Disusun Oleh :
Ana Fitriyati
(010114a009)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNGARAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
asuhan keperawatan keluarga.
Pendahuluan
Latar Belakang
Salah satu aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada
unit keluarga. Keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga
sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota
keluarga. Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara menanggung
semua harapan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan
mengubah sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan
kepentingan setiap anggota/ individu dalam keluarga. Setiap anggota keluarga
memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan sosial. Keluarga harus berfungsi
menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan dari semua individu
yang ada dalam unit keluarga.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan
sebaliknya mempengaruhi jalannya suatu penyakit dan status kesehatan
anggotanya. Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan proses
terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Duvall membagi keperawatan keluarga ke dalam beberapa tahapan.
Salah satunya adalah keluarga dengan anak usia sekolah. Untuk itu, di dalam
makalah ini, kelompok ingin mengetengahkan proses keperawatan keluarga
dengan anak usia sekolah. Tidak lupa kelompok sertakan contoh kasus pemicu
beserta pembahasannya
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
lingkungannya dimana dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya dan untuk belajar mandiri (Aqib, 2008).
Anak usia sekolah adalah anak yang masuk dalam masa sekolah (6-12
tahun) sebagai masa tenang atau masa laten, apa yang telah terjadi dan
dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan berlangsung terus untuk masa
selanjutnya, tahap usia ini disebut juga sebagai kelompok (gang age), anak
mulai mengalihkan perhatian dan hubungan intim dalam kelarga ke
kerjasama antarteman dan sikap terhadap kerja atau belajar (bahiyatun,
2008).
Anak usia sekolah sering disebut dengan masa anak anak menengah
yaitu 6-12 tahun. Fokus anak akan bergeser dari keluarga ke hubungan
kelompok yang lebih luas. Perkembangan fisik,mental, dan sosial masih
terus berjalan dengan penekanan apada pembangunan keterampilan.
Kerjasama sosial dan perkembangan moral akan semakin relevan untuk
tingkat kehidupan selanjutnya. Masa ini sangat penting untuk
pembentukan konsep diri (Hockenberry dan Wilson dalam Potter and
Perry, 2010).
3. Peran Orangtua
a. Pengertian
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system
(Sarastika,2014). Orang tua adalah persekutuan dua orang atau lebih
individu yang terkait oleh darah, perkawinan atau adopsi yang
membentuk satu rumah tangga/ saling berhubungan dalam lingkup
peraturan keluarga serta saling menciptakan dan memelihara budaya
(Wibowo, 2013).
Peran orang tua adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.Peranan individu dalam keluarga kelompok masyarakat
(Fatimah, 2008).
b. Fungsi Keluarga
Menurut Wibowo (2013), beberapa fungsi keluarga yang dapat
dijalankan adalah sebagai berikut :
1) Fungsi Biologis
Fungsi biologis yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan,
memelihara dan membesarkan anak, serta memenuhii kebutuhan
gizi keluarga.
2) Fungsi Psikologis
Fungsi Psikologis yaiut memberikan kasih saying dan rasa
aman bagi keluarga, memberikan perhatian di antara keluarga,
memberikan perhatian di antara keluiarga, memberikan
kedewasaan kepribadian anggota keluarga, serta memberikan
identitas pada keluarga.
3) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi yaitu mencari sumber-sumber penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga saat ini dan menabung untuk
memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang.
4) Fungsi Sosialisasi Pada Anak
Fungsi sosialisasi pada anak, memberikan norma-norma
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing
dan meneruskan nilai-nilai budaya.
5) Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan yaitu menyekolahkan anak untuk
memberikan pengetahuan, ketrampilan, membentu perilaku anak
sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya, mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa, serta mendidik anak sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
c. Macam-Macam Peran Orang Tua
Menurut Fatimah (2008), macam-macam peran orang tua bagi anak
antara lain :
1) Peran Sebagai Pendidik
Orang tua hendaknya menyadari banyak tentang perubahan
fisik maupun psikis yang akan dialami oleh anak. Orang tua wajib
memberikan bimbingan dan arahan kepada anak.
