena bisa

mempercepat proses penyembuhan dengan cara memperbaiki jaringan otot

yang rusak. Menurut Coconut Research Center, minyak kelapa itu bisa

membunuh berbagai virus yang menyebabkan flu, cacar, hepatitis, herpes,

SARS, dan lain-lain.Minyak kelapa juga membunuh bakteri yang

menyebabkan bisul, infeksi tenggorokan, infeksi saluran kencing, pneumonia,

dan gonorrhea. Selain itu, minyak kelapa juga efektif untuk membunuh jamur

dan yeast yang menyebabkan cause candidiasis, ringworm, athlete's foot,

thrush, diaper rash, dan lain-lain. Sedangkan jeruk nipis mengandung

beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara Selain memiliki kandungan

vitamin C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam amino

(triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer,

kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida,

asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C.

Pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis pada saat tubuh mengalami

demam dapat menurunkan suhu dikarenakan manusia mempunyai komponen-

komponen dalam menjaga keseimbangan energi dan keseimbangan suhu

tubuh. Diantaranya adalah hipotalamus, asupan makanan, kelenjar keringat,

pembuluh darah kulit dan otot rangka.Dan juga manusia memiliki mekanisme

untuk menurunkan suhu tubuh apabila tubuh memperoleh terlalu banyak

panas dari aktifitas otot rangka atau dari lingkungan eksternal yang

panas.Suhu tubuh harus diatur karena kecepatan reaksi kimia sel-sel

16
bergantung pada suhu tubuh dan panas yang berlebihan dapat merusak

protein sel (Sherwood, 2001).

E. Prosedur Pemberian Lulur Minyak Kelapa dan Air Jeruk Nipis

No. Standar Operasional Prosedur (SOP)


1. Tahap Preiteraksi:
a. Menyiapkan alat dan bahan:
- Baskom
- Waslap/handuk kecil
- Perlak atau pengalas
- Minyak Kelapa dan JEruk Nipis
2. Tahap Orientasi:
a. Berikan salam
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c. Menjaga privasi klien
3. Tahap Kerja:
a. Dekatkan alat-alat di dekat klien
b. Perhatikan lingkungan sekitar klien
c. Atur posisi klien
d. Letakkan perlak di bawah tubuh pasien
e. Ukur suhu tubuh pasien
f. Memberikan lulur minyak kelapa dengan air jeruk nipis sebagai
kompres demam frekuensi 2x dalam 3 jam
g. Lulur diberikan pada seluruh badan
h. Setelah tindakan selesai atur kembali posisi pasien dengan
nyaman
4. Tahap Terminasi:
a. Evaluasi persaan klien
b. Evaluasi suhu tubuh anak setelah tindakan
c. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Bersikan alat-alat
e. Cuci tangan
5. Dokumentasi:
a. Waktu pelaksanaan
b. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan
dievaluasi

17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian yang

memungkinkan pemaksilan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi

akurasi suatu hasil (Nursalam, 2003). Desain penelitian adalah keseluruhan

dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi

beberapa penulisan yang mungkin timbul selama proses penelitian

berdasarkan masalah yang telah dirumuskan (Notoatmodjo, 2002). Penelitian

ini merupakan jenis penelitian eksperimental.Penelitian eksperimental adalah

suatu rancangan penelitian yang dipergunakan untuk mencari hubungan sebab

akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi

terhadap variabel bebas (Nursalam, 2003).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian Ini Akan Dilakukan Di Rsud Poso Pada Bulan Agustus 2019

Dengan Menerapkan Penerapan Pemberian Minyak Kelapa Dengan Air Jeruk

Nipis Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Asuhan Keperawatan Anak

Dengan Kasus Demam Tifoid

C. Subjek Studi Kasus


Subyek penelitian tentang penerapan kompres Pemberian Minyak Kelapa

Dengan Air Jeruk Nipis Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Asuhan

Keperawatan Anak dengan kasus Demam Tifoid adalah Anak yang menderita

18
demam tifoid dan akan dilakukan penerapan teknik manajemen

termoreegulasi yaitu pemberian minyak kelapa dan air jeruk nipis.

19
20

D. Fokus Studi

Fokus studi yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini

adalah berfokus pada penerapan teknik menajemen termoregulasi yaitu

tehnik non farmakologis dengan menggunakan minyak kelapa dan air

jeruk nipis pada asuhan keperawatan anak dengan pasien yang mengalami

penyakit demam tifoid

E. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengempulan data yaitu :

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara,

observasi, studi dokumentasi dan angket.

a Wawancara

Data yang diperoleh dalam wawancara yaitu hasil

anamnesa identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan

sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan

keluarga.Wawancara biasa antara pasien, keluarga dengan

perawat.

b Observasi

Data yang diperoleh melalui observasi yaitu dengan

melihat keadaan pasie dengan menggnakan pemeriksaan fisik

yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi pada sistem tubuh

c Studi Dokumentasi dan Angket


21

Memperoleh data tidak hanya melalui wawancara, observasi dan

pemeriksaan fisik saja.Tapi juga melalui hasil pemeriksaan

diagnosa.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dinas Kesehatan

Puskesmas Mapane.

F. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus memahami prinsip-

prinsip etika dalam penelitian karena penelitian yang digunakan adalah

subjek manusia, dimana setiap manusia memiliki hak masing-masing yang

tidak bisa dipaksakan. Adapun etika dalam penelitian, sebagai berikut:

1. Informed consent

Sebelum melakukan tindakan yang akan diberikan maka pasien

harus menandatangani surat persetujuan. Dimana dalam surat

persetujuan tersebut sudah dijelaskan maksud dan tujuan dari tindakan

yang akan diberikan.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Salah satu etika keperawatan yang harus dilakukan oleh perawat

adalah menjaga kerahasian pasien. Maka dari itu dalam melakukan

penelitian perawat harus menjaga kerahasian pasien dengan tidak

mencantumkan nama responden. Data yang tampilkan menggunakan

inisial untuk menjaga privasi pasien.

3. Prinsip autonomy

Prinsip autonomy didasarkan pada keyakinan bahwa individu

mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.Dalam

melakukan tindakan perawat harus jujur dan menggungkapakan sesuai

dengan kenyataan yang ada.

1
4. Prinsip confidientiality(Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannyaoleh peneliti, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya, data yang telah didapatkan harus dijaga kerahasiannya.

5. Prinsip Beneficence andNonmaleficence

Dalam memberikan tindakan perawat harus berbuat artinya

dalam melakukan tindakan harus mempertimbangkan apakah tindakan

tersebut berbahaya atau tidak kepada pasien serta tidak merugikan

pasien.

6. Prinsip Justice

Prinsip ini menekankan pada aspek keadilan, dimana dalam

melakukan penelitian perawat tidak memandang dari segi ras, suku,

agama, ekonomi dan lain-lain.

2
DAFTAR PUSTAKA

3
4
5

Anda mungkin juga menyukai

  • 6th Central Pay Commission Salary Calculator
    6th Central Pay Commission Salary Calculator
    Dokumen15 halaman
    6th Central Pay Commission Salary Calculator
    rakhonde
    100% (436)
  • DHF
    DHF
    Dokumen12 halaman
    DHF
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan Kegiatan Mahasiswa
    Format Laporan Kegiatan Mahasiswa
    Dokumen1 halaman
    Format Laporan Kegiatan Mahasiswa
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • DHF
    DHF
    Dokumen12 halaman
    DHF
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • LP Perinatologi (Asfiksia)
    LP Perinatologi (Asfiksia)
    Dokumen10 halaman
    LP Perinatologi (Asfiksia)
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • DERMATITIS
    DERMATITIS
    Dokumen18 halaman
    DERMATITIS
    rifki
    Belum ada peringkat
  • Askep Seminar KLP 4
    Askep Seminar KLP 4
    Dokumen20 halaman
    Askep Seminar KLP 4
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Bab I-1
    Bab I-1
    Dokumen26 halaman
    Bab I-1
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • LP KB
    LP KB
    Dokumen7 halaman
    LP KB
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • LP Isk Anak
    LP Isk Anak
    Dokumen12 halaman
    LP Isk Anak
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak 1
    Askep Anak 1
    Dokumen7 halaman
    Askep Anak 1
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Cover Mtbs
    Cover Mtbs
    Dokumen9 halaman
    Cover Mtbs
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • BAB III Febri-1
    BAB III Febri-1
    Dokumen1 halaman
    BAB III Febri-1
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Cover Mtbs
    Cover Mtbs
    Dokumen9 halaman
    Cover Mtbs
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • BAB I Febri-1
    BAB I Febri-1
    Dokumen6 halaman
    BAB I Febri-1
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • LP Anc (PKM)
    LP Anc (PKM)
    Dokumen10 halaman
    LP Anc (PKM)
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • LP Pnemonia
    LP Pnemonia
    Dokumen23 halaman
    LP Pnemonia
    charisma
    Belum ada peringkat
  • LP Kespro (Kebidanan)
    LP Kespro (Kebidanan)
    Dokumen7 halaman
    LP Kespro (Kebidanan)
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Buku SDIDTK Bab I-V
    Buku SDIDTK Bab I-V
    Dokumen59 halaman
    Buku SDIDTK Bab I-V
    RahmatiaMozaike
    100% (1)
  • LP Kespro (Kebidanan)
    LP Kespro (Kebidanan)
    Dokumen7 halaman
    LP Kespro (Kebidanan)
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Bab I-1
    Bab I-1
    Dokumen26 halaman
    Bab I-1
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • BAB II Febri-1
    BAB II Febri-1
    Dokumen20 halaman
    BAB II Febri-1
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • LP Anc (PKM)
    LP Anc (PKM)
    Dokumen10 halaman
    LP Anc (PKM)
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • MTBS
    MTBS
    Dokumen92 halaman
    MTBS
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Modul Berpikir Kritis Dalam Keperawatan-1
    Modul Berpikir Kritis Dalam Keperawatan-1
    Dokumen18 halaman
    Modul Berpikir Kritis Dalam Keperawatan-1
    Firsya Dita
    Belum ada peringkat
  • Noval
    Noval
    Dokumen13 halaman
    Noval
    Indha PermathaSarhii
    Belum ada peringkat
  • Askep INTRANATAL
    Askep INTRANATAL
    Dokumen15 halaman
    Askep INTRANATAL
    Desy NaOchien
    0% (2)
  • Panduan PKK KMB 1 2019
    Panduan PKK KMB 1 2019
    Dokumen31 halaman
    Panduan PKK KMB 1 2019
    Firsya Dita
    Belum ada peringkat
  • Modul Praktek Keperawaran Maternitas 2019
    Modul Praktek Keperawaran Maternitas 2019
    Dokumen62 halaman
    Modul Praktek Keperawaran Maternitas 2019
    Uddux M
    Belum ada peringkat