Anda di halaman 1dari 7

UJME 1 (2) (2012)

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme

KEEFEKTIFAN MODEL TGT BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN


REKREATIF TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Meli Septiana , Drs. Mashuri, M.Si., Drs. Arief Agoestanto, M.Si.i

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D7 Lt. 1, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Info Artikel

Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model TGT
Diterima Februari 2012 berbantuan CD pembelajaran rekreatif terhadap motivasi dan hasil belajar
Disetujui Maret 2012 peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP
Dipublikasikan Agustus 2012 N 1 Muntilan tahun pelajaran 2011/2012. Dengan menggunakan teknik cluster
random sampling diperoleh 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Untuk memperoleh data motivasi belajar digunakan angket
motivasi belajar; untuk memperoleh data aktivitas guru dan peserta didik pada
Keywords:
saat pembelajaran digunakan observasi; dan untuk memperoleh data hasil belajar
CD pembelajaran rekreatif
digunakan tes hasil belajar. Hasil uji proporsi pada data hasil belajar menunjukan
hasil belajar
bahwa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar. Uji kesamaan dua
model pembelajaran TGT
rata-rata pada data skor motivasi belajar menunjukan bahwa rata-rata skor
motivasi.
motivasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Uji
kesamaan dua rata-rata pada data hasil belajar menunjukan bahwa rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Uji kesamaan dua
proporsi pada data hasil belajar menunjukan bahwa persentase hasil belajar
peserta didik yang mencapai KKM individual pada kelas eksperimen lebih dari
kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa model TGT
berbantuan CD pembelajaran rekreatif efektif terhadap motivasi dan hasil belajar
peserta didik pada materi pokok prisma dan limas.
Abstra
The aim of this study was to determine the effectiveness of recreational learning
CD-assisted model TGT toward motivation and learning outcomes for student.
The population of this study was the students of grade VIII SMP N 1 Muntilan
school year 2011/2012. By using cluster random sampling technique we were
obtain two groups. The groups were experiment group and control group.
Questionnaire was used to obtain motivation of learning data; observation was
used to obtain activity of teacher and student data; and a test was used to obtain
learning outcomes for student. The results of the proportion test students learning
outcomes data indicate that the experiment group had reached the mastery of
learning. Test similarity of two average scores on the motivation to learn the data
showed that score of motivation to study experiment group higher than the
control group. Test similarity of two average of learning outcomes data show that
the results of experimental study of students grade higher than the control group.
Test similarity of two proportions in the learning outcome data showed that the
percentage of the study of students who achieved at individual KKM of
experiment group over the control group. Based on this study, it can be said that
the recreational learning CD-assisted learning model TGT was effective toward
learning motivation and learning outcomes of students in subject matter prism
and pyramid. © 2012 Universitas Negeri Semarang
 Alamat korespondensi:
E-mail: septi_meli@yahoo.com ISSN NO 2252-6927
M Septiana et al. / Journal of Mathematics Education 1 (2) (2012)
Pendahuluan rekreatif dalam penelitian ini merupakan CD
Matematika merupakan ilmu universal Pembelajaran yang bernuansa gembira sehingga
yang mendasari perkembangan teknologi membuat peserta didik merasa asyik namun
modern, mempunyai peran penting dalam membantu dan memudahkan peserta didik
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir memahami pelajaran matematika khususnya
manusia. Kenyataan menunjukan bahwa pada materi prisma dan limas.
