BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Katakteristik Responden
a. Usia Responden
Kabupaten Semarang tahun 2019 memiliki umur yang berbeda mudai dari
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
20 – 23 tahun 3 9%
24 – 27 tahun 5 15%
28 – 33 tahun 23 70%
34 – 37 tahun 2 6%
Total 33 100%
Sumber: Data primer diolah 2019
b. Pendidikan Terakhir
Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden
Tabel 4.2
41
lulusan SD, 5 responden atau 15% lulusan SMP, 21 responden atau 64%
c. Pekerjaan
Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden
73% adalah ibu rumah tangga, 3 responden atau 9% bekerja sebagai buruh
2. Analisis Univariat
42
baik sebelum dan sesudah diberikan konseling MPASI pada bayi umur 0-12
konseling MPASI pada bayi 0-12 bulan di Desa Candirejo Ungaran Barat
61% dengan tingkat pengetahuan cukup pada interval skor 9 – 17, dan 13
responden atau 39% dengan tingkat pengetahuan redanh pada interval skor
MPASI pada bayi 0-12 bulan di Desa Candirejo Ungaran Barat Kabupaten
konseling MPASI pada bayi 0-12 bulan di Desa Candirejo Ungaran Barat
responden atau 61% dengan pengetahuan yang baik pada interval skor 18
3. Analisa Bivariat
ibu dalam pemberian MPASI pada bayi usia 0-6 bulan yaitu menggunakan uji
dengan melakukan uji normalitas data dengan Saphiro Wilk karena responden
yang dijasikan sampel kurang dari 33 orang. Hasil uji normalitas kedua
Tests of Normality
Skor Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
1,00 ,941 33 ,074
Kelompok
2,00 ,962 33 ,300
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data primer diolah 2019
bulan diperoh nilai p = 0,074 > 0,05 dan pengetahuan sesudah diberikan
konseling MPASI pada bayi 0-12 bulan diperoh nilai p = 0,300 > 0,05.
sehingga uji hipotesis menggunakan uji paired samples t-test. Hasil uji
nilai p = 0,000 < 0,01. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa ada
pada bayi umur 0-12 bulan di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat
atau 39% dengan tingkat pengetahuan redanh pada interval skor antara 0 –
mengakibatkan bayi menderita gizi salah, diare dan bahkan ferforasi usus
dan kematian bayi. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak ibu
Ditemukan 16,9 % bayi sudah diberi MPASI pada umur kurang dari 1
bulan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pudjiaji (2012) bahwa ibu-ibu
sudah mendapat MP-ASI sejak dini, yaitu pada umur 1 -3 bulan Kondisi
MP-ASI yang benar dan daya beli orang tua yang rendah.
United Nations Children’s Fund pada tahun 2014 mengemukakan
hasil kajian diamana lebih dari 162 juta anak balita di dunia mengalami
keadaan status gizi stunting. Keadaan Stunting yang terjadi memiliki efek
dan pemerintah dimasa yang akan datang. Stunting bahkan bisa berisiko
peningkatan pada tahun 2013, dimana angka Stunting sebesar 37,2%. Hasil
dilihat berdasarkan usia, dimana pada usia 0-23 bulan yang mengalami
stunting sebanyak 23,1% dan 35% pada usia 24-59 bulan. Angka kejadian
stunting di Provinsi Sumatera Barat pada usia 0-23 bulan sebanyak 18,5%
47
Desa Candirejo Pada bulan Maret 2019 dengan jumlah sampel 34 bayi
makanan pendamping ASI pada usia bayi kurang dari 6 bulan, mereka
memberikan bubur instan yang mereka beli ditoko dantinggal diseduh saja.
Kemudian tidak ada pendamping makanan lain seperti buah dan sayur.
bulan, tetapi untuk kelengkapan gizinya kurang seperti tambahan buah dan
sayur dengan pemberian yang teratur, dan 1 ibu mengatakan bahwa dia
tidak tepat adalah apabila makanan yang diberikan tersebut tidak sesuai
antara jenis, bentuk, jumlah dan frekuensi pemberian dengan usia bayi.
0-12 Bulan
atau 61% dengan pengetahuan yang baik pada interval skor 18 – 25, 12
48
responden atau 36% dengan tingkat pengetahuan cukup pada interval skor
MPASI pada bayi 0-12 bulan di Desa Candirejo Ungaran Barat Kabupaten
Pada usia 0-6 bulan, bayi diberikan ASI secara eksklusif untuk
zat gizi bayi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja, oleh sebab itu
(Maria, 2010).
MP- ASI antara lain adalah mempunyai komposisi sesuai kebutuhan, baik
zat gizi makro (energi, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro (vitamin
dan mineral). Kandungan protein 1 ,8-4,0 gram per 100 kalori dan lemak
3,3-6,0 gram per 100 kalori. MP-ASI harus mempunyai kepadatan zat gizi
49
yang tinggi, yaitu volume kecil tetapi jumlah zat gizi optimal, mutu
Berdasarkan hasil analisis uji Paired Sample Tests diperoleh nilai thit
= 9,774 dengan nilai p = 0,000 < 0,01. Dengan demikian, dapat dijelaskan
makanan untuk bayi. Ibu diharapkan mau dan teliti untuk memperhatikan
Hal ini didasarai oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang MPASI pada
bayi umur 0-12 bulan. Hal ini diperkuat dengan lapran penelitian oleh
menurut berat badan dan umur anak di Provinsi Jawa Tengah adalah: gizi
buruk (4,1%), gizi kurang (13,5%), gizi lebih (3,5%) yang dijelaskan juga
kasus gizi buruk pada tahun 2013 yaitu sebanyak 32 kasus anak balita,
sedangkan jumlah anak yang kekurangan gizi sepanjang tahun 2012 adalah
1091 kasus dan mengalami penurunan pada tahun 2013 sebanyak 2013
25,9% dan angka ini lebih tinggi dari rata-rata prevalensi stunting
dan sikap gizi yang tidak tepat akibat rendahnya pengetahuan tentang gizi
51
mendapatkan konseling lebih besar dari pada Ibu pada kelompok kontrol.