2) Peran Sebagai Pendorong
Menghadapi masa peralihan menuju dewasa , anak sering
membutuhkan dorongan dari orang tua. Terutama saat mengalami
kegagalan yang mampu menyurutkan semangat mereka.
3) Peran Sebagai Panutan
Anak memerlukan model panutan di lingkungannya. Orang tua
perlu memberikan contoh dan teladan, baik dalam menjalankan
nilai-nilai agama maupun norma yang berlaku di masyarakat.
4) Peran Sebagai Pengawas
Menjadi kewajiban bagi orang tua untuk melihat dan
mengawasi sikap dan perilaku anak agar tidak terjerumus ke dalam
pergaulan yang membawanya ke dalam kenakalan anak dan
tindakan yang merugikan diri sendiri.
5) Peran Sebagai Teman
Menghadapi anak yang telah memasuki masa akil balik, orang
tua perlu lebih sabar dan mau mengerti tentang perubahan pada
anak. Perlu menciptakan dialog yang hangat dan akrab, jauh dari
ketegangan atau ucapan yang disertai cercaan.
6) Peran Sebagai Konselor
Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak,
ketika menghadapi masa-masa sulit dalam mengambil keputusan
bagi dirinya.Orang tua dapat memberikan gambaran dan
pertiumbangan nilai yang positif dan negative, sehingga mereka
mampu belajar mengambil keputusan terbaik.
4. Fasilitas Yang Disediakan Orangtua Untuk Menunjang Tumbuh
Kembang Anak.
a. Menari bersama.
Menari mengikuti musik tertentu adalah kegiatan yang
menggugah ungkapan kreatif anak. Ajak anak untuk menari,
menampilkan gerakan yang sesuai dengan irama musik. Orang tua
ikut menari dengan anak
b. Berkebun bersama.
Ajak anak berkebun bersama orang tua. Gugah mereka
untuk menentukan tanaman apa yang hendak ditanam atau dirawat.
Ceritakan kepada anak karakteristik tanaman-tanaman yang ada
dan ajak ia untuk memikirkan nasib dari tanaman-tanaman itu.
Biarkan anak bermain dengan tanah, menggali, dan menanami
tanah dengan tanaman. Minta ia memberi nama khusus untuk
tanaman dan tanya alasannya mengapa ia menamai tanaman
dengan nama itu.
c. Bola keranjang.
Permainan yang dapat diberikan orang tua adalah bola
keranjang. Anak dapat memasukkan bola ke dalam keranjang
untuk dapat melatih anak berolahraga. Selain itu, Anda juga bisa
melatih anak untuk dapat berhitung berapa bola yang telah
dimasukkan ke dalam keranjang sebelumnya. Anak akan merasa
senang dan sekaligus belajar dari permainan yang anak sedang
lakukan.
d. Membuat kelompok band musik.
Ajak anak membuat kelompok band untuk memainkan
musik dengan peralatan yang ada di rumah. Biarkan anak
mengeksplor kemungkinan bunyi yang dapat dihasilkan alat-alat
itu. Lalu, beri peran pada anak dalam band dan mainkan musik
bersama sesuai selera dan ketertarikan anak.
e. Membuat layang-layang bersama.
Daripada membelikan anak layangan, lebih baik ajak anak
untuk membuat layangan. Beri contoh bagaimana cara
membuatnya dan libatkan ia dalam pembuatan. Beri keleluasaan
untuk memilih warna dan motif layangan.
f. Pemenuhan kebutuhan asih.
Fasilitas area bermain diadakan sebagai pemenuhan
kebutuhan akan emosi atau kasih saying bagi anak. Hal ini akan
didapatkan dari area fasilitas bermain yang menjadikan permainan
sebagai fasilitas interaksi antara orang tua dan anak sehingga emosi
satu sama lain dapat tersalurkan.
g. Pemenuhan kebutuhan stimulasi mental.
