Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN

SEMESTER GANJIL 2017/2018

Disusun Oleh:

Audisca Ghumilar

NIM 101 1511 012

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2017
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
laporan praktikum Prestasi Mesin dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini
ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Prestasi Mesin . Dan juga penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar matakuliah Prestasi Mesin.
Serta tak lupa kepada teman-teman satu angkatan yang selalu mendukung penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan penyusun. Oleh sebab itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya, penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat, khusunya bagi penusun dan umumnya bagi pembaca. Akhir
kata penyusun mengucapkan terimakasih.

Balun Ijuk, 31 Juni 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 7
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 7
BAB II.................................................................................................................................. 9
2.1. Landasan Teori ..................................................................................................... 9
2.1.1 Motor Bensin ............................................................................................................. 9
2.1. 2. Motor Diesel ..................................................................................................... 16
2.1.3. Emisi gas buang................................................................................................ 28
BAB III ............................................................................................................................. 30
3.2 Metodologi Praktikum (motor bakar 110cc) ................................................ 30
3.2.1. Alat dan Bahan .......................................................................................... 30
3.2. Metodologi Praktikum (motor bakar 1000c) ................................................ 33
3.3. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)................................................ 33
3.4. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)................................................ 34
3.5. Uji Emisi Gas Buang ....................................................................................... 35
BAB IV ............................................................................................................................. 39
Kesimpulan .................................................................................................................. 39
SARAN ......................................................................................................................... 40
LAMPIRAN..................................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 47
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN

Disusun Oleh

Nama : Audisca Ghumilar

Nim : 1011511012

Kelas : 3A

Tahun Ajaran : 2016/2017

Dibuat oleh Disetujui

Audisca Ghumilar Agus Sarwono A.Md


NIM :1011511012 NIP : 19850117201504440001
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktikum prestasi mesin merupakan bagian dari proses belajar di Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung. Kegiatan praktikum
yang dilakukan sangat menunjang proses belajar yang di lakukan dikelas. Praktikum ini
merupakan salah satu mata kuliah wajib di Prodi Teknik Mesin Universitas Bangka Belitung,
sesuai dengan kurikulum baru.
Dengan praktikum ini diharapkan mahasiswa memperoleh dasar-dasar pengetahuan
dan keterampilan tentang cara kerja motor bakar dan pengambilan data cara analisanya. Motor
bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja
mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan
menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Energi termal diperoleh dari
pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi
termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan
yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam. Pada motor pembakaran luar
ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin itu, sehingga untuk
melaksanakan pembakaran digunakan mesintersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar
tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dulu melalui media penghantar, baru
kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya pada ketel uap dan turbinuap. Sedangkan
pada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu
sendiri, sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik.
Misalnya pada turbin gas, motor bakar torak dan mesin propulasi pancar gas.
1.2 Tujuan
Setelah selesai melaksanakan praktikum Prestasi Mesin diharapkan mahasiswa :
a. Dapat menganalisa masalah yang terdapat pada mesin.
b. Dapat memberikan solusi terbaik dari permasalahan.
c. Dapat menganalisa gas buang terbaik.
d. Dapat menghitung perbandingan antara udara dan bahan bakar. Juga mengetahui
perngaruh putaran mesin terhadap gas yang dihasilkan.
e. Dapat mengetahui system pembakaran terbaik.
BAB II
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Motor Bensin
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin
pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran,
dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin
bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar
dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses
pembakaran. Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur
sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern
mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk
mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan
penambahan sensor-sensor elektronik.
Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja:
1. Kompresi ruang bakar yang cukup.
2. Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.
3. Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan waktu penyalaan/timing
ignition).
Proses kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya satu
siklus kerja dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan dan berulang-ulang.
Piston motor bergerak bolak balik dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah
(TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) pada langkah
selanjutnya. Untuk yang pertama akan dibahas mengenai prinsip kerja motor
bensin 4 langkah, untuk prinsip motor bensin 2 langkah akan dibahas selanjutnya.
Pada motor bensin empat langkah/empat tak prinsip kerjanya untuk
menyelesaikan satu siklus terdapat empat langkah piston yaitu langkah hisap,
langkah kompresi, langkah usaha, dan langkah buang sehingga dalam satu
siklusnya tercapai dalam dua putaran poros engkol.

Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang


berlaku dalam teknik otomotif:

9
 TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada
titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling
jauh dari poros engkol (crankshaft).
 TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston
berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada
pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).

1. Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin dihisap ke
dalam silinder. Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup.
Waktu torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah
(TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan
masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang
disebabkan adanya tekanan udara luar.

Gambar 2.1. Langkah Hisap

2. Langkah Kompresi

Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar


dikompresikan. Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik
dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran yang
dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan
naik, sehingga akan mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi

10
terjadi. Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas
(TMA).

3. Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk
menggerakkan kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas (TMA) pada
saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada
campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran,
kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke
bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.

Gambar 2.3. Langkah Usaha

11
4. Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar
silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu
torak bergarak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),
mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang
dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit (valve
overlap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara
dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran). Ketika
torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran
penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah
hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang
merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.

Gambar 2.4. Langkah Buang

Perbedaan motor diesel dan bensin:


1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara
bahan bakar dan udara, sedangkan pada motor diesel adalah udara murni.

