Anda di halaman 1dari 4

Apa Suspensi itu ?

Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa dan merupakan sistem heterogen yang terdiri
dari dua fase. Fase kontinu atau fase luar umumnya merupakan cairan atau semi padat, dan fase
terdispersi atau fase dalam terbuat dari partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut,
Dengan kata lain, suspensi merupakan campuran yang masih dapat dibedakan antara pelarut
(pendispersi) dan zat yang dilarutkan (terdispersi).tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase
kontinu.
Contoh suspensi oral adalah obat-obat antasida cair seperti Alumina dan Mangnesida (Aludrox
Oral Suspension), Alumina dan Magnesium Trisilikat(Alma-Mag liquid), Magaldrat(Riopan oral
suspension) , Aluminia Magnesia dan Kalsium karbonat(Camalox), Obat cacing/Antelmintik
Suspensi oral pirantel Pamoat (Antiminth oral 250 mg/5ml suspension), tiabendazol(Mintezol
Oral 500 mg/5ml), dan Obat Antibakteri seperti Suspensi oral sulfametoksazol (Gantanol
Suspension), Sulfisoksazol Asetil (Gantrisin Syrup 500 mg/5 ml dan gantrisin Pediatric
Suspension).
Kenapa dibuat dalam bentuk Suspensi ?
Ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi
stabil dalam disuspensi sehingga dibuat suspensi oral untuk menjamin stabilitas obat, beberapa
pasien (pasien anak) lebih suka obat bentuk cair (sirup,suspensi, atau emulsi) dari pada bentuk
padat (tablet atau kapsul dari obat yang sama), bentuk cair memudahkan pasien untuk menelan
obat, pemberian dosis takaran obat dalam bentuk cair lebih mudah dari pada bentuk padat
terutama untuk pasien anak-anak, dan menghilangkan atau menutupi rasa tidak enak (pahit) dari
jenis-jenis obat tertentu, misalnya kloramfenikol yang rasanya sangat pahit, bila dalam bentuk
suspensi ada tambahan zat pemanis lainnya sehingga disukai anak-anak.

Hambatan dalam pembuatan Suspensi ?


Kesulitan dalam formulasi suspensi adalah pembasahan fase padat oleh medium suspensi, yang
artinya, suspensi merupakan suatu sistem yang tidak dapat bercampur. Kestabilan fisik dari
suspensi sendiri bisa didefinisikan sebagai keadaan dimana partikel tidak menggumpal dan tetap
terdistribusi merata di seluruh sistem dispersi. Karena keadaan yang ideal jarang menjadi
kenyataan, maka perlu untuk menambah pernyataan bahwa jika partikel-partikel tersebut
mengendap, maka partikel-partikel tersebut harus dengan mudah disupensi kembali dengan
sedikit pengocokan saja.

Hubungannya dengan Flokulasi dan Deflokulasi apa ?


Pembentukan suspensi terdiri dari dua sistem yaitu sistem flokulasi dan sistem deflokulasi.
Dalam flokulasi dan deflokulasi, peristiwa memisahnya (mengendapnya fase terdisper) antara
fase terdisper dan fase pendisper terjadi dalam rentang waktu yang berbeda. Dimana pada
flokulasi terpisahnya dua fase tersebut lebih cepat dibandingkan dengan deflokulasi. Namun,
endapan dari flokulasi dapat didispersikan kembali sedangkan endapan deflokulasi tidak karena
telah terbentuk caking, hal ini disebabkan oleh ukuran partikel pada suspensi yang terdeflokulasi
sangat kecil, hingga membentuk ikatan antar partikel yang erat dan padat.

Bagaimana membuatnya stabil ?


Stabilitas sediaan suspensi dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terdapat dalam
formulasi tersebut, salah satu adalah suspending agent. Penggunaan suspending agent bertujuan
untuk meningkatkan viskositas dan memperlambat proses pengendapan sehingga menghasilkan
suspensi yang stabil. Suspensi yang stabil harus tetap homogen, partikel benar-benar terdispersi
dengan baik dalam cairan, zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap, jika
dikocok endapan harus cepat terdispersi kembali beberapa suspending agent yang biasa
digunakan dalam pembuatan sediaan suspensi adalah Pulvis Gummi Arabici. CMC Na
(Carboxymethylcellulose Natrium) dan PGS (pulvis gummosus). Beberapa Alasan pemilihan
suspending agent karena mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tembus
cahaya, tidak merubah struktur kimia, bersifat alami, dan dapat menghindari pengendapan.

