SKRIPSI
Oleh :
AMBAR DEWI WAHYUNI
030217188
1
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN
KONSELING MPASI PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN DI DESA CANDIREJO
KECAMATAN UNGGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb)
Oleh :
AMBAR DEWI WAHYUNI
030217188
2
HALAMAN PERSETUJUAN
skripsi berjudul :
Oleh :
AMBAR DEWI WAHYUNI
030217A188
3
PERNYATAAN ORISINILITAS
NIM : 030217A188
Ngudi Waluyo.
berikan konseling MP ASI pada bayi usia 0-12 bulan di desa candirejo”
adalah hasil karya ilmiah asli dan belum pernah di sajikan untuk mendapatkan
2. Skripsi ini merupakan ide dan hasil ilmiah murni saya yang dibimbing oleh tim
3. Skripsi ini tidak memuat karya atau pendapat orang lain yang telah di publikasi
menyebutkan nama pengarang dan judul aslinya serta di cantumkan dalam daftar
pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini , saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh dan
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di universitas Ngudi Waluyo.
4
HALAMAN KESEDIAAN PUBLIKASI
NIM : 030217A188
Ngudi Waluyo.
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nim : 030217A188
Email : Wahyuni.ambar15@gmail.com
Biografi :
Kab Musirawas
Kab Musirawas
Musirawas
Khasanah Yogyakarta
6
ABSTRACT
030217A188
ABSTRACT
Background: Eating is one of the basic needs for humans. Foods play an
food are very susceptible to disease. Giving enough MP-ASI, both the quality
7
and quantity can provide a guarantee of the child's physical growth and
Research method: This study used pre-experimental designs using the one
group pretest posttest design approach. The sampling technique in this study
Semarang Regency, in 2018 in July 2018. This study used the Wilcoxon
statistical test.
Results: Obtained p-value of 0,000 (<0.05) with the conclusion that there
2018.
8
ABSTRAK
ABSTRAK
9
ASI pada bayi umur 0-12 bulan di Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Tahun 2018.
Saran : Perlu adanya program yang terintegrasi dan multisektoral untuk
meningkatkan pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu,dan
pemberian ASI eksklusif untuk menanggulangi kejadian stunting pada balita.
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
MOP Pada Pria di Desa Kalongan Tahun 2018”. Proposal penelitian ini diajukan
Adapun selesainya proposal penelitian ini tidak lepas atas bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
3. Heni Hirawati Pranoto, S.SiT., M.Kes. Selaku Ketua Program Studi DIV
11
7. Ibu dan Ayah ku tercinta serta adik-adikku tersayang dan seuruh keluargaku
yang selalu ada dalam iringan langkah dan batinku, yang selalu mendukung
kesehatan.
Ngudi Waluyo.
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan penyusunan proposal
penelitian ini yang masih banyak terdapat kekeliruan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian.
Penulis
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
A. Konseling .................................................................................. 9
1. Pengetahuan ...................................................................... 9
5. Fungsi konseling................................................................ 14
13
B. Pengetahuan ............................................................................... 16
1. Pengetian ........................................................................... 16
C. MP-ASI...................................................................................... 18
F. Hipotesis .................................................................................... 35
14
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
DAFTAR BAGAN
16
DAFTAR TABEL
17
DAFTAR LAMPIRAN
Puskesmas Ungaran
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemberian makanan.
Pada usia 0-6 bulan, bayi diberikan ASI secara eksklusif untuk
gizi bayi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja, oleh sebab itu diperlukan
19
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya sesuai dengan
selanjutnya. Terdapat beberapa syarat universal yang harus dipenuhi MP- ASI
antara lain adalah mempunyai komposisi sesuai kebutuhan, baik zat gizi
makro (energi, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro (vitamin dan
mineral). Kandungan protein 1 ,8-4,0 gram per 100 kalori dan lemak 3,3-6,0
gram per 100 kalori. MP-ASI harus mempunyai kepadatan zat gizi yang
tinggi, yaitu volume kecil tetapi jumlah zat gizi optimal, mutu biologis zat gizi
gizi salah, diare dan bahkan ferforasi usus dan kematian bayi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa masih banyak ibu menyusui yang belum secara tepat
MPASI pada umur kurang dari 1 bulan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
20
bahwa 64,9 % anak baduta sudah mendapat MP-ASI sejak dini, yaitu pada
tentang pemberian MP-ASI yang benar dan daya beli orang tua yang rendah.