2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi,
sedangkan pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi.

12
3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan
injector (nozzle).

Kelebihan dan kekurangan antara motor bensin dan motor diesel:


 Kelebihan
Getaran motor bensin lebih halus dan pada ukuran dan kapasitas yang
sama mesin motor bensin lebih ringan.

 Kekurangan

1. Motor bensin tidak tahan bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama
sedangkan diesel sebaliknya. Dengan medan yang berat.

2. Motor bensin peka pada suhu yang tinggi terutama komponen sistem
pengapiannya, sedangkan motor diesel tahan bekerja pada suhu yang
tinggi.

3. Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik karena peka terhadap bahan
bakar, beda dengan dengan motor diesel hampir dapat menggunakan bahan
bakar dari berbagai jenis dan mutu. Keduanya baik motor bensin dan diesel
keduanya bekerja dengan proses 4 tak dan 2 tak, dimana motor 4 tak adalah
motor yang bekerja setiap satu kali pembakaran bahan bakamya
memerlukan 4 kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.

B. Mesin Dua Tak


Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat tak yang
mempunyai empat langkah piston dalam satu siklus pembakaran, meskipun
keempat proses (intake, kompresi, tenaga, pembuangan) juga terjadi.

Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama
rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal
besar, dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat lainnya.

Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku
dalam teknik otomotif :

13
 TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada
pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik
paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
 TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi
piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
 Ruang bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros
engkol (crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase)
berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa
tercampur lebih merata.
 Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil
pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang
bakar.

1. Langkah kesatu
Piston bergerak dari TMA ke TMB.

 Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan
ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston
meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin
meningkat.
 Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing
lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan
melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
 Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang
bakar keluar melalui lubang pembuangan.
 Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan
dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus
mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang
pembuangan.
 Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.
14
2. Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
 Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas
hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam
ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi.
 2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
 Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.

 Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk


membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum
piston sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang
bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA
ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu dari
mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.

Kelebihan dan kekurangan mesin dua tak:


 Kelebihan
Dibandingkan mesin empat tak, kelebihan mesin dua tak adalah:
1. Mesin dua tak lebih bertenaga dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
3. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang
sederhana.

 Kekurangan mesin dua tak


Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak:
1. Efisiensi mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak memerlukan oli yang dicampur dengan bahan bakar (oli
samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.

15
3. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak, polusi terjadi dari
pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang terlolos masuk
langsung ke lubang pembuangan.

4. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak, mengakibatkan
usia suku cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih rendah.

Perbedaan desain mesin dua tak dengan mesin empat tak

 Pada mesin dua tak, dalam satu kali putaran poros engkol (crankshaft)
terjadi satu kali proses pembakaran sedangkan pada mesin empat tak,
sekali proses pembakaran terjadi dalam dua kali putaran poros engkol.
 Pada mesin empat tak, memerlukan mekanisme katup (valve mechanism)
dalam bekerja dengan fungsi membuka dan menutup lubang pemasukan
dan lubang pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak, piston dan ring
piston berfungsi untuk menbuka dan menutup lubang pemasukan dan
lubang pembuangan. Pada awalnya mesin dua tak tidak dilengkapi dengan
katup, dalam perkembangannya katup satu arah (one way valve) dipasang
antara ruang bilas dengan karburator dengan tujuan:

1. Agar gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali ke
karburator.

2. Menjaga tekanan dalam ruang bilas saat piston mengkompresi ruang


bilas. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak
terdapat pada dinding silinder, sedangkan pada mesin empat tak
terdapat pada kepala silinder (cylinder head). Ini adalah alasan paling
utama mesin dua tak menggunakan oli samping.

2.1. 2. Motor Diesel


Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi
gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).

Seorang penemu/peneliti bernama Street melakukan penelitiannya.


Perkembangan motor pembakaran dalam (ICE) pada tahun 1794. Hasil dari

16
perkembangan tersebut adalah motor diesel sekarang. Selanjutnya dikembangkan
oleh seorang insinyur muda berkewarga negaraan Perancis yang bernama Sadi
Carnet pada tahun 1824.

Idenya dijadikan dasar dalam perkembangan motor diesel. Dia menyatakan


bahwa udara murni yang dimampatkan tersebut dengan perbandingan 15:1 akan
menghasilkan udara yang panas untuk menyalakan kayu kering. Udara yang
digunakan untuk pembakaran motor hendaknya dikompresikan dengan
perbandingan yang besar sebelum dinyalakan. Dia juga menyatakan bahwa dinding
silinder hendaknya didinginkan, karena panas dari dari pembakaran akan
mempengaruhi kinerja motor.

Pada tahun 1876 Dr. Nickolas Otto mebuat konstruksi motor pembakaran
dalam 4 langkah yang menggunakan bahan bakar bensin menggunakan penyalaan
api. Pada tahun 1892 seorang insinyur muda berkewarganegaraan German yang
bernama Dr. Rudolf Diesel berhasil membuat motor penyalaan kompresi
menggunakan bahan bakar serbuk batu bara menggunakan prinsip penyalan bahan
bakar dan udara.