Apa saja parameter dalam pembuatan Suspensi ?


Volume Sedimentasi
Volume sedimentasi diamati dari hari pertama sampai beberapa waktu. Suspensi tersebut diukur
tinggi sedimen akhir (Hu) dan tinggi suspensi awal (Ho). Volume sedimentasi merupakan
perbandingan antara tinggi sedimen akhir dengan tinggi suspensi awal.
Viskositas
Viskositas ditetapkan dengan viskosimeter elektrik pada suhu 25 °C. viskositas yang sesuai
menghasilkan sediaan suspense yang baik karena sediaan jadi lebih mudah dituang.
Kemudahan Dituang
Suspensi dituang dari botol dengan kemiringan kurang lebih 450, waktu yang diperlukan untuk
mencapai volume tertentu dicatat. Waktu yang di gambarkan saat penuangan suspense juga akan
menggambarkan nilai viskositas suspensi tersebut.
Ukuran Partikel
Ukuran partikel ditentukan secara mikroskopis. Ukuran partikel juga menentukan system
suspensi pada suatu sediaan.
Redispersibilitas
Suspensi yang telah disimpan dikocok dengan kecepatan tertentu menggunakan alat penggojok.
Waktu yang diperlukan untuk terdispersi kembali dicatat. Kemampuan terdispersi kembali oleh
suatu sediaan suspense merupakan parameter penting yang menggambarkan stabilitas suspensi.
Bagaimana Peranan apoteker terhadap stabilitas sediaan?
Peranan apoteker sebagai ahli farmasi terhadap stabilitas suatu sediaan obat sangatlah penting,
baik obat-obatan yang bentuk padat hingga sediaan yang berbentuk cair. Dilihat dari tingkat
ketidakstabilan senyawa obat, sediaan cair merupakan sediaan yang cenderung tidak stabil dan
lebih mudah mengalami ketidakstabilan fisik maupun kimia. Dalam pembuatan sediaan suspensi
ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang farmasis untuk menjaga kestabilan
sediaan yang dibuat yaitu suspensi harus tetap homogen pada suatu perioda, paling tidak pada
perioda antara pengocokan dan penuangan sesuai dosis yang dikehendaki, suspensi harus kental
untuk mengurangi kecepatan pengendapan partikel yang terdispersi, viskositas tidak boleh terlalu
kental sehingga tidak menyulitkan pada saat penuangan dari wadah, partikel suspensi harus kecil
dan seragam sehingga memberikan penampilan hasil jadi yang baik dan tidak kasar.

Bagaimana cara membedakan sediaan yang mengalami kerusakan dan sediaan yang stabil
?
Untuk mengetahui sediaan yang mengalami kerusakan maupun sediaan yang stabil pada
umumnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara pengujian tertentu ataupun
pengamatan secara visual. Kerusakan pada sediaan suspensi bisa dilihat dari perubahan
organoleptik (rasa, bau, dan warna) juga terlihat ketika ada perubahan suhu maka terjadi
pertumbuhan Kristal pada sediaan suspensi dan juga memperlambat penimbunan partikel
(memperkecil laju endap zat terdispersi) serta menjaga homogenitas dari pertikel. Cara tersebut
merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi.

Saran yang diiberikan untuk pasien/konsumen ?


Disarankan untuk para konsumen untuk memperhatikan cara penggunaan dan penyimpanan obat.
Untuk sediaan suspensi dilakukan pengocokan terlebih dahulu agar sediaan homogen. Untuk
penyimpanan sediaan suspensi disimpan pada tempat yang kering dan tidak terpapar cahaya
matahari secara langsung. Sebelum mengkonsumsi obat, pasien harus melihat kondisi obat
terlebih dahulu dengan melakukan pengecekan secara visual dan memperhatikan tanggal
kadaluarsa.

Anda mungkin juga menyukai