kajian diamana lebih dari 162 juta anak balita di dunia mengalami keadaan
status gizi stunting. Keadaan Stunting yang terjadi memiliki efek jangka
pemerintah dimasa yang akan datang. Stunting bahkan bisa berisiko tinggi
pada tahun 2010 adalah sebesar 35,6% dan mengalami peningkatan pada
tahun 2013, dimana angka Stunting sebesar 37,2%. Hasil Pemantauan Status
Gizi pada tahun 2015, kejadian stunting nasional dilihat berdasarkan usia,
dimana pada usia 0-23 bulan yang mengalami stunting sebanyak 23,1% dan
35% pada usia 24-59 bulan. Angka kejadian stunting di Provinsi Sumatera
Barat pada usia 0-23 bulan sebanyak 18,5% dan pada usia 24-59 bulan.
Riskesda Jawa Tengah pada tahun 2013 prevelensi status gizi balita
menurut berat badan dan umur anak di Provinsi Jawa Tengah adalah: gizi
buruk (4,1%), gizi kurang (13,5%), gizi lebih (3,5%) yang dijelaskan juga
21
kasus gizi buruk pada tahun 2013 yaitu sebanyak 32 kasus anak balita,
sedangkan jumlah anak yang kekurangan gizi sepanjang tahun 2012 adalah
1091 kasus dan mengalami penurunan pada tahun 2013 sebanyak 2013 kasus,
25,9% dan angka ini lebih tinggi dari rata-rata prevalensi stunting nasional.
memadai.
22
(2010)menyebutkan bahwa rata-rata pengetahuan gizi pada Ibu yang
dengan jumlah sampel 34 bayi usia 0-9 bulan yang berkunjung ke posyandu.
bayi, didapatkan sebanyak 6 ibu memberikan MP-ASI yang tidak tepat pada
bayinya.
Karenaibumengatakanbahwamerekasudahmemberikanmakananpendamping
merekabeliditokodantinggaldiseduhsaja.
tetapiuntukkelengkapangizinyakurangsepertitambahanbuahdansayurdenganpe
ibumengatakanbahwadiamemberikanmakananpendampingpadausia 9 bulan,
yang tidak tepat adalah apabila makanan yang diberikan tersebut tidak sesuai
23
antara jenis, bentuk, jumlah dan frekuensi pemberian dengan usia bayi.
makanan untuk bayi. Ibu diharapkan mau dan teliti untuk memperhatikan
yang cocok untuk bayi, kapan waktu pemberianya dan jadwal pemberiannya.
Agar ibu dapat memberikan dengan baik maka perlu diadakan penyuluhan
Berdasarkan data dan uraian pada latar belakang diatas, maka peneliti
pengetahuanibusebelumdansesudahdiberikankonselingtentangpemberian
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakahperbedaanibusebelumdansesudahdiberikankonselingtent
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui
perbedaanibusebelumdansesudahdiberikankonselingtentangpemberian
2. Tujuan Khusus
24
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang MP-ASI sesudah diberikan
konselingdi desaCandirejo
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan bagi peneliti dan berharap penelitian ini dapat
2. Bagi Puskesmas
3. Bagi Masyarakat
makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang baik dan tepat sesuai usia bayi
dengan pemanfaatan pangan lokal serta sebagai upaya tindak lanjut dalam
25
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konseling
1. Pengertian
hal. 99). Kata konseling mencakup bekerja dengan banyak orang dan
mengatasi masalah-masalahnya.
26
2. Macam-macam konseling
perorangan.
heterogen terbatas.
a) Pemecahan masalah
27
b) Pengembangan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial.
5) Peranan anggota:
6) Suasana interaksi:
a) Interaksi multiarah
3. Proses konseling
mengimplementasikan target.
28
Winkel dan hastuti (2006, hal. 607-613) menambahkan terdapat
29
4. Tujuan konseling
a. Pemahaman
c. Kesadaran diri
Menjadi lebih peka terhadap pemikiran dan perasaan yang selama ini
d. Penerimaan diri
yang tinggi.
