Disusun Oleh:
Audisca Ghumilar
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
2017
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
laporan praktikum Prestasi Mesin dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini
ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Prestasi Mesin . Dan juga penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar matakuliah Prestasi Mesin.
Serta tak lupa kepada teman-teman satu angkatan yang selalu mendukung penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan penyusun. Oleh sebab itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya, penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat, khusunya bagi penusun dan umumnya bagi pembaca. Akhir
kata penyusun mengucapkan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 7
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 7
BAB II.................................................................................................................................. 9
2.1. Landasan Teori ..................................................................................................... 9
2.1.1 Motor Bensin ............................................................................................................. 9
2.1. 2. Motor Diesel ..................................................................................................... 16
2.1.3. Emisi gas buang................................................................................................ 28
BAB III ............................................................................................................................. 30
3.2 Metodologi Praktikum (motor bakar 110cc) ................................................ 30
3.2.1. Alat dan Bahan .......................................................................................... 30
3.2. Metodologi Praktikum (motor bakar 1000c) ................................................ 33
3.3. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)................................................ 33
3.4. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)................................................ 34
3.5. Uji Emisi Gas Buang ....................................................................................... 35
BAB IV ............................................................................................................................. 39
Kesimpulan .................................................................................................................. 39
SARAN ......................................................................................................................... 40
LAMPIRAN..................................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 47
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh
Nim : 1011511012
Kelas : 3A
9
TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada
titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling
jauh dari poros engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston
berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada
pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
1. Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin dihisap ke
dalam silinder. Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup.
Waktu torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah
(TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan
masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang
disebabkan adanya tekanan udara luar.
2. Langkah Kompresi
10
terjadi. Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas
(TMA).
3. Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk
menggerakkan kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas (TMA) pada
saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada
campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran,
kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke
bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.
11
4. Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar
silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu
torak bergarak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),
mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang
dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit (valve
overlap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara
dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran). Ketika
torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran
penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah
hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang
merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.
2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi,
sedangkan pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi.
12
3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan
injector (nozzle).
Kekurangan
1. Motor bensin tidak tahan bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama
sedangkan diesel sebaliknya. Dengan medan yang berat.
2. Motor bensin peka pada suhu yang tinggi terutama komponen sistem
pengapiannya, sedangkan motor diesel tahan bekerja pada suhu yang
tinggi.
3. Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik karena peka terhadap bahan
bakar, beda dengan dengan motor diesel hampir dapat menggunakan bahan
bakar dari berbagai jenis dan mutu. Keduanya baik motor bensin dan diesel
keduanya bekerja dengan proses 4 tak dan 2 tak, dimana motor 4 tak adalah
motor yang bekerja setiap satu kali pembakaran bahan bakamya
memerlukan 4 kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.
Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama
rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal
besar, dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat lainnya.
Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku
dalam teknik otomotif :
13
TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada
pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik
paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi
piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Ruang bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros
engkol (crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase)
berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa
tercampur lebih merata.
Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil
pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang
bakar.
1. Langkah kesatu
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan
ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston
meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin
meningkat.
Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing
lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan
melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang
bakar keluar melalui lubang pembuangan.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan
dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus
mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang
pembuangan.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.
14
2. Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas
hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam
ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi.
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
15
3. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak, polusi terjadi dari
pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang terlolos masuk
langsung ke lubang pembuangan.
4. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak, mengakibatkan
usia suku cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih rendah.
Pada mesin dua tak, dalam satu kali putaran poros engkol (crankshaft)
terjadi satu kali proses pembakaran sedangkan pada mesin empat tak,
sekali proses pembakaran terjadi dalam dua kali putaran poros engkol.
Pada mesin empat tak, memerlukan mekanisme katup (valve mechanism)
dalam bekerja dengan fungsi membuka dan menutup lubang pemasukan
dan lubang pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak, piston dan ring
piston berfungsi untuk menbuka dan menutup lubang pemasukan dan
lubang pembuangan. Pada awalnya mesin dua tak tidak dilengkapi dengan
katup, dalam perkembangannya katup satu arah (one way valve) dipasang
antara ruang bilas dengan karburator dengan tujuan:
1. Agar gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali ke
karburator.
