Anda di halaman 1dari 47

≥80% terpenuhi

20% -70%
terpenuhi sebagian
KRITERIA, Pokok Pikiran, ELEMEN PENILAIAN ˂ 20% tidak
terpenuhi

Kriteria : 3.1.3 Pemimpin Puskesmas, Penanggung Jawab Upaya Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan Bertanggung
Jawab dan Menunjukan Peran Serta dalam Memperbaiki Mutu dan Kinerja
Pokok Pikiran :
Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas memerlukan peran serta aktif baik pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab
Upaya Puskesmas, Pelaksanaan Kegiatan dan Pihak Pihak terkait, sehingga perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu
dapat terwujud serta memberikan kepuasan pada pengguna Puskesmas
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Dokumen
Puskesmas Eksternal Sekor
Sebagai acuan
1. Pimpinan Puskesmas, Pimpinan Pemahaman
penanggung jawab Puskesmas,Pe Peran Masing-
Upaya Puskesmas dan nangung Masing dalam
Pelaksana Keiatan Jawab Peningkatan
Memahami tugas dan Program/Upay Mutu
kewajiban mereka a Puskesmas
untuk meningkatkan Pelaksana
mutu dan kinerja
puskesmas
2. Pihak-Pihak terkait Pimpinan Keterlibatan Identifikasi
Terlibat dan berperan Puskesmas, Pihak terkait Pihak terkait
aktif dalam penangung dalam dan peran
peningkatan mutu dan jawab peningkatan Masing-
kinerja puskesmas program/Upay mutu dan kinerja Masing
a
3. Ide yang disampaikan Pimpinan Tindak Lanjut Notulen rapat
oleh pihak-pihak puskesmas, ide-ide atau catatan
terkait untuk penanggung peningkatan yang
meningkatkan Mutu jawab Mutu menunjukan
dan kinerja puskesmas program/ adanya
ditindak lanjuti Upaya penjaringan
Puskesmas, aspirasi atau
Pelaksana ide-ide dari
Penangung pihak terkait
Jawab untuk
perbaikan.
Rencana
program
perbaikan
mutu dan
bukti
pelaksanaan
KRITERIA 3.1.3
PIMPINAN PUSKESMAS PENANGGUNG JAWAB UPAYA PUSKESMAS,
DAN PELAKSANA KEIATAN BERTANGGUNG JAWAB MENUNJUKAN
PERAN SERTA DALAM MEMPERBAIKI MUTU DAN KINERJA
KRITERIA 3.1.3
EP.1 . PIMPINAN PUSKESMAS, PENANGUNG JAWAB UPAYA
PUSKESMAS DAN PELAKSANAAN KEGIATAN MEMAHAMI TUGAS DAN
KEWAJIBAN MEREKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS.
URAIAN TUGAS BERDASARKAN STRUKTUR ORGANISASI

UPT.PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS


1 Kepala Puskesmas 1 Melaksanakan fungsi – fungsi manajemen, bimbingan dan
supervise
2 Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan
3 Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan
4 Sebagai tenaga ahli pendamping Camat
5 Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan di puskesmas

2 Koordinator Unit Tata 1 Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU


Usaha 2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU
Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas
3 berhalangan hadir
3 Keuangan 1 Melakukan perencanaan keuangan
2 Merealisasikan Keuangan
3 Membuat pembukuan/penutupan Kas
4 Mengambil gaji dan dana operasional serta yang berkaitan
dengan kesejahteraan pegawai
5 Pencatatan dan pelaporan
6 Membuat petikan daftar gaji
7 Menerima setoran dari masing – masing unit pelayanan
8 Mengkoordinir bendahara – bendahara di Puskesmas
9 Melakukan setoran perda ke kas daerah
4 Umum UMUM

1 Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar


2 Melanjutkan disposisi Pimpinan
3 Membuat konsep surat
4 Mengkoordinir kegiatan petugas bagian pengiriman semua
laporan puskesman
5 Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan sarana
puskesmas
6 Mengarsipkan surat
7 Melakukan kegiatan yang bersifat umum
8 Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat umum
5 kepegawaian 1 Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting,DUK, lap.
Triwulan, tahunan, dsb.)
2 Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh Atasan Lapangan
3 Mendata dan mengarsipkan file pegawai
4 Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
5 Mengusulkan tunjangan pegawai ( Penyesuaian Fungsional,
Baju, Sepatu dan lain – lain
6 Membuat Model C
7 Merekap Absen ( Ijin, Cuti, Sakit)
8 Membuat absen Mahasiswa/ siswa yang praktek di puskesmas
Membuat perencanaan untuk pembangunan kualitas SDM staf
9 puskesmas
Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas
10 dengan persetujuan kepala puskesmas
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
6 Data dan Informasi 1 Sebagai pusat data dan informasi puskesmas
2 Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas sebelum di
kirim kedinas kesehatan
3 Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data ( tabel, grafik
dll)
4 Mengidentifikasi masalah program dari hasil visualisasi data dan
menyerahkan hasilnya kepada koordinator perencanaan dan
penilaian
5 Bersama – sama team data dan informasi menyusun semua
laporan puskesmas ( PTP, minilok, lap, Tahunan, Statifikasi, dsb)
6 Pencatatan dan pelaporan