30
g. Pemecahan masalah
masalah.
h. Pendidikan psikologi
j. Perubahan kognitif
merusak.
l. Perubahan system
m. Penguatan
31
n. Restitusi
merusak.
5. Fungsi konseling
masalah klien
6. Hasil konseling
sebagai berikut:
32
usahapencapaian penerimaan pribadi terhadap permasalahan dan usaha
sumber-sumber permasalahannya.
membuat diri klien bisa menangani masalah serupa dengan lebih baik
B. Pengetahuan
1. Pengetian
pengalaman tertentu yang pernah dialami dan yang diperoleh dari hasil
33
c. Evaluation (menimbang nimbang) terhadap baik atau tidaknya stimulus
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
sebelumnya.
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi/penerpan (aplikation)
d. Analisis (analysis)
34
e. Sintesi (syntesis)
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
C. MP-ASI
1. Pengertian MP-ASI
35
asike makanan keluarga.MP-ASI merupakan makanan tambahan bagi
Manfaat MP-ASI adalah untuk menambah energi dan zat gizi yang
diperlukan bayi karena asi sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi
36
diberikan pada bayi berusia 6-12 bulan atau lebih. Pertumbuhan dan
makanan bayi meliputi penggunaan asi secara tepat dan benar, pemberian
Menurut (Ewa Molika, 2014), pada usia 6 bulan atau lebih asi saja sudah
sehat.
tinggi.
37
4. Kekentalan dan jenis MP-ASI
MP-ASI yang baik harus terbuat dari bahan makanan yang segar. Adapun
tampak kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan lumat
b. Makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan air dan tampak
beair, contoh: bubur nasi, bubur ayam, nasi tim dan kentang puri.
5. Jenis MP-ASI
b. MP-ASI lokal yaitu MP-ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan
38
6. Awal Memulai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
diberi makanan pada usia 6 bulan. Pada usia tersebut, priorotas bayi tetap
saat bayi berusia sampai 6 bulan sehingga pemberian makanan pada bayi
maka kebutuhan akan zat gizinya juga meningkat (ewa molika, 2014).
39
antibodi yang cukup dari asi. Pada usia ini juga sistem pencernaan sudah
dunia (who), bayi bisa mulai diberi makanan pada usia 6 bulan. Pada usia
pemberian makanan pada bayi mulai usia 6 bulan disebut juga MP-ASI
kebutuhan akan zat gizinya juga meningkat (ewa molika, 2014). Memulai
lain :
a. Asi dapat tergantikan oleh cairan atau makanan lain yang kualitas
40
d. Bayi belum dapat mencerna makanan tertentu dengan baik.
g. Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi
akibat usus bayi yang masih permeabel, sehingga mudah dilalui oleh
protein asing.
kep (kurang energi protein) dan dapat terjadi sugar baby atau obesitas
lagi mendapatkan cukup energi dan nutrisi dari mengandalkan asi saja.
Makanan tambahan mulai diberikan pada usia 6 bulan, pada usia ini otot
dan syaraf didalam mulut bayi sudah cukup berkembang secara baik,
bulan, bayi akan mendorong makanan dari mulutnya karena tidak dapat
41
a. Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat
antibodi yang cukup dari asi. Pada usia ini juga sistem pencernaan sudah
makanan.
42
sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat.Selain itu
a. Umur Bayi
Berat badan lebih maupun kurang dari pada berat badan rata-
dengan baik.
c. Aktifitas
43
8. Frekuensi Pemberian MP-ASI
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MP-ASI pada
a. MP-ASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2-3 sendok pada saat
karena rasa buah yang manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah
untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang
dengan rasa asli makanan, karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya
pemberian MP-ASI, namun cukup satu persatu saja. Berikan dulu 2-4
44
f. Pengolahan MP-ASI harus higenis dan alat yang digunakan juga
g. Tahap penyapihan
Orang tua setelah itu dapat membuat puree yang lebih kental atau
Sebagian bayi mungkin mulai dengan figer food yang lunak, tetapi
mereka seharusnya tidak dibatasi dengan figer foods saja karena bayi
kepada bayi yaitu semua makanan keluarga bernutrisi yang baik dari
45
buah-buahan, yang sering kali dicampur dengan sedikit susu yang
padat) yaitu bubur tim saring. Sebagian bayi lebih sensitif terhadap
Pada usia ini bayi dapat menggerakkan lidahnya dari satu sisi
besi bayi. ASI rendah dalam zat besi sehingga makanan-makanan yang
46
Adapun yang harus diperhatikan pada pemberian makanan
2) Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh karena
Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini
memberi nasi tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa
saring. Jenis sayur dan buah yang disarankan antara lain yaitu,
asparagus wortel, bayam, sawi, bit, kol, mangga, belewah, timun suri,
peach. Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam atau sapi, tahu,
tempe. Mulai usia 9 bulan mulai kenalkan dengan bubur beras atau
selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang hijau dan
47
buah. Usahakan makanan selingan dibuat sendiri agar
kebersihannya terjamin.
asupan yang diberikan. Terlebih bayi yang mendapat asupan asi ekslusif
dimana ASI adalah makanan yang paling mudah dan paling cepat dicerna.
48
b. Frekuensi
b) MP-ASI diberikan
c) lebih padat dan kasar seperti bubur nasi, nasi tim, nali lembek.
49
d) Tambahkan telur, ayam, ikan, tempe, tahu atau kacang hijau.
makan pendamping asi (MP-ASI) yang terlalu cepat atau yang terlalu
dengan pemberian asi pada saat bayi menginjak usia 6 bulan. Gizi yang
mineral. Untuk bayi berusia 6 bulan seorang ibu harus memberikan asi
saat bayi menginginkannya, bubur sereal yang diracik dari tepung beras,
MP-ASI juga harus diberikan rutin agar bayi dapat terbiasa. Dengan
50
Kesulitan dalam pemberian makan dan menolak makanan lazim
kembali berat badan lahirnya. Ibu yang menyusui bayinya bisa stres dan
sering tergoda untuk berubah ke susu botol, cara pemberian makanan yang
mungkin jauh lebih lambat untuk pindah dari tekstur yang lembut ke
51
ekonomi pada masyarakat disertai kurangnya pengetahuan gizi dan
kesehatan.
D. Kerangka Teori
Konseling :
Leaflet dan
materi
Factor pembentuk sikap :
1. Pengalaman yang kuat
2. Pengaruh orang lain yang
dianggap penting Pemberian
pengetahuan
3. Pengaruh kebudayaan MPASI
4. Media masa
5. Lembaga pendidikan
6. Lembaga agama
7. Pengaruh faktor
emosional
E. Kerangka Konsep
F. Hipotesis
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
oleh karena itu pengukuran data yang dilakukan adalah sebelum intervensi
O X O
Keterangan :
53
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian iniakan dilakukan pada bulan juli 2018 sampai dengan
selesai.
1. Populasi
2. Sampel
penelitian ini, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi,
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat – sifat populasi yang sudah diketahui
54
a. Kriteria inklusi
2) Ibu dan bayi yang dalam kondisi sehat dalam proses penelitian
responden
b. Kriteria eksklusi
D. Definisi Operasional
Skala
No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur
Ukur
1. Variabel Merupakan suatu SAP - -
bebas : tindakan pemberian
Konseling informasi atau pesan–
pesan terkait dengan
pemberian
makananpendamping
ASI kepada ibu.
2. Variabel Informasi yang Kuisioner Baik : nilai Interval
Terikat : didapatkan ibu terkait dengan 25 76%-100%
Pengetahuan dengan pemberian pertanyaan (18-25)
ibu makanan pendamping pengukuran jawaban
ASI untuk bayi usia dilakukan 2 benar)
0-9 bulan. kali yaitu Cukup :nilai
sebelum 56%-75%
intervensi (9-17)
dan Kurang :
sesudah nilai <56%
intervensi (jawaban
berisi benar ≤ 8)
pertanyaan
Ya = 1
Tidak = 0
55
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
F. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Penelitaian
Kabupaten Semarang.
56
c. Peneliti mendatangi bidan desa kemudian menjelaskan maksud dan
ibu yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan di posyandu yang menjadi
57
puskesmas Ungaran. Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan
sebelum dan sesudah diberikan konseling MP ASI pada bayi umur 0-12
Sumber atau jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
a. Data primer
58
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil catatan yang
3. Instrument Penelitian
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal – hal yang
diketahui.
pekerjaan.
59
untuk mengetahui sejauh mana alat ukur atau kuisioner yang telah
Kisi-kisi kuesioner
No. Indikator Pertanyaan Favourable Unfavourable
1. Waktu pemberian MP-ASI 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 14,
10, 12, 16, 24,
25,29, 30
2. Dampak positif negatif MP-ASI 6, 11, 18 16, 17, 20
3. Jenis MP-ASI 13, 22, 26 21, 23,
4. Penentuan MP-ASI 19
1) Uji validitas
ukur itu benar benar mengukur apa yang diukur. Instrumen penelitian
(Notoatmodjo, 2010).
item pertanyaan yang ada di dalam kuisioner itu mengukur konsep yang
tidak bermakna maka pertanyaan itu harus diganti atau di revisi atau di
60
drop out (dihilangkan) untuk memproleh hasil alat ukur yang valid
(Notoatmodjo, 2010).
nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka instrumen dikatakan valid.N
sebesar 20, maka nilai r table pada taraf signifikan 5% adalah 0,444
(Sugiyono, 2012).
N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
r=
√{N ∑ X 2 − ∑ X 2 }{N ∑ Y 2 − ∑ Y 2 }
Keterangan:
N : Jumlah sampel
X : Skor variabel X
Y : Skor variabel Y
tentang MP ASI.
61
2) Uji Reliabilitas
k S i
2
1 2
k 1 Si
Keterangan :
k : Jumlah item
S i2
: Jumlah varian skor total
S i2
: Varian responden untuk item ke i
G. Etika Penelitian
bertentangan dengan etik, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.
1. Informed Consent
62
yang menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati hak.
2. Anonymity
3. Confidentiality
4. Beneficiency
dihentikan.
6. Justice
63
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Editing
diberikan oleh tes dalam suatu tes hasil belajar. Data tingkat pengetahuan
3. Coding
data. Maka peneliti memberikan kode pada data yang diperoleh untuk
64
a. Baik dengan kode : 76% - 100%
pengolahan data.
I. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) analisis data yaitu analisis univariat dan
analisis bivariat.
1. Analisis Univariat
a. Mean (Me)
Me = ∑ 𝑓iXi
Keterangan :
65
Mean di gunakan untuk mencari nilai rata-rata dari skor total keseluruhan jawaban
b. Median (Md)
Median adalah suatu harga yang membagi luas histogram frekuensi menjadi
bagian yang sama besar.Rumus median untuk data tergolong adalah sebagai
berikut :
Md = b+p[
Md : Median
2. Analisis Bivariat
66
lakukan uji Normalitas. Metode uji normalits data di lakukan
0,05 dan dikatakan tidak normal jika signifikan ≤ 0,05. Uji beda
2014)
J. Jadwal Penelitian
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi hasil penelitian tentang perbedaan pengetahuan sebelum dan
sesudah diberikan konseling MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan di Candirejo
Ungaran Barat
A. Analisis Univariat
ibu sebelum di berikan konseling rata – rata 9,3 dengan standard deviasi
68
Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan ibu sebelum diberikan konseling
tentang MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan
No. Pertanyaan B % S %
Waktu yang tepat untuk memberikan 21 63,6 12 36,4
1. makanan pendamping ASI (MP-ASI)
adalah bayi berumur 6 bulan
Tanda anak sudah bisa diberikan 3 9,1 30 90,9
makanan pendamping ASI adalah
2.
jika pipi di tempel sendok mulut
segera di buka
Pemberian makanan pendamping 10 30,3 23 69,7
3. ASI (MP-ASI) pada saat bayi berusia
<6 bulan dapat menyebabkan diare
Ibu boleh memberikan apapun selain 10 30,3 23 69,7
ASI seperti air putih,pisang dan
4.
makanan lainnya kepada bayi selama
6 bulan
Memberikan makanan pendamping 9 27,3 24 72,7
ASI (MPASI) sebelum bayi berusia 6
5.
bulan dapat merusak pencernaan
bayi
Frekuensi pemberian makanan 12 36,4 21 63,6
6. pendamping ASI (MPASI) pada usia
6-9 bulan diberikan
Frekuensi pemberian makanan ASI 13 39,4 20 60,6
(MP-ASI) saat usia bayi 6-9 bulan
7.
diberikan 1-2 kali sehari ditambah
cemilan 3x sehari.
