Anda di halaman 1dari 11

RADANG PADA GENETALIA INTERNA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Obstetri yang di bimbing oleh Ibu Ns
Lia Komalasari,S.Kep,MM

Disusun oleh:

Annisa Nurul Astri P17324418045

Jalum 1B

Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Kebidanan Karawang

Jl. Kertabumi No. 74 Karawang Barat

Tahun Ajaran 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Radang Pada Genetalia
Interna” dengan tepat waktu tanpa kendala apapun.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap untuk kesempurnaan lebih
lanjutnya dari penyusunan makalah selanjutnya.

Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
penulis khususnya.

Karawang, 07 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulis.............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
A. Pengertian Miometrium...............................................................................................2
B. Patogenesis..................................................................................................................2
C. Patologi Anatomi.........................................................................................................2
D. Klasifikasi....................................................................................................................3
E. Perubahan Sekunder....................................................................................................3
F. Komplikasi..................................................................................................................4
G. Gejala Dan Tanda........................................................................................................4
H. Infertilitas Dan
Abortus................................................................................................4

I. Diagnosis.....................................................................................................................5

J. Pengobatan
Miometrium..............................................................................................5

K. Pengobatan
Alternatif...................................................................................................5

BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit miometrium adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital yang telah
menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita seperti
rahim, tuba fallopii dan ovarium. Ini satu hal yang amat mengkhawatirkan. Suatu infeksi
serius dan sangat membahayakan jiwa. Infeksi tersebut juga sangat umum. Satu dari 7 wanita
Amerika telah menjalani perawatan karena infeksi ini dan kurang lebih satu juta kasus baru
terjadi setiap tahun.

Kurang lebih 150 wanita meninggal per tahun sehingga cukup beralasan untuk
memperhatikan gangguan medis ini secara lebih serius. Namun, ada pula kekhawatiran
lainnya,serangan infeksi ini diketahui sangat meningkatkan risiko seorang wanita untuk
menjadi mandul. Ketika bakteri-bakteri yang menyerang menembus tuba fallopii, mereka
dapat menimbulkan luka di sepanjang lapisan dalam yang lunak, menyebabkan sukarnya
(atau tidak memungkinkannya) sebuah telur masuk ke dalam rahim.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan miometrium?

2. Dimana saja letak miometrium berada?

3. Apa saja perubahan sekunder jika terjadi miometrium?

C. Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui apa itu miometrium.

2. untuk mengetahui dimna saja letak miometrium.

3. untuk mengetahui perubahan sekunder apa saja jika terjadi miometrium.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Miometrium

Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya,
atau dalam istilah disebut dengan fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid. Miometrium ialah
infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.
Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala
dan terapinya seperti endometritis.

B. Patogenesis

Semuanya dimulai dengan masuknya patogen ke dalam miometrium, yang paling


sering terjadi dengan cara menaik. Setelah itu, mikroorganisme menembus ke dalam sel
miometrium dan mulai menghancurkannya, apa sistem kekebalan tubuh bereaksi, dan faktor
leukosit dan radang dilepaskan. Jika proses ini berkembang dengan tajam dan jumlah
mikroorganisme cukup besar, maka peradangan akut berkembang, dan jika hanya ada
beberapa mikroorganisme, maka fokus konstan dari peradangan pada miometrium
dipertahankan.

C. Patologi Anatomi
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3%, sisanya adalah
dari korpus uterus. Menurut letaknya mioma terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Mioma submukosum
Berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus. Mioma
submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran
serviks.
2. Mioma intramural
Mioma terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium.
3. Mioma subserosum
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus,
diliputi oleh serosa. Mioma subserosum dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum
latum menjadi mioma intra ligamenter.
D. Klasifikasi
1. Metritis akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit
ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan
pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis
akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan
infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis
dan kadang-kadang dapat terjadi abses.

2. Metritis Kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar
menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan
tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan
jaringan ikat akibat kelamin. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :
1. Abses pelvik
2. Peritonitis
3. Syok septic
4. Dispareunia
5. Trombosis vena yang dalam
6. Emboli pulmonal
7. Infeksi pelvik yang menahun
8. Penyumbatan tuba dan infertilitas

E. Perubahan Sekunder
1. Atrofi: sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil
2. Degenerasi Hialin: sering terjadi pada penderita berusia lanjut. Tumor kehilangan struktur
aslinya menjadi homogen
3. Degenerasi Kistik: meliputi daerah kecil ataupun luas dimana sebagian dari mioma
menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur berisi seperti agar-agar.
4. Degenerasi Membatu: adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma
menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rongent.
5.Degenerasi Merah: diperkirakan karena suatu nekrosis sukabut sebagai gangguan
vaskularisasi.
6. Degenerasi Lemak: jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi hialin.
F. Komplikasi
Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti:
1. Parametritis (infeksi sekitar rahim)
2. Salpingitis (infeksi saluran otot)
3. Ooforitis (infeksi indung telur)
4. Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