matematika diberikan kesemua jenjang Berdasarkan latar belakang diatas, yang
pendidikan. Dalam proses belajar mengajar di menjadi permasalahan dalam penelitian ini
kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, adalah “Apakah model pembelajaran TGT
peserta didik, kurikulum, sarana, dan berbantuan CD pembelajaran rekreatif efektif
prasarana. Guru mempunyai tugas untuk terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik
memilih model dan media pembelajaran yang kelas VIII SMP Negeri 1 Muntilan pada materi
tepat sesuai dengan materi yang disampaikan. prisma dan limas”. Tujuan penelitian ini adalah
Sampai saat ini masih banyak ditemukan untuk mengetahui keefektifan model
kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik pembelajaran TGT berbantuan CD
dalam mempelajari matematika. Salah satu pembelajaran rekreatif terhadap motivasi dan
kesulitan itu disebabkan oleh pengelolaan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP
kegiatan pembelajaran yang kurang Negeri 1 Muntilan pada materi prisma dan
membangkitkan motivasi belajar anak. Untuk limas.
mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan
adanya suatu variasi dalam model Metode Penelitian
pembelajaran. Salah satunya dengan Penelitian ini termasuk penelitian quasi
menggunakan model pembelajaran kooperatif eksperiment. Populasi dalam penelitian ini yaitu
tipe Team Games Tournament (TGT). seluruh peserta didik SMP N 1 Muntilan kelas
VIII semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Sampel diambil secara cluster random sampling.
guru matematika SMP Negeri 1 Muntilan,
Sampel dalam penelitian ini kelas VIIIE sebagai
diketahui bahwa banyak peserta didik yang
kelas eksperimen yang mendapat perlakuan
merasa kesulitan dalam belajar matematika.
menggunakan model pembelajaran TGT
Dalam proses pembelajaran sering kali dijumpai
berbantuan CD pembelajaran rekreatif dan
adanya kecenderungan peserta didik yang tidak
kelas VIIIB sebagai kelas kontrol dimana
mau bertanya meskipun sebenarnya belum
pembelajarannya menggunakan model
mengerti materi yang diajarkan oleh guru.
pembelajaran langsung berbantuan CD
Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk
pembelajaran rekreatif
mengaktifkan peserta didik yaitu melibatkan
peserta didik dalam diskusi kelompok. Variabel dalam penelitian ini dibedakan
Meskipun demikian, strategi tersebut kurang menurut tujuan penelitian, yaitu (1) untuk
efektif meskipun guru sudah mendorong peserta mengetahui ketuntasan belajar, variabelnya
didik untuk berpartisipasi. Pengajar perlu adalah hasil belajar peserta didik, (2) untuk
menciptakan suasana belajar dimana peserta mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi
didik harus bekerjasama secara gotong royong. belajar peserta didik, yang menjadi variabel
Sehingga setiap peserta didik termotivasi untuk bebas adalah model pembelajaran, sedangkan
mengikuti kegiatan pembelajaran. variabel terikatnya adalah motivasi belajar
peserta didik, (3) untuk mengetahui ada
Pemanfatan media merupakan sebuah
tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar
proses penyusunan teori dan sebagai
peserta didik, yang menjadi variabel bebas
penyanding untuk membentuk proses modelling.
adalah model pembelajaran, sedangkan variabel
Berkaitan dengan hal tersebut, Compact Disk
terikatnya adalah hasil belajar peserta didik, (4)
(CD) pembelajaran menyajikan penyampaian
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
materi yang lebih terorganisir, bersemangat dan
proporsi hasil belajar peserta didik, yang
hidup, serta memudahkan guru dan peserta
menjadi variabel bebas adalah model
didik untuk melakukan proses belajar mengajar.
pembelajaran, sedangkan variabel terikatnya
Penggunaan CD pembelajaran yang
adalah hasil belajar peserta didik.
disandingkan dengan pembelajaran aktif
diharapkan dapat meningkatkan motivasi Untuk memperoleh data motivasi
belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik digunakan angket motivasi belajar;
peserta didik juga meningkat. CD pembelajaran untuk memperoleh data tentang aktivitas guru