Dengan perkembangan sistem pompa injeksi bahan bakar yang benar-


benar dapat disebut “mini” oleh seorang penemu yang berkewarganegaraan
german bernama Robert Bosch pada tahun 1927 membebaskan motor diesel dari
masalah memakan tempat. Sistem injeksi pompa Robert Bosch yang ukurannya
mini dari karburator, beratnya ringan dan governer yang menyatu (built-in)
sehingga tidak ada lagi sistem pengabutan udara yang banyak makan tempat untuk
kompresor, pipa-pipa dan pengontrol klep. Pompa injeksi motor diesel dapat diatur
sesuai pembebanan, sedangkan kondisi kecepatan motor dapat atau lebih baik dari
karburator motor bensin.

Dengan perkembangan pompa rotari yang lebih kecil penampilannya juga


bobotnya yang lebih ringan yang dikembangkan oleh Vernon Rosa pada tahun

1950-an. Motor diesel akhirnya memasuki perkembangan pemakaian dan


pemasaran yang lebih luas. Perkembangan lain dari motor diesel adalah dengan
penambahan sebuah turbocarger yaitu alat untuk memasukkan (memompakan)
udara ke dalam saluran masuk (intake manifold). Pompa turbocharger ini
digerakkan oleh gas buang yang kedalam turbocarjer tersebut.Dengan adanya
17
turbocarjer ini maka akan menurunkan asap gas buang. Akhirnya motor diesel
seperti ini keadaanya sekarang menjadi motor yang benar-benar efisien, ringan dan
bebas polusi udara.

A. Cara Kerja Mesin


Diesel
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi
mekanis. Energi kimia didapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari
bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar).

Gambar 2.5. Prinsip kerja motor diesel

Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih
tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau
dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu
torak.

Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong
torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak
akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
18
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan
menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid
injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan
sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin
dianalisa dengan siklus otto).

Gambar 2.6. Diagram P-V siklus diesel

Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah
terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran
bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua
elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi
karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi
torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan
bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition
engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.

Pada mesin diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang
itu akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup
19
”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga
mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan
normal.

Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh


Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran.
Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead
Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi
melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan

bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat)
TMA untuk menghindari detonasi.

Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston


dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan
bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar
utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).

20
Gambar 2.7. Pembakaran pada motor diesel

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran


mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga
linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke
crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar.
Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan


komponen :

 Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang


masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh
turbin pada turbo/supercharger.
 Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar.
Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya,
maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati
ruang bakar bisa lebih banyak.

Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar
sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam
"intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai
suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin.

Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan
meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat
mempengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan
mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk
memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.

Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel


adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu
para putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas
listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
21
berkerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi
maka bisa mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin
diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini
melalui elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU) yang
merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan
mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi
yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu
melalui aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan mesin.

B. Motor Diesel Empat Langkah


Pada motor diesel empat langkah prinsip kerjanya untuk menyelesaikan
satu siklus atau satu rangkaian proses kerja hingga menghasilkan pembakaran dan
satu kali langkah usaha diperlukan empat langkah piston.

Langkah pertama adalah langkah pemasukan. Pada langkah ini yang


dimasukkan kedalam silinder adalah udara murni. Katup masuk terbuka sedangkan
katup buang tertutup. Piston bergerak dari TMA ke TMB. Langkah kedua adalah
langkah kompresi. Kedua katup yaitu katup masuk dan katup buang sama-sama
tertutup. Piston bergerak dari TMB ke TMA. Yang dikompresikan adalah udara
murni. Perbandingan kompresinya cukup besar yaitu 15-22. kompresi udara
akan menghasilkan panas yang mampu menyalakan bahan bakar yang dimasukkan
kedalam silinder pada akhir kompresi. Bahan bakar yang dimasukkan kedalam
silinder adalah bahan bakar cair dalam bentuk kabut menggunakan pompa injeksi
dan pengabut (nozzle).

Setelah penginjeksian bahan bakar terjadilah percampuran udara dan


bahan bakar dan disusul pembakaran bahan bakar. Langkah berikutnya adalah
langkah usaha. Proses pembakaran dan ekspansi merupakan langkah yang
menghasilkan tenaga motor. Kedua katup yaitu katup masuk dan katup buang
tertutup semuanya. Karena adanya proses pembakaran didalam silinder terjadilah
kenaikan tekanan dan ekspansi dari gas (campuran udara dan bahan bakar). Piston
didorong dari TMA ke TMB. Langkah selanjutnya adalah langkah pembuangan.
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup buang terbuka sedangkan katup masuk
tetap tertutup. Gas bekas hasil pembakaran didorong keluar oleh piston yang
bergerak dari TMB ke TMA.Gas bekas keluar silinder melalui saluran buang

22
(exhaust manifold). Berikut adalah gambar dari prinsip kerja mesin diesel 4
langkah:

Gambar 2.8. Siklus Motor Diesel 4 Langkah

C. Motor Diesel Dua Langkah


Pada motor diesel dua langkah untuk menyelesaikan satu siklus proses
kerja diperlukan dua langkah piston. Piston bergerak dari TMB ke TMA dan dari
TMA ke TMB. Pada langkah pertama terjadi proses pemasukkan dan kompresi.
Pada langkah kedua terjadi proses usaha dan pembuangan. Yang dimasukkan ke
dalam silinder adalah udara murni.