Frekuensi pemberian makan 11 33,3 22 66,7
pendamping ASI (MP-ASI) pada
8.
bayi usia 9-12 bulan diberikan
sebanyak 4-5x sehari
Meningkatkan jumlah makanan 24 72,7 9 27,3
9. secara perlahan di setiap harinya
>250 ml
Menggunakan piring tersendiri untuk 6 18,2 27 81,8
10. memastikan anak memakan semua
makanan yang di berikan
Pada usia 6-9 bulan diberikan 19 57,6 14 42,4
11.
makanan keluarga yang di lunakkan
Pada usia 6-9 bulan diberikan 10 30,3 23 69,7
12. makanan keluarga yang di potong-
potong
Pada usia 9-12 bulan berikan 18 54,5 15 45,5
13.
makanan keluarga yang di iris-iris
14. Pada usia 9-12 bulan berikan 8 24,2 25 75,8
69
No. Pertanyaan B % S %
makanan yang bisa ia pegang
15. Berikan makanan secara bervariasi 15 45,5 18 54,5
Pemberian makanan pendamping 12 36,4 21 63,6
ASI (MP-ASI) terdiri dari
karbohidrat, protein nabati/ kacang-
16.
kacangan, protein hewani, sayuran
dan buah serta sumber lemak
tambahan
Variasi makanan bintang 1 adalah 7 21,2 26 78,8
17. makanan pokok seperti biji-bijian,
akar dan umbi-umbian
18. Tabur gizi diberikan 2x sehari 11 33,3 22 66,7
Bersabarlah dan terus berikan 14 42,4 19 57,6
19. dorongan kepada bayi agar ia mau
makan
20. Paksa bayi supaya mau makan 10 30,3 23 69,7
Dalam menyiapkan makanan dan 8 24,2 25 75,8
21. memasak makanan tidak perlu di
bersihkan terlebih dahulu
Mencuci sayuran terlebih dahulu 13 39,4 20 60,6
22.
sebelum di masak atau diberikan
Gunakan sendok atau cangkir yang 15 45,5 18 54,5
23. bersih untuk memberikan makanan
atau minuman kepada bayi
Sebelum menyiapkan makanan 15 45,5 18 54,5
24. sebaiknya mencuci tangan terlebih
dahulu
Sebelum makan tangan bayi tidak 12 36,4 21 63,6
25.
perlu diberikan terlebih dahulu
diberikan konseling tentang MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan di desa
adalah jika pipi di tempel sendok mulut segera di buka di tunjukkan pada
pertanyaan nomor 2.
70
2. Perbedaan pengetahuan sesudah di berikan konseling MP ASI pada umur
0-12 bulan
Std.
Variabel N Mean Min Max
Deviation
Konseling MP ASI 33 17,5 3,392 8 24
Berdasarkan hasil penelitian dapat di ketahui bahwa pengetahuan
ibu sesudah di berikan konseling MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan rata
– rata 17,5 dengan standard deviasi 3,392 dimana nilai minimum 8 dan
maksimum 24.
71
No. Pertanyaan B % S %
ASI (MPASI) sebelum bayi berusia 6
bulan dapat merusak pencernaan
bayi
Frekuensi pemberian makanan 26 78,8 7 21,2
6. pendamping ASI (MPASI) pada usia
6-9 bulan diberikan
Frekuensi pemberian makanan ASI 20 60,6 13 39,4
(MP-ASI) saat usia bayi 6-9 bulan
7.
diberikan 1-2 kali sehari ditambah
cemilan 3x sehari.