16
M Septiana et al. / Journal of Mathematics Education 1 (2) (2012)

dan peserta didik pada saat pembelajaran Untuk mengetahui apakah hasil belajar
matematika digunakan observasi; dan untuk peserta didik dengan menggunakan model
memperoleh data hasil belajar peserta didik pembelajaran TGT berbantuan CD
digunakan tes hasil belajar. pembelajaran rekreatif dapat mencapai
ketuntasan belajar, yaitu memenuhi KKM yang
Hasil dan Pembahasan
telah ditentukan digunakan uji proporsi satu
Analisis data skor motivasi belajar dan
pihak. Berdasarkan perhitungan data kelas
hasil belajar peserta didik dilakukan untuk
eksperimen diperoleh zhitung = 2,29. Dengan
menjawab hipotesis yang telah dikemukakan.
taraf nyata 5% diperoleh ztabel = 1,64. jelas >
Hasil uji normalitas data skor motivasi belajar
-ztabel , ini berarti bahwa persentase hasil belajar
peserta didik dengan menggunakan uji chi
peserta didik yang mendapat nilai ≥ 75 pada
kuadrat disajikan pada Tabel 1.
kelas eksperimen sama dengan 80% atau telah
mencapai ketuntasan belajar klasikal.
Berdasarkan perhitungan data skor
motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen
Tabel 1 Hasil uji normalitas data skor dan kelas kontrol diperoleh thitung = 2,06.
motivasi belajar peserta didik. Dengan taraf nyata 5% diperoleh ttabel = 1,68.
Jelas thitung > ttabel, ini berarti bahwa rata-rata
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
skor motivasi belajar kelas eksperimen lebih
disimpulkan bahwa data motivasi belajar
tinggi daripada rata-rata skor motivasi belajar
peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol
kelas kontrol.
berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan data hasil
Hasil uji normalitas data hasil belajar
belajar peserta diidk kelas eksperimen dan kelas
peserta didik dengan menggunakan uji chi
kontrol diperoleh thitung = 1,70. Dengan taraf
kuadrat disajikan pada tabel 2.
nyata 5% diperoleh ttabel = 1,68. jelas thitung >
ttabel, ini berarti bahwa rata-rata hasil belajar
peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari
hasil belajar peserta didik kelas kontrol
Tabel 2 Hasil uji normalitas data hasil Berdasarkan perhitungan data hasil
belajar peserta didik belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas
kontrol, diperoleh zhitung = 1,75. Dengan taraf
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
nyata 5% diperoleh ztabel = 1,64. Jelas zhitung ≥
disimpulkan bahwa data hasil belajar peserta
ztabel, ini berarti bahwa persentase hasil belajar
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol
peserta didik yang mendapat nilai ≥ 75 pada
berdistribusi normal.
kelas eksperimen lebih dari persentase hasil
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas belajar peserta didik yang mendapat nilai ≥ 75
dengan menggunakan uji bartlett. Berdasarkan pada kelas kontrol.
perhitungan data skor motivasi belajar peserta
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
didik diperoleh X2 = 0,37. Untuk a = 0,05, dari
guru selama proses pembelajaran berlangsung
daftar distribusi chi-kuadrat dengan dk = 1
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
didapat x2tabel =x2(1-a)(k-1) = x2(0,95)(1) = 3,84 Ini
diperoleh data sebagai berikut.
berarti x2hitung < x2tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data skor motivasi belajar
kelas eksperimen dan kelas kontol mempunyai
varians yang homogen.
Berdasarkan perhitungan data hasil Tabel 3 Hasil Pengamatan Pengelolaan
belajar peserta didik diperoleh X2 = 0,35. Untuk Pembelajaran oleh Guru pada Kelas
a = 0,05, dari daftar distribusi chi-kuadrat Eksperimen dan kelas kontrol
dengan dk = 1 didapat x2tabel = x2(1- )(k-1) =
Dari tabel 3 terlihat bahwa kemampuan
x2(0,95)(1) = 3,84 Ini berarti x2hitung < x2tabel.
guru dalam mengelola pembelajaran pada kelas
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
eksperimen dari setiap pertemuan selalu
data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
mengalami peningkatan. Pada pertemuan kedua
dan kelas kontol mempunyai varians yang
persentasenya meningkat 1,4%, sedangkan pada
homogen.
pertemuan ketiga persentasenya meningkat