16
perkembangan tersebut adalah motor diesel sekarang. Selanjutnya dikembangkan
oleh seorang insinyur muda berkewarga negaraan Perancis yang bernama Sadi
Carnet pada tahun 1824.
Pada tahun 1876 Dr. Nickolas Otto mebuat konstruksi motor pembakaran
dalam 4 langkah yang menggunakan bahan bakar bensin menggunakan penyalaan
api. Pada tahun 1892 seorang insinyur muda berkewarganegaraan German yang
bernama Dr. Rudolf Diesel berhasil membuat motor penyalaan kompresi
menggunakan bahan bakar serbuk batu bara menggunakan prinsip penyalan bahan
bakar dan udara.
Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih
tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau
dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu
torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong
torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak
akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
18
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan
menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid
injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan
sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin
dianalisa dengan siklus otto).
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah
terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran
bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua
elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi
karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi
torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan
bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition
engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.
Pada mesin diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang
itu akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup
19
”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga
mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan
normal.
bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat)
TMA untuk menghindari detonasi.
20
Gambar 2.7. Pembakaran pada motor diesel
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar
sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam
"intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai
suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan
meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat
mempengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan
mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk
memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.
22
(exhaust manifold). Berikut adalah gambar dari prinsip kerja mesin diesel 4
langkah:
Proses kerja motor diesel dua langkah adalah sebagai berikut. Dimulai dari
piston berada di TMB. Udara murni dimasukkan ke dalam silinder motor melalui
katup masuk. Untuk menghindari bentuk puncak piston pada motor dua langkah
dibuat miring, hal tersebut berguna untuk mengarahkan aliran atau gerak dari
udara yang baru masuk sekaligus untuk pembilasan ruang siinder dari gas bekas
yang tadinya berada di dalam silinder. Selanjutnya piston bergerak dari TMB ke
TMA. Lubang masuk belum tertutup oleh piston pemasukkan udara baru masih
tetap berlangsung. Setelah lubang pemasukan tertutup oleh piston kemudian
disusul pula tertutup lubang buang oleh piston yang bergerak dari TMB ke TMA
lalu proses kompresi terjadi.
23
injeksi yang dialirkan melalui pengabut (nozzle). Percampuran bahan bakar dengan
udara dan disusul terjadinya pembakaran. Proses pembakaran dan ekspansi
campuran udara dan bahan bakar menghasilkan tenaga panas dan naiknya tekanan
daam silinder motor. Selanjutnya pada langkah kedua terjadi langkah usaha. Hasil
proses pembakaran mendorong piston bergerak dari TMA ke TMB. Gerakan
piston dari TMA ke TMB akhirnya membuka lubang buang yang berada pada
dinding sisi TMB. Lubang buang terbuka maka gas yang bertekanan itu segea
keluar melalui lubang buang kesaluran buang (exhaust manifold). Ada
kemungkinan masih adanya gas yang tertinggal dalam silinder karena adanya
pojok-pojok yang tidak terjangkau oleh udara yang masuk dan membilas ruang
silinder. Ketidaksempurnaan pembilasan ini tentunya mengurangi jumlah udara
baru yang masuk kedalam silinder. Hal tersebut mengurangi efisiensi volumetrik
dari pengisian silinder dengan udara yang baru.
Untuk lebih jelasnya prinsip Motor bakar yang beroperasi dengan siklus
operasi dua langkah dapat dilihat pada gambardibawah ini :
24
Pada awal langkah ini udara masuk silinder melalui lubang masuk
pembilasan (port scavenging) yang terdapat di bagian bawah silinder. Lubang ini
akan terbuka saat torak bergerak ke bagian bawah mendekati TMB dan akan
tertutup saat torak bergerak ke atas meninggalkan TMB.
Pada saat lubang pembilasan tertutup oleh torak yang bergerak ke atas
menuju TMA dan katup buang juga tertutup maka dimulailah proses kompresi.
Gerakan torak ke atas akan menyebabkan tekanan udara dalam silinder meningkat
sehingga temperatur udaranya juga naik. Dan beberapa derajat sebelum torak
mencapai TMA bahan bakar mulai disemprotkan (dikabutkan) dengan injektor
kedalam silinder, karena temperatur udara sangat tinggi sehingga bahan bakar yang
dikabutkan tersebut akan terbakar.