Frekuensi pemberian makan 29 87,9 4 12,1
pendamping ASI (MP-ASI) pada
8.
bayi usia 9-12 bulan diberikan
sebanyak 4-5x sehari
Meningkatkan jumlah makanan 31 93,9 2 6,1
9. secara perlahan di setiap harinya
>250 ml
Menggunakan piring tersendiri untuk 22 66,7 11 33,3
10. memastikan anak memakan semua
makanan yang di berikan
Pada usia 6-9 bulan diberikan 30 90,9 3 9,1
11.
makanan keluarga yang di lunakkan
Pada usia 6-9 bulan diberikan 25 75,8 8 24,2
12. makanan keluarga yang di potong-
potong
Pada usia 9-12 bulan berikan 27 81,8 6 18,2
13.
makanan keluarga yang di iris-iris
Pada usia 9-12 bulan berikan 19 57,6 14 42,4
14.
makanan yang bisa ia pegang
15. Berikan makanan secara bervariasi 29 87,9 4 12,1
Pemberian makanan pendamping 24 72,7 9 27,3
ASI (MP-ASI) terdiri dari
karbohidrat, protein nabati/ kacang-
16.
kacangan, protein hewani, sayuran
dan buah serta sumber lemak
tambahan
Variasi makanan bintang 1 adalah 25 75,8 8 24,2
17. makanan pokok seperti biji-bijian,
akar dan umbi-umbian
18. Tabur gizi diberikan 2x sehari 19 57,6 14 42,4
Bersabarlah dan terus berikan 21 63,6 12 36,4
19. dorongan kepada bayi agar ia mau
makan
20. Paksa bayi supaya mau makan 26 78,8 7 21,2
72
No. Pertanyaan B % S %
Dalam menyiapkan makanan dan 17 51,5 16 48,5
21. memasak makanan tidak perlu di
bersihkan terlebih dahulu
Mencuci sayuran terlebih dahulu 22 66,7 11 33,3
22.
sebelum di masak atau diberikan
Gunakan sendok atau cangkir yang 19 57,6 14 42,4
23. bersih untuk memberikan makanan
atau minuman kepada bayi
Sebelum menyiapkan makanan 24 72,7 9 27,3
24. sebaiknya mencuci tangan terlebih
dahulu
Sebelum makan tangan bayi tidak 22 66,7 11 33,3
25.
perlu diberikan terlebih dahulu
ibu sesudah di berikan konseling MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan desa
pada bayi umur 0-12 bulan yaitu (51,5%) Dalam menyiapkan makanan
B. Analisis Bivariat
berikan konseling MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan desa candirejo, sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
73
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, dapat dijelaskan bahwa
bulan diperoh nilai p = 0,074 > 0,05 dan pengetahuan sesudah diberikan
konseling MPASI pada bayi 0-12 bulan diperoh nilai p = 0,300 > 0,05.
sehingga uji hipotesis menggunakan uji paired samples t-test. Hasil uji
Std. p-
Variabel N Mean
Deviation value
Konseling MP ASI sebelum 8,212 4,826
33 0,000
Konseling MP ASI sesudah 12 3
12 setelah diberikan konseling tentang MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan,
sesudah diberikan konseling MP ASI pada bayi umur 0-12 bulan di desa
Candirejo.
74
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
30/90.9% dimana item pernytaan tersebut adalah “Tanda anak sudah bisa
75
Makanan tambahan harus sudah mulai diberikan ketika bayi tidak
lagi mendapatkan cukup energi dan nutrisi dari mengandalkan asi saja.
Makanan tambahan mulai diberikan pada usia 6 bulan, pada usia ini otot
dan syaraf didalam mulut bayi sudah cukup berkembang secara baik,
bulan, bayi akan mendorong makanan dari mulutnya karena tidak dapat
ASI dini dengan status gizi bayi umur 0-6 bulan di wilayah kerja
status gizi bayi terbanyak adalah kurang yaitu 13( 48,1%)bayi. Pemberian
tidak hanya menu makanan saja yang perlu dibuat dengan baik, tetapi hal
diberikan, dan oleh siapa MPASI di berikan, Ibu ataupun pengasuh bayi
satunya adalah suapi bayi untuk mmakan sendiri menggunakan piring atau
mangkok bayi sendiri agar ibu tau berapa banyak bayi makan.
76
2. Perbedaan Pengetahuan Sesudah Diberikan konseling MP ASI Pada Bayi
ml”. Dan item pernyataan nomor 11 yaitu sejumlah 30/90.0% dimana item
secara bervariasi”.