17
M Septiana et al. / Journal of Mathematics Education 1 (2) (2012)

2,03%. Demikian pula kemampuan guru dalam CD pembelajaran rekreatif yang ditampilkan,
mengelola pembelajaran pada kelas kontrol. menjawab setiap pertanyaan dengan cukup
Pada pertemuan kedua persentasenya baik, dan mengerjakan lembar kegiatan peserta
meningkat 1,58%, sedangkan pada pertemuan didik yang diberikan. Dengan demikian, dapat
ketiga persentasenya meningkat 2,29%. dilihat bahwa dalam setiap pertemuan aktivitas
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas belajar peserta didik meningkat, antusiasme
peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas peserta didik dalam belajar juga lebih baik.
kontrol diperoleh data sebagai berikut. Kegiatan pembelajaran pada kelas
kontrol adalah dengan menerapkan model
pembelajaran langsung berbantuan CD
pembelajaran rekreatif, hambatan yang
dihadapi adalah pada kondisi peserta didik yang
Tabel 4 Hasil Pengamatan Aktivitas kurang dapat dikontrol, peserta didik
Peserta Didik pada Kelas Eksperimen dan kelas beranggapan bahwa pembelajaran yang
kontrol dilaksanakan sama seperti biasa, meskipun
Dari tabel 4 terlihat bahwa tingkat sudah menggunakan CD pembelajaran
keaktifan peserta didik pada kelas eksperimen rekreatif. Sehingga tidak ada hal yang dapat
dalam mengikuti proses pembelajaran dari membuat peserta didik lebih tertarik dan
setiap pertemuan mengalami peningkatan. Pada semangat untuk belajar. Namun demikian ada
pertemuan kedua persentasenya meningkat juga peserta didik yang tidak terpengaruh hal
6,66%, sedangkan pada pertemuan ketiga demikian, mereka tetap antusias belajar, dan
persentasenya meningkat 7,62%. Demikian pula menggunakan kesempatan untuk bertanya serta
tingkat keaktifan peserta didik pada kelas latihan soal dan mengerjakannya di papan tulis.
kontrol dalam mengikuti proses pembelajaran Dengan demikian, dapat dilihat bahwa dalam
dari setiap pertemuan. Pada pertemuan kedua setiap pertemuan aktivitas belajar peserta didik
persentasenya meningkat 2,66%, sedangkan meningkat, antusiasme peserta didik dalam
pada pertemuan ketiga persentasenya belajar juga lebih baik. Tetapi presentase
meningkat 1,52%. tersebut masih lebih kecil dibandingkan
presentase dari kelas eksperimen.
Pada pelaksanaan pembelajaran kelas
eksperimen pertemuan pertama dengan model Berdasarkan hasil pengamatan pada
pembelajaran TGT berbantuan CD kelas eksperimen dan kelas kontrol mengenai
pembelajaran rekreatif, proses pembelajaran kemampuan guru dalam mengelola
mengalami sedikit gangguan karena guru pembelajaran pada pertemuan pertama sampai
maupun peserta didik masih awam tentang dengan pertemuan keempat selalu mengalami
model pembelajaran ini. Pada waktu peningkatan. Dengan adanya peningkatan pada
pengelompokan masih timbul kegaduhan dalam setiap pertemuan, maka proses pembelajaran
kelas dan menyita waktu pembelajaran. dapat berjalan dengan maksimal sesuai dengan
Hambatan-hambatan tersebut pada yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan
pembelajaran-pembelajaran selanjutnya sedikit pada setiap pertemuan, seorang pengamat
demi sedikit dapat teratasi. Kegaduhan dalam selalu mengamati guru dan mengisi lembar
pengelompokan peserta didik dapat dikurangi pengamatan sebagai salah satu bentuk evaluasi
dengan pemberian instruksi diakhir pembelajaran untuk selanjutnya dilakukan
pembelajaran agar peserta didik sudah berada perbaikan pada pertemuan berikutnya.
pada kelompok dan tempat masing-masing di Untuk mengetahui keefektifan model
awal pembelajaran berikutnya. pembelajaran TGT berbantuan CD
Kegiatan pembelajaran pada kelas pembelajaran rekreatif, terlebih dahulu
eksperimen pertemuan selanjutnya tidak dilakukan uji ketuntasan belajar. Berdasarkan
mengalami hambatan yang berarti. Guru banyaknya peserta didik yang tuntas secara
mengarahkan agar pembelajaran berjalan sesuai individual, dapat dihitung ketuntasan peserta
RPP yang telah dibuat, dan semua langkah- didik secara klasikal pada kelas eksperimen dan
langkah pembelajaran dari model pembelajaran kelas kontrol. Dari hasil perhitungan diperoleh
TGT dapat dilaksanakan dengan baik. Peserta bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
didik juga terlihat antusias dalam mengikuti telah mencapai ketuntasan secara klasikal, akan
pembelajaran, mereka memperhatikan tayangan tetapi persentase ketuntasan peserta didik pada
kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas
18
M Septiana et al. / Journal of Mathematics Education 1 (2) (2012)
