Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN

PENGOLAHAN AIR LIMBAH

OLEH:

DICKY MARTIN

NIM:1507113162

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2019
POMPA
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga
mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana
tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran.
Pompa memiliki beberapa tipe sesuai dengan penerapan utamanya:
A. KINETIK
Dimana ada beberapa tipe pompa kinetik:
a. Sentrifugal

Gambar 2.1 Centrifugal pump


 Dimana impellernya tertutup dalam casing atau penutup yang terhubung dengan
inlet dan outlet. Head berasal dari gaya sentrifugal.
 Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan
dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan
oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head
(tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan
pangkat dua dari kecepatan putaran.
 Pompa ini mendapatkan energi mekanik dari penggerak mula yang disalurkan
oleh koping ke poros pompa. Selanjutnya energi mekanik yang berupa gerak
putar digunakan untuk menggerakkan impeller yang telah terisi cairan. Putaran
impeller memberikan gaya sentrifugal pada cairan dank arena perbedaan jari-jari
sisi masuk dan keluar impeller dapat menambah kecepatan cairan. Selanjutnya
cairan akan masuk ke volute, didalam volute energy kecepatan cairan diubah
menjadi energi potensial atau tekanan. Perubahan kecepatan menjadi tekanan
terus dilakukan hingga cairan keluar saluran discharge pompa.
 Penggunaan utamanya untuk memompa air limbah, secondary sludge return and
wasting, settled primary and thickened sludge, effluent.
 Keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus (smooth)
di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah,
serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya
dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik.
 Pompa sentrifugal yang prinsipnya mengubah energi mekanis menjadi energi
kinetik dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
 Berdasarkan Kapasitasnya
a. Kapasitas Rendah : 20 m3/hr
b. Kapasitas Menengah : > 20-60 m3/hr
c. Kapasitas Tinggi : > 60 m3/hr
 Berdasarkan Tekanan Discharge
a. Tekanan Rendah : 5 kg /cm3
b. Tekanan Sedang : > 5 – 50 kg/cm3
c. Tekanan Tinggi : > 50 kg/cm3
 Berdasarkan jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat (stage)
a. Single Stage : Terdiri satu impeller dalam satu casing
b. Multi Stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing
c. Multi impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun berlawanan
arah dalam satu casing
d. Multi Impeller Multi Stage : Kombinasi antara multi impeller dan multi stage
 Berdasarkan Lubang Saluran Masuk Pada Impeller
a. Single Suction : Cairan masuk pompa melewati satu sisi impeller
b. Double suction : Cairan masuk pompa melalui kedua sisi impeller
 Berdasrkan Rancang Bangun Casing
a. Single casing : Terdiri dari satu casing,dapat vertical split atau horizontal
split
b. Section casing : Terdiri dari beberapa casing yang tersusun secara vertical
split
 Berdasarkan Posisi Poros Impeller
a. Vertikal Shaft : Poros tegak lurus
b. Horizontal Shaft : Poros horizontal
 Berdasarkan cara Pemasukan awal
a. Self Priming Pump : Dimana pompa dilengkapi dengan vacuum device
(tidak dipancing, sudah menghisap sendiri).
b. Non priming pump : Perlu dipancing pada saat start
 Jenis Fluida yang dihandle
a. Water
b. Petroleum

Gambar 2.2 Dry-well cenrifugal pump


b. Periferal (torsi-aliran atau pusaran)

Gambar 2.3 Periferal pump


 Terdiri dari pendorong tersembunyi disisi luar sepenuhnya keluar dari aliran.
Pimping vortex diatur oleh drag viscous
 Pompa periferal atau pompa regeneratif merupakan pompa sentrifugal dengan
roda bergerak sehingga disebut sebagai bentuk periferal
 Hampir semua karakteristik roda periferal berbeda sangat jauh dengan roda radial
 Pada tekanan tertinggi dan terendah laju tertinggi dibutuhkan energi yang tinggi
 Cara kerja:
Cairan masuk dan keluar pompa selama beberapa periode. Peningkatan kecepatan
dan tekanan cairan berangsur-angsur meningkat jika dibandingkan dengan dengan
pompa sentrifugal.
 Material:
Umumnya dibuat dari material khusus untuk melindungi dari kondisi yang
korosif sebagai akibat dari goncangan yang cukup keras apabila tidak memakai
penutup.
 Keuntungan:
1) Pompa ini cocok digunakan untuk memompa air bersih yang tidak
terkontaminasi partikel yang bersifat abrasif dan fluida yang tidak bersifat
kimia dan agresif terhadap komponen pompa.
2) Ekonomis karena energi yang digunakan lebih sedikit daripada pompa
sentrifugal
3) Mudah Digunakan karena memiliki design yang lebih sederhana daripada
pompa sentrifugal
4) Cocok untuk digunakan untuk rumah tangga dan industri
 Penggunaan utamanya untuk scum, grit, sludge, and raw water.
c. Rotary
 Dimana terdiri dari casing tetap yang berisi roda gigi, baling-baling, piston,
kamera, sekrup, dll. Beroperasi dengan jarak minimum. Elemen yang berputar
mendorong cairan di sekitar selubung yang tertutup ke pipa pembuangan.
 Penggunaan utamanya untuk memompa pelumas, mesin gas, chemical solutions,
small flows of water and wastewater.
 Tipe rotari ini memindahkan fluida kerja melalui mekanisme rotari dengan jalan
menimbulkan efek vakum sehingga dapat menghisap fluida kerja dari sisi inlet,
dan memindahkannya ke sisi outlet. Jika ada udara yang terperangkap di dalam
pompa rotari, secara natural pompa ini akan mengeluarkan udara tersebut,
sehingga mengurangi kebutuhan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di
dalam pompa secara manual.
 Berikut adalah macam-macam pompa positive displacement tipe rotari :
a. Pompa Roda Gigi Internal (Internal Gear Pump)
Pompa ini menggunakan dua roda gigi sebagai penggerak fluida kerja di
dalam casing pompa. Satu roda gigi menjadi penggerak dan yang lainnya
menjadi yang digerakkan. Roda gigi penggerak berada di dalam roda gigi
yang digerakkan. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.4 Pompa roda gigi internal
Dan berikut adalah proses dimana fluida kerja dipompa oleh pompa roda gigi
internal ini.