Proses kerja motor diesel dua langkah adalah sebagai berikut. Dimulai dari
piston berada di TMB. Udara murni dimasukkan ke dalam silinder motor melalui
katup masuk. Untuk menghindari bentuk puncak piston pada motor dua langkah
dibuat miring, hal tersebut berguna untuk mengarahkan aliran atau gerak dari
udara yang baru masuk sekaligus untuk pembilasan ruang siinder dari gas bekas
yang tadinya berada di dalam silinder. Selanjutnya piston bergerak dari TMB ke
TMA. Lubang masuk belum tertutup oleh piston pemasukkan udara baru masih
tetap berlangsung. Setelah lubang pemasukan tertutup oleh piston kemudian
disusul pula tertutup lubang buang oleh piston yang bergerak dari TMB ke TMA
lalu proses kompresi terjadi.

Udara yang dimampatkan atau dikompresikan dengan perbandingan yang


cukup besar (15-22). Karena itu pada akhir kompresi dihasilkan panas yang cukup
mampu memulai pembakaran bahan bakar. Penginjeksian ini menggunakan pompa

23
injeksi yang dialirkan melalui pengabut (nozzle). Percampuran bahan bakar dengan
udara dan disusul terjadinya pembakaran. Proses pembakaran dan ekspansi
campuran udara dan bahan bakar menghasilkan tenaga panas dan naiknya tekanan
daam silinder motor. Selanjutnya pada langkah kedua terjadi langkah usaha. Hasil
proses pembakaran mendorong piston bergerak dari TMA ke TMB. Gerakan
piston dari TMA ke TMB akhirnya membuka lubang buang yang berada pada
dinding sisi TMB. Lubang buang terbuka maka gas yang bertekanan itu segea
keluar melalui lubang buang kesaluran buang (exhaust manifold). Ada
kemungkinan masih adanya gas yang tertinggal dalam silinder karena adanya
pojok-pojok yang tidak terjangkau oleh udara yang masuk dan membilas ruang
silinder. Ketidaksempurnaan pembilasan ini tentunya mengurangi jumlah udara
baru yang masuk kedalam silinder. Hal tersebut mengurangi efisiensi volumetrik
dari pengisian silinder dengan udara yang baru.

Untuk lebih jelasnya prinsip Motor bakar yang beroperasi dengan siklus
operasi dua langkah dapat dilihat pada gambardibawah ini :

Gambar 2.9. Siklus Motor Diesel 2 Langkah

1. Langkah Pembilasan dan Kompresi

24
Pada awal langkah ini udara masuk silinder melalui lubang masuk
pembilasan (port scavenging) yang terdapat di bagian bawah silinder. Lubang ini
akan terbuka saat torak bergerak ke bagian bawah mendekati TMB dan akan
tertutup saat torak bergerak ke atas meninggalkan TMB.

Pada saat lubang pembilasan tertutup oleh torak yang bergerak ke atas
menuju TMA dan katup buang juga tertutup maka dimulailah proses kompresi.
Gerakan torak ke atas akan menyebabkan tekanan udara dalam silinder meningkat
sehingga temperatur udaranya juga naik. Dan beberapa derajat sebelum torak
mencapai TMA bahan bakar mulai disemprotkan (dikabutkan) dengan injektor
kedalam silinder, karena temperatur udara sangat tinggi sehingga bahan bakar yang
dikabutkan tersebut akan terbakar.

Proses pembakaran ini akan menyebabkan kenaikan tekanan dan


temperatur gas secara drastis, kondisi maksimal akan terjadi beberapa saat
setelah torak mulai bergerak ke bawah. Gas bertekanan tinggi ini akan mendorong
torak bergerak ke bawah dan melalui batang torak akan memutar poros engkol.

2. Langkah Ekspansi dan Buang


Langkahekspansidanbuang dimulai setelah terjadinya tekanan maksimum
di dalam silinder akibat terbakarnya campuran bahan bakar dengan udara. Dan
setelah terjadi tekanan maksimum dalam silinder piston akan terdorong menuju
TMB dan katup buang mulai terbuka dan gas hasil pembakaran akan terdorong
keluar akibat tekanan dalam silinder lebih besar dari pada tekanan udara luar dan
juga akibat terdesak oleh udara segar yang dimasukkan dengan paksa melalui
lubang pembilasan dengan blower pembilas (turbocharger). Pada saat katup buang
sudah tertutup proses pemasukkan udara masih berlangsung untuk beberapa saat
dengan bantuan kompresor pembilas sampai lubang pembilasan tertutup total oleh
torak, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan menaikkan tekanan
udara pembilas dalam silinder.

Demikian kedua proses ini berlangsung terus menerus dan bergantian


antara langkah pembilasan dan kompresi dengan langkah ekspansi dan buang oleh
karena itu disebut operasi dua langkah.

25
D. Keunggulan Motor Diesel
Setelah melihat berbagai pemakaian dan variasi konstruksi motor diesel di
atas, maka dapat diidentifikasi beberapa keunggulan motor diesel dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu:

1. Motor diesel mempunyai kehandalan (reliabilitas) kerja yang tinggi.


Motor diesel mampu bekerja tidak hanya dalam ukuran jam tapi bisa dalam
ukuran bulan, artinya sebuah motor diesel dapat bekerja dalam waktu satu bulan
tanpa berhenti. Meskipun demikian motor diesel dapat menghasilkan kinerja yang
tetap stabil, bila persyaratan dipenuhi. Seperti keterbatasan kemampuan minyak
pelumas, keterbatasan sistem pendingin, dan pesediaan bahan bakar yang
diperlukan. Sebagai contoh, motor diesel yang dipergunakan untuk penggerak
kapal barang antar negara, yang perjalanannya bisa memakan waktu berbulan-
bulan. Motor diesel untuk PLTD juga harus bekerja berhari-hari lamanya. Beban
tugas ini tidak mungkin dilakukkan dengan menggunakan motor bensin.