G. Gejala Dan Tanda


1. Pendarahan Abnormal
Penyebab pendarahan ini antara lain:
1. Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma
endometrium.
2. permukaan endometrium yang lebih luas dari dari pada biasa.
3. atrofi endometrium diatas mioma submukosum.
4. miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara
serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan
baik.
2. Rasa Nyeri
Gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang
mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pada pengeluaran mioma
submukosum yang akan dilahirkan, pula pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis
servikalis dapat menyebabkan juga dismenore.
3. Gejala Dan Tanda Penekanan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada kandung
kemih akan menyebabkan poliuri, pada urethra akan menyebakan retensio urine, pada ureter
dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektum dapat menyebabkan obstipasi
dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan
edema tungkai dan nyeri panggul.
H. Infertilitas Dan Abortus
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars
interstisialis tuba, sedangkan mioma submuksum juga memudahkan terjadinay abortus oleh
karena distorsi rongga uterus.

I. Diagnosis
Pertama-tama, diagnosis harus dimulai dengan rincian keluhan. Jika seorang wanita
berada dalam masa postpartum dan selama persalinan adalah intervensi operasi, maka
timbulnya keluhan dari rahim harus waspada. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kapan
gejala pertama kali muncul, apakah itu disertai dengan kenaikan suhu tubuh atau pelepasan
patologis dari rahim atau tidak. Hal ini diperlukan untuk mengetahui sejarah kehidupan dan
adanya proses peradangan kronis pada pelengkap atau organ lainnya, karena ini bisa menjadi
sarang infeksi aktif.
Pastikan untuk memeriksa wanita di atas kursi. Dalam kasus ini, adalah mungkin
untuk melihat ruptur atau kerusakan pada saluran genital, yang bisa menjadi sarang infeksi,
serta adanya cairan purulen di rongga rahim. Dengan palpasi, rahim akan terasa sakit, ini
akan menjadi ujian konsistensi, serat parametrik dan ruang akan bebas selama tahap pertama
dan kedua proses. Jika pelengkap tidak terlibat dalam proses, mereka tidak akan diungkapkan
dengan palpasi. Jika seorang wanita setelah melahirkan, maka lochia akan menjadi purulen,
dan juga rasa sakit dada akan teraba dengan kemungkinan perkembangan mastitis. Inilah
tanda-tanda tujuan utama yang dapat diidentifikasi oleh ujian lokal.

J. Pengobatan Miometrium
prioritas pertama-tama harus diarahkan pada pencegahan komplikasi. Oleh karena itu,
tugas utamanya adalah menghilangkan fokus peradangan dan mencegahnya menyebar lebih
jauh ke organ panggul dan peritoneum. Prioritas dalam pengobatan miometrium memiliki
antibiotik, serta agen antiinflamasi dari tindakan lokal. Dalam memilih antibiotik untuk
perawatan, prinsip utama harus etiologis - pilihan obat harus didasarkan pada sensitivitas
patogen. Tetapi hasil penelitian dengan identifikasi patogen yang tepat dapat terjadi pada hari
ketiga kelima penyakit ini, dan pada saat itu terapi antibakteri sudah dibutuhkan. Oleh karena
itu, obat ini diberikan secara empiris, dengan mempertimbangkan agen penyebab yang
mungkin, dan sebagai aturan, antibiotik spektrum luas.
K. Pengobatan Alternatif
Resep alternatif utama:
1. Sengatan antiseptik terapeutik yang sangat berguna dengan larutan herbal. Untuk
menyiapkan resep, Anda perlu mengambil satu sendok teh sekam babi, ala dan pisang raja,
semua ini perlu Anda isi dengan satu liter air panas rebus, bersikeras sepuluh sampai dua
puluh menit, lalu dalam bentuk hangat untuk melakukan semprotan. Solusi ini perlu diketik
dalam pir dan menghabiskan suntikan, sebaiknya dua kali sehari dengan pengobatan
seminggu.
2. Lidah buaya membantu mengembalikan endometrium yang rusak dan memiliki efek
bakterisidal, yang sangat baik untuk digunakan dalam bentuk kronis miometrium. Untuk
perawatan, jus lidah buaya diperas ke dalam mangkuk, lalu dicelupkan kain kasa ke dalam jus
ini dan masukkan ke dalam vagina selama tiga sampai empat jam. Prosedur seperti itu harus
diulang dua kali sehari selama sepuluh hari.
3. Agen yang efektif untuk menekan proses peradangan di rahim adalah penggunaan lilin
laut-buckthorn, yang selain tindakan bakterisida memiliki efek antioksidan dan regenerasi.
Anda bisa menggunakan lilin khusus, dan Anda bisa membuat obat di rumah. Untuk
melakukan ini, dengan minyak buckthorn laut Anda perlu melumasi tampon dan
memasukkannya ke dalam vagina untuk malam ini. Ini juga akan mengungkapkan efek
mitigasi obat ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Miometrium ialah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan
dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.Menurut letaknya
mioma terbagi menjadi 3 yaitu Mioma submukosum,Mioma intramural, dan Mioma
subserosum
DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro,H.(2009).Ilmu Kandungan.Edisi ke 2.PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.Jakarta

Scoot, J.(2002).Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.Edisi ke 2.Widya Medika.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai