SKRIPSI
Diajukan oleh:
NIM: 135214069
FINAL PROJECT
by
YOGYAKARTA
2018
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Anodizing atau yang dikenal dengan nama pelapisan logam adalah suatu
perlakuan permukaan untuk melapisi permukaan logam dengan lapisan oksida
protektif hingga ketebalan tertentu agar terlindungi dari pengaruh destruktif
lingkungan yang menyebabkan korosi, keausan, dan meningkatkan daya tahan
abrasi. Metode anodizing juga menghasilkan tampilan logam yang lebih menarik,
bertekstur, dan berwarna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh variasi konsentrasi asam sulfat pada proses anodizing bahan
aluminium terhadap ketebalan lapisan oksida dan kekerasan pada permukaan
aluminium.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
skripsi yang berjudul “PENGARUH KUAT ARUS 1,25A- 2,5A DALAM
PROSES ANODIZING TERHADAP NILAI KEKERASAN BAHAN
ALUMINIUM”.
Skripi ini penulis menyusun sebagai salah satu syarat bagi setiap mahasiswa
program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk mendapatkan Gelar Sarjana S-1 Teknik Mesin.
1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Budi Setyahandana, S.T., M.T., selaku Dosen pembimbing tugas akhir,
terima kasih untuk bimbingan dan saran yang sudah diberikan selama ini.
4. Doddy Purwadianto, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing akademik.
5. Suyanto dan Dra Sri Wagyuni., selaku orang tua penulis.
6. Adrian Haris, Handoko Restu Nugroho, Samuel Wildan Setyawan dan
Andreas Hermawan selaku teman sekelompok yang senantiasa menemani
suka dan duka.
7. Teman-teman Teknik Mesin USD Angkatan 2013 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
8. Seluruh teman-teman Waton Seneng yang telah menemani dan memberi
semangat kepada penulis.
9. Seluruh staff pengajar dan laboran Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
TITLE PAGE ii
HALAMAN PENGESAHAN iv
HALAMAN PERNYATAAN v
INTISARI vii
ABSTRACT viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xv
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 9
2.5.Proses Anodizing.....................................................................................21
BAB III
3.3.Pelaksanaan Penelitian............................................................................52
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
BAB V
5.1.Kesimpulan ............................................................................................ 78
5.2.Saran ......................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA 80
LAMPIRAN 81
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.8 : Kuat arus yang terjadi pada pembentukan lapisan oksida
anodizing.......................................................................................... 32
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.30 : Proses Cleaning Spesimen (a), Proses Rinsing (b) ....................... 54
Gambar 4.2: Grafik perbandingan antara nilai kekerasan (VHN) dengan kuat
arus setelah proses anodizing........................................................... 71
Gambar 4.4: Foto mikro variasi kuat arus 1.5A. Resin (a). Raw material (b)...... 73
Gambar 4.5: Foto mikro variasi kuat arus 1.75A. Resin (a). Raw material (b).... 73
Gambar 4.6: Foto mikro variasi kuat arus 2A. Resin (a). Raw material (b)......... 74
Gambar 4.7: Foto mikro variasi kuat arus 2.25A. Resin (a). Raw material (b).... 74
Gambar 4.8: Foto mikro variasi kuat arus 2.5A. Resin (a). Raw material (b)...... 75
Gambar 4.9: Grafik hubungan antara kuat arus dengan ketebalan lapisan oksida
(μm) setelah proses anodizing......................................................... 76
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SIMBOL
F Faraday coulomb/mol
t Waktu menit
m Massa g/dm2
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagai persaratan
mencapai derajat sarjana S-1
Disusun oleh :
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
karena umur pakainya yang sangat tinggi. Seperti contohnya pada produksi
ringan dengan umur pakai yang tinggi, hal ini sangat dimungkinkan
(2,70 gr/cmᵌ), mudah dibentuk dan tahan terhadap korosi (Hutasoid, 2008).
yang cenderung kusam dan tidak menarik sehingga perlu adanya perlakuan
yang dilakukan.
yang lebih menarik, berstruktur dan berwarna, serta tahan terhadap gesekan
permukaan.
lapisan oksida protektif alumina (Al2O3). Lapisan oksida (Al2O3) yang sudah
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terbentuk akibat proses anodizing memiliki ketebalan yang lebih tinggi dari
pembentukan oksida secara alami, dan juga memiliki kekerasan yang lebih
tinggi. Selain itu peningkatan nilai ekstetika, juga dapat dilakukan dengan
rupa melalui larutan elektrolit, sehingga hasil dari lapisan oksida aluminium
beberapa faktor yaitu arus, tegangan, jenis meterial yang digunakan, waktu
kosentrasi larutan menghasilkan permukaan dengan pori yang lebih padat ini
dan kekerasan rata rata permukaan aluminium berbeda beda hal ini di duduga
namun dari semua penelitian yang sudah pernah dilakukan terhadap sebuah
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesamaan, yakni jika kosentrasi asam sulfat yang digunakan terlalu tinggi
atau rendah akan menghasilkan ketebalan lapisan oksida yang rendah pada
aluminium, lapisan oksida yang rendah ini disebabkan oleh dua hal, yaitu jika
oksida akan kerkurang sedangkan jika penggunaan asam sulfat terlalu tinggi
sudah terbentuk akan segera dilarutkan kembali oleh asam sulfat sehingga
lapisan oksida yang terbentuk lebih tipis dan kekerasan lapisan oksida yang
terbentuk akan semakin berkurang namun pori yang terbentuk lebih padat
lebih rendah.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh kuat arus, suhu dan waktu proses anodizing terhadap
2. Bagaimana pengaruh kuat arus, suhu dan waktu proses anodizing terhadap
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.3.TUJUAN PENELITIAN
aluminium dengan variasi kuat arus 1.5A, 1.75A, 2A, 2.25A dan 2.5A.
1.4.BATASAN MASALAH
(2,25A), (2,5A).
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5.Manfaat Penelitian
pada bahan aluminium sehingga dapat diterapkan dalam proses fabrikasi yang
1.6.Metode Penelitian
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh melalui
dihadapi.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Metode Eksperimen
4. Metode Perakitan
perakitan alat.
5. Metode Trial/Penyimpulan
Metode ini merupakan pengecekan akhir dan uji coba dari hasil analisis
1.7.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini secara garis besar terdiri dari lima bab,
yaitu:
BAB I: PENDAHULUAN
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan analisis
Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perindustrian. Agar kualitas fisik maupun mekanis dari aluminium semakin baik
dalam segi ketahanan dan nilai dekoratif maka diperlukan sebuah treatment
khusus untuk meningkatkan kualitas dari aluminium, salah satu proses yang
Lapisan oksida adalah bagian dari logam aluminium yang dilapisi, namun
dan tahan terhadap korosi. Aluminium adalah logam yang paling sesuai untuk
proses anodizing. Logam non ferous lainya yang dapat digunakan untuk anodizing
Anodizing atau oksida anoda secara luas digunakan untuk tujuan protektif
hampir sama dengan proses pelapisan listrik (elektroplatting), tetapi bedanya logam
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang akan dilapisi ditempatkan sebagai anoda di dalam larutan elektrolit. Perbedaan
lain larutan elektrolit yang digunakan bersifat asam dan arus yang digunakan searah
larutan asam sulfat, asam kromat atau campuran asam sulfat dan asam oksalat
(Santhiarsa, 2010).
Asam sulfat yang digunakan harus asam pekat, serta asam tersebut menjadi
Biasanya oksidasi anodik menggunakan asam sulfat (H2SO4), karena selain murah
dan mudah untuk didapatkan, dan hasil pelapisannya mempunyai sifat estetika dan
Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Sulistijono (2006), yang meneliti
tentang pengaruh densitas arus dan konsentrasi asam sulfat terhadap ketebalan dan
kualitas pewarnaan lapisan oksida pada anodizing aluminium 6063 dengan variasi
konsentrasi asam sulfat pada proses anodiz sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% serta
2
variasi arus 12-24 dengan range 4 A/ft . Dari hasil penelitian didapat tebal lapisan
oksida aluminum anodizing dengan konsentrasi asam sulfat pada larutan anodis
2
pada konsentrasi 5% densitas arus yang paling optimum adalah 20 A/ft yaitu
sebesar 21.6 µm, pada konsentrasi 10% densitas arus yang paling optimum adalah
2
16 A/ft yaitu sebesar 22.6 µm, pada konsentrasi 15% densitas arus yang paling
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
optimum adalah 16 A/ft yaitu sebesar 13.8 µm, pada konsentrasi 20% densitas
2
arus yang paling optimum adalah 20 A/ft yaitu sebesar 15.4 µm.
larutan elektrolit sehingga akan meningkatkan konduktifitas atau daya hantar larutan
dan menurunkan tegangan yang dibutuhkan sehingga lapisan oksida yang terlarut
juga akan semakin besar sehingga lapisan oksida yang sudah terbentuk akan luluh
ada masih belum cukup banyak untuk mengalirkan elektron pada katoda,
menyebabkan penurunan efisiensi arus pada katoda sehingga ketebalan lapisan oksida
15, 20 dan 25% Vol. asam sulfat H2SO4 dengan penambahan 6% wt. asam oksalat
pada setiap konsentrasi asam sulfat yang dilakukan Sidharta. (2014), didapatkan
hasil anodizing yang terbaik pada larutan elektrolit dengan 15% vol. H2SO4 + 6%
wt. H2C2O4 dengan waktu proses selama 7 menit yang menghasilkan perubahan
kekerasan material dari 115 VHN menjadi 190 VHN serta ketebalan lapisan
waktu anodasi terhadap ketahanan aus dan kekerasan pada lapisan oksida paduan
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsentrasi asam sulfat 15%, 20%, dan 25% terhadap paduan aluminium ADC12
kekerasan rata-rata pada konsentrasi elektrolit 15% pada waktu 3, 5, dan 7 berturut-
turut adalah 117, 119 dan 189 (VHN) sedangkan pada konsentrasi elektrolit 20%
pada waktu 3, 5, dan 7 berturut-turut adalah 168, 106 dan 153 (VHN) dan pada
konsentrasi elektrolit 25% pada waktu 3, 5, dan 7 berturut-turut adalah 168, 179 dan
166 (VHN). Dengan semakin bertambahnya tingginya konsentrasi asam sulfat pada
konsentrasi yang menghasilkan nilai kekerasan dan ketahanan aus yang paling tinggi
konsentrasi asam sulfat pada proses anodizing terhadap ketebalan lapisan oksida
dan kekerasan pada permukaan aluminium murni memiliki suatu besaran yang
meluluhkan lapisan oksida yang telah terbentuk sedangkan pada konsentrasi yang
sehingga lapisan oksida yang terbentuk tidak terlalu tebal. Selain beberapa faktor
di atas pengaruh rapat arus, kuat arus, konsentrasi elektrolit, dan jenis material
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempertebal atau memperkuat lapisan protektif alami pada logam. Proses ini
sifat mekanis pada logam. Prinsip dasar proses anodizing adalah elektrolisis.
penghantar benda kerja) dan anoda merupakan kutub positif (benda kerja).
reaksi kimia oleh arus listrik. Pada proses anodizing komponen yang
yang baik terhadap logam dasarnya. Lapisan tersebut memiliki sifat sebagai
berikut:
2. Terintergrasi dengan baik pada logam dasarnya, dan tidak dapat mengelupas.
anodizing.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adapun klasifikasi yang ada dalam proses anodizing adalah sebagai berikut:
1. Elektroda
Michael Faraday dari bahasa Yunani elektron. Pada percobaan anodizing ini,
bagian anoda dan katoda menggunakan jenis logam yang sama yaitu plat
anoda atau katoda. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda dimana elektron
sebuah anoda atau katoda tergantung voltase yang diberikan kedalam sel
anoda dari sebuah sel elektrokimia dan katoda, bagi sel elektrokimia lainya
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Elektrolit
listrik dengan baik digolongkan kedalam elektrolit kuat, salah satunya adalah
asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), dan asam nitrat, (HNO3). Selain
elektrolit kuat ada pula golongan elektrolit lemah seperti asam cuka encer
3. Elektrolisasi aluminium
berlaku sebagai anoda dengan dihubungkan pada kutub positif satu daya.
Logam aluminium akan berubah menjadi ion aluminium yang larut dalam
3+ -
Al (s) → Al (aq) +3e ...................................................................... (2.1)
Jumlah zat yang bereaksi pada elektroda sel elektrolis berbanding lurus
dengan jumlah arus yang melalui sel tersebut, jika jumlah arus tertentu yang
masing-masing zat. Hukum Faraday ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
berikut:
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i .t
n ...............................................................................................................(2.2)
F .z
t : waktu (menit)
Mengingat, massa zat adalah perkalian massa atom (AR) dengan mol atom maka
i .t
n. AR . AR ...............................................................................................(2.3)
F .z
i .t . AR
m ........................................................................................................(2.4)
F .z
m i . AR
..........................................................................................................(2.5)
t F .z
Untuk aluminium,
m i .26,98
.....................................................................................................(2.6)
t 96485.3
m
9,32.10 5.i ..............................................................................................(2.7)
t
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
t : waktu (menit)
2.3. Aluminium
paling banyak digunakan setelah baja. Hal ini berarti dalam klasifikasi logam non
ferrous. Aluminium logam yang sangat ringan, dengan berat jenis kurang lebih
sepertiga berat jenis baja atau paduan tembaga, yaitu 2.70 gr/cm.
a. Memiliki sifat elastisitas yang tinggi, sehingga material ini sering digunakan
ketahanan yang baik terhadap larutan kimia, cuaca/udara, dan berbagai gas,
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Immunity
Al
pH larutan
Hal ini terjadi secara alami karena pengaruh reaksi energi bebas yang cukup
memiliki sifat yang lebih keras dari logam induk, dengan ketebalan antara 1-30 x 10-
6 Inci sampai dengan 3 mikron. Selain dapat terbentuk secara alami, laipsan oksida
pada permukaan aluminium ini dapat juga dibentuk dengan proses elektrokimia yaitu
proses anodizing. Lapisan oksida yang dihasilkan melalui proses ini memiliki
ketebalan yang jauh lebih tinggi, lapisan oksida yang terbentuk dengan proses
Salah satu produk aluminium yang banyak diproduksi dan digunakan dalam
proses anodizing belakangan ini adalah aluminium foil. Aluminium foil adalah
hampir murni aluminium, yaitu sekitar 92%-99.99% Al. Produk aluminium foil
dibuat dengan proses pengecoran yang dilanjutkan dengan rolling maupun melalui
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses continuous casting. Bila pada awalnya proses anodizing lebih banyak
diarahkan pada peningkatan nilai estetika dan nilai kekerasan dari material, maka
aluminium foil yang memiliki komposisi hampir 100% Al, diupayakan untuk
2.4.Aluminium murni
Aluminium murni didapat dalam keadaan cair melalui proses elektrolisa, yang
waktu bertahun-tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65% dari hantaran listrik
tembaga, tetapi massa jenisnya kurang lebih sepertiga dari tembaga sehingga
dipergunakan untuk kabel dan dalam berbagai bentuk. Misalnya sebagai lembaran
tipis (foil). Dalam hal ini dapat dipergunakan Al dengan kemurnian 99,0%. Untuk
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Al,
Designati Si, Fe, Mn, Mg, Zn, Ti, Others,
Cu,% %
on % % % % % % %
min
0,0
1050 0,25 0,4 0,05 0,05 0,05 0,03 0,03 99,5
5
0,0
1060 0,25 0,35 0,05 0,03 0,03 0,03 0,03 99,6
5
0.95 Si + 0.05-
1100 0,05 - 0,1 - 0,15 99
Fe 0.2
0.55 Si + 0,0
1145 0,05 0,05 0,05 0,03 0,03 99,45
Fe 5
1.00 Si +
1200 0,05 0,05 - 0,1 0,05 0,15 99
Fe
0.70 Si +
1230 0,1 0,05 0,05 0,1 0,03 0,03 99,3
Fe
0,0
1350 0,1 0,4 0,05 0,01 - - 0,11 99,5
5
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5.Proses Anodizing
untuk menghasilkan lapisan oksida yang lebih tebal daripada lapisan oksida yang
diperoleh jika proses anodisasi berhasil dilakukan dengan tepat. Secara umum,
2.3.
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Cleaning
5 gr/liter.
2. Rinsing cleaning
setelah proses cleaning dengan menggunakan air RO dari bahan kimia yang
3. Etching
sebelumnya baik itu proses cleaning atau rinsing. Selain itu, proses ini untuk
memperoleh permukaan benda kerja yang lebih rata dan halus dengan
4. Rinsing Etching
setelah proses Etching dengan menggunakan air RO dari bahan kimia yang
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Desmut
dipakai adalah campuran dari asam phospat (H₃PO₄) 75% ditambah asam
6. Rinsing Desmut
setelah proses Desmut dengan menggunakan air RO dari bahan kimia yang
7. Anodizing
ml/liter. Logam atau benda kerja dipasang pada anoda (+) dan sebagai katoda
pada proses anodic oxidation yang ditunjukan pada Gambar 2.4 dibawah ini
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Arus ini menyebabkan ion oksigen dilepaskan dari bak mandi elektrolit
tengah tangki.
porus.
Logam aluminium atau benda kerja pada larutan elektrolit anodic oxidation
3+ -
Al(s) → Al (aq) + 3e ............................................................... (2.8)
Atom atom yang terdapat pada aluminium akan teroksidasi menjadi ion-ion
yang larut larutan asam sulfat (H2SO4). Hal ini membuat permukaan logam
-
2H+ (aq)+2e → H2 (g)........................................................... (2.9)
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Rinsing anodizing
9. Coloring/dieying
warna yang menarik pada lapisan oksida aluminium. Pewarna yang digunakan
10. Sealing
dari proses anodic oxidation yang masih terbuka. Lapisan yang telah ditutup
dengan proses sealing untuk mencegah pewarna keluar dari pori-pori lapisan
oksida atau pudar, pada proses sealing larutan yang digunakan adalah asam
setelah proses sealing dengan menggunakan air RO dari bahan kimia yang
menempel pada permukaan aluminium, sehingga tidak ada sisa bahan kimia
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari proses anodisasi, lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan logam
tahan terhadap korosi dan mampu menahan serangan atmosfer serta air garam.
Lapisan ini hasil proses anodisasi yang menggunakan asam phosfor dan
cukup tebal dapat digunakan untuk aplikasi di bawah kondisi ketahanan abrasi.
Dimana lapisan oksida (Al2O3) ini memiliki nilai kekerasan yang cukup tinggi
4. Isolator listrik
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Aplikasi dekorasi.
yang mengkilau, dimana pada aluminium tampilan oksida yang alami sangat
diinginkan. Selain itu, lapisan oksida yang dihasilkan dapat diberi warna
dengan metode yang berbeda. Pewarnaan organik akan diserap pada lapisan
pori untuk menghasilkan warna tertentu dan pigmen mineral yang mengendap
asam sulfat dan asam kromat, namun beberapa jenis asam lain seperti asam
oksalat, asam phospat, dan sulphosalicylic acid juga dapat digunakan untuk
terjadinya pelarutan lapisan film, untuk itu konsentrasi perlu diatur dengan tepat
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.5 Grafik waktu pencelupan anodizing terhadap berat lapisan oksida yang
terbentuk dengan variasi konsentrasi elektrolit.
Sumber : Gazapo & Gea. (2009)
Lapisan hasil anodizing memiliki struktur yang berbeda dari lapisan oksida
yang terbentuk secara alami, dimana lapisannya memiliki struktur pilar hexagonal
3. Transparan
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahan terhadap korosi karena adanya lapisan oksida protektif. Tebal dari lapisan
-6 -2
oksida sekitar 0,005-0,01 μm, atau 0,1-0,4x10 inch atau 0,25-1x10 mikron.
Pore
Porus Layer
Barrier Layer
Aluminium
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bergangung pada jenis elektrolit yang digunakan, lapisan dasar oksida (barrier
type oxide film) dan lapisan pori oksida (porous oxide film) dapat terbentuk
yang porous atau berpori dengan bentuk strukturnya heksagonal, dengan pori
Lapisan dasar merupakan lapisan yang tipis dan padat, yang berfungsi
sebagai lapisan antara lapisan pori dan logam dasar (base metal). Lapisan tersebut
memiliki sifat yang melindungi dari korosi lebih lanjut dan tahan terhadap arus
listrik. Struktur berpori yang timbul pada lapisan oksida merupakan hasil dari
awalnya lapisan pori yang terbentuk selinder memanjang namun karena kemudian
memanjang.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan mengamati perubahan arus pada tegangan anodisasi yang tetap atau
perubahan tegangan pada arus tetap. Proses pembentukan lapisan oksida dapat
1. Penambahan barrier layer yang ditandai dengan penurunan arus yang mengalir.
Barrier layer ini merupakan lapisan oksida aluminium yang menebal akibat
maka hambatan yang ditimbulkan menjadi lebih besar. Hal itulah yang
2. Setelah barrier layer menebal, mulai muncul benih-benih pori dekat batas
antara oksida dan larutan. Pada tahapan ini terjadi penurunan arus pada sistem
berpori. Bentuk pori pada tahapan ini tidak sempurna dan terjadi peningkatan
4. Arus yang mengalir pada sistem akan terus meningkat dengan semakin
suatu saat arus yang mengalir akan konstan saat struktur berpori telah
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan gambar
berkembang.
stabil.
Gambar 2.8 Tegangan dan arus yang terjadi pada pembentukan lapisan oksida
anodizing
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
luar rumah misalnya untuk pemakaian di laut, mobil, keperluan arsitektur, jendela,
40volt tiap mikron serta tahan suhu tinggi tanpa hangus, maka baik untuk trafo
dan keperluan alat-alat listrik lainnya. Industri otomotif dan konstruksi merupakan
Pengujian struktur mikro ini bertujuan untuk melihat struktur mikro ketebalan
1bagian pada setiap spesimen untuk di-monting. Fungsi dari monting adalah
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terlihat seperti kaca dan halus dan pada saat pengamplasan udahakan
poleshing.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebanyak 97%.
menit
Mengeringkan spesimen.
metalografi.
6. Foto mikro dilakukan setelah proses etsa dengan perbesaran 200 kali.
berikut:
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan luas tapak penekan. Maka akan didapat hasil kekerasan mikro vickers
.........................................................................................(2.10)
Dengan:
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Identifikasi Masalah
Kajian Pustaka
Pengujian
selesai
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Power Supply
Power supply DC adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan arus
dan tegangan searah. Besarnya arus DC yang dialirkan dapat diukur dengan
menggunakan Amperemeter sedangkan untuk mengukur besarnya tegangan DC
digunakan Voltmeter. Pada penelitian ini menggunakan power supply yang arus
dan tegangannya dapat diatur secara manual. Besarnya arus dan tegangan DC
yang dialirkan sesuaikan dengan kondisi operasi yang dibutuhkan agar proses
anodizing dapat berlangsung dengan baik. Jenis power supply DC yang digunakan
adalah merk ZHIAOXIN, seri RXN-305D dengan kapasitas 0-5 Ampere dan 0-32
Volt. Dapat ditunjukan pada Gambar 3.2.
2. Kabel Penghubung
Kabel penghubung ini berfungsi untuk menghubungkan arus pada proses
anodizing, kabel penghubung arus terdiri dari 2 bagian, yaitu kabel penghubung
arus positif sebagai anoda dan kabel penghubung arus negatif sebagai katoda.
Kabel penghubung arus proses anodizing dapat ditunjukkan pada Gambar 3.3.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bak Plastik
Bak plastik yang digunakan adalah berfungsi sebagai tempat larutan bahan
kimia yang digunakan dalam proses cleaning, etching, desmut, anodizing, dieying,
sealing dan sebagai tempat pencucian atau pembilasan spesimen aluminium
setelah tahapan masing-masing proses (Rinsing). Bak plastik yang berukuran
besar dengan volume 6550 ml berjulmah 6 buah dan yang kecil dengan volume
1900 ml berjumlah 5 buah. Dapat ditunjukkan pada Gambar 3.4.
Alat ini digunakan untuk mengukur suhu ruangan bak plastik larutan
elektrolit pada proses desmut, anodizing, dieying dan sealing selama
berlangsungnya proses. Pada termometer ini mempunyai ukuran -10°C – 110°C.