7 Perencanaan dan 1 Mengkoordinir kegiatan team perencanaan dan penilaian


Evaluasi 2 Menyusun jadwal evaluasi kegiatan puskesmas secara kontinyu
3 Menyusun laporan hasil evaluasi dan perencanaan untuk
selanjutnya diserahkan kepada koord. Data & informasi serta
koord. Program terkait
4 Mengarsifkan hasil kegiatan
8 Koordinator UPTF Upaya 1 Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam penyusunan
Kesehatan Masyarakat perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M, PROM.KES,
KIA/KB, GIZI dan KESLING
2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
9 Koordinator Unit 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M
Pencegahan dan 2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
Pemberantasan penyakit 3 Ikut secara aktif mencegas dan mengawasi terjadinya
( P2M) peningkatan kasus penyakit menular serta menindak lanjuti
terjadinya KLB
10 Pemegang Program 1 Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan terhadap
Surveilans penderita, kesling, perilaku masyarakat dan perubahan kondisi
2 Analisasi tentang KLB
3 Penyuluhan kesehatan secara intensif
4 Pencatatan dan pelaporan
11 Pemegang Program P2 Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan sebagai berikut:
Imunisasi Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak, HB, BCG, DPT pada bayi
1 ditempat pelayanan kesehatan ( Puskesmas, Posyandu dan Pustu)
Pelaksanaan Imunisasi TT pada BUMIL & WUS ditempat
pelayanan kesehatan
2 Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah target yang tidak
datang ke tempat pelayanan kesehatan
3 Pelaksanaan BIAS di tiap SD oleh team puskesmas dan kader
Pengambilan Vaksin ke Dikes Kab. Bandung 2 kali sebulan
4 Sterilisasi alat dan pemeliharaan Coldchain di puskesmas dan
5 Pustu
6 Merencanakan persediaan dan kebutuhan vaksin secara teratur
Monitoring / evaluasi PWS
7
8
12 Pemegang program P2 1 Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat serta
Diare memasyarakatkan oralit
2 Kaporitisasi sumur – sumur dan sumber air sebanyak 2 kali
setahun
3 Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari kontak untuk
mencegah penyebaran kasus
4 Pencatatan dan pelaporan
5 Penemuan dan pengobatan penderita diare di dalam maupun di
luar gedung
6 Aktif dalam penyelidikan KLB/ peningktan kasus
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
13 Pemegang P rogram 1 Penentuan target sasaran, Khususnya di desa endemis DHF
P2 DHF penyuluhan DHF
2 Pemberantasan vektor melalui PJB dan PSM serta pelaksanaan ULV di
wilayah kerja
3 Penemuan dan pengobatan penderita
4 Pencatatan dan pelaporan
5 Melaksanakan penyelidikan Epidemiologi DHF
6 Pemeriksaan larva
7 Pemantauan/ monitoring jumantik desa endemis
8 Pertemuan berkala jumantik
9 Rekapitulasi laporan jumantik
14 Pemegang Program 1 Penyuluhan tentang TBC serta kunjungan dan follow up ke rumah
P2 TBC pasien
2 Pencatatan dan pelaporan kasus
3 Penemuan secara dini penderita TBC
4 Pengobatan penderita secara lengkap
5 Koordinasi dengan petugas laboratorium terhadap penderita /
tersangka TBC untuk mencari BTA+
15 Pemegang Program 1 Penyuluhan tentang ISPA
P2 ISPA 2 Penemuan secara didi penderita ISPA
3 Pengobatan penderita secara lengkap
4 Pencatatan dan pelaporan kasus
16 Pemegang program 1 Penyuluhan tentang IMS dan AIDS
IMS - AIDS 2 Kerjasama dengan Yayasan peduli AIDS mengenai pendataan penderit
IMS dan AIDS
3 Penemuan secara dini penderita IMS dan AIDS
4 Pengobatan penderita yang menderita maupun yang dicurigai
17 Pemegang program 1 Penyuluhan tentang Malaria
P2 Malaria 2 Pemberantasan nyamuk Anopeles
3 Kerja sama dengan aparat pemerintah desa dalam pelaporan
pendatang terutama yang berasal dari daerah endemis Malaria
4 Penemuan secara dini penderita Malaria
5 Pengobatan penderita yang menderita maupun yang dicurigai
18 Pemegang program 1 Penyuluhan tentang Kusta
P2 Kusta 2 Penemuan penderita Kusta dengan pemerisaan kontak, pemeriksaan
anak sekolah dan case survie
3 Memberikan pengobatan yang tepat sesuai diagnose dan
klasifikasinya
4 Melakukan pencegahan cacad dengan mengawasi dan mengevaluasi
pengobatan
5 Pencatatan dan pelaporan
19 Pemegang program 1 Pencatatan pasien yang digigit HPR ( Hewan Penular Rabies )
P2 Rabies 2 Pemberian Vaksin Anti Rabies ( VAR) bagi pasien digigit anjing
3 Pengamprahan dan pencatatan pemakai VAR
4 Pembuatan laporan pasien dan Vaksin
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
20 Pemegang program 1 Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
promosi kesehatan promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas
2 Perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi
dilakukan bersama – sama dengan coordinator program yang
terkait
3 Kegiatan dalam gedung
a) Penyuluhan lamgsung kepada program maupun kelompok
penderita di Puskesmas / pustu
b) Penyuluhan tidak langsung melalui Media Poster / Pamflet
4 Kegiatan di luar gedung
a) Penyuluhan melalui media masa , pemutaran Film, siaran
keliling, maupun media tradisional
b) Penyuluhan kelompok melalui posyandu dan sekolah
5 Koordinator pelaksanaan PHBS
6 Koordinator pelaksanaan Bali sehat
7 Pencatatan dan pelaporan
21 Pemegang program 1 Pendataan KK dan anggota Gakin
JPKMM 2 Penyusunan perencanaan dana operasional JPKMM
3 Pencatatan operasional dana JPKMM
4 Pelayanan kesehatan untuk anggota JPKMM
5 Penyuluhan tentang prosedur dan tata laksana pemanfaatan kartu
GAKIN
6 Pencatatan dan pelaporan
22 Koordinator Unit KIA, 1 Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit KIA< KB
KB, Gizi Gizi, Kes. Anak , Kes. Remaja
2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
3 Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya masalah dan
mencegah masalah yang ada di unitnya
23 Pemegang program Kes. 1 Pemeliharaan kesehatan ibu dari hamil, melahirkan dan menyusui,
Ibu serta bayi, anak balita dan pra sekolah sampai usia lanjut
Imunisasi TT 2 kali pada ibu hamil dan imunisasi pada bayi berupa
2 BCG, DPT, Polio, dan Hb sebanyak 3 kali serta campak sebanyak 1
kali
Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai
3 tujuan program KIA, Gizi, dan perkembangan anak
Pelayanan KB kepada semua PUS, dengan perhatian khusus
4 kepada mereka yang melahirkan anak berkali- kali karna termasuk
golongan ibu beresiko tinggi ( resti)
Pengobatan bagi ibu untuk jenis penyakit ringan
5 Kunjungan rumah untuk perkesmas, bagi yang memerlukan
6 pemeliharaan, memberi penerangan dan pendidikan kesehatan
dan untuk mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai
mengunjungi puskesmas serta meminta agar mereka datang ke
puskesmas lagi
7 Pembinaan dukun bayi
24 Pemegang program Kes. 1 Pengawasan dan bimbingan kepada Taman Kanak – Kanak,
Anak pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak pra sekolah
2 Pemantauan / pelaksanaan DDTKA pada bayi, anak balita dan anak
pra sekolah
3 Membuat laporan MTBS
25 Pemegang program Kes. 1 Penyuluhan kesekolah ( SMP, SMA)
Remaja 2 Pembinaan dan konseling remaja
3 Pendataan jumlah remaja usia 10 – 14 tahun
4 Pencatatan dan pelaporan
26 Pemegang program KB 1 Komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
2 Pelayanan kontrasepsi
3 Pembinaan dan pengayoman Medis Kontrasepsi peserta KB
4 Pelayanan rujukan KB
5 Pencatatan dan pelaporan
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
27 Pemegang program Gizi 1 Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK)
a) Penimbangan Bayi & menginventaris jumlah dan sarana
posyandu
b) Pemetaan Keluarga Sadar Gizi ( KADARZI)
c) Penggunaan ASI Ekslusif
d) Pengukuran LILA WUS
e) Penyuluhan UPGK
2 penanggulangan Anemia Gizi Besi
a) Distribusi Tablet Fe
b) Distribusi Sirup Fe
c) Penyuluhan
d) Pengadaan Bahan dan Obat Fe
3 Penanggulangan GAKI
a) Monitoring Garam beryodium
b) Koordinasi LS / LP
c) Penyuluhan
d) Pengadaan bahan Iodina Test
4 Penganggulangan Defesiensi Vit. A
a) Balita
b) Ibu nifas
c) Penyuluhan
d) Pengadaan obat
5 SKPG
a) PSG (Pengadaan blanko dan pelaksanaan PSG)
b) PKG
c) Koordinasi LS /LP
d) Pemetaan kecamatan rawan pangan
e) Intervensi kasus gizi buruk / pemberian PMT
f) TBABS
6 Pengembangan pojok gizi ( POZI)
7 Pembinaan dan evaluasi
28 Pemegang program 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling
kesehatan lingkungan 2 Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan
lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat melalui penyuluhan kesling
3 Penyehatan air bersih
4 Penyehatan pembuangan sampah
5 Penyehatan lingkungan dan pemukiman
6 Penyehatan pembuangan air limbah
7 Penyehatan makanan dan minuman
8 Pengawasan sanitasi tempat – tempat umum
9 Pengawasan tempat pengelolaan pestisida
10 Pelaksanaan perundangan di bidang kesehatan liingkungan
11 Pembakaran sampah medis
12 Pencatatan dan pelaporan
29 Koordinator UPTF Upaya 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit
kesehatan program pengobatan dan ASKES
2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
30 Pemegang program 1 Menentukan target sasaran serta merencanakan kebutuhan
pengobatan obat dengan gudang farmasi
2 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
3 Merujuk pasien ke sarana pelayanan yang lebih tinggi
4 Penemuan dan pencatatan kasus
5 Menentukan kasus tertinggi di wilayah kerja ( rekap kasus
penyakit terbanyak)
6 Pencatatan dan pelaporan
31 Koordinator UPTF Jaringan 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P3K,
pelayanan puskesmas Pusling dan Pustu
2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
32 Koordinator Unit P3K 1 Mengkoordinir kegiatan P3k
2 Mempersiapkan semua kebutuhan , jadwal acara dan petugas P3K
3 Pencatatan dan pelaporan
33 Koordinator Unit 1 Mengkoordinir kegiatan Pusling
Puskesmas keliling 2 Mempersiapkan semua kebutuhan jadwal acara dan petugas
pusling dengan melakukan koordinasi dengan program lain yang
terkait
3 Pencatatan dan pelaporan ( sensus penyakit dan obat)
34 Koordinator Unit Pustu 1 Melaksanakan pelayanan kesehatan
2 Menggerakkan, mengembangkan dan membina kesehatan
masyarakat diwilayahnya
3 Membantu upaya masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatan
4 Pencatatan dan pelaporan
5 Perpanjangan tangan seluruh program di puskesmas
35 Koordinator UPTF Upaya 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit UKK, Usila,
Kesehatan UKK/ UKGS, Kesorga, Battra, Kes. Gilut , Rawat Inap, UGD, Kes.
Pengembangan Mata, Kes. Jiwa, dan puskesmas
2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
36 Pemegang Program UKK 1 Pendataan semua kelompok kerja yang ada diwilayah kerja
2 Penyuluhan dan pembinaan terhadap kesehatan pengusaha /
pekerja
3 Membina kelompok kerja dengan pelaksanaan K3 ( Keselamatan
dan Kesehatan Kerja)
4 Pencatatan dan pelaporan
37 Pemegang Program Usia 1 Pendataan Usila
Lanjut 2 Kegiatan promotif dengan penyuluhan gizi, kes. Dimasa tua,
agama, dll kemasyarakat dan kelompok Usila
3 Senam kesegaran jasmani
4 Meningkatkan PSM dengan cara mengikut sertakan masyarakat
dalam perencanaan dan pelaksanaan
5 Kegiatan preventif dengan pemeriksaan berkala
6 Kegiatan pengobatan melalui pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan
7 Kegiatan pemulihan untuk mengembalikan fungsi organ yang
menurun
8 Pencatatan dan pelaporan
38 Pemegang Program UKS / 1 Inventaris jumlah sekolah, jumlah murid, dan sarana UKS
UKGS 2 Melaksanakan program UKS melalui pendidikan dan pelayanan
kesehatan sekolah
3 Aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
4 Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas 1
5 Pengobatan ringan, pertolongan dan rujukan
6 Pelatihan dokter kecil
39 Pemegang Program 1 Penyuluhan tentang kesorga
Kesorga 2 Melaksanakan upaya kesorga kepada masyarakat khususnya
peserta olah raga / atlet dan anak sekolah
3 Pencatatan dan pelaporan
40 Pemegang Program Battra 1 Pembinaan pengobatan tradisional
(Toga) 2 Kerjasama dengan pengobatan tradisional, agar merujuk
pasiennya ke puskesmas / RS bila menderita sakit yang berbahaya
Penyuluhan pada masyarakat dan pengobatan tradisional
3 Sosialisasi obat – obatan tradisional dan manfaatnya
4
41 Pemegang Program 1 Menyusun perencanaan
Kesehatan Gigi dan Mulut 2 Melaksanakan UKGS dan UKGMD
3 Pelayanan berupa pemeriksaan, perawatan, pengobatan,
penambahan, pencabutan, pembersihan karang gigi serta rujukan
gigi dan mulut serta rujukan
4 Pencatatan dan pelaporan
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
42 Koordinator Program Rawat 1 Merencanakan kebutuhan obat
Inap 2 Melakukan pelayanan rawat inap
3 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama serta memberi
penyuluhan kepada pasien dan keluarganya
4 Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
5 Pencatatan dan pelaporan
43 Pemegang Program UGD 1 Merencanakan kebutuhan obat
2 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
3 Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
4 Pencatatan dan pelaporan
44 Pemegang Program 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi
Kesehatan Mata 2 Pengobatan kasus lama dan baru
3 Pemeriksaan mata, tes buta warna dan penyuluhan
4 Merujuk pasien dan kerjasama dengan RS indra
5 Pencatatan dan pelaporan
45 Pemegang Program 1 Memberi penyuluhan kepada masyarakat
Kesehatan Jiwa 2 Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan
psikiantri
3 Memberi pertolongan pertama psikiantri, memberi pengobatan
atau merujuk pasien ke RS Jiwa
4 Kunjungan ke rumah penderita
5 Pencatatan dan pelaporan
46 Pemegang Program 1 Kunjungan rumah ke keluarga rawan
Perkesmas 2 Membuat renstra masing – masing kasus keluargarawan, resti,
penyakit kronis, KKp dan pemyuluhan
3 Pencatatan dan pelaporan
47 Koordinator UPTF pelayanan 1 Menyusun perncananan dan evaluasi kegiatan di unit Lab,
pengunjung Gudang obat, Loket, Logistik, dan Apotik
2 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
48 Pemegang Program 1 Mempersiapkan dan memeriksa sediaan serta menegakkan
Laboratorium diaknosa ( darah, urine, tinja, sputum dan lepra)
2 Mengirimkan sediaan untuk diperiksa di tingkat pelayanan yang
lebih tinggi sesuai dengan system rujukan pelayanan kesehatan
Merencanakan kebutuhan bahan dalam setahun
3 Pemeriksaan khusus TB / cross check
4 Memeriksa sediaan yang dikirim dari BLK ( pemantauan mutu
5 eksternal)
6 Pencatatan dan pelaporan
49 Pemegang Program Gudang 1 Merencanakan amprahan dan pengadaan obat serta
Obat pendistribusian obat
2 Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan obat puskesmas
maupun pustu
3 Pengecekan obat di puskesmas dan pustu ( kerapian dan
kebersihan gudang obat)
4 Penyuluhan cara pemakaian obat yang benar di puskesmas dan
pustu
5 Pencatatan dan pelaporan
50 Koordinator Program Loket 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi jumlah kunjungan
2 Pencatatan dan pelaporan serta regestrasi pasien ( akses, umum
gakin)
51 Pemegang Program Logistik 1 Menyusun perencanaan dan evaluasi
2 Penerimaan dan pengeluaran logistic
3 Pengecekan terhadap keadaan logistic ( registrasi barang, KIR,
dll)
4 Pencatatan dan pelaporan
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
52 Koordinator Program 1 Melayani resep sesuai petunjuk serta mengatur kebersihan
Apotik dan kerapian apotik
2 Penyuluhan langsung ke pasien tentang tata cara
pemakaian obat
3 Pengecekan obat yang telah dikeluarkan / sensus harian
4 obat
Pencatatan dan pelaporan
53 Pengelola Program Askes 1 Melakukan pendataan jumlah peserta ASKES termasuk
yang memanfaatkan sarana pelayanan di puskesmas
2 Penyuluhan tentang ASKES
3 Pencatatan dan pelaporan ASKES

Tembilahan, Mei 2016


Kepala UPT Puskesmas
Tembilahan Kota

drg.WAHYU WINDA,Msi
NIP. 19790613 200501 2 006
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
1 Kepala Puskesmas 1. Melaksanakan fungsi – fungsi manajemen,
bimbingan dan supervise
2. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan
3. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat
4. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di puskesmas
5. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh
pelaksanaan kegiatan program dan pengelolaan
keuangan
6. Mengadakan koordinasi dengan Camat dan Lintas
Sektoral dalam upaya pembangunan kesehatan di
wilayah kerja
7. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan
masyarakat dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
8. Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas dengan
dibantu oleh staf puskesmas
9. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas
10. Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas
Kesehatan kota, baik berupa laporan rutin maupun
khusus
11. Membina petugas dalam meningkatkan mutu
pelayanan.
2 Unit Tata Usaha 1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan
di unit TU
3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala
Puskesmas berhalangan hadir
4. Menyelenggarakan rapat di tingkat Puskesmas
3 Kepegawaian 1. Membuat laporan kepegawaian (Absensi,
bezzeting,DUK, lap. Triwulan, tahunan, dsb.)
2. Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh Atasan
Lapangan
3. Mendata dan mengarsipkan file pegawai
4. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
5. Mengusulkan tunjangan pegawai ( Penyesuaian
Fungsional, Baju, Sepatu dan lain – lain
6. Merekap Absen ( Ijin, Cuti, Sakit)
7. Membuat absen Mahasiswa/ siswa yang praktek di
puskesmas
8. Membuat perencanaan untuk pembangunan
kualitas SDM staf puskesmas
9. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf
puskesmas dengan persetujuan kepala puskesmas
4 Umum / KIR 1. Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar
2. Melanjutkan disposisi Pimpinan
3. Membuat konsep surat
4. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian pengiriman
semua laporan puskesman
5. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan
sarana puskesmas
6. Mengarsipkan surat
7. Melakukan kegiatan yang bersifat umum
8. Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat
umum
9. Melaksanakan pelayanan surat KIR kesehatan dan
rekomendasi kesehatan lainnya.
5 Data dan Simpus 1. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas
2. Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas
sebelum di kirim kedinas kesehatan
3. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data (
tabel, grafik dll)
4. Mengidentifikasi masalah program dari hasil
visualisasi data dan menyerahkan hasilnya kepada
koordinator perencanaan dan penilaian
5. Bersama – sama team data dan informasi menyusun
semua laporan puskesmas ( PTP, minilok, lap,
Tahunan, Statifikasi, dsb)
6. Pencatatan dan pelaporan.
7. Bertanggung jawab terhadap pengantrian dan
pemeliharaan system simpus.