25
D. Keunggulan Motor Diesel
Setelah melihat berbagai pemakaian dan variasi konstruksi motor diesel di
atas, maka dapat diidentifikasi beberapa keunggulan motor diesel dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu:
Penyebabnya bukan karena faktor biaya produksi, dan itu diluar rasional
produksi minyak dimanapun. Bila harganya normal maka harga solar akan jauh
lebih murah dari bensin. Sehingga bila dikatakan biaya bahan bakar lebih rendah,
dilihat dari rasional produksi minyak.
26
Konsumsi bahan bakar pada motor diesel lebih hemat dibandingkan dengan
motor bensin. Hal ini karena beberapa faktor yaitu: proses pembakaran yang lebih
sempurna, tekanan kompresi yang lebih tinggi, nilai pembakaran bahan bakar yang
lebih tinggi, distribusi bahan bakar antar silinder yang lebih merata (untuk motor
yang lebih dari satu silinder), proses pembilasan yang lebih sempurna, dan
sebagainya. Nilai pembakaran solar 139.500 cal per gallon sedangkan bensin
124.500 cal per gallon. Perbandingan campuran bahan bakar udara, motor diesel
40 : 1 (atau lebih), sedangkan motor bensin 18 : 1.
27
2. Motor diesel tetap lebih sukar dihidupkan pertama kali dibandingkan motor
bensin.
3. Harga inisial (dasar) motor diesel lebih mahal karena motor diesel lebih
kompleks dan lebih berat dibandingkan motor bensin.
4. Perawatan dan servis pada umumnya tidak dapat dikerjakan oleh bengkel
lokal.
Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu
kendaraan beroda, perahu maupun pesawat terbang yang memakai bahan bakar.
Biasanya emisi gas buang terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna dari
sistem pembuangan dan pembakaran mesin dan juga lepasnya partikel sebab
kurangnya oksigen pada proses pembakaran itu.
Apabila anda mencari alat untuk mendeteksi kebocoran gas anda bisa
menggunakan detector gas. Karena alat tersebut merupakan alat yang akurat untuk
mendeteksi kebocoran gas. Apabila anda ingin membelinya anda bisa
mengunjungi website alat ukur Indonesia.
Emisi gas buang adalah salah satu penyebab efek rumah kaca dan
pemanasan global.Yang termasuk komponen gas buang yaitu:
28
2. Emisi Carbon Monoksida (CO) Gas karbon monoksida merupakan
gas yang relative tak stabil dan bereaksi dengan unsur lain. Gas
karbon monoksida adalah gas yang sulit untuk dideteksi sebab gas
CO tidak mempunyai bau, rasa dan juga bentuk. Gas karbon
monoksida bisa mengurangi oksigen dalam darah, bisa
mengakibatkan pusing, gangguan untuk berpikir, penurunan reflek
dan juga gangguan jantung.
29
BAB III
30
Handle yang sudah lama. Handle yang sudah lama juga bisa
membuat membuat tarikan gas abnormal dikarenakan
semakin lama barang mutunya juga semakin buruk.
Sehinnga handle gas bisa menjadi rapuh untuk menahan tali
gas.
Tali gas yang hampir putus. Tali gas yang putus ini
nantinya kan menggesek lapisan dalam bagian pelindung
tali gas hingga menyebabkan tersangkutnya tali gas.
Posisi tali gas yang terlalu siku juga bisa menyebakan tali
gas menjadi abnormal. Sebaiknya posisi tali gas diletakkan
segimana mungkin tanpa adanya bengkokkan yang
membuat tali gas patah.
2. Mesin tidak dalam posisi lansam(Idlle).
Ketika mesin tidak mencampai lansam merupakan masalah
yang cukup komplek. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor
yang mempengaruhi sehingga terjadinya maslah tersebut.
Beberapa factor yang akan saya jabarkan adalah :
Karburator yang kurang bersih banyak kotoran yang
didapatkan dari bahan bakar yang tidak memiliki filter
sehingga terjadinya penyumbatan aliran bahan bakar. Maka
dari itu pengecekam berkala terhadap karburator dan
pemasangan filter pada selang bahan bakar sangat
dianjurkan sehingga hal tersebut bisa dihindarkan.
Masih dikarburator namun pada part karburator yaitu
spuyer. Spuyer karburator tersumbat, bersihkan spuyer dan
semprot lubang salurannya sampai lancar.