kontrol. Hal tersebut mengacu pada ketuntasan 91,68.
klasikal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu Untuk mengetahui keefektifan model
sekurang-kurangnya 80% dari peserta didik pembelajaran TGT berbantuan CD
yang berada pada kelas tersebut memperoleh pembelajaran rekreatif, selanjutnya dilakukan
nilai lebih dari atau sama dengan 75. uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak).
berdasarkan perhitungan uji proporsi pada kelas Berdasarkan perhitungan, diperoleh t_hitung
eksperimen, diperoleh z_hitung lebih dari lebih dari t_tabel. Ini berarti bahwa rata-rata
-z_tabel, hal ini berarti bahwa persentase hasil hasil belajar peserta didik yang menggunakan
belajar peserta didik yang memperoleh niai model pembelajaran TGT berbantuan CD
lebih dari atau sama dengan 75 pada model pembelajaran rekreatif lebih dari rata-rata hasil
pembelajaran TGT berbantuan CD belajar peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran rekreatif sama dengan 80 %. pembelajaran langsung berbantuan CD
Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar pembelajaran rekreatif.
peserta didik pada model pembelajaran TGT
Selanjutnya dilakukan uji kesamaan
berbantuan CD pembelajaran rekreatif
dua proporsi (uji satu pihak). Berdasarkan
mencapai ketuntasan belajar. Sama halnya pada
perhitungan, diperoleh z_hitung lebih dari
kelas kontrol, berdasarkan perhitungan uji
z_tabel. Ini berarti bahwa persentase hasil
proporsi pada kelas kontrol diperoleh z_hitung
belajar peserta didik yang mencapai ketuntasan
lebih dari -z_tabel, ini berarti bahwa persentase
belajar pada model pembelajaran TGT
hasil belajar peserta didik yang memperoleh
berbantuan CD pembelajaran rekreatif lebih
nilai lebih dari atau sama dengan 75 pada
dari persentase hasil belajar peserta didik yang
model pembelajaran langsung berbantuan CD
mencapai ketuntasan belajar pada model
pembelajaran rekreatif sama dengan 80%.
pembelajaran langsung berbantuan CD
Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar
pembelajaran rekreatif.
peserta didik pada model pembelajaran
langsung berbantuan CD pembelajaran Secara umum, pelaksanaan
rekreatif mencapai ketuntasan belajar. Dengan pembelajaran dengan menggunakan model
demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar pembelajaran TGT berbantuan CD
peserta didik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran rekreatif lebih efektif daripada
model pembelajaran TGT berbantuan CD model pembelajaran langsung berbantuan CD
pembelajaran rekreatif dan model pembelajaran pembelajaran rekreatif. Hal tersebut
langsung berbantuan CD pembelajaran dikarenakan keaktifan peserta didik pada kelas
rekreatif mencapai ketuntasan belajar pada eksperimen lebih tinggi, di samping itu karena
materi pokok luas permukaan dan volum adanya kerja sama yang baik antar peserta
prisma dan limas. didik. Keberhasilan yang dicapai oleh model
pembelajaran TGT berbantuan CD
Berdasarkan hasil analisis statistik
pembelajaran rekreatif tercipta juga karena
setelah dilakukan pembelajaran pada kelas
hubungan antar personil yang saling
eksperimen dengan menggunakan model
mendukung, saling membantu dan peduli.
pembelajaran TGT berbantuan CD
Peserta didik yang lemah mendapat masukan
pembelajaran rekreatif dan kelas kontrol
dari peserta didik yang relatif kuat, sehingga
menggunakan model pembelajaran langsung
menumbuhkan motivasi belajarnya. Motivasi
berbantuan CD pembelajaran rekreatif terlihat
inilah yang berdampak positif terhadap hasil
bahwa motivasi belajar peserta didik dari kedua
belajar.
kelas tersebut berbeda secara nyata/signifikan.
Hal ini terlihat dari hasil uji t yaitu t_hitung= Damon, penganut paham Piaget
2,06 dan t_tabel= 1,68. Jelas t_hitung>t_tabel, sebagaimana dikutip oleh Slavin (2008: 39)
hal ini berarti bahwa rata-rata skor motivasi menyerukan untuk meningkatkan penggunaan
belajar peserta didik kelas VIIIE SMP N 1 aktfitas kooperatif di sekolah. Mereka beralasan
Muntilan yang diajar dengan model bahwa interaksi di antara peserta didik dalam
pembelajaran TGT berbantuan CD tugas-tugas pembelajaran akan terjadi dengan
pembelajaran rekreatif yaitu 99,90 lebih besar sendirinya untuk mengembangkan pecapaian
daripada rata-rata skor motivasi belajar peserta prestasi peserta didik.
didik kelas VIIIB SMP N 1 Muntilan yang Menurut Deutsch dan Thomas
diajar dengan model pembelajaran langsung sebagaimana dikutip oleh Slavin (2008: 35)
berbantuan CD pembelajaran rekreatif yaitu beberapa kajian telah menemukan bahwa