6 SP2TP ( Sistem Pencatatan 1. Mengkoordinir seluruh laporan puskesmas dan


dan Pelaporan Terpadu melaporkan ke Dinas Kesehatan
Puskesmas) 2. Membantu kepala Puskesmas dalam pengelolaan
data
3. Membantu petugas dalam pengelolaandata di Unit
masing - masing
7 Profil Puskesmas 1. Membuat profil puskesmas setiap tahunnya sesuai
pedoman yang ada
2. Mengarsifkan dan melaporkan ke Dinas Kesehatan
secara berkala
8 Logistic 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi
2. Penerimaan dan pengeluaran logistic
3. Pengecekan terhadap keadaan logistic ( registrasi
barang, KIR, dll)
4. Pencatatan dan pelaporan
9 Bendahara APBK ( UMUM) 1. Melakukan perencanaan keuangan
2. Merealisasikan Keuangan
3. Membuat pembukuan/penutupan Kas dengan
kesejahteraan pegawai
4. Membayar pajak yang timbul dari kegiatan
puskesmas
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Mengkoordinir bendahara – bendahara di
puskesmas
10 Poli Klinik Umum 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan bagi
usia 6 sampai 55 tahun
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Melaksanakan KIR kesehatan
5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli Umum
6. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
11 Poli Klinik USILA ( Usia 1. Melaksakan pelayanan kesehatan perorangan bagi
Lanjut) usia > 55 tahun
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli usila
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
12 Poli Klinik Anak Program 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan bagi
kes. Anak usia 0 sampai 6 tahun
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli anak
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
13 Poli Klinik Gigi 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli gigi
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
14 Poli Klinik KIA & Persalinan 1. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan / pembinaan
kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu
menyusui
2. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli KIA
3. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
4. Melaksanakan rujukan
5. Melaksanakan pelayanan persalinan di unit
pelayanan persalinan sesuai pedoman berkoordinasi
dengan bidan penganggung jawab unit pelayanan
persalinan puskesmas
6. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
15 Poli Klinik KB 1. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli KB
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
16 Poli Klinik Imunisasi 1. Melaksanakan pelayanan Imunisasi
2. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli Imunisasi
3. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
17 Unit Gawat Darurat ( UGD) 1. Melaksanakan pelayanan gawat darurat
2. Mengkoordinir kegiatan P3K
3. Mempersiapkan semua kebutuhan, jadwal acara dan
petugas P3K
4. Melaksanakan sterilisasi alat dan bahan medis
5. Melaksanakan pemerisaan EKG
6. Melaksakan rujukan
7. Bertanggung jawab terhadap Ambulance
8. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di UGD
9. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
18 Poli Klinik TB dan Kusta 1. Melaksanakan pelayanan TB dan Kusta
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli TB dan Kusta
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
19 Pojok Gizi 1. Melaksanakan pelayanan dan konsultasi gizi
2. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli gizi
3. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
20 Poli Klinik Infeksi Menular 1. Melaksanakan pelayanan IMS
Seksual ( IMS) 2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di Poli IMS
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
21 Laboratorium 1. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai
indikasi dokter
2. Merencanakan kebutuhan bahan alkes dan reagen
dalam setahun
3. Menjamin hasil, alat dan bahan sesuai standar
4. Melaksanakan rujukan
5. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium di luar
gudang bila diperlukan
6. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di laboratorium
7. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
22 Apotik dan Gudang Obat 1. Melaksanakan pelayanan kefermasian sesuai resep
2. Memberikan penjelasan tentang obat sesuai kaidah
3. Mencetak resep
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di apotik dan gudang obat
5. Merencanakan amprahan dan pengadaan obat serta
pendistribusisan obat
6. Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan obat
puskesmas pustu dan poskendes
7. Pengecekan obat di puskesmas, pustu dan
poskesmas ( kerapian dan kebersihan gudang obat)
8. Penyuluhan cara pemakaian obat yang benar di
puskesmas, pustu dan poskesdes
23 Rekam Medik dan 1. Melaksanakan pelayanan pendaftaran sesuai
Pendaftaran ketentuan berlaku
2. Mencetak kartu berobat
3. Mengarahkan, membantu dan memberikan
penjelasan tentang jenis pelayanan di puskesmas
serta tatacara pelayanan
4. Mengelola kotak saran
5. Mengelola meja informasi pelayanan puskesmas
6. Bertanggung jawab atas pemeliharaan inventaris
puskesmas di ruang loket
7. Bertanggung jawab terhadap alur pelayanan di
puskesmas
8. Perncanaan, pencatatan dan pelaporan
24 Fisioterapi 1. Melaksanakan pelayanan fisioterapi
2. Melaksanakan rujukan
3. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis
dan non medis di fisioterapi
4. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
25 Pencegahan dan 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di
pemberantasan penyakit unit P2M
menular ( P2M) 2. Mengkoordinator dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unitnya
3. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi
terjadinya peningkatankasus penyakit menular serta
menindak lanjuti terjadinyaKLB
26 surveilans 1. Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan
terdap penderita, kesling, perilaku masyarakat dan
perubahan kondisi
2. Melaksanakan SARS penyakit menular
3. Analisis tentang KLB
4. Penyuluhan kesehatan secara intensif
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
27 Pencegah dan 1. Menentukan target sasaran, khususnya di desa
Pemberantasan DBD endemis DBD
2. Penyuluhan DBD
3. Pemberantasan vektor melalui PJB dan PSM serta
pelaksanaan ULV di wilayah kerja
4. Penemuan dan pengobatan penderita
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Melaksanakan penyelidikan Epidemiologi DBD
7. Pemeriksaan larva
8. Pemantauan / monitoring jumantik desa endemis
9. Pertemuan berkala jumantik
10. Rekapitulasi laporan jumantik
11. Melaksanakan SARS DBD
12. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
28 Pencegahan dan 1. Penyuluhan tentang TB serta kunjungan dan follow
Pemberantasan TB dan up ke rumah pasien
Kusta 2. Pencatatan dan pelaporan kasus
3. Penemuan secara dini penderita TB termasuk LAPAS
4. Pengobatan penderita secara lengkap
5. Koordinasi dengan petugas laboratorium terhadap
penderita / tersangka untuk mencari BTA +
6. Penyuluhan tentang Kusta
7. Penemuan penderita Kusta dengan pemeriksaan
kontak, pemeriksaan anak sekolah dan case survie
8. Memberikan pengobatan yang tepat sesuai diagnose
dan klasifikasinya
9. Melakukan pencegahan cacat dengan mengawasi
dan mengevaluasi pengobatan
10. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
29 Pencegahan dan 1. Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup bersih
Pemberantasan Diareq dan sehat serta memasyarakatkan oralit
2. Kaporitisasi sumur – sumur dan sumber air sebanyak
2 kali setahun
3. Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari
kontak untuk mencegah penyebaran kasus
4. Penemuan dan pengobatan penderita diare di dalam
maupun di luar gedung
5. Aktif dalam penyelidikan KLB / peningkatan kasus
6. Bertanggung jawab pembinaan pengobatan diare
sesuai standar
7. Melaksanakan perencanaan dan pemberian obat
cacing di SD
8. Pelatihan kader tentang diare dan distribusi oralit di
posyandu
9. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
30 Pencegahan dan 1. Penyuluhan tentang ISPA
Pemberantasan ISPA 2. Penemuan secara dini penderita ISPA
3. Pengobatan penderita secara lengkap
4. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan kasus
31 Pencegahan dan 1. Penyuluhan tentang Malaria
Pemberantasan Malaria 2. Pemberantasan nyamuk Anopeles
3. Kerja sama dengan aparat pemerintah desa dalam
pelaporan pendatang terutama yang berasal dari
daerah endemis Malaria
4. Penemuan secara dini penderita Malaria
5. Pengobatan penderita yang menderita maupun yang
dicurigai
6. Berkoordinasi dengan petugas laboratorium tentang
pemeriksaan mikroskopis malaria
7. Survie malaria di masyarakat
8. Distribusi obat malaria di puskesmas dan bahan
pemeriksaan rapid tes malaria di pustu dan
poskesdes
9. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
32 Pencegahan dan 1. Pencatatan pasien yang digigit HPR ( Hewan Penular
Pemberantasan Rabies Rabies )
2. Pelatihan petugas tentang penanganan gigitan HPR
3. Merujuk pasien gigitan HPR ke Puskesmas yang
menmiliki VAR
4. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan

33 Pencegahan dan 1. Penyuluhan tentang IMS / HIV


Pemberantasan IMS dan 2. Penemuan secara dini penderita IMS / HIV
HIV 3. Koordinasi lintas sector
4. Menyediakan KIE IMS / HIV
5. Melaksanakan Mobile Klinik IMS
6. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan kasus
34 Program Pembinaan Kesling 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling
2. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur
fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk
terhadap kesehatan masyarakat melalui penyuluhan
kesling
3. Penyehatan air bersih
4. Pengawasan depot isi ulang air minum
5. Penyehatan pembuangan sampah
6. Penyehatan lingkungan dan pemukiman
7. Penyehatan pembuangan limbah
8. Penyehatan makanan dan minuman
9. Pengawasan sanitasi tempat – tempat umum
10. Pengawasan tempat pengelolaan pestisida
11. Pelaksanaan perundangan di bidang kesehatan
liingkungan
12. Pembakaran sampah medis dan pengolahan sampah
non medis
13. Pengawasan pemisahan sampah di puskesmas dan
jejaringannya
14. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan

35 Program Imunisasi 1. Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak, HB, BCG, DPT


pada bayi ditempat pelayanan kesehatan (
Puskesmas, Posyandu dan Pustu)
2. Pelaksanaan Imunisasi TT pada BUMIL & WUS
ditempat pelayanan kesehatan
3. Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah target
yang tidak datang ke tempat pelayanan kesehatan
4. Pelaksanaan BIAS di tiap SD oleh team puskesmas
dan kader
5. Pengambilan Vaksin ke Dikes
6. Sterilisasi alat dan pemeliharaan Coldchain di
puskesmas dan Pustu
7. Merencanakan persediaan dan kebutuhan vaksin
secara teratur
8. Monitoring penyimpanan Vaksin dan suhu Coldchain
9. Menjaga mutu pelaksanaan imunisasi dan vaksin
10. Monitoring / evaluasi PWS
11. Melaksanakan penyuluhan dan kerja sama lintas
sector
12. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan

36 Program KIA 1. Pemeliharaan kesehatan ibu dari hamil, melahirkan


dan menyusui, serta bayi, anak balita dan pra
sekolah sampai usia lanjut
2. Imunisasi TT 2 kali pada ibu hamil dan imunisasi
pada bayi berupa BCG, DPT, Polio, dan Hb sebanyak
3 kali serta campak sebanyak 1 kali
3. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek
dalam mencapai tujuan program KIA, Gizi, dan
perkembangan anak
4. Pelayanan KB kepada semua PUS, dengan perhatian
khusus kepada mereka yang melahirkan anak
berkali- kali karna termasuk golongan ibu beresiko
tinggi ( resti) ( berkoordinasi dengan program KB)
5. Pengobatan bagi ibu untuk jenis penyakit ringan
6. Kunjungan rumah untuk perkesmas, bagi yang
memerlukan pemeliharaan, memberi penerangan
dan pendidikan kesehatan dan untuk mengadakan
pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi
puskesmas serta meminta agar mereka datang ke
puskesmas lagi
7. Pembinaan dukun bayi
8. Melaksanakan Audit maternal dan perinatal ( AMP)
9. Bertanggung jawab terhadap cakupan dan
keberhasilan indicator SPM KIA
10. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan
KIA di Posyandu
11. Pembinaan Klinik bersalin dan BPS di Wilayah kerja
12. Melakukan PWS KIA
13. Pengawasan Mutu pelayanan bersalin dan KIA
14. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
37 Program Gizi Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK)
Penimbangan Bayi & menginventaris jumlah dan sarana
posyandu

Pemetaan Keluarga Sadar Gizi ( KADARZI)


Penggunaan ASI Ekslusif
Pengukuran LILA WUS
Penyuluhan UPGK
penanggulangan Anemia Gizi Besi
Distribusi Tablet Fe
Distribusi Sirup Fe
Penyuluhan
Pengadaan Bahan dan Obat Fe
Penanggulangan GAKI
1. Monitoring Garam beryodium
2. Koordinasi LS / LP
3. Penyuluhan
4. Pengadaan bahan Iodina Test
Penganggulangan Defesiensi Vit. A
1. Balita
2. Ibu nifas
3. Penyuluhan
4. Pengadaan obat
SKPG
1. PSG (Pengadaan blanko dan pelaksanaan PSG)
2. PKG
3. Koordinasi LS /LP
4. Pemetaan kecamatan rawan pangan
5. Intervensi kasus gizi buruk / pemberian PMT
6. TBABS
Pengembangan pojok gizi ( POZI)
Penanganan GIZI BURUK
Penemuan kasus
Pengelolaan balita gizi buruk
Pengobatan gizi buruk umum dan spesialistik serta rujukan
Melakukan pemantauan berkala perkembangan balita gizi
buruk
Perencanaan dan penyediaan PMT dan Obat
Pelaporan dan pendokumentasian
Pembinaan dan evaluasi
Pemeliharaan alat dan mutu pelayanan serta mutu alat ukur
gizi
Perencanaan, pencatatan dan pelaporan

38 Program Usila 1. Pendataan Usila


2. Kegiatan promotif dengan penyuluhan gizi, kes.
Dimasa tua, agama, dll kemasyarakat dan kelompok
Usila
3. Senam kesegaran jasmani
4. Meningkatkan PSM dengan cara mengikut sertakan
masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
5. Kegiatan preventif dengan pemeriksaan berkala
6. Kegiatan pengobatan melalui pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan
7. Kegiatan pemulihan untuk mengembalikan fungsi
organ yang telah menurun
8. Pelaksanaan posyandu usila dan PMT Usila
9. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
39 Program UKS / UKGS 1. Inventaris jumlah sekolah, jumlah murid, dan sarana
UKS
2. Melaksanakan program UKS melalui pendidikan dan
pelayanan kesehatan sekolah
3. Aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat
4. Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas 1
5. Pengobatan ringan, pertolongan dan rujukan
6. Pelatihan dokter keci
7. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
40 Program PKPR 1. Penyuluhan kesekolah ( SMP, SMA) tentang HIV /
IMS NAFSA dan kesehatan repruduksi
2. Pembinaan dan konseling remaja
3. Pendataan kekerasan anak dan perempuan
4. Pendataan jumlah remaja usia 10 – 14 tahun
5. Pencatatan dan pelaporan
41 Program MTBS / SDIDTK 1. Pengawasan dan bimbingan kepada Taman Kanak –
Kanak.
2. Pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
3. Pemantauan / pelaksanaan DDTKA pada bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
4. Membuat laporan MTBS
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
42 Program Kesehatan Jiwa 1. Memberi penyuluhan kepada masyarakat
2. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan
kesehatan psikiantri
3. Memberi pertolongan pertama psikiantri, memberi
pengobatan atau merujuk pasien ke RS Jiwa
4. Kunjungan ke rumah penderita
5. Pelatihan kader kesehatan jiwa
6. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
43 Koordinator Bidan Desa 1. Membimbing pengetahuan, keterampilan klinis
profesi dan sikap bidan
2. Membina bidan dalam pengelolaan program KIA
3. Melakukan pemantauan, penyeliaan dan evaluasi
program KIA termasuk penilaian terhadap prasarana
dan logistic ( fasilitas pendukung), kinerja klinis dan
kinerja manajerial bidan di wilayah kerjanya
4. Membantu mengidentifikasi masalah, mencari dan
menetapkan solusi serta melaksanakan tindakan
koreksi yang mengarah pada peningkatan mutu
pelayanan KIA
5. Memberi dorongan motivasi dan membangun
kerjasama tim serta memberikan bimbingan teknis
di tempat kerja kepada bidan di wilayah kerjanya
6. Melakukan kerjasama tim lintas program dan lintas
sektor baik secara horizontal (padatingkat
puskesmas) dan vertical ( pada tingkat kabupaten).
7. Bersama dengan pimpin puskesmas mengusulkan
memberian penghargaan terhadap bidan
berprestasi,kesempatan untuk peningkatan
pendidikan dan pengembangan karir bidan
44 Program Posyandu 1. Menyusun jadwal posyandu
2. Menyusun jadwal petugas puskesmas untuk
pelayanan posyandu dari unsur pembinaan
posyandu, KIA, Juru Imunisasi dan KB
3. Melaksanakan absensi petugas pelayanan posyandu
4. Melakukan pembinaan kader posyandu
5. Koordinasi lintas sector
6. Bertanggung jawab peningkatan starta posyandu
7. Bertanggung jawab untuk persiapan dan pembinaan
perlombaan posyandu
8. Memastikan distribusi PMT posyandu
9. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
45 Program Desa Siaga 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
desa siaga
2. Pembentukan dan pembinaan struktur desa siaga
secara berkala
3. Pemantauan rumah ber PHBS di setiap desa
4. Bertanggung jawab terhadap pendonor dan ambulance
desa
5. Pembinaan tubulin
6. Pelaporan bencana dan kesiap siagaan bencana
7. Pembentukan dan pembinaan kader desa siaga
8. Pengaktifan UKBM
9. Kegiatan lintas sector
10. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
46 Program Promosi 1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
Kesehatan semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja
puskesmas
2. Perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
promosi dilakukan bersama – sama dengan
coordinator program yang terkait
3. Kegiatan dalam gedung
Penyuluhan lamgsung kepada program maupun
kelompok penderita di Puskesmas / pustu
Penyuluhan tidak langsung melalui Media Poster /
Pamflet
4. Kegiatan di luar gedung
Penyuluhan melalui media masa , pemutaran Film,
siaran keliling, maupun media tradisional
Penyuluhan kelompok melalui posyandu dan sekolah
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Pemeliharaan alat penyuluhan
7. Pengelolaan media informasi kesehatan Puskesmas
47 Pustu dan Poskesdes 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan
2. Menggerakkan, mengembangkan dan membina
kesehatan masyarakat diwilayahnya
3. Membantu upaya masyarakat dalam meningkatkan
derajat kesehatan
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Perpanjangan tangan seluruh program di puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
JALAN GUNUNG DAEK NO. 06 TEMBILAHAN Email:pkmtembilahankota@gmail.com

Tembilahan, 06 September 2016

Nomor : / PKM/ADMEN-010/IX/2016 Kepada :


Lampiran : 1 Lembar Yth. Bpak/Ibu
Hal : Penggalangan Komitmen dan sosialisai di-
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien Tempat

Sehubung dengan akan dilaksanakan nya kegiatan penggalangan komitmen dan Sosialisasi
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien dengan ini kami beritahukan kepada seluruh staf
Karyawan/Karyawati UPT Puskesmas Tembilahan Kota untuk hadir pada kegiatan tersebut yang
akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 08 September 2016

Jam : 10.00 WIB s/d Selesai

Tempat : Aula UPT Puskesmas Tembilahan Kota

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Kepala UPT Puskesmas


Tembilahan Kota

drg WAHYU WINDA, M.Si


NIP.19790613 200501 2 006

Tebusan :

1. Kepada Yth Kepala Dinas Kesehatan Kab Inhil


PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
JALAN GUNUNG DAEK NO. 06 TEMBILAHAN Email:pkmtembilahankota@gmail.com

DAFTAR HADIR
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
TAHUN 2016
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76

Kepala
UPT Puskesmas Tembilahan Kota

drg.Wahyu Winda, M.Si


NIP. 19790613 200501 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
JALAN GUNUNG DAEK NO. 06 TEMBILAHAN Email:pkmtembilahankota@gmail.com

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN PASIEN

UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA

A. PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan starta pertama dalam pemberian


pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat. Bahwa dalam rangka mengoptimalisasikan dan mengintegrasikan semua
upaya kesehatan di Puskesmas agar pelayanan yang diberikan bermutu dan komprehensif perlu
adanya pedoman yang disusun sebagai Panduan Keselamatan Pasien di UPT Puskesmas Tembilahan
Kota

Keselamatan pasien di Puskesmas adalah suatu system diman Puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi pengurangan resiko terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi pada
pasien di UPT Puskesmas Tembilahan Kota. Melakukan identifikasi dan penanganan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, system pencatatan dan pelaporan dan analisis insiden, sehingga
memberikan pembelajaran bagi petugas dalam penanganan insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan yang dapat mengancam nyawa
pasien

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai Pedoman kerja bagi semua petugas di UPT Puskesmas Tembilahan Kota dalam
upaya keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan Mutu Pelayanan
b. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi petugas, pasien maupun keluarga pasien.
C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran Keselamatan pasien merupakan syarat untuk diterapkan di UPT Puskesmas
Tembilahan Kota, Maksud dari sasaran keselamatan pasien adalah mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Tembilahan Kota sasaran keselamatan pasien
meliputi:
1. KETEPATAN INDENTIFIKASI PASIEN
Seluruh staf wajib melakukan proses identifikasi pasien mulai dari pendaftaran, poli
pelayanan, pengambilan specimen untuk pemeriksaan specimen, dan pemberian obat
Kebijakan atau prosedur identifikasi pasien ini sedikitnya melibatkatkan 2 cara yaitu
dengan menanyakan nana, umur dan alamat
2. KETEPATAN PEMBERIAN OBAT
Petugas Apotik wajib melakukan identifikasi pasien sebelum pemberian obat yaitu ada
petugas yang menerima, membaca dan menyerahkan resep. Petugas wajib menanyakan
kembali nama, umur dan keluhan pasien sebelum menyerahkan obat.
Obat – obatan yang perlu diwaspadai ( high-alert medications) adalah obat yang sering
menyebabkan terjadi kesalahan – kesalahan serius ( sentinel event), obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan ( adverse outcome) seperti obat – obat yang
terlihat mirip dan kedengarannya mirip ( Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip / NORUM, atau
Look Alike Soun Alike/ LASA).
3. KETEPATAN PROSEDUR TINDAKAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam penanganan bedah minor di Puskesmas
maka perlu di lakukan :
1. UPT Puskesmas Tembilahan Kota menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti
untuk identifikasi lokasi bedah minor dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2. UPT Puskesmas Tembilahan Kota menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat prebedah minor tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan
semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional.
3. Tim yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “ sebelum insisi/ time-out” tepat
sebelum dimulainya suatu prosedur/ tindakan bedah minor
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang seragam untuk
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
denal yang dilaksanakan di luar ruang tindakan.

4 . PENGURANGAN TERJADINYA RESIKO INFEKSI DI PUSKESMAS


Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam tatanan
pelayanan kesehatan, dan peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan merupakan keprihatinan besar bagi pasien maupun para professional
pelayanan kesehatan.

Pusat dari elimintasi infeksi ini maupun infeksi – infeksi lain adalah cuci tangan ( hand hygiene) yang
tepat. Pedoman hand hygiene bisa dibaca di standar operasional yang tersedia.

1. UPT Puskesmas Tembilahan Kota mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene
terbaru yang terlibatkan dan sudah diterima secara umum ( al. dari WHO Patien Safety)
2. UPT Puskesmas Tembilahan Kota menerapkan program mencuci tangan yang efektif.

5 . PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH


UPT Puskesmas Tembilahan Kota perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil
tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi bisa termasuk riwayat jatuh,
obat dan telah terhadap konsumsi alcohol, gaya jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan
yang digunakan oleh pasien

6 . KETEPATAN PEMERIKSAAN LABOTORIUM


Petugas laboratorium wajib melaksanakan identifikasi pasien dengan menanyakan nama,
umur dan jenis pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien sebelum dilakukan pengambilan sampel.