Yang ditunjukan pada Gambar 3.5.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Stopwatch
Stopwatch berfungsi untuk mengukur lamanya waktu proses
pengamplasan, cleaning, etching, desmut, anodizing, dieying dan sealing. Adapun
stopwatch yang digunakan dapat ditunjukan pada Gambar 3.7.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Timbangan Digital
Timbangan digital yang digunakan yaitu merk SCOUT PRO, model SP 602,
berkapasitas berat 0,001-400 gram, dan penimbangan dilakukan dilaboratorium
Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dapat tunjukan pada
Gambar 3.8.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Penjepit Buaya
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari larutan bahan
kimia pada setiap proses, dapat ditunjukan pada Gambar 3.15.
f. Mistar Baja
Mistar baja digunakan untuk mengukur lembaran plat aluminium
sebelum dipotong menjadi spesimen. Mistar baja yang digunakan dapat
ditunjukan pada Gambar 3.16.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk mencatat data yang diperoleh selama proses
anodizing berlangsung. Yang ditunjukan pada Gambar 3.18.
i. Kamera
Kamera berfungsi sebagai dokumentasi untuk pengambilan gambar pada
saat proses berlangsung. Dan dapat ditunjukan pada Gambar 3.19.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j. Gerinda Tangan
Gerinda tangan digunakan untuk memotong lembaran plat
aluminium menjadi spesimen yang sebelumnya sudah ditandai dengan
mistar baja dan memolish permukaan spesimen. Gerinda tangan yang
digunakan adalah gerinda merk MODERN seri M-2350B dengan
kecepatan putar 12000 rpm. Ditunjukan pada Gambar 3.20.
Fungsi dari cairan asam sulfat (H2SO4) ini adalah sebagai larutan elektrolit
pada proses anodizing yang mengubah permukaan aluminium menjadi aluminium
oksida. Asam sulfat yang digunakan adalah asam sulfat teknis dengan konsentrasi
kemurniannya sekitar 25 %. Larutan asam sulfat (H2SO4) yang digunakan dalam
proses anodic oxidation adalah bahan kimia supliyer dari MULTI KIMIA, dapat
ditunjukkan pada Gambar 3.21.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Larutan bahan ini sebagai larutan desmut dan sealing, pada proses sealing
ini dilakukan setelah proses pewarnaan anodic oxidation selesai. Proses sealing
merupakan tahap paling akhir dalam anodizing, yang bertujuan untuk
meningkatkan ketahanan korosi lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan
aluminium dan menahan pewarna agar tetap berada dalam pori-pori. Larutan
asam cuka yang digunakan dengan konsentrasi (50 gr/liter) air RO (Reverse
Osmosis).
Dan bahan ini adalah produk dari PT. BRATACO, seperti yang ditunjukan pada
Gambar 3.23.
4. Larutan Desmut
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fungsi dari soda api (NaOH) ini digunakan sebagai larutan etching, bahan
ini berbentuk padat dengan konsentrasi (100 gr/liter) air RO (Reverse Osmosis).
Bahan ini adalah produk dari PT. BRATACO, seperti yang ditunjukan pada
Gambar 3.25.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Spesimen
Spesimen yang dipakai pada penelitian ini adalah logam plat aluminium
seri 1XXX dengan dimensi panjang 50 mm, lebar 30 mm, tebal 2,8 mm. Adapun
spesimen logam plat aluminium dapat ditunjukan pada Gambar 3.31.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Proses Pengamplasan
Proses pengamplasan ini bertujuan untuk menhilangkan kotoran-kotoran
yang menempel pada permukaan logam aluminium. Proses pengamplasan ini
yaitu menggunakan amplas logam seri P1000, P2000, dan C5000. Proses ini
dilakukan secara manual, dengan mengurutkan pengamplasan dari seri P1000,
P2000, sampai C5000. Setelah proses pengamplasan selesai kemudian spesimen
dirinsing dalam bak air RO (Reverse Osmosis). Seperti yang ditunjukan pada
Gambar 3.29.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Proses Cleaning
Pada proses cleaning adalah proses pencucian spesimen dengan
menggunakan natrium karbonat (Na2CO3) yaitu sebuah bahan utama dalam
pembuatan detergen yang berfungsi untuk meningkatkan daya bersih pada proses
pencucian, konsentrasi yang digunakan pada proses ini (10 gr/liter) air RO
(Reverse Osmosis), dengan menggunakan suhu larutan cleaning ± 30°C. Fungsi
dari proses ini untuk membersihkan spesimen dari kotoran sisa proses
pengamplasan dan polishing, selain itu juga membersihkan dari lemak dari pori-
pori tangan telanjang dan debu yang menempel pada permukaan spesimen. Proses
ini sangat penting sekali dalam proses anodizing, dikarenakan pencucian yang
tidak bersih akan mengakibatkan hasil anodizing yang tidak optimum. Setelah
proses cleaning selesai kemudian spesimen dirinsing dalam bak air RO (Reverse
Osmosis). Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 3.30.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a b
3. Proses Etching
Proses etching (etsa) adalah proses menghilangkan lapisan oksida pada
permukaan aluminium yang tidak dapat dihilangkan dengan proses sebelumnya
baik itu proses cleaning dan rinsing. Selain itu, proses ini untuk memperoleh
permukaan benda kerja yang lebih rata dan halus. Pada proses etching
menggunakan media soda api (NaOH) dengan konsentrasi (100 gr/liter) air RO
(Reverse Osmosis), dengan menggunakan suhu etching ± 30-35°C, kemudian
spesimen yang sudah melewati tahap proses cleaning dan rinsing dicelupkan
kedalam larutan ecthing selama ± 1 menit. Setelah proses etching selesai
spesimen dirinsing dalam bak air RO (Reverse Osmosis). Proses ini dapat
ditunjukkan pada Gambar 3.31.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a b
4. Proses Desmut
Setelah proses cleaning dan etching, langkah selanjutnya proses desmut.