19
M Septiana et al. / Journal of Mathematics Education 1 (2) (2012)

ketika para peserta didik bekerja bersama-sama mengikuti pembelajaran. Tampilan warna,
untuk meraih sebuah tujuan kelompok, mereka gambar, dan animasi, serta suara audio dan
mengekspresikan norma-norma yang baik latar belakang (background) pada CD
dalam melakukan apa yang diperlukan untuk pembelajaran rekreatif menarik dan relevan
keberhasilan kelompok. Didalam kelas yang dengan materi. Hal tersebut dapat dilihat dari
kooperatif peserta didik yang berusaha keras, lembar validasi CD pembelajaran rekreatif 1
selalu hadir, dan membantu yang lainnya akan pada lampiran 86 halaman 398 dan CD
dipuji dan didukung oleh teman satu timnya. pembelajaran rekreatif 2 pada lampiran 87
Hasil penelitian tindakan kelas yang halaman 402. CD pembelajaran rekreatif
dilakukan oleh Suranto (2011) menyatakan membuat peserta didik bersemangat dalam
bahwa (1) pembelajaran dengan kooperatif mengikuti pembelajaran. Variasi soal dalam
model TGT memiliki dampak positif dalam game akademik dan turnamen yang disajikan
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam CD pembelajaran rekreatif menurut
yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan validator sudah baik dan dapat membantu
belajar peserta didik dalam setiap siklus, yaitu peserta didik dalam memahami penerapan
siklus I (65,51%), siklus II (75,86%), dan siklus konsep rumus yang dalam kehidupan sehari-
III (89,65%). (2) penerapan pembelajaran hari. Antusias peserta didik yang begitu besar
kooperatif model TGT mempunyai pengaruh dalam pembelajaran ini, membuat
positif, yaitu dapat mengubah perilaku belajar pembelajaran dengan model pembelajaran
peserta didik menjadi lebih aktif dan dapat kooperatif tipe Teams Games Tournament
meningkatkan motivasi belajar peserta didik (TGT) berbantuan CD pembelajaran rekreatif
yang ditunjukan dengan hasil observasi dengan dapat dilanjutkan dan terus dikembangkan.
beberapa peserta didik, rata-rata jawaban Berdasarkan uraian di atas, dapat
menyatakan bahwa peserta didik tertarik dan dikatakan bahwa model pembelajaran
berminat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
kooperatif model TGT sehingga mereka (TGT) berbantuan CD pembelajaran rekreatif
menjadi termotivasi untuk belajar. efektif terhadap motivasi dan hasil belajar
Model pembelajaran kooperatif tipe peserta didik pada materi pokok prisma dan
Teams Games Tournament (TGT) merupakan limas.
salah satu model pembelajaran yang Simpulan
menyenangkan. Peserta didik menikmati Berdasarkan hasil penelitian dan
suasana permainan dan kompetisi, baik pada pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa
saat game maupun saat tournament model pembelajaran TGT berbantuan CD
berlangsung. Mereka bekerja sama dengan baik pembelajaran rekreatif efektif terhadap motivasi
dan saling menggantungkan kepercayaan pada dan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat
masing-masing anggota kelompok, hal ini dilihat dari indikator keefektifannya yaitu
sependapat dengan Steve sebagaimana dikutip sebagai berikut: (1) Peserta didik pada model
oleh Slavin (2008: 167) yang menyatakan pembelajaran TGT berbantuan CD
bahwa ”TGT adalah salah satu teknik terbaik pembelajaran rekreatif pada materi prisma dan
yang pernah saya gunakan didalam kelas. Para limas mencapai Kriteria Ketuntasan belajar, (2)
siswa selalu bertanya kepada saya kapan Motivasi belajar peserta didik pada model
mereka akan main TGT. Game itu sendiri pembelajaran TGT berbantuan CD
menciptakan warna positif didalam kelas pembelajaran rekreatif lebih dari motivasi
karena kesenangan siswa terhadap permainan belajar matematika peserta didik pada model
tersebut”. pembelajaran langsung berbantuan CD
Menurut Arsyad (2005: 15) salah satu pembelajaran rekreatif, (3) Rata-rata hasil
fungsi utama media pembelajaran adalah belajar peserta didik pada model pembelajaran
sebagai alat bantu mengajar yang turut TGT berbantuan CD pembelajaran rekreatif
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan lebih dari rata-rata hasil peserta didik pada
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. model pembelajaran langsung berbantuan CD
Penggunaan CD pembelajaran rekreatif pembelajaran rekreatif, (4) Persentase hasil
membuat peserta didik tidak merasa bosan dan belajar peserta didik yang mencapai Kriteia
tegang saat pembelajaran matematika Ketuntasan Minimal pada model pembelajaran
berlangsung. CD pembelajaran rekreatif juga TGT berbantuan CD pembelajaran rekreatif
membuat peserta didik lebih aktif dalam lebih dari presentase hasil belajar peserta didik
20
M Septiana et al. / Journal of Mathematics Education 1 (2) (2012)