Kepala UPT
Puskesmas Tembilahan Kota

drg.WAHYU WINDA,M,S
NIP. 19790613 200501 2 006
FOTO SOSIALISASI KESELAMATAN PASIEN
HASIL NOTULEN
Butuh kap

PEMAHAMAN TERHADAP ATURAN, TATA NILAI DAN BUDAYA

DALAM PENYELENGGARAAN UKM PUSKESMAS

N NAMA PROGRAM PEMAHAMAN EVALUASI


O Paham Kurang Tidak
Paham Paham
1 drg. Iin Indrawati UKM
2 Hj. Nurlian, SST PromKes
3 Liza Oktarina Kesling
4 Novita Yanti,SST KIA
5 Selly Junaida,SST KB
6 Lannaida Sihte Gizi
7 Mikamilin, AMK P2P
8 Said Hermansyah PermenKes
9 Elly Marlina, AMKG UKS/UKGS
10 drg. Iin Indarwati Kes. Olahraga
11 Eva Novita, AMK Kes. Lansia
12 Elly Marlina, AMKG Kes. Gimul
13 Said Hermansyah Mobile IMS
14 Ns. Rifki Ananda, S. Mobile
kep VCT/HIV AIDS
15 Syuria Darma, AMK P3K
16 Rosa Handayani, SST SDIDTK
17 dr. Dwi Lestari W Kes. Jiwa
18 Liza Oktariana Kes. Kerja
19 Suharti, Amd. Keb PKPR
20 Nunik Nurasih Imunisasi
21 Selvia Adelina, MTMB/MTBS
Amd.Keb
22 Liza Oktarina Surveilans
23 Heni Ernawati, Amd. Batra
Keb
BUTUH KAP
IDENTIFIKASI PIHAK – PIHAK TERKAIT YANG TERLIBAT DAN
BERPERAN AKTIK DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KENERJA PUSKESMAS

A. Pendahuluan

Peningkatan pelayaan public di unit – unit layanan merupakan mandate bagi


pemerintah daerah yang diamanatkan dalam berbagai perundang – undangan seperti
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dan Keputusan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/ KEP/M.PAN/7/2003
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Di bidang kesehatan,
penyediaan pelayanan public yang memadai merupakan bentuk dari tanggung jawab
pemerintah dalam merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan
mengawasi penyelenggaraan,pelayanan kesehatan public sebagaimana diatur dalam
Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Dalam semua perundang –
undangan tersebut di atas, peran serta masyarakat dalam memastikan pelayanan public
diselenggarakan dengan baik, juga diatur dengan tegas. Sehingga jelaslah di sini bahwa
kedua sisi, baik penyediakan maupun pengguna layanan , sama – sama memiliki peran
penting dalam penyelenggaraan pelayanan public.

Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, ada dua Bab yang mengatur
tentang partisipasi masyarakat yaitu Bab XVI tentang Peran Serta Masyarakat ( pasal
174) dan Bab XVII tentang Badan Pertimbangan Kesehatan ( pasal 175 – 177). Pasal 174
secara eksplisit menyatakan bahwa : (1) Masyarakat berperan serta, baik secara
perseorangan maupun terorganisasi dalamsegala bentuk dan tahap pembangunan
kesehatan dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya dan ( 2) Peran serta sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mencakup keikut sertaan secara aktif dan kreatif.

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja,
dengan tugas antara lain :

1. Unit Pelaksana teknis


Seabagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, puskesmas
berperan menyelenggarakan sebagaian dari tugas teknis operasional dinas
kesehatan kabupaten/ kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia
2. Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Penanggung jawab penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan
diwilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan, sedangkan puskesmas
bertanggung jawab hanya sebagai upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan
oleh dinas kesehatan sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
disatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah
kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (
kecamatan, kelurahan, tim penggerak PKK, kader, tokoh masyarakat, guru UKS / UPT
dinas pendidikan). Masing – masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakaat dimana didalamnya meliputi
pelayanan didalam dan di luar gedung. Didalam pelaksanaan kegiatan puskesmas tidak boleh
mengenyampingkan kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kemampuan masyarakat untuk menolong


dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Demi tercapainya tujuan tersebut segala kegiatan yang
dilaksanakan perlu memperoleh masukan dari masyarakat . sehubungan dengan hal tersebut
dilakukan kegiatan menggali kebutuhan masyarakat/sasaran, dan di perlukan intrumen/alat untuk
menampung psrtisipasi dari masyarakat, yang dalam kegiatan ini menggunakan istrumen kuesioner
terbuka

Sesuai yang tersebut didalam system kesehatan Nasional (SKN- 2014), bahwa puskesmas adalah
unit pelayanan kesehatan tingkat pertama. Adapun fungsi puskesmas ada tiga yaitu :

 Sebagai pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan


 Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga
 Sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama

Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu pada 4 azas penyelenggarakan yaitu:

 Wilayah kerja
 Pemberdayaan masyarakat
 Keterpaduan
 Rujukan

Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk itu
perlu didukung kemampuan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang bekerja secara senirgik yang meliputi perencanaan, penggerakan serta
pengendalian, pengawasan dan penilaian.
B. Tujuan
a. Umum
Mengidenfikasi peran lintas sektor dalam pembangunan kesehatan di wilayah
kerja puskesmasn sehingga kegiatan puskesmas dapat terlaksana dengan
maksimal dan sesuai dengan perencanaan
b. Khusus
 Tergalangnya kerjasama dengan lintas sektor
 Terpantaunya hasil kegiatan puskesmas sesuai dengan perencanaan
 Teridentifikasinya pihak – pihak terkait yang terlibat dan berperan aktik
dalam peningkatan mutu dan kinerja puskesmas
 Tercapainya cakupan kegiatan puskesmas sesuai harapan
C. Lintas sektor yang terkait dalam peningkatan mutu kenerja puskesmas adalah :
1. Kecamatan
Pengaturan menyelenggarakan kecamatan baik dari sisi pembentukan,
kedudukan, tugas dan fungsi secara legalistic diatur dengan peraturan pemerintah.
Demilkian pula dalam pasal 4 qanun nomor 3 tahun 2003 dikatakan bahwa camat
mempunyai tugasmemimpin penyelenggaraanpemerintah,pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah
kecamatan, sedangkan fungsi camat dijelaskan selanjutnya dalam pasal 5 yaitu
untuk menyelenggarakan tugas – tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4
mempunyai fungsi:
 Menyelenggarakan tugas – tugas pemerintahan umum, pembangunan dan
kemasyarakatan
 Pembinaan pemeritahan mukim dan gampong
 Pembinaan ketertraman dan ketertipan masyarakat
 Pembinaan dan penyelesaian masalah pertanahan
 Pembinaan pembangunan prasarana ekonomi dan kelestarian lingkungan
hidup
 Pembinaan pemberdayaan perempuan
 Pembinaan kesejahtrean social
 Pembinaan pelaksanaan syariat islam
 Pembinaan dan pengembangan adat dan adat istiadat
 Penyusunan program, pembinaan administra / ketatausahaan secretariat
kecamatan
 Penyelenggaraan tugas-tugas lain yang di berikan pemerintah,pemerintah
provinsi, pemerintahan kabupaten atau pemerintahan kota
2. Kelurahan
seksi kesejahteraan social dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada dan
bertanggung jawab langsung kelurah. Seksi kesejahteraan social mempunyai tugas
:
 Menyusun dan program dan kegiatan dibidang kesejahteraan social
 Melaksanakan pemberian dibidang layanan rekomendasi / surat
keterangan yang berhubungan dengan kesejahteraan social sesuai dengan
peraturan perundang – undangan
 Memfasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar warga dan antar umat
beragama diwilayah kelurahan
 Melaksanakan pendataan terhadap masyarakat yang rentan masalah social
dan keluarga miskin diwilayah kelurahan
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan bantuan, program dan
kegiatan kesejahteraan social diwilayah kelurahan
 Memfasilitasi rapat program pemerintah dibidang kesehatan masyarakat,
kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana diwilayah kelurahan
 Melaksanakan fasilitas terhadap usaha – usaha kesejahteraan rakyat dan
 Penanggulangan korban bencana alam
3. Tim penggerakan PKK Kecamatan dan Kelurahan
Pelaksanaan program dan kegiatan PKK secara terpadu dilaksanakan oleh pokja –
pokja dengan berpedoman pada 10 program pokok PKK yaitu :
a. Program Pokja I
 Tugas
1. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling
menghormati dan menghargai dalam wadah Negara kesatuan republic
Indonesia
2. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam mewujudkan kesadaran
setiap warga tentang penghayatan dan pengalaman pancasila melalui
pembinaan kesadaran bela Negara ( PKBN)
3. Memantapan pola asuh anak dan remaja dalam keluarga serta
perlindungan anak melalui lokakarya dan uji coba
4. Peningkatan pemahaman dan pengalaman perilaku budi pekerti dan
sopan santun dalam keluarga dan lingkungan
5. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan
dengan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT),
pencegahan perdagangan orang ( trafficking), peningkatan
pemahaman penyalahgunanan narkoba melalui lifi skill dan parenting
skill
6. Meningkatkan kesadaran hhidup bergotong royong, kesetia kawanan
social, keamanan lingkungan, tentara manunggal membangun desa (
TMMD)dan lain lainnya.
7. Teladan dalam keluarga dan lingkungannya
 Prioritas Program
1. Penghayatan dan pengalaman pancasiala

Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara perlu dilaksanakan pemahaman secara terpadu:

1. Pembinaan kesadaran bela Negara ( PKBN)


PKBN mencakup 5 ( lima) unsur :
 Kecintaan tanah air
 Kesadaran berbangsa dan bernegara
 Keyakinan atas kebenaran pancasila
 Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara serta
 Memiliki kemampuan amal bela Negara
2. Kesadaran Hukum ( KADARKUM)
KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang
peraturan perundang – undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan
PKDRT, Trafficking, perlindungan Anak, NaARKOBA dan lain lain
3. Pola Asuh anak dan remaja
Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan
membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun didalam keluarga sesuai
budaya bangsa
4. Pemahaman dan keterampilan hidup ( Life Skill And Parenting Skill
Pemahaman dan keterampilan hidup adalah upaya menumbuhan kesadaran
orang tua dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba
5. Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan
tertib administrasi kependudukan di keluarga
2. Gotong Royong

Dalam pelaksanaan kegiatan gotong royong bertujuan untuk membangun kerja sama
yang baik antar keluarga, warga dan kelompok dalam rangka mewujudkan semangat
persatuan dan kesatuan. Program ini sesuai dengan kebutuhan gender yang bersifat praktis
karena dengan adanya program gotong royong ini, masyarakat dapat mempererat tali
persaudaraan antar warga

Selain termasuk dalam kebutuhan praktis, program ini juga termasuk dalam
kebutuhan strategis karena dalam kegiatan gotong royong biasanya membangun fisik
fasilitas desa. Maka dengan pembangunan fisik tersebut akan membawa dampak jangka
panjang bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat lainnya. Contohnya adalah bakti social
dapat mempererat tali persaudaraan antara masyarakat dengan warga lingkungan sekitar.