2. Biaya bahan bakar yang rendah.


Harga solar yang mendekati harga bensin, sebenarnya merupakan kondisi
yang tidak rasional. Hal ini bila dikaitkan dengan ongkos produksi, sebab
peringkatnya dalam prosuksi minyak tergolong lebih rendah dibandingkan dengan
bensin. Kenapa sekarang harga solar mendekati harga bensin?

Penyebabnya bukan karena faktor biaya produksi, dan itu diluar rasional
produksi minyak dimanapun. Bila harganya normal maka harga solar akan jauh
lebih murah dari bensin. Sehingga bila dikatakan biaya bahan bakar lebih rendah,
dilihat dari rasional produksi minyak.

3. Daya yang lebih besar tiap satuan berat mesin.


Dilihat dari beratnya, motor diesel jauh lebih berat dari motor bensin. Hal
ini karena kuantitas dan kualitas bahan yang dipergunakan pada motor diesel
memang lebih baik untuk mendukung operasionalnya. Kekuatan bahan ini,
diperlukan untuk mengatasi besarnya tekanan yang dihasilkan proses pembakaran.
Tekanan yang lebih besar ini menghasil-kan tenaga yang lebih besar pula.

4. Pemakaian bahan bakar yang lebih hemat.

26
Konsumsi bahan bakar pada motor diesel lebih hemat dibandingkan dengan
motor bensin. Hal ini karena beberapa faktor yaitu: proses pembakaran yang lebih
sempurna, tekanan kompresi yang lebih tinggi, nilai pembakaran bahan bakar yang
lebih tinggi, distribusi bahan bakar antar silinder yang lebih merata (untuk motor
yang lebih dari satu silinder), proses pembilasan yang lebih sempurna, dan
sebagainya. Nilai pembakaran solar 139.500 cal per gallon sedangkan bensin
124.500 cal per gallon. Perbandingan campuran bahan bakar udara, motor diesel
40 : 1 (atau lebih), sedangkan motor bensin 18 : 1.

5. Lebih aman dari bahaya kebakaran.


Bahaya kebakaran disebabkan karena adanya beberapa penyebab yaitu
bahan bakar dan terjadinya percikan bunga api. Bahan bakar yang mudah terbakar
diindikasikan dengan tingkat kemampuan berubah menjadi benntuk gas atau
menguap. Semakin mudah menguap, maka bahan bakar tersebut akan semakin
rendah titik nyalanya. Bensin lebih mudah menguap dan mempunyai titik nyala
yang lebih rendah dibandingkan dengan solar. Sementara pada motor bensin lebih
banyak kontak-kontak yang menghasilkan percikan bunga api dibandingkan
dengan motor diesel. Kedua hal ini dapat menjadi dasar bahwa motor diesel lebih
aman dari kebakaran dibandingkan dengan motor bensin.

6. Momen mesin yang lebih tinggi.


Momen adalah panjang lengan dikalikan dengan besarnya gaya yang tegak
lurus dengan lengan tersebut. Motor diesel cenderung menggunakan sistem long
stroke, sementara motor bensin menggunukan sistem over square. Hal ini berarti
motor diesel memiliki lengan yang lebih panjang dibandingkan dengan motor
bensin. Sehingga akan menghasilkan momen yang berbeda, di mana motor diesel
akan menghasilkan momen yang lebih besar dibandingkan dengan motor bensin.
Sehingga motor bensin tepat untuk keperluan akselerasi, sementara motor diesel
lebih tepat untuk beban.

E. Kekurangan Motor Diesel


Kelemahan/kekurangannya antara lain adalah:
1. Perbandingan tenaga terhadap berat motor masih lebih besar dibandingkan
motor bensin.

27
2. Motor diesel tetap lebih sukar dihidupkan pertama kali dibandingkan motor
bensin.

3. Harga inisial (dasar) motor diesel lebih mahal karena motor diesel lebih
kompleks dan lebih berat dibandingkan motor bensin.

4. Perawatan dan servis pada umumnya tidak dapat dikerjakan oleh bengkel
lokal.

2.1.3. Emisi gas buang


Emisi Gas Buang Adalah – Secara umum emisi bisa di analogikan sebagai
pancaran, misal seperti pancaran sinar, elektron atau ion. Emisi adalah sebuah zat,
energi ataupun komponen lain yang didapat dari sebuah kegiatan yang masuk ke
dalam udara yang memiliki maupun tidak memiliki potensi sebagai unsur
pencemar.
Berdasarkan peristiwa, bisa terjadi karena terganggunya sebuah sistem
yang melebihi suatu batas energi sehingga akan terjadi suatu emisi. Jadi emisi
adalah zat, energy atau komponen yang diperoleh dari kegiatan yang berlebihan,
sehingga mengakibatkan terganggunya suatu system. Contohnya seperti emisi gas
buang.

Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu
kendaraan beroda, perahu maupun pesawat terbang yang memakai bahan bakar.
Biasanya emisi gas buang terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna dari
sistem pembuangan dan pembakaran mesin dan juga lepasnya partikel sebab
kurangnya oksigen pada proses pembakaran itu.

Apabila anda mencari alat untuk mendeteksi kebocoran gas anda bisa
menggunakan detector gas. Karena alat tersebut merupakan alat yang akurat untuk
mendeteksi kebocoran gas. Apabila anda ingin membelinya anda bisa
mengunjungi website alat ukur Indonesia.

Emisi gas buang adalah salah satu penyebab efek rumah kaca dan
pemanasan global.Yang termasuk komponen gas buang yaitu:

1. 1.Senyawahidrokarbon (HC) Bensin merupakan senyawa


hidrokarbon, sehingga setiap HC yang diperoleh di gas buang
kendaraan akan diemisi. Jika sebuah senyawa hidrokarbon terbakar
sempurna maka hasil reaksi pembakaran itu adalah karbondioksida
dan juga air. Meskipun design ruang bakar mesin kendaraan
sekarang yang sudah ideal, namun sebagian dari bensin tetap bisa
bersembunyi dari api ketika terjadi proses pembakaran dan
mengakibatkan emisi HC pada ujung knalpot menjadi tinggi.
Hidrokarbon (HC) , bisa mengakibatkan iritasi mata, pusing, batuk,
ngantuk, bercak kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan
juga kanker paru – paru.

28
2. Emisi Carbon Monoksida (CO) Gas karbon monoksida merupakan
gas yang relative tak stabil dan bereaksi dengan unsur lain. Gas
karbon monoksida adalah gas yang sulit untuk dideteksi sebab gas
CO tidak mempunyai bau, rasa dan juga bentuk. Gas karbon
monoksida bisa mengurangi oksigen dalam darah, bisa
mengakibatkan pusing, gangguan untuk berpikir, penurunan reflek
dan juga gangguan jantung.

3. Emisi senyawa Nox Senyawa NOx merupakan ikatan kimia antara


unsur nitrogen dengan oksigen. Dengan keadaan normal
atmosphere, nitrogen merupakan gas inert yang sangat stabil yang
tak akan berhubungan dengan unsur yang lain. Namun dengan
keadaan suhu tinggi dan tekanan yang tinggi dalam ruang bakar,
nitrogen akan memecah hubungannya dan berhubungan dengan
oksigen.

4. Oksida Belerang (SO2) Oksida Belerang bisa mengakibatkan efek


iritasi pada saluran nafas sehingga menyebabkan gejala batuk,
sampai sesak nafas dan juga meningkatkan asma.

5. Timah Hitam (Debu Timbal) (Pb) Timah hitam bisa meracuni


sistem pembentukan darah merah sehingga bisa menyebabkan
beberapa hal bagi anak – anak dan juga orang dewasa. Untuk anak
– anak bisa menyebabkan penurunan kemampuan otak dan juga
mengurangi kecerdasan. Sedangkan bagi orang dewasa bisa
menyebabkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia,
tekanan darah tinggi, mengurangi kegunaan ginjal dan juga
reproduksi pria.

29
BAB III

3.2 Metodologi Praktikum (motor bakar 110cc)

3.2.1. Alat dan Bahan


a. Motor bakar merk Honda Supra fit 110cc
b. Kunci pas
c. Macam-macam obeng
d. Bensin
3.2.2. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal ini hanya pengecekan luar seperti
menghidupkan motor, pengecekan gas serta merasakan atau
mendengarkan bunyi mesin secara.
2. Pemeriksaan mendetail
Pemeriksaan ini meliputi bagian karburator hingga kedalam
mesin yaitu sampai ke torak mesin.
3.2.3. Evaluasi
Dari pemeriksaan awal hingga pemeriksaan mendetail didapat
berbagai permasalahan yang begitu komplek terhadap objek
praktikum. Adapun masalah yang ada antara lain :
1. Putaran dan tarikan gas abnormal.
Saat pertama kali menghidupkan motor hidup akan tetapi
waktu tali gas ditarik dirasa seperti tidak tertarik. Adapun
penyebab dari putaran dan tarikan gas abnormal adalah :
 Piston karburator tersangkut karena kotornya karburator,
hal ini bisa diatasi dengan membersihkan karburator atau
pun mengamplas dinding piston dengan amplas halus.
 Tersangkutnya per tali gas, hal ini bisa diatasi dengan
membuka sambungan tali gas dan karburator lalu lihat
apakah bisa di perbaiki atau tidak.