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal Universitas Negeri Semarang, (7)


pada model pembelajaran langsung berbantuan Drs.Sugiyanto, M.Pd, Kepala SMP N 1
CD pembelajaran rekreatif pada materi prisma Muntilan yang telah memberikan ijin
dan limas. penelitian, (8) Sarjiyono, S. Pd, Guru
matematika SMP N 1 Muntilan yang telah
Ucapan Terimakasih
membantu terlaksananya penelitian ini, (9)
Peneliti menyadari bahwa dalam
Peserta didik kelas VIII SMP N 1 Muntilan
penelitian ini tidak terlepas dari bantuan,
tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
menjadi responden dalam pengambilan data
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
penelitian ini, (10) Bapak dan Ibu guru SMP N
kasih kepada : (1) Prof. Dr. H. Sudijono
1 Muntilan atas bantuan yang telah diberikan,
Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
dan (11) Semua teman-teman seperjuangan S1
Semarang, (2) Prof. Dr. Wiyato, M.Si, Dekan
Pendidikan Matematika dan semua pihak
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
terkait yang telah membantu dalam
Alam Universitas Negeri Semarang, (3) Drs.
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis
Arief Agoestanto, M.Si, Ketua Jurusan
sebutkan satu persatu.
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
pengetahuan Alam Universitas Negeri Daftar Pustaka
Semarang, (4) Drs. Mashuri, M.Si, selaku Slavin, R. E .2008. Cooperative Learning Teori, Riset
Dosen pembimbing I yang telah memberikan dan Praktik. Translated by Narulita Yusron.
Bandung: Nusa Media.
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis
Sudjana. 2002. Metoda Statistika.Edisi ke-6.
selama penyusunan skripsi, (5) Drs. Arief Bandung: Tarsito.
Agoestanto, M.Si, selaku Dosen pembimbing II
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian.
yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan Bandung: CV Alfabeta.
saran kepada penulis selama penyusunan Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori
skripsi, (6) Bapak dan Ibu dosen yang telah dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka
memberikan bekal ilmu yang tak ternilai Pelajar.
harganya selama belajar di Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam

21

Anda mungkin juga menyukai