Kegiatan gotong royong dilaksanakan dengan membangun kerja sama yang baik antar
sesame : keluarga, warga, dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan
kesatuan.

a) Membutuhan kesadaran, kesetia kawananan social, bertenggang rasa dan


kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama
b) Memperdayakan LANSIA agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental,
kebugaran, keterampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produksi dan
menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya
c) Berpatisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti social, kegiatan tentara manunggal
membangun desa ( TMMD)
b. Program pokja II
Pokja II mengelola Program pendidikan dan keterampilan dan pengembangan kehidupan
berkoperasi
a. Tugas
1) Miningkatkan pendidikan dan keterampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan
mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok – kelompok PKK dan
Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan
2) Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita ( BKB)
3) Memantapkan Kelompok Belajar ( Kejar) Paket A dan B dan C
4) Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang
pentingnya pendidikan sejak usia dini ( 0 – 6) tahun agar anak tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usianya
5) Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan
pendidikan keluarga
6) Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (
UP2K) PKK
7) Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan
ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK
8) Identifikasi kebutuhan pelatihan
9) Menyusun modul – modul pelatihan
10) Berpartisipasi dalam forum PAUD bekerja sama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh
kementerian pendidikan nasional
11) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk
semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki – laki dan perempuan
mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar.
b. Prioritas Program
1. Pendidikan dan keterampilan
Program ini difokuskan kepada peranan majemuk perempuan dalam bidang produktivitas,
karena dengan adanya pendidikan dan keterampilan akan menghasilkan kader-kader atau
bibit manusia yang baik untuk masa depan. Selain itu, program inipun membuat kesadaran
akan pendidikan semakin meningkatkan kebutuhan gender strategis dapat melihat dari
program ini bisa membawa dampak baik bagi kehidupan anak-anak dimasa depan. Dengan
tingkat pendidikan yang semakin tinggi, maka usaha untuk mendapatkan lapangan pekerjaan
semakin besar. Selain itu kebutuhan gender praktis juga terdapat dalam program ini. Terlihat
dari dengan adanya pelatihan keterampilan, akan membuat anak-anak menjadi paham
tentang sesuatu dari sejak dini. Selain itu para perempuan yang ada dapat terperdayakan
dengan baik sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Contoh kegiatan dari program ini adalah pelatihan keterampilan menjahit :
a) Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan
keterampilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak
balita secara optimal`
b) Menyusun modul pelatihan BKB bagi TP PKK dan Mengadakan pelatihan BKB
c) Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dan mengdakan pelatihan / Training of
Trainer ( TOT)
d) Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK, LP3PKK dan DAMAS PKK sesuai
dengan perkembangan serta mensosialisasikan antara lain melalui pelatihan – pelatin
: TPK3PKK dan DAMAS PKK
e) Meningkatkan pengetahuan TP PKK dalam kegiatan pos PAUD melalui kegiatan PAUD
peyang integrasikan dengan BKB dan posyandu dengan pertemuan mitra PAUD
bekerja sama dengan Pokja IV
f) Meningkatkan jumlah, pengetahuan dan keterampilan kader dalam mendidik anak
usia dini melalui pelatihan bekerja sama dengan instansi terkait dan HIMPAUDI
g) Meningkatkan keterampilan kecakapan hidup ( LIFE SKILL) perempuan maupun laki-
laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat
kehidupan diri dan keluarganya
h) Mengadakan monitoring dan evaluasi kegiatan Pos PAUD di TP PKK Desa untuk
mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB dan POSYANDU
i) Meningkatkan kejar Paket A, B, dan C bekerja sama dengan instansi terkait
j) Menikatkatkan dan menyuluh keluarga tentang wajib belajar pendidikan dasar
Sembilan tahun ( WAJAR DIKDAS 9 Tahun)
k) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan keluarga serta pengembangan
keaksaraan fungsional ( KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, orientasi dan
pelatihan.
l) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat
baca masyarakat melalui taman bacaan masyarakat (TBM) dan sudut baca bekerja
sama dengan instansi terkait
m) Meningkatkan pelaksanaan kerja sama dengan mitra sebagai pendampingan, yaitu
lintas sektoral dan lintas kelembagaan
2. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

Pada program ini, peranan majemuk perempuan lebih terfokus pada produktivitas,
karena dengan adanya pengembangan hidup dalam berkoperasi bisa menjadi tambahan
penghasilan bagi keluarga rumah tangga. Kebutuhan gender praktis yang ada dihasilkan dari
tambahan penghasilan melalui Simpanan Hasil Usaha (SHU) sebagai tambahan penghasilan
keluarga.

Kebutuhan gender strategis bisa dilihat dari dengan mengikuti koperasi , maka keluarga
memiliki tabungan atau simpanan yang dapat digunakan dimasa depan. Pendekatan yang
dilakukan dalam program ini adalah penguatan ekonomi keluarga sekaligus anti kemiskinan
karena adanya tambahan pendapatan yang dihasilkan dengan mengikuti koperasi yang ada di
desa.

a) Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui


sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK dan mengetahui keberhasilannya
b) Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang
program UP2K-PKK agar TP PKK Desa mempunyai tenaga terampil dalam
pengembangan program UP2k-PKK
c) Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2k-PKK
d) Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K-PKK
melalui APBD Lembaga Keuangan Migro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI
Unit Desa, Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (
PNPM) Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa ( ADD) dan lain-lain
e) Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar
baik local maupun nasional dan menjalin kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda
f) Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan
pendapatan keluarga.
g) Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hokum yang dikelola oleh TP PKK

Dalam pelaksanaan prioritas program disesuaikan dengan kemampuan daerah dan menjalin
kemitraandengan instansi terkait.

c. PROGRAM POKJO III

Pokjo III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga

a. Tugas :
1) Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai UU No. 7 Tahun 1996 tentang
pangan.
2) Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga
menuju keluarga yang berkualitas.
3) Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam,
Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya local
4) Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan
kebutuhan pangan keluarga.
5) Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat
6) Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga
hasilnya lebih efektif dan efesien
7) Membudayakan “ Aku Cinta Makanan Indonesia “ dan “ Aku Cinta Produksi Indonesia”
sehingga menumbuhkan rasa bangga
8) Mensosialisasikan pola pangan 3B untuk keluarga khususnya bagi balita dan lansia
9) Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri serta mendorong peningkatan
kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya.
10) Mengembangkan kreatifitas Usaha Kecil Migro ( UKM) dengan berbagai produk busana,
cinderamata khas daerah untuk menunjang pariwisata
11) Memdorong terciptanya lapangan / kesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan
perumahan
12) Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup
keluarga
13) Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat tumbuh kembang
keluarga harmonis
14) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait.
15) Melaksanakan PMT – AS terkoordinasi dan terpadu
16) Sosialisasi program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ( GEMARIKAN) dalam
rangka mencerdaskan bangsa
17) Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon
untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan
keluarga
18) Menjaga kelestarian hutan
b. Prioritas Program
1) Pangan

Program ini difokuskan pada peranan majemuk perempuan dalam bidang produksi dan
kemasyarakatan. Dengan adanya program pangan ini maka banyak warga yang dapat
memproduksi makanan sendiri. Misalnya program TOGA ( Tanaman Obat Keluarga) membuat
warga memproduksi tanaman obat sendiri agar jika salah satu anggota ada yang sakit, bisa
langsung diobati tanpa harus pergi ke rumah sakit. Program pangan bisa bersifat
kemasyarakatan, misalnya pengadaan lomba masak secara berjenjang guna meningkatkan
kreativitas cipta makanan.

Program ini dapat memenuhi kebutuhan gender secara praktis karena dapat mengoptimalkan
potensi warga dalam megoptimalkan HATINYA PKK dengan tanaman pangan dan tanaman
produktif/ keras ( bernilai ekonomis tinggi), minimal untuk memenuhi keperluan dan tabungan
keluarga serta meningkatkan tanaman obat keluarga ( TOGA)`

Mengembangkan industry pangan rumah tangga dan mengadakan penyuluhan, orientasi dan
pelatihan untuk menunjang pemasaran . mengadakan lomba masak secara berjenjang guna
meningikatkan kreativitas cipta makanan. Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna ( TTG) untuk
menunjang usaha agrobisnis, hortikultura, tanaman buah, perikanan, peternakan dan lain – lain
untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga. Menyempurnakan dan sosialisasi
buku Peran PKK Dalam Mendukung Gerakan Percepatan Keanekaragaman konsumsi pangan.

2) Sandang

Program ini bertujuan untuk membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral
budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negri.
Pendekatan yang digunakan dalam program sandang ini adalah produksi dan kemasyarakatan.
Dikategorikan ke dalam produksi karena dapat meningkatkan produksi dalam negri ( busana
batik) yang kini sudah diakui oleh seluruh dunia bahwa batik adalah produk asli Indonesia.
Program ini memenuhi kebutuhan gender praktis karena dapat mempromosikan budaya jawa
lewat busana batik dan memenuhi kebutuhan gender strategis karena dapat menumpuk rasa
persatuan dan kesatuan.

a) Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi hak cipta desain


b) Mengupayakan keikut sertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat local, nasional dan
internasional
c) Mengadakan kerja sama dengan para disainer, pengusaha, industry sandang dan
pariwisata
d) Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan
meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri ( Aku Cinta
Produksi Indonesia)
3. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
Dalam program perumahan dan tata laksana rumah tanga lebih cenderung pemfokusan
peranan terhadap kemasyarakatan. Karena dengan adanya program ini, kebutuhan papan setiap
warga akan terpenuhi, sehingga tidak ada lagi warga yang tidak memiliki rumah dan tempat tinggal
Program inipun memenuhi kebutuhan praktis karena kebutuhab papan ( Rumah, Tempat
tinggal) merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh setiap warga atau kepala keluarga.
Selain termasuk kedalam kebutuhan strategis, termasuk juga kedalam kebutuhan praktis, karena
dengan dibangunnya rumah atau tempat tinggal, maka bisa menjadi warisan untuk anak –anak dan
cucu – cucu di masa yang akan datang. Contoh kegiatan dari program ini adalah pemberdayaan
rumah susun.
Program ini menggunakan pendekatan penguatan atau pemberdayaan karena dengan adanya
program ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi kehidupan rumah tangga. Selain itu, dengan
kepemilikan rumah atau tempat tinggal merupakan suatu penentuan status individu dalam
kehidupan dalam kehidupan social kemasyarakatan sekaligus sebagai anti kemiskinan.
a) Menumbuh kembangkan kembali program pemugaran perumahan dan lingkungan desa
terpadu ( P2LDT) melalui pemugaran rumah layak huni terutama keluarga miskin dan
pengungsi dengan azas Tri Bina ( Bina Usaha, bina manusia dan bina lingkungan), gotong
royang serta mengupayakan bantuan dari instansi / dinas terkait, bank, swasta dan
masyarakat
b) Meningkatkan pemasyarakatan tentang perumahan sehat dan layak huni serta
menumbuhkan kesadaran akan bahayanya bertempat tinggal didaerah tegangan listrik tinggi,
bantaran sungai, timbunan sampah, tepian jalanrel kareta api dan menumbuhkan kesadaran
hokum tentang kepemilikan rumah dan tanah
c)Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumah tangga, sarana dan prasarana perumahan
serta hemat energy dan mencegah pemborosan
d) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata laksana rumah tangga dalam
mengharmoniskan dan membagikan kehidupan keluarga.

d. PROGRAM POKJO IV
Pokja IV mengelola program Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat
a. Tugas
1) Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain:
a) Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan ( indicator antara lain : menurunkan
prefalensi anak balita yang kurang gizi)
b) Menurunkan angka kematian anak
c) Meningkatkan kesehatan ibu hamil
d) Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya
e) Menjamin kelestarian lingkungan hidup
2) Meningkatkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS)
3) Mengembangkan dan membina pelaksanan kegiatan POSYANDU
4) Memonitor pelaksanaan system Informasi Posyandu( SIP)
5) Melaksanakan pencatatan Ibu Hamil, Melahirkan , nifas, ibu meninggal , kelahiran dan
kematian bayi dan balita
6) Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan

7) Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera dengan melaksanakan program KB agar


tercapai generasi yang sehat, cerdas dan tangguh
8) Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan kebiasaan
menabung dan melaksanakan tatalaksana keuangan keluarga dalam rangka mendukung
perencanan sehat
b. Prioritas Program

1). Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu hal yang utama dalam kehidupan, maka dari itu sangat
penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan. Dalam program ini, akan memfokuskan
peran wanita terhadap pemberdayaan, yaitu dengan tujuan memberdayakan keluarga dalam
menunjang penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita,
memperbaiki gizi bagi balita dan keluarga.

Focus peran wanita dalam program ini adalah dalam hal repruduksi yaitu asupan gizi dan
kualitas ASI. Kualitas ASI yang semakin baik, maka akan membuat anak menjadi sehat pula.
Program ini juga termasuk dalam kebutuhan gender praktis yaitu dengan cara mengoptimalkan
pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader posyandu. Selain termasuk kebutuhan gender
praktis, termasuk pula kedalam kebutuhan gender strategis. Karena kesehatan merupakan
kebutuhan yang sangat penting sehingga harus selalu dijaga, maka masyarakat membuat
posyandu.

Pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah pendekatan keadilan karena
memperhatikan kesehatan keluarga tanpa membedakan derajat dan status social keluarga lain
contoh kegiatan dari program ini adalah Imunisasi dan lain lain

a) Memantapkan Keluarga Sadar Gizi ( KADARZI) dalam upaya menurunkan prefalensi anak
kurang gizi
(1) Gizi seimbang kepada Ibu Hamil ( BUMIL), Ibu Menyusui ( BUSUI) balita
(2) Kualitas gizi pada BUMIL yang kekurangan energy kronis ( KEK) dengan mengukur lingkar
lengan atas ( LILA)
(3) Penanggulangan gangguan akibat kekurangan garam yodium ( GAKY)
(4) Suplementasi Gizi
(5) Pemberian ASI ekslusif selama 6 (enam) bulan
(6) Makanan Pendampig Air Susu Ibu ( MP-ASI)
(7) Pemberian Makanan Tambahan ( PMT) bagi Balita, Lansia di posyandu
b) Penyediaan makanan tambahan bagi anak sekolah ( PMT – AS) upaya penambahan kalori (
Protein, Karbohidrat, lemak, Vitamin, Meneral, Air) di sekolah
c)Menjadikan PHBS sebagai kebiasaan hidup sehari-hari
(1) Membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) kebersihan pribadi
(2) Menggunting dan memelihara kebersihan kuku
(3) Lomba pelaksanaan terbaik PHBS setahun sekali
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Membudayakan Lima Imunisasi dasar lengkap ( LIL) dan rutin untuk menurunkan angka
kematian anak dan ibu
f) Meningkatkan kesadaran Pasangan Usia Subur ( PUS) tentang manfaat pemakaian alat
kontrasepsi
g) Meningkatkan penyuluhan pencegahan penyakit menular dan tidak menular
h) Meningkatkan tanaman dan pelihara pohon dan pelihara pohon dalam upaya kelestarian
lingkungan hidup, mengurangi dampak global warning ( pemanasan Global)
i) Mendorong swadaya masyarakat dalam upaya penurunan angka kematian ibu ( AKI) angka
kematian bayi ( AKB), angka kematian balita ( AKBAL) melalui antara lain :
(1) Gerakan saying ibu ( GSI) dengan program perencanaan persalinan, pencegahan dan
komplikasi ( P4K)
(2) Mensosialisasikan kesadaran donor darah di desa dan kelurahan
(3) Lima IMUNISASI dasar LENGKAP DAN imunisasi Rutin
(4) Pencatatan kelahiran dan kematian di kelompok – kelompok dasawisma
(5) Ambulans’ Desa
j) Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib
administrasi kependudukan di keluarga
k) Optimalisasi Posyandu
Posyandu adalah pusat pelayanan terpadu dari, oleh dan untuk masyarakat dengan lima
kegiatan utama : Kesehatan Ibu dan anak, pencegahan Diare, Penanggulangan dan
pencegahan kekurangan Gizi,Imunisasi dan Keluarga Berencana
Kegiatan ini berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dalam pelaksanaannya
menjadi 4 strata : Pratama, Madya, Purnama dan MANDIRI
Strata MANDIRI adalah kegiatan-kegiatan terpadu yang meliputi kesehatan, ekonomi,
pendidikan, agama dan lain-lainnya
Pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader Posyandu secara berkeseimbangan
(1) Penyempurnaan dan sosialisasi modul pelatihan kader posyandu yang diintegrasi
dengan PAUD dan BKB berkerja sama dengan Pokja II
(2) Penyempurnaan dan sosialisasi Buku Pelatihan Kader Posyandu
(3) Sosialisasi Buku Pegangan Kader Gizi
(4) Integrasi system informasi posyandub( SIP) dengan system informasi manajemen PKK
( SIM PKK) dan sosialisasinya
(5) Mengadakan jamboree Nasional kader Posyandu setiap tahun sekali sebagai
penghargaan kepada kader dan upaya peningkatan kenerja kader
(6) Lomba pelaksana terbaik posyandu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan
jumlah posyandu agar berkembang menjadi posyandu mandiri atau posyandu plus
(7) Temu konsultasi pengelola posyandu tingkat daerah / nasional
(8) Optimalisasi kegiatan PAUD terintegrasi dengan posyandu dan BKB berkerja sama
dengan Pokja II
(9) Mengembangkan posyandu Lansia
l) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam:
(1) Mengenal tanda- tanda kegemukan ( obesitas) dan kekurangan gizi
(2) Mengenal tanda – tanda bahaya kehamilan , melahirkan, dan nifas
(3) Mengenal tanda – tanda bahaya NARKOBA dan upaya pencegahannya
(4) Mengenal tanda – tanda kehamilan secara dini
(5) Mengenal bahaya penyakit dan dampak kurang bersihnya lingkungan
(6) Orientasi peningkatan kepemimpinan PKK dalam upaya mewujudkan Indonesia sehat
(7) Pemanfaatan hasil tanaman TOGA
(8) Peningkatan penyuluhan pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,
penyakit DBD, Malaria, Osteoporosis, Degeneratif, seperti Jantung, dan diabetes,
kanker, Stroke, TB, Penyakit Infeksi dan Lain-lainnya

2). Kelestarian Lingkungan Hidup

Program kelestarian lingkungan hidup termasuk dalam program kemasyarakatan, karena


dengan adanya pelestarian lingkungan hidup maka warga telah ditanamkan kepedulian terhadap
lingkungan hidup yang ada di sekitarnya pemukiman warga. Kebutuhan gender praktis lebih
cenderung kepada kesehatan, karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi
individu baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek

Kebutuhan gender dalam hal strategis adalah kebersihan lingkungan. Dengan warga yang
selalu menjaga kelestarian lingkungan hidup, maka kebersihan lingkungan akan terjamin.
Pendekatan yang dilakukan dalam program ini adalah pemberdayaan terhadap masyarakat yaitu
dengan adanya sosialisasi kesehatan ligkungan hidup.

a). Lingkungan Bersih dan Sehat

(1) Menanamkan kesadaran tentang kebersihan pengelolaan kamar mandi dan jamban
keluarga, Saluran Pembuangan Air Limbah ( SPAL)
(2) Menanamkan kebiasaan memilih sampah organic dan non organic serta Bahan
Berbahaya dan Beracun ( B3) di tempat yang benar
(3) Mendaur ulang limbah
(4) Mengadakan lomba / pelaksanaan terkait lingkungan bersih dan sehat
(5) Peningkatan pengetahuan tentang pengadaan, pemakaian dan penghematan air
bersih dan sehat dalam keluarga

b). Kelestarian Lingkungan Hidup

(1) Pengembangan kualitas lingkungan dan pemukiman, kebersihan dan kesehatan, pada
pemukiman yang padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan sehat ( Health Cities)
(2) Pencegahan banjir dengan tidak menebang pohon sembarangan
(3) Program sejuta pohon sebagai paru – paru kota dan pencegahan polusi udara
(4) Pemanfaatan jamban dan air bersih dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat
(5) Memasyarakatkan biopori (lubang resapan ) untuk mencegah genangan dan resapan air

3). Perencanaan Sehat

Program terakhir dari 10 program PKK adalah perencanaan kesehatan. Tujuan dan program ini
adalah meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan kesehatan reproduksi karena membantu
ibu – ibu, para remaja dan calon pengantin untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan keluarga.
Kebutuhan gender praktis dalam program ini adalah menjaga kesehatan keluarga agar tidak tererang
penyakit yang berbahaya. Kebutuhan gender strategis adalah dapat mengendalikan jumlah
penduduk yang ada di desa BatuBulan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan anti
kemiskinan karena dengan adanya keluarga berencana maka dapat memperkirakan kebutuhan hidup
kedepan. Contoh kegiatan dalam program ini adalah KB.

Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaansehat antara lain :

a) Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program


keluarga berencana menuju keluarga berkualitas
b) Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari – hari dengan berorientasi
pada masa depan dengan cara membiasakan menabung
c) Kegiatan kesatuan Gerakan PKK KB- KES dalam upaya meningkatkan cakupan hasil pelayanan KB
– KES
d) Peringatan Hari Keluarga Nasional ( HARGANAS) dalam upaya peningkatan ketahanan keluarga
untuk mewujudkan keluarga berkualitas
e) Meningkatkan penyuluhan kesehatan repruduksi bagi remaja dan calon pengantin
f) Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga
4. Kader Posyandu Balita

 TUJUAN BELAJAR
 Peserta dapat menyebutkan tugas – tugas kader posyandu, baik sebelum hari buka
posyandu, pada saat buka posyandu, atau sesudahnya
 Peserta dapat menjelaskan apa yang disebut paket pelayanan minimal posyandu dan
paket pelayanan pilihan posyandu
 TUGAS – TUGAS KADER POSYANDU
 Tugas sebelum hari buka posyandu atau disebut juga tugas pada H- Posyandu, yaitu
berupa tugas –tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu
berjalan dengan baik
 Tugas pada hari buka Posyandu atau disebut juga pada hari H Posyandu, yaitu berupa
tugas –tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 kegiatan
 Tugas sesudah hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H+ Posyandu yaitu
berupa tugas- tugas setelah hari Posyandu
 Penyelenggaraan posyandu 1 bulan penuh, hari buka Posyandu untuk penimbangan 1
bulan sekali
 DISKUSI KELOMPOK ( 20 menit)
 Kami akan membagi peserta menjadi 4 kelompok kecil
 Selanjutnya kami akan membagikan kartu yang berisi tugas – tugas kader posyandu
 TUGAS KELOMPOK
 Perhatikan dan pelajari setiap kartu bertuliskan tugas – tugas kader
 Susunlah kartu – kartu tersebut dalam 3 kelompok kartu, yaitu: kartu – kartu tugas
kader sebelum hari buka posyandu ( H-), pada hari buka posyandu ( H), dan sesudah
hari buka posyandu ( H+)
 Tempelkan ke 3 kelompok kartu tersebut diatas kertas dinding
 Apabila perlu, tambahkan tugas – tugas kader Posyandu yang masih kurang dengan
menuliskan diatas kartu kosong
 PLENO ( 20 Menit )
 Selanjutnya kami persilahkan kepada masing – masing perwakilan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya
 Masing- masing kelompok kami beri kesempatan 3 menit
 Masing – masing kelompok bisa langsung menanggapi hasil diskusi kelompok lain
 TUGAS – TUGAS KADER POSYANDU TUGAS – TUGAS PADA –H
 Menyiapkan alat dan bahan yaitu : alat penimbang bayi dan balita , Kartu Menuju
Sehat ( KMS) , alat peraga, alat pengukur LILA, Obat- obatan yang dibutuhkan ( tablet
besi, Vitamin A, Oralit< dan lain –lain sesuai kebutuhan ), bahan / materi penyuluhan
lainnya
 Mengundang dan menggerakan masyarakat, yaitu memberitahu ibu- ibu untuk datang
ke posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi
masyarakat untuk datang keposyandu
 Menghubungi Pakjo Posyandu yaitu menyampaikan rencana kegiatan kekantor desa
/ kelurahan dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir
pada hari buka posyandu
 Melaksanakan pembagian tugas yaitu menentukan pembagian tugas diantara kader
posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan
 TUGAS – TUGAS KADER POSYANDU ( lanjutan ) TUGAS –TUGAS PADA HARI H
kegiatan I

 Mendaftar bayi / balita , yaitu menulis nama bayi / balita pada KMS dan secarik kertas
yang diselepkan pada KMS
 Mendaftar ibu hamil yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Registrasi
Ibu Hamil
Kegiatan 2

 Menimbang bayi / balita


 Mencatat hasil timbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS

Kegiatan 3

 Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas
kedalam KMS anak Tersebut
 TUGAS – TUGAS KADER POSYANDU ( lanjut) TUGAS – TUGAS PADA HARI H (lanjut)
Kegiatan 4
 Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan
yang di gambarkan grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan
 Memberikan nasehat kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya
atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran
 Memberikan rujukan ke puskesmas apabila di perlukan, untuk balita, ibu hamil dan
menyusui berikut ini : - Balita : apabila berat badannya dibawah garis merah ( BGM)
pada KMS, 2 kali berturut – turut berat badannya tidak naik, kelihatannya sakit ( lesu
– kurus, busung lapar, diare, rabun mata dan sebagainya) – Ibu hamil dan Menyusui:
apabila keadaanya kurus, pucat, bengkak kaki, pusing terus menerus, pendarahan,
sesak nafas, gondokan dan sebagainya – orang sakit memberikan pelayanan gizi dan
kesehatan dasar oleh kader posyandu, misalnya pemberian tablet tambahan darah (
tablet Besi) vitamin A, oralit dan lain sebagainya