Gambar 2.5 Prinsip kerja pompa roda gigi internal


Terlihat bahwa fluida kerja masuk melalui inlet pompa menuju sela-sela roda
gigi luar yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida tersebut bergerak menuju
sisi outlet akibat dorongan dari roda gigi luar. Selanjutnya roda gigi dalam
masuk ke sela-sela roda gigi luar sehingga mendorong fluida kerja untuk keluar
ke sisi outlet pompa.
b. Pompa Roda Gigi Eksternal (External Gear Pump)
Sama dengan pompa roda gigi internal, pompa roda gigi eksternal ini juga
menggunakan dua roda gigi sebagai komponen utamanya. Yang membedakan
adalah kedua roda gigi berada pada posisi yang sejajar, dan roda gigi penggerak
tidak berada di dalam roda gigi yang digerakkan.
Gambar 2.6 Pompa roda gigi eksternal

B. POSITIVE DISPLACEMENT
Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah
dari bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian pompa. Dimana ada beberapa tipe:
a. Screw (Ulir)
 Dimana menggunakan sekrup spiral yang beroperasi dalam kasing miring.
 Penggunaan utamanya untuk memompa grit, settled primary and secondary
sludges, thickened sludge, raw wastewater.
 Desain pompa ulir telah berkembang menjadi beberapa tipe seperti twin-rotor,
triple-rotor, dan 5-rotor. Perbedaan ketiganya ada pada jumlah rotor ulirnya.
Berikut adalah video pompa ulir dengan twin-rotor.
 Prinsip kerja pompa ulir dengan multi-rotor adalah fluida kerja yang masuk
melalui sisi inlet pompa dipindahkan oleh rotor ulir melalui sela-sela ulir sisi luar.
Saat sampai di sisi outlet, fluida akan terdorong keluar dari pompa.

Gambar 2.7 Screw pump


b. Diaphragm
 Menggunakan diafragma feksibel yang diikat ditepi silinder.
 Penggunaan utamanya pada solusi kimia
 Pompa ini juga mirip dengan pompa piston namun komponen pompa yang
 Melakukan gerakan maju-mundur adalah diafragma yang terhubung dengan
engkol penggerak. Diafragma akan bergerak maju dan mundur untuk menciptakan
perubahan rongga ruang di dalam pompa. Dengan bantuan check valve maka
aliran fluida kerja dapat terjadi.
 Pompa diafragma umumnya beroperasi pada tekanan yang lebih rendah daripada
pompa piston maupun pompa plunger.
 Namun, karena desainnya yang unik, pompa diafragma dapat terus beroperasi
sekalipun suatu saat tidak ada fluida yang mengalir di dalamnya. Dan secara
otomatis apabila fluida kerja tersedia lagi, pompa ini dapat secara alami
melakukan pengisian fluida (priming) dan pengeluaran udara (venting).

Gambar 2.8 Pompa Diafragma


c. Plunger
 Menggunakan piston atau pendorong yang beroperasi di dalam silinder. Pompa
melepaskan sejumlah cairan tertentu selama piston atau gerakan pendorong
melalui setiap langkah.
 Penggunaan utamanya untuk memompa Scum, primary, secondary and settled
sludges, chemical solutions.

Gambar 2.9 Plunger pump


d. Airlift
 Dimana udara digelembungkan ke dalam tabung vertikal yang sebagian terendam
dalam air. Gelembung udara mengurangi berat unit cairan dalam tabung. Fluida
satuan berat yang lebih tinggi memindahkan fluida satuan berat yang memaksa ke
dalam tabung.
 Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan
gas (two phase flow)
 Penggunaan utamanya untuk memompa secondary sludge circulation and
wasting, grit.

Gambar 2.10 Air-lift pump


d. Pneumatic ejector
 dimana udara dipaksa masuk ke ruang penerima yang mengeluarkan air limbah
dari ruang penerima.
 Penggunaan utamanya untuk memompa raw wastewater at small installation (100
to 600 l/min).
Gambar 2.11 Pneumatic ejector

Anda mungkin juga menyukai