Fasilitas ekstrakulikuler dan area bermain diadakan sebagai
pemenuhan kebutuhan akan stimulasi mental bagi anak. Pada
kegiatan ekstrakulikuler, mental anak diasah bagaimana
mengerjakan sesuatu suatu kegiatan yang bermanfaat dengan
benar, sedangkan pada permainan mental anak diasah sehingga
bagaimana anak dapat menyelesekan permainan dengan tekun dan
tidak gegabah dalam menyelesaikan pada suatu permainan
(Nirwana, 2011).
6. Program UKS
a. Sasaran UKS.
Sasaran UKS/M dalam Peraturan Bersama ini meliputi:
Peserta didik.
Pendidik.
Penaga kependidikan; dan
Masyarakat sekolah.
b. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS meliputi:
Program pembinaan peserta didik :
Pendidikan kesehatan.
Pelayanan kesehatan.
Fungsi:
Sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS di
Sekolah/madrasah berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan
yang ditetapkan TP UKS Kecamatan.
BAB III
1. Pengkajian.
a. Data Umum.
1) Nama kepala keluarga : Bpk S
2) Alamat dan nomor telepon : RT 01 RW 01 Siroto Candirejo
3) Komposisi keluarga (Genogram Keluarga) :
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
Data Obyektif :
Data Obyektif :
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
berhubungan kurang pemahaman tentang cuci tangan (Domain 1.
Promosi kesehatan, kelas 2. Manajemen kesehatan,00188).
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
sumber daya pengetahuan tentang gosok yang kurang (Domain 1:
promosi kesehatan, kelas 2. Manajemen kesehatan, 00099).
3. Rencana tindakan keperawatan keluarga
Kontrol resiko
(1902).
Mencari
informasi
tentang resiko
kesehatan
dipertahankan
pada skala 3
ditingkatkan ke
skala 4.
Mengidentivika
si faktor resiko
dipertahankan
pada skala 2
ditingkatkan ke
skala 4.
Mengenali
faktor resiko
individu
dipertahankan
pada skala 2
ditingkatkan ke
skala 4
Perilaku promosi
kesehatan (1602)
Menghindari
paparan
penyakit
menular
dipertahankan
pada skala 1
ditingkatkan ke
skala 4.
Memperoleh
pemeriksaan
rutin
dipertahankan
pada skala 1
ditingkatkan ke
skala 4
4. Implementasi dan Ealuasi formatif
Hari, No Tanda
Tanggal, Dx Implementasi Evaluasi Formatif Tangan
Jam Kep
Rabu, 5 1 1. Dukung kesabaran DS :
Desember keluarga dalam Ny. P mengeluh
2017 mengembangkan anaknya sedang
09:00 kebiasaan mencuci sakit diare.
WIB tangan. Ny. P
2. Dukung keluarga mengatakan
dalam kemampuan anaknya susah
mengatasi anak yang kalau disuruh
susah disuruh cuci cuci tangan.
tangan. Ny. P
3. Menentukan mengatakan
pengetahuan dan gaya anaknya belum
hidup perilaku mengatakan
keluarga. mengerti cara
4. Rumuskan tujuan cuci tangan
dalam program yang baik dan
pendidikan kesehatan. benar.
5. Memberikan Ny. P
pendidikan kesehatan mengatakan
tentang mencuci anaknya sering
tangan dengan baik makan tanpa
dan benar. cuci tangan
6. Mendemonstrasikan sebelum dan
cara mencuci tangan sesudahnya.
yang baik dan benar
DO :
An. K
tangannya
tampak kotor.
An. K tampak
ketika selesai
bermain tidak
mencuci tangan.
An. K tampak
tidak mencuci
tangan ketika
akan makan.
Rabu, 5 2 1. Tentukan DS :
Desember pengetahuan
2017 kesehatan dan gaya Ny. P
3. Memberikan Ny. P
5. Catatan Perkembangan
Tanda
Tgl Dx Keperawatan Evaluasi Sumatif Tangan