Pelampung terlalu rendah, sehingga ruang pelampung terisi
bahan bakar yang terlalu banyak. Setel tinggi pelampung
sesuai dengan spesifikasi.
31
Yang sering bermasalah pada idle adalah pencampuran gas
dan bahan bakar yang tidak pas. Pemabakaran yang pas
adalah gas dan bahan bakar yang seimbang.
3. Mesin mengeluarkan suara kasar dan getaran yang tidak
diinginkan.
Pergantian oli yang tidak teratur.
Saat mengganti oli yang terlalu lama pastinya akan
menyebabkan sistem pelumasan pada bagian mesin tidak
sempurna sehingga menyebabkan tarikan motor menjadi
berat, bahkan mesin motor juga lebih cepat panas dan
biasanya kondisi tersebut banyak dialami pada usia motor
yang masih baru ataupun sudah lama.
Busi mulai lemah.
Saat kondisi busi sudah terlalu lama otomatis pada sistem
pengapian motor menjadi tidak maksimal saat bekerja dan
hal tersebut juga bisa menyebabkan tarikan sepeda motor
menjadi terasa berat.
CDI
Pada motor tarikan menjadi berat penyebabnya bisa dari
komponen CDI, CDI sendiri tugasnya untuk mengatur
supply pengapian yang dibutuhkan sepeda motor tersebut
jika pada komponen tersebu mulai ada kerusakan alangkah
baiknya mengganti supaya kondisi sistem pengapian dapat
bekerja optimal kembali.
Kepala silinder
pada kepala silinder terkadang banyak terdapat kotor dan
kerak sisa pembakaran yang tidak sempurn hal tersebut
dapat mempengaruhi tarikan motor menjadi berat dan juga
mempengaruhi kinerja mesin menjadi panas untuk
mengatasinya, bongkar bagian head serta bersihkan kerak
32
atau kotoran tersebut menggunakan sekrap, bisa juga
menggunakan amplas kasar.
Kurangnya perawatan motor
pada sepeda motor baik yang sudah lama ataupun
kondisinya masih baru jika kurangnya perawatan dapat
mempengaruhi tarikan sepeda motor menjadi berat untuk
itu selalu periksa atau diservis agar kondis motor tetap
prima kembali tanpa adanya hambatan atau halangan saat
berkendara dan membuat nyaman pengendaranya.
3.2. Metodologi Praktikum (motor bakar 1000c)
3.2.1. Alat dan bahan
a. Motor bakar 1000cc merk Suzuki.
b. Kunci pas
c. Macam-macam obeng
d. Bensin
3.2.2. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal ini hanya pengecekan luar seperti
menghidupkan motor, pengecekan gas serta merasakan atau
mendengarkan bunyi mesin secara
2. Pemeriksaan mendetail
Pemeriksaan ini dilakukan jika mesin dirasa tidak nirmal,
namun dikarenkan tujuan praktikum ini hanya menganalisa gas
buang jadi pemeriksaan hanya dilakukan sampai luar daja tanpa
membuka bagian dalam mesin.
3.3. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)
3.3.1. Alat dan bahan
a. Motor bakar 1500cc.
b. Kunci pas
c. Macam-macam obeng
d. Bensin
33
3.3.2. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal ini hanya pengecekan luar seperti
menghidupkan motor, pengecekan gas serta merasakan atau
mendengarkan bunyi mesin secara
3. Pemeriksaan mendetail
Pemeriksaan ini dilakukan jika mesin dirasa tidak normal,
namun dikarenkan tujuan praktikum ini hanya menganalisa gas
buang jadi pemeriksaan hanya dilakukan sampai luar daja tanpa
membuka bagian dalam mesin.
3.4. Metodologi Praktikum (motor bakar 1500c)
3.4.1. Alat dan bahan
a. Motor bakar 1500cc.
b. Kunci pas
c. Macam-macam obeng
d. Bensin
3.4.2. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal ini hanya pengecekan luar seperti
menghidupkan motor, pengecekan gas serta merasakan atau
mendengarkan bunyi mesin secara seksama.
2. Pemeriksaan mendetail
Pemeriksaan ini dilakukan jika mesin dirasa tidak nirmal,
namun dikarenkan tujuan praktikum ini hanya menganalisa gas
buang jadi pemeriksaan hanya dilakukan sampai luar daja tanpa
membuka bagian dalam mesin.