Proses Desmut adalah suatu proses untuk menghilangkan smut pada aluminium.
Istilah smut sendiri adalah lapisan tipis yang berwarna abu-abu hingga hitam yang
berasal dari bahan-bahan paduan pembentuk logam aluminium yang tidak dapat
larut dalam larutan etching. Selain itu juga berfungsi untuk pengkilapan (Bright
deep) pada permukaan logam aluminium. Pada proses ini spesimen dicelupkan
kedalam larutan desmut dengan komposisi phosporic acid (H3PO4) 75% dan asam
sulfat (H2SO4) 15% serta asam cuka (CH3CO2H) 10%, dengan menggunakan
suhu larutan dessmut yaitu ± 30-45°C, selama 2 menit. Setelah dilakukan proses
desmut kemudian spesimen dirinsing dalam bak air RO (Reverse Osmosis).
Proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.32.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a b
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Thermometer
a b
Spesimen
Sebagai
Anoda
Plat Al
Sebagai
Katoda
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.38 ProsesDieying
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Proses Sealing
a b
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk lebih jelasnya tahapan pengujian anodizing dengan variasi konsentrasi asam
sulfat pada larutan anodiz akan ditampilkan pada bagan di bawah. (Gambar 3.39)
Cleanning Etching
Anodic Oxidation
Desmut
Asam sulfat 30% (300 ml) +
air RO 70% (700 ml), 40% Phosporic acid
(400 ml) + air RO 50% (500 (H3PO4) 75%+ asam
ml), 50% (500 ml) + air RO sulfat (H2SO4)
Rinsing
60% (600 ml), kuat arus 15%+asam cuka
Desmut
listrik 3 A dan tegangan (CH3CO2H) 10%
listrik 18 V, selama 10 menit dalam takaran 1 liter,
selama 2 menit
Dieying Sealing
Rinsing
End proccess Sealing
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 bagian pada setiap spesimen untuk dimounting. Fungsi dari mounting adalah
maka akan terlihat struktur mikro ketebalan lapisan oksida yang ada pada daerah
2. Benda uji yang sudah dipotong kemudian dimounting dalam kotak akrilik
amplas nomor 120 sampai 1500, dilakukan secara berurutan dari yang
kasar sampai yang paling halus. Dalam pengamplasan digunakan air untuk
air dimaksudkan agar dalam proses pengamplasan tidak timbul panas pada
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mikro.
polishing.
sebanyak 97%.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Mengeringkan spesimen.
6. Foto mikro dilakukan setelah proses etsa dengan 200 kali perbesaran
yang diuji pada pengujian ini yaitu sisa dari spesimen yg dipotong pada pengujian
struktur mikro diatas, kemudian pada pengujian ini yaitu murni hasil dari proses
akan terlihat struktur makro yang ada pada daerah permukaan aluminium setelah
dieying. Prosedur dan pembacaan hasil pada pengujian kekerasan mikro vickers
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beban dengan luas tapak penekan. Maka akan didapat hasil kekerasan mikro
proses dieying tersebut. Adapun rumus perhitungan dari kekerasan mikro Vickers
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Diketahui P = 50 mm
L = 30 mm
I = 1.5A
Luas Permukaan = P X L
= 50 x 30 mm
= 1500 mm2
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rapat arus
= 0,001A/mm2
= 1x10-3A/mm2
Diketahui P = 50 mm
L = 30 mm
I = 1.75A
Luas Permukaan = P X L
= 50 x 30 mm
= 1500 mm2
Rapat arus
= 0,001166A/mm2
Diketahui P = 50 mm
L = 30 mm
I = 2A
Luas Permukaan = P X L
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 50 x 30 mm
= 1500 mm2
Rapat arus
= 0,00133A/mm2
Diketahui P = 50 mm
L = 30 mm
I = 2.25A
Luas Permukaan = P X L
= 50 x 30 mm
= 1500 mm2
Rapat arus
= 0,0015A/mm2
Diketahui P = 50 mm
L = 30 mm
I = 2.5A
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Luas Permukaan = P X L
= 50 x 30 mm
= 1500 mm2
Rapat arus
= 0,00166A/mm2
Diketahui :
P = 100 (gf)
P = 100gf .10X10-³kgf
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P = 0,1 kgf
50,65VHN
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.3 Hasil pengujian dan perhitungan kekerasan lapisan oksida setelah
proses anodizing dengan variasi tegangan 1.5A, 1.75A, 2A, 2.25A dan 2.5A.
