Anda di halaman 1dari 4

MATERI PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri
makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan
memiliki perbedaan meskipun keduanya berjalan
seiring.

Tabel 1. Perbedaan pertumbuhan dan


perkembangan
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN

Proses pertambahan jumlah, Proses diferensiasi sel-sel


bentuk, ukuran serta fungsi tubuh untuk membentuk
sel akibat adanya struktur dan fungsi
pembelahan sel (mitosis). tertentu, merupakan
proses menuju
kedewasaan (kematangan
pada sel). Gambar 1. Daerah pertumbuhan
Bersifat Kuantitatif : dapat Bersifat kualitatif : tidak
diukur dengan alat ukur Teori tentang Titik Tumbuh
dapat diukur dengan a. Teori Histogen dari Hanstein
tertentu (fisik) suatu alat.
Auksanometer alat Titik tumbuh terbagi menjadi 3 lapisan :
untuk mengukur 1. lapisan dermatogen : membentuk lapisan epidermis
pertumbuhan pada tumbuhan 2. lapisan periblem : membentuk bagian korteks
Reversibel : dapat 3. lapisan pleurom : membentuk silinder pusat
Irreversibel : tidak dapat kembali ke keadaan
kembali ke keadaan semula. semula
Tubuh orang dewasa tidak
dapat kembali menjadi bayi

Ditandai dengan : Ditandai dengan :


 Manusia & hewan:  Manusia & hewan
bertambah tinggi & berat : berfungsinya alat-alat
badan reproduksi
 Tumbuhan : bertambah  Tumbuhan : keluarnya
tinggi dan besar batang bunga serta buah.

Gambar 2. Lapisan histogen


l. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN b. Teori Tunika Korpus dari Schmidt
Titik tumbuh dibedakan menjadi 2 bagian :
1. tunika, membelah antiklinal akan berdiferensiasi
Titik tumbuh (meristematik) pada tumbuhan menjadi epidermis
terletak pada ujung akar, ujung batang dan 2. korpus, membelah ke segala arah dan membentuk
jaringan kambium. semua jaringan selain epidermis
Berdasarkan aktivitasnya dibedakan menjadi 3
daerah pertumbuhan, yaitu :
a. Daerah pembelahan sel
perbanyakan sel atau pembentukan sel baru
b. Daerah perpanjangan sel
perubahan ukuran sel menjadi memanjang
c. Daerah diferensiasi
pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi
dalam suatu sel, jaringan, atau organ

Gambar 3. Lapisan tunika korpus


Pertumbuhan dan perkembangan organ d. Suhu
tumbuhan Suhu optimum umumnya 22o C – 37o C, erat
kaitannya dengan kerja enzim.
Pada tumbuhan terjadi pertumbuhan primer dan e. Oksigen
pertumbuhan sekunder Untuk respirasi
f. Kelembaban
Tabel 2. Perbedaan pertumbuhan primer dan Kelembaban udara yang tinggi akan dapat
sekunder mendukung proses perkecambahan
Pertumbuhan primer Pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan.
Perkecambahan dimulai dengan proses masuknya air
ke dalam biji disebut imbibisi, air akan
mengaktifkan enzim-enzim metabolisme. Sehingga
Titik tumbuh : ujung Titik tumbuh : jaringan
batang dan ujung akar kambium pada bagian biji dapat berkecambah. Dalam keadaan lingkungan
kortex (ditunjukkan dengan yang tidak mendukung biji akan mengalami
no. 2 pada gambar dormansi yaitu keadaan tidak dapat
penampang batang di bawah) berkecambahnya biji. Biji dorman dapat terjadi jika
kelembaban tidak cukup