3. Proses perbaikan
Proses ini dilakukan karena bberapa peralatan taupun sparepart
pada kendaraan mulai tidak normal ataupun tidak berfungsi
sedemikian rupa setelah dilakukan pemeriksaan awal mauppun
34
mendetail pada kenderaan motor tersebut. Adapun proses
perbaikan ang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyetel ulang busi, dikarenakan mesin cuman
dihidupkan 1x dalam setahun maka busi rentan
tidak memercikkan api.
b. Menyetel pompa, pompa dilakukan perawatan
karena bensin ataupun bahan bakar yang digunakan
tidak terpompa masuk kedalam injeksi sebab dari
itu bahan bakar tidak bisa masuk kedalam injeksi.
Karena keterbatasan waktu dan alat. Mesin ini tidak
bisa dihidupkan karena pompa yang rusak tidak bisa
diperbaiki dan harus menggati baru.
3.5. Uji Emisi Gas Buang
3.5.1. Peralatan dan bahan
1. Alat uji emisi (AGS 1998
2. Kendaraan yang akan diuji.
3.5.2. Metodologi Praktikum
1. Persiapan alat
Persiapan alat adalah menyambungkan segala
sambungan-sambungan gas buang yang ada.
2. Proses pengujian
Proses ini dilakukan dengan melakukan bberapa tahap
pada alat :
Aktifkan gas analyser untuk fungsi gas analyser
Lalu tekan tombol enter dan mask pada halaman setup pada
alat
Setelah masuk pada sub menu gas analyzer mengatur kalibrasi
pada alat
Setelah melakukan kalibrasi pengukuran pada akat, bberapa
angka mulai muncul pada layar alat.
35
Setelah menyetujui tersebut kita tekan enter lalu kita bisa
membuat referensi seperti nomo plat yang diuji emisi serta
nama penguji tersebut.
Adapun hasil dalam pengujian tersebut bisa dilihat dalam
gambar berikut.
36
c. Evaluasi
Pada saat praktikum beberapa masalah yang terjadi hanyalah
sebatas tentang masalah idle dan suara mesin yang agak gaduh.
37
Adapaun saya akan mengulang mengapa masalah idle dan suara
gaduh :
Karburator yang kurang bersih banyak kotoran yang
didapatkan dari bahan bakar yang tidak memiliki filter
sehingga terjadinya penyumbatan aliran bahan bakar. Maka
dari itu pengecekam berkala terhadap karburator dan
pemasangan filter pada selang bahan bakar sangat
dianjurkan sehingga hal tersebut bisa dihindarkan.
Masih dikarburator namun pada part karburator yaitu
spuyer. Spuyer karburator tersumbat, bersihkan spuyer dan
semprot lubang salurannya sampai lancar.
Pelampung terlalu rendah, sehingga ruang pelampung terisi
bahan bakar yang terlalu banyak. Setel tinggi pelampung
sesuai dengan spesifikasi.
Yang sering bermasalah pada idle adalah pencampuran gas
dan bahan bakar yang tidak pas. Pemabakaran yang pas
adalah gas dan bahan bakar yang seimbang.
Masalah juga terdapat pada komponen pompa jika tidak
berfungsi dengan baik, maka dari itu perlu pemeriksan
secara berkala untuk masalah pompa ini.
Untuk maslaah mesin yang gaduh diduga kuat karena salah
pemasangan nomor urut dari masing-masing kabel busi.
Permaslaahan yang sering terjadi juga terdapat pada part
yang lama tidak dipakai sehingga tidak berfungsi dengan
baik.
38
BAB IV
Kesimpulan
Dari semua penyebab yang terdapat diatas beberapa penyebab juga
mungkin bisa terjadi. Namun setiap penyebab pasti memiliki suatu solusi. Apabila
solusi tidak ditemukan ataupun tidak bisa meperbaiki solusi terakhir adalah
melakukan penggantian part baru yang berkaitan dengan permasalahan.
Salah satu mesin teteap tidak bisa dihidupkan mungkin dikarenakan mesin
yang jarang dihidupkan. Serta tidak ada solusi dari instruktur terhadap mesin yang
tak kunjung hidup meski sudah dilakukan perawatan serta perbaikan yang
intensif.
39
SARAN
40
LAMPIRAN
41
42
43
44
45
46
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/
https://www.academia.edu
https://en.wikipedia.org
modul praktikum
47