Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LUPITA ANDRIANI SURI

KELAS : KIMIA A 2014

NIM : 14030234008

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II


PERCOBAAN “SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM”

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada pecobaan Penentuan Kadar Fe Pada Air Sumur Dengan Metode Adisi Standar yaitu
bertujuan untuk menentukan kadar dari Fe pada air sumur dengan menggunakan alat
spektrofotometer serapan atom, dan mengetahui nilai absorbansinya. Air sumur yang digunakan
pada percobaan kami berasal dari air sumur rumah salah satu kelompok kami di Kenjeran,
Surabaya.

Langkah pada percobaan pertama yang dilakukan yaitu membuat larutan standar Fe.
Larutan standar Fe diencerkan menggunakan aquades larutan tidak berwarna dengan cara
bertingkat dari larutan baku Fe dengan konsentrasi 50 ppm larutan tidak berwarna dan
menghasilkan larutan standar Fe dengan konsentrasi 2,6,10,15 dan 20 ppm yang merupakan
larutan tidak berwarna. Kemudian larutan standar Fe diuji menggunakan spektrofotometer
serapan atom dengan panjang gelombang 248,3 nm. Sistem kerja spektrofotometer serapan atom
yaitu penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada ground state yang
menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ketingkat energi yang lebih tinggi.
Keadaan ini bersifat tidak stabil atau labil, dimana elektron akan kembali ketingkat energy dasar
dan mengeluarkan energei yang berbentuk radiasi. Elektron yang tereksitasi tersebut
mengabsorpsi energy yang berasal dari sumber cahaya atau lampu katoda pada alat
spektrofotometer serapan atom. Pada percobaan ini karena menentukan kadar Fe pada sampel
air, maka lampu katoda yang digunakan hanya lampu pada Fe yang berwarna merah. Bahan
bakar yang digunakan pada alat spektofotometer serapan atom ialah gas asetilen. Kemudian
larutan baku Fe dengan berbagai konsenterasi tersebut diukur absorbansinya dengan
menyelupkan selang yang terhubung dengan alat AAS. Kemudian selang tersebut dimasukkan ke
larutan Fe dengan berbagai konsentrasi. Menghasilkan nilai absorbansi sebagai berikut :
Konsentrasi Absorbansi
2 0,008
6 0,022
10 0,036
15 0,056
20 0,075

Dari data diatas maka dapat diperoleh kurva standar larutan Fe yaitu absorbansi Vs konsentrasi :

Dari kurva diatas dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Fe maka nilai
absorbansinya semakin tinggi pula. Dapat diliat juga bahwa larutan standar Fe dengan
konsentrasi paling tinggi yaitu pada konsentrasi 20 ppm dengan nilai absorbansi sebesar 0,075.
Diperoleh persamaan y = 0,0037x – 0,0002 dan nilai R2= 0,9992. Persamaan tersebut dapat
digunakan untuk menghitung kadar Fe pada sampel air sumur.
Langkah percobaan kedua yaitu, menentukan kadar Fe pada sampel air sumur. Sampel air
sumur larutan tidak berwarna ditambahkan 2 tetes HNO3 1% larutan tidak berwarna sehingga
menghasilkan larutan tidak berwarna. Penambahan HNO3 1% untuk melarutkan logam yang ada
pada sampel air sumur. Kemudian sampel air sumur yang telah ditambah HNO3 1% tersebut
dicelupkan selang yang telah terhubung dengan alat AAS dan akan terbaca nilai absorbansinya
melalui aplikasi pada computer yang terhubung. Sampel tersebut diukur nilai absorbansinya
dengan panjang gelombang 248,3 nm menghasilkan nilai absorbansi sebesar -0,003. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh negatif, sehingga air sampel yang digunakan tidak
mengandung logam Fe dan aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa sampel air sumur
yang kami gunakan untuk penelitian ini terbukti tidak adanya kandungan logam Fe. Jika semakin
besar konsentrasi larutan maka nilai absorbansinya semakin besar pula.

Anda mungkin juga menyukai