30
 Handle yang sudah lama. Handle yang sudah lama juga bisa
membuat membuat tarikan gas abnormal dikarenakan
semakin lama barang mutunya juga semakin buruk.
Sehinnga handle gas bisa menjadi rapuh untuk menahan tali
gas.
 Tali gas yang hampir putus. Tali gas yang putus ini
nantinya kan menggesek lapisan dalam bagian pelindung
tali gas hingga menyebabkan tersangkutnya tali gas.
 Posisi tali gas yang terlalu siku juga bisa menyebakan tali
gas menjadi abnormal. Sebaiknya posisi tali gas diletakkan
segimana mungkin tanpa adanya bengkokkan yang
membuat tali gas patah.
2. Mesin tidak dalam posisi lansam(Idlle).
Ketika mesin tidak mencampai lansam merupakan masalah
yang cukup komplek. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor
yang mempengaruhi sehingga terjadinya maslah tersebut.
Beberapa factor yang akan saya jabarkan adalah :
 Karburator yang kurang bersih banyak kotoran yang
didapatkan dari bahan bakar yang tidak memiliki filter
sehingga terjadinya penyumbatan aliran bahan bakar. Maka
dari itu pengecekam berkala terhadap karburator dan
pemasangan filter pada selang bahan bakar sangat
dianjurkan sehingga hal tersebut bisa dihindarkan.
 Masih dikarburator namun pada part karburator yaitu
spuyer. Spuyer karburator tersumbat, bersihkan spuyer dan
semprot lubang salurannya sampai lancar.
 Pelampung terlalu rendah, sehingga ruang pelampung terisi
bahan bakar yang terlalu banyak. Setel tinggi pelampung
sesuai dengan spesifikasi.

31
 Yang sering bermasalah pada idle adalah pencampuran gas
dan bahan bakar yang tidak pas. Pemabakaran yang pas
adalah gas dan bahan bakar yang seimbang.
3. Mesin mengeluarkan suara kasar dan getaran yang tidak
diinginkan.
 Pergantian oli yang tidak teratur.
Saat mengganti oli yang terlalu lama pastinya akan
menyebabkan sistem pelumasan pada bagian mesin tidak
sempurna sehingga menyebabkan tarikan motor menjadi
berat, bahkan mesin motor juga lebih cepat panas dan
biasanya kondisi tersebut banyak dialami pada usia motor
yang masih baru ataupun sudah lama.
 Busi mulai lemah.
Saat kondisi busi sudah terlalu lama otomatis pada sistem
pengapian motor menjadi tidak maksimal saat bekerja dan
hal tersebut juga bisa menyebabkan tarikan sepeda motor
menjadi terasa berat.
 CDI
Pada motor tarikan menjadi berat penyebabnya bisa dari
komponen CDI, CDI sendiri tugasnya untuk mengatur
supply pengapian yang dibutuhkan sepeda motor tersebut
jika pada komponen tersebu mulai ada kerusakan alangkah
baiknya mengganti supaya kondisi sistem pengapian dapat
bekerja optimal kembali.
 Kepala silinder
pada kepala silinder terkadang banyak terdapat kotor dan
kerak sisa pembakaran yang tidak sempurn hal tersebut
dapat mempengaruhi tarikan motor menjadi berat dan juga
mempengaruhi kinerja mesin menjadi panas untuk
mengatasinya, bongkar bagian head serta bersihkan kerak

32
atau kotoran tersebut menggunakan sekrap, bisa juga
menggunakan amplas kasar.
 Kurangnya perawatan motor
pada sepeda motor baik yang sudah lama ataupun
kondisinya masih baru jika kurangnya perawatan dapat
mempengaruhi tarikan sepeda motor menjadi berat untuk
itu selalu periksa atau diservis agar kondis motor tetap
prima kembali tanpa adanya hambatan atau halangan saat
berkendara dan membuat nyaman pengendaranya.
3.2. Metodologi Praktikum (motor bakar 1000c)
3.2.1. Alat dan bahan
a. Motor bakar 1000cc merk Suzuki.
b. Kunci pas
c. Macam-macam obeng
d. Bensin
3.2.2. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal ini hanya pengecekan luar seperti
menghidupkan motor, pengecekan gas serta merasakan atau
mendengarkan bunyi mesin secara
2. Pemeriksaan mendetail
Pemeriksaan ini dilakukan jika mesin dirasa tidak nirmal,
namun dikarenkan tujuan praktikum ini hanya menganalisa gas
buang jadi pemeriksaan hanya dilakukan sampai luar daja tanpa
membuka bagian dalam mesin.
3.3. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)
3.3.1. Alat dan bahan
a. Motor bakar 1500cc.
b. Kunci pas
c. Macam-macam obeng
d. Bensin

33
3.3.2. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal ini hanya pengecekan luar seperti
menghidupkan motor, pengecekan gas serta merasakan atau
mendengarkan bunyi mesin secara
3. Pemeriksaan mendetail
Pemeriksaan ini dilakukan jika mesin dirasa tidak normal,
namun dikarenkan tujuan praktikum ini hanya menganalisa gas
buang jadi pemeriksaan hanya dilakukan sampai luar daja tanpa
membuka bagian dalam mesin.
3.4. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)
3.4.1. Alat dan bahan
a. Motor bakar 1500cc.
b. Kunci pas
c. Macam-macam obeng
d. Bensin
3.4.2. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal ini hanya pengecekan luar seperti
menghidupkan motor, pengecekan gas serta merasakan atau
mendengarkan bunyi mesin secara seksama.
2. Pemeriksaan mendetail
Pemeriksaan ini dilakukan jika mesin dirasa tidak nirmal,
namun dikarenkan tujuan praktikum ini hanya menganalisa gas
buang jadi pemeriksaan hanya dilakukan sampai luar daja tanpa
membuka bagian dalam mesin.
3. Proses perbaikan
Proses ini dilakukan karena bberapa peralatan taupun sparepart
pada kendaraan mulai tidak normal ataupun tidak berfungsi
sedemikian rupa setelah dilakukan pemeriksaan awal mauppun