B. Analisa Bivariat
77
pengetahuannya tersebut. Salah satu cara pemberian informasi adalah
78
BAB VI
A. Kesimpulan
sebagai berikut.
pada bayi umur 0-12 bulan dengan nilai rata-rata pengetahuan ibu
79
B. Keterbatasan Penelitian
C. Saran
pada balita.
kunjungan rumah terhadap ibu yang memiliki bayi umur 0-12 bulan
80
yangtidak rutin kepelayanan kesehatan, serta memberimotivasi dan
lebih efektif.
81
DAFTAR PUSTAKA
A.Azis Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah. ( 2014 ). Pengantar kebutuhan dasar
manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika
Dahlia Jenni. 2014. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Kemenkes
RI
82
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nugroho, Wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik,. Ed.3. Jakarta: EGC
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan.
Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan.
Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wijayanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 ... (2007). Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisi Data
83
Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN SEBAGAI RESPONDEN
Kepada
Yth. Calon Responden
Di Desa Candirejo, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang
Dengan hormat,
Saya bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Universitas Ngudi
Waluyo Ungaran (UNW) :
Nama : Ambar Dewi Wahyuni
NIM : 030217A188
Peneliti, Agustus
2018
84
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN
Responden
85
Lampiran 3
KUESIONER
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN
KONSELING MPASI PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN DI DESA
CANDIREJO KECAMATAN UNGGARAN BARAT KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2018
Tanggal :
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No responden :
2. Nama :
3. Umur : tahun
4. Alamat :
(untuk no 4 dan 5 isilah dengan melingkar angkasesuai jawaban anda)
5. Pendidikan Terakhir :
a. SD c. SMA/ sederajat
b. SMP/ sederajat d. Diploma/ Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan :
a. Ibu Rumah Tangga c. Wiraswasta
b. Buruh Pabrik d. PNS
86
adalah jika pipi di tempel sendok mulut segera di buka
3 Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada saat bayi
berusia <6 bulan dapat menyebabkan diare
4 Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sebelum bayi
berusia 6 bulan dapat merusak pencernaan bayi
5 Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada
usia 6-9 bulan diberikan sebanyak 3x sehari
6 Frekuensi pemberian makanan pemberian ASI (MP-ASI) saat
usia bayi 6-9 bulan diberikan 1-2 kali sehari ditambah cemilan 3
kali sehari
7 Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada
usia 9-12 bulan diberikan sebanyak 4-5x sehari
8 Frekuensi pemberian makan pendamping ASI (MP-ASI) pada
bayi usia 9-12 bulan adalah setiap bayi menangis berikan makan
9 Menggunakan piring tersendiri untuk memastikan anak memakan
semua makanan yang di berikan
10 Pada umur 6-9 bulan berikan makanan keluarga yang di lunakan
11 Pada usia 6-9 bulan diberikan makanan keluarga yang di potong-
potong
12 Setelah bayi berusia 8 bulan, bayi sudah bisa mulai makan-
makanan yang bisa ia pegang
13 Pada usia 9-12 bulan berikan makanan yang bisa ia pegang
.
14 Berikan makanan secara bervariasi
.
15 Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) terdiri dari
karbohidrat, protein nabati/ kacang-kacangan, protein hewani,
sayuran dan buah serta sumber lemak tambahan
16 Variasi makanan bintang 1 adalah makanan pokok seperti biji-
. bijian, akar dan umbi-umbian
87
17 Ibu disarankan memberikan variasi makanan setiap harinya agar
. anak mendapatkan variasi nutrisi sejak awal pemberian mkanan
pendamping ASI (MP-ASI)
18 Bersabarlah dan terus berikan dorongan kepada bayi agar ia mau
. makan
19 Paksa bayi supaya mau makan
.
20 Dalam menyiapkan makanan dan memasak makanan tidak perlu
. di bersihkan terlebih dahulu
21 Mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum di masak atau diberikan
.
22 Gunakan sendok atau cangkir yang bersih untuk memberikan
makanan atau minuman kepada bayi
23 Simpan makanan yang akan diberikan kepada bayi di tempat yang
. bersih dan aman
24 Sebelum makan tangan bayi tidak perlu di bersihkan terlebih
. dahulu
25 Mencuci tangan tidak perlu menggunakan sabun
88
89
36