Sifat Sifat 2. Faktor internal


pertumbuhan vertikal : pertumbuhan horizontal : a. Genetis
dengan memperlihatkan dengan memperlihatkan b. Fitohormon (hormon tumbuhan)
perpanjangan pada pertambahan ukuran diameter 1. Auksin
bagian ujung tunas dan pada daerah batang.  Mendorong pemanjangan sel
ujung akar.  Merangsang pertumbuhan akar adventif pada
Jaringan kambium mempunyai batang/stek batang
sifat membelah kedua arah,  Memacu dominansi tunas apikal (tunas diujung
ke batang)
arah dalam membentuk xyle
2. Giberelin
m
ke  Memacu pertumbuhan batang (bolting/tumbuhan
arah luar membentuk floem. raksasa)
 Merangsang perkecambahan biji dan tunas
dijumpai pada tanaman dijumpai pada  Merangsang pembentukan bunga
secara umum. tanaman Gymnospermaedan  Merangsang perkembangan buah tanpa biji
Dikotil. (partenokarpi)
Monokotil tidak mengalami 3. Sitokinin
pertumbuhan sekunder karena  Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
tidak memiliki kambium
 Menunda penuaan
 Memacu perkembangan kuncup samping
4. Asam Absisat (ABA)
 Menghambat pertumbuhan tunas
Faktor-faktor yang mempengaruhi  Menginduksi dormansi biji
pertumbuhan dan perkembangan pada  Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
tumbuhan 5. Etilene
 Mempercepat pematangan buah
1. Faktor eksternal  Merangsang pembungaan
a. Zat hara  Merangsang penuaan dan pengguguran daun
Berupa makronutrien dan mikronutrien yang diserap 6. Asam traumalin, fungsi :
oleh akar maupun bagian tubuh yang lain berupa  Memacu pembentukan jaringan baru pada bagian
gas, cair, dan zat yang terlarut bersama air. yang luka
b. Cahaya 7. Kalin
Berperan dalam proses fotosintesis, namun cahaya  Rhizokalin = merangsang pertumbuhan akar
yang berlebihan menghambat kerja hormon auksin  Filokalin = merangsang pertumbuhan daun
(hormon pertumbuhan). Pada tempat yang gelap  Kaulokalin = merangsang pertumbuhan batang
hormon auksin aktif diproduksi sehingga terjadi  Anthokalin/florigen = merangsang pertumbuhan
Pertumbuhan yang sangat cepat disebut : bunga
Etiolasi. Batang yang tumbuh memiliki struktur
memanjang namun tidak kokoh.
c. Air
untuk fotosisntesis dan membantu perkecambahan
biji.
lI. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN  Ektoderm : epidermis, saraf, indera, kuku,
rambut
Tahap Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan  mesoderm : dermis, tulang, otot, organ ekskresi,
organ reproduksi, organ sirkulasi
a. Fase embrionik  endoderm : organ dan kelenjar pencernaan, organ
pernapasan
4. Morfogenesis
Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan
menjadi organ
5. Induksi embrionik
Pengaruh sel tetangga dalam pertumbuhan embrio,
satu bagian menyebabkan diferensiasi bagian lain
yang berdekatan
6. Organogenesis
Gambar 1. Tahap pembelahan pada fase Proses pembentukan organ dan sistem organ
embrionik
b. Fase pasca embrionik
1. Pembelahan (cleavage) 1. Metamorfosis
Pembelahan zigot secara mitosis menjadi 2, 4, 8 hingga 2. Regenerasi
16 sel, selanjutnya akan mengalami perkembangan Kemampuan memperbaiki bagian tubuh yang rusak
sebagai berikut :
 Morula : hasil pembelahan zigot berulang-ulang, METAMORFOSIS
berbentuk bola padat (anggur)  proses perubahan bentuk tubuh dari zigot sampai
 Blastula : perkembangan morula, memiliki rongga masa dewasa melalui fase-fase tertentu.
berisi cairan (blastosol) dan memiliki kutub  Menencakup pertumbuhan dan perkembangan.
berbeda  Biasanya terjadi pada hewan Amphibia dan Insecta.
2. Gastrula
Penyusunan sel-sel kedalam lapisan yang berbeda Dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
(ektoderm, mesoderm, dan endoderm) 1. Metamorfosis sempurna (holometabola)
Setiap tahapan memiliki bentuk yang berbeda
Triploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan Tahap : telur – larva – pupa (kepompong) – imago
tubuhnya berasal dari 3 lapis sel (dewasa)
Contoh : mulai dari Platyhelmintes sampai Mamalia Contoh : kupu-kupu, lalat, tawon, kepik, katak
Pada perkembangan selanjutnya, hewan triploblastik
akan memiliki rongga tubuh (selom). Metamorfosis pada katak :
Selom dibedakan menjadi 2, yaitu :  Pada awal perkembangan, telur katak akan
a). aselomata berkembang menjadi berudu
tidak memiliki selom karena lapisan mesodermnya  Berudu memiliki ekor dan bernapas dengan insang
memenuhi seluruh tempat diantara endoderm dalam.
dan ektoderm.  Kaki belakang terbentuk kemudian dikuti kaki
Contoh : Platyhelminthes (cacing pipih) depan
b). selomata  Ekor mulai memendek dan paru-paru terbentuk
memiliki selom karena mesodermnya aktif membelah  Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan
dan belahan ini memisahkan satu bagian mesoderm kulit,
yang tetap berhubungan dengan bagian dari  ekornya sudah hilang karena direabsorbsi oleh sel
didepanya
ektoderm dan endoderm. Selom berisi cairan.
Jika mesoderm tidak berhubungan dengan bagian
endoderm dan ektoderm maka selom yang terbentuk
tidak jelas atau disebut pseudoselomata, dimiliki 2. Metamorfosis tak sempurna (hemimetabola)
oleh hewan Nemathelminthes (cacing gilig). Setiap tahapan belum tentu memiliki bentuk yang
Sedangkan selom yang sebenarnya dimiliki oleh berbeda.
hewan Annelida (cacing beruas-ruas), Moluska, Bentuk dewasa memililki bentuk yang sama dengan
Arthropoda, Echinodermata sampai Mamalia saat masih muda, hanya berbeda ukuran.
Tahap : telur – nimfa – imago
Diploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan Contoh : jangkrik, lipas, capung, belalang
tubuhnya berasal dari 2 lapis sel 3. Tak mengalami metamorfosis (ametabola)
Hewan diploblastik hanya memiliki ektoderm dan Tahap : telur – muda – dewasa
endoderm saja. Contoh : lepisma (kutu buku)
Contoh : Coelenterata (hewan lunak) seperti ubur-ubur
3. Diferensiasi dan Spesialisasi Pertumbuhan dan perkembangan diepengaruhi faktor :
Perkembangan gastrula, terspesialisasinya bentuk, 1. Faktor
struktur, dan fungsi dari 3 lapisan tubuh: eksternal : Makanan, Lingkungan, Aktivitas fisik
2. Faktor internal : Genetis, Hormon

Anda mungkin juga menyukai