70
60
Nilai Kekerasan (VHN)
50
40
30 Raw Material
Spesimen
20
10
0
1.5A 1.75A 2A 2.25A 2.5A
Kuat Arus
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110µm
Gambar 4.3 Foto mikro tembaga yang diketahui tebal 110µm adalah 22 strip
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.4 Foto mikro variasi kuat arus 1,5A (A). Foto mikro resin, (B). Foto
mikro aluminium, (C). Ketebalan hasil anodizing 4 strip.
B
C
Gambar 4.5 Foto mikro variasi kuat arus 1,75A (A). Foto mikro resin, (B). Foto
mikro aluminium, (C). Ketebalan hasil anodizing 3,6 strip
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.6 Foto mikro variasi kuat arus 2A (A). Foto mikro resin, (B). Foto
mikro aluminium, (C). Ketebalan hasil anodizing 3 strip
A
C
Gambar 4.7 Foto mikro variasi kuat arus 2,25A (A). Foto mikro resin, (B). Foto
mikro aluminium, (C). Ketebalan hasil anodizing 2,8 strip
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A
C
Gambar 4.8 Foto mikro variasi kuat arus 2,5A (A). Foto mikro resin, (B). Foto
mikro aluminium, (C). Ketebalan hasil anodizing 2,8 strip
Diketahui :
Tembaga dengan tebal 0,11mm =110µm
110µm = 22 strip (ditunjukkan pada Gambar 4.3.(6))
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20µm. Ketebalan kosentrasi larutan asam sulfat 15% kuat arus 1.75 ampere
dengan waktu pencelupan 15 menit sebesar 18 µm. Ketebalan kosentrasi larutan
asam sulfat 15% kuat arus 2 ampere dengan waktu pencelupan 15 menit sebesar
15µm. Ketebalan kosentrasi larutanasam sulfat 15% kuat arus 2,25 ampere
dengan waktu pencelupan 15 menit sebesar 14µm. Ketebalan kosentrasi
larutanasam sulfat 15% kuat arus 2.5 ampere dengan waktu pencelupan 15 menit
sebesar 14µm.
Kemudian dari semua hasil pengujian foto mikro ketebalan lapisan oksida
setelah proses anodizing, dapat disimpulkan menggunakan grafik pada Gambar
4.9.
25
Ketebalan Lapisan Oksida (µ)
20
15
10
0
1,5 A 1,75 A 2A 2,25 A 2,5 A
Variasi kuat Arus
Gambar 4.9. Grafik hubungan antara kosentrasi variasi arus dengan ketebalan
lapisan oksida (µm) setelah proses anodizing.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbedaan komposisi larutan asam sulfat, pada komposisi larutan asam sulfat
dengan kosentrasi 1,5A daya hantar larutan sangat tinggi dengan waktu
pencelupan 15 menit pertumbuhan lapisan oksida pada permukaan aluminium
begitu maksimal, sedang kan pada larutan asam sulfat dengan kosentrasi 1,75A
daya hantar larutan elektrolit berkurang lapisan oksidasi yang terbentuk tidak
terlalu tinggi maka yang terjadi tidak terlalu tebal begitu juga seterusnya makin
berkurang sifat kekerasanya hingga variasi kosentrasi 2,5A.
Kesimpulan bahwa setiap peningkatan arus yang diberikan menyebabkan
semakin menurun ketebalan lapisan oksida yang terbentuk disertai menurunnya
kekerasan setelah proses anodizing.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian, analisis dan pembahasan data yang telah dilakukan pada
pengaruh variasi kosentrasi arus pada proses anodizing, maka di dapat
disimpukan sebagai berikut.
1. Ketebalan lapisan tertinggi sebesar 20µm terjadi pada anodizing dengan
kuat arus 1.5A. Pada kuat arus 1.75A, 2A, 2.25A dan 2.5A secara berturut
turut menghasilkan ketebalan sebesar 18µm, 15µm, 14µm dan 14µm.
2. Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada kuat arus 1,5A dengan nilai
kekerasan sebesar 66.13VHN. Pada kuat arus 1.75A, 2A, 2.25A dan 2.5A
secara berturut turut dapat menghasilkan nilai kekerasan sebesar
66,13VHN, 65,51VHN, 65,52VHN dan 63,71 VHN.
5.2. Saran
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, 2013, Pengaruh variasi suhu dan waktu proses anodizing pada bahan
aluminium,Politeknik Pratama Muila Surakarta.
Santhiarsa, N.N., 2009, Pengaruh Kuat Arus Listrik dan Waktu Proses Hard
Anodizing pada Aluminium terhadap Kekerasan dan Ketebalan
Lapisan. Jurnal Ilmiah, Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana.
Santhiarsa, N.N, 2010, Pengaruh Kuat Arus Listrik dan Waktu Proses
Anodizing pada Aluminium tehadap Kecerahab dan Ketebalan Lapisan,
Jurnal Ilmiah Jurusan Teknik MESIN Universitas Udayana.
Taufik ,T., 2011, Anodizing pada logam aluminium dan paduanya, Mekalah.
Program Studi Magister Rekayasa Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan Institut Teknologi Bandung.
80