34
mendetail pada kenderaan motor tersebut. Adapun proses
perbaikan ang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyetel ulang busi, dikarenakan mesin cuman
dihidupkan 1x dalam setahun maka busi rentan
tidak memercikkan api.
b. Menyetel pompa, pompa dilakukan perawatan
karena bensin ataupun bahan bakar yang digunakan
tidak terpompa masuk kedalam injeksi sebab dari
itu bahan bakar tidak bisa masuk kedalam injeksi.
Karena keterbatasan waktu dan alat. Mesin ini tidak
bisa dihidupkan karena pompa yang rusak tidak bisa
diperbaiki dan harus menggati baru.
3.5. Uji Emisi Gas Buang
3.5.1. Peralatan dan bahan
1. Alat uji emisi (AGS 1998
2. Kendaraan yang akan diuji.
3.5.2. Metodologi Praktikum
1. Persiapan alat
Persiapan alat adalah menyambungkan segala
sambungan-sambungan gas buang yang ada.
2. Proses pengujian
Proses ini dilakukan dengan melakukan bberapa tahap
pada alat :
 Aktifkan gas analyser untuk fungsi gas analyser
 Lalu tekan tombol enter dan mask pada halaman setup pada
alat
 Setelah masuk pada sub menu gas analyzer mengatur kalibrasi
pada alat
 Setelah melakukan kalibrasi pengukuran pada akat, bberapa
angka mulai muncul pada layar alat.

35
 Setelah menyetujui tersebut kita tekan enter lalu kita bisa
membuat referensi seperti nomo plat yang diuji emisi serta
nama penguji tersebut.
 Adapun hasil dalam pengujian tersebut bisa dilihat dalam
gambar berikut.

36
c. Evaluasi
Pada saat praktikum beberapa masalah yang terjadi hanyalah
sebatas tentang masalah idle dan suara mesin yang agak gaduh.

37
Adapaun saya akan mengulang mengapa masalah idle dan suara
gaduh :
 Karburator yang kurang bersih banyak kotoran yang
didapatkan dari bahan bakar yang tidak memiliki filter
sehingga terjadinya penyumbatan aliran bahan bakar. Maka
dari itu pengecekam berkala terhadap karburator dan
pemasangan filter pada selang bahan bakar sangat
dianjurkan sehingga hal tersebut bisa dihindarkan.
 Masih dikarburator namun pada part karburator yaitu
spuyer. Spuyer karburator tersumbat, bersihkan spuyer dan
semprot lubang salurannya sampai lancar.
 Pelampung terlalu rendah, sehingga ruang pelampung terisi
bahan bakar yang terlalu banyak. Setel tinggi pelampung
sesuai dengan spesifikasi.
 Yang sering bermasalah pada idle adalah pencampuran gas
dan bahan bakar yang tidak pas. Pemabakaran yang pas
adalah gas dan bahan bakar yang seimbang.
 Masalah juga terdapat pada komponen pompa jika tidak
berfungsi dengan baik, maka dari itu perlu pemeriksan
secara berkala untuk masalah pompa ini.
 Untuk maslaah mesin yang gaduh diduga kuat karena salah
pemasangan nomor urut dari masing-masing kabel busi.
 Permaslaahan yang sering terjadi juga terdapat pada part
yang lama tidak dipakai sehingga tidak berfungsi dengan
baik.

38
BAB IV
Kesimpulan
Dari semua penyebab yang terdapat diatas beberapa penyebab juga
mungkin bisa terjadi. Namun setiap penyebab pasti memiliki suatu solusi. Apabila
solusi tidak ditemukan ataupun tidak bisa meperbaiki solusi terakhir adalah
melakukan penggantian part baru yang berkaitan dengan permasalahan.
Salah satu mesin teteap tidak bisa dihidupkan mungkin dikarenakan mesin
yang jarang dihidupkan. Serta tidak ada solusi dari instruktur terhadap mesin yang
tak kunjung hidup meski sudah dilakukan perawatan serta perbaikan yang
intensif.

39
SARAN

Adapun saran yang akan saya berikanini merupakan untuk kemajuan


pratikum bersama. Beberapa mesin yang digunakan pada poses praktikum ini
merupakan mesin yang sudah tidak layak lagi untuk diteliti dikarenkan dimesin
tersebut sudah mengalami kerusakan yang begita parah sehingga mesin tidak bisa
menjalankan fungsinya dengan baik. Penggantian bberapa sparepart pada mesin
mungkin sudah layak dilakukan tanpa harus proses perbaikan lagi.
Pada praktikum proses permesinan ini saya kira dari ruang bahan bakar
sampai dengan daerah pembakaran ujung-ujungnya adalah pengujian emisi pada
pembakaran tersebut. Tetapi karena disebabkan alat pengujian yang tidak
mumpuni maka proses pengujian hanya dilakukan dengan formalitas yaitu tata
cara pengujian dengan alat tersebut. Akan tetapi asil pengujian tidaklah bisa
diharapkan karena alat sudah tidk terkalibrasi dengan baik. Mungkin sudah
saatnya pengajuan anggaran tersebut untuk memperbaiki laat pengujian tersebut.

40
LAMPIRAN

41
42
43
44
45
46
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/

https://www.academia.edu
https://en.wikipedia.org
modul praktikum

47

Anda mungkin juga menyukai