Kegiatan 5

 Pelayanan imunisasi
 Pelayanan keluarga berencana ( KB)
 Pengobatan
 Pemberian tablet penambah darah ( tablet Besi), Vitamin A, dan obat – obatan lain
nya
 TUGAS – TUGAS KADER POSYANDU ( lanjut) TUGAS – TUGAS PADA HARI + H
 Memindahkan catatan-catatan pada kartu menuju sehat ( KMS) kedalam buku register
atau buku bantu kader
 Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari posyandu pada
bulan berikutnya
 Kegiatan diskusi kelompok ( penyuluhan kelompok) bersama orang tua balita yang
lokasi rumahnya berdekatan ( kelompok Dasawisma)
 Kegiatan kunjungan rumah ( penyuluhan perorangan) sekaligus untuk tindak lanjut /
rujukan dan mengajak orang tua balita datang ke posyandu pada kegiatan bulan
berikutnya
 DISKUSI KEPADA SEMUA PESERTA DARI TUGAS – TUGAS TERSEBUT DI ATAS, TUGAS YANG
MANAKAH YANG PALING SULIT DAN PALING MUDAH UNTUK DILAKUKAN
 TUGAS- TUGAS KADER MENYELENGGARAKAN POSYANDU DI BAGI DALAM 2 KEGIATAN,
YAITU : 1. KEGIATAN PELAYANAN MINIMAL POSYANDU. 2. KEGIATAN PILIHAN POSYANDU
 KEGIATAN PELAYANAN MINIMAL .
 Paket pelayanan minimal posyandu adalah kegiatan – kegiatan dasar yang merupakan
tugas utama kader untuk dilaksanakan diposyandu. Artinya kegiatan ini harus
dilaksanakan oleh setiap posyandu di Indonesia
Program termasuk dalam paket pelayanan minimal adalah
 KEGIATAN PELAYANAN MINIMAL ( lanjut) BAYI DAN BALITA
 Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan
 Pemberian paket pertolongan gizi : pemberian Vitamin A, pemberian paket Makanan
Pendamping ASI ( MP-ASI), Pemberian Makanan Tambahan ( PMT)
 Imunisasi lengkap dan pemantauan kasus lumpuh layuh
 Identifikasi gangguan / penyakit, pengobatan sederhana dan rujukan, terutama untuk
diare, radang paru – paru ( Pnemonia) IBU HAMIL
 Pemeriksaan Kehamilan
 Pemberian Makanan Tambahan ( PMT) bagi ibu kurang gizi atau kurang energy kronis
( KEK)
 Pemberian tablet penambah darah ( tablet Besi)
 Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan IBU NIFAS / MENYUSUI
 Pemberian kapsul Vitamin A
 Pemberian makanan tambahan ( PMT)
 Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan pemberian tablet tambah darah
 Pelayanan KB
 KIE / penyuluhan tentang makanan selama menyusui, ASI Ekslusif, perawatan nifas
dan perawatan bayi baru lahir, pengenalan tanda bahaya dan KB
 KEGIATAN PILIHAN sedangkan kegiatan pilihan Posyandu merupakan kegiatan diluar kegiatan
dasar yang di sesuaikan dengan masalah / kebutuhan yang dirasakan masyarakat di wilayah
layanan posyandu masing – masing. Artinya , kegiatan ini tidak wajib dilaksanakan oleh setiap
posyandu karena tergantung pada kebutuhan masing – masing, misalnya: program sami jaga
dan perbaikan lingkungan permukiman, perkembangan anak, termasuk kegiatan Bina
Keluarga Balita ( BKB, PAUD), penanggulangan penyakit endemis setempat, misalnya gondok,
deman berdarah dengue ( DBD), Malaria dan lain-lain, usaha kesehatan gigi masyarakat desa
( UKGMD) dan lain-lain
5. Kader Posyandu Usila
 Kader kesehatan sangat diperlukan untuk kelancaran terselenggaranya pelayanan kesehatan
ke masyarakat secara baik, karena kader adalah perantara antara masyarakat dengan tenaga
kesehatan. Untuk kelancaran tugasnya maka dibutuhkan pendidikan, latihan, dan supervise
secara berkisinambungan
 Kader posyandu lansia adalah kader yang bertugas di posyandu lanjut usia ( Lansia) dengan
kegiatan rutin setiap bulannya membantu petugas kesehatan saat pemeriksaan kesehatan
pasien lansia( Cahyo, 2010)
 Bertempat tinggal diwilayah RT/RW yang bersangkutan / diwilayah posyandu
 Berpenampilan ramah dan simpatik
 Memiliki cukup waktu untuk melaksanakan tugas sebagai kader
 Mau bekerja secara suka rela
 Dapat membaca dan menulis
 Dirterima oleh masyarakat setempat
 Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
 Mengikuti pelatihan – pelatihan sebelum menjadi kader posyandu
 KRITERIA KADER LANSIA
 Melakukan kegiatan bulanan posyandu, mempersiapkan pelaksanaan posyandu,
tugas – tugas kader posyandu pada hari H – atau saat persiapan hari buka posyandu,
meliputi :
 Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbang dan KMS, alat peraga, alat
pengukur, bahan / materi penyuluhan
 Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor
desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada
hari buka posyandu
 Melaksanakan pembagian tugas yaitu menebtukan pembagian tugas diantara kader
posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan PERAN KADER LANSIA
 Pelaksanaan kegiatan bulanan posyandu
 Tugas kader pada hari buka posyandu disebut juga sebagai tugas pelayanan 3 meja
atau 5 meja ( disesuaikan dengan system yang digunakan)kegiatan setelah pelayanan
bulanan posyandu, meliputi:
 Memindahkan catatan dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS) kedalam buku register atau
buku bantu kader
Menilai ( mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari posyandu
pada bulan berikutnya
 Kegiatan kunjungan rumah ( penyuluhan perorangan) merupakan tindak lanjut dan
mengajak para lansia datang k posyandu pada kegiatan bulan berikutnya
 Menggerakan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan posyandu
langsung ketengah masyarakat, melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat.
Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran , penyuluhan dan berbagai usaha
kesehatan masyarakat lainnya termasuk pelaksanaan senam lansia
 Kader mengenalkan masalah yang ada dimasyarakat secara nyata,kader dapat mencari
alternatif pemecahan masalah kesehatan sesuai dengan kondisi yang ada dimasyarakat, kader
merencanakan kegiatan sesuai dengan potensi yang ada , kader melaksanakan pembinaan
dan kegiatan yang telah direncanakan
 FUNGSI KADER LANSIA PELATIHAN KADER LANSIA seorang calon kader wajib mengikuti
pelatihan –pelatihan sebelum menjadi kader posyandu, hal ini dikarenakan sebelum menjadi
seorang kader dalam tugasnya akan sering melakukan berbagai penyuluhan.
 Kader harus menguasai berbagai teknik keterampilan dan pengetahuan yaitu :
 Keterampilan komunikasi interpersonal keterampilan ini wajib dalam melaksanakan
tugasnya seorang kader perlu memahami kebutuhan masyarakat, serta perlu
menguasai teknik – taknik komunikasi yang efektif
 Keterampilan yang berhubungan dengan kegiatan di posuamdu ( pencatatan,
pelaporan, penimbangan, dan lain-lain) Kader perlu memahami system pencatatan
dan pelaporan yang benar, agar dapat memperoleh data yang mampu membantu
kader mengidentifikasi masyarakat yang perlu dikunjungi dan memperoleh perhatian
khusus
 Pengetahuan kesehatan dasar dan gizi pemahaman kader yang baik mengenai
kesehatan dasar dan gizi dapat membantu kader untuk efektif dalam memberikan
informasi dengan benar. Calon kader wajib mengikuti pelatihan – pelatihan sebelum
menjadi dan melaksanakan kewajiban sebai kader posyandu.
6. Tokoh Masyarakat
1. Pemberdaya masyarakat
 Berperan memotivasi masyarakat untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya
secara mandiri dengan melakukan PHBS dalam kehidupan sehari – hari
2. Penggali sumber daya
 Diharapkan toma mampu menggali semua potensi yang ada di masyarakat baik
materil maupun non materil yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatandesa siaga
aktif menuju masyarakat yang ber PHBS

Fungsi Tokoh Masyarakat

 Menggali sumber daya untuk kelangsungan kegiatan


 Menaungi dan membina kegiatan – kegiatan masyarakat
 Menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
 Memberi dukungan dalam pengelolaan kegiatan
 Mengkoordinir gerakan masyarakat agar mau memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat ( UKBM)
 Memberi dukungan sarana dan prasarana

7. Guru UKS / UPT Dinas Pendidikan


1. Aspek pendidikan kesehatan
Tugas dinas pendidikan
a.Pelaksanaan & pengembangan pembinaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
b. Pembinaan materi metologi dan evaluasi pendidikan kesehatan
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kurikulir dan ekstra kurikuler
2. Aspek pelayanan kesehatan
a.Pelaksanaan pelayanan P3K dan P3P disekolah ekstra kurikuler
b. Membantu administrasi pelayanan kesehatan di sekolah
3. Aspek pembinaan lingkungan sekolah sehat
a.Melaksanakan program 7K wawasan wiyatamandala sekolah
b. Melaksanakan, membina dan mengembangkan pemiliharaan lingkungan sekolah yang
bersih dan sehat ( contoh lomba kebersihan)
4. Aspek ketenangan
a.Mengadakan tenaga pengelolaan UKS sekolah( pengangkatan / pemberdayaan , guru,
tenaga kependidikan )
b. Penyelenggaraan penataran / pelatihan UKS, antara lain untuk fasilitator / instruktur UKS,
guru Pembina UKS, guru BK dan guru agama untuk konseling
5. Aspek sarana prasarana
a.Menyusun pembukuan sarana prasarana UKS ( perabot dan peralatan UKS & Ruang UKS)
b. Pengadaan sarana UKS disekolah dan pengadaan perlengkapan ruang UKS di TK, SD,SMP,
SMA, SMK
c. Pengadaan sarana pendidikan kesehatan antara lain :
 Buku – buku
 Poster – poster
 Leaflet
 Alat peraga pendidikan kesehatan
 Alat UKS
6. Aspek biaya
a.Pengadaan biaya penatra / pelatihan UKS
b. Pengadaan biaya sarana dan prasarana disekolah
c. Pengadaan biaya – biaya untuk kegiatan dipusat
7. Aspek penelitian dan pengembangan
Melaksanakan penelitian dan pengembangan pendidikan kesehatan UKS sekolah
8. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang pendidikan kesehatan dan
pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat disekolah
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Menggali saran / usul dari lintas sektor baik melalui pertemuan di tingkat kecamatan maupun tingkat
desa atau kelurahan melalui tatap muka langsung dengan tokoh masyarakat / masyarakat.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Pelaksana program mengikuti pertemuan linsek di tingkat Kecamatan / Desa
2. Melalui Tanya jawab, pelaksana menggali saran usul dari lintas sektor yang terkait dengan
kegiatan upaya kesehatan masyrakat
3. Pelaksana mengelola data
4. Pelaksana mendapat informasi mengenai peran masing – masing lintas sektor
F. Sasaran
Sasaran identifikasi adalah pihak yang terkait dan berperan dalam peningkatan mutu dan kinerja
pukesmas
G. Jadwal Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2016
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Setelah melaksanakan analisis data, didapatkan informasi mengenai identifikasi kebutuhan sasaran
dan dilaporkan pada kepala Puskesmas. Evaluasi dilaksanakan setiap akhir tahun, apakah upaya
sudah sesuai dengan kebutuhan sasaran
I. Pencatatan, Pelaporan, Dan Evaluasi Kegiatan
Hasil kegiatan dicatat, dilaporkan pada Kepala Puskesmas dan dievaluasi

Anda